Anda di halaman 1dari 9

UJI KOEFISIEN FENOL

MUHAMMAD AHSAN, S.Si., Apt


PENDAHULUAN
Salah satu sterilisasi kimia yang digunakan adalah
cairan disinfektan. Berupa senyawa aldehid,
hipoklorit, fenolik dan alkohol
Metode sterilisasi kimia dilakukan untuk bahan-
bahan yang rusak bila disterilkan pada suhu
tinggI. Kekuatan agen antimikroba kimiawi
diklasifikasikan atas dasar efisiensinya membunuh
mikroorganisme.
Disinfektan cair memiliki daya antimikroba yang
lebih rendah dibandingkan metode sterilisasi yang
lain. Bakteri pembentuk spora dan beberapa virus
resisten terhadap sterilisasi dengan metode ini
FENOL
Fenol adalah salah satu contoh disinfektan yang
efektif dalam membunuh bakteri.
Pada konsentrasi rendah, daya bunuhnya
disebabkan karena fenol mempresipitasikan protein
secara aktif, dan selain itu juga merusak membran
sel dengan menurunkan tegangan permukaannya.
Fenol digunakan secara luas sebagai disinfektan
dan antiseptik.
Pada saat ini fenol jarang digunakan sebagai
disinfektan dan antiseptik karena fenol dapat
mengiritasi kulit
Aktivitas antimikroba senyawa fenolik
adalah dengan merusak lipid pada
membran plasma mikroorganisme yang
menyebabkan isi sel keluar
Senyawa turunan fenol yang dikenal
sebagai senyawa fenolik mengandung
molekul fenol yang secara kimiawi telah
diubah untuk mengurangi
kemampuannya dalam mengiritasi kulit
dan meningkatkan aktivitas
antibakterinya.
Bisfenol adalah senyawa turunan fenol yang
mengandung dua gugus fenol.Contohnya yaitu
hexachlorophene digunakan sebagai prosedur
kontrol mikroba pada tindakan pembedahan
dirumah sakit.
Staphylococcus dan Streptococcus juga diketahui
peka terhadap hexachlorophene sehingga juga
digunakan untuk kontrol mikroba pada proses
persalinan, tetapi penggunan bisfenol dalam
frekuensi tinggi dapat menyebabkan kerusakan
syaraf
Contoh bisfenol lain yang digunakan secara luas
adalah triclosan, bahan sabun antibakteri dan
pasta gigi. Mekanisme kerjanya pada membran
sel. Kisaran aktivitasnya cukup luas terhadap
bakteri Gram positif dan fungi
KOEFISIEN FENOL

o Fenol dijadikan standar pembanding untuk


menentukan aktivitas sesuatu disinfektan.
o Zat-zat antimikroba yang dipergunakan untuk
disinfeksi harus diuji keefektifannya.
o Cara menentukan daya sterilisasi zat-zat
tersebut adalah dengan melakukan tes koefisien
fenol.
o Uji ini dilakukan untuk membandingkan aktivitas
suatu produk (desinfektan) dengan daya bunuh
fenol dalam kondisi tes yang sama. Berbagai
pengenceran fenol dan produk yang dicoba
dicampur dengan suatu volume tertentu biakan
PERNYATAAN HASIL
Koefisien fenol adalah hasil bagi dari faktor
pengenceran tertinggi desinfektan dengan faktor
pengenceran tertinggi baku fenol yang masing-
masing dapat membunuh bakteri uji dalam jangka
waktu 10 menit, tetapi tidak membunuh dalam
jangka waktu 5 menit
Misalnya, bila larutan uji dengan pengenceran
1:250 dapat membunuh populasi S.aureus,
sedangkan hasil yang sama ditunjukkan pula oleh
fenol pada pengenceran 1:60, maka koefisien fenol
adalh 250/60 atau 4,2.Hasil ini menunjukkan bahwa
desinfektan uji 4,2 kali lebih efektif dibandingkan
fenol dalam membunuh S.aureus secara invitro
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai