Anda di halaman 1dari 30

theisol

Kamis, 11 Juli 2013


PENELITIAN KUANTITATIF
HASIL PENELITIAN KUANTITATIF
PERBEDAAN PRESTASI
ANTARA MAHASISWA YANG AKTIF
DAN TIDAK AKTIF DALAM ORGANISASI
DI FAKULTAS DAKWAH IAIN SUNAN AMPEL
SURABAYA

Dosen Pembimbing:
Samsul Anam, MM
Disusun oleh Kelompok 5 :
1.
2.
3.
4.
5.

Khoirul Anam
Chalimatul Mukaromah
Khusnul Khotimah
Faishol Huda
Aditya Stievanomaulana

(B54210067)
(B34210057)
(B04210077)
(B74210076)
(B04210043)
FAKULTAS DAKWAH
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

SURABAYA
2012

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kemajuan suatu bangsa sangat bergantung kepada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
khususnya pada generasi muda. Salah satu jalur strategis yang dapat digunakan untuk
mewujudkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas tersebut adalah jalur pendidikan. Dalam
hal ini mahasiswa dapat dikatakan sebagai kelompok generasi muda yang sedang belajar atau
menuntut ilmu di Perguruan Tinggi dengan jurusan atau program tertentu.
Mahasiswa merupakan suatu kelompok dari para cendekia yang tingkah lakunya patut
dijadikan sebagai contoh. Keberhasilan mahasiswa dalam menempuh perkuliahan dapat dilihat
dari prestasi akademiknya.
Banyak fenomena yang berkembang di kalangan akademis, dalam hal ini adalah
mahasiswa. Mereka cenderung membagi mahasiswa dalam dua kelompok besar, yaitu
mahasiswa yang dikenal dengan sebutan aktivis dan mahasiswa yang dikenal pasif. Dalam
kamus ilmiah, aktivis adalah orang yang aktif dalam membantu dan mengabdikan hidupnya
untuk kepentingan bersama. Perasaan hidup yang tidak nyaman dilingkungan sekitar menjadikan
hati dan pikiran gerah dan menimbulkan rasa ingin bergerak untuk mengembalikan tatanan
kehidupan menjadi lebih nyaman. Aktivis memiliki beberapa ciri yang tertanam didalam dirinya.
Dalam pembahasan ini aktivis sangat identik dengan hal-hal yang berbau anarkis,
indisipliner, dan berbuat semaunya sendiri. Inilah suatu pemikiran yang muncul ketika kita
mendengar tentang kata-kata aktivis. Tetapi menurut kami, tidak bisa dikatakan bahwa semua
hal-hal yang berbau aktivis adalah negatif, karena banyak kita temui aktivis-aktivis yang

mengedepankan sosial. Sedangkan yang tergolong mahasiswa pasif adalah orang yang tidak aktif
atau cenderung tidak menghiraukan hidupnya untuk kepentingan bersama.1[1]

Kami melihat dan menilai bahwa mahasiswa yang aktivis, khususnya yang ada di fakultas
dakwah, hanya sebagian kecil yang menganggap bahwa kuliah itu tidak penting. Kenapa
demikian? Karena mereka selalu mengedepankan loyalitas dan juga totalitas kepada organisasi
yang mereka ikuti. Sebenarnya sangatlah bagus mereka mau dan berminat untuk terjun langsung
dalam kehidupan berorganisasi. Tetapi mereka melupakan hal pokok dan juga tujuan mereka
berada di kampus, yakni belajar dan menyelesaikan studi sesuai dengan target yang dicanangkan
oleh fakultas.
Dan satu hal yang paling dominan dan menarik untuk diteliti adalah keanehan yang terjadi
dalam diri mahasiswa khusus atau yang merangkap jabatan yakni lebih dikenal dengan aktivis.
Mereka adalah mahasiswa yang aktif dalam bidang organisasi, dan tidak jarang mereka menjadi
penggerak reformasi yang terjadi di negeri ini. Tetapi yang memprihatinkan adalah banyaknya
aktivis yang dinilai tidak baik oleh mayarakat, baik masyarakat kampus ataupun masyarakat di
luar kampus. Hal ini yang menginspirasikan atau melatar belakangi kami untuk melakukan
penelitian, salah satunya adalah yang berhubungan dengan mereka.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana prestasi mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi ?
2. Bagaimana prestasi mahasiswa yang tidak aktif dalam berorganisasi ?
3. Apakah ada perbedaan antara prestasi mahasiswa yang aktif dan tidak aktif dalam
berorganisasi ?

C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk :
1. Ingin mengetahui prestasi mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi
2. Ingin mengetahui prestasi mahasiswa yang tidak aktif dalam berorganisasi
3. Ingin mengetahui apakah ada perbedaan antara prestasi mahasiswa yang aktif dan tidak aktif
dalam berorganisasi
1[1]
http://id.wikisource.org/wiki/Buku_Praktis_Bahasa_Indonesia_1/Pertanyaan_Kebahas
aan

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini dibagi menjadi 2 yakni:


Manfaat secara teoritik
Secara teoritik, penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan ilmu pengetahuan
mahasiswa khususnya mahasiswa fakultas dakwah. Dan lebih khusus lagi tentang budaya
organisasi. Dikarenakan banyak yang beranggapan bahwa aktivis di pandang sebelah mata oleh
sebagian masyarakat kampus.

Manfaat secara praktis


Manfaat penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan kepada fakultas ataupun
bahkan universitas untuk memperhatikan ataupun memberikan suntikan motivasi terhadap
aktivis-aktivis kampus, sehimgga mampu memanfaatkan kemampuan yang dimiliki oleh para
aktivis karena mereka mempunyai nilai lebih dari pada mahasiswa yang lainnya.

