Anda di halaman 1dari 9

MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian
Gagal jantung adalah suatu kondisi dimana jantung tidak dapat memompa cukup darah untuk
memenuhi kebutuhan tubuh.
2. Faktor Penyebab
a. Penyakit Jantung Koroner
b. Tekanan Darah Tinggi
c. Diabetes mellitus
d. Cardiomyopathy (penyakit otot jantung)
e. Penyakit katup jantung
f. Aritmia jantung
g. Cacat jantung bawaan
3. Tanda dan gejala gagal jantung
a) Sesak napas atau kesulitan bernapas
b) Fatigue (kelelahan)
c) Pembengkakan di pergelangan kaki, kaki, perut, dan pembuluh darah di leher ( Vena
Jugularis )
d) Batuk edema paru
e) Nyeri dada
4.
a)
b)
c)
d)
e)

Faktor resiko gagal jantung


Orang yang berusia 65 tahun atau lebih
Bangsa amerika & afrika
Kegemukan
Pria > beresiko dibanding wanita
Anak-anak dengan cacat jantung bawaan

5. Penanggulangan gagal jantung


a) Mengobati penyebab gagal jantung seperti : diabetes, hipertensi, penyakit jantung
coroner dan penyakit yang berhubungan dengan system jantung dan pembuluh darah
b) Istirahat cukup
c) Rubah gaya hidup dengan diet jantung
d) Olahraga teratur
e) Sesuaikan pemasukan (minum) dan pengeluaran (kencing)
6.
a)
1)
2)
3)
4)
5)
6)

Diet penyakit jantung


Syarat-syarat
Kalori rendah
Protein dan lemak sedang
Cukup vitamin dan mineral
Rendah garam bila tekanan tinggi
Mudah dicerna
Porsi kecil tapi sering

b) Pembagian makanan sehari-hari


Pagi :
gelas nasi
1 butir telur
1 sdm gula
1 potong papaya
Siang :
Nasi 1/3 gelas
Daging 1 potong sedang
Tempe 2 potong sedang
Sayuran
Pepaya 1 potong sedang
Margarin
c)
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)

Makanan pantangan bagi penyakit jantung :


Kue-kue yang terlalu manis dan gurih : Dodol, cake, tarcis dll.
Semua daging berlemak
Goreng-gorengan, santan kental
Sayuran yang menimbulkan gas seperti : Kol, sawi, lobak.
Lombok dan bumbu-bumbu yang merangsang.
Kopi, minuman soda dan alkohol.
Nangka, durian dan alpukat harus dibatasi.

MATERI PENYULUHAN
PENYAKIT JANTUNG KORONER

A.

PENGERTIAN

Penyakit jantung koroner (PJK) adalah suatu kondisi patologis yang menghambat aliran darah
dalam arteri yang mensuplai jantung dan merupakan kelainan degeneratif dengan penyebab
utama proses arterosklerosis.

B.

PENYEBAB DAN FAKTOR RESIKO

Manifestasi PJK disebabkan ketidakseimbangan antara kebutuhan O 2 miokardium dengan


masukannya. Hal ini akibat adanya iskemik yang disebabkan kelainan arteri koronaria oleh
proses arterosklerosis.
Penyakit ini mungkin disebabkan akibat kelainan metabolikme lemak/lipid, koagulasi
darah dan keadaan biofisika serta biokimia dinding arteri.
Ada beberapa faktor resiko yang dapat menyebabkan penyakit jantung koroner, yaitu:
1. Faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi

Riwayat keluarga positif.

Peningkatan usia.

Jenis kelamin.

Ras.
2. Faktor resiko yang dapat dimodifikasi

Kolesterol darah yang tinggi.

Tekanan darah yang tinggi.

Merokok.

Diabetes melitus.

Obesitas.

Inaktivitas fisik.

Stress.

Keperibadian; seperti sangat kompresif, agresif atau ambisius.

Geografi; insidental lebih tinggi pada daerah industri..

Pemakaian kontrasepsi oral.

C.

