Anda di halaman 1dari 3

Sunny Ineza Putri (140310110017)

Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Padjadjaran


Polarimeter (M-5)
ABSTRAK
Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik, artinya memiliki medan listrik
dan medan magnet. Karena medan listrik dan medan magnet saling tegak lurus
terhadap arah rambat, maka cahaya termasuk gelombang transversal. Sebagai
gelombang transversal, cahaya dapat mengalami polarisasi. Polarisasi cahaya dapat
disebabkan oleh berbagai cara, yaitu releksi dan refraaksi, refleksi (pemantulan),
absorbsi (penyerapan), pembiasan (refraksi) ganda dan hamburan. Seberkas cahaya
tak terpolarisasi melewati sebuah polarisator sehingga cahaya yang diteruskan
terpolarisasi. Cahaya terpolarisasi melewati zat optik aktif, misalnya larutan gula
pasir, maka arah polarisasinya dapat berputar.
Pada praktikum polarimeter dilakukan pengukuran titik nol, mengukur sudut
putaran glukosa, mengukur sudut putaran glukosa tak hingga, dan mutarotasi.
Dengan variasi panjang kolom larutan. Maka didapat hasil untuk putaran zat optik
aktif terbaik untuk glukosa adalah
Tabung 10 cm
34.68

Tabung 15 cm
35.37

Tabung 20 cm
41.03

Putaran zat optic aktif setelah mencapai kesetimbangan adalah


Tabung 10 cm
33.42

Tabung 15 cm
31.93

Tabung 20 cm
47.58

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Cahaya sebagai gelombang memiliki sifat dualism cahaya, sebagai
gelombang elektromagnetik cahaya memiliki gelombang medan listrik dan
gelombang medan magnet yang tegak lurus satu sama lain. Karena itu cahaya
merupakan gelombang transversal. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya
efek polarisasi cahaya, dimana polarisasi cahaya itu merupakan peristiwa
berputarnya bidang polarisasi yang disebabkan karena peristiwa pembiasan
ganda, pemantulan, hamburan ataupun dengan absorpsi selektif atau dapat
terjadi karena cahaya dapat diteruskan melalui zat cair, kaca kristal-kristal
kubik, es, kuarsa, dan kalsit. Besarnya sudut putaran arah polarisasi dapat
diukur dengan polarimeter.
1.2. Identifikasi Masalah
Pada percobaan ini yang akan diamati yaitu bagaimana peristiwa polarisasi
cahaya dapat terjadi dan apa yang terjadi dan apa yang menyebabkan
terjadinya polarisasi. Dan untuk membuktikan sifat cahaya sebagai
gelombang elektromagnetik, dapat dibuktikan dengan adanya efek polarisasi
cahaya. Mengapa bidang polarisasi dapat berputar melalui zat optic aktif.
Apakah panjang larutan berpengaruh terhadap besarnya sudut putar. Selain
itu, bagaimana perbandingan sudut putar yang dihasilkan jika menggunakan
zat optic aktif yang berbeda, yaitu glukosa dan larutan tak hingga.
1.3. Tujuan Percobaan
1. Menentukan gejala pemutaran bidang polarisasi (sudut putar) oleh zat
optic aktif
2. Menentukan sudut putaran khas zat optic aktif setelah mencapai
kesetimbangan
3. Menentukan konstanta reaksi dari larutan zat optic aktif

BAB II TEORI DASAR


Gelombang adalah perambatan energy dari satu tempat ke tempat lain tanpa
menyeret materi yang dilewatinya. Berdasarkan medium perambatannya
gelombang dibagi menjadi dua jenis, yaitu gelombang mekanik dan gelombang
transversal. Gelombang mekanik adalah gelombang yang memerlukan medium
untuk perambatannya. Contohnya adalah gelombang air, gelombang tali,
gelombang bunyi, dll. Mediumnya dapat berupa zat padat, zat cair atau gas.
Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang tidak memerlukan medium
untuk

perambatannya.

Contohnya

adalah

gelombang

cahaya.Gelombang

berdasarkan dimensi perambatannya dibagi menjadi tiga jenis, yaitu gelombang


satu dimensi, gelombang dua dimensi dan gelombang tiga dimensi. Gelombang satu
dimensi yaitu gelombang yang merambat dalam satu arah. Gelombang dua dimensi
merupakan gelombang yang merrambat dalam bidang, misalnya gelombang air.
Gelombang tiga dimensi yaitu gelombang yang merambat dalam ruang, misalnya
gelombang bunyi. Gelombang berdasarkan arah getarnya dibagi menjadi dua jenis,
yaitu gelombang transversal dan gelombang longitudinal. Gelombang transversal
didefinisikan sebagai gelombang yang arah getarnya tegak lurus arah rambatnya.
Gelombang longitudinal didefinisikan sebagai gelombang yang arah getarnya
sejajar dengan arah rambatannya.

(a)

(b)
Gambar 1. (a) Gelombang transversal (b) Gelombang longitudinal

Anda mungkin juga menyukai