Anda di halaman 1dari 10

BEDAH UMUM

Golden period vaskuler : 6-8 jam


Preoperasi :
1. Lab
Standard : DL, FH (INR,PPT,aPTT), RFT, LFT
>40 tahun : standard plus GDA, elektrolit
2. Foto thorax
3. C cardio
4. C anestesi
5. Informed consent dan ttd persetujuan
6. Penandaan lokasi operasi
7. Resep OK
Pascaoperasi :
1.
2.
3.
4.
5.

Bahan operasi : isi blanko histoPA


Pulih sadar dari anestesi
Infus, ceftriaxon (terfacef), sanmol, pumpitor, three way stop cock
Kentut sudah belum, monitor produksi drain
Kassa luka operasi diganti 48 jam kemudian. Setelah itu ganti tiap
hari/ kalau kotor merembes.

Penutupan luka (dari sederhana ke kompleks) :


1.
2.
3.
4.

Secondary repair
Primary repair
Skin graft : vaskularisasi dari resipien. (split/full thickness)
Flap : vaskularisasi sendiri. (lokal/jauh/bebas, random/axial)

Cara tulis status lokalis ... misal colli :


Benjolan ukuran ..x..x..., konsistensi ...., batas ...., mobil/imobil, tanda
radang +/Khusus abses : fluktuasi +
Khusus hidrokel : transiluminasi +
Cara tulis hasil RT :
Tonus sphincter ani (TSA) normal, mukosa licin, ampulla rekti tidak
kolaps, mass -, prostat dbn, nyeri tekan arah jam ..
Handschoen (hs) : darah -, feses
Limfadenitis TB :
Pehadoxin (inh +b6) 1x1
Rifampicin <50 kg 450 mg, >50 kg 600 mg
PZA 500-0-500
Skibala : fecal material dalam colon >>

Terapi : fleet phosposoda 1dd1/2 fl u/anak, 1dd1fl u/dewasa


Soft tissue tumor : atheroma (ada puncta), lipoma
Perianal fistel : bendol/papul pink
Fraktur maxillofacial hampir selalu OF. Fotonya : AP, panoramic, essler
(khusus fraktur daerah kondilus/angulus). Tx : kumur betadine, makan
bubur halus, ORIF
Kolik abdomen : cek UL dulu. RBC + berarti kolik renal. RBC berarti
cek empedu/GI
Batu
1. Cholelithiasis (batu di vesica fellea)
Menyebabkan kolik bilier. Gejala sangat mirip dispepsia. Nyeri
epigastrik, mual muntah, intoleransi makanan berlemak
Komplikasi :
a. Kolesistitis akut : demam, murphy sign +
b. Empiema
2. Choledocholithiasis (batu di CBD)
Komplikasi :
a. Obstructive jaundice : ikterus, bak teh, bab dempul, gatal-gatal
b. Kolangitis : demam menggigil, ikterus, nyeri, kesadaran
menurun
c. Pankreatitis : jika batu di distal CBD menyumbat pancreatic duct
d. Ileus gallstone : jika batu masuk usus
DD obstructive jaundice : ca caput pankreas (CA 19-9 >>, hidrop
gallbladder +)
Terapi :
Batu gallbladder : cholecystectomy
Batu CBD

: choledocholithotomi

Cholecystectomy bedakan ductus cysticus dan choledochus. Ductus


choledochus tidak boleh injured
Ca mammae
Kuadran mammae : papila, subareolar, QLA (terbanyak ca), QLB, QMB,
QMA, axilla
Pendekatan diagnostik ca mammae (triple diagnostic procedure) :

