Anda di halaman 1dari 12

JOURNAL READING

A COMPARATIVE STUDY TO EVALUATE THE


EFFICACY OF VAGINAL VS ORAL PROSTAGLANDIN E1
ANALOGUE (MISOPROSTOL) IN MANAGEMENT OF
FIRST TRIMESTER MISSED ABORTION

Pembimbing :
dr. Iwan P Sp.OG

Disusun Oleh :
Dwi Rapitasari

01.211.6370

FAKULTAS KEDOKTERAN UNISSULA SEMARANG


Kepaniteraan Klinik Departemen Obstetri
Ginekologi
Rumah Sakit Umum Daerah RAA. SOEWONDO
PATI
2016

CASE REPORT
BLIGHTED OVUM

Pembimbing :
dr. Iwan P Sp.OG

Disusun Oleh :
Dwi Rapitasari

01.211.6370

FAKULTAS KEDOKTERAN UNISSULA SEMARANG


Kepaniteraan Klinik Departemen Obstetri
Ginekologi
Rumah Sakit Umum Daerah RAA. SOEWONDO
PATI
2016

LEMBAR PENGESAHAN
CASE REPORT
BLIGHTED OVUM

Oleh :
Dwi Rapitasari 01.211.6370

Presentasi kasus ini telah dipresentasikan dan disahkan sebagai salah satu
prasyarat mengikuti ujian kepaniteraan Klinik di Bagian Ilmu Obstetri dan
Ginekologi
RSUD.RAA .SOEWONDO PATI

Pati, 11 Juni 2016


Mengetahui,
Pembimbing

dr. Iwan P Sp.OG

PRAKATA

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya,
penulis dapat menyelesaikan

CASE REPORT
BLIGHTED OVUM

Tugas ini disusun dalam rangka memenuhi syarat dalam mengikuti


kegiatan kepaniteraan klinik di bagian Ilmu Obstetri dan Ginekologi RSUD RAA
SOEWONDO PATI serta menjadi bahan kajian ilmu Obstetri dan Ginekologi .
Pada kesempatan ini penulis turut mengucapkan terimakasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu penyusunan makalah laporan kasus ini,
kepada :
1. dr. Iwan P Sp.OG sebagai dokter pembimbing
2. Teman-teman dokter muda kepaniteraan klinik Ilmu Obstetri
Ginekologi
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih memiliki
keterbatasan. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangatlah penulis
harapkan. Besar harapan penulis, laporan ini dapat bermanfaat bagi berbagai
pihak.
Pati, 11 Juni 2016

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
LAPORAN KASUS
1. Indentitas Pasien
Nama
Jenis kelamin
Umur
Tanggal lahir
Status
Agama
Suku Bangsa
Pekerjaan
Alamat
Tanggal masuk
Tanggal Keluar
No. CM
Ruang

: Ny. SB
: Perempuan
: 34 tahun 2 bulan 11 hari
: 05/04/1982
: Menikah
: Islam
: Indonesia
:: Trimulyo 7/5 Kayen, Pati , Jawa Tengah
: 06-06-2016/ 14.08.30 WIB
: 08-06-2016
: 118181
: R. Angrek 1

Datang ke Rumah Sakit pada tanggal: 06-06-2016 pukul 14.08.30 WIB


2. Subjektif
Keluhan Utama :
Perdarahan pervaginam
Keluhan Tambahan :
Darah keluar tanpa perongkolan , pinggang terasa panas sejak kemaren
Riwayat Menstruasi

: teratur , durasi selama 7 hari

HPHT

:18-03-2016

HPL

: 25-12-2016

UK

: 12 minggu

Riwayat Anc

: rutin bidan tiap satu bulan, dokter 1 x.

Riwayat Nikah

: 1x, 7 tahun

Riwayat Obstetri

: 1. Abortus /2,5 bulan/curetage tahun 2008


2.Laki-laki /7 tahun/ 2500 gram / Spontan/Dokter
3. Hamil Ini

Riwayat KB

: Pil 2 tahun, suntik 1 bulan selama 6 bulan.

Riwayat Operasi

: Kistektomi tahun 2003, curetage tahun 2008.

Riwayat Pijat

: 2x, terakhir +- 1 mingg yang lalu

Riwayat Jamu-jamuan

:-

Riwayat Penyakit Dahulu

: HT (-), DM (-), ASMA(-) JANTUNG (-) ,


ALERGI (-)

Riwayat Penyakit Keluarga:

Hipertensi
: disangkal (-),
DM
: disangkal (-),
Asam Urat
: disangkal (-),
Jantung
: disangkal (-),
Ginjal
: disangkal (-),
Riwayat Penyakit Lain: disangkal (-)

Riwayat Pemakaian Obat: tidak ada


3. Objektif
Keadaan Umum

: Sakit sedang, , kesan kurus

Penampilan : kulit sawo matang, nampak biasa, pakaian rapi namun


perawatan diri cukup

Kesadaran/GCS

: Compos Mentis / GCS 15

Berat Badan

: 50 Kg

Tinggi Badan

:160 Cm

Tanda Vital :

