Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGINDERAAN JAUH
SPATIAL SUBSETTING CITRA MODIS MENGGUNAKAN SOFTWARE ENVI

Oleh :

Nama

: Muhammad Wildan Bobsaid

NRP

: 3513100064

Dosen Pembimbing :
Prof. Dr.Ir.Bangun Muljo Sukojo, DEA, DESS
Husnul Hidayat, ST, MT
Cherie Bhekti Pribadi, ST,MT

Kelas : Pengindraan Jauh A

LABORATORIUM GEOSPASIAL - JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2015

Kata pengantar

Assalammualaikum,Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmatdan karunia-Nya,
hingga saya dapat menyelesaikan tugas beserta laporan Pengindraan jauh tentangSpatial
Subsetting citra MODIS menggunakan software ENVI ini dengan baik dan tepat pada
waktunya. Saya berharap dengan laporan yang saya buat ini dapat membantu dan menambah
pengetahuan saya dalam dunia pengukuran dan Pemetaan khususnya Remote Sensing. Tidak
lupa saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr.Ir.Bangun Muljo Sukojo, DEA,
DESS selaku dosen pengampu mata kuliah Pengindraan Jauh kelas kelas A, juga Bapak
Husnul Hidayat, ST, MT dan Ibu Cherie Bhekti Pribadi, ST,MT selaku Asisten Dosen
Pengindraan Jauh kelas A dan B. yang telah memberikan pembelajaran dan pengarahan agar
kami paham dan mengerti matakuliah Pengindraan Jauh ini. Saya menyadari dalam
penyusunan laporan ini, kemampuan dan bahan yang saya punyai terbatas.Oleh karena
itu,saya menyadari laporan ini masihterdapat ketidaksempurnaan dan sangat sederhana untuk
itu saya harapkan koreksi dan saran yang membangun untuk perbaikan laporan ini menjadi
lebih baik.

Surabaya, 2 Desember 2015

Penyusun

DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................................................ i
Daftar Isi ................................................................................................................................. ii
I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................................................. 2
1.3 Manfaat ................................................................................................................ 2
II. Metode
2.1 Alat dan Bahan ...................................................................................................... 3
2.2 Prosedur Praktikum................................................................................................ 3
III. Hasil ..................................................................................................................................23
IV. Kesimpulan........................................................................................................................27
V. Daftar Pustaka.................................................................................................................... 28

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Geodesi adalah ilmu untuk menentukan ukuran dan bentuk bumi (termasuk variasi
sementara) menggunakan parameter utama dari jarak, waktu dan gravitasi. Perkembangan
teknologi satelit, radio, dan komputer telah membawa berubah besar sehingga
memungkinkan Geodesi masuk ke cabang ilmu-ilmu bumi lainnya seperti Hidrografi,
Bathymetri, GPS, Kadaster, Surveying, dan Remote Sensing. Remote Sensing atau
Penginderaan jauh adalah pengukuran atau akuisisi data dari sebuah objek atau fenomena
oleh sebuah alat yang tidak secara fisik melakukan kontak dengan objek tersebut atau
pengukuran atau akuisisi data dari sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat dari jarak
jauh, (misalnya dari pesawat, pesawat luar angkasa, satelit, kapal atau alat lain.
Georeferencing adalah Proses penempatan objek berupa raster atau image yang belum
mempunyai acuan sistem koordinat dan proyeksi tertentu.dan rektifikasi adalah proses
transformasi data yang belum mempunyai koordinta geografis menjadi data yang memiliki
koordinat

geografis.

Resizing

adalah

merubah

bentuk

ukuran

citra,

baik

memperbesar/memperkecil dengan ukuran pixelnya. Merubah resolusi atau ukuran vertikal


dan horizontal suatu citra satelit. Pada resizing citra satelit sebelumnya kita hanya memotong
citra berdasarkan ukuran spatial gambar pada citra sedangkan pada Spatial Subsetting Kita
memotong citra satelit menjadi potongan yang hanya kita digitasi berbentuk poligon
sebelumnya atau hanya berbentuk pulau Sulawesi saja, pulau-pulau kecil yang tidak
terdigitasi tidak nampak pada gambar citra yang sudah dilakukan spatial subsetting. Luas
wilayah cangkupan Citra MODIS yang begitu luas dan ketika kita hanya butuh beberapa
objek seperti pulau yang ada disana, maka dilakukannya Spatial Subsetting untuk
mengCropping Peta Citra sesuai dengan objek yg kita inginkan.
Pada Praktikum kali ini, Kita akan belajar Menggunakan ENVI untuk Melakukan Spatial
Subsetting pada citra satelit menggunakan ENVI untuk Memotong Citra satelit sesuai dengan
hasil digitasi yang kita lakukan berbeda dengan Resizing, Spatial subseting bisa meng-crop
citra sesuai dengan poligon yang dibuat.

1.2 Tujuan
1.
2.

Mahasiswa mampu memahami konsep Spatial Subsetting pada ENVI.