1. Klinis

: periksa mammae posisi tidur dan lengan pegang

kepala secara sirkular dan radial. Periksa axilla duduk tangan


disangga rileks. KGB supraclavicular duduk. Periksa mammae
sehat baru sakit. Bandingkan
2. Imaging : mamografi (>35 tahun), dan atau USG (<35 tahun)
3. Sitologi : FNA
Gold standard ; biopsi histo PA
Dx harus pake stadium ; baru bisa ditentukan langkah treatmentnya
IIIa : T1-3 N0-3 M0
IIIB : T4 Nx M0
IV : Tx Nx M1
Contoh : Ca mammae T3N1M0 subareolar D
Terapi :
Operabel : MRM (modified radical mastectomy; level diseksi tidak lebih
dalam dari m.pectoralis major) diikuti kemoterapi bergantung pada
hasil ER, PR, her2. Traztuzumab hanya untuk tumor dengan ekspresi
her2 +.
ER + : tamoxifen
ER - : kemoterapi CMF/CAF
Pasca op : harus follow up dan re-staging sebagai berikut :
0-3 tahun : kontrol 3 bulan, CXR, USG abdomen, marker CEA, CA 15-3
3-5 tahun : 6 bulan sekali
>5 tahun : 1 tahun sekali seumur hidup
Hemorrhoid
Pelebaran dari vena hemorrhoidalis jaringan ikat sekitar tidak kuat
menyangga beban prolaps
Faktor resiko : low fiber, konstipasi, hamil, banyak duduk, hipertensi
portal, anal sex
Jenis :
1. Internal hemorrhoid : di daerah di atas dentate line, terdiri atas
epitel collumnar, asal dari embryonic endoderm

2. External hemorrhoid : di daerah bawah dentate line, terdiri atas


epitel squamous stratified (seperti kulit), asal dari embryonic
ectoderm
Keluhan ;
1. Benjolan (prolaps)
2. Bleeding merah segar
3. Gatal-nyeri (khusus untuk hemorrhoid externa, atau hemorrhoid
interna dengan radang-iritasi-trombosis-atau inkarserasi)
Grading : 1 tidak prolaps, 2 masuk sendiri, 3 harus direposisi manual, 4
tidak bisa masuk
DP :
Colok dubur, proktoskopi (posisi knee-chest, masukkan busi berjelly
sambil disenteri, suruh ngedan, buka tutupan businya liat arah jam)
Terapi : 1-2 konservatif, 3-4 operatif
Konservatif :
-

Rendam duduk pake detol cair. Jaman dulu pake kalium

permanganat tapi bikin kotor warna ungu


Ardium :perlancar aliran darah di hemorrhoid. 3dd2 4 hari lalu 4

tab 3 hari berikutnya. Kronik pemeliharaan 2 tab sehari


Boraginol N : supp 3x1 cream oles 2-3x/hari
Boraginol S : supp 2x1, cream oles 2-3x/hari

Komplikasi post op : stenosis, inkontinens


Post op hemorrhoid ; makanan jangan pedas berminyak, hindari ngedan
batuk2, makanan awal low fiber biar feses tidak kontaminasi luka op
baru high fiber
Struma
Benjolan leher bawah naik ke atas saat menelan. DP dari belakang.
Tentukan membesar noduler/difus, ukuran ..x.x.., konsistensi, mobil,
tanda radang
Bedakan jinak atau ganas :
Cepat membesar tidak
Nyeri panas sebelum benjolan : tiroiditis
Konsistensi keras : malignancy
Mobilitas : fixed malignant

Nodul tunggal : malignancy risk 10-20%, multinodul 5%


Infiltrasi kulit, KGB, calvaria?
Suara serak? Infiltrasi RL nerve
Kalsifikasi USG/foto leher
Thyroid scan ; cold nodul ; malignant >
Terapi :
Indikasi operasi :
1. Kompresi : sesak, disfagia, serak
2. Keganasan
3. Kosmetik
Jinak : unilateral (subtotal lobektomi), bilateral (subtotal tiroidektomi)
Ganas (vries coupe durante op) : unilateral (near total tiroidektomi),
bilateral (total tiroidektomi) disertai pembersihan KGB sulkus
tracheoesofageal. Modified radical neck dissection bila KGB leher
metastase +.
Komplikasi :
Perdarahan : monitor drain, suara parau, kejang (hipokalsemi)
Post tiroidektomi : PA, euthyrox 2x100 perut kosong pagi hari, kalk 1x1,
neurodex 1x1
Ca thyroid : pembesaran KGB leher, metastase paru/skull early.
Strumanya sendiri mungkin masih kecil
Hernia
Benjolan keluar saat ... masuk saat ...
Inkarserata : gangguan pasase. Keluhan mual muntah obstipasi
Strangulata : gangguan pasase dan vask. Keluhan nyeri terus menerus
Test :
1. Zieman : pasien berdiri. Jari II anulus internus, jari III anulus
externus, jari IV fossa ovalis. Suruh ngedan. Salah satu jari dilepas
lainnya tetap. Ganti-ganti
2. Thumb : pasien berdiri, tutup anulus internus, suruh ngedan, terliat
benjolan tidak
3. Finger : pasien tidur. Jari telunjuk masuk kanal inguinal. Suruh
ngedan, dorongan ujung jari HIL, samping HIM

