Anda di halaman 1dari 9

Perkuliahan

Kegiatan studi mahasiswa dapat dilakukan dalam bentuk kuliah teori, praktikum atau kerja
lapangan, atau gabungan di antara ketiga bentuk tersebut. Perkuliahan teori bertujuan untuk
mengkaji dan mengupayakan penguasaan mahasiswa atas teori, prinsip, konsep, dan
generalisasi yang berkaitan dengan satu bidang studi. Perkuliahan praktikum bertujuan untuk
mengaplikasikan teori dalam kondisi dan situasi terbatas, sedangkan kerja lapangan bertujuan
untuk mengaplikasikan teori dalam keadaan nyata di lapangan. Ketiga bentuk perkuliahan
tersebut dapat dilakukan lewat kegiatan tatap muka (komunikasi langsung dosen mahasiswa),
terstruktur (tugas terbimbing), dan kegiatan belajar mandiri.
Penghargaan terhadap kegiatan akademik mahasiwa tersebut dinyatakan dalam satuan kredit
semester (sks). Satuan kredit semester (sks) adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan
dengan menggunakan satuan kredit semester (sks) dan menggunakan satuan waktu semester
dalam satu tahun akademik, yang terdiri atas 2 semester biasa dan semester pendek. Kegiatan
belajar yang dihargai 1 sks terdiri atas kegiatan perkuliahan terjadwal per minggu sebanyak 1
jam perkuliahan atau 4 jam kerja lapangan; yang masing-masing diiringi oleh sekitar 1-2 jam
tugas terstruktur dan sekitar 1-2 jam kegiatan mandiri.
Semester biasa adalah satuan waktu kegiatan selama 18 minggu efektif, yang terdiri atas 16
minggu kegiatan perkuliahan terjadwal, berikut kegiatan iringannya, yaitu 1 minggu tenang
dan 1 minggu untuk ujian akhir semester.
Tabel 1. Komponen Jam Kegiatan Belajar per Minggu untuk 1 SKS pada Semester Biasa

Tatap Muka
(menit)

Tugas
Terstruktur
(menit)

Tugas
Mandiri
(menit)

Kuliah Teori

1 x 50

60

60

Praktikum

2 x 50

60

60

Kerja
lapangan

4 x 50

60

60

Kegiatan

Semester pendek adalah satuan waktu kegiatan perkuliahan selama 8-10 minggu efektif,
termasuk satu minggu untuk jam ujian akhir semester.
Tabel 2. Harga Satuan Kredit Semester Pendek

Kegiatan

Tatap
Muka
(menit)

Tugas
Terstruktur
(menit)

Kegiatan
Mandiri (menit)

Kuliah Teori

2 x 50

2 x 60

2 x 60

Praktikum

4 x 50

2 x 60

2 x 60

Kerja
lapangan

8 x 50

2 x 60

2 x 60

Sesuai dengan Kepmen Diknas RI Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan


Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, telah ditetapkan
bahwa untuk menyelesaikan studi pada program Sarjana (S1) dan program Diploma (D),
mahasiswa harus mengikuti kegiatan perkuliahan yang mencakup 2 kelompok kurikulum,
yaitu (1) Kurikulum Inti dan (2) Kurikulum Institusional. Kurikulum Inti merupakan kelompok bahan kajian dan pelajaran yang harus dicakup dalam suatu program studi yang
dirumuskan dalam kurikulum yang berlaku secara nasional.
Kurikulum Inti terdiri atas kelompok Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK),
Matakuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK), Matakuliah Keahlian Berkarya (MKB),
Matakuliah Perilaku Berkarya (MPB), dan Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB).
Kurikulum Inti tersebut sebagai persyaratan minimal yang harus dicapai peserta didik dalam
penyelesaian suatu program studi.
Adapun Kurikulum Institusional merupakan sejumlah bahan kajian dan pelajaran yang
merupakan bagian dan kurikulum pendidikan tinggi, terdiri atas tambahan dan kelompok
ilmu dalam kurikulum inti yang disusun dengan memperhatikan keadaan dan kebutuhan
lingkungan serta ciri khas perguruan tinggi yang bersangkutan.
Kurikulum Inti program sarjana dan program diploma terdiri atas Matakuliah Pengembangan
Kurikulum Inti program Sarjana berkisar antara 40%-80% dari jumlah SKS kurikulum
program Sarjana. Adapun kurikulum program Diploma sekurang-kurangnya 40% dari jumlah
sks kurikulum program Diploma.