Mahasiswa mampu memahami cara Spatial Subsetting pada sebuah citra satelit pada

3.

software ENVI.
Mahasiswa mampu mengaplikasikan software ENVI untuk keperluan dibidang
geodesi dan geomatika khususnya di bidang Remote Sensing.

1.3 Manfaat
1. Mahasiswa mampu memahami konsep Spatial Subsetting pada ENVI.
2 Mahasiswa mampu memahami cara Spatial Subsetting pada sebuah citra satelit pada
3

software ENVI.
Mahasiswa mampu mengaplikasikan software ENVI untuk keperluan dibidang geodesi
dan geomatika khususnya di bidang Remote Sensing.

BAB II
METODE
2

2.1

ALAT DAN BAHAN

Alat yang digunakan dalam praktikum penggabungan kombinasi citra ini adalah :

Laptop
Software ENVI 5.0

Bahan yang digunakan dalam praktikum penggabungan kombinasi citra ini adalah :

File Praktikum ENVI : Spatial Subsetting yang berisi Citra Satelit MODIS Yang
sudah ter Resizing disekitar Pulau Sulawesi.

2.2

LANGKAH PRAKTIKUM

Adapun Langkah langkah dalam praktikum kali ini adalah :


Buka Program ENVI

Buka Citra Satelit yang sudah di georeference pada tutorial sebelumnya. Klik File
> Open Image File lalu buka file Sulawesi_GCP_1

Load RGB dengan Kombinasi Band 3,2,1

SPATIAL SUBSETTING MELALUI ROI TOOLS/DIGITASI


Pada Tutorial kali ini kita akan melakukan Spatial Subsetting. Pilih Tools > Region Of
Interest > ROI Tool pada menu Citra satelit yang telah dikombinasikan band nya.

Lalu akan Muncul Tampilan Menu ROI Tool seperti pada gambar dibawah ini.

Klik Region pada menu ROI Tool lalu lakukan lah proses digitasi Pulau Sulawesi
pada citra satelit Sulawesi_GCP_1 sampai berbentuk poligon.

Digit keseluruhan pulau sulawesi, jika sudah selesei mendigit letakan kursor tepat
digaris merah lalu klik kanan. Maka Hasil Digitasi akan terlihat berbentuk poligon
yang terblok keselurahan berwarna merah.

Berikut adalah hasil digitasi berupa jumlah point dll.

Untuk Menyimpan Vektor atau hasil digitasi pilih File > Export ROIs to EVF pada
ROI tool

Kemudian akan muncul menu Export ROIs to EVF. Isi Output Layer Name dengan
ROIsulawesi_1 lalu pilih Ouput filename dengan ROIsulawesi_1 lalu klik OK.

Setelah itu akan muncul tampilan dibawah ini, Klik ROIsulawesi_1 lalu klik Load
Selected.

Setelah itu Pilih New Vector Window lalu klik OK.

Berikut adalah Hasil digitasi yang sudah diexport ke dalam format .evf

Langkah selanjutnya adalah menyimpan Layer hasil digitasi tersebut dengan cara Klik
File > Export Active Layer to ROIs

Pilih File Sulawesi_GCP_1 lalu klik OK

Centang pilihan Convert all record of an EVF layer to one ROI

10

Berikut adalah Hasil konversi seperti pada gambar dibawah ini.

Langkah Selanjutnya adalah Men-subset data spatial tersebut melalui Gambar ROI
yaitu dengan cara Klik Basic Tools > Subset Data via ROIs
11

Setelah itu Pilih Select Input ROIs dengan Region yang sudah kita lakukan digitasi
sebelumnya. Ganti Mask Pixels Outside of ROI dengan pilihan YES. Pilih Enter
output Filename dengan Nama SulawesiCrop_1 lalu klik OK.

Load RGB pada Band SulawesiCrop_1 dengan urutan 3,2,1.

12

Berikut adalah Hasil Akhir dari Spatial Subset seperti pada gambar berikut.

SPATIAL SUBSETTING MENGGUNAKAN PETA VEKTOR PROVINCE.EVF


PROVINSI SULAWESI TENGGARA
Buka Peta Vektor Negara Indonesia yaitu dengan cara Klik File > Open Vektor File >
Buka File province.evf

13

Klik File province.evf lalu klik Load Selected

Buka Peta Cektor pada window baru dengan cara klik New Vector Window lalu klik
OK.

Berikut adalah Peta Vektor province.evf

14

Langkah selanjutnya adalah Mengekspor Peta vektor menjadi layer dengan cara Klik
File > Export Active Layer to ROIs pada Vector window.

15

Pilih File Sulawesi_GCP_1 lalu klik OK

Selanjutnya akan muncul pilihan Export EVF to ROI. Pilih Convert each record of an
EVF layers to a new ROI. Lalu pilih atributnya dengan NAMA_PROP untuk memilih
beberapa provinsi saja sesuai dengan nama provinsi. Lalu klik OK dan tunggu data
tereksport.