MANIFESTASI KLINIS

Arteriosklerosis koroner menimbulkan gejala klinis sebagai akibat penyempitan lumen arteri dan
penyempitan aliran darah kejantung. Gejala/ manifestasi klinis yang sering timbul adalah:
1.
Palpitasi
2.

Sesak nafas mulai dengan sesak nafas yang terasa pendek sewaktu melakukan aktivitas yang
cukup berat.

3.

Angina fektoris yang spesifik merupakan gejala utama dan khas bagi PJK, yaitu: nyeri dada
yang hilang timbul.

4.

Perubahan pola EKG

5.

Aneurisma ventrikel.

6.

Disritmia

7.

Mati mendadak.

D.

PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan PJK dibagi atas 2 macam yaitu:

1.

Umum
Yang dimaksud disini adalah:

a.

Penjelasan mengenai penyakitnya.

b.

Hal yang mempengaruhi keseimbangan O2miokardium.


Seperti pengaturan kembali keseimbangan O2, dalam hal ini dari segi konsumsinya. Hal-hal yang
menimbulkan iskemik harus dicegah seperti; emosi, hipertensi, hipertiroidisme, obat-obatan
sehingga pasien diarahkan untuk menyesuaikan aktivitas fisik dan psikis dengan ekadaan dan
gaya hidup (style)

c.

Pengendalian faktor resiko

d.

Pencegahan
Pencegahan yang dimaksut adalah obat-obatan yang dapat memperberat arterosklerosis seprti
aspirin dan memberikan antikoagulan oral (OAK)

e.

Penunjang
Penunjang yang dimaksud adalah mengatasi iskemik yang akut agar tidak terjadi iskemik yang
berat, seperti; diberikan O2, bedrest. Antikoagulan dan parenteral untuk mencegah pecahnya plaks
arterosklerosis seperti heparin dan antikoagulan oral (OAK)

2.

Mengatasi iskemik, terdiri dari:

a.

Medikametosa
Obat-obatan yang dipakai adalah:

Nitrat (N) seperti preparat gliserin trinitrat (GTN), isosorbit dinitrat (ISDN).

Berbagai jenis penyekat beta (BB) guna mengurangi kebutuhan oksigen seperti pindolol dan
propanolol.

Antagonis calsium, yang bertujuan untuk mengurangi kebutuhan oksigen dan menambah
masukan oksigen.

b.

Rekontruksi
Hal ini dilaksanakan dengan cara:

Pemakaian trombolik, biasanya pada PJK akut.

Prosedur invasif non operasi.


Prosedur tersebut adalah PTCA (Perairancus Transuminal Coronary angioplasty) yaitu
melakukan pelebaran arteri coronari dengan balon.

Operasi (Coronari Anteri Surgeri {CAS})


Yakni tindakan yang mengusahakan agar pembuluh darahnya tetap paten cukup lama dan
menemukan alternatif untuk kasus-kasus yang sukar dilakukan prosedur invasif dan fungsi
jantung yang amat rendah.
Beberapa macam operasi yang biasa dilakukan, adalah:

Operasi pintas coroner (CABG)

Arteri vena saphena (Saphenous arteri), arteri mamana interna, arteri radialis, arteri
gastroepiploika
Transmiocardial TMR
Transplantasi jantung
E.

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan diganostik yang biasa dilakukan adalah:

1.

Pemeriksaan fisik.
Pada pemeriksaan fisik akan didapatkan data yang sesuai dengan adanya faktor-faktor resiko
PJK seprti hipertensi, hiperlipidemia, diabetes melitus dan lain-lain sampai dengan penemuan
kelainan jantung seperti kardiomegali, gallop dan lain sebagainya.

2.

Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang meliputi pemeriksaan EKG yang dikerjakan waktu istirahat, waktu
aktifitas sehari-hari 24 jam (holter) ataupun waktu stres (latiha atau obat-obatan). Pemeriksaan
laboratorium terutama untuk menemukan faktor resiko, pemeriksaan ekokardiolohi dan Radio
Nuclid Myocardial Imaging (RNMI) waktu istirahat, stress fisik atauupun obat-obatan sampai
dengan arteriografi koroner dan angiografi ventrikel kiri (AK & LVG)
Pemeriksaan penunjang pada berbagai fase iskemik miokardium
Iskemik miokardim
Kelainan biokimia

Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan asam laktat
dalam ruang jantung

Keterangan

Kelainan fungsi drast

Ekokardiografi RNMI

-/+ stess atau obat-obatan

Kelainan fungsi sistolik

Ekokardiografi RNMI

-/+ stess atau obat-obatan

Kelaianan EKG

EKG istirahat, stress dan


obat-obatan

Angina fectoris
Total iskemik

Holter

TINDAKAN PEMEBEDAHAN JANTUNG

Dengan
pasien

catatan

keluhan

A.

Percutanseous Translumitral Coronary Angioplasty (PTCA)

1.

Pengertian
PTCA adalah usaha untuk memperbaiki aliran darah arteri coroner dengan memecah plak atau
arteroma yang telah tertimbun dan mengganggu aliran darah ke jantung

2.

Cara kerja PTCA


PTCA dilakukan dengan kateter dengan ujung berbentuk balon dimasukan ke arteri koroner yang
mengalami gangguan dan dilakukan diantara sarea arterosklerosis. Balon kemudian
dikembangkan dan dikompresikan dengan cepat untuk mencegah plak, balok yang sebelumnya
diisi zat kontras bertekanan 30 60 detik.

3.

Indikasi PTCA
PTCA memiliki indikasi untuk;

Memperlebar pembuluh darah arteri coroner sehingga meningkatkan aliran darah kejantung.
Mengurangi resiko iskemik pada pembuluh darah sehingga PTCA dilakukan pada
penyumbatan paling tidak 70% lumen internal arteri koroner besar dan tidak bersepon pada
terapi medis.

4.

Kontra Indikasi PTCA


Kontra indikasi pelaksanaan PTCA adalah:

Oklusi arteri koroner kiri utama yang tidak menunjukkan aliran kolateral ke arteri
sirkumfleksa dan desenden arterior.

Yang mengalami stenosis didaerah arteri koroner kanan dan aorta.

Yang arteri koronernya menunjukkan aneurisma proximal dan distal stenosis.

Yang mengalami tenur safena magma lebih dari 5 tahun.

Fungsi ventrikel kiri sudah tidak jelas.

5.

Komplikasi PTCA
Komplikasi yang sering terjadiselama prosedur PTCA atau selama pemulihan meliputi:

Sobekan arteri

Penyempitan arteri secara mendadak.

Spasme arteri koroner.

B.

Coronary Artery Bypass Graft (CABG)

1.

Pengertian
CABG adalah tindakan operasi yang mengusahakan agar pembuluh darah tetap paten cukup
lama.

2.

Prosedur CABG
CABG dilakukan di bawah anastesi umum yang kemudian dibuat insusu strenotomi medianan
dan di bawah kontro jantung dan paru, yaitu dengan melakukan kateter pintasan dibagian tubuh
lain seperti vena safena, areteri mamari internal ditandur lesiarteri koroner yang memintas
sumbatan. Pintasan jantung dan paru dihentikan kemudian irisan ditutup.

3.

Indikasi tindakan CABG


CABG dilakukan pada:

Angina yang tidak dapat dikontrol dengan terapi medis.

Angina yang tidak stabil.

Uji toleransi latihan positif atau sumbatan yang tidak bisa ditangani dengan PTCA.

Lesi arteri koroner utama kiri datau penymbatan lebih dari 60%.

Yang mengalami kegagalan PTCA.

4.

Kontra indikasi tindakan CABG


Sumbatan arteri yang kurang dari 70%, hal ini karena jika aliran darah melalui arteri tersebut
masih cukup banyak dan mencegah aliran darah yang adekuat pada perasat sehingga berakibat
pada bekuan pada CABG.

5.

Komplikasi bedah pintas atau CABG


Bedah pintas arteri koroner dengan tandur bisa menimbulkan komplikasi seperti:

Infark miokardium.

Disritmia dan perdarahan.


Read more: http://aneka-wacana.blogspot.com/2012/03/pre-planning-penyuluhankesehatan_563.html#ixzz43ji6Nt4v

Anda mungkin juga menyukai