Dari Kepmen Diknas yang sama, perlu dijelaskan lebih lanjut tentang Matakuliah
inti tersebut sebagai berikut:
1. Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) terdiri atas Pendidikan

Agama (2 sks), Pendidikan Pancasila (2 sks), Pendidikan Kewarganegaraan


(2 sks), Bahasa Indonesia Keilmuan (2 sks), dan Bahasa Inggris Profesi (2
sks) yang wajib ditempuh oleh mahasiswa UM, selain itu mahasiswa juga
harus menempuh 4 sks matakuliah pilihan sesuai dengan kebijakan masingmasing jurusan/program studi.
2. Matakuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK) terdiri atas Pengantar

Pendidikan (3 sks), Perkembangan Peserta Didik (3 sks), Belajar dan


Pembelajaran (4 sks), yang merupakan kelompok bahan kajian dan pelajaran
yang ditujukan terutama untuk memberikan landasan penguasaan ilmu dan
keterampilan tertentu. MKK terdiri atas MKK1 yang memberikan
pengalaman untuk pembentukan profesi dasar kependidikan dan MKK2
untuk membentuk dasar-dasar penguasaan bidang studi sebagai bahan ajar.
3. Dalam kelompok MPK secara institusional dapat termasuk Ilmu Budaya

Dasar, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu Alamiah Dasar, Filsafat Ilmu, dan Olah
Raga.

Dalam Bab III Pasal 5 Kepmen Diknas RI Nomor 232/U/2000 juga dijelaskan
tentang Beban dan Masa Studi Mahasiswa sebagai berikut.
1. Beban studi program Sarjana (S1) sekurang-kurangnya 144 (seratus empat

puluh empat) sks dan sebanyak-banyaknya 160 sks yang dijadwalkan untuk
8 semester dan dapat ditempuh dalam waktu kurang dari 8 (delapan)
semester dan selama-lamanya 14 (empat belas) semester setelah pendidikan
menengah.
2. Beban studi program Magister (S2) sekurang-kurangnya 38 (tiga puluh

delapan) sks dan sebanyak-banyaknya 40 (empat puluh) sks yang


dijadwalkan untuk 4 semester dan selama-lamanya 10 (sepuluh) semester
termasuk penyusunan tesis, setelah program Sarjana, atau yang sederajat.
3. Beban studi program Doktor (S3) adalah sebagai berikut.

Beban studi program Doktor bagi peserta yang berpendidikan sarjana (S1)
sebidang sekurang-kurangnya 76 (tujuh puluh enam) sks yang dijadwalkan 8
(delapan) semester dengan lama studi selama-lamanya 12 (dua belas)
semester;

beban studi program Doktor (S3) bagi peserta yang berpendidikan sarjana
(S1) tidak sebidang sekurang-kurangnya 88 (delapan puluh delapan) sks
yang dijadwalkan untuk 9 (sembilan) semester dengan lama studi selamalamanya 13 (tiga belas) semester;

Beban studi program Doktor bagi peserta yang berpendidikan magister (S2)
sebidang sekurang-kurangnya 42-46 sks yang dijadwalkan untuk 4 (empat)
semester dan dapat ditempuh kurang dari 4 (empat semester dengan lama
studi selama-lamanya 10 (sepuluh) semester;

Beban studi program Doktor bagi peserta yang berpendidikan magister (S2)
tidak sebidang sekurang-kurangnya 54-58 sks yang dijadwalkan untuk 5
(lima) semester dan dapat ditempuh kurang dari 5 (lima semester) dengan
lama studi selama-lamanya 11 (sebelas) semester.

Beban studi seluruhnya yang harus diambil oleh mahasiswa bergantung pada paketpaket program yang disediakan. Progam Sarjana (S1) sekurang-kurangnya 144
(seratus empat puluh empat) sks sebanyak-banyaknya 160 (seratus enam puluh) sks,
program Diploma III sekurang-kurangnya 108 (seratus delapan) sks dan sebanyakbanyaknya 120 (seratus dua puluh) sks.
Kurikulum program Sarjana terdiri atas 5 (lima) komponen:
1. Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
2. Kelompok Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrerampilan (MKK)
3. Kelompok Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB)
4. Kelompok Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB)

5. Kelompok Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB)

Kurikulum program Magister terdiri atas (empat) komponen:


1. Kelompok Mata Kuliah Umum (MPU)
2. Kelompok Mata Kuliah Dasar Keahlian (MKDK)
3. Kelompok Mata Kuliah Keahlian (MKK) yang terdiri atas: MK Spesialisasi

Bidang Studi, MK Proses Belajar Mengajar Bidang Studi (PBM BS)


termasuk Program Pengalaman Lapangan (PPL), MK Pembentukan
Keahlian Bidang Studi (MK PKBS), Kuliah Kerja Lapangan (KKL), dan
Tesis.
Sedangkan kurikulum program Doktor (S3) terdiri atas 2 (dua) komponen yaitu:
1. Program Perkuliahan 22-27 sks yang terdiri dari landasan keilmuan dan

Pendidikan (DIP) dan Bidang Studi Spesialisasi (BSS).


2. Disertasi 28 sks.

Sistem Perekaman Kehadiran Dosen dan Mahasiswa dalam Tatap Muka


Perkuliahan
Kehadiran Dosen dalam Memberi Matakuliah
1. Tiap kelompok mahasiswa yang mengikuti satu matakuliah dalam satu

ruang menetapkan ketua kelompok dan seorang wakil ketua kelompok atau
ketua kelas. Jumlah ketua kelompok dalam satu jurusan/PSSJ sebanyak
Offering matakuliah. Dekan menetapkan daftar ketua dan wakil ketua
kelompok dengan surat penugasan tiap semester.
2. Dosen memegang daftar hadir yang disiapkan oleh Subag Akademik

fakultas yang bersangkutan, dan dan menyerahkan kembali ke Subag


Akademik yang akan dimonitoring oleh Tim Gugus Penjaminan Mutu
Jurusan.
3. Gugus Penjaminan Mutu melakukan monitoring dan melaporkan ke

Universitas mengenai tingkat kehadiran dosen, Mahasiswa, RPP, Hand


Out/buku, dan kontrak kuliah.
4. Pada pertengahan semester Gugus Penjaminan Mutu juga melaporkan

mengenai UTS, pembahasan UTS, pengembalian hasil, kesesuaian RPP


kepada Gugus Unit Kerja, dan Universitas, sedangkan pada akhir semester
gugus melaporkan mengenai tingkat kelulusan, IP, dan sebaran Nilai.
5. Dosen yang kehadiranya tidak memenuhi ketentuan yang berlaku diminta

menambah jam kuliah oleh ketua jurusan yang bersangkutan sehingga


jumlah kehadiranya sesuai dengan ketentuan (100% hadir).

Kehadiran Mahasiswa dalam Kuliah


1. Dosen mencatat kehadiran mahasiswa dalam kuliah dengan menggunakan

format yang disediakan oleh Gugus Penjaminan Mutu/Subag Akademik


Fakultas masing-masing/Subag Tata Usaha Pascasarjana.
2. Dosen mengambil daftar hadir mahasiswa pada waktu akan mengajar dan

mengembalikan isian daftar hadir mahasiswa setelah mengajar kepada


Gugus Penjaminan Mutu/Subag Akademik Fakultas/Subag Tata Usaha
Pascasarjana.
3. Gugus Penjaminan Mutu/Subag Pendidikan fakultas/Subag TU Pascasarjana

menyusun rekapitulasi kehadiran mahasiswa di bawah pengawasan Wakil


Dekan I/Asdir I.
4. Rekap kehadiran mahasiswa dijadikan dasar penempatan boleh tidaknya

mengikuti ujian akhir semester.


Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
Untuk menyatukan pengetahuan teori yang diperoleh dari bangku kuliah dengan keadaan
nyata yang akan ditemui di lapangan dalam rangka mengembangkan profesi, PPL wajib
diikuti oleh semua mahasiswa kependidikan yang telah memenuhi persyaratan yang telah
ditentukan PPL. PPL kependidikan adalah kegiatan belajar mahasiswa yang dilakukan di
lapangan/sekolah meliputi latihan mengajar, membimbing siswa, mempelajari administrasi
sekolah, tugas-tugas kependidikan lainnya secara terbimbing dan terpadu untuk pembentukan
kemampuan profesi kependidikan. PPL Kependidikan merupakan muara pengalaman belajar
yang integral dengan kurikulum UM pada tiap program studi kependidikan (Diploma dan
Sarjana) kecuali bagi mereka yang sudah pernah mengikuti dan lulus/mendapatkan kredit
PPL Kependidikan pada jenjang program-program sebelumnya dan Program Pascasarjana
yang pelaksanaannya diatur tersendiri dari PPs. PPL Kependidikan tediri atas PPL Keguruan
dan PPL Nonkeguruan. PPL Keguruan terdiri PPL Keguruan I dan PPL Keguruan II. PPL
Keguruan PPL I adalah PPL Keguruan yang dilaksanakan di Kampus untuk mempersiapkan
mahasiswa mengikuti PPL Keguruan II, sedang PPL Keguruan II adalah PPL Keguruan yang
dilaksanakan oleh mahasiswa di Sekolah untuk mendapatkan pengalaman lapangan riil/aktual
tentang tugas guru mengajar, membimbing siswa, adminsitrasi sekolah, dan tugas-tugas
kependidikan lainnya. PPL Nonkeguruan terdiri dari PPL Teknologi Pendidikan bagi
mahasiswa peserta Program Studi Teknologi Pendidikan (TEP), Bimbingan dan Konseling
bagi mahasiswa peserta Program Studi Bimbingan dan Konseling Sekolah (BKS), PPL
Administrasi dan Supervisi Pendidikan bagi mahasiswa peserta Program Studi Administrasi
Pendidikan (ASP), dan PPL Pendidikan Luar Sekolah bagi mahasiswa peserta Program Studi
Pendidikan Luar Sekolah (PLS). Sedang PPL Nonkependidikan terdiri atas berbagai bidang
keahlian.
Untuk dapat mengikuti PPL mahasiswa program sarjana, Diploma, dan Magister harus
memenuhi prasyarat sudah lulus matakuliah yang ditentukan oleh program studi/jurusan/
fakultas yang bersangkutan. Khusus untuk mahasiswa program Sarjana yang mengikuti PPL
Kependidikan selain persyaratan tersebut tidak diperbolehkan mengambil mata kuliah lain
kecuali skripsi atau mengambil satu matakuliah dengan bobot maksimal 2 sks yang disajikan
dalam satu kali pertemuan.
Kuliah Kerja Nyata
Mahasiswa program Sarjana (S1) diwajibkan untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN)
yang dikelola oleh Program/Kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan KKN (LP2M),

dilaksanakan pada setiap semester. Kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa memperoleh
pengalaman belajar yang berharga, melalui keterlibatan dalam masyarakat secara langsung
menemukan, merumuskan, memecahkan, dan menanggulangi permasalahan pembangunan
secara pragmatis dan interdisipliner, dan dapat memberikan pemikiran berdasarkan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni (iptek) dalam upaya untuk menumbuhkan, mempercepat
gerak, serta mempersiapkan kader-kader pembangunan, serta memperoleh dan menularkan
seperangkat pengetahuan, sikap, dan keterampilan dari dan kepada warga masyarakat dalam
memecahkan masalah pembangunan secara pragmatis melalui pendekatan interdisipliner dan
lintas sektoral dengan bobot 4 sks. KKN hanya boleh diikuti oleh mereka yang telah
mencapai jumlah sks tertentu: 100 sks bagi mahasiswa masukan SLTA, 60 sks bagi
mahasiswa masukan D2, 30 sks bagi mahasiswa masukan D3
Kewenangan Lulusan
Kewenangan lulusan program Sarjana, Magister, Doktor, dan Diploma sesuai dengan
peraturan perundang- undangan yang berlaku.
Tugas Akhir, Skripsi, Tesis, dan Disertasi
Tugas Akhir (TA) adalah matakuliah yang wajib diprogram oleh mahasiswa program
Diploma. TA merupakan karya ilmiah yang ditulis mahasiswa program Diploma pada akhir
masa studinya berdasarkan hasil penelitian atau kajian terhadap permasalahan yang diperoleh
pada praktek kerja atau permasalahan riil lainnya. Mahasiswa yang menempuh TA harus lulus
75% dari seluruh beban studi yang ditetapkan.
Skripsi adalah matakuliah yang wajib diprogram oleh mahasiswa Program Sarjana. Skripsi
merupakan karya ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa program Sarjana pada akhir studinya
berdasarkan hasil penelitian, atau kajian kepustakaan atau pengembangan suatu masalah yang
dilakukan dengan seksama. Mahasiswa yang menempuh skripsi harus memperoleh paling
sedikit 75 sks diluar MPK untuk masukan lulusan SLTA, 30 sks diluar MPK untuk masukan
lulusan Diploma 3/Sarjana Muda, 70 sks di luar MPK bagi masukan lulusan Program
Diploma 1/Diploma 2 dan telah lulus mata kuliah penelitian dan Bahasa Indonesia Profesi/
Keilmuan, atau matakuliah yang dipersyaratkan bagi mahasiswa jurusan Sastra Inggris,
Sastra Arab, dan Sastra Jerman.
Bagi mahasiswa program Magister (S2) dan program Doktor (S3) yang menyusun tesis
dan/atau disertasi merupakan suatu kewajiban yang dikerjakan. Kegiatan dalam rangka
penulisan Tesis dapat dimulai setelah mahasiswa memperoleh sekurang-kurangnya 15 sks
(untuk program Magister) dan 10 sks untuk program Doktor masukan program Magister
sebidang.
Gelar Akademik dan Sebutan Profesional Lulusan
UM menyelenggarakan berbagai macam program yang pada dasarnya bisa dikategorikan
menjadi program akademik dan profesional. Program akademik meliputi program Sarjana
(S1), program Magister (S2), dan program Doktor (S3). Lulusan yang telah menyelesaikan
program ini diberikan penghargaan gelar akademik dan berhak untuk memakainya. Gelar
yang dimaksud adalah Sarjana Pendidikan (S.Pd), Sarjana Sastra (S.S.), Sarjana Sejarah
(S.Hum.), Sarjana Ekonomi (S.E.), Sarjana Psikologi (S.Psi), Sarjana Geografi (S.Hum.),
Sarjana Sains (S.Si), Sarjana Teknik (S.T.), Sarjana Seni (S.Sn), dan Sarjana Ilmu
Keolahragaan (S.Or). M.Pd untuk lulusan program Magister Kependidikan (S2), M.M untuk
lulusan program Magister Manajemen (S2), dan Dr untuk lulusan program Doktor (S3).
Sedangkan bagi lulusan program Diploma dan program profesional tidak diberikan gelar
akademik, melainkan diberikan sebutan profesional. Sebutan profesional yang dimaksud
ialah Ahli Pratama (A.P.) bagi lulusan program Diploma 1, Ahli Muda (A.Ma) bagi lulusan
program Diploma 2, dan Ahli Madya (A.Md) bagi lulusan program Diploma 3.

Penilaian Hasil Belajar


Penilaian terutama ditujukan untuk menetapkan hasil belajar mahasiswa mencapai tingkat
penguasaan kemampuan seperti yang telah ditetapkan dalam tujuan pembelajaran dilakukan
secara menyeluruh dan berkesinambungan sesuai dengan karakteristik pendidikan keahlian
yang bersangkutan. Penilaian berusaha mengungkapkan aspek-aspek pencapaian kemampuan
yang dianggap penting di dalam matakuliah yang bersangkutan, baik yang bersifat kognitif,
afektif, maupun psikomotorik. Penilaian dapat dipergunakan dengan bermacam-macam cara
pengumpulan informasi, baik yang berbentuk ujian, pelaksanaan tugas, maupun pengamatan
oleh dosen, dilakukan dengan lebih dari satu kesempatan yang penafsirannya dilaksanakan
dengan menggunakan Pola Acuan Patokan (PAP).
Ujian bagi mahasiswa terdiri dari ujian matakuliah, ujian praktikum, ujian komprehensif,
ujian skripsi, dan ujian tugas akhir. Ujian matakuliah adalah ujian yang menilai hasil belajar
matakuliah dalam semester yang bersangkutan. Ujian matakuliah paling sedikit dilaksanakan
2 (dua) kali, termasuk akhir semester merupakan ujian keseluruhan materi matakuliah yang
bersangkutan, yang teknis pelaksanaannya diatur oleh fakultas dengan berpedoman pada
kalender akademik. Ujian skripsi atau tugas akhir merupakan ujian komprehensif untuk
menilai penguasaan akademik mahasiswa tentang isi skripsi/tugas akhir yang ditulisnya serta
kemampuan mempertahankan pandangan serta argumentasinya dari sanggahan-sanggahan
anggota tim penguji. Ujian ini diselenggarakan secara khusus oleh tim penguji yang
ditetapkan oleh Dekan atas usul Ketua Jurusan. Tatacara palaksanaan ujian skripsi dibahas
dalam pedoman yang khusus disediakan untuk kepentingan tersebut.
Untuk program Magister (S2) diwajibkan mengikuti ujian komprehensif sedangkan program
Doktor (S3) diwajibkan mengikuti ujian kualifikasi, disamping ujian tesis/ujian Disertasi
sebagai kelengkapan penyelesaian program studinya. Ujian komprehensif dilaksanakan untuk
menilai penguasaan mahasiswa mengenai dasar dan landasan keahlian, pengetahuan bidang
studi spesialisasi, dan ilmu pengetahuan secara komprehensif sesuai dengan tujuan dan jenis
program studi serta untuk mengetahui pola pikir mahasiswa sebagai suatu keutuhan. Sedangkan ujian kualifikasi dilaksanakan untuk menilai penguasaan metode penelitian di bidang
ilmunya dan materi bidang ilmunya, baik yang bersifat dasar maupun kekhususan sesuai dengan tujuan dan jenis program studi, disamping kemampuan penalaran termasuk kemampuan
membuat abstraksi, ekstrapolasi, sistematisasi, dan perumusan hasil pemikiran. Agar dapat
mengikuti ujian komprehensif, mahasiswa diharuskan telah lulus sekurang-kurangnya semua
kelompok MKDK dan MKK (tidak termasuk kelompok PBM/PKBS, Tesis dan Matakuliah
Pilihan dari program studi lain) serta memperoleh IPK sekurang-kurangnya 2,70 bagi mahasiswa program Magister, dan 3,00 bagi mahasiswa program Doktor, disamping telah lulus
sekurang-kurangnya semua matakuliah dalam bidang Metodologi Penelitian dan Matakuliah
Bidang Spesialisasi (tidak termasuk disertasi) serta usulan penelitiannya telah mendapatkan
persetujuan dari Panitia Penilai Usulan Penelitian untuk Disertasi.
Ujian Tesis dan ujian Disertasi dimaksudkan untuk menilai penguasaan akademik mahasiswa
tentang isi Tesis/Disertasi yang ditulisnya, untuk menilai kemampuan mahasiswa dalam
mempertahankan pandangan serta pendapatnya dari sanggahan-sanggahan anggota Dewan
Penguji. Mahasiswa hanya akan diijinkan untuk mengikuti ujian Tesis/Disertasi setelah lulus
semua matakuliah dan kegiatan-kegiatan lain yang menjadi persyaratan program S2/S3,
disamping telah lulus ujian komprehensif/kualifikasi. Persyaratan lain yang harus dipenuhi
untuk mengikuti ujian Tesis adalah harus menyerahkan kepada para penguji dan urusan
akademik naskah Tesis yang telah diketik rapi mengikuti Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
UM atau Pedoman yang telah disetujui pembimbing secara tertulis sehingga layak untuk
diujikan. Untuk ujian Disertasi, disamping persyaratan di atas masih harus menyerahkan
naskah Disertasi yang telah disetujui oleh para pembimbing, dan Panitia Penilai Disertasi,
kepada para penguji dan urusan akademik. Ujian Tesis dan Disertasi dilakukan oleh sebuah
Panitia Ujian Tesis/Disertasi yang ditetapkan oleh Direktur Pascasarjana.