BAB II
TEORI DAN PENELITIAN TERDAHULU
A. Landasan Teori
a. Organisasi
Organizing atau organisasi berasal dari kata Organisme yang berarti menciptakan struktur
dengan bagian-bagian yang di integrasikan sedemikian rupa, sehingga hubungannya satu sama
lain terikat oleh hubungan terhadap keseluruhan.
Organisasi dikalangan mahasiswa ada dua bentuk, yaitu organisasi intra kampus dan
organisasi ekstra kampus. Organisasi intra kampus yaitu organisasi yang berada di dalam
kampus, yang ruang lingkup kegiatan dan anggotanya hanya terbatas pada mahasiswa yang ada
di kampus tersebut atau sewaktu-waktu melibatkan peserta dari luar. Organisasi intra ini terbagi
dalam dua bagian pertama, berdasarkan ruang lingkupnya yang terdiri dari organisasi tingkat
jurusan, organisasi tingkat fakultas, dan organisasi tingkat universitas. Kedua, organisasi
berdasarkan minat dan bakat atau lebih dikenal dengan nama Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
dengan ruang lingkupnya ada yang setingkat fakultas dan yang lebih banyak setingkat

universitas. Sedangkan organisasi ekstra kampus merupakan organisasi yang berada di luar
kampus, di mana ruang lingkup dan anggotanya adalah seperguruan tinggi atau lintas perguruan
tinggi.
Bagi seorang mahasiswa yang berkeinginan untuk berorganisasi sekaligus studinya tidak
terganggu, ada anggapan masyarakat bahwa studi akan terganggu karena mementingkan
organisasi dan berakhir dengan drop out atau lulus tidak pada waktunya.2[2]
Heru Basuki (2007) menunjukkan hasil penelitiannya bahwa pada mahasiswa yang aktif di
organisasi kampus cenderung mengalami konflik antar peran (inter-role conflict). Pada
mahasiswa yang tidak bisa mengatasi konflik peran yang dialaminya, ada kecenderungan untuk
kurang bisa menjalankan perannya di perkuliahan sehingga akan mempengaruhi nilai akademik
dan konsentrasi kuliahnya, sedangkan pada mahasiswa yang mampu untuk mengatasi konflik
peran yang dialaminya, cenderung bisa menjalankan kedua perannya dengan baik. Meskipun
terkadang konsentrasi kuliahnya juga terganggu, namun tidak terjadi dalam jangka waktu yang
lama.
Ada pendapat yang mengatakan bahwa mereka yang kuliah dan aktif di organisasi justru
bisa mengatur waktunya dengan baik dibandingkan dengan orang yang tidak terjun dalam sebuah
organisasi dan waktunya hanya untuk kuliah saja. Masalah studi yang sering ditakutkan oleh
mahasiswa disebabkan karena ketidakmampuan dalam mengatur waktu.
Ada juga pandangan masyarakat mengatakan bahwa masuk dalam organisasi bukanlah jadi
faktor penghambat utama dalam studi seseorang karena seorang mahasiswa atau mahasiswi yang
hanya kuliah saja, tidak bisa dijamin segera bisa menyelesaikan studinya. Bukan karena tidak
pandai, malas, dan suka keluyuran, tetapi banyak juga mahasiswa yang akhirnya lambat
menyelesaikan masa studinya. Namun tidak sedikit mahasiswa yang berkecimpung dalam
organisasi bisa cepat lulus karena mahasiswa bisa membagi waktu dan tidak membiarkan waktu
terbuang begitu saja.
Teori yang kami gunakan adalah teori yang dinyatakan oleh Senge (1990:2), bahwa
pembelajaran organisasi memiliki orientasi yang kuat pada sumber daya manusia, dia
menyatakan People continually expend their capacity to creat the result they desire, where new
2[2] Forum Pendidikan Kesejahteraan Universitas Pendidikan Indonesia, 2007

and expensive patterns of thinking are nurtured, where collective aspiration is set free, and
where people are continually learning how to learn together.
b. Mahasiswa
Mahasiswa adalah sekelompok dari generasi muda yang sedang belajar atau menuntut ilmu
di perguruan tinggi dan dengan jurusan atau program tertentu. Aktivitas mereka adalah belajar.
Belajar berbagai hal, belajar beorganisasi, belajar ilmu pengetahuan, belajar bermasyarakat, dan
belajar menjadi pemimpin. Kelompok ini menyandang sejumlah atribut, diantaranya sebagai
mahasiswa intelektual, calon pemimpin masa depan, manusia idealis dan kritis, karena di pundak
mereka sebagian besar masa depan bangsa ini dipertaruhkan (Asyari, 2007).
Dan keberhasilan mahasiswa menempuh studi dapat dilihat dari sejauh mana dia mampu
memperoleh prestasi, khususnya prestasi akademik. Menurut Azwar (1999) pencapaian prestasi
akademik bisa dilihat dari beberapa faktor. Diantaranya yaitu bagaimana kegiatan dia dalam
kegiatan sosial dan dimana mahasiswa mempunyai peran yang harus dijalankan. Suparno (2001)
mengatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar mahasiswa. Salah
satu yang menjadi penyebab ketidakberhasilan mahasiswa yaitu ketidakmampuan mengatur
waktu yang ada. Ataupun mengatur tugas-tugas non-akademik sehingga mengganggu tugas-tugas
akademik.
Djamarah (2002) mengatakan bahwa selama menuntut ilmu di perguruan tinggi tidak akan
terlepas dari berbagai macam tugas yang harus diselesaikan oleh mahasiswa. Dosen-dosen akan
memberikan tugas-tugas yang mempunyai keharusan untuk dikumpulkan dengan tenggang
waktu yang ditentukan. Oleh karena itu mahasiswa harus mampu membagi waktu yang ada
dengan baik dan seefisien mungkin sehingga tidak ada waktu yang terbuang dengan sia-sia.
Masalah pengaturan waktu menjadi persoalan serius yang hingga saat ini belum
menemukan solusi ataupun formula yang pas untuk mengatasi pengaturan waktu bagi
mahasiswa. Djamarah banyak menemukan mahasiswa yang mengeluh karena tidak mampu
mengatur waktu untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan kepada mereka. Dan juga
menemukan adanya kecenderungan untuk menunda segala tugas yang diberikan kepada
mahasiswa. Dengan demikian dalam kalangan mahasiswa terdapat dua macam mahasiswa jika
kita lihat dari segi keaktifan mereka dalam berorganisasi. Yakni mahasiswa yang aktif dalam

berorganisasi yang biasa kita kenal dengan sebutan aktivis dan juga ada sebagian dari mahasiswa
yang tidak aktif dalam berorganisasi.
c.

Organisasi di IAIN Sunan Ampel

Terdapat banyak organisasi yang ada di lingkungan kampus IAIN Sunan Ampel Surabaya.
Organisasi yang ada di IAIN Sunan Ampel surabaya terbagi dalam dua kelompok, yakni
organisasi eksternal dan internal. Dan diantara yang termasuk organisasi yang berada di IAIN
Sunan Ampel.
Kaitannya dengan organisasi yang ada di fakultas dakwah terbagi menjadi dua, yakni
organisasi internal dan organisasi eksternal. Organisasi internal yaitu organisasi yang berada di
dalam fakultas dan setiap jurusan atau prodi masing-masing mempunyai organisasi. Sedangkan
organisasi eksternal yaitu organisasi yang berada di luar fakultas masing-masing jurusan atau
prodi, karena organisasi eksternal sebagian besar organisasi dalam kampus yang setiap
fakultasnya terdapat organisasi tersebut. Berikut macam-macam organisasi internal dan
organisasi eksternal :
1.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
2.
a.
b.
c.
d.

