Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

DINAS CIPTA KARYA DAN TATA RUANG


Jl. Madukoro Blok AA BB Kompleks PRPP Semarang
Telp (024) 7608435 Fax (024) 7608202

KERANGKA ACUAN KERJA


( K A K )
KEGIATAN

PEMBINAAN DAN PENGENDALIAN


PEMANFAATAN RUANG

PEKERJAAN

Penyusunan Arahan Pemberian Perizinan


Provinsi Jawa Tengah

Tahun Anggaran 2014

KERANGKA ACUAN KERJA

(K A K)

PENYUSUNAN ARAHAN PEMBERIAN PERIZINAN


PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2014

A.

PENDAHULUAN

1.

Latar Belakang
Penataan ruang adalah kegiatan yang bersifat multi sektor, dimana peran

Badan koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) sangat penting di dalam


mewujudkan penyelenggaraan Penataan Ruang di daerah yang sesuai dengan
amanat Undang-Undang No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
Dalam UU Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, dan PP Nomor 15
tahun 2010 tentang Penyelanggaraan Penataan Ruang disebutkan bahwa, dalam
pelaksaan penataan ruang terdapat tiga proses utama yang saling berkaitan satu
dengan lainnya, yakni proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan
pengendalian pemanfaatan ruang.
Setelah diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun
2010 tentang RTRW Provinsi Jawa Tengah, secara langsung maupun tidak langsung
berdampak terhadap pelaksanaan penataan ruang di Provinsi dan Kabupaten/Kota
Jawa Tengah. Peran Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD), khususnya
Kelompok Kerja Pengendalian Pemanfaatan Ruang menjadi sangat penting, untuk itu
dibutuhkan instrumen pengendalian pemanfaatan yang lebih konsisten dan
berkesinambungan.
Pengendalian pemanfaatan ruang merupakan suatu upaya untuk menjamin
tercapainya tujuan dan sasaran tata ruang wilayah. Pengendalian pemanfaatan
ruang berpedoman pada arahan-arahan yang telah ditetapkan dalam rencana
struktur ruang wilayah dan rencana pola ruang pada tingkat provinsi dan
kabupaten/kota

Dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010


disebutkan

mengenai

Arahan

Pengendalian

Pemanfaatan

Ruang

yang

diselenggarakan melalui penetapan Indikasi Arahan Peraturan Zonasi Sistem


Provinsi, Arahan Perizinan, Arahan Pemberian insentif dan disinsentif dan Arahan
Sanksi.
Instrumen arahan pemberian perizinan diperlukan dalam rangka memberi
acuan mekanisme pemberian perizinan kepada kabupaten/ kota. Mekanisme
perizinan ini terutama terkait dengan kesesuaian perizinan yang ada dengan produk
rencana tata ruang yang ada. Instrument ini terutama berguna dalam rangka proses
pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang.
Sebagai salah satu instrumen yang diperlukan oleh BKPRD, khususnya
Kelompok Kerja Pengendalian Pemanfaatan Ruang dalam melaksanakan tugasnya
maka perlu disusun Arahan Pemberian Perizinan di Provinsi Jawa Tengah.
Sedangkan tata cara dan mekanisme pemberian perizinan di Provinsi Jawa
Tengah

perlu

ditetapkan

dengan

Peraturan

Gubernur

sebagaimana

yang

diamanatkan dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010.
2.

Permasalahan
Kegiatan Penyusunan Arahan Pemberian Perizinan Provinsi Jawa Tengah

tersebut dilaksanakan karena munculnya permasalahan yang terkait dengan bidang


penataan ruang, antara lain :
a. Belum seluruh wilayah yang telah memiliki Perda RTRW menetapkan Lahan
Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).
b. Perubahan fungsi lahan yang cepat dikarenakan adanya pengembangan
pusat-pusat kegiatan seperti PKN, PKW, PKL, PPK dan PPL mendorong
banyaknya investasi di daerah.
c.