Langkah selanjutnya adalah Pilih Basic Tools > Region of Interest > ROI Tool

16

Pada ROI Tool akan muncul beberapa Region yang tersdiri dari beberapa Provinsi di
sekitar Pulau Sulawesi. Pada Praktikum ini saya akan Memilih 1 provinsi saja untuk
dilakukan Spatial Subsetting yaitu Provinsi Sulawesi Tenggara. Jadi hapus Region
atau ROI yang ada di ROI Tool dan sisakan Region sulawei tenggara.

17

Pilih File Sulawesi Tengah lalu klik Load Selected

Lalu akan muncul Hasil Vektor Provinsi Sulawesi Tenggara pada File peta vektor
Indonesia

18

Langkah selanjutnya adalah Melakukan spatial subsetting yaitu dengan cara Pilih
Basic Tools > Subset Data via ROIs.

Pilih File Sulawesi_GCP_1 lalu klik OK

19

Setelah Itu kita memilih Nama Output filename dengan nama SulawesiTengah_
SpatialSubsetting

Dapat dilihat muncullah Fiel band list SulawesiTengah_SpatialSubsetting. Load RGB


pada Display baru dengan Kombinasi band 3,2,1 pada File
SulawesiTengah_SpatialSubsetting lalu klik Load RGB.

20

Berikut adalah Hasil akhir Spatial Subset pada Citra Satelit MODIS di Provinsi
Sulawesi Tenggara.

21

22

BAB III
HASIL PRAKTIKUM
Berikut hasil Citra MODIS sudah ter-Resize Data (Spatial/Spektral)

Berikut adalah Hasil Digitasi menggunakan ROI Tool

23

Berikut adalah Hasil digitasi yang sudah diexport ke dalam


format .evf

Berikut hasil Citra MODIS Yang telah di Subset Data via ROIs

24

Berikut hasil Citra MODIS Yang telah di Subset Data Melalui ROIs dari Peta
Vektor Province.evf pada daerah Provinsi Sulawesi Tenggara

25

Perbandingan Hasil Spatial Subset melalui digitasi dengan spatial subset


melalui peta vektor indonesia.

Dapat dilihat Perbedaan dari kedua gambar yang telah dilakukan spatial subsetting.
Gambar yang telah di crop dengan peta vektor indonesia lebih rapi karena sebelumnya
peta citra sudah dilakukan resizing dan georeferencing, sedangkan pada spatial subsetting
dengan digitasi kurang rapi karena pada saat digitasi kurang rapi.

26

BAB IV
KESIMPULAN

Kesimpulan yang didapatkan dari praktikum kali ini yaitu :


1. Georeferencing adalah Proses penempatan objek berupa raster atau image yang belum
mempunyai acuan sistem koordinat dan proyeksi tertentu.dan rektifikasi adalah proses
transformasi data yang belum mempunyai koordinta geografis menjadi data yang
memiliki koordinat geografis.
2. Proses kombinasi lainya bisa dibuat sesuai kebutuhan analisa sesuai dengan
karakteristik band sendiri. Sehingga kombinasi band pada Citra Landsat tidak terpaku
pada kombinasi yang telah ada. Kombinasi bisa dilakukan dengan menekankan
karakteristik band yang diharapkan untuk ditonjolkan dalam mempermudah analisa
citra.
3. Resizing adalah merubah bentuk ukuran citra, baik memperbesar/memperkecil
dengan ukuran pixelnya. Merubah resolusi atau ukuran vertikal dan horizontal suatu
citra satelit. Pada resizing citra satelit sebelumnya kita hanya memotong citra
berdasarkan ukuran spatial gambar pada citra sedangkan pada Spatial Subsetting Kita
memotong citra satelit menjadi potongan yang hanya kita digitasi berbentuk poligon
sebelumnya atau hanya berbentuk pulau Sulawesi saja, pulau-pulau kecil yang tidak
terdigitasi tidak nampak pada gambar citra yang sudah dilakukan spatial subsetting.
4. Gambar yang telah di crop dengan peta vektor indonesia lebih rapi karena sebelumnya
peta citra sudah dilakukan resizing dan georeferencing, sedangkan pada spatial
subsetting dengan digitasi kurang rapi karena pada saat digitasi kurang rapi.

DAFTAR PUSTAKA
27

Jaelani, Lalu Muhammad. Interpretasi Citra. http://www.lmjaelani.com : Diakses


pada tanggal 2 desember 2015
https://lajugandharum.wordpress.com/2013/01/28/teknik-cropping-citramenggunakan-shapefile-roi-di-envi-4-8/ : Diakses pada tanggal 2 desember 2015
www.ittvis.com/portals/0/tutorials/envi/feature_extraction_supervised.pdf Diakses
pada tanggal 2 desember 2015
http://docs.google.com/viewer?
a=v&q=cache:r4ShJA8gTPsJ:sudomogis.com/Tulisan/georeferencing_fix.pdf Diakses
pada tanggal 2 desember 2015
http://obralanilmu.blogspot.co.id/2013/03/koreksi-geometrik-rektifikasi-dan.html
Diakses pada tanggal 2 desember 2015

28

Anda mungkin juga menyukai