Tabung 15 cm
35.37
Tabung 20 cm
41.03
Tabung 15 cm
31.93
Tabung 20 cm
47.58
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Cahaya sebagai gelombang memiliki sifat dualism cahaya, sebagai
gelombang elektromagnetik cahaya memiliki gelombang medan listrik dan
gelombang medan magnet yang tegak lurus satu sama lain. Karena itu cahaya
merupakan gelombang transversal. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya
efek polarisasi cahaya, dimana polarisasi cahaya itu merupakan peristiwa
berputarnya bidang polarisasi yang disebabkan karena peristiwa pembiasan
ganda, pemantulan, hamburan ataupun dengan absorpsi selektif atau dapat
terjadi karena cahaya dapat diteruskan melalui zat cair, kaca kristal-kristal
kubik, es, kuarsa, dan kalsit. Besarnya sudut putaran arah polarisasi dapat
diukur dengan polarimeter.
1.2. Identifikasi Masalah
Pada percobaan ini yang akan diamati yaitu bagaimana peristiwa polarisasi
cahaya dapat terjadi dan apa yang terjadi dan apa yang menyebabkan
terjadinya polarisasi. Dan untuk membuktikan sifat cahaya sebagai
gelombang elektromagnetik, dapat dibuktikan dengan adanya efek polarisasi
cahaya. Mengapa bidang polarisasi dapat berputar melalui zat optic aktif.
Apakah panjang larutan berpengaruh terhadap besarnya sudut putar. Selain
itu, bagaimana perbandingan sudut putar yang dihasilkan jika menggunakan
zat optic aktif yang berbeda, yaitu glukosa dan larutan tak hingga.
1.3. Tujuan Percobaan
1. Menentukan gejala pemutaran bidang polarisasi (sudut putar) oleh zat
optic aktif
2. Menentukan sudut putaran khas zat optic aktif setelah mencapai
kesetimbangan
3. Menentukan konstanta reaksi dari larutan zat optic aktif
perambatannya.
Contohnya
adalah
gelombang
cahaya.Gelombang
(a)
(b)
Gambar 1. (a) Gelombang transversal (b) Gelombang longitudinal