Taraf penguasaan kemampuan mahasiswa program Diploma dan Sarjana diukur dengan suatu
instruman pengukuran dan hasilnya dinyatakan dalam persen. Untuk suatu matakuliah nilai
persen dari penguasaan kemampuan mahasiswa dihitung dari nilai-nilai persen yang
diperoleh mahasiswa dalam tes-tes yang diikutinya. Taraf penguasaan mahasiswa Program
Pascasarjana dinyatakan dengan rentangan nilai. Nilai akhir dinyatakan dengan huruf A, A-,
B+, B, B-, C+, C, D, dan E yang ekivalen dengan angka 4; 3,7; 3,30; 3; 2,7; 2,3; 2,0;1,0; dan
0.
Bagi mahasiswa program Sarjana (S1) dan Diploma angka lulus minimal untuk mata kuliah
adalah C, bagi mahasiswa program S2 adalah B- (B minus), dan program S3 adalah B.
Kualitas keberhasilan studi mahasiswa setiap semester dinyatakan dengan Indek Prestasi (IP)
yang dihitung berdasarkan nilai yang dicapai dan bobot kredit untuk setiap matakuliah.
Kualitas akhir keberhasilan studi mahasiswa dinyatakan dengan indek prestasi kumulatif
(IPK) yang dihitung dengan rumus yang sama dengan rumus untuk menghitung IP semester
yang dikenakan terhadap semua matakuliah yang telah dicapai.
Kelulusan dan Yudisium
Kelulusan dan yudisium mahasiswa ditentukan berdasarkan perhitungan jumlah sks yang
telah dikumpulkan dan indeks prestasi (IP) yang dicapai. Perhitungan ini memperhatikan
jumlah sks dan IP keseluruhan serta sks dan IP untuk masing-masing kelompok matakuliah.
Berdasarkan IP kumulatif (IPK) yang dicapai diberikan predikat atas kelulusan atau yudisium
mahasiswa. Predikat lulusan bagi program Sarjana dan program Diploma adalah dengan
pujian bagi yang mencapai IPK 3,51-4.00, ditambah ketentuan masa studi minimum
ditambah satu tahun yaitu 5 tahun untuk program Sarjana, 4 tahun untuk program Diploma 3
dan tiga tahun untuk program Diploma 2, sangat memuaskan bagi yang mencapai IPK 2,763,50; dan memuaskan bagi yang mencapai 2,00-2,75.
Bagi lulusan program Magister (S2), predikat yudisium yang digunakan adalah dengan pujian
yang mencapai IPK 3,71-4,00, sangat memuaskan bagi yang mencapai IPK 3,41-3,70; dan
memuaskan bagi yang mencapai IPK 2,75-3,40. Sedangkan bagi lulusan program Doktor
(S3) predikat yudisium yang digunakan adalah dengan pujian yang mencapai IPK 3,81-4,00,
sangat memuaskan bagi yang mencapai IPK 3,51-3,80; dan memuaskan bagi yang mencapai
IPK 2,75-3,50. Sedangkan mahasiswa yang lulus hanya dengan IPK 2,70-2,75 tidak
memperoleh predikat kelulusan tetapi dinyatakan hanya sebagai lulus yudisium.

Jam Kuliah
Kegiatan perkuliahan dimulai pada pukul 07.00 sampai dengan pukul 21.40. Masa
perkuliahan tersebut dibagi menjadi 16 jam kuliah dengan diselingi 2 kali istirahat.
Khusus pada bulan puasa waktunya diatur sebagaimana tercantum dalam tabel 4
berikut
Jam Kuliah Tiap Hari
Jam ke- Jam Kuliah Reguler
1
07.00 - 07.50
2
07.50 - 08.40
3
08.45 - 09.35
4
09.35 - 10.25
5
10.30 - 11.20
6
11.20 - 12.10

Jam ke- Jam Kuliah Khusus Bulan Puasa


1
07.30 - 08.05
2
08.05 - 08.40
3
08.40 - 09.15
4
09.15 - 09.50
5
09.50- 10.25
6
10.25- 11.00

7
8
9
10
11
12
13
14

ISTIRAHAT
13.10 - 14.00
14.00 - 14.50
14.55 - 15.45
15.45 - 16.35
ISTIRAHAT
18.15 - 19.05
19.05 - 19.55
20.00 - 20.50
20.50 - 21.40

7
8
9
10
11
12
13
14

11.00- 11.35
ISTIRAHAT
13.00 - 13.35
13.35 14.10
14.10 - 14.45
ISTIRAHAT
15.15 - 15.45
15.45 - 16.15
16.15 - 16.45
16.45 - 17.15

Anda mungkin juga menyukai