Pembimbing :
dr. Iwan P Sp.OG
Disusun Oleh :
Dwi Rapitasari
01.211.6370
CASE REPORT
BLIGHTED OVUM
Pembimbing :
dr. Iwan P Sp.OG
Disusun Oleh :
Dwi Rapitasari
01.211.6370
LEMBAR PENGESAHAN
CASE REPORT
BLIGHTED OVUM
Oleh :
Dwi Rapitasari 01.211.6370
Presentasi kasus ini telah dipresentasikan dan disahkan sebagai salah satu
prasyarat mengikuti ujian kepaniteraan Klinik di Bagian Ilmu Obstetri dan
Ginekologi
RSUD.RAA .SOEWONDO PATI
PRAKATA
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya,
penulis dapat menyelesaikan
CASE REPORT
BLIGHTED OVUM
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
LAPORAN KASUS
1. Indentitas Pasien
Nama
Jenis kelamin
Umur
Tanggal lahir
Status
Agama
Suku Bangsa
Pekerjaan
Alamat
Tanggal masuk
Tanggal Keluar
No. CM
Ruang
: Ny. SB
: Perempuan
: 34 tahun 2 bulan 11 hari
: 05/04/1982
: Menikah
: Islam
: Indonesia
:: Trimulyo 7/5 Kayen, Pati , Jawa Tengah
: 06-06-2016/ 14.08.30 WIB
: 08-06-2016
: 118181
: R. Angrek 1
HPHT
:18-03-2016
HPL
: 25-12-2016
UK
: 12 minggu
Riwayat Anc
Riwayat Nikah
: 1x, 7 tahun
Riwayat Obstetri
Riwayat KB
Riwayat Operasi
Riwayat Pijat
Riwayat Jamu-jamuan
:-
Hipertensi
: disangkal (-),
DM
: disangkal (-),
Asam Urat
: disangkal (-),
Jantung
: disangkal (-),
Ginjal
: disangkal (-),
Riwayat Penyakit Lain: disangkal (-)
Kesadaran/GCS
Berat Badan
: 50 Kg
Tinggi Badan
:160 Cm
Tanda Vital :
Tekanan Darah
Nadi
Suhu
Respirasi
SpO2
Status Generalis
: 110/60 mmHg
: 104 x/menit
: 36,5 0C
: 24 x/menit
: 99 %
Kepala
Bentuk: Normocephal
Mata: Edema palpebra -/- ; CA-/- SI -/Telinga: dbn
Hidung: dbn
Mulut: Bibir sianosis (-)
Bentuk: Normochest
Paru
Inspeksi
: Pergerakan dada simetris kanan-kiri
Palpasi
: Vocal fremitus (+/+)
Perkusi
: Sonor di kedua lapang paru
Auskultasi
: Suara vesikular +/+, Suara tambahan -/Jantung
Inspeksi
: Ictus cordis tidak nampak
Palpasi
: Ictus cordis tidak teraba
Perkusi
: Jantung dalam batas Normal
Auskultasi
: S1-S2 reguler, AF (-), Murmur sistolik(-), Galoop(-)
Abdomen :
Inspeksi
: Kesan cembung
Auskultasi
: BU (+)
Palpasi
Perkusi
: dbn
Ekstremitas:
Akral dingin
Edema
Sianosis
Pemeriksaan Dalam
Fluxus
Fluor
Vulva , uretra, vagina
Cervix
Corpus Uteri
Adneksa Parametrium
Cavum Douglass
: darah (+)
: lendir (+)
: tenang, dinding vagina licin
: Lunak , permukaan licin, nyeri goyang portio (-)
: besar
: tak ada kelainan pada adneksa dextra dan sinistra
: tak tampak ada pembesaran organ
USG
Hasil
6.25
4.50 M/uL
12,8 g/dl
37,9 %
204 K/Ul
0,12 %
84,2 fl
28,4 pg
33,8 g/dl
12,2 %
8,4 fl
11,4 %
Golongan Darah
:O
Bleeding Time
: 3
Cloting Time
: 5
HBSAg
HIV
: NEGATIF
Referensi
4.8-10.8
4.2-5,4
12.0-16.0
35.0-55.0
150-400
0.20-0.50
79-99.0
27.0-31.0
33.0-37
10.0-16.0
7.0-11.0
9.0-13.0
Hasil : Gestasional Sac intak, utuh 3,12 cm , tak tampak fetal pone, Blighted
Ovum
Diagnosis Kerja :
G3P1A1 UK 12 minggu dengan Blighted Ovum
Planing Terapi
-
Pasang infus
Dilatasi curetage
Amoxicilin
3x500 mg
Asam Mefenamat
3x500 mg
Methilergometrin 3x0.125 mg
: (+)
BAB
: (+)
Flatus
: (+)
Nyeri
: (-)
PPV
:(+) Normal
TD
: 110/60 mmHg
:70 x/menit
RR
:18 x / menit
: afebris
TFU
BAB II
A. DEFINISI
Blighted Ovum dikenal juga dengan sebutan kehamilan
anembrionik atau aborsi preklinik. Blighted Ovum merupakan telur
yang sudah dibuahi dan berimplantasi pada uterus diikuti perkembangan
kantung gestasi. Namun, telur yang telah dibuahi ini tidak dapat
berkembang melebihi enam minggu dan diserap kembali oleh uterus.
