PENDAHULUAN
Interaksi manusia, Kegiatan yang mengarah pada tujuan, Struktur organisasi itu
sendiri.
Ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah sejak 23 Juli 2007 semakin menegaskan keseriusan
pemerintah untuk menciptakan penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik
sejak pemberlakuan Undang-undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah. Peraturan Pemerintah ini pada dasarnya dimaksudkan untuk memberikan
arah dan pedoman yang jelas kepada daerah dalam usahanya untuk menciptakan
atau menata organisasi secara efisien, efektif dan rasional sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan daerahnya. Diharapkan juga melalui Peraturan
Pemerintan No.41 Tahun 2007 ini akan tercipta tatanan organisasi yang
koordinatif,
sinergis,
terintegrasi
serta
komunikatif
antara
kelembagaan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Organisasi
Dalam pengertian sederhana organisasi sering diartikan sebagai kelompok
orang yang bekerjasama dan ingin mencapai tujuan bersama. Organisasi didirikan
karena beberapa tujuan tertentu yang hanya dapat dicapai melalui tindakan yang
harus dilakukan bersama-sama, apakah tujuan itu berupa laba, pemberian
pendidikan, sosial dan lain-lain.
Menurut Barnard dalam buku Wursanto (2005:53) mendefinisikan
organisasi adalah suatu sistem usaha bersama antara dua orang atau lebih, sesuatu
yang tidak berwujud dan tidak bersifat pribadi, yang sebagian besar mengenai
hubungan-hubungan kemanusiaan.
Atmosudirdjo dalam buku Wursanto (2005:53) mendefinisikan organisasi
itu sebagai struktur tata pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara
sekelompok orang-orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk
bersama-sama mencapai tujuan yang tertentu.
Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa organisasi
adalah suatu sistem usaha bersama antara dua orang atau lebih, sesuatu yang tidak
berwujud dan tidak bersifat pribadi, yang sebagian besar mengenai hubunganhubungan kemanusiaan.
2.2 Struktur Organisasi
Setiap instansi atau perusahaan pada umumnya mempunyai struktur
organisasi. Penyusunan struktur organisasi merupakan langkah awal dalam
5
13
15
BAB III
ANALISIS STRUKTUR ORGANISASI DINAS CIPTA KARYA
KEBERSIHAN DAN TATA RUANG
KABUPATEN CIAMIS
3.1 Profil Dinas Cipta Karya Kebersihan dan Tata Ruang Kabupaten Ciamis
Dinas Cipta Karya Kebersihan dan Tata Ruang Kabupaten Ciamis
dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 12 Tahun 2012
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 17
Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Ciamis, merupakan
bagian dari Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Ciamis yang berkedudukan
sebagai lembaga unsur penunjang Pemerintah Daerah, dipimpin oleh seorang
Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati Ciamis
melalui Sekretaris Daerah.
Dengan Rumusan dan Arah Kebijakan Strategis Dinas Cipta Karya
Kebersihan dan Tata Ruang Kabupaten Ciamis diharapkan dapat dijadikan
landasan dalam menjawab permasalahan yang dihadapi sehingga dapat
diminimalisir. Hal tersebut dapat diartikan bahwa kesenjangan berkaitan kondisi
ideal Dinas Cipta Karya Kebersihan dan Tata Ruang Kabupaten Ciamis yang
diharapkan dengan kendala yang dinilai saat ini belum terpenuhi dapat di
proyeksikan dengan kondisi-kondisi sebagai berikut :
1. Rumusan kebijakan yang difasilitasi penyusunanya oleh Dinas Cipta Karya
Kebersihan dan Tata Ruang Kabupaten Ciamis memenuhi kaidah prosedur dan
mekanisme yang tepat serta mengandung aspek-aspek regulasi yang jelas,
16
pasti dan adil serta dapat dilaksanakan melalui koordinasi yang sinergis antara
unit-unit kerja pemerintah daerah secara efesien dan efektif.
2. Tersedianya kegiatan strategis berupa proses persiapan oprasional dalam
rangka menunjang tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan dalam
bentuk kebijakan-kebijakan yang bersifat Regulasi (regulation), Pelayanan
(service), dan Pemberdayaaan (empowering).
3. Pelaksanaan Program kegiatan setuju dalam bidan kebersihan dan tata ruang,
dilaksanakan secara efektif dengan adanya proses penataan organisasi
pemerintahan yang lebih proposional, efektif dan efisien sesuai kebutuhan.
