Klien selama sakit tidak pernah melaksanakan ibadah karena klien tidak terima atas
3.
4.
buruk.
Kemampuan keuangan: Keluarga pasien dapat digolongkan dalam kelompok social
kelas menengah
3. Pemeriksaan penunjang yang harus dilakukan
a. Pemeriksaan radiologi atau Rontgenologis Sella Tursika
1.
Foto polos kepala
Dilakukan untuk melihat kondisi sella tursika. Dapat terjadi tumor atau juga
atropi. Tidak dibutuhkan persiapan fisik secara khusus, namun pendidikan
kesehatan tentang tujuan dan prosedur sangatlah penting.
2. Poliomografi berbagai arah (multi direksional)
3. CT scan
Dilakukan untuk melihat kemungkinan adanya tumor pada hipofise atau
hipotalamus melalui komputerisasi. Tidak ada persiapan khusus, namun diperlukan
penjelasan agar klien dapat diam tidak bergerak selama prosedur.
4. Pemeriksaan Lapang Pandang
Kelainan lapang pandang mencurigakan adanya tumor hipofisis yang
menekan kiasma optic.
5. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan kortisol, T3 dan T4 serta esterogen atau testosterone. Hasil normal:
1. Kortisol darah kurang dari 5 ml/dl
2. T3 dan T4 serum:
Specimen yang dibutuhkan adalah darah vena sebanyak 5-10 cc.
3. Nilai normal pada orang dewasa:
Iodium bebas: 0,1-0,6 mg/dl
T3: 0,2-0,3 mg/dl
T4: 6-12 mg/dl
4. Nilai normal pada bayi/anak: T3: 180-240 mg/dl
5. Pemeriksaan ACTH, TSH dan LH. Hasil normal:
ACTH menurun kadarnya dalam darah.
TSH normal 6-10 mikrogram/Ml
LH normal 6-10 mikrogram/ml
2.2. Analisa Data
No. Data
Etiologi
1. DS:
Masalah
Istri
klien
mengatakan
suaminya
tidak
Libido menurun
2. DS:
Klien
mengatakan
pandangannya kabur.
persepsi
sensori (penglihatan)
menurun
DO:
3. DS:
Defisit Growth
tubuhnya
yang
pada
tubuhnya
karena rontok.
DO:
dengan
lingkungan sekitar.
Tubuh klien terihat botak
(tidak ada rambut)
Hormone,
defisit
perawatan diri
Gangguan citra tubuh
Rasional
privasi
dan
pasien.
kerahasiaan.
Klien
mampu
mengaktualisasikan
2. Galih Keperawatan:
bersama pasienGangguan
dan/atau dirinya.
Diagnosa
persepsi
sensori
(penglihatan)
orang dengan
terdekat gangguan
pola seksualitas
berhubungan
transmisi impuls sebagai akibat penekanan
yangnervus
biasa
dilakukan dan Pasien merasa lebih nyaman.
tumor pada
optikus.
bagaimana diagnosis saat ini
Tujuan:
dapat
mempengaruhi
pola
tersebut.dilakukan tindakan keperawatan penglihatan berangsur angsur
1. Setelah
membaik.
3. Dorong pasien dan/atau orang
Kriteriaterdekat
Hasil: untuk mencari pola
alternatif
yang
1. Menunjukkan
tanda adanya penurunan gejala yang menimbulkan
mempertimbangkan
gangguan
persepsi
sensori.
keterbatasan
penyakit.
2.
dan menghilangkan
faktor resiko jika mungkin.
4. Mengidentifikasi
Gali bersama pasien
dan/atau
orang
terdekat
tentang
Rasional
5. Membangaun
kepercayaan Meningkatkan kepekaan indera
1. Kurangi
penglihatan
yang
penglihatan melalui stimulus indera
dengan pasien.
berlebih.
khususnya penglihatan.
2. Orientasikan
terhadap
keseluruhan 3 bidang (orang,Mempertahankan normalitas melalui
tempat, waktu).
waktu lebih muda bila tidak mampu
3. Sediakan waktu untuk istirahat
menggunakan penglihatan.
Diagnosa
Gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan
bagiKeperawatan:
klien tanpa gangguan.
4. Gunakan
berbagai
untuk
perubahan
struktur
tubuh metode
dan fungsi
tubuh akibat defisiensi gonadotropin dan
menstimulasi
indera.
defisiensi
hormon pertumbuhan.
5. Mengurangi tingkat ketegangan
Tujuan:
otot
mata,
meningkatkan
relaksasi mata.
mengetahui
6. Untuk
faktor
Rasional
Perilaku menilai, perasaan jijik, marah
1. Dorong
individu
untuk
dan
aneh dapat
mempengaruhi
mengekspresikan perasaan.
perawatan /ditransmisikan pada klien,
2. Dorong individu untuk bertanya
menguatkan harga negatif / gambaran.
mengenai masalah, penanganan,
perkembangan,
prognosa
kesehatan.
3. Tingkatkan komunikasi terbuka,
menghindari kritik / penilaian
tentang perilaku klien.
4. Berikan kesempatan
rasa
dengan
individu
berbagi
yang
tingkat
kenyataan
kondisi
tubuh,
penolakan
akan
fisik
untuk
mempercepat
teknik
penyembuhan/penanganan.
7. Dengan mengetahui proses
perjalanan penyakit tersebut
maka klien secara bertahap akan
Diagnosa
Defisit perawatan
mulaiKeperawatan:
menerima kenyataan.
8. Membantu
untuk
menurunnya
kekuatan
otot.tiap individu
diri
berhubungan
dengan
Kriteria Hasil:
Intervensi
Rasional
Partisipasi
optimal
dapat
1. Mengidentifikasi faktor penyebab.
faktor
penyebab
memaksimalkan perawatan diri.
2. menurunnya
Berpartisipasi defisit
dalam perawatan
rencana pengobatan yang dilanjutkan untuk
Dapat menumbuhkan rasa percaya diri
diri.
meningkatkan penyembuhan luka.
2. Tingkatkan partisipasi optimal. klien.
3. Evaluasi kemampuan untuk
3. Menggambarkan etiologi dan tindakan pencegahan.
berpartisipasi dalam setiap Dapat memberikan kesempatan pada
1. Kaji
perawatan.
klien untuk
melakukan
4. aktivitas
Memperlihatkan
integritas kulit bebas
dari luka
tekan. perawatan diri.
dorongan
untuk
4. Beri
mengekspresikan
Intervensi
perasaan Rasional
kecukupan
/ sendi.
2.5. Evaluasi
1. Hormon gonadotropin berfungsi dengan baik sehingga tidak mengalami gangguan pola
2.
3.
4.
5.
seksual.
Penglihatan klien membaik.
Pasien kembali merasa percaya diri.
Pasien mampu melakukan perawatan diri secara mandiri.
Kebutuhan nutrisi akan kulit
DAFTAR PUSTAKA
http://saputraaguseko.wordpress.com/keperawatan/askep/askep- hipopituitari/
C. Long, Barbara. 1996. Perawatan Medikal Bedah Edisi 3. Bandung: Yayasan Ikatan Alumni
Pendidikan Keperawatan.
Doengoes, Marilynn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. Jakarta: ECG.
.