TUMOR BULI-BULI
Disusun Oleh :
Pembimbing
AKBP. dr. Teguh Astanto, Msi, Med, Sp.B
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Tumor traktus urogenitalia merupakan keganasan yang sering dijumpai
tahun 1995-1997, 36% diantaranya adalah kanker buli-buli dan juga menempati
urutan pertama. Puncak kejadiannnya terutama berada pada usia dekade ke lima
sampai ketujuh.2
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka diperlukan suatu
literatur khusus untuk membahas mengenai tumor buli-buli besertalaporan kasus
mengenai tumor buli-buli yang berada dibangsal bedah urologi Rumah Sakit Umum
Arifin Ahmad Provinsi Riau 2014.
2
Batasan Masalah
Referat ini membahas tentang buli-buli, baik dari segi anatomi dan fisiologi,
definisi, etiologi dan faktor resiko, jenis histopatologi,diagnosa, derajat invasi tumor
dan penatalaksanaan tumor buli-buli serta ilustrasi kasus tentang tumor buli-buli.
1.3
Tujuan Penulisan
1
1.4
Metode Penelitian
Penulisan referat ini menggunakan metode tinjauan pustaka dengan mengacu
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Buli-buli
berfungsi
menampung
urine
dari
ureter
dan
kemudian
Merokok
Merokok merupakan faktor resiko utama untuk terjadinya karsinoma buli.Merokok
mengakibatkan setengah dari kematian pada pria dengan karsinoma buli dan lebih
dari sepertiga pada wanita dengan karsinoma buli.
Pekerjaan
Pekerja-pekerja di pabrik kimia (terutama pabrik cat), laboratorium, pabrik karet,
tekstil, percetakan, dan pekerja pada salon sering terpapar bahan karsinogen berupa
senyawa amin aromatik.
Infeksi kandung kemih kronis dan batu buli. Telah diketahui bahwa kuman-kuman
E.coli dan Proteus spp menghasilkan nitrosamin yang merupakan zat karsinogen.
siklofosfamid.
Umur (> 40 tahun) dan jenis kelamin (laki-laki 3-4x lebih banyak dibanding
wanita).
2.4 Jenis histopatologitumor buli-buli
Tumor buli-bulidapat berbentuk papiler, tumor non invasif (in situ), noduler
Urgensi, frenkuensi.5
Pemeriksaan, berupa:
Pemeriksaan per-rektal atau vaginal.
Hal ini berguna untuk memeriksa keberadaan tumor dengan ukuran yang
cukupbesar.Pemeriksaan palpasi bimanual sangat berguna untuk menentukan
infiltrasi.Palpasi bimanual dikerjakan dengan narkose umum (supaya otot bulibuli relaks)pada saat sebelum dan sesudah reseksi tumor TUR Buli.1
Sistoskopi (atau disebut juga sistouretroskopi)
Suatu pemeriksaan yang mana alat ini dimasukkan sepanjang uratra
untukmemeriksa kandung kemih dan traktus urinarius untuk melihat adanya
suatu abnormalitas struktural atau obstruksi , seperti tumor atau batu. Contoh
Laboratorium
Laboratorium yang dapat digunakan anatara lain darah rutin, kimia darah,
urinmikroskopis dan deteksi bakteri di dalam urin. Selain itu dapat pula
dilakukan pemeriksaan sitologi urin, yaitu pemeriksaan sel-sel urotelium yang
terlepas bersama urin.1,5
2.6 Derajat invasi tumor (stadium)
Penentuan derajat invasi tumor berdasarkan sistem TNM atau berdasarkan
penentuan stadium dari Marshal adalah sebagai berikut :