Organisasi Internal, diantaranya:


Red Band
Teater Sua
Qoswada
Sufada
DTV
HMJ
Organisasi Eksternal, diantaranya :
Infinity
PMII
HMI
IMM

B. Penelitian Terdahulu
Sebagaimana yang dilakukan oleh Abdul Haris Zuhad, Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo,
penelitian ini menggunakan metode survei dengan teknik komparasi, yaitu dengan
membandingkan dua hal yang sesuai dengan topik kajian penelitian yang diteliti, kemudian
ditarik kesimpulan. Subyek penelitian ini bejumlah 168 responden, yang terbagi dalam dua
kelompok. Kelompok pertama adalah aktivis dan kelompok kedua adalah non-aktivis, masing-

masing berjumlah 84 responden. Pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi untuk


medapatkan data indeks prestasi belajar mahasiswa.3[3]
Data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskirptif.
Pengujian hipotesis ini menggunakan analisis t-score. Pengujian hipotesis penelitian
menunjukkan bahwa:
1) Prestasi belajar mahasiswa yang aktivis Program S1 angkatan 2004 IAIN Walisongo termasuk
pada kategori baik, yaitu dengan rata-rata 3,35 dengan nilai terendah 2,61 dan nilai tertinggi
3,91.
2) Belajar mahasiswa yang non-aktivis program S1 angkatan 2004 IAIN Walisongo termasuk pada
kategori sangat cukup, yaitu dengan nilai rata-rata 2,99 dengan nilai terendah 1,89 dan nilai
tertinggi 3,61.
3) Ada perbedaan yang meyakinkan tentang prestasi belajar mahasiswa yang aktivis dan tidak
aktivis program S1 angkatan 2004 di IAIN Walisongo Semarang.
C. Hipotesa
Berdasarkan uraian teoritis yang telah dikemukakan, maka hipotesa yang diajukan dalam
penelitian ini yaitu :
H1 = Ada perbedaan antara prestasi mahasiswa yang mengikuti organisasi dengan mahasiswa yang tidak
mengikuti organisasi.
H0 =

Tidak ada perbedaan antara prestasi mahasiswa yang mengikuti organisasi dengan mahasiswa
yang tidak mengikuti organisasi.

3[3]www//http: Abdul HarisZuhad, 2010.Undergraduate theses from JPTIAIN.


FAKULTAS Tarbiyah IAIN Walisongo

BAB III
METODELOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian Perbedaan Prestasi Mahasiswa Yang Aktif dan Tidak Aktif dalam
Organisasi ini merupakan jenis penelitian Diskriptif Komparasi - Independent Samples T-test,
dimana penelitian ini bersifat tidak saling berhubungan. Yang dimaksud tidak saling
berhubungan adalah suatu penelitian dimana yang diteliti keduanya tidak saling terikat dan hanya
ingin mengetahui ukuran keduanya, apakah ada perbedaannya.

B. Populasi dan Sampel


Populasi merupakan jumlah keseluruhan dari objek atau subjek yang dijadikan sasaran dari
penelitian, sehingga populasi merupakan kesatuan dari sumber data. Dalam penelitian ini yang
dimaksud dengan penentuan populasi adalah suatu cara yang dipakai untuk membatasi daerah
ataupun obyek-obyek yang menjadi sasaran penelitian, yang ada hubungannya dengan
problematika dan hipotesis penelitian. Sedangkan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
mahasiswa fakultas dakwah.
Sampel merupakan bagian dari populasi yang karateristiknya akan dijadikan obyek
penelitian. Sampel yang akan kami ambil adalah meliputi mahasiswa yang aktif dan tidak aktif
dalam organisasi.
Teknik sampling yang kami gunakan adalah Purposif Sampling, yakni yang kami gunakan
adalah strata berdasarkan semester lima keatas yang aktif dan tidak aktif dalam organisasi di
setiap jurusan yang ada di Fakultas Dakwah. Dan setiap strata yang akan kami gunakan memang
tidak seperti yang tertera dalam teknik purposif sampling demi menjaga kevalidan data
dikarenakan mahasiswa baru belum resmi menjadi anggota dari organisasi. Alasan kami
mengambil sampel dari semester lima keatas karena pemilihan anggota kepemimpinan organisasi
yang dipilih hanya dari semester lima keatas.
Pada penelitian ini kami mengambil sampel sebanyak 60 orang, yang terdiri dari 30
mahasiswa yang aktif dalam organisasi dan 30 mahasiswa yang tidak aktif dalam organisasi.

C. Metode Pengumpulan Data

Sehubungan dengan penelitian, maka karakter populasi sampel penelitian ini menggunakan
teknik pengumpulan data kuisioner dan wawancara yang dilakukan bersama-sama dengan
penjelasan, bahwa semua data utama dalam penelitian ini menggunakan kuisioner. Dan juga
penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat komparasional, yaitu memperbandingkan dan
juga mencari apakah ada perbedaan prestasi antara mahasiswa yang aktif dalam organisasi dan
mahasiswa yang tidak aktif dalam organisasi.
Dalam pengambilan data yang kami minta atau jika kami ingin menggali informasi dalam
penelitian ini, kami meminta kepada para sampel untuk mengisi kuisioner yang telah kami susun
secara sistemik dengan memilih jawaban alternatif yang telah kami sediakan.
Pernyataan yang diberikan oleh para responden kami beri skor sesuai dengan kategori,
mulai dari yang positif hingga sampai yang paling negatif. Skor yang paling positif kami beri
nilai 5 (lima) untuk jawaban A dan nilai yang terendah 2 (dua) yakni untuk jawaban D.

D. Identifikasi Variabel Penelitian


Variable bergantung : Prestasi mahasiswa
Variable bebas

: Keaktivan berorganisasi mahasiswa

a.

Aktif dalam organisasi

b.