Belum adanya kebijakan pengendalian pemanfaatan ruang yang berfungsi


sebagai arahan untuk membatasi perubahan fungsi lahan dan beberapa
pelanggaran terhadap Rencana Tata Ruang.

d. Masih lemahnya peran masyarakat dalam melaksanakan fungsi kontrol/


pengawasan dalam rangka pemanfaatan ruang dan pengendaliannya.

3.

Tujuan dan Sasaran

3.1. Tujuan
Tujuan dilaksanakannya Kegiatan Penyusunan Arahan Pemberian Perizinan
Provinsi Jawa Tengah adalah tersusunnya arahan pemberian Perizinan sebagai salah
satu instrumen pengendalian pemanfaatan ruang di Provinsi Jawa Tengah yang
dapat dimanfaatkan secara aplikatif oleh seluruh stakeholder dalam penataan ruang.
3.2. Sasaran
Sasaran Kegiatan Penyusunan Arahan Pemberian Perizinan Provinsi Jawa
Tengah, adalah :
a. Teridentifikasinya karakteristik permasalahan alih fungsi ruang di Provinsi
Jawa Tengah.
b. Teridentifikasinya lingkup arahan pemberian perizinan Provinsi Jawa
Tengah.
c.

Terumuskannya arahan pemberian perizinan di Provinsi Jawa Tengah


sebagai salah satu instrumen pengendalian pemanfaatan ruang.

d. Terumuskannya perangkat pemberian perizinan di Provinsi Jawa Tengah


sebagai pedoman bagi stakeholder.
e. Terumuskannya bentuk dan tata cara/ mekanisme pemberian perizinan di
Provinsi Jawa Tengah sebagai pedoman bagi stakeholder.
4.

Ruang Lingkup Pekerjaan

4.1. Ruang Lingkup Wilayah


Ruang lingkup wilayah dari kegiatan Penyusunan Arahan Pemberian Perizinan
Provinsi Jawa Tengah, adalah seluruh wilayah Provinsi Jawa Tengah yang terdiri dari
35 Kabupaten/ Kota.
4.2. Ruang Lingkup Materi
Ruang lingkup materi kegiatan Penyusunan Arahan Pemberian Perizinan
Provinsi Jawa Tengah, terdiri dari:

a. LAPORAN PENDAHULUAN, berisi tanggapan kepada kerangka acuan yang


berisikan masukan dan penyempurnaan, metodologi pendekatan, ruang
lingkup kegiatan, kerangka berpikir, manning schedule dan rencana kerja,
jadwal seluruh kegiatan;
b. LAPORAN

ANTARA, berisi kompilasi dan identifikasi data baik primer

maupun sekunder yang diperoleh dari kegiatan survei ke daerah serta


melakukan berbagai analisis terhadap permasalahan alih fungsi ruang
ruang, lingkup arahan pemberian perizinan sehingga menghasilkan
rumusan dan konsep arahan perizinan dalam pengendalian pemanfaatan
ruang di Provinsi Jawa Tengah.
c.

LAPORAN

AKHIR,

berisi arahan pemberian perizinan di Provinsi Jawa

Tengah, serta bentuk dan tata cara pemberian perizinan di Provinsi Jawa
Tengah.
5.

Keluaran
Keluaran yang dihasilkan dari kegiatan Penyusunan Arahan Pemberian

Perizinan Provinsi Jawa Tengah adalah:


a. Dokumen Arahan Pemberian Perizinan Provinsi Jawa Tengah, terdiri dari :
Laporan Pendahuluan (A4)
Laporan Antara (A4)
Laporan Akhir (A4)
b. CD / Software
c.

Executive Summary

d. Display Stand / Standing Banner


B.