4. Kinerja aparatur perangkat daerah mengarah pada profesionalisme di berbagai
bidang yang terlihat dari peningkatan kemapuan teknis dan managerial,
sehingga pelaksanaan tugas dan fungsi seluruh unit kerja akan lebih optimal
dan berorientasi pada pencapaian tujuan.
5. Berbagai dinamika kegiatan sebagai salah satu strategis yang dapat
meningkatkan etos kerja dalam pemerintahan sehingga pelaksanaan tugas dan
fugsi dapat dicapai.
6. Pelaksanaan penggalangan kemitraan kepada pihak-pihak maupun organisasi
secara optimal agar dapat menyampaikan informasi langsung kepada
masyarakat sehingga dapat menunjang pada implementasi kerja pegawai.
Proyeksi tersebut, selain memberikan ukuran dalam pencapaian tujuan
sebagaimana uraian dalam penjelasan program dan indikasi kegiatan , juga akan
memberikan landasan pada penetapan kebijakan sebagai Suatu Prosedur
Operasional (Standar Operating Procedures) untuk meningkatkan efektivitas
kerja seluruh unit kerja.
3.2 Visi dan Misi Dinas Cipta Karya Kebersihan dan Tata Ruang Kabupaten
Ciamis
1. Visi :
17
masyarakat
Kabupaten
Ciamis
dalam
pengelolaan
18
sebagai
bahan
pertimbangan
untuk
menetapkan
keputusan
dan
kebijaksanaannya sesuai dengan tujuan-tujuan serta visi dan misi Dinas Cipta Karya,
Gambar 3.1
Struktur Organisasi
3.4 Kekurangan dan Kelebihan Struktur Organisasi di Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Ciamis
Adapun kekurangan dan kelebihan dari struktur organisasi yang diterapkan
di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Ciamis
yaitu bentuk struktur organisasi lini dan staf (line and staff organization) adalah
sebagai berikut:
19
1. Kelebihan
Adapun kelebihan dari struktur organisasi lini dan staf (line and staff
organization) yaitu sebagai berikut:
1) Asas kesatuan pimpinan tetap dipertahankan, sebab pimpinan tetap berada
dalam satu tangan saja.
2) Adanya pengelompokan wewenang, yaitu wewenang lini dan wewenang
staf.
3) Adanya pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas antara pimpinan,
staf dan pelaksana.
4) Pimpinan mempunyai bawahan tertentu, sedang bawahan hanya
mempunyai seorang atasan tertentu saja.
5) Bawahan hanya mendapat perintah dan memberikan tanggung jawab
kepada seorang atasan tertentu saja.
6) Pelaksanaan tugas-tugas pimpinan relatif lebih lancar, karena mendapat
bantuan data, informasi, saran-saran, dan pemikiran para stafnya.
7) Asas the right man in the right place lebih mudah dilaksanakan.
8) Organisasi ini fleksibel dan luwes, karena dapat diterapkan pada organisasi
besar maupun kecil, organisasi perusahaan maupun organisasi sosial.
9) Kedisiplian dan moral karyawan tinggi, karena tugas-tugasnya sesuai
dengan keahliannya.
10) Keuntungan dari spesialisasi dapat diperoleh seoptimal mungkin.
11) Koordinasi relatif mudah dilaksanakan, karena sudah ada pembagian tugas
yang jelas.
12) Bakat karyawan yang berbeda-beda dapat dikembangkan, karena mereka
bekerja sesuai dengan kecakapan dan keahliannya.
13) Perintah dan pertanggungjawaban melalui garis vertikal terpendek.
20
2. Kekurangan
Adapun kekurangan dari struktur organisasi lini dan staf (line and
staff organization) yaitu sebagai berikut:
1. Kelompok pelaksana sering bingung untuk membedakan perintah atau
bantuan nasihat.
2. Solidaritas dan esprit de corp karyawan kurang, karena tidak saling
mengenal.
3. Persaingan kurang sehat sering terjadi, sebab setiap unit atau bagian
menganggap tugas-tugasnyalah yang terpenting.
21
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Dari pembahasan yang telah dipaparkan diatas, mengenai struktur
organisasi di
Kabupaten Ciamis maka dapat disimpulkan bahwa Dinas Cipta Karya, Kebersihan
dan Tata Ruang Kabupaten Ciamis merupakan lembaga pemerintah daerah yang
menggunakan bentuk struktur organisasi lini dan staf
organization)
pimpinan
tetap
sepenuhnya
berhak
menetapkan
keputusan,
sebagai
bahan
pertimbangan
untuk
menetapkan
keputusan
dan
kebijaksanaannya sesuai dengan tujuan-tujuan serta visi dan misi Dinas Cipta Karya,
DAFTAR PUSTAKA
23