Tidak aktif dalam organisasi

E. Definisi Operasional

Prestasi
Prestasi dalam hal ini yaitu penguasaan atau keterampilan yang dikembangkan dalam mata
kuliah, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes yang dilakukan oleh dosen terkait. Sedangkan
prestasi yang dimaksudkan dalam penelitian kami adalah prestasi yang mampu kita lihat, dengan
melihat berbagai indikator dan salah satunya adalah dengan melihat nilai akademik yang
diperoleh mahasiswa.
Menurut (http:sunartombs.wordpress.com/2009/01/05/pengertianprestasi) bahwa prestasi
adalah sesuatu yang kita peroleh setelah kita melakukan suatu usaha yang telah kita usahakan
secara maksimal. Prestasi dapat kita ketahui setelah seorang dosen atau lembaga melakukan
suatu evaluasi sehingga mampu mengetahui standar kemampuan yang dimiliki oleh mahasiswa
itu sendiri.

Dengan pengertian diatas, maka kita mampu menarik sebuah kesimpulan bahwa prestasi
adalah suatu hasil yang dapat dinilai, bahwa hasil yang dihasilkan adalah memenuhi standart atau
bahkan melampaui standart yang dibuat oleh suatu organisasi atau lembaga.
Dalam berprestasi tentunya banyak faktor yang mempengaruhi, yakni terdapat dua faktor,
yaitu faktor intern dan ekstern.
1. Faktor Intern
Faktor yang timbul dari dalam diri individu masing-masing, adapun yang bisa digolongkan
dalam faktor ini adalah intelegensi, minat, dan bakat dari mahasiswa itu sendiri.
Intelegensi atau tingkat kecerdasan
Intelegensi adalah kemampuan memahami sesuatu disertai dengan kecakapan untuk
menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya.
Menurut Muhibbin (199:135), beliau berpendapat bahwa semakin tinggi intelegensi
mahasiswa, maka semakin besar peluang mereka dalam meraih sukses. Begitu pula sebaliknya,
semakin rendah tingkat intelegensi mahasiswa, maka semakin kecil pula peluang mereka dalam
meraih kesuksesan.
Dari paparan para ahli di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa intelegensi merupakan
aspek penting yang akan mempengaruhi prestasi yang diraihnya.
Bakat
Bakat adalah pembawaan tertentu yang mempunyai nilai lebih dari orang lain. Hal ini sama
dengan yang dikemukakan oleh Ngalim Purwanto (1986:28). Beliau mengatakan bakat dalam hal
ini adalah merupakan lebih dekat dengan kata aptitude yang berarti kecakapan, yaitu mengenai
kesanggupan-kesanggupan yang dimiliki oleh seseorang. Sedangkan menurut Syah Muhibbin,
beliau mengatakan bahwa Bakat adalah kemampuan dalam melakukan suatu aktivitas tanpa
disertai dengan latihan yang banyak dan ekstra.
Dari hal-hal yang telah diungkapkan oleh para ahli di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa
bakat adalah bagan yang tidak bisa kita abaikan begitu saja, karena tanpa adanya bakat yang
mumpuni dan diasah serta dijaga bakat yang dimiliki seseorang, maka orang tersebut akan
mempunyai prestasi yang lebih gemilang dari pada kompetitor-kompetitor yang ada.
Minat

Minat adalah kecenderungan yang tetap memperhatikan mengenai beberapa kegiatan.


Kegiatan yang dimiliki sesorang dan mereka tidak bosan dalam melakukan semua itu dan juga
disertai rasa gembira dalam melakukan segala aktivitas yang berkaitan dengan hal yang
disukainya.
Menurut Winkel (1996:24), minat adalah kecenderungan menetap dalam subyek yang
merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang dengan hal tersebut. Dan minat
ini adalah merupakan kunci yang harus dimiliki oleh insan pelajar. Baik yang duduk di bangku
perkuliahan atau dimana saja yang berkaitan dengan pendidikan harus memiliki minat yang
tinggi, sehingga mampu meraih prestasi yang gemilang di masa mendatang.
2. Faktor Ekstern
Yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi dan asalnya berasal dari luar dirinya.
Terdapat banyak faktor, diantaranya adalah pengalaman-pengalaman yang pernah dialami oleh
mahasiswa itu sendiri, keadaan keluarga, dan juga lingkungan sekitar tempat seorang mahasiswa
menimba ilmu.
Pengaruh lingkungan ini dapat berpengaruh positif dan tidak ada pemaksaaan kepada suatu
individu. Menurut Slameto (1995:60), beliau mengatakan faktor ekstern yang dapat
mempengaruhi prestasi ada 3, yakni keadaan keluarga, keadaan tempat belajar, dan lingkungan
masyarkat.

Keadaan keluarga
Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Tempat dimana manusia dilahirkan dan dibesarkan. Sebagaimana dijelaskan oleh Slameto,
bahwa keluarga adalah lembaga pendidikan pertama dan utama dalam negeri ini. Keluarga
memang bagian terkecil dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tetapi mempunyai andil
yang sangat besar dalam menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang besar. Keluarga juga
berkewajiban memberikan rasa aman terhadap anak, sehingga anak ini mampu tumbuh aktif dan
berprestasi.

Dalam hal ini, Hasbullah juga mengatakan bahwa keluarga adalah pendidikan pertama yang
ada dalam negara dan keluarga pula yang menjadi patokan pertama dalam menanamkan fondasi
keagamaan.
Oleh karena itu, orang tua hendaknya menyadari bahwa pendidikan dimulai dari keluarga.
Sedangkan sekolah merupakan pendidikan lanjutan, maka dari itulah diperlukan sinergitas yang
kuat agar tercipta anak-anak yang membanggakan untuk bangsa dan negara.
Lingkungan belajar formal
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang sangat penting dalam
menumbuhkan jiwa-jiwa berprestasi. Karena itu sekolah harus mampu mendorong agar mereka
menjadi insan-insan berprestasi.
Keadaan sekolah ini meliputi cara penyajian kurikulum dan pelajaran. Dalam hal ini
hubungan antara dosen dan mahasiswa juga mampu mampengaruhi hasil belajar mahasiswa.
Menurut Kartonoi (1995:6), beliau mengatakan dosen dituntut untuk menguasai mata kuliah
yang akan diajarkan dan memiliki metode mengajar yang tepat.
Keaktivan dalam organisasi
Berdasarkan data penelitian, ditemukan bahwa motivasi seseorang ikut serta dalam
organisasi untuk mendapatkan kecakapan yang tidak mungkin didapatkan di bangku perkuliahan.
Kecakapan tersebut meliputi, kecakapan mengatur waktu, kecakapan birokrasi, dan kecakapan
lainnya.
Motivasi untuk ikut dalam organisasi adalah untuk memperoleh eksistensi dan akalisasi diri
dalam lingkungan dimana mereka berada. Melalui organisasi, mahasiswa percaya bahwa potensi
tersebut dapat diolah dan dikembangkan secara kreatif sehingga memberikan kelebihan tersendiri
bagi mahasiswa. Selain untuk mengembangkan potensi, motivasi lain yang mendasari mahasiswa
untuk berorganisasi adalah untuk mencapai sebuah prestasi. Bagi mahasiswa yang aktif
beroganisasi, prestasi akademis maupun non-akademis menjadi sebuah kebanggaan tersendiri
karena ia memiliki kemampuan yang tidak hanya di ukur dari aspek kognitif saja, tetapi ia juga
bisa membuktikan kemampuan tersebut secara aplikatif dan praktis.
Seorang mahasiswa akan memperoleh nilai tambah jika ia tidak hanya sibuk dengan nilai
akademis, tetapi juga aktif berorganisasi, karena dengan berorganisasi seseorang akan terbiasa
bekerjasama dengan orang lain (work as a team), memiliki jiwa kepemimpinan (work as a
leader), dan terbiasa bekerja dengan manajemen (work with management). Kemampuan tersebut

sangat dibutuhkan ketika memasuki dunia yang sebenarnya. Tetapi kadang seorang mahasiswa
aktivis organisasi menemui kendala dalam membagi waktu antara kuliah dan organisasi.

BAB IV
PEMBAHASAN
A. Gambaran Lokasi Penelitian
a. Sejarah Singkat IAIN Sunan Ampel
Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel atau yang biasa disingkat dengan sebutan IAIN
Sunan Ampel adalah salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia yang mengkhususkan
kajiannya dalam bidang studi Islam. Pada akhir dekade 1950, beberapa tokoh masyarakat
Muslim Jawa Timur mengajukan gagasan untuk mendirikan perguruan tinggi agama Islam yang
berlaung di bawah Departemen Agama. Untuk mewujudkan gagasan tersebut, mereka
menyelenggarakan pertemuan di Jombang pada tahun 1961. Dalam pertemuan itu, Profesor
Soenarjo, Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, hadir sebagai narasumber untuk
menyampaikan pokok-pokok pikiran yang diperlukan sebagai landasan berdirinya perguruan
tinggi agama Islam yang dimaksud. Dalam sesi akhir pertemuan bersejarah tersebut, forum
mengesahkan beberapa keputusan penting yaitu:
(1) Membentuk Panitia Pendirian IAIN
(2) Mendirikan Fakultas Syariah di Surabaya, dan
3) Mendirikan Fakultas Tarbiyah di Malang.
Selanjutnya, pada tanggal 9 Oktober 1961, dibentuk Yayasan Badan Wakaf Kesejahteraan
Fakultas Syariah dan Fakultas Tarbiyah yang menyusun rencana kerja sebagai berikut :

Mengadakan persiapan pendirian IAIN Sunan Ampel yang terdiri dari Fakultas Syariah di
Surabaya dan Fakultas Tarbiyah di Malang.

Menyediakan tanah untuk pembangunan Kampus IAIN seluas 8 (delapan) Hektar yang
terletak di Jalan A. Yani No. 117 Surabaya.

Menyediakan rumah dinas bagi para Guru Besar.

Pada tanggal 28 Oktober 1961, Menteri Agama menerbitkan SK No. 17/1961, untuk
mengesahkan pendirian Fakultas Syariah di Surabaya dan Fakultas Tarbiyah di Malang.
Kemudian pada tanggal 01 Oktober 1964, Fakultas Ushuluddin di Kediri diresmikan berdasarkan
SK Menteri Agama No. 66/1964.
Berawal dari 3 (tiga) fakultas tersebut, Menteri Agama memandang perlu untuk
menerbitkan SK Nomor 20/1965 tentang Pendirian IAIN Sunan Ampel yang berkedudukan di
Surabaya, seperti dijelaskan di atas. Sejarah mencatat bahwa tanpa membutuhkan waktu yang
panjang, IAIN Sunan Ampel ternyata mampu berkembang dengan pesat. Dalam rentang waktu
antara 1966-1970, IAIN Sunan Ampel telah memiliki 18 (delapan belas) fakultas yang tersebar di
3 (tiga) propinsi, yaitu di propinsi Jawa Timur, Kalimantan Timur, dan Nusa Tenggara Barat.
Namun demikian, ketika akreditasi fakultas di lingkungan IAIN diterapkan, 5 (lima) dari 18
(delapan belas) fakultas tersebut ditutup untuk digabungkan ke fakultas lain yang terakreditasi
dan berdekatan lokasinya. Selanjutnya dengan adanya peraturan pemerintah nomor 33 tahun
1985, Fakultas Tarbiyah Samarinda dilepas dan diserahkan pengelolaannya ke IAIN Antasari
Banjarmasin. Disamping itu, fakultas Tarbiyah Bojonegoro dipindahkan ke Surabaya dan
statusnya berubah menjadi fakultas Tarbiyah IAIN Surabaya. Dalam pertumbuhan selanjutnya,
IAIN Sunan Ampel memiliki 12 (dua belas) fakultas yang tersebar di seluruh Jawa Timur dan 1
(satu) fakultas di Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Kini, IAIN Sunan Ampel
terkonsentrasi hanya pada 5 (lima) fakultas induk yang semuanya berlokasi di kampus Surabaya.
b. Visi dan misi IAIN Sunan Ampel
Visi
Menjadi pusat pengembangan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner yang unggul dan kompetitif
Misi

Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman, sosial dan humaniora yang memiliki


keunggulan dan daya saing

Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman, sosial, dan humaniora yang relevan dengan
kebutuhan masyarakat

Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat berbasis religiusitas

Menghasilkan lulusan yang memiliki standar kompetensi akademik dan profesional


c. Sejarah singkat Fakultas Dakwah

Fakultas Dakwah Surabaya lahir di lingkungan IAIN Sunan Ampel Surabaya pada tahun
1970 dengan Surat Keputusan Menteri Agama RI nomor : 256 tahun 1970, tertanggal 30
September 1970.
Pada tahun 1971-1974 Fakultas Dakwah mempunyai dua jurusan, yaitu Retorika dan
Jurnalistik. Sebagai upaya pengembangan pada tahun 1982 dibentuk dua jurusan, yaitu Jurusan
Bimbingan dan Penyuluhan Masyarakat (BPM) dan Jurusan Penerangan dan Penyiaran Agama
Islam (PPAI). Kemudian pada tahun 1997 berkembang lagi menjadi empat jurusan. Dua jurusan
berubah nama, yaitu dari Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Masyarakat (BPM) menjadi
Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI) dan Jurusan Penerangan dan Penyiaran Agama
Islam (PPAI) menjadi Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI). Sedangkan dua jurusan yang
baru adalah Jurusan Manajemen Dakwah (MD) dan Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam
(PMI).
Pada tahun 2001 Departemen Pendidikan Nasional melalui Direktorat Jenderal Pembinaan
Pendidikan Tinggi dengan nomor surat 2981/D/T/2001 tertanggal 18 September 2001, secara
resmi merekomendasikan berdirinya Program Studi Umum, yaitu Program Studi Sosiologi, Ilmu
Komunikasi, dan Psikologi di Fakultas Dakwah Surabaya. Hal ini juga diperkuat oleh Surat
Keputusan tentang penyelenggaraan program studi umum yang dikeluarkan oleh Departemen
Agama melalui Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam pada tanggal 29
Nopember 2001 dengan nomor : E/283/2001.
d. Visi dan misi fakultas dakwah
Visi Fakultas Dakwah
Menjadi Pusat Pengembangan Ilmu Dakwah dan Ilmu Sosial yang Unggul dan Kompetitif
Misi Fakultas Dakwah
1.

Menyelenggarakan pendidikan ilmu dakwah dan ilmu sosial yang memiliki keunggulan dan
daya saing internasional.

2. Mengembangkan riset ilmu dakwah dan ilmu sosial yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
3. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat muslim sesuai dengan kompetensi jurusan dan
program studi.
e.

Prosedur pelaksanaan penelitian

Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari dua tahapan, yaitu tahap persiapan dan tahap

pelaksanaan.
Tahap Persiapan
Dalam tahap persiapan ini yang dilakukan peneliti adalah :

1. Menyusun alat ukur


Sebelum alat ukur dibuat, maka hal pertama yang kami lakukan adalah menentukan
aspek-aspek dari suatu alat ukur. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini hanya ada satu,
yakni skala perbedaan prestasi antara mahasiswa aktif dan non-aktif dalam organisasi yang
berupa data angket. Skala perbedaan prestasi disusun atas lima indikator, yakni indeks prestasi,
keaktifan dalam perkuliahan, keaktifan kelas, penggunaan waktu belajar, dan peran buku dalam
belajar. Skala ini terdiri dari 10 buah item pertanyaan.
2. Penyebaran data
Penyebaran data perbedaan prestasi mahasiswa aktivis dan non-aktivis yang dilakukan di
Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya pada tanggal 10 Oktober 2011 kepada 60
mahasiswa, dan semua data terkumpul sampai tanggal 14 Oktober 2011.

Tahap Pelaksanaan
Pengumpulan data penelitian dilakukan pada tanggal 17 Oktober 2011 pada mahasiswa
fakultas dakwah.

B. Paparan Hasil Penelitian


Dari hasil analisa data yang kami lakukan, banyak fakta yang kami temukan berkenaan
dengan prestasi mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi maupun yang tidak aktif. Prestasi
yang kami teliti dalam hal ini bukan hanya berkenaan dengan IP (indeks prestasi), melainkan
dengan hal-hal yang berkenaan dengan bagaimana proses pencapaian prestasi yang dicapai oleh
mahasiswa yang bersangkutan tersebut, yang meliputi literatur yang di baca, keaktifan dalam
perkuliahan, pemanfaatan waktu belajar, dan kedisiplinan dalam mengikuti perkuliahan.
Sehingga menghasilkan IP (Indeks Prestasi) yang diharapkan.
Salah satu tujuan penelitian yang kami lakukan adalah untuk mengetahui bagaimanakah
prestasi yang dihasilkan oleh mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi dan bagaimana pula
prestasi yang dihasilkan oleh mahasiswa yang tidak aktif dalam berorganisasi sehingga dapat
kami gambarkan dengan rumusan mean sebagai berikut;
Skor rata-rata mahasiswa yang aktif:

Dari penghitungan diatas, dapat kita lihat bahwa prestasi yang diperoleh oleh mahasiswa
yang aktif dalam berorganisasi adalah dengan skor rata-rata yaitu 36,27 dengan skor total
terendah 31 dan total tertinggi 42. Sedangkan rata-rata IP terendah milik mahasiswa yang aktif
berorganisasi adalah 3,0 - 3,5 dan rata-rata IP tertinggi yang dimiliki mahasiswa aktif organisasi
sama yaitu 3,0 3,5.
Skor rat\a-rata mahasiswa yang non-aktif:
=

Dari penghitungan diatas dapat kita lihat bahwa prestasi yang diperoleh oleh mahasiswa
yang non-aktif dalam berorganisasi adalah dengan skor rata-rata yaitu 35,67 dengan skor total
terendah 29 dan total tertinggi 44. Adapun rata-rata IP terendah yaitu 2,5 2,9 dan rata-rata IP
tertinggi yaitu 3,0 3,5.
Jika kita melihat dari hasil uji statisik yang kami ujikan dengan menggunakan bantuan SPSS
Windows, dihasilkan suatu kesimpulan bahwa terdapat perbedaan antara prestasi mahasiswa
yang aktif dan mahasiswa yang tidak aktif dalam berorganisasi. Dan juga dapat dilihat dari SPSS
Windows bahwa tingkat signifikansi dalam penelitian ini dengan tingkat kesalahan atau resiko
salah dalam mengambil keputusan untuk menolak hipotesis yang benar sebanyak-banyaknya 5%
(signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standart yang sering digunakan dalam penelitian).4[4]
Perbedaan indeks prestasi antara kedua mahasiswa yang kami teliti disebabkan karena
perbedaan dari pemanfaatan waktu dan keaktifan dalam perkuliahan. Dalam hal ini, kami
menganggap bahwa pemanfaatan waktu dan keaktifan dalam perkuliahan merupakan prestasi
yang patut diapresiasi. Bisa jadi hal ini disebabkan karena faktor keikutsertaan mereka (aktivis)
dalam berorganisasi. Hal ini terbukti dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh kelompok kami
yang menunjukkan bahwa rata-rata skor yang dimiliki oleh aktivis lebih tinggi dari mereka yang
tidak mengikuti organisasi.
4[4] Duwi Priyanto. 2009. Mandiri Belajar SPSS. Jakarta: MediaKom. Hal 96