Tabe 21.Stadium karsinoma buli sesuai system TNM dan stadium menurut Marshall1
TNM
Tis
Ta
T1
T2
T3a
T3b
T4
N1-3
M1
Marshall
0
0
A
B1
B2
C
D1
D1
D2
Uraian
Karsinoma in situ
Tumor papilari non invasif
Invasi submukosa
Invasi otot superfisial
Invasi otot profunda
Invasi jaringan lemak prevesika
Invasi ke organ sekitar
Metastasis ke limfonoduli regional
Metastasis homogen
Tindakan
TUR Buli-buli/fulgurasi
Instilasi intravesika
TUR Buli-buli
Sistektomi atau radiasi
Ajuvantivus kemoterapi
Radiasi paliatif
11
BAB III
ILUSTRASI KASUS
LAPORAN KASUS BAGIAN BEDAH
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
RS PERTAMINA BINTANG AMIN
Identitas Pasien :
Nama
: Tn. M
Jenis kelamin
: Laki-laki
Usia
: 76 Tahun
Alamat
Pekerjaan
: Petani
Status
: Menikah
Bangsa
Agama
: Islam
No. MR
: 080001
Datang ke RS
: 16 Desember 2016
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Sulit BAK 3 minggu yang lalu dan BAK keluar darah 3 hari yang lalu
Riwayat Penyakit Sekarang
mengatakan 3 minggu yang lalu susah buang air besar, os berobat ke dokter di
daerah banjit lalu di pasang kateter selama 7 hari dan dilepas selama 5 jam
pada hari ke tujuh, ternyata os masih tidak bisa BAK. Lalu dipasang lagi
kateter untuk 10 hari, di hari ke 10 di lepas selama 5 jam lagi, tetapi masih
tidak bisa BAK, lalu dilakukan Rontgen, ternyata terjadi pembesaran prostat,
lalu di rujuk ke dokter spesialis Urologi Rs. H. Kamino baradatu, dan dirawat
selama 2 hari, dihari kedua perawatan, terdapat darah pada BAK, setelah di
USG os didoagnosa tumor buli-buli oleh dokter spesialis Urologi, lalu dirujuk
di RS. Pertamina Bintang Amin. Dan masuk ke bangsal tanggal 16 desemmber
2016, pukul 18.00 WIB
Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat diabetes melitus (-).
- Riwayat hipertensi (-).
- Riwayat kencing batu atau pasir (-)
- Riwayat trauma (-)
- Riwayat menderita asam urat yang tinggi (-).
- Riwayat infeksi saluran kemih (-).
Riwayat Penyakit Keluarga
- Tidak terdapat anggota keluarga yang menderita penyakit seperti ini.
13
5=Hampir selalu
5
V
V
V
V
Status generalis
- Keadaan umum
- Kesadaran
- Keadaan gizi
Vital Sign
- Tekanan Darah
- Nadi
- Nafas
- Suhu
: 130/80mmHg
: 100 x/menit
: 24 x/menit
: 36,90 C (suhu aksila)
Mata
Leher
Thoraks
-
Inspeksi
kanan kirisama.
-
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Abdomen
-
Inspeksi
Auskultasi
Palpasi
Perkusi
Extremitas
Pemeriksaan Urologis
1. Flank
Pemeriksaan
Dextra
15
Sinistra
Inspeksi
- tanda radang (merah, bengkak,
cairan, hematom)
- trauma
- massa
Palpasi
- ballotement
- nyeri tekan CVA
Perkusi
- nyeri ketok (CVA)
2. Suprapubik
- Inspeksi : Permukaan datar dan tidak membengkak, tanda trauma tumpul/tajam
-
3. Genitalia eksterna
Penis
- Inspeksi: ukuran makro penis; posisi bengkok kiri akibat pemasangan kateter
urin; preputium disirkumsisi; tidak terdapat jejas, laserasi dan hematom; tidak
terdapat tanda radang; massa (-)
- Palpasi : tidak terdapat massa.
Skrotum
- Inspeksi : tanda radang (-); massa (-); tanda trauma (-).
- Palpasi : nyeri tekan (-).