Hernia >50 tahun ; cek RT (BPH)


Jika BPH +, operasi BPH dulu baru hernianya
HIL = skrotalis pada anak/ortu. HIM ortu,jarang inkarserata, tembus
langsung trig.hesselbach. femoralis sering inkarserata karena leher fossa
ovalis sempit, wanita >>
HIL dan HIM pria >>, kanan >>, kalau bilateral disebut pantaloon
hernia
Hernia sikatrikalis : hernia pada bekas op sebelumnya
Tx :
Herniotomi, herniorafi, pasang mesh
Anak : herniotomi saja. Tidak perlu rafi.
Appendix
Alvarado score (MANTRELS) plus lab DL,UL
Appendicitis sering salah dengan gastritis atau GE (karena bisa diare).
Tx :
1. Operatif : appendektomi belum perforasi. Laparotomi sudah
perforasi
2. Menolak operasi : antibiotik adekuat ceftriaxon metro. Dibuat jadi
infiltrat/kronik
Appendisitis kronik (periapendicular infiltrat PAI)
Massa RLQ +, nyeri berulang.
Eksaserbasi akut ; terapi antibiotik
Mereda : operasi
ATLS
1. Primary survey
A : airway & C spine. Bebas tidak
Buka helm. Bebas ; sadar tanya nama suara omong jelas. Tidak
sadar look feel listen.
Tidak bebas : snoring (lidah jatuh ke belakang), gurgling (banyak
sekret)
Chin lift/head tilt hati-hati C Spine. Jika resiko cedera C spine (liat
-

kriteria di bawah) pasang semirigid collar brace.


Cedera kepala dengan penurunan kesadaran

Multiple trauma
Jejas di atas klavikula
Biomekanik trauma
Suction rigid > bagus dari semirigid (tidak tergigit).
Oksigenasi minimal masker 10 lpm
Reflek muntah + : NPA, KI fraktur maxillofacial berat, rhinorrhea
CSF
Reflek muntah - : OPA
GCS 8/< : intubasi
Intubasi gagal/kontraindikasi misal edema inhalational injury atau
fraktur laring surgical airway (krikotiroidotomi)
Caranya : tes pake jarum spuit bengkok, keluar gelembung udara
di spuit baru insisi vertikal. Masukkan tubenya sambi diputar,
hubungkan dengan bag lalu coba pompa. Kalo berat berarti tidak
masuk. Kalo masuk fiksasi
Krikotiroidotomi hanya untuk sementara. Berkepanjangan :

trakeostomi
B : breathing. Sesak tidak. periksa IPPA
Waspadai tanda
Tension pneumothorax
Hemothorax masif
Flail chest
Contusio pulmonum (bvp naik)
Tension : needle decompression ICS 2 MCL kanan, keluar
gelembung udara di spuit. Setealh itu baru foto thorax dan WSD
C : circulation. BP, nadi, CRT, akral, sumber bleeding
Restorasi volume darah : infus 2 line besar 16/18G. Ambil darah
30cc untuk cross match gol.darah dan lab
Kontrol perdarahan ; bebat tekan
Hati-hati cardiac tamponade
Pasang cath folley ; monitor urin output (N:0,5-1ml/kgbb/jm, anak
1-2 ml/kgbb/jm )
Puasa : supaya sewaktu2 cito op siap
D ; disability. GCS/AVPU (alert, verbal, pain, unresponse), pupil

isokor tidak
E ; exposure head to toe gunting
2. Resusitasi
Dewasa : 1-2 L kristaloid. Liat urin output untuk keberhasilannya.
Anak ; 20 ml/kgbb/ kali diulang max 3 kali
3. Reevaluasi : rapid respon, partial respon, no respon
4. Secondary survey
Jika responnya baik saat reevaluasi. Terdiri atas :

History : AMPLE. Allergy, medication, past illness, last meal,

5.
6.

event/environment (kejadian)
Periksa detil head to toe, neurologis
Penunjang : foto thorax, FAST, dll
Reevaluasi
Terapi definitif

Foto thorax u/trauma ;