Banyak indikator yang kami gunakan untuk menguji prestasi yang dihasilkan oleh
mahasiswa. Diantaranya sebagaimana di atas indikatornya adalah keaktifan dalam perkuliahan
dan pemanfaatan waktu belajar dan juga buku-buku yang dijadikan media dalam pembelajaran.
Karena buku adalah salah satu bentuk yang dapat dijadikan ukuran dalam menentukan prestasi
mahasiswa.
Fakta yang kami temukan bahwa mahasiswa fakultas dakwah melalui sampel yang kami
teliti, kami dapat simpulkan bahwa mahasiswa fakultas dakwah mempunyai minat baca yang
cukup tinggi. Hal ini dapat kita ketahui dari mayoritas 54% (mahasiswa yang aktif 43% dan yang
tidak aktif 11%) jawaban yang diberikan oleh responden, sebagian besar menunjukkan suka
membaca literatur dan media cetak yang diperlukan dalam menunjang perkuliahan.

C. Analisa Data
a) Tabel Hasil Penelitian Tiap Responden
Tabel ini dilakukan untuk mengetahui Skor atau jumlah total tiap masing-masing responden
agar mudah untuk dimasukkan kedalam rumusan SPSS versi 18. Berikut tabel hasil penelitian
tiap responden :
No
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

Organisasi
Aktif Non Aktif 1
4
4
4
4
5
4
4
5
2
4
4
4
5
5
4
4
4

2
3
3
3
2
2
3
3
2
2
3
3
3
2
3
3
3
3

Skor Untuk Item No.


3 4 5 6 7 8
2 2 3 3 4 3
3 3 3 5 5 4
4 5 3 3 5 5
4 3 3 2 4 3
3 2 3 4 4 4
4 2 5 3 4 3
4 3 5 4 3 3
3 3 5 5 4 4
3 2 5 3 3 4
3 4 3 3 2 2
2 3 3 5 5 4
2 3 3 3 4 3
2 2 4 4 5 5
3 3 5 3 5 4
5 3 3 4 4 4
2 3 5 5 5 3
2 3 5 5 5 5

Skor Total
9
4
4
4
5
4
2
4
4
3
5
4
4
5
2
2
5
4

10
5
4
4
2
4
4
5
4
5
2
5
5
5
4
5
5
4

33
38
40
32
35
34
38
39
32
31
38
34
39
37
37
40
40

18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Jumlah
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59

5
4
4
2
4
4
4
4
4
4
5
4
5

2
3
2
3
2
3
2
4
3
2
2
2
2

3
3
2
3
2
3
2
4
3
2
5
2
2

4
3
2
3
2
3
2
4
3
2
4
2
2

5
5
5
3
5
4
5
4
4
5
2
3
3

5
5
5
3
5
3
4
4
3
5
2
3
3

5
5
2
4
2
4
5
4
4
2
2
4
5

4
5
5
5
4
4
3
4
3
5
2
5
5

5
4
5
5
4
3
2
4
4
5
3
4
5

4
4
5
5
5
4
5
4
2
5
4
5
5

42
41
37
36
35
35
34
40
33
37
31
34
37

4
5
5
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
5
2
2
4

3
2
4
3
4
2
3
2
2
3
2
4
2
2
2
2
4
2
3
3
2
2
2
2
2
4
2
2
2

3
2
3
4
4
3
2
3
2
2
2
4
2
2
3
3
4
5
4
4
3
3
4
3
3
5
5
2
3

2
5
4
4
4
3
5
4
3
3
3
5
2
3
3
3
3
2
5
5
4
3
4
3
3
4
4
2
3

5
5
5
2
3
5
3
5
3
3
3
5
3
3
5
5
3
4
5
5
3
3
4
5
5
5
3
5
5

5
5
4
2
2
5
3
2
3
3
3
5
3
3
3
5
2
3
4
3
4
3
4
2
5
5
3
5
5

4
4
4
4
4
2
3
2
5
5
5
2
5
4
4
3
4
3
5
4
4
3
3
4
5
4
2
4
5

3
4
4
2
2
3
3
2
4
3
5
3
4
3
5
2
2
4
5
3
3
3
3
4
3
2
2
4
3

3
5
2
3
3
3
4
2
4
3
5
3
5
3
3
3
3
3
5
4
4
4
3
4
3
3
3
5
3

2
5
4
4
2
5
2
4
2
2
4
4
5
4
2
5
4
5
4
4
4
5
5
3
2
3
3
3
2

34
42
39
31
32
35
32
30
32
31
36
38
35
31
34
35
32
35
44
39
35
33
36
34
35
40
29
34
35

30

60
Jumlah

Independent

4 3 4Samples
5 5 Test
4
Levene's Test 30

44

for Equality of
Variances

IEqual

F
.104

t-test for Equality of Means


95% Confidence
Mean Std. Error Interval of the
Difference
Sig. (2- Differen Differenc
df
tailed)
ce
e
Lower Upper
58
.191 1.200
.907
-.616 3.016

Sig.
T
.749 1.323

Pvarianc
es
K
assume
ud
Equal
m

1.323

55.622

.191 1.200

.907

-.617

3.017

uvarianc
les not
aassume
td
i
f
Dari tabel hasil penelitian di atas, semua jumlah hasil tiap responden akan di masukkan kedalam
rumusan SPSS versi 18 yaitu menggunakan teknik analysis compare means Independent
Samples T-Test yang akan di gambarkan pada hasil uji statistik.
b) Hasil Uji Statistik
Group Statistics
Aktifitas

Std.

Organisasi
IP
Kumulatif

dimension aktif
1 nonaktif

Mean Deviation
30 36.27
3.129
30

35.07

3.859

Std. Error
Mean
.571
.705

Hasil uji statistik ini menggunakan taraf signifikan 5% yang berarti Ho = ditolak dan H 1
= diterima. Jadi hasil dari kesimpulan adalah H 1 yaitu diterima, dimana dalam penelitian ini
terdapat perbedaan.