Tekanan Darah
Nadi
Suhu
Respirasi
SpO2

Status Generalis

: 110/60 mmHg
: 104 x/menit
: 36,5 0C
: 24 x/menit
: 99 %

Kepala

Bentuk: Normocephal
Mata: Edema palpebra -/- ; CA-/- SI -/Telinga: dbn
Hidung: dbn
Mulut: Bibir sianosis (-)

Leher : Tidak ada pembesaran KGB leher


Thorax

Bentuk: Normochest
Paru
Inspeksi
: Pergerakan dada simetris kanan-kiri
Palpasi
: Vocal fremitus (+/+)
Perkusi
: Sonor di kedua lapang paru
Auskultasi
: Suara vesikular +/+, Suara tambahan -/Jantung
Inspeksi
: Ictus cordis tidak nampak
Palpasi
: Ictus cordis tidak teraba
Perkusi
: Jantung dalam batas Normal
Auskultasi
: S1-S2 reguler, AF (-), Murmur sistolik(-), Galoop(-)
Abdomen :
Inspeksi

: Kesan cembung

Auskultasi

: BU (+)

Palpasi

: Supel, nyeri tekan seluruh lapang abdomen(-), defans


muskular (-) undulasi (-), shifting dullness (-), hepar-lien
tidak teraba

Perkusi

: Timpani di seluruh regio abdominal

Leopold Tidak dilakukan


TFU 2 jari diatas simphysis
Genitalia

: dbn

Ekstremitas:

Akral dingin
Edema

Sianosis

- Capillary refill < 2 detik

Pemeriksaan Dalam
Fluxus
Fluor
Vulva , uretra, vagina
Cervix
Corpus Uteri
Adneksa Parametrium
Cavum Douglass

: darah (+)
: lendir (+)
: tenang, dinding vagina licin
: Lunak , permukaan licin, nyeri goyang portio (-)
: besar
: tak ada kelainan pada adneksa dextra dan sinistra
: tak tampak ada pembesaran organ

Plan Pemeriksaan Penunjang


- USG
- Darah Rutin
- Bleeding Time
- Cloting Time
- Kimia Darah
- HbSAg
- HIV

Hasil laboratorium darah Rutin


Jenis Pemeriksaan
WBC
RBC
HGB
HCT
PLT
PCT
MCV
MCH
MCHC
RDW
MPV
PDW

USG

Hasil
6.25
4.50 M/uL
12,8 g/dl
37,9 %
204 K/Ul
0,12 %
84,2 fl
28,4 pg
33,8 g/dl
12,2 %
8,4 fl
11,4 %

Golongan Darah

:O

Bleeding Time

: 3

Cloting Time

: 5

HBSAg

: (-) non reaktif

HIV

: NEGATIF

Referensi
4.8-10.8
4.2-5,4
12.0-16.0
35.0-55.0
150-400
0.20-0.50
79-99.0
27.0-31.0
33.0-37
10.0-16.0
7.0-11.0
9.0-13.0

Hasil : Gestasional Sac intak, utuh 3,12 cm , tak tampak fetal pone, Blighted
Ovum
Diagnosis Kerja :
G3P1A1 UK 12 minggu dengan Blighted Ovum
Planing Terapi
-

Pasang infus

Dilatasi curetage

Dilatasi misoprostol 400 mg/oral (2 tab)

Lapor residen anestesi pro curetage

Planing Post Curetage


-

Amoxicilin

3x500 mg

Asam Mefenamat

3x500 mg

Methilergometrin 3x0.125 mg

Awasi ku dan tanda-tanda vital


Follow Up 8/6/2016
BAK

: (+)

BAB

: (+)

Flatus

: (+)

Nyeri

: (-)

PPV

:(+) Normal

TD

: 110/60 mmHg

:70 x/menit

RR

:18 x / menit

: afebris

TFU

: Uterus tak teraba

DX. POST CURETAGE A.I BLIGHTED OVUM P1A2


BLPL oleh dr. Aris 8/6/2016.

BAB II
A. DEFINISI
Blighted Ovum dikenal juga dengan sebutan kehamilan
anembrionik atau aborsi preklinik. Blighted Ovum merupakan telur
yang sudah dibuahi dan berimplantasi pada uterus diikuti perkembangan
kantung gestasi. Namun, telur yang telah dibuahi ini tidak dapat
berkembang melebihi enam minggu dan diserap kembali oleh uterus.
Plasenta terus berkembang dan kadar hormon kehamilan tetap tinggi
meskipun mudigah telah mati, sehingga tubuh ibu biasanya masih
merespon adanya kehamilan. Merupakan bentuk abortus spontan pada
awal kehamilan yang sering dijumpai.
B. ETIOLOGI
Seringkali penyebab Blighted Ovum adalah kesalahan kromosom
pada hasil konsepsi. Yaitu pada waktu pemisahan separuh informasi
genetik ovum atau sperma yang akan dipakai untuk membentuk
kehamilan. Dapat juga karena rendahnya kualitas dari ovum atau sperma
itu sendiri. Belakangan ini, ditemukan bahwa paparan pada sinar-x,
berbagai virus, dan TORCH yang terlalu dini merupakan penyebab yang
mungkin. Kejadian Blighted Ovum yang berulang dapat ditaksir dari umur
wanita, sebab semakin tua umur, semakin tinggi risiko abnormalitas suatu
kromosom. Penyebab selain kelainan kromosom adalah rendahnya kadar