16
4. Rectal Toucher
- Tonus sphyncter ani (TSA)
- Mukosa ampula
- Refleks bulbo Cavernosus
- Prostat
: baik
: licin
: tidak dilakuakan
: Sulcus interlobaris : (-)
Konsistensi
: keras, permukaan rata
Kutub atas
: tidak teraba
Nyeri
: (+)
Diagnosis Kerja
Susp.Carsinoma buli-buli + Benign Prostat Hiperplasia (BPH).
Diagnosis banding
Hematuria et causa obstruksi saluran kemih.
Pemeriksaan Penunjang dan hasil pemeriksaan
Pemeriksaan laboratorium
1. Urinalisis (tidak dilakukan)
2. Darah rutin
3. Kimia darah
Elektrolit darah (tidak ada data) Pemeriksaan
1. Cystography
2. BNO-IVP
3. USG Abdomen
Massa dinding vesika urinaria dengan tanda-tanda malignansi.
Pembesaran prostat (volume = 30 ml).
Symple cyst multiple ren sinistra.
Ren dextra tak tampak kelainan.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
17
13.
14.
15.
16.
17. Rencana penatalaksana
TUR Buli-buli
TUR prostat
18.
18
19. BAB V
20. PEMBAHASAN
21.
22.
bedah tanggal 16 april 2016 dengan diagnosa Tumor buli-buli. Diagnosis tumor bulibuli dan BPH
penunjang.
23.
Dari hasil anamnesis pada kasus ini, dengan keluhan utama sulit saat
berkemih 3 minggu yang lalu dan keluar darah saat berkemih sejak 3 hari yang
lalu sebelum masuk rumah sakit (SMRS). darah yang keluar waktu berkemih
(hematuria makroskopik), yaitu hematuria yang secara kasat mata dapat dilihat
sebagai urine yang berwarna merah karena didalamnya terdapat sel darah
merah/eritrosit. Hematuria makroskopik yang berlangsung terus menerus
dapat mengancam jiwa karena dapat menimbulkan penyulit berupa:
terbentuknya gumpalan darah yang dapat menyumbat aliran urine. Salah satu
penyebat hematuria adalah adanya tumor baik jinak maupun ganas.
24.
25. Inisial
28. Terjadi
29. Awal
pada
miksi
32. Tempat
kelainan
33. uretra
26. Total
30. Seluruh proses miksi
34. Buli-buli, ureter, atau
ginjal
27. Termin
al
31. Akhir
miksi
35. Leher
bulibuli
36.
37.
yang anemis, dan pasien terlihat sedikit pucat. Tanda-tanda vital pasien, dengan
tekanan darah 100/80 mmHg, nadi 100 x/menit, nafas 24 x/menit, Suhu 36,9 0 C
(suhu aksila).
38.
Pada pemeriksaan urologis dari Flank kanan dan kiri dalam batas
normalPada pemeriksaan urologis dari Flank kanan dan kiri dalam batas normal.
19
20
44.
DAFTRA PUSTAKA
45.
1. Purnomo BB. Dasar-dasar Urologi edisi ke-3. Jakarta : Sagung Seto. 2011.
170-175.
2. http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-ennywidyaw-51132-babii.pdf. [diakses 15 April 2014].
3. Snell R.S. 2006. Anatomi Klinik edisi 6. Jakarta:EGC. 350-360
4. R. Putz, R. Pabst. Atlas Anatomi Manusia Sobotta Edisi 22 Jilid 2. Jakarta:
EGC. 2006.
5. UAB Health System. Bladder cancer. Http://www.uabhealth.org. [diakses 15
April 2014].
6. John Hopkins Medicine. Bladder cancer. Http://urology.jhu.edu. [diakses 15 April
46. 2014].
47.7.
Sjamsuhidajat R, Jong WD. Tumor kandung kemih. Buku Ajar Ilmu
Bedah. Edisi ke-2. Jakarta : EGC. 2004. 780-782
48.
49.
50.
51.
52.
21