ABC, diafragma, environment
Thorax trauma : pasang WSD umumx sdh cukup. Jarang sampe
thoracotomi
Abdomen :
TTV stabil : obs ttv, rangsang peritoneum, lingkar abdomen, hb serial,
FAST atau DPL (bila FAST tidak ada)
TTV tidak stabil : langsung eksplorasi laparotomi
Hati-hati internal bleeding : thorax, abdomen, pelvis, dan femur bisa
mematikan
Rangsang peritoneum asam lambung terkuat, darah lemah hanya sedikit
nyeri
Pelvis stagen
Syok hemoragik 4 kelas. Nadi dulu baru BP berubah. Trauma minimal
MAP 60, artinya systol min 80. Tidak ada monitor cek pulsasi a.radialis.
bila + berarti T 80 ke atas. Bila grojok
Arteri brachialis + systol 70, arteri carotis + systol 60
Cedera kepala MAP harus lebih tinggi min.80, systol 100.
Perdarahan menyebabkan trias of death : coagulopathy, metabolic
acidosis, hipotermia
Perdarahan akut ; whole blood, kronik : PRC
Beda peritonitis dengan ileus obstruksi
Orangnya diam/gelisah
Nyeri menetap/hilang timbul
Mual muntah (muntah air, hijau/feses)
Distended (semakin distal semakin distended)
Bab,- flatus -. Kalau bab flatus + berarti obstruksi parsial

PE :
BU hilang vs BU meningkat (metalic sound) karena usus distensi
dindingnya menipis shg gerakan cairan lebih terdengar keras kling.
Ditunggu agak lama baru muncul bunyi klingnya.
Distended, defans, darm contour, darm steifung
RT : tonus hilang vs tonus baik. Mungkin ada skibala pada org tua sbg
penyebab ileus. Peritonitis rectum kosong
Penunjang : BOF upright/setengah duduk udara bebas (appendix
perforasi mungkin gas bebas min) vs supine herring bone (pelebaran
jejunum, rugaenya terlihat tempel satu sama lain), erect LLD step ladder
Tumor abdomen : ICT-TB, CA 19-9, CEA, serologi amoeba, USG
Perempuan plus CA 125 ovary
Ca colon : rectosigmoid 75%
Kanan diare kiri konstipasi bab kecil2 hitam kayak kotoran kambing.
Rectosigmoid tenesmus bleeding makros
Gangguan bowel habit minimal 6 bulan
Urutan diagnostik : klinis, rt, proktoskopi, sigmoidoskopi, kolonoskopi
Ca kolon 1-3 : reseksi (jenisnya bergantung lokasi tumor dari anus) +
kemoterapi pasca op
Reseksi : hemikolektomi d, s, colotransversectomy, abdominoperineal
resection
Stad 4 : paliatif, kolostomi
Gangren diabet : wagner. SIRS. Debridement
Dulu wangensteen rice sekarang babygram dari thorax-anus. Deteksi
kelainan kongenital bayi. Atresia ani : high, low, very low/membranacea
(puboccygeal sling)
Very low mercy incision
Keb.kalori : 30-40 kal/kgbb/hari
Keb.cairan ; 30-40 ml/kg/hari

NGT : nutrisi, dekompresi


Habis op tidak butuh kalium karna op merusak sel jadinya malah
hiperkalemia. Kecuali sebelum op sudah hipokalemi
Reaksi tubuh trhadap op : hiperglikemia?. Tidak butuh bnyk kalori
Larutan protein diberikan hanya bila kalori telah tercukupi sebab protein
mahal, eman dipecah jadi kalori karna kalorinya tidak cukup

Anda mungkin juga menyukai

  • Koas Obstetri
    Koas Obstetri
    Dokumen16 halaman
    Koas Obstetri
    Helen Jappi
    Belum ada peringkat
  • Koas Jiwa
    Koas Jiwa
    Dokumen9 halaman
    Koas Jiwa
    Helen Jappi
    Belum ada peringkat
  • Koas THT
    Koas THT
    Dokumen11 halaman
    Koas THT
    Helen Jappi
    Belum ada peringkat
  • Koas Urologi
    Koas Urologi
    Dokumen7 halaman
    Koas Urologi
    Helen Jappi
    Belum ada peringkat
  • Koas Saraf
    Koas Saraf
    Dokumen14 halaman
    Koas Saraf
    Helen Jappi
    Belum ada peringkat
  • Koas Saraf
    Koas Saraf
    Dokumen14 halaman
    Koas Saraf
    Helen Jappi
    Belum ada peringkat