Plasenta terus berkembang dan kadar hormon kehamilan tetap tinggi
meskipun mudigah telah mati, sehingga tubuh ibu biasanya masih
merespon adanya kehamilan. Merupakan bentuk abortus spontan pada
awal kehamilan yang sering dijumpai.
B. ETIOLOGI
Seringkali penyebab Blighted Ovum adalah kesalahan kromosom
pada hasil konsepsi. Yaitu pada waktu pemisahan separuh informasi
genetik ovum atau sperma yang akan dipakai untuk membentuk
kehamilan. Dapat juga karena rendahnya kualitas dari ovum atau sperma
itu sendiri. Belakangan ini, ditemukan bahwa paparan pada sinar-x,
berbagai virus, dan TORCH yang terlalu dini merupakan penyebab yang
mungkin. Kejadian Blighted Ovum yang berulang dapat ditaksir dari umur
wanita, sebab semakin tua umur, semakin tinggi risiko abnormalitas suatu
kromosom. Penyebab selain kelainan kromosom adalah rendahnya kadar
hormon, namun hal ini jarang karena hal tersebut dapat diberikan 9 terapi
yang antara lain dengan pil progesteron. Pada wanita yang mengalami
abortus berulang pada awal kehamilan, mungkin mempunyai problem
genetik, dan problem ini diturunkan pada anak yang dilahirkan hidup
normal. Akan terjadi abortus pada kehamilan abnormal jika tidak
dilakukan pembersihan uterus yang benar. Risiko utama pada kehamilan
ini biasanya adanya distres mental wanita yang mengetahui bahwa dirinya
hamil.
C. TANDA DAN GEJALA
Mungkin tidak ditemukan adanya pendarahan per vaginam, tetapi
ibu mengeluhkan keluarnya flek-flek berwarna coklat. Kadang-kadang
sang ibu mengalami abortus tanpa menyadari kalau dirinya sedang hamil.
Umumnya mereka merasakan adanya gejala kehamilan terutama pada
trimester pertama. Tanda dan gejala kehamilannya seperti amenorrhea, tes
kehamilan positif, kram abdomen ringan, keluarnya sedikit darah atau flek
dari vagina, tes kehamilan yang positif.
D. Patofisiologi
Pada saat konsepsi, sel telur (ovum) yang matang bertemu sperma.
Namun akibat berbagai faktor maka sel telur yang telah dibuahi sperma
tidak dapat berkembang sempurna, dan hanya terbentuk plasenta yang
berisi cairan. Meskipun demikian plasenta tersebut tetap tertanam di dalam
rahim. Plasenta menghasilkan hormon HCG (human chorionic
gonadotropin) dimana hormon ini akan memberikan sinyal pada indung
telur (ovarium) dan otak sebagai pemberitahuan bahwa sudah terdapat
hasil konsepsi di dalam rahim. Hormon HCG yang menyebabkan
munculnya gejala-gejala kehamilan seperti mual, muntah, ngidam dan
menyebabkan tes kehamilan menjadi positif. Karena tes kehamilan baik
test pack maupun laboratorium pada umumnya mengukur kadar hormon
HCG (human chorionic gonadotropin) yang sering disebut juga sebagai
hormon kehamilan.
E. PEMERIKSAAN
Adanya Blighted Ovum diketahui bila pada pemeriksaan
kehamilan tidak dapat didengar denyut jantung janin, dan diagnosis dapat
dipastikan jika pada pemeriksaan ultrasonografi tampak kantung gestasi
berdiameter lebih dari 30mm, tidak tampak adanya mudigah dan kantung
2012.
www.americanpregnancy.org/blighted_ovum.html
www.ivillage.co.uk/blighted_ovum
www.earlypath.com
www.mayoclinic.com www.blightedovum.kokopuff.net 11