Patologi Gagalginjal 130423211212 Phpapp01
Patologi Gagalginjal 130423211212 Phpapp01
II.
III. PROSEDUR
GINJAL
DIAGNOSTIK
PADA
PENYAKIT
A. METODE BIOKIMIA
1. PEMERIKSAAN URINALISIS
Urinalisis merupakan praktik laboratorium klinis yang paling
tua, berupa pengamatan makroskopik dan penilaian terhadap
penampakan umum, analisis dipstik, dan penilaian mikroskopik
urin. Urinalisis yang akurat dimulai dari spesimen yang
berkualitas. Pada pengumpulan spesimen urin, beberapa
mililiter pertama urin yang keluar harus dibuang sebelum mulai
penampungan urin. Spesimen yang paling informatif adalah
urin pertama yang dikeluarkan pada pagi hari. Analisis harus
dilakukan tidak lebih dari 4 jam setelah pengambilan sampel.
Berikut ini adalah karakteristik fisika dan kimia urin, serta
konstituen abnormal yang tidak boleh terdapat dalam urin.
Konstitue
n
No
.
Konstitu
en
Jumlah
dlm
24 jam
(g)
B. Senyawa anorganik
1
NaCl
15,0
+
2
K
3,3
23
SO4
2,5
34
PO4
2,5
5
6
NH4+
Mg2+
0,7
0,1
Ca2+
0,3
Keterangan
Albuminuria
menunjukkan
terjadinya
peningkatan
permeabilitas membran glomerulus yg dpt diakibatkan
oleh penyakit; peningkatan tekanan darah; atau iritasi
sel ginjal oleh toksin bakteri, eter, atau logam berat
Glukosa
Eritrosit
Leukosit
Badan
keton
Bilirubin
Urobilinoge
n
Cast
Batu ginjal
Mikroba
3. PEMERIKSAAN RADIOLOGIK
Sejumlah tindakan rafdiologi dapat dipakai untuk mengevaluasi
saluran kemih, diantaranya pielogram intravena (PIV), urogram
ekskretorik, ultrasonografi ginjal, pencitraan radionuklid ginjal,
CT-scan, MRI (Magnetic Resonance Imaging), arteriogram ginjal,
dan sistouretrogram berkemih.
4. BIOPSI GINJAL
Indikasi utama biopsi ginjal adalah untuk diagnosis penyakit
ginjal difusa dan untuk mengikuti perkembangannya lebih
lanjut.
Tindakan biopsi ginjal yg paling umum adalah perkutan. Tempat
yg biasa digunakan untuk melakukan biopsi adalah diatas sudut
ginjal kanan, tepat di bawah tulang rusuk keduabelas. Jaringan
kemudian diperiksa dgn mikroskop untuk melihat kondisi
histopatologi.
PREVALENSI
Di USA pada tahun 2001-2003 prevalensi GGA adalah
151/100.000 penduduk. Di Turki pada tahun1990 sebesar 58/1
juta penduduk, meningkat pada tahun 1997 sebar 158/1 juta
penduduk.
KLASIFIKASI
1. Gagal ginjal akut prarenal
GGA prarenal adalah keadaan yang paling ringan yang dengan
cepat dapat reversibel bila perfusi ginjal segera diperbaiki. GGA
prarenal ini merupakan kelainan fungsional tanpa adanya
kelainan histologi/morfologi pada nefron. Namun bila hipoperusi
ginjal tidak segera diperbaiki, akan menimbulkan terjadinya
NTA
2. Gagal ginjal akut postrenal
GGA postrenal adalah suatu keadaan dimana pembentukan
urin cukup, namun alirannya dalam saluran kemih terhambat.
Penyebab tersering adalah obstruksi, meskipun dapat juga
karena ekstravasasi
3. Gagal ginjal akut renal
o GGA renal ini merupakan akibat penyakit ginjal primer
seperti glomerulonefritis, nefrosklerosis, penyakit kolagen,
nefritis interstisial akut karena obat, kimia atau kuman
o NTA, nefropati vasomotor akut terjadi karena iskemia ginjal
sebagai kelanjutan GGA prerenal atau pengaruh bahan
nefrotoksik. Bila iskemia ginjal sangat berat dan berlangsung
lama dapat mengakibatkan terjadinya nekrosis kortikal akut
(NKA) dimana lesi pada umumnya difus pada seluruh kortek
yg bersifat ireversibel.
ETIOLOGI
A. Prarenal (gagal ginjal sirkulatorik)
o Hipovolemia (perdarahan, terutama postpartum, abrupsio
plasenta, luka bakar, kehilangan melalui pencernaan spt
pankreatitis atau gastroenteritis, pemakaian diuretik
berlebihan)
PATOFISIOLOGI GGA
Unit kerja fungsional ginjal disebut nefron yang terdiri dari
kapsula Bowman yang mengitari kapiler glomerulus, tubulus
proksimal, lengkung Henle, dan tubulus distal yang
mengosongkan diri ke duktus pengumpul.
Dalam keadaan normal aliran darah ginjal dan laju filtrasi
glomerulus relatif konstan yang diatur suatu mekanisme
o
o
o
o
o
o
o
o
o
Oliguria
Nokturia
Pembengkakan kaki atau pergelangan kaki
Pembengkakan menyeluruh
Berkurangnya rasa terutama di tangan dan kaki
Perubahan mental atau suasana hati
Kejang
Tremor tangan
Mual muntah
DIAGNOSIS