PENDEKATAN DAN METODOLOGI


Pada kegiatan Penyusunan Arahan Pemberian Perizinan Provinsi Jawa Tengah

dilakukan dengan beberapa hal berikut :


a. Koordinasi dan konsultasi serta identifikasi kebutuhan data, informasi dan
peta terkait penyusunan arahan pemberian perizinan.
b. Melakukan pengumpulan data dan informasi baik yang berupa data primer
maupun sekunder.

c.

Melakukan analisis untuk menyusun arahan pemberian perizinan baik


secara kualitatif maupun kuantitatif.

d. Menyusun Arahan Pemberian Perizinan Provinsi Jawa Tengah.


Sedangkan pelaksanaan proses penyusunan dilakukan dengan beberapa
tahapan berikut :
o

Tahap Persiapan

Survei primer dan sekunder

Penyusunan Materi dan Konsep Arahan

Tahap Pembahasan dan Pelaporan

Tahap Seminar Hasil

Dalam Penyusunan Arahan Pemberian Perizinan Provinsi Jawa Tengah,


dibutuhkan informasi dan data aktual sesuai dengan kondisi di lapangan. Data
tersebut terdiri dari:
o

Data Primer
Data primer ini diperoleh secara langsung dilapangan di wilayah studi.

Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari pengumpulan data-data dari instansi-instansi
terkait.

C.

TENAGA AHLI
Tenaga ahli yang dibutuhkan dalam Penyusunan Arahan Pemberian Perizinan

Provinsi Jawa Tengah, antara lain :

No

Tenaga Ahli

Jumlah

Pendidikan

Team Leader

S2

Pengalaman

Planologi

Perencana

/ 1 tahun

Wilayah

dan Kota
2

Ahli Sosial

S1 FISIP

Ahli Ekonomi

S1

Ekonomi

3 tahun
Studi 3 tahun

No

Tenaga Ahli

Jumlah

Pendidikan

Pengalaman

Pembangunan
4

Ahli

S1 Teknik Lingkungan

3 tahun

Lingkungan
5

Ahli Hukum

S1 Hukum

3 tahun

Ahli Pertanian

S1 Pertanian

3 tahun

D.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu pelaksanaan Penyusunan Arahan Pemberian Perizinan Provinsi

Jawa Tengah dilakukan selama 6 (enam) bulan.

No

Kegiatan

Administrasi

Laporan Pendahuluan

Laporan Antara

Laporan Akhir

Seminar

Survey

E.

Bulan
I

II

III

IV

VI

Ket

PELAKSANA KEGIATAN
Kegiatan dilaksanakan Seksi Pengawasan dan Pengendalian Ruang, Bidang

Penataan Ruang dan Lahan, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa
Tengah.
F.

SUMBER PENDANAAN
Biaya pelaksanaan seluruhnya Rp. 220.250.000,00 (Dua Ratus Dua Puluh Juta

Dua Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah) dibebankan APBD Provinsi Jawa Tengah, Tahun
Anggaran 2014.

G.

PELAPORAN
Materi teknis dan semua produk pada tahapan dalam lingkup kegiatan disusun

sebagai berikut:
o

Laporan Pendahuluan (A4)

10 Eksp

Laporan Antara (A4)

10 Eksp

Laporan Akhir (A4)

10 Eksp

Abstrak

3 Eksp

Transkrip

3 Eksp

Display Stand

1 Buah

Diberikan dalam bentuk hard copy maupun soft copy.

H.

KEPEMILIKAN DATA DAN HASIL KEGIATAN


Semua bentuk data, dokumen, peta, foto, atau peralatan yang dipergunakan

selama pekerjaan menjadi miilik Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa
Tengah. Hasil Kegiatan adalah Buku dengan Data Penunjang dan CD.
Mengetahui,
Kepala Bidang Penataan Ruang & Lahan
Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang
Provinsi Jawa Tengah
ttd
Ir. Sigit Krida Hariono, MSi
NIP. 19620223 198901 1 002

Anda mungkin juga menyukai