The Journal of Maternal-Fetal & Neonatal Medicine :

Successful Management of Intraoperative Hemorrhage from

PlacentaPrevia Accreta: Intrauterine Tamponade Balloons Brought
Out Through the Abdominal Wall
(Managemen Sukses dari Intraoperatif Perdarahan dari Plasenta
Previa : Intrauterine Tamponade Balon yang dibawa keluar dari Dinding
Abdomen )

Disusun Oleh :
Zelly Bakri
220112160100

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2016

DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN

Manajemen konservatif banyak digunakan pada plasenta previa akreta (PPA), tapi
perdarahan kadang-kadang menjadi tidak terkendali selama operasi caesar. Sebuah
kasus pengelolaan intraoperatif perdarahan di PPA. Perdarahan berlimpah terjadi
karena pemisahan plasenta parsial selama operasi caesar. Pendarahan dihentikan oleh
penempatan tamponade intrauterin balon dengan melewati dinding perut anterior.
Pasien tidak mengalami komplikasi, dan plasenta secara spontan.
Seorang wanita Jepang 33 tahun dengan status gravida 1, para 1, akan melakukan
operasi caesar yang dijadwalkan pada usia kehamilan 36 minggu dengan diagnosis
plasenta previa akreta (PPA) yang diduga kandung kemih invasi. Dia memiliki
riwayat operasi caesar pada 33 kehamilan minggu untuk pembatasan pertumbuhan
janin dan preeklamsia.
Di bawah anestesi spinal, pasien menjalani penempatan
dari ureter tunggal stent dikepang. Kandung kemih adalah sulit untuk
terpisah dari segmen uterus sangat vaskular lebih rendah. SEBUAH
insisi uterus vertikal dilakukan untuk menghindari menggores yang
plasenta, dan 2.654 g bayi perempuan yang sehat disampaikan
dengan skor Apgar dari 8 dan 9 pada 1 dan 5 menit, masing-masing.
pemberian oksitosin menyebabkan kontraksi rahim yang tepat, namun sebagian
plasenta tidak terpisah.
Namun, perdarahan yang signifikan terjadi dari yang relatif
situs kecil dari detasemen plasenta segera setelah
pengiriman, dan bertahan meskipun penjahitan hemostatik.

BAB II
ANALISIS JURNAL
BAB III
PEMBAHASAN
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN JURNAL