Auditing Case
Selama periode Januari 2007, Caroll Mitchel, senior auditor dari CPA telah selesai
melakukan proses substantive test. Penyelesaian pekerjaan lapangan selesai tanggal 9
Februari dan pengiriman laporan audit ke klien paling lambat tanggal 22 Februari.
Tim audit telah menyiapkan uji prosedur untuk periode 31 Desember 2006, yaitu:
1.
Surat konfirmasi telah dikembalikan oleh setiap bank ke auditor. Semua akun sudah
ditutup. Auditor meminta konfirmasi kepada bank untuk kepastian terhadap utang
kontijensi seperti potongan piutang wesel. Setiap penerimaan konfirmasi, Paul Robens
melakukan rekonsiliasi neraca Lakeside per 31 Desember 2006. Hal ini bertujuan untuk
lebih meyakinkan pendapat mereka. Carole Mitchell memverifikasi bahwa waktu setiap
pinjaman konsisten terhadap catatan akuntansi perusahaan. Dia juga memastikan bahwa
2.
3.
4.
mencapai lebih dari $40.000. Rogers mengindikasikan bahwa asuransi perusahaan akan
menutupi kerugian antara 60% sd 80% dari jumlah ini. Dewan direksi mengumumkan
pembagian dividen kas sebesar $8000 kepada pemegang saham pada tanggal 31 Januari
5.
2007.
Carole Mitchell mulai melakukan review terhadap invoices yang telah diterima oleh
Lakeside selama bulan Januari 2007. Dia juga bermaksud untuk menganalisisi kas
keluar perusahaan untuk periode yang sama. Kedua prosedur ini didesain untuk
mendeteksi berbagai liabilitas yang tidak dicatat oleh klien pada tanggal 31 Desember
6.
2006.
Mitchell melakukan perluasan pencarian untuk kontigensi yang hilang. Dia berbicara
dengan manajemen Lakeside tentang kemungkinan keberadaan persediaan, membaca
korespondensi invoice yang telah diterima dari lembaga hukum Benzinger dan Dawkins
(kantor pengacara Lakeside) dan melakukan review semua konfirmasi bank terhadap
kontrak yang dilakukan perusahaan. Tidak ada prosedur yang mengindikasikan adanya
kerugian kontingensi 31 Desember 2016. Sebuah surat kemudian dikirimkan ke
Benzinger dan Dawkinss yang menyatakan bahwa manajemen Lakeside tidak percaya
tentang keberadaan kontingensi yang material. 2 Februari 2007, Abernethy dan
Chapman menerima sebuah response yang menyatakan bahwa KAP dan manajemen
7.
8.
perusahaan itu. Roger menjawab hanya ada persetujuan leasing terhadap Store Seven.
Mitchell menunjukkan sebuah review analitis akhir. Review ini adalah tambahan hanya
dilakukan pada tahap sebelum audit. Tujuan dari analisis review ini adalah untuk
membantu mengidentifikasi masalah atau area kritis untuk mempercepat test
substantive. Tujuan dari review analisis akhir ini adalah untuk meyakinkan bahwa tidak
ada kejadian luar biasa yang telah terjadi selama akhir dari tahap audit. Jika fluktuasi
luar biasa terjadi, kemudian auditor harus melakukan investigasi lebih lanjut.
Mitchell melakukan review catatan penyesuaian akhir tahun yang telah disiapkan oleh
Lakeside, yaitu biaya depresiasi, utang gaji, biaya bunga, dll. Satu catatan yang menjadi
perhatian. Debit untuk biaya lain-lain dan kredit untuk garansi produk yang masih harus
dibayar sebesar $45.465. Mark Hayes mengindikasikan bahwa auditor King dan asosiasi
memperkirakan sekitar 0,7% dari penjualan merupakan produk yang memiliki garansi. Hayes
menyatakan bahwa 2006 penjualan dari $6.495.000 produk garansi diakui sebesar $45.645.
1.
JAWABAN
Bukti yang dijadikan auditor dalam pemeriksaan bank cut-off statement adalah
cancelled check, deposit, catatan inventory akhir tahun, cut-off penjualan, jurnal penjualan,
bill of lading, invoices pembelian, dan jurnal pembelian. Auditor melakukan verifikasi
terhadap semua cancelled check dan deposit yang telah disetujui dan dikembalikan oleh bank
dengan laporan rekonsiliasi akhir tahun yang disiapkan oleh Lakeside.
KAP menyediakan validasi dari inventory akhir tahun dan sales cut-off. Bill of lading
digunakan antara tanggal 28 Desember 2006 dan 2 Januari 2007. Auditor Heyman
menggunakan sales invoices untuk menentukan tanggal penjualan untuk menyesuaikan
dengan sales invoices. Informasi ini kemudian dibandingkan dengan catatan transaksi pada
jurnal penjualan. Auditor juga menelusuri laporan penerimaan untuk periode yang
disesuaikan dengan invoices pembelian untuk memastikan tanggal barang yang telah diterima
dengan barang yang dikirim. Tanggal ini kemudian direkonsiliasi terhadap jurnal pembeliaan
persediaan untuk meyakinkan bahwa semua pembelian telah dicatat pada periode yang benar.
2.
Auditor mengirim surat konfirmasi ke bank saat akun klien sudah ditutup adalah untuk
meyakinkan auditor bahwa laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku umum. Hal tersebut dilakukan auditor karena auditor harus
memperoleh cukup bukti audit yang tepat dengan melakukan prosedur audit agar memiliki
dasar yang layak untuk memberikan pendapat menyangkut laporan keuangan yang diaudit.
Konfirmasi bank adalah jenis bukti persuasif karena salah satu tingkat keyakinan bukti
adalah berasal dari ketepatan bukti. Ketepatan bukti yaitu keandalan bukti audit dapat
diperoleh dari pihak eksternal sebagai pihak independen penyedia bukti audit, contohnya
adalah konfirmasi dari pihak bank.
3.
Kejadian berlanjutnya konstruksi warehouse, kerusakan akibat kebakaran terjadi pada
tanggal 5 Januari 2007, sedangkan pengumuman pembagian deviden kas terjadi pada tanggal
31 Desember 2007. Kejadian ini terjadi setelah tanggal kejadian neraca. Kejadian ini tidak
berdampak langsung pada laporan keuangan tahun 2006, tetapi memerlukan pengungkapan
meskipun tidak memerlukan penyesuaian akun.
Akun ini biasanya diungkapkan pada laporan keuangan tambahan (supplemental
financial statements) yang memasukkan dampak kejadian seolah-olah kejadian tersebut
muncul pada tanggal neraca. Jika auditor menentukan bahwa kejadian setelah tanggal neraca
ini berdampak material pada pengendalian internal atas laporan keuangan perusahaan, maka
laporan auditor harus memasukkan paragraph penjelasan, baik yang menjelaskan kejadian
dan dampaknya atau pun yang langsung mengarahkan pembaca kepada pengungkapan
laporan manajemen dalam pengendalian internal berikut dampaknya.
4.
Cut-off atau pisah batas adalah pemisahan catatan transaksi periode saat ini (2006)
dengan periode tahun berikutnya (2007). Tujuan cut-off bagi auditor adalah untuk memeriksa
apakah transaksi- transaksi telah dicatat sesuai dengan tanggal/waktu pisah batas yang telah
ditentukan sehingga pencatatan telah dilakukan pada periode akuntansi atau tahun buku yang
tepat. Pemeriksaan diawal dimaksudkan agar transaksi-transaksi yang telah dicatat di tahun
sebelumnya (2005) tidak dimasukan dalam pencatatan tahun berikutnya (2006). Pemeriksaan
di akhir periode dimaksudkan agar transaksi-transaksi yang dicatat pada akhir tahun tidak
dimasukkan dalam pencatatan tahun berikutnya (2007).
Uji cut-off adalah kepentingan yang sangat signifikan dalam perikatan Lakeside
karena uji cut off ini yang menentukan agar transaksi-transaksi Lakeside dicatat pada periode
yang tepat.
5.
Unrecorded liabilitas adalah suatu masalah khusus bagi auditor karena perusahaan
memiliki kecenderungan untuk melaporkan laba perusahaan yang lebih besar dari yang
sebenarnya sehingga perusahaan akan berusaha untuk menurunkan jumlah utang pada neraca,
agar laporan keuangan perusahaan terlihat baik dengan laba yang lebih besar dari
sesungguhnya.
6.
Kewajiban Kontinjensi adalah potensi utang di masa depan kepada pihak luar atas
jumlah yang belum dapat ditentukan yang dihasilkan dari aktivitas yang telah dilakukan.
Terdapat tiga kondisi yang diperlukan atas munculnya kewajiban kontijensi, yaitu terdapat
potensi pembayaran di masa mendatang kepada pihak luar atau penurunan nilai asset yang
dihasilkan dari kondisi sekarang, terdapat ketidakpastian jumlah pembayaran atau penurunan
nilai di masa mendatang, dan hasilnya akan diperoleh dari kejadian di masa mendatang.
Ketidakpastian atas pembayaran di masa mendatang dapat bervariasi dari sangat mungkin
terjadi sampai kemungkinan besar tidak terjadi.
Tujuan utama auditor dalam melakukan verifikasi kewajiban kontijensi adalah
mengevaluasi perlakuan akuntansi atas kewajiban kontinjensi yang diketahui untuk
menentukan apakah manajemen telah mengklasifikasikan kontijensi dengan benar (tujuan
penyajian dan pengungkapan untuk klasifikasi) dan mengidentifikasi praktek kontinjensi