hormon, namun hal ini jarang karena hal tersebut dapat diberikan 9 terapi
yang antara lain dengan pil progesteron. Pada wanita yang mengalami
abortus berulang pada awal kehamilan, mungkin mempunyai problem
genetik, dan problem ini diturunkan pada anak yang dilahirkan hidup
normal. Akan terjadi abortus pada kehamilan abnormal jika tidak
dilakukan pembersihan uterus yang benar. Risiko utama pada kehamilan
ini biasanya adanya distres mental wanita yang mengetahui bahwa dirinya
hamil.
C. TANDA DAN GEJALA
Mungkin tidak ditemukan adanya pendarahan per vaginam, tetapi
ibu mengeluhkan keluarnya flek-flek berwarna coklat. Kadang-kadang
sang ibu mengalami abortus tanpa menyadari kalau dirinya sedang hamil.
Umumnya mereka merasakan adanya gejala kehamilan terutama pada
trimester pertama. Tanda dan gejala kehamilannya seperti amenorrhea, tes
kehamilan positif, kram abdomen ringan, keluarnya sedikit darah atau flek
dari vagina, tes kehamilan yang positif.
D. Patofisiologi
Pada saat konsepsi, sel telur (ovum) yang matang bertemu sperma.
Namun akibat berbagai faktor maka sel telur yang telah dibuahi sperma
tidak dapat berkembang sempurna, dan hanya terbentuk plasenta yang
berisi cairan. Meskipun demikian plasenta tersebut tetap tertanam di dalam
rahim. Plasenta menghasilkan hormon HCG (human chorionic
gonadotropin) dimana hormon ini akan memberikan sinyal pada indung
telur (ovarium) dan otak sebagai pemberitahuan bahwa sudah terdapat
hasil konsepsi di dalam rahim. Hormon HCG yang menyebabkan
munculnya gejala-gejala kehamilan seperti mual, muntah, ngidam dan
menyebabkan tes kehamilan menjadi positif. Karena tes kehamilan baik
test pack maupun laboratorium pada umumnya mengukur kadar hormon
HCG (human chorionic gonadotropin) yang sering disebut juga sebagai
hormon kehamilan.
E. PEMERIKSAAN
Adanya Blighted Ovum diketahui bila pada pemeriksaan
kehamilan tidak dapat didengar denyut jantung janin, dan diagnosis dapat
dipastikan jika pada pemeriksaan ultrasonografi tampak kantung gestasi
berdiameter lebih dari 30mm, tidak tampak adanya mudigah dan kantung

kuning telur. Jika penghitungan umur kehamilan normal 8-9 minggu,


denyut jantung janin sudah dapat dideteksi dengan ultrasonografi. Kantung
gestasi dapat terlihat pada awal minggu keempat, sedangkan kantung
kuning tampak kirakira pada kehamilan lima minggu.
F. PENGOBATAN
Penatalaksanaan terbaik pada Blighted Ovum adalah dengan
dilatasi dan kuretage.
G. PENCEGAHAN
Pada banyak kasus, blighted ovum tidak dapat dicegah. Pasangan
suami-istri disarankan untuk menjalani pemeriksaan dan konseling genetik
jika terjadi abortus pada awal kehamilan. Umumnya blighted ovum terjadi
hanya satu kali. Bila kasus blighted ovum berulang, maka program bayi
tabung dapat disarankan dan pemeriksaan genetik diperlukan untuk
menyingkirkan adanya kelainan genetik. Kebanyakan para dokter akan
merekomendasikan pasangan yang mengalami abortus, menunggu
sedikitnya 1-3 siklus menstruasi sebelum memutuskan untuk kembali
hamil.
H. DAFTAR PUSTAKA
1. Cunningham, F Gary, MD et al. Williams Obstetrics 21st edition.
McGraw-Hill. 2010.
2. Saifuddin, Abdul Bari. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal edisi I cetakan VII. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. Jakarta. 2014.
3. Wiknjosastro G.Hanifa, Saifuddin Abdul Bari, Trijatmo R.I lmu
Kebidanan. Edisi ke-3.Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Jakarta.

2012.

www.americanpregnancy.org/blighted_ovum.html

www.ivillage.co.uk/blighted_ovum

www.earlypath.com

www.mayoclinic.com www.blightedovum.kokopuff.net 11

Anda mungkin juga menyukai