F. Kuisioner
a.

Identitas Kuisioner
Nama
:
Jurusan
:
Organisasi
: a. Aktif
b. Tidak Aktif
IP
1. Berapakah IP Anda saat semester 4 ?
a. 3,6 4,0
b. 3,0 3,5
c. 2,52,9
d. < 2,5
2. Apakah nilai Anda turun saat mulai aktif mengikuti organisasi ?
a. Ya
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
Keaktifan dalam Perkuliahan
3. Apakah Anda sering absen di perkuliahan ?
a. Ya
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
4. Apakah Anda sering terlambat mengikuti perkuliahan ?
a. Ya
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
Keaktifan dalam Kelas
5. Apakah Anda aktif dalam tanya-jawab pada saat diskusi ?
a. Ya
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
6. Apakah Anda sering memberikan masukan pada saat diskusi ?
a. Ya
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
Penggunaan Waktu Belajar

7. Berapa kali Anda belajar dalam seminggu ?


a. >5 kali
b. 3 kali
c. 2 kali
d. < 2 kali
8. Berapa lama Anda belajar dalam sehari ?
a. >30 menit
b. 20 menit 30 menit
c. 15 menit 20 menit
d. <10 menit
Peran Buku dalam Belajar
9. Berapa banyak buku yang Anda baca dalam sebulan terakhir ?
a. >3 buku
b. 2 buku
c. 1 buku
d. Tidak Sama Sekali
10. Buku apakah yang Anda baca ?
a. Literatur
b. Koran
c. Majalah
d. Novel / Komik
Skor Untuk Item Jawaban Kuisioner :
A= 5

C=3

B=4

D=2

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, maka terdapat kesimpulan bahwa
terdapat perbedaan signifikan antara mahasiswa yang aktif dan non-aktif dalam hal yang dapat
1.

kami simpulkan sebagai berikut:


Dari hasil analisa data yang kami analisa menunjukkan bahwa prestasi yang dimiliki oleh
mahasiswa yang aktif lebih baik daripada prestasi yang dimiliki oleh mahasiswa yang tidak aktif

dalam organisasi.
2. Ada perbedaan yang cukup signifikan antara mahasiswa yang aktif dalam organisasi dan tidak
aktif dalam organisasi. Dalam hasil uji analisis perbedaannya sebesar 0,749.
3. Dari rata-rata yang dihasilkan melalui SPSS Windows menghasilkan rata-rata 36,27 dengan skor
total terendah 31 dan total tertinggi 42 untuk mahasiswa yang aktif dalam organisasi. Sedangkan
mahasiswa non-aktif menghasilkan rata-rata 35,67 dengan skor total terendah 29 dan total
tertinggi 44.
B. Saran
Dari hasil penelitian yang dilakukan maka kami akan memberikan saran buat peneliti
selanjutnya, baik pihak fakultas ataupun bagi mahasiswa sendiri. Adapun saran-saran tersebut
adalah:
1. Saran untuk peneliti selanjutnya yang membuat penelitian sejenis, maka kami sarankan agar:

Mengontrol faktor-faktor lain yang dapat mengetahui prestasi mahasiswa, baik prestasi

akademik maupun yang non-akademik.


Menggunakan subyek penelitian lain dari lokasi penelitian yang lain yang lebih luas untuk

dibandingkan hasilnya.
Sebaiknya menggunakan jumlah sampel yang proposional, baik dari segi usia maupun dari jenis

kelamin, agar lebih merata dan mendapatkan hasil yang representatif


2. Bagi Fakultas, agar memberikan fasilitas yang mampu memfasilitasi para mahasiswa yang aktif
dalam organisasi. Karena mereka adalah merupakan kader-kader yang mempunyai kelebihan
dibandingkan mahasiswa lainnya. Agar mereka mampu memanfaatkan waktu yang ada dan
mampu lulus sesuai dengan target yang dicanangkan oleh fakultas dan Universitas.
3. Bagi mahasiswa, agar tidak memandang sebelah mata kepada mahasiswa yang aktif dalam
organisasi. Karena terbukti prestasi yang mereka hasilkan lebih baik daripada mereka yang tidak
aktif dalam berorganisasi tanpa memandang bermaksud menyinggung bagi mereka yang tidak
aktif dalam berorganisasi.

DAFTAR PUSTAKA
Chudlori, Abd. Rahman. 2011. Panduan Penulisan Skripsi Jurusan Manajemen Dakwah. Surabaya:
Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya.
Asari, D.K. 2001. Mengenal Mahasiswa dan Seputar Organisasinya. Available FTP: Pena-deni.
Priyanto, Duwi. 2009. Mandiri Belajar SPSS. Jakarta: MediaKom.
http://id.wikisource.org/wiki/Buku_Praktis_Bahasa_Indonesia_1/Pertanyaan_Kebahasaan
Umam, Khaerul. 2010. Perilaku Organisasi. Bandung: CV Pustaka Setia.
Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Organisasi dan Motivasi. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hadi, Sutrisno. 1986. Metodologi Research. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi
UGM.
www//http: Abdul Haris Zuhad, 2010. Undergraduate theses from JPTIAIN. FAKULTAS Tarbiyah
IAIN Walisongo

futnot

Diposkan oleh Faisol Huda di 01.59


Reaksi:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
3 komentar:
1.
theisol11 Juli 2013 02.14
ajor
Balas

2.
theisol11 Juli 2013 02.15
rusak
Balas
3.
theisol11 Juli 2013 02.33
tingalkan comen gan
Balas
Muat yang lain...
http://www.facebook.com/theicol
Link ke posting ini
Buat sebuah Link
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Ada kesalahan di dalam gadget ini

Wikipedia

Lencana Facebook

Theicol Kurosaki | Buat Lencana Anda

twiter
https://twitter.com/faisolhuda

Daftar Blog Saya

theisol

sadolor 10 bulan yang lalu

Widget Zooshia
Widget Zooshia

Entri Populer

SEJARAH PERADABAN ISLAM DI SPANYOL (ANDALUSIA)


PERINTAH MENYAMPAIKAN DAKWAH WALAU SATU AYAT

PEMIKIRAN FILSAFAT TENTANG AKAL DAN WAHYU

MAKALAH Perbedaan Idiologi Pancasila dengan Idiologi Komunis

Qawaidul fiqhiyah (kaidah-kaidah fiqh)

makalah manajemen konflik

MAKALAH IAD, ISD DAN IBD


Tugas kajian pengantar logika

SPG dan Tugas Seorang SPG

PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH full uinsa


serabaya

Follow by Email

Ada kesalahan di dalam gadget ini

Mengenai Saya
md d2 angkatan 2010

Faisol Huda
Lihat profil lengkapku

Daftar Blog Saya

ayunurochimah.blogspot.com

Ada kesalahan di dalam gadget ini

Template PT Keren Sekali. Gambar template oleh Jason Morrow. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai