Anda di halaman 1dari 196

TESIS

HUBUNGAN KOMPETENSI PROJECT MANAGER


TERHADAP KEBERHASILAN PROYEK
KONSTRUKSI GEDUNG

IDA AYU ARI BRAHMANTARIGUNA

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015

TESIS

HUBUNGAN KOMPETENSI PROJECT MANAGER


TERHADAP KEBERHASILAN PROYEK
KONSTRUKSI GEDUNG

IDA AYU ARI BRAHMANTARIGUNA


NIM 1391561019

PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
201

HUBUNGAN KOMPETENSI PROJECT MANAGER


TERHADAP KEBERHASILAN PROYEK
KONSTRUKSI GEDUNG

Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister


Pada Program Magister, Program Studi Teknik Sipil
Program Pascasarjana Universitas Udayana

IDA AYU ARI BRAHMANTARIGUNA


NIM 1391561019

PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015

Lembar Pengesahan

TESIS INI TELAH DISETUJUI


Tanggal, 5 Agustus 2015

Pembimbing I

Pembimbing II

(GAP. Candra Dharmayanti, ST., MSc., PhD)


NIP. 19730715 200112 2 001
003

(Ir. I Wayan Yansen, MT)


NIP. 19560601 198303 1

Mengetahui

Ketua Program Studi Magister Teknik Sipil


Program Pascasarjana
Universitas Udayana

(Putu Alit Suthanaya, ST., MEngSc.,PhD)


NIP. 19690805 199503 1 001

Direktur
Program Pascasarjana
Universitas Udayana

(Prof. Dr. dr. A. A. Raka Sudewi, Sp. S (K))


NIP. 19590215 198510 2 001

Lembar Penetapan Panitia Penguji Tesis

TESIS INI TELAH DIUJI PADA


Tanggal, 5 Agustus 2015

Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana


No. 2337/UN.14.4/HK/2015, tanggal 3 Agustus 2015

Ketua

: GAP. Candra Dharmayanti, ST., MSc., Ph.D

Sekretaris

: Ir. I Wayan Yansen, MT

Anggota

1.

Dr. Ir. Dewa Ketut Sudarsana, MT

2.

Ir. Nyoman Martha Jaya, MConstMgt., Ph.D

3.

Ir. Gede Astawa Diputra, MT

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama

: Ida Ayu Ari Brahmantariguna

NIM

: 1391561019

Program Studi/Konsentrasi

Magister

Teknik

Sipil/Manajemen

Proyek

Konstruksi
Judul Tesis

: Hubungan Kompetensi Project Manager Terhadap


Keberhasilan Proyek Konstruksi Gedung

Dengan ini saya menyatakan bahwa karya ilmiah tesis ini bebas dari plagiat.
Apabila dikemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini, maka
saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan Mendiknas RI No. 17 Tahun 2010
dan peraturan perundangan yang berlaku.

Denpasar, Agustus 2015


Yang Menyatakan,

Ida Ayu Ari Brahmantariguna

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur dipanjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi


Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya penulisan tesis dengan
judul Hubungan Kompetensi Project Manager terhadap Keberhasilan Proyek
Konstruksi

Gedung

ini

dapat

diselesaikan sebagai

pemenuhan syarat

penyelesaian Pendidikan Magister Pascasarjana Teknik Sipil Universitas


Udayana.
Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Putu Alit Suthanaya, ST, MEngSc., Ph.D selaku Ketua
Program Studi Magister Teknik Sipil, GAP. Candra Dharmayanti, ST., Msc., PhD
selaku Sekretarist Program Studi Magister Teknik Sipil dan Pembimbing I, Ir. I
Wayan Yansen, MT selaku Pembimbing II, Dr. Ir. Dewa Ketut Sudarsana, MT
selaku Penguji I, Ir. Nyoman Martha Jaya, MConstMgt., Ph.D selaku Penguji II
dan Ir. Gede Astawa Diputra, MT selaku penguji III, serta Ir. Mayun Nadiasa, MT
yang telah memberikan masukkan dan bimbingan untuk penyempurnaan
penulisan tesis ini.
Terima kasih yang sedalam-dalamnya diucapkan kepada keluarga
tercinta, Tuaji, Ibu, Tugus Agung dan Mogek Anom, serta saudara-saudara
lainnya yang telah memberikan doa dan dukungan yang tiada henti. Terima kasih
diucapkan untuk yang tercinta Ida Bagus Komang Candra Rukmana, ST yang
selalu setia menemani disetiap langkah dalam penyelesaian tesis ini, selalu
memberikan doa dan semangat serta selalu menjadi tempat untuk berkeluh kesah.
Terima kasih juga kepada sahabat-sahabat tersayang, Dewi Yulyastari, ST., Ida
Ayu Indah F.W, ST., Putu Nadira, ST., Ida Ayu Praniti, ST., Sintya Rani, ST.,
Prema Diani, S.Psi., Okta Wahyu, SE serta teman-teman lainnya yang tak dapat
disebutkan satu persatu. Dan terima kasih kepada seluruh responden serta pihakpihak lainnya yang telah membantu dalam penelitian tesis ini.

vi

Akhir kata, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran untuk


penyempurnaan tesis ini, dan semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca, khususnya untuk mereka yang berperan sebagai manajer proyek.

Denpasar, 5 Agustus 2015

Penulis

vii

ABSTRAK
HUBUNGAN KOMPETENSI PROJECT MANAGER TERHADAP
KEBERHASILAN PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG

Salah satu faktor tercapainya keberhasilan proyek dipengaruhi oleh


peran seorang project manager. Untuk mencapai keberhasilan proyek dibutuhkan
project manager yang handal, yang mengetahui lingkup tugasnya sebagai seorang
pemimpin proyek serta mempunyai persyaratan kompetensi yang dibutuhkan.
Kompetensi seorang project manager dapat diukur oleh tiga aspek yaitu
knowledge, skill serta attitude. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi hubungan kompetensi seorang project manager berdasarkan tiga
aspek yaitu knowledge, skill dan attitude terhadap keberhasilan proyek.
Pengumpulan data dilakukan melalui survei menggunakan kuesioner.
Sasaran responden dalam penelitian ini adalah orang-orang yang bepengalaman di
bidang jasa konstruksi gedung dan bertindak selaku project manager. Pengolahan
data dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu analisis faktor untuk
mereduksi/meringkas variabel yang berjumlah banyak menjadi beberapa
kelompok faktor yang kemudian menjadi variabel bebas yang baru, dilanjutkan ke
tahap uji korelasi dengan metode Pearson Correlation untuk mengetahui korelasi
antara variabel bebas dengan variabel terikat dan terakhir melakukan analisis
regresi linier berganda.
Hasil analisis faktor menunjukkan bahwa variabel terbentuk menjadi
sebelas kelompok faktor, hasil uji Pearson Correlation menunjukkan bahwa
hanya enam kelompok faktor yang berkorelasi terhadap keberhasilan proyek
diantaranya adalah: Communication and Scope Management, Human Resource
Management yang merupakan bagian dari knowledge; Leadership and Project
Management, Profesionalism and Isu Management sebagai bagian dari skill; serta
attitude yang menyangkut Tanggung Jawab, Impian dan Prioritas. Keenam
kelompok faktor tersebut akan menjadi variabel bebas dalam analisis regresi linier
berganda. Dari hasil uji korelasi berganda, enam variabel bebas tersebut secara
simultan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan proyek,
terbukti dari nilai probabilitas yang dihasilkan sebesar 0,032.

Kata kunci : kompetensi, manajer proyek, keberhasilan, konstruksi, gedung.

viii

ABSTRACT
THE CORRELATION OF PROJECT MANAGERS COMPETENCY
WITH THE SUCCESS OF BUILDING CONSTRUCTION PROJECT

One of the factor that influences the achievement of a project success is


the role of a project manager. A reliable project manager, who knows his duties as
a project leader and has the necessary competency requirements is needed to
achieve the success of the project. The competence of a project manager can be
measured by three aspects: knowledge, skill and attitude. This research aims to
analyze the relationship between project manager competencies (that measured by
three independent variables, i.e. Knowledge, skills and attitude) and the success of
the building construction project.
Data was collected through a questionnaire survey. The sample/
respondents were the expertise in the field of building construction services those
acts as a project manager. Data was analyzed in three stages: first, factor analysis
to reduce the variables into several groups of factors, that called as independent
variables; second, correlation test with Pearson Correlation method to determine
the correlation between independent variables and dependent variable; lastly,
perform multivariate regression analysis
The results of factor analysis showed that the variables are formed into
eleven groups, and the result of Pearson Correlation test showed only six groups
correlated to project success, those are: Communication and Scope Management,
Human Resource Management, which is part of knowledge; Leadership and
Project Management, Professionalism and Issues Management as part of skill; and
attitude concerning Responsibility, Vision and Priorities. The sixth group of these
factors will be the independent variables in multivariate regression analysis. Based
on multiple correlation test results, six independent variables simultaneously have
a significant influence to the project success, proved by the result of probability
value is 0,032.

Keywords : competency, project manager, success, constructions, building.

ix

DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM ............................................................................................................ i


PRASYARAT GELAR ....................................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................ iii
LEMBAR PENETAPAN PANITIA PENGUJI.................................................................. iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT .................................................................................. v
UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................................... vi
ABSTRAK .......................................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................................ ix
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................................... xiii
DAFTAR RUMUS.............................................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................................... xvi

BAB I

BAB II

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang ....................................................................................... 1

1.2

Rumusan Masalah .................................................................................. 3

1.3

Tujuan Penelitian.................................................................................... 4

1.4

Manfaat Penelitian.................................................................................. 4

1.5

Batasan Penelitian .................................................................................. 5

TINJAUAN PUSTAKA
2.1

Pengertian Project Manager .................................................................. 6

2.2

Peran dan Tanggung Jawab Project Manager ....................................... 7

2.3

Kompetensi Seorang Project Manager .................................................. 14


2.3.1

Knowledge Project Manager ..................................................... 19

BAB III

BAB IV

2.3.2

Skill Project Manager ................................................................ 22

2.3.3

Attitude Project Manager .......................................................... 26

2.4

Keberhasilan Proyek .............................................................................. 27

2.5

Konseptual Kerangka Berpikir ............................................................... 32

METODE PENELITIAN
3.1

Kerangka Penelitian ............................................................................... 40

3.2

Jenis Penelitian ....................................................................................... 43

3.3

Jenis Data ............................................................................................... 43

3.4

Sampel dan Responden .......................................................................... 43

3.5

Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 44

3.6

Identifikasi Variabel Penelitian .............................................................. 45

3.7

Metode Pengolahan dan Analisis Data................................................... 48


3.7.1

Pengujian Kuesioner .................................................................. 49

3.7.2

Analisis Deskriptif ..................................................................... 51

3.7.3

Data Cleaning ............................................................................ 51

3.7.4

Analisis Faktor ........................................................................... 52

3.7.5

Uji Asumsi Klasik Regresi Linier Berganda ............................. 53

3.7.6

Analisis Korelasi (Pearson Correlation) ................................... 53

3.7.7

Analisis Regresi Linier Berganda .............................................. 53


3.7.7.1

Analisis Korelasi Berganda/Uji F ............................... 54

3.7.7.2

Analisis Determinasi ................................................... 54

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1

Gambaran Umum Responden ................................................................ 55

4.2

Melakukan Pilot Test Kuesioner ............................................................ 56

4.3

Pengujian Validitas dan Reliabilitas ...................................................... 57

4.4

Analisis Deskriptif.................................................................................. 61

4.5

Pembersihan Data (Data Cleaning) ....................................................... 66

xi

4.6

Analisis Faktor ....................................................................................... 69

4.7

Analisis Hubungan Kompetensi Project Manager terhadap


Keberhasilan Proyek............................................................................. 74
4.7.1

Uji Asumsi Klasik Regresi Linier Berganda ............................. 74


4.7.1.1

Uji Normalitas ........................................................... 74

4.7.1.2

Uji Multikolinieritas .................................................. 75

4.7.1.3

Uji Autokorelasi ........................................................ 76

4.7.1.4

Uji Heteroskedastisitas .............................................. 77

4.7.2

Analisis Korelasi (Pearson Correlation) .................................... 78

4.7.3

Analisis RegresI Linier Berganda ............................................... 79


4.7.3.1

Analisis Korelasi BergandaUji F ............................... 82

4.7.3.2

Analisis Determinasi.................................................. 83

4.7.4 Urutan Variabel Yang mempengaruhi Keberhasilan


Proyek ......................................................................................... 84

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


5.1

Kesimpulan............................................................................................. 86

5.2

Saran ....................................................................................................... 87

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 90

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jabaran Knowledge Project Manager ................................................................. 33


Tabel 2.2 Variabel Penelitian Unsur Knowledge pada Kompetensi Project Mgr............... 35
Tabel 2.3 Jabaran Skill Project Manager ............................................................................ 35
Tabel 2.4 Variabel Penelitian Unsur Skill pada Kompetensi Project Manager .................. 36
Tabel 2.5 Jabaran Attitude Project Manager ...................................................................... 37
Tabel 2.6 Variabel Penelitian Unsur Attitude pada Kompetensi Project Manager ............ 38
Tabel 3.1 Jabaran Variabel Penelitian ................................................................................. 45
Tabel 3.2 Interprestasi Koefisien Korelasi Nilai r .............................................................. 49
Tabel 4.1 Komposisi Karakteristik Responden ................................................................... 55
Tabel 4.2 Daftarorang sebagai sampel Pilot Test................................................................ 56
Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas pada Variabel X1 ....................................... 58
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner ................................................... 59
Tabel 4.5 Analisis Deskriptif Variabel Knowledge............................................................. 61
Tabel 4.6 Analisis Deskriptif Variabel Skill ....................................................................... 63
Tabel 4.7 Analisis Deskriptif Variabel Attitude .................................................................. 64
Tabel 4.8 Analisis Deskriptif Variabel Keberhasilan Proyek ............................................. 65
Tabel 4.9 Hasil Uji KMO dan Barletts pada Faktor Knowledge ....................................... 69
Tabel 4.10 Pengelompokkan Faktor pada Knowledge ........................................................ 70
Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas dengan SPSS 16 .............................................................. 75
Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinieritas dengan SPSS 16 ..................................................... 76
Tabel 4.13 Hasil Uji Autokorelasi dengan SPSS 16 ........................................................... 77
Tabel 4.14 Hasil Analisis Regresi dengan SPSS 16 ........................................................... 79
Tabel 4.15 Hasil Uji Korelasi Berganda/Uji F SPSS 16 ..................................................... 83
Tabel 4.16 Urutan Variabel Yang Mempengaruhi Keberhasilan Proyek ........................... 84

xiii

DAFTAR RUMUS

Rumus 3.1 Rumus Uji Validitas Teknik Korelasi Product Moment................................... 49


Rumus 3.2 Rumus Uji Realibilitas Teknik Alpha Cronbach .............................................. 50
Rumus 3.3 Rumus Persamaan Analisis Regresi Berganda ................................................. 53
Rumus 4.1 Rumus Persamaan Analisis Regresi Berganda ................................................. 80

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Diagram Kerangka Berpikir ............................................................................ 39


Gambar 3.1 Kerangka Penelitian ........................................................................................ 41
Gambar 4.1 Hasil Uji Data Outlier Knowledge .................................................................. 67
Gambar 4.2 Hasil Uji Data Outlier Knowledge .................................................................. 68
Gambar 4.3 Hasil Analisis Faktor Knowledge .................................................................... 71
Gambar 4.4 Hasil Analisis Faktor Skill ............................................................................... 72
Gambar 4.5 Hasil Analisis Faktor Attitude ......................................................................... 73
Gambar 4.6 Grafik Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................................... 78

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Kuesioner Penelitian ......................................................................... 94


Lampiran 2 Rekapitulasi Jawaban Responden................................................................... 102
Lampiran 3 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Tahap I Variabel Knowledge................ 118
Lampiran 4 Hasil Uji Validitas & Reliabilitas Variabel 46 Responden ............................ 122
Lampiran 5 Hasil Uji Validitas & Reliabilitas, Analisis Deskriptif, dan Data
Cleaning Semua Variabel X dan Y ................................................................ 132
Lampiran 6 Hasil Analisis Faktor Knowledge, Skill, dan Attitude..................................... 153
Lampiran 7 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Tahap I ............................................ 161
Lampiran 8 Hasil Uji Pearson Correlation ....................................................................... 166
Lampiran 9 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Tahap II ........................................... 168

xvi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keberhasilan proyek merupakan sasaran utama bagi perusahaanperusahaan yang bergerak dibidang jasa konstruksi. Proyek yang dikatakan
berhasil merupakan cerminan dari hasil kerja perusahaan kontraktor. Sebuah
proyek dikatakan berhasil apabila proyek tersebut mampu diselesaikan dengan
biaya yang kompetitif, mampu diselesaikan dengan tepat waktu bahkan lebih
cepat dari waktu yang dijadwalkan, dan dengan tercapainya mutu. Dampak dari
keberhasilan proyek akan mengangkat citra perusahaan kontraktor tersebut.
Dalam kegiatan proyek konstruksi, terdapat suatu proses mengolah
sumber daya manusia dan material menjadi satu hasil kegiatan berupa bangunan.
Proses yang terjadi dalam rangkaian kegiatan tersebut tentunya melibatkan pihakpihak terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam hal ini, peran
seorang project manager adalah yang sangat penting. Mengelola sebuah proyek
diperlukan komunikasi dan kerja sama tim yang baik, karena mengelola sebuah
proyek tidak hanya pada aspek teknis saja tetapi juga berbicara tentang bagaimana
mengelola sumber daya manusianya. Komunikasi dan kerja sama tim yang buruk,
kurangnya dukungan manajemen atau buruknya perencanaan merupakan alasan
utama kegagalan suatu proyek.

Tercapainya keberhasilan proyek dipengaruhi oleh bagaimana dan siapa


yang mengelolanya. Project manager adalah seseorang yang ditunjuk untuk
bertanggung jawab terhadap kegiatan keseharian pengelolaan proyek demi
kepentingan organisasi. Otoritas proyek sepenuhnya berada pada naungan project
manager yang menjadi jembatan antara organisasi proyek dengan perusahaan,
serta pemilik proyek untuk melakukan koordinasi dan komunikasi, dengan
maksud agar tujuan dan sasaran proyek tercapai. Menunjuk seseorang sebagai
penanggung jawab proyek haruslah memiliki keahlian teknis sesuai dengan
lingkup proyek yang dikerjakan dan memiliki pengalaman yang mampu
memecahkan masalah manajerial, dan bersedia menghadapi dan menjawab
tantangan yang muncul dalam pelaksanaan proyek.
Namun pada kenyataannya, terkadang penunjukkan project manager
dalam suatu organisasi bersifat mendadak, bahkan yang ditunjuk bukan orang
yang tepat, dan bukan seseorang yang mampu menangani permasalahan proyek
secara profesional. Hal tersebut manjadi salah satu faktor yang menyebabkan
proyek tidak berjalan sebagaimana mestinya dan mengalami kegagalan.
Seperti contoh kasus pada pengerjaan gedung Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu (BPPT) Badung yang tidak menunjukkan kemajuan proyek.
Proyek yang bernilai miliaran rupiah tersebut masih jauh dari target yang
ditentukan oleh Dinas Cipta Karya Badung. Target penyelesaian proyek BPPT
jatuh pada pertengahan Desember 2014, namun sampai saat ini target yang baru
tercapai adalah 67,04 persen. Tidak tercapainya target dikarenakan pembagian
antara pekerja dengan pekerjaan tidak efisien. Kasus lainnya adalah keterlambatan

proyek SD 17 Dauh Puri Denpasar yang terlambat hingga 20 persen. Proyek yang
seharusnya selesai sesuai kontrak pada 20 November 2014 namun baru mencapai
55 persen dari target 75 persen. Sehingga kinerja kontraktor dinilai sangat buruk,
ini mencerminkan bagaimana cara project manager tersebut mengelola proyeknya
Keterlambatan proyek akan berdampak terhadap membengkaknya
biaya, sehingga disinilah peran seorang project manager sangat dibutuhkan.
Seperti yang telah disampaikan di atas, bahwa proyek dikatakan berhasil apabila
faktor biaya, waktu, dan mutu telah tercapai. Jika salah satunya tidak terpenuhi,
maka proyek tersebut belum sepenuhnya dikatakan berhasil.
Untuk itu dibutuhkan project manager yang handal, yang tahu apa saja
tugasnya sebagai seorang pemimpin proyek serta mempunyai persyaratan
kompetensi yang dibutuhkan. Kompetensi seorang project manager dapat diukur
dalam tiga hal yaitu knowledge atau pengetahuan, skill atau keahlian serta attitude
atau sikap. Untuk itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis
hubungan kompetensi project manager terhadap keberhasilan proyek konstruksi
gedung.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas dapat disimpulkan bahwa
kompetensi seorang project manager memiliki pengaruh atas keberhasilan sebuah
proyek konstruksi gedung. Untuk itu rumusan masalah yang timbul adalah :
1. Bagaimana hubungan kompetensi seorang project manager
berdasarkan tiga aspek yaitu knowledge, skill dan attitude terhadap
keberhasilan proyek konstruksi gedung?

2. Bagaimana urutan-urutan variabel yang berpengaruh dalam


keberhasilan proyek konstruksi gedung ?
1.3 Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah yang telah disimpulkan di atas, maka tujuan dari
penelitian adalah :
1. Untuk mengidentifikasi hubungan kompetensi seorang Project
Manager berdasarkan tiga aspek yaitu knowledge, skill dan attitude
terhadap keberhasilan proyek konstruksi gedung.
2. Untuk mengetahui urutan-urutan variabel yang memiliki pengaruh
terhadap keberhasilan proyek konstruksi gedung.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat yang
positif, tentunya dalam dunia jasa konstruksi. Penelitian ini diharapkan
bermanfaat secara :
1. Secara teoritis untuk memberikan gambaran bagi para pembaca tentang
bagaimana seorang project manager dalam melaksanaan proyek guna
mencapai tujuan dari proyek tersebut serta memberikan gambaran
bagaimana hubungan kompetensi seorang project manager seharusnya
terhadap keberhasilan proyek konstruksi yang dihasilkan.
2. Secara praktis untuk dapat menjadi acuan bagi para pemilik usaha jasa
konstruksi bahwa sejauh mana hubungan kompetensi seorang project
manager berpengaruh terhadap keberhasilan proyek yang ditanganinya.
Dan khususnya bagi peneliti yang melakukan penelitian sejenis untuk

menambah wawasan dan pengetahuan serta sebagai pembanding


penelitian dimasa yang akan datang.
1.5 Batasan Penelitian
Untuk memudahkan di dalam melaksanakan penelitian maka batasan
penelitian yang dilaksanakan adalah :
1. Sasaran penelitian ini mengambil responden yang dipilih sesuai dengan
kriteria ahli (expert) yang bergerak di bidang jasa konstruksi terutama
konstruksi gedung.
2. Variabel kompetensi project manager dilihat dari tiga aspek yaitu
knowledge, skill dan attitude dengan penjabaran masing-masing variabel
diperoleh dari hasil studi literatur.
3. Data penelitian diambil menggunakan kuesioner yang akan disebar ke
responden, sehingga data yang didapatkan berupa hasil persepsi responden
terhadap pengaruh kompetensi seorang project manager terhadap
keberhasilan proyek konstruksi gedung.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Project Manager


Seorang project manager atau project manager adalah seseorang yang
ditunjuk atau ditetapkan untuk bertanggung jawab terhadap kegiatan keseharian
(day to day) pengelolaan proyek untuk kepentingan organisasi (Heryanto dan
Triwibowo, 2013).
Seorang project manager bertindak sebagai agen atau wakil dari
pemilik proyek. Fungsi dari manajer adalah merencanakan, mengorganisasikan,
memimpin dan mengendalikan sumber daya fisik dan manusia yang diperlukan
untuk menyelesaikan suatu proyek (Duffield dan Trigunarsyah, 1999).
Badiru dan Pulat (1995) mengatakan The role of manager is to use
available resources (manpower and tools) to accomplish goals and objectives
yang dapat diartikan bahwa seroang manajer mempunyai tugas untuk
menggunakan sumber daya yang ada, baik sumber daya manusia maupun
peralatan untuk mencapai tujuan dan sasaran.
Menurut Ervianto (2007) project manager dapat didefinisikan sebagai
seseorang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan proyek dimulai dari
kegiatan yang paling awal hingga proyek selesai. Project manager bertanggung
jawab terhadap organisasi induk, proyeknya sendiri, dan tim yang bekerja dalam

proyeknya. Adapun kriteria project manager adalah mampu mengusahakan


sumber daya yang memadai, memotivasi sumber daya manusia, membuat
keputusan yang tepat untuk melakukan pertukaran (trade off) seperti pertukaran
waktu dengan biaya pada saat akselerasi proyek, mempunyai pandangan yang
berimbang terhadap timnya, berkomunikasi dengan baik dan mampu melakukan
negosiasi.
Dari keempat pendapat yang dikemukakan oleh para ahli diatas dapat
disimpulkan bahwa seorang project manager adalah seseorang yang mempunyai
tanggung jawab penuh terhadap tercapainya tujuan dan sasaran proyek dengan
mempimpin, merencanakan, mengkoordinasi, dan mengendalikan sumber daya
yang ada.
2.2 Peranan dan Tanggung Jawab Project Manager
Seorang

project

manager

harus

mengetahui

peranan

dan

tanggungjawabnya atas semua kegiatan utama manajemen proyek dan


melaksanakan fungsi fungsi manajerialnya dengan baik untuk menyelesaikan
proyek tersebut. Manajemen proyek tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang
karena bidang tugas suatu proyek mempunyai ciri khas tertentu dan memerlukan
berbagai disiplin pengetahuan dan keahlian untuk menanganinya dan hal ini hanya
dapat dilakukan oleh seorang project manager yang telah memenuhi syarat-syarat
kompetensi yang diinginkan. Peranan project manager sangat penting dan
mendasar dalam mencapai keberhasilan proyek karena didalam proyek tersebut
telah dipertaruhkan misi dan tujuan organisasi serta dana yang cukup besar yang
digunakan dalam menyelesaikan proyek tersebut (Syah, 2004).

Berikut ini adalah tugas dan tanggung jawab seorang project manager
(Heryanto dan Triwibowo, 2013), diantaranya adalah :
1. Mendefiniskan dan membatasi proyek dengan benar.
Pada tahap awal sebuah proyek, project manager harus berkoordinasi
dengan pemilik proyek untuk membuat definisi proyek. Definisi
proyek dibuat bersama-sama dan disetujui pemilik proyek. Seorang
project

manager

dituntut

untuk

bisa

mendefinisikan

proyek

berdasarkan surat penugasan dan arahan proyek dari pihak manajemen.


2. Mengidentifikasi dan memilih sumber daya proyek (manusia dan
material).
Untuk mengerjakan suatu proyek diperlukan sumber daya yang baik,
artinya adalah sumber daya personil (manusia) dan non-personil
(material). Seorang project manager dengan seijin pemilik proyek bisa
menentukan sumber daya manusia yang andal, yang memiliki
kapasitas untuk pengerjaan proyek dan juga memilih sumber daya
material yang baik dan cocok.
3. Memimpin tim proyek pada setiap fase proyek.
Suatu proyek terbagi atas beberapa fase atau tahapan. Awal dan akhir
fase sebuah proyek haruslah jelas. Untuk menentukan hal ini
diperlukan suatu keputusan yang diambil oleh seorang project
manager dan juga harus memimpin tim proyek dalam setiap fase.
4. Mengestimasi dan membuat anggaran proyek.

Seorang project manager harus bisa membuat estimasi dan membuat


anggaran belanja proyek, agar proyek sesuai dengan tujuan yang
diharapkan dan anggaran tidak sampai melebihi dari anggaran yang
sudah ditentukan.
5. Mengidentifikasi dan mengelola semua isu dan risiko pada sebuah
proyek.
Seorang project manager haruslah peka terhadap lingkungan sekitar.
Project manager harus bisa mengidentifikasi dan mengelola semua isu
dan risiko yang muncul pada sebuah proyek, bahkan harus bisa
memprediksi risiko-risiko maupun isu-isu yang akan muncul bila
sebuah proyek akan dilaksanakan. Dan tentunya harus tahu bagaimana
cara memitigasi atau penanggulangannya.
6. Membuat dan mengendalikan perencanaan proyek.
Seorang project manager bertanggung jawab sepenuhnya atas
pembuatan dan perawatan/pengendalian perencanaan proyek ini agar
sesuai dengan tujuan proyek yang dimaksud.
7. Mengelola semua perubahan yang terjadi pada sebuah proyek.
Seorang project manager dituntut untuk bisa mengelola perubahan
proyek secara optimal. Artinya project manager harus bisa
menentukan skala prioritas perubahan dan mengambil keputusan
tentang apa yang harus diubah dan apa saja yang tidak bisa diubah.
8. Meyakinkan bahwa semua penugasan dan penyampaian proyek berada
pada jalurnya dan tidak melebihi biaya yang telah ditetapkan.

10

Kegagalan proyek salah satunya bisa dimulai dari ketidakjelasan


penugasan, melencengnya penyampaian (deliverable) proyek, dan
membengkaknya biaya dari anggaran yang telah ditetapkan. Untuk itu
sangatlah penting menjaga

jalur proyek dengan benar, dan

pengalokasian dana tidak boleh melebihi anggaran yang telah


ditetapkan.
9. Mengidentifikasi politik organisasi dan memerankannya dengan baik.
Seorang pemimpin perlu memiliki kemampuan untuk mendesakkan
gagasan dan mempengaruhi pihak diluar perusahaan lewat penggunaan
politik organisasi. Kebijakan proyek yang diambil oleh manajemen
tidak dapat dipisahkan dari politik organisasi/perusahaan tersebut. Hal
ini penting karena berkaitan dengan keinginan manajemen maupun
stakeholder, agar tujuan proyek tidak meleset dari keinginan
manajemen perusahaan maupun stakeholder.
10. Mengelola berkas proyek dan dokumentasi terkait.
Project manager harus selalu berkoordinasi dengan dokumentator
proyek agar pengelolaan berkas proyek dan dokumentasi terkait
menjadi jelas dan sesuai dengan apa yang diharapkan.
11. Mengkomunikasikan dan memelihara kemajuan proyek melalui rapat
dan pelaporan.
Tugas seorang project manager yang tidak kalah pentingnya adalah
mengkomunikasikan kemajuan proyek dan juga memelihara kemajuan

11

proyek melalui rapat dan pelaporan. Kemajuan proyek ini dilaporakan


dalam bentuk laporan tertulis maupun dalam bentuk formal atau rapat.
Job Description seorang project manager menurut PT. Pembangunan
Perumahan, Tbk (2003) adalah sebagai berikut :
1. Penanggung jawab tercapainya tujuan proyek (Quality, Cost, Delivery,
dan Safety).
2. Pengelola dan bertanggung jawab seluruh sumber daya sehingga
efektif dan efisien guna tercapainya sasaran/tujuan di unitnya.
3. Penanggung jawab terlaksananya Sistem Manajemen Mutu ISO9001:2000, OHSAS 1801:1999 dan Sistem Manajemen Lingkungan
14001:2004.
Menurut Trihendradi (2007) Di dalam sebuah proyek, project manager
bertanggung jawab atas terlaksananya suatu proyek. Mereka bukanlah orang yang
memiliki otoritas tertinggi dalam suatu proyek. Otoritas tertinggi dipegang oleh
para manajer senior atau champion. Champion merupakan sponsor proyek atau
pemilik proyek. Tanggung jawab utama sebagai project manager yang paling
pokok ada tiga hal, antara lain adalah sebagai berikut :
1.

Merencanakan atau menjadwalkan proyek

2.

Mengelola sumber daya.

3.

Mengkomunikasikan proyek.
Dalam

mengelola

sebuah

proyek,

project

manager

harus

memperhatikan siklus hidup proyek. Siklus hidup proyek menyatakan rentang

12

waktu yang terdiri dari tahapan-tahapan yang akan dilalui dalam sebuah proyek.
Siklus hidup proyek minimal memiliki empat tahap yang harus dilalui, yaitu :

Tahap Inisiasi

Tahap Perencanaan

Tahap Pengontrolan
Pelaksanaan

Pengontrolan

Tahap Penutupan

Bagan 2.1 Tahapan Siklus Proyek


Sumber : Trihendradi, 2007.

Pada tahap iniasi bertujuan untuk proses identifikasi terhadap segala hal
yang harus dilakukan, serta memahami lingkup proyek. Pada tahap ini, seorang
project manager akan dipilih dan diberi wewenang untuk membentuk tim yang
akan menjalankan proyek.
Pada tahap perencanaan proyek merupakan proses pengembangan detail
atas perencanaan sutu proyek, yang meliputi daftar semua tugas, pengalokasian
sumber daya, penjadwalan, perencanaan anggaran/budget, manajemen resiko, dan
lain-lain. Proses perincian ini sangat bermanfaat agar dapat memahami rangkaian
tugas yang akan dilakukan, yang meliputi pihak-pihak yang bertanggung jawab,
batasan waktu tugas, dan lain-lain. Perencanaan proyek yang telah disetujui

13

sponsor disebut project baseline. Project baseline tersebut digunakan sebagai


kerangka acuan pengendalian proyek.
Pada tahap pengontrolan tugas-tugas mulai dilaksanakan. Secara teknis,
project baseline dijadikan sebagai pedoman/acuan tugas yang dilaksanakan.
Seorang project manager harus memantau tugas agar proyek dapat berjalan tepat
waktu, sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan dan berada pada budget yang
telah ditetapkan.
Pada tahap penutupan proyek, project manager menyerahkan hasil
proyek kepada sponsor (pemilik proyek) dan recipient (pihak yang akan
menggunakan/menerima hasil proyek) dan mempertanggungjawabkannya. Pada
umumnya, pihak sponsorlah yang akan memberikan pernyataan resmi mengenai
selesainya proyek tersebut.
Menurut Syah (2004) ada tiga poin penting mengenai peranan project
manager dalam pengelolaan proyek:
1. Manajemen proyek tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang karena
project

manager,

dalam

menjalankan

fungsi

manajerialnya,

memerlukan keahlian dan karakteristik tambahan seperti apa yang


biasa disyaratkan bagi manajer atau perusahaan lainnya. Demi
keberhasilan proyek, peranan project manager sangat penting dan
mendasar. Hal ini terkait dengan misi besar yang dipertaruhkan dan
danayang harus dikelola dalam menyelesaikan sebuah proyek.
2. Project manager yang handal tidak dilahirkan, tetapi dibentuk dan
dibuat. Project manager menjadi handal karena terlatih oleh

14

pengalaman dalam menghadapi dan kesulitan yang timbul di tempat


kerja. Project manager berkembang bukan hanya karena mempelajari
catatan dan teori dari buku-buku, tetapi juga hubungan kerja
(relationship/team/coordination) seperti dengan mitra kerja atau mitra
bisnis dan kemampuan dalam memecahkan berbagai macam persoalan
yang ada. Meskipun demikian, mempelajari atau mendapatkan
informasi dan keterampilan dari buku-buku yang mengupas/membahas
manajemen proyek juga sangat bermanfaat sebagai persiapan menuju
dunia kerja.
3. Mengingat peran penting seorang project manager dan perlunya
persyaratan

berupa

organisasi/institusi

kemampuan

melihat

hal

itu

khusus,

maka

sebagai

peluang

banyak
untuk

melaksanakan program pelatihan manajemen bagi project manager.


2.3 Kompetensi Seorang Project Manager
McClelland

(1992)

mengidentifikasi

kompetensi

dasar

untuk

keberhasilan kinerja kerja manajerial yaitu kematangan pengetahuan dan


intelektual, kematangan berbisnis dan kematangan profesional sebagai sebuah
skill dan kematangan interpersonal sebagai sebuah sikap/attitude. Seorang project
manager yang berkompeten, yaitu yang memenuhi tugasnya dengan kondisi
memiliki kualitas, kemampuan, pengetahuan dan pengalaman, serta memiliki
motivasi dan perilaku yang digunakan dalam lingkungan hidup. Kompetensi
menjelaskan kombinasi spesifik pengetahuan, kemampuan, sikap dan karakteristik
pribadi lainnya yang diperlukan untuk pemenuhan efektif tugas dalam suatu

15

organisasi. Demi

transparansi

dan pengukuran sederhana,

pengetahuan,

kemampuan, sikap dan karakteristik yang dibagi ke dalam beberapa kelompok


homogen yang disebut kompetensi.
Salah satu faktor penentu sukses yang penting bagi proyek dan juga
yang menyebabkan kegagalan proyek adalah kompetensi project manager. Untuk
itu project manager harus mempunyai persyaratan kompetensi yang dibutuhkan.
Menurut Yulianto (2005) untuk menghasilkan kinerja yang baik proyek harus
dikelola dengan baik oleh manajer yang berkualitas baik, yang memiliki
kompetensi yang dipersyaratkan meliputi pengetahuan, skill, serta unsur sikap dan
perilaku. Kompetensi project manager merupakan salah satu faktor penting untuk
mencapai keberhasilan penyelesaian proyek tepat pada waktunya. Project
manager merupakan individu yang paling menentukan keberhasilan atau
kegagalan

suatu

proyek

konstruksi,

karena

manajer

berperan

dalam

mengintegrasikan dan mengkoordinasikan semua sumber dan kegiatan dalam


proyek, dan bertanggung jawab sepenuhnya atas keberhasilan penyelesaian
proyek.
Hal ini juga dikemukakan oleh Prianto (2012) bahwa pimpinan proyek
memiliki peran penting dalam kesuksesaan proyek, manajer yang memiliki latar
belakang pendidikan formal yang cukup baik, minimal sarjana diharapkan
memiliki kemampuan teoritis terkait pelaksanaan proyek yang nantinya mampu
mengaplikasikan ilmu yang didapatkan secara nyata di lapangan. Pendidikan
berpengaruh terhadap kompetensi khusus, dimana seseorang meguasai bidang
keahlian yang dipelajari secara mendalam. Seorang project manager harus

16

memiliki pengalaman kerja. Pengalaman kerja menjadi suatu nilai lebih seorang
manajer. Seorang project manager juga harus mampu mengestimasi biaya
pelaksanaan proyek, karena estimasi biaya berperan penting terhadap keberhasilan
proyek.
Menurut Spencer dan Spencer (1993) seorang project manager harus
mempunyai kompetensi manajemen proyek yaitu meliputi pengontrolan sumber
daya dan waktu pelaksanaan, manajemen sumber daya manusia dan manajemen
strategik. Project manager harus terus mengetahui informasi dalam pelaksanaan
pekerjaan dan mempunyai inisiatif untuk menyelesaikan masalah yang terjadi.
Project manager harus dapat belajar dari pengalaman yang sudah didapatnya
dalam pelaksanaan proyek sebelumnya untuk dapat diterapkan dalam metode
kerja proyek selanjutnya atau yang sedang dipimpinnya.
Menurut Whitten (2004), kompetensi seorang project manager
dikelompokkan atas :
1. Kompetensi Pencapaian Bisnis
- Kesadaran bisnis : mengikat tiap proyek sistem pada misi, visi dan
tujuan organisasi.
- Orientasi Rekan bisnis : menjaga keterlibatan para manajer dan
pengguna selama proyek.
- Komitmen pada kualitas : memastikan setiap proyek sistem
berkontribusi pada harapan kualitas organisasi secara keseluruhan.
2. Kompetensi Pemecahan Masalah

17

- Inisiatif : mendemontrasikan kreatifitas, resiko diperhitungkan


untuk

dianalisis,

disain

dan

mengimplementasikan

sistem

informasi.
- Pengumpulan informasi : dengan terampil memperoleh informasi
faktual

yang

diperlukan

untuk

menganalisis,

disain,

dan

mengimplementasikan sistem informasi.


- Pemikiran

analitis

dapat

menilai

dan

memilih

proses

pengembangan sistem yang sesuai serta menggunakan perangkat


manajemen

untuk

merencanakan,

menjadwalkan

dan

menganggarkan pengembangan sistem. Juga dapat memecahkan


masalah melalui pendekatan analitis penguraian sistem menjadi
bagian-bagian serta merakit kembali bagian-bagian tersebut
menjadi sistem yang diperbaiki.
- Pemikiran konseptual : memahami teori sistem dan menerapkannya
pada analisis dan desain sistem dari sistem informasi.
3. Kompetensi Pengaruh
- Kesadaran antar personal : memahami, mengenal, bereaksi pada
motivasi dan tingkah laku antar personal.
- Kesadaran

organisasi

: memahami politik organisasi

dan

bagaimana menggunakannya dalam proyek.


- Antisipasi impak : memahami implikasi keputusan-keputusan
proyek dan mengelola harapan-harapan dan resiko.

18

- Banyak menggunakan pengaruh : dengan terampil memperoleh


kerja sama dan konsensus para manajer, pengguna dan ahli
teknologi.
4. Kompetensi Manajemen Manusia
- Memotivasi Orang Lain : memimpin dan mengarahkan orangorang untuk mengatasi perbedaan-perbedaan dan meraih tujuan
proyek sebagai sebuah tim.
- Ketrampilan komunikasi : berkomunikasi secara efektif, lisan dan
tertulis dalam konteks pertemuan, presentasi, memo dan laporan.
- Mengembangkan orang lain : memastikan para anggota tim proyek
menerima pelatihan, tugas, supervisi dan umpan balik performa
yang cukup untuk menyelesaikan proyek.
- Memonitor dan mengontrol : mengembangkan rencana, jadwal dan
anggaran proyek dan secara berkesinambungan memonitor
perkembangan serta membuat penyesuaian jika diperlukan.
5. Kompetensi Self Management
- Kepercayaan diri : secara konsisten membuat dan mempertahankan
keputusan-keputusan dengan kepercayaan diri kuat dalam proses
dan atau fakta.
- Manajemen stress : bekerja efektif di bawah tekanan.
- Kepedulian pada kredibilitas : secara konsisten dan jujur
menyampaikan janji-janji dan solusi. Mempertahankan pertukaran
teknis atau bisnis di lapangan jika diperlukan.

19

- Fleksibelitas : mampu menyelesaikan proses, gaya manajemen,


atau pembuatan keputusan berdasarkan situasi dan masalahmasalah yang tidak terantisipasi.

Dari uraian mengenai kompetensi seorang project manager diatas,


dapat disimpulkan bahwa : faktor penentu sukses atau kegagalan proyek adalah
kompetensi project manager. Untuk itu project manager harus mempunyai
persyaratan kompetensi yang dibutuhkan. Kompetensi menjelaskan kombinasi
spesifik pengetahuan, kemampuan, sikap dan karakteristik pribadi lainnya yang
diperlukan untuk pemenuhan efektif tugas dalam suatu organisasi. Kompetensi
project manager dapat diukur dalam tiga hal yaitu knowledge, skill dan dari
attitude yang dimiliki.
2.3.1

Knowledge Project Manager


Dalam Project Management Body Of Knowledge (PMBOK) The Fifth

Edition (2013) mengatakan seorang project manager akan mengelola proyek


dengan meliputi sepuluh knowledge area yaitu :
1. Scope Management : mencakup proses-proses yang diperlukan untuk
memastikan bahwa proyek tersebut mencakup semua pekerjaan yang
diperlukan,

dan

hanya

pekerjaan

yang

diperlukan,

untuk

menyelesaikan proyek dengan sukses.


2. Time Management : mencakup proses-proses yang dibutuhkan untuk
mengelola penyelesaian tepat waktu dari proyek.
3. Cost Management : mencakup proses-proses yang terlibat dalam
perencanaan, memperkirakan, penganggaran, pembiayaan, pendanaan,

20

mengelola, dan mengendalikan biaya

sehingga

proyek dapat

diselesaikan dalam anggaran yang disetujui.


4. Quality Management : mencakup proses-proses dan kegiatan
organisasi melakukan yang menentukan kebijakan mutu, sasaran, dan
tanggung jawab sehingga proyek akan memenuhi kebutuhan yang
dilakukan.
5. Human Resource Management : mencakup proses-proses yang
mengatur, mengelola, dan memimpin tim proyek.
6. Communication

Management

mencakup

proses-proses

yang

diperlukan untuk memastikan perencanaan yang tepat waktu, dan tepat


pengumpulan,

pembuatan,

distribusi,

penyimpanan,

pencarian,

manajemen, pengawasan, pemantauan, dan disposisi akhir dari


informasi proyek.
7. Risk Management : mencakup proses-proses melakukan perencanaan
manajemen risiko, identifikasi, analisis, perencanaan respon, dan
mengendalikan risiko pada sebuah proyek.
8. Procurement Management : mencakup proses-proses yang diperlukan
untuk membeli atau memperoleh produk, jasa, atau hasil yang
dibutuhkan dari luar tim proyek.
9. Integration Management : mencakup proses-proses dan kegiatan yang
diperlukan untuk mengidentifikasi, menentukan, menggabungkan,
menyatukan, dan mengkoordinasikan berbagai proses dan kegiatan
manajemen proyek.

21

10. Stakeholder Management : mencakup proses-proses yang diperlukan


untuk mengidentifikasi semua orang atau organisasi yang terkena
dampak proyek, menganalisis harapan pemangku kepentingan dan
dampaknya pada proyek, dan mengembangkan strategi pengelolaan
yang tepat untuk secara efektif melibatkan para pemangku kepentingan
dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan proyek.

Prianto (2012) menyebutkan bahwa indikator kinerja manajer yang


dinilai dari pengetahuan/knowledge dapat dilihat sebagai berikut :
1. Latar belakang pendidikan seorang project manager
2. Pengalaman kerja di dalam bidang konstruksi
3. Pemahaman dan penguasaan dalam merencanakan sumber-sumber
biaya,

menaksirkan

biaya,

membuat

anggaran

biaya

dan

mengendalikan biaya
4. Pemahaman dan penguasaan dalam merencanakan kualitas, menjamin
pencapaian kualitas serta pengendalian kualitas
5. Pemahaman dan penguasaan dalam merencanakan organisasi proyek,
mengadakan tenaga kerja, dan pengembangan tim proyek
6. Pemahaman dan penguasaan dalam merencanakan komunikasi,
mendistribusikan informasi, mengadakan pertemuan-pertemuan dalam
proyek, membuat laporan progres proyek dan membuat administrasi
proyek

22

7. Pemahaman dan penguasaan dalam mengidentifikasi resiko-resiko


yang mungkin terjadi dan cara penanganan/pengendalian risiko
tersebut
8. Pemahaman dan penguasaan dalam merencanakan pengadaan barang
dan jasa, merencanakan dan melakukan permintaan, menyeleksi
sumber-sumber, membuat dan menutup kontrak.

2.3.2

Skill Project Manager


Tidak hanya tingkat pengetahuan/knowledge yang tinggi dari seorang

project manager diperlukan untuk mencapai keberhasilan suatu proyek. Seorang


project manager dituntut untuk mampu mengimplementasikan ilmu pengetahuan
yang dimilikinya dalam dunia nyata. Dalam hal ini adalah keahlian/skill seorang
project manager dalam mempraktekkan pengetahuannya. Skill yang dimiliki
seorang project manager diantaranya (Heryanto dan Triwibowo, 2013) :
1. Leadership atau Kepemimpinan.
Seorang project manager harus bisa mengarahkan tim secara
keseluruhan agar proyek bisa mencapai dan sesuai dengan tujuan.
2. Problem Solving atau Mampu Memecahkan Masalah.
Seorang project

manager

harus mampu memecahkan semua

permasalahan yang terjadi selama proyek berlangsung. Permasalahan


baik secara teknis maupun non-teknis.
3. Written Skills atau Keahlian Menulis
Project manager harus mampu menulis dengan jelas, singkat dan
padat, serta mengenai sasaran dalam menginterpretasi pelaksanaan

23

proyek. Penulisan yang dimaksud adalah project definition, project


management plan, project monitoring and controlling.
4. Presentation Skills atau Kemampuan untuk Presentasi
Seorang project manager harus bisa menuangkan ide-idenya dalam
suatu bentuk orasi atau presentasi. Mampu mempresentasikan suatu
topik atau tema tertentu dalam proyek. Menjelaskan dengan lugas dan
mudah dimengerti.
5. Communication Skills atau Kemampuan Berkomunikasi
Kemampuan untuk berkomunikasi yang baik dalam sebuah tim,
kemampuan komunikasi project manager yang bisa menghubungkan
semua anggota tim agar dapat berkoordinasi dengan baik.
6. Team Player Skills atau Kemampuan Menjalankan Tim
Untuk menjalankan tim, seorang project manager harus memiliki
karisma yang tinggi, dan berwibawa. Memiliki kemampuan untuk
memotivasi orang lain.
7. Profesionalism atau Profesionalisme
Seorang project manager harus bisa bersikap profesional dimana bisa
memilih antara urusan kantor dengan urusan pribadi. Seorang project
manager yang baik harus bisa membedakan kapan saat bertindak
sebagai pimpinan proyek dan kapan berlaku sebagai teman.
8. Strong Admin Skills atau Kemampuan Handal Mengatur
Kemampuan untuk mengatur ini sangat diperlukan, karena dalam
sebuah proyek terkadang tidak sedikit anggota tim yang mau jalan

24

sendiri. Untuk itu diperlukan seorang project manager yang bisa


mengatur timnya dengan baik.
9. Menguasai Manajemen Proyek.
Hal yang paling mendasar yang harus dimiliki seorang project
manager adalah pengetahuan tentang manajemen proyek. Project
manager harus menguasai manajemen proyek karena menyangkut
keseluruhan dari proses-proses pelaksanaan proyek.
Menurut Weaver (2013) skill yang harus dimiliki seorang project
manager adalah sebagai berikut :
1. Penjadwalan
Project manager harus mampu mengatur tugas-tugas dalam urutan
yang benar untuk mencapai hasil yang tepat pada waktu, dan
memastikan proyek berjalan pada treknya.
2. Alokasi Sumber Daya
Alokasi sumber daya terkait erat dengan penjadwalan. Project
manager harus mampu menemukan orang yang tepat untuk
memastikan bahwa mereka tersedia pada saat yang tepat untuk
mengerjakan tugas-tugas proyek.
3. Menghadapi Risiko
Risiko yang mungkin terjadi selama proyek harus diketahui terlebih
dahulu oleh project manager. Setelah identifikasi risiko, project
manager juga harus merencanakan bagaimana tindakan penanganan
terhadap risiko tersebut.

25

4. Penganggaran
Project manager harus bisa melacak pengeluaran dan anggaran proyek
sendiri. Project manager harus mengetahui bagaimana untuk
menghabiskan apa yang telah dialokasikan dan apakah itu sudah cukup
untuk memberikan apa yang diharapkan oleh sponsor proyek.
5. Menjalankan Tim
Keterampilan manajemen tim mencakup motivasi, kepemimpinan,
pembinaan, dan menginspirasi orang lain. Project manager mampu
memastikan bahwa tim memiliki apa yang mereka butuhkan.
6. Manajemen Perubahan
Sebagai project manager harus mampu menangani perubahan. Ini
tentang menilai setiap permintaan perubahan, dan memastikan bahwa
itu disetujui atau ditolak oleh sponsor proyek. Project manager mampu
menganalisis dampak dari perubahan pada proyek dan memutuskan
untuk menyetujui/menolak secara langsung. Project manager dapat
melihat apakah perubahan akan dikenakan biaya uang atau waktu.
7. Manajemen Isu.
Seorang project manager yang sukses tahu bagaimana menangani
masalah

dengan

cara

yang

meminimalkan

gangguan

dan

memungkinkan rencana aksi untuk dilakukan. Dapat menangani


masalah dengan cepat dan dengan proses yang diakui.

26

2.3.3

Attitude Project Manager


Selain pengetahuan/knowledge dan keahlian/skill, seorang project

manager harus memiliki sikap/attitude sehingga mampu menghasilkan suatu


proyek konstruksi. Menurut Prianto (2012) attitude yangharus dimiliki seorang
project manager adalah :
1. Mempunyai komitmen untuk bekerja keras dalam proyek.
2. Mempunyai upaya/inisiatif untuk menyelesaikan semua kegiatan dan
ketika menghadapi masalah.
3. Mempunyai

kepercayaan atas kemampuan diri

sendiri

untuk

menyelesaikan tugas dengan baik.


4. Mempunyai motivasi diri yang besar untuk tercapainya keberhasilan
proyek.
5. Memiliki semangat kerja yang tinggi demi tercapainya keberhasilan
proyek.
6. Mempunyai rasa tanggung jawab yang penuh.
7. Memahami tujuan proyek dan mampu memotivasi tim proyek untuk
bersama-sama mencapai tujuan dan sasaran proyek.
Menurut Shaw (2011) untuk seorang project manager, sikap adalah
segalanya agar dapat melaksanakan dan menyelesaikan

proyek, selain

pengetahuan dan keahlian manajemen proyek master, project manager harus juga
memiliki sikap yaitu :

27

1.

Memiliki impian dan berpikir luas. Percaya akan mimpi dan memiliki
ambisi yang kuat.

2.

Tidak pernah meremehkan pekerjaan-pekerjaan kecil

3.

Mau melakukan hal-hal kecil dan sepele. Melakukan hal-hal yang


orang umum tidak mau lakukan.

4.

Tahu cara memprioritaskan sesuatu. Mengetahui dan melakukan apa


yang penting.

5.

Optimis bahwa mampu memecahkan semua masalah yang terjadi.

6.

Mau terus belajar hal-hal baru untuk menambah pengetahuan.

7.

Tidak pernah menghindar dari tanggung jawab sebagai seorang


manajer, selalu mencoba yang terbaik dalam menemukan metode
yang sukses untuk memecahkan suatu masalah.

8.

Tidak pernah menyerah, selalu bekerja keras.

2.4 Keberhasilan Proyek


Keberhasilan proyek konstruksi adalah sasaran utama yang ingin
dicapai dengan hasil akhir yang diharapkan selama proses pelaksanaan proyek
yang pada dasarnya terdiri dari tiga sasaran yaitu tepat waktu, biaya, dan kualitas.
Menurut Soeharto (1995) tujuan utama proyek adalah tercapainya target
waktu yang ditetapkan sebelumnya dalam dokumen kontrak (on schedule) atau
dengan kata lain proyek tidak terlambat sehingga proyek dapat digunakan pada
waktu yang telah ditetapkan dalam rencana. Tercapainya target biaya yang
ditetapkan sebelumnya dalam dokumen kontrak atau dengan kata lain proyek
tidak mengalami pembengkakkan biaya yang relatif besar adalah hal yang

28

diinginkan oleh pemilik proyek. Target biaya proyek dari segi kontraktor berarti
menjamin tercapainya keuntungan yang diprediksikan pada saat tender, bagi
perencana adalah design fee, sedangkan bagi pemilik hal ini menjamin
kelangsungan jalannya proyek dengan adanya pengeluaran yang sudah
dianggarkan dalam anggaran pemilik proyek.
Menurut Wikantari (2003) memenuhi standar kualitas minimum yang
disyaratkan adalah salah satu syarat dari sukses proyek konstruksi. Kualitas dalam
proyek konstruksi pada prinsipnya adalah sebuah produk jasa yang dapat memberi
kepuasan terhadap pemilik proyek dan hasil kerja sesuai dengan persyaratan
spesifikasi sebagaimana dalam dokumen kontrak.
Menurut Ward et al. (1991) dan Kagioglouet al. (2001) pendekatan
tradisional untuk mengevaluasi kinerja proyek diukur dari tiga indikator, yaitu
biaya, waktu dan kualitas. Toor dan Ogunlana (2010) berpendapat ketiga indikator
tersebut yang merupakan basis kriteria untuk keberhasilan proyek dan merupakan
segitiga besi. Kumaraswamy dan Thorpe (1996) menambahkan indikator
keberhasilan sebuah proyek adalah kepuasan konsumen, kepuasan tim proyek,
alih teknologi, lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja.
Shenhar et al. (1997) menentukan empat dimensi pengukuran
keberhasilan proyek, yaitu :
1. Efisiensi proyek yang terdiri dari mengukur kinerja jangka pendek,
menyelesaikan proyek tepat waktu dan berada dalam anggaran yang
spesifik.

29

2. Dampak pada konsumen yang terdiri dari hasil yang berkaitan dengan
konsumen atau pengguna akhir, kinerja pertemuan yang dilaksanakan,
persyaratan fungsional, dan spesifikasi teknik.
3. Keberhasilan bisnis yang mengukur kinerja waktu, siklus waktu, hasil
dan kualitas perbaikan total dari kinerja organisasi.
4. Persiapan kedepan yang terdiri dari dimensi jangka panjang, persiapan
organisasi dan peruntukan teknologi infrastruktur.
Di sisi lain menurut Ling et al. (2009) keberhasilan proyek diukur
berdasarkan kinerja waktu, kinerja biaya, kualitas, laba, kepuasan konsumen, dan
kepuasan publik dan tanggap terhadap perubahan. Atkinson (1999) memberikan
model pengukuran keberhasilan proyek yang terdiri dari tahapan penyerahan
proyek dan tahapan pasca penyerahan proyek. Tahapan penyerahan proyek terdiri
dari proses mengerjakan dengan benar yang diukur dengan biaya, waktu, kualitas
dan efisiensi.
Menurut Chan (2002), keberhasilan suatu proyek bergantung pada
kinerja tim proyek. Kinerja tim proyek bergantung pada keahlian tim proyek,
klien, pimpinan tim desain, dan pimpinan tim konstruksi. Nurick et al. (1999) juga
menyebutkan bahwa tim sangat penting terutama dalam sebuah proyek yang
diorientasikan pada lingkungan kerjanya dimana terdiri dari kegiatan antar multidisiplin yang sangat komplek dan membutuhkan beberapa spesialis juga
pendukung dari beberapa kelompok.
Menurut Kerzner (1999) menerangkan kriteria keberhasilan proyek
adalah sesuai dengan waktu, biaya, dan kinerja. Gagasan ini juga dikemukakan

30

oleh Nurick et al. (1999) bahwa variabel yang berhubungan dengan tugas adalah
sesuatu yang dapat mempengaruhi hasil tugasnya seperti kemauan untuk
menyelesaikan pekerjaan atau tugasnya selesai tepat waktu dan tepat biaya (on
budget).
Menurut Syah (2004) mengukur keberhasilan proyek ditinjau dari aspek
sebagai berikut :
1. Segi Biaya :
- Sesuai dengan dokumen kontrak dan kesepakatan.
- Pemilik proyek setuju dan melaksanakan pembayaran pekerjaan
sampai selesai.
- Tidak terjadi progress billing tidak terbayar.
- Memperoleh

manfaat

positif

termasuk

keuntungan

bagi

perusahaan.
2. Segi Mutu :
- Sesuai

dengan

dokumen

kontrak

spesifikasi

teknis

dan

kesepakatan.
- Pemilik proyek setuju dan menerima proyek dengan tanpa
komentar/syarat tertentu.
- Tidak ada penalty, atau complain atas mutu hasil kerja proyek.
- Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dilaksanakan dengan baik,
- Semua pihak terkait pelaksanaan merasa puas.
- Memperoleh certificate of completion.
3. Segi Waktu :

31

- Proyek diselesaikan tepat waktu, atau sesuai dengan jadwal kerja


dokumen kontrak.
- Pemilik proyek setuju dan menerima selesainya sebagian atau
keseluruhan pekerjaan yang bersangkutan.
- Tidak ada complain mengenai progress pelaksanaan terkait
penyelesaian pekerjaan.
Porter (1994) menyebutkan keberhasilan proyek merupakan salah satu
faktor penting yang menunjang pemasaran karena kepuasan pelanggan atas hasil
kerja dari kontraktor yang bermutu dan tepat waktu akan mengangkat citra
perusahaan dimata para pemilik proyek dan menjadi rekomendasi untuk memilih
pelaksana proyek. Keberhasilan proyek dapat berupa :
1. Kemampuan untuk menyelesaikan proyek tepat waktu atau bahkan
lebih cepat dari waktu yang dijadwalkan.
2. Kemampuan untuk menyelesaikan proyek dengan biaya yang
kompetitif dan dapat diterima pemilik proyek.
3. Kemampuan dalam menyelesaikan proyek dengan kualitas dan
keselamatan kerja (safety) yang baik.
4. Kemampuan berkomunikasi dengan baik kepada semua pihak
(stakeholder) selama masa pelaksanaan proyek yaitu : pemilik proyek
(pengguna jasa), konsultan, sub-kontraktor, supplier, dan masyarakat.
5. Kemampuan memberikan pelayanan yang baik setelah proyek
diserahkan kepada pemilik ( after sales service ).

32

6. Memiliki produk unggul (spesialis dibidang gedung, spesialis


pelabuhan,

dsb)

merupakan

faktor

yang

menentukan

dalam

menetapkan strategi bersaing perusahaan.

Dapat disimpulkan dari uraian mengenai keberhasilan proyek diatas


bahwa : pendekatan tradisional untuk mengevaluasi kinerja proyek diukur dari
tiga indikator, yaitu biaya, waktu dan kualitas. Ketiga indikator tersebut yang
merupakan basis kriteria untuk keberhasilan proyek dan merupakan segitiga besi.
Keberhasilan suatu proyek bergantung pada kinerja tim proyek. Kinerja tim
proyek bergantung pada keahlian tim proyek, klien, pimpinan tim desain, dan
pimpinan tim konstruksi.

2.5 Konseptual Kerangka Berpikir


Kompetensi seorang project manager merupakan kombinasi spesifik
pengetahuan (knowledge), kemampuan (skill), sikap dan karakteristik pribadi
(attitude) yang diperlukan untuk pemenuhan efektif tugas dalam suatu organisasi.
yang berperan penting terhadap keberhasilan proyek. Keberhasilan sebuah proyek
dapat disimpulkan sebagai tercapainya semua sasaran yang telah direncanakan
sebelumnya, yaitu tepat waktu, biaya, dan kualitas. Keberhasilan proyek yang
dimaksud adalah :
1.

Proyek diselesaikan dengan tepat waktu atau bahkan lebih cepat dari
waktu yang dijadwalkan.

2.

Proyek diselesaikan dengan biaya yang kompetitif dan dapat diterima


pemilik proyek.

33

3.

Proyek diselesaikan dengan kualitas dan keselamatan kerja (safety)


yang baik.

2.5.1

Penentuan Variabel Penelitian


Dalam menentukan variabel penelitian, peneliti merangkum masing-

masing unsur kompetensi project manager yaitu knowledge, skill dan attitude
untuk dijabarkan yang berasal dari literatur yang telah dibahas sebelumnya dari
beberapa sumber.
Unsur pengetahuan/knowledge dijabarkan menurut PMBOK (2013) dan
Prianto (2012). Dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 2.1
Jabaran Knowledge Project Manager
Knowledge Project Manager menurut :
PMBOK (2013)
Prianto (2012)
Bahwa seorang project manager harus Indikator kinerja project manager dinilai
menguasai ten knowledge area, yaitu :
- Scope Management : mencakup proses
untuk

memastikan

bahwa

proyek

tersebut mencakup semua pekerjaan


- Time Management : mencakup proses
untuk mengelola penyelesaian tepat
waktu dari proyek.

terlibat

dalam

- Latar belakang pendidikan


- Pengalaman kerja
- Pemahaman dan penguasaan dalam
menaksirkan biaya, membuat anggaran
biaya dan mengendalikan biaya
- Pemahaman dan penguasaan dalam

- Cost Management : mencakup proses


yang

dari pengetahuan/knowledge meliputi :

perencanaan,

penganggaran, pembiayaan,mengelola,
dan mengendalikan biaya.
- Quality Management : mencakup proses

merencanakan kualitas, menjamin


pencapaian kualitas serta pengendalian
kualitas
- Pemahaman dan penguasaan dalam
merencanakan organisasi proyek,

dan kegiatan organisasi melakukan yang

mengadakan tenaga kerja, dan

menentukan kebijakan mutu.

pengembangan tim proyek

34

- Human

Resource

mencakup

proses

Management
yang

mengatur,

mengelola, dan memimpin tim proyek.


- Communication

Management

- Pemahaman dan penguasaan dalam


merencanakan komunikasi,
mendistribusikan informasi,

mengadakan pertemuan-pertemuan

mencakup proses untuk memastikan

dalam proyek, membuat laporan

perencanaan yang tepat waktu dan tepat.

progress proyek dan membuat

- Risk Management : mencakup proses


melakukan

identifikasi

mengendalikan

risiko

risiko,
pada

dan

- Pemahaman dan penguasaan dalam

sebuah

mengidentifikasi resiko-resiko yang

proyek.

mungkin terjadi dan cara

- Procurement Management : mencakup


proses untuk membeli atau memperoleh
produk dan jasa.

dan

menggabungkan,

penanganan/pengendalian risiko
tersebut
- Pemahaman dan penguasaan dalam

- Intergration Management : mencakup


proses

administrasi proyek

kegiatan
menyatukan,

untuk
dan

mengkoordinasikan berbagai proses dan

merencanakan pengadaan barang dan


jasa, merencanakan dan melakukan
permintaan, menyeleksi sumbersumber, membuat dan menutup kontrak.

kegiatan manajemen proyek.


- Stakeholder Management : mencakup
proses mengidentifikasi, menganalisis
harapan pemangku kepentingan dan
dampaknya pada proyek

Dua pendapat mengenai unsur pengetahuan/knowledge seorang project manager


di atas digabung menjadi satu melihat terdapat beberapa kesamaan pendapat,
sehingga diperoleh 12 variabel penelitian unsur pengetahuan/knowledge, dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.

35

Tabel 2.2
Variabel Penelitian Unsur Knowledge pada Kompetensi Project Manager
Variable untuk Knowledge :
1. Latar Belakang Pendidikan
2. Pengalaman Kerja
3. Scope Management
4. Time Management
5. Cost Management
6. Quality Management
7. Human Resource Management
8. Communication Management
9. Risk Management
10. Procurement Management
11. Intergration Management
12. Stakeholder Management

Selanjutnya keahlian/skill seorang project manager menurut Heryanto dan


Triwibowo (2013) dan Weaver (2013) dijabarkan pada tabel dibawah ini.
Tabel 2.3
Jabaran Skill Project Manager
Skill Project Manager menurut :
Heryanto dan Triwibowo (2013)
Weaver (2013)
Skill yang dimiliki seorang project Skill yang harus dimiliki seorang project
manager diantaranya :

manager adalah :

- Leadership atau Kepemimpinan


- Problem

Solving

atau

- Penjadwalan
Mampu

Memecahkan Masalah

- Alokasi Sumber Daya


- Menghadapi Risiko

- Written Skills atau Keahlian Menulis

- Presentation Skills atau Kemampuan

- Menjalankan Tim

untuk Presentasi
- Communication Skills atau Kemampuan
Berkomunikasi
- Team Player Skills atau Kemampuan
Menjalankan Tim

Penganggaran

- Manajemen Perubahan
- Manajemen Isu

36

- Profesionalism atau Profesionalisme


- Strong Admin Skills atau Kemampuan
Handal untuk Mengatur
- Menguasai Manajemen Proyek

Tidak semua pendapat mengenai keahlian/skill seorang project manager pada


tabel di atas akan dijadikan variabel dalam unsur skill dalam kompetensi project
manager. Terdapat kesamaan pendapat seperti kepemimpinan, kemampuan
menjalankan tim, serta kemampuan handal mengatur yang memiliki maksud yang
sama. Untuk kemampuan berkomunikasi, penjadwalan, alokasi sumber daya,
menghadapi risiko, dan penganggaran telah disebutkan pada unsur pengetahuan
(lihat pada Tabel 2.2) sehingga tidak disebutkan kembali disini, maka diperoleh 8
variabel dan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 2.4
Variabel Penelitian Unsur Skill pada Kompetensi Project Manager
Variable untuk Skill :
1. Kepemimpinan (Leadership)
2. Mampu Memecahkan Masalah (Problem Solving)
3. Keahlian Menulis (Written Skills)
4. Kemampuan untuk Presentasi (Presentation Skills)
5. Profesionalisme (Profesionalism)
6. Menguasai Manajemen Proyek
7. Manajemen Perubahan
8. Manajemen Isu

Menentukan variabel sikap/attitude seorang project manager dijabarkan menurut


pendapat Prianto (2012) dan Shaw (2011) seperti pada tabel dibawah ini.

37

Tabel 2.5
Jabaran Attitude Project Manager
Attitude Project Manager menurut :
Prianto (2012)
Sikap/attitude yang harus dimiliki seorang

Shaw (2011)
Project manager harus memiliki

project manager adalah :

sikap/attitude seperti :

- Mempunyai komitmen untuk bekerja


keras dalam proyek
- Mempunyai

Percaya akan mimpi dan memiliki

upaya/inisiatif

untuk

menyelesaikan semua kegiatan dan


ketika menghadapi masalah
- Mempunyai
kemampuan

kepercayaan
diri

- Memiliki impian dan berpikir luas.

sendiri

ambisi yang kuat


- Tidak pernah meremehkan pekerjaanpekerjaan kecil

atas
untuk

menyelesaikan tugas dengan baik


- Mempunyai motivasi diri yang besar
untuk tercapainya keberhasilan proyek
- Memiliki semangat kerja yang tinggi
demi tercapainya keberhasilan proyek.
Mempunyai rasa tanggung jawab yang
penuh

- Mau melakukan hal-hal kecil dan


sepele. Melakukan hal-hal yang orang
umum tidak mau lakukan
- Tahu cara memprioritaskan sesuatu.
Mengetahui dan melakukan apa yang
penting
- Optimis bahwa mampu memecahkan
semua masalah yang terjadi
- Mau terus belajar hal-hal baru untuk

- Memahami tujuan proyek dan mampu

menambah pengetahuan

memotivasi tim proyek untuk bersama-

- Tidak pernah menghindar dari tanggung

sama mencapai tujuan dan sasaran

jawab sebagai seorang manajer, selalu

proyek

mencoba yang terbaik dalam


menemukan metode yang sukses untuk
memecahkan suatu masalah
- Tidak pernah menyerah, selalu bekerja
keras

Dari Tabel 2.5 di atas, maka didapatkan 12 variabel untuk unsur


sikap/attitude kompetensi seorang project manager yaitu :

38

Tabel 2.6
Variabel Penelitian Unsur Skill pada Kompetensi Project Manager
Variable untuk Attitude :
1. Komitmen untuk bekerja keras
2. Memiliki upaya/inisiatif
3. Percaya kemampuan diri
4. Memiliki motivasi diri dan tim proyek
5. Memiliki semangat kerja
6. Memiliki impian dan ambisi
7. Tidak meremehkan pekerjaan
8. Tahu cara memprioritaskan sesuatu
9. Memiliki sikap optimis
10. Mau terus belajar hal-hal baru
11. Bertanggung jawab
12. Tidak mudah menyerah

Ketiga indikator kompetensi seorang manajer tersebut menjadi variabel


untuk melakukan penelitian bagaimana pengaruh kompetensi project manager
terhadap keberhasilan proyek konstruksi gedung.
Untuk mengetahui pengaruh kompetensi seorang project manager
terhadap keberhasilan proyeknya maka dibuatkan diagram konseptual penelitian
yang akan menjadi variabel-variabel penelitian seperti dibawah ini :

39

Pendidikan
Pengalaman Kerja
Scope Management
Time Management
Cost Management
Quality Management
Human Resource Management
Communication Management
Risk Management
Procurement Management
Intergration Management
Stakeholder Management

Kepemimpinan
Mampu Memecahkan Masalah
Keahlian Menulis
Kemampuan untuk Presentasi
Profesionalisme
Menguasai Manajemen Proyek
Manajemen Perubahan
Manajemen Isu

Knowledge

Biaya yang
kompetitif

Skill

Komitmen untuk bekerja keras


Memiliki upaya/inisiatif
Percaya kemampuan diri
Memiliki motivasi diri dan tim
proyek
Memiliki semangat kerja
Memiliki impian dan ambisi
Tidak meremehkan pekerjaan
Tahu cara memprioritaskan
Memiliki sikap optimis
Mau terus belajar hal-hal baru
Bertanggung jawab
Tidak mudah menyerah

Kompetensi
Project
manager

Keberhasilan
Proyek

Mutu/kualitas
memenuhi
keinginan
pemilik
Waktu yang
sesuai dengan
jadwal

Attitude

Gambar 2.1 Diagram Kerangka Berpikir

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Penelitian


Langkah-langkah penelitian tergambar pada kerangka penelitian
sebagai berikut :

Mulai

Perumusan dan Tujuan Penelitian


Studi Literatur

Menentukan Variabel Penelitian dan


menentukan responden dengan metode
Purposive Sampling

Membuat Format Kuesioner

Percobaan Kuesioner (Pilot Test)


Tidak

Uji Validitas dan


Reliabilitas

Ya, valid = nilai r hitung > nilai r tabel.


Reliabel = nilai Cronbachs Alpha > 0,60.

40

41

Pengambilan Data dengan


melakukan survey menggunakan
kuesioner

Pengolahan Data dengan metode


Analisis Regresi Linier Berganda

Pembahasan Data dan Hasil


Kesimpulan dan Saran

Gambar 3.1 Kerangka Penelitian


Perumusan dan penentuan tujuan penelitian tahap awal kegiatan yaitu
didapat dengan melakukan pemaparan mengenai bagaimana permasalahan yang
terjadi di lapangan yang berpengaruh kepada kompetensi seorang manajer proyek
terhadap keberhasilan proyek, bagaimana peran seorang manajer proyek terhadap
keberhasilan proyek serta bagaimana mengukur kompetensi manajer proyek dan
keberhasilan proyek. Kemampuan seorang manajer proyek dalam memimpin
sebuah proyek akan memiliki dampak terhadap keberhasilan proyek yang
ditangani, maka dari latar belakang tersebut dapat dirumuskan permasalahannya
serta dapat diketahui tujuan dari penelitian.
Dilanjutkan dengan studi literatur, dilakukan dengan meninjau kembali
sumber-sumber pustaka tentang masalah yang berkaitan dengan penelitian,
termasuk laporan penelitian sebelumnya dan juga pendapat-pendapat para ahli
mengenai kompetensi manajer proyek dan keberhasilan sebuah proyek. Dalam
studi literatur akan mengambil kutipan dari buku oleh berbagai sumber untuk

42

dibandingkan dan disimpulkan kembali. Untuk menentukan variabel penelitian


dalam penelitian ini akan mengambil dari pemaparan mengenai kompetensi
manajer proyek dan keberhasilan proyek yang di dapat dari studi literatur dan
menggunakan metode purposive sampling yaitu pengambilan sampel dilakukan
pada orang-orang yang dipilih oleh peneliti menurut ciri-ciri spesifik dan
karakteristik tertentu dengan karakteristik/kriteria sampel adalah orang yang
expert atau seorang pakar yang bergerak di bidang jasa konstruksi.
Setelah itu dilanjutkan dengan membuat format kuesioner dengan
variabel yang telah ditentukan, dengan menggunakan skala likert dari 5 tingkat,
dengan nilai 5 merupakan nilai tertinggi yang memberikan jawaban positif dan
nilai 1 adalah nilai terendah yang memberikan jawaban negatif. Apabila format
kuesioner telah selesai maka percobaan kuesioner/pilot test akan dilakukan
dengan mengambil 10 sampel. Tujuan dari melakukan pilot test adalah untuk
memastikan bahwa setiap orang dalam sampel tidak hanya mengerti pertanyaan,
tetapi juga mereka memahami pertanyaan dengan cara yang sama, dapat dilihat
apakah ada pertanyaan yang membuat responden merasa tidak nyaman dan dapat
mengetahui bagaimana lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan survei
secara real time.
Jika kuesioner yang telah di uji pada sampel menyatakan valid dan
reliable, maka kuesioner tersebut dapat dipakai dalam survey untuk pengambilan
data. Data yang telah didapat dari hasil kuesioner akan dihitung rata-rata (mean)
skor untuk mengetahui diskripsi jawaban responden, dan melakukan analisis
regresi liner berganda untuk mengetahui faktor dominan apa saja yang

43

mempengaruhi peran kompetensi manajer proyek terhadap keberhasilan proyek


konstruksi gedung.
3.2 Jenis Penelitian
Melihat permasalahan dan tujuan penelitian yang hendak dicapai maka
penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian explanatory dengan pendekatan
survey (Singarimbun et al, 1989). Jenis penelitian explanatory merupakan
penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel penelitian.
3.3 Jenis Data
Untuk mendapatkan tujuan akhir dari penelitian, maka data yang
diperlukan adalah sebagai berikut :
1. Data primer
Yaitu data yang diperoleh dari responden dengan mendistribusikan
kuesioner kepada responden yang merupakan orang-orang yang dipilih
sesuai dengan kriteria atau karakteristik tertentu, yaitu orang yang ahli
dalam bidang jasa konstruksi terutama konstruksi gedung.
2. Data sekunder
Data sekunder didapat dari hasil studi pustaka yang dapat berbentuk
buku-buku literatur, jurnal, majalah dan koran, serta dari lembaga yang
berkepentingan dengan penelitian ini, seperti dari asosiasi profesi dan
dinas terkait.
3.4 Sampel dan Responden
Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel menggunakan teknik
purposive sampling. Purposive Sampling adalah metode pengambilan sampel

44

yang dipilih dengan cermat sehingga relevan dengan struktur penelitian dimana
pengambilan sampel dilakukan pada orang-orang yang dipilih oleh peneliti
menurut ciri-ciri spesifik dan karakteristik tertentu (Djarwanto, 1998). Maka
kriteria responden sebagai sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Orang-orang yang memiliki pengalaman kerja minimal tiga tahun di
bidang jasa konstruksi gedung.
b. Orang-orang selaku pemilik perusahaan (Direktur) perusahaan penyedia
jasa konstruksi, apabila tidak mampu ditemui bisa diwakili oleh orang
yang sudah diberi wewenang oleh Direktur perusahaan.
c. Orang-orang yang ditunjuk sebagai Project Manager, dan jabatan lainnya
seperti Site Manager, Manager Operational Project.
Menurut Malhotra (1993) jumlah sampel dapat ditentukan dengan cara mencari
sebanyak 5 kali dari jumlah variabel penelitian. Dalam penelitian ini, jumlah
variabel sebanyak 32, dan jumlah sampel yang didapat sekurang-kurangnya
berjumlah 100 sampel.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan adalah data primer, yaitu data yang diperoleh
secara langsung. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner,
dapat dilihat pada Lampiran 1 halaman 94. Kuesioner berisikan instrumen untuk
masing-masing variabel penelitian disusun untuk menggali informasi lebih lanjut
dari setiap variabel. Untuk mendapatkan data kuantitatif pada pengisian
interpretasi dalam instrument penelitian, maka dibuatkan skala pengukuran
variabel yang diberi skor pada masing-masing jawaban.

45

Setiap pertanyaan diberikan lima alternatif tanggapan sesuai dengan


kategori pertimbangan. Setiap butir pernyataan terdiri atas lima pilihan jawaban.
Pada variabel X1 dan X2 skala yang digunakan adalah skala likert dimulai dari
skala 1 sampai 5 dengan macam pilihan yaitu Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak
Setuju (TS), Netral atau Tidak Tahu (NT/TT), Setuju (S), dan Sangat Setuju (ST).
Dan pada variabel X3 skala penilaiannya adalah Tidak Pernah, Jarang, Kadangkadang, Sering, dan Selalu.
3.6 Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel merupakan gejala yang bervariasi dapat berupa faktor faktor
yang mempengaruhi variabel lain. Variabel yang diidentifikasi dalam hubungan
kompetensi manajer proyek dan keberhasilan proyek antara lain : Variabel bebas
dan variabel tergantung. Variabel bebas (Independent) yaitu variabel yang
mempengaruhi varibel lain atau variabel yang disebut variabel predikator. Dalam
penelitian ini sebagai variabel bebas adalah kompetensi proyek manajer yang
terdiri dari: pengetahuan/knowledge, keahlian/skill, dan sikap perilaku/attitude.
Variabel tergantung (Dependent) yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel
bebas. Variabel tergantung dalam penelitian adalah keberhasilan proyek yang
terdiri dari aspek biaya, aspek mutu dan aspek waktu. Untuk jabaran variabel
penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.1
Jabaran Variabel Penelitian
Variabel
Jenis Variabel Bebas
A. Knowledge/Pengetahuan (X1)
Pendidikan (X1.1)
Latar belakang pendidikan

46

Pengalaman Kerja
(X1.2)
Scope Management
(X1.3)

Time Management
(X1.4)

Cost Management
(X1.5)

Quality Management
(X1.6)

Human Resource
Management (X1.7)

Communication
Management (X1.8)

Risk Management
(X1.9)

Proucurement
Management (X1.10)

Intergration
Management (X1.11)

Pengalaman kerja dalam bidang konstruksi, seberapa


sering menjadi manajer proyek dan seberapa banyak
telah menyelesaikan sebuah proyek.
Pemahaman dan penguasaan proses-proses yang
diperlukan untuk memastikan bahwa proyek tersebut
mencakup semua pekerjaan yang diperlukan untuk
menyelesaikan proyek dengan sukses.
Pemahaman dan penguasaan dalam menentukan kegiatan
dan urutan kegiatan, menafsirkan waktu perencanaan,
menetapkan jadwal serta mengendalikan waktu
pelaksanaan.
Pemahaman dan penguasaan proses-proses yang terlibat
dalam perencanaan, memperkirakan, penganggaran,
pembiayaan, pendanaan, mengelola, dan mengendalikan
biaya sehingga proyek dapat diselesaikan dalam
anggaran yang disetujui.
Pemahaman dan penguasaan dalam menentukan kondisi
yang diinginkan, merencanakan kualitas, menjamin
pencapaiannya kualitas yang diinginkan serta
mengendalikan kualitas.
Pemahaman dan penguasaan dalam merencanakan
organisasi proyek, menentukan sumber daya manusia
yang handal yang memiliki kapasitas menjalankan
organisasi proyek, serta pengembangan tim.
Kemampuan berkomunikasi secara efektif, lisan dan
tertulis dalam konteks pertemuan, presentasi, memo dan
laporan. Kemampuan komunikasi manajer proyek yang
bisa menghubungkan semua anggota tim agar dapat
berkoordinasi dengan baik
Pemahaman dan penguasaan dalam mendefinisikan
resiko-resiko yang mungkin timbul dalam proses
pelaksanaan proyek, mengelola semua isu dan risiko
yang muncul pada sebuah proyek, dan bagaimana cara
memitigasi atau penanggulangannya.
Pemahaman dan penguasaan dalam merencanakan
pengadaan barang-barang dan jasa-jasa, merencanakan
dan melakukan permintaan, menyeleksi sumber-sumber,
membuat administrasi kontrak, serta menutup kontrak
Pemahaman dan penguasaan dalam proses-proses dan
kegiatan yang diperlukan untuk mengidentifikasi,
menentukan, menggabungkan, menyatukan, dan
mengkoordinasikan berbagai proses dan kegiatan
manajemen proyek.

47

Stakeholder
Management (X1.12)

Pemahaman dan penguasaan dalam mengidentifikasi


semua orang atau organisasi yang terkena dampak
proyek, menganalisis harapan pemangku kepentingan
dan mengembangkan strategi pengelolaan yang tepat
untuk secara efektif melibatkan para pemangku
kepentingan dalam pengambilan keputusan dan
pelaksanaan proyek

B. Skill/Kemampuan, Keahlian (X2)


Kepemimpinan
(X2.1)

Problem Solving
(X2.2)
Keahlian menulis
(X2.3)

Keahlian Presentasi
(X2.4)

Profesionalisme
(X2.5)
Menguasai
Manajemen Proyek
(X2.6)
Manajemen
Perubahan (X2.7)

Manajemen Isu
(X2.8)

Kemampuan mengarahkan tim secara keseluruhan agar


proyek bisa mencapai dan sesuai dengan tujuan, mampu
memimpin tim proyek dalam setiap fase. Kemampuan
mempengaruhi orang-orang pada semua tingkatan untuk
bekerja bersama-sama ke arah tercapainya tujuan dan
sasaran proyek.
Kemampuan memecahkan semua permasalahan yang
terjadi selama proyek berlangsung. Permasalahan baik
secara teknis maupun non-teknis.
Kemampuan menulis dengan jelas, singkat dan padat,
serta mengenai sasaran dalam menginterpretasi
pelaksanaan proyek. Penulisan yang dimaksud adalah
project definition, project management plan, project
monitoring and controlling.
Kemampuan menuangkan ide-idenya dalam suatu bentuk
orasi atau presentasi. Mampu mempresentasikan suatu
topik atau tema tertentu dalam proyek. Menjelaskan
dengan lugas dan mudah dimengerti.
Kemampuan bersikap secara professional, sesuai dengan
kode etik seorang manajer proyek. Mengembangkan
kemampuan diri di bidangnya.
Kemampuan menguasai pengetahuan tentang manajemen
proyek. Project manager harus menguasai manajemen
proyek karena menyangkut keseluruhan dari prosesproses pelaksanaan proyek
Manajer proyek mampu menangani perubahan setiap
permintaan perubahan, dan memastikan bahwa itu
disetujui atau ditolak oleh sponsor proyek. Manajer
proyek mampu menganalisis dampak dari perubahan
pada proyek dan memutuskan untuk menyetujui /
menolak secara langsung.
Kemampuan menangani masalah dengan cara yang
meminimalkan gangguan dan memungkinkan rencana
aksi untuk dilakukan. Dapat menangani masalah dengan
cepat dan dengan proses yang diakui.

48

C. Attitude/Sikap danPerilaku (X3)


Bekerja Keras (X3.1)
Inisiatif (X3.2)
Percaya Diri (X3.3)

Motivasi (X3.4)

Semangat Kerja
(X3.5)
Impian dan Ambisi
(X3.6)
Tidak Meremehkan
Pekerjaan (X3.7)
Prioritas (X3.8)
Optimis (X3.9)
Belajar Hal-hal Baru
(X3.10)
Tanggung Jawab
(X3.11)
Pantang Menyerah
(X3.12)

Mempunyai komitmen untuk bekerja keras dalam


menyelesaikan proyek secara baik.
Mempunyai upaya/inisiatif untuk menyelesaikan semua
kegiatan dan ketika menghadapi masalah.
Memiliki rasa percaya diri yang baik bahwa mampu
menyelesaikan masalah yang terjadi dan membawa
proyek ke arah tujuan dan sasaran.
Mampu memotivasi orang lain dan diri sendiri untuk
bekerja dengan baik dan menyelesaikan pekerjaan.
Memimpin dan mengarahkan orang-orang untuk
mengatasi perbedaan-perbedaan.
Memiliki semangat kerja yang tinggi demi tercapainya
keberhasilan proyek.
Memiliki impian dan berpikir luas. Percaya akan mimpi
dan memiliki ambisi yang kuat
Tidak pernah meremehkan pekerjaan-pekerjaan kecil
Tahu cara memprioritaskan sesuatu. Mengetahui dan
melakukan apa yang penting
Optimis bahwa mampu memecahkan semua masalah
yang terjadi
Mau terus belajar hal-hal baru untuk menambah
pengetahuan
Mempunyai rasa tanggung jawab yang penuh dalam
mengelola proyek dan menjalankan proyek sampai pada
tujuan dan sasaran proyek.
Tidak pernah putus asa dan menghindar dari masalah

3.7 Metode Pengolahan dan Analisis Data


Analisis data merupakan suatu proses upaya mengolah data menjadi
informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah
dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan
dengan kegiatan penelitian.

49

3.7.1

Pengujian Kuesioner
1. Uji Validitas
Validitas adalah sifat yang menunjukkan adanya kemampuan suatu alat
ukur untuk mengungkapkan sesuatu yang menjadi pokok sasaran
penelitian. Semakin tinggi validitas suatu alat ukur tersebut, semakin
tinggi kemungkinan untuk mengenai sasarannya. Uji validitas
dilakukan dengan teknik korelasi yaitu mengkorelasikan skor setiap
butir dengan total variabel tersebut dengan menggunaakan teknik
korelasi Product Moment dengan rumus (Arikunto, 2006:168) sebagai
berikut :
(
*

)
(

(
)+*

) (

)
(

)+

Dimana :
= koefisien korelasi
X

= variabel bebas

= variabel terikat
= Jumlah responden

Korelasi Product Moment dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r


tidak lebih dari harga ( -1 r +1 ). Apabila nilai r = -1 artinya
korelasinya negatif sempurna; r = 0 artinya tidak ada korelasi; dan r = 1
berarti korelasinya sangat kuat. Arti harga r akan dikonsultasikan
dengan tabel dibawah ini :

50

Tabel 3.2
Interprestasi Koefisien Korelasi Nilai r
Interpretasi Koefisien

Tingkat Hubungan

0.80 - 1,000
0,60 - 0,799
0,40 - 0,599
0,20 - 0,399
0,00 - 0,199
Sumber : Riduwan, 2006

Sangat Kuat
Kuat
Cukup Kuat
Rendah
Sangat Tendah

Apabila menghitung valid tidaknya soal kuesioner menggunakan


bantuan program komputer SPSS, maka tingkat taraf nyata yang
digunakan adalah 5% (Azwar, 2001).
2. Uji Realibilitas
Analisis ini digunakan untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil
pengukuran relatif konsistensi apabila pengukuran diulangi dua kali
atau lebih.
Uji Reliabilitas dilakukan dengan uji Alpha Cronbach dengan rumus
sebagai berikut :
(

)(

Dimana :
= reliabilitas instrumen
k

= banyaknya butir pertanyaan

= jumlahnya varian butir


= Varian total

51

Uji signifikasi dilakukan pada taraf signifikasi 0,05, artinya instrument


dapat dikatakan reliabel bila nilai alpha lebih besar dari r kritis product
moment. Jika menguji reliabilitas menggunakan program computer
SPSS, apabila alpha menunjukkan lebih dari 60% (0,6), maka kuesioner
sebagai alat ukur penelitian ini dapat dinyatakan reliable. Tingkat taraf
nyata yang digunakan adalah 5%. (Azwar, 2001).
3.7.2

Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa
data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan
yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Ukuran pemusatan data
meliputi mean atau rata-rata, median atau nilai tengah dan modus atau
nilai yang sering muncul.

3.7.3

Data Cleaning
Tujuan utama dari data cleaning adalah untuk mencari atau mengetahui
apakah terdapat data-data yang hilang (missing value) ataupun data-data
yang dianggap tidak normal (outlier). Sebagai contohnya, sering
ditemui data-data dari kuesioner yang tidak diisi oleh responden pada
beberapa item, bisa dikarenakan terlewat, terlupakan, atau mungkin saja
responden tidak berkenan mengisinya (Mulyono, 2014). Data cleaning
akan dilakukan menggunakan bantuan program SPSS 16 dengan
menggunakan tampilan BoxPlot. Box and Whisker Plots. Sejumlah
strategi yang tersedia untuk mengatasi masalah outlier. Sheskin (2010)

52

menunjukkan dua metode untuk menangani outlier, yaitu pemangkasan


dan Winsorization. Pemangkasan melibatkan menghapus persentase
tertentu (misalnya 10 persen) dari nilai-nilai / skor ekstrim yang jatuh
setiap ekor distribusi. Winsorizing (diambil dari nama pendiri statistik,
Charles Winsor), dilakukan dengan mengubah / mengganti nilai ekstrim
dengan nilai-nilai terdekat di setiap ekor distribusi. Reifman dan Keyton
(2010)

merekomendasikan

menangani

outlier.

Winsorization

Mengingat

sebagai

keunggulan

ini,

teknik

untuk

Winsorization

digunakan dalam penelitian ini untuk menangani masalah outlier tanpa


mengurangi jumlah sampel.
3.7.4

Analisis Faktor
Tujuan analisis faktor adalah untuk menjelaskan struktur hubungan di
antara banyak variabel dalam bentuk faktor atau variabel laten atau
variabel bentukan. Faktor yang terbentuk merupakan besaran acak
(random quantities) yang sebelumnya tidak dapat diamati atau diukur
atau ditentukan secara langsung. Tujuan lain dari analisis faktor adalah
untuk mereduksi sejumlah variabel asal yang jumlahnya banyak
menjadi sejumlah variabel baru yang jumlahnya lebih sedikit dari
variabel asal, dan variabel baru tersebut dinamakan faktor atau variabel
laten atau konstruk atau variabel bentukan (Hidayat, 2012).
Dalam penelitian ini, akan menggunakan analisis faktor eksploratori,
yaitu analisis faktor dimana beberapa faktor yang akan terbentuk berupa
variabel laten yang belum dapat ditentukan sebelum analisis dilakukan.

53

Pada prinsipnya analisis faktor eksploratori membentuk faktor faktor


yang selanjutnya diinterpretasikan sesuai dengan faktor atau kelompok
yang dibentuknya (Solimun, 2002).
3.7.5

Uji Asumsi Klasik Regresi Linier Berganda


Sebelum melakukan analisis regresi linier berganda, maka pengujian
asumsi klasik regresi linier berganda dilakukan terlebih dahulu.
Pengujian asumsi klasik ini terdiri dari :

uji normalitas, uji

multikolinieritas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas (Aligifari,


2000) dan dapat dilakukan dengan bantuan program SPSS 16.
3.7.6

Analisis Korelasi (Pearson Correlation)


Uji korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel
bebas dengan variabel terikat dan sebaliknya. Hubungan variabel X dan
Y bersifat positif apabila X naik maka Y naik dan negatif apabila X
naik tetapi Y turun. Dalam menguji korelasi dengan program SPSS
terdapat tiga metode sederhana yaitu Pearson Correlation, Kendalls
tau-b, dan Spearman Correlation. Dalam penelitian ini, akan
menggunakan metode Pearson Correlation yang ditujukan untuk
penelitian dengan skala interval dan rasio (Raharjo, 2014).

3.7.7

Analisis Regresi Linier Berganda


Menurut Sugiyono (2004) analisis regresi linier berganda digunakan
untuk mengetahui hubungan variabel Independen (X) secara simultan
dengan variabel Dependen (Y), maka persamaan analisis regresi linier

54

berganda dapat dirumuskan sebagai berikut :


Y = a + b1X1+b2X2++bnXn

(3.3)

Dimana :

3.7.7.1

= variabel Dependen

= konstanta

b1,b2

= koefisien regresi

X1, X2

= variabel Independen

Analisis Korelasi Berganda/Uji F


Analisis korelasi berganda digunakan untuk mencari besarnya
hubungan dan kontribusi dua variabel bebas atau lebih secara simultan
dengan variabel terikat (Raharjo, 2014). Dasar pengambilan keputusan
uji korelasi berganda adalah membandingkan antara nilai probabilitas
0,05 dengan nilai probabilitas Sig. Pengujian F akan dilakukan dengan
bantuan program SPSS 16.

3.7.7.2

Analisis Determinasi
Analisis determinasi bertujuan untuk menentukan proporsi atau
persentase total variasi dalam variabel terikat yang diterangkan oleh
variabel bebas. Jika menggunakan analisis regresi berganda, maka yang
dilihat adalah nilai Adjusted R Square pada program SPSS 16.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Responden


Karakteristik responden dalam penelitian ini merupakan orang-orang
yang memiliki pengalaman bekerja di bidang kontruksi gedung selama minimal
tiga tahun. Dengan menggunakan teknik purposive sampling, jumlah responden
yang diambil sebanyak 100 orang. Responden yang dituju berasal dari beragam
jenis, baik dari segi usia, jenis kelamin, pendidikan, jabatan, dan juga lama
bekerja. Peneliti tidak mengukur pasti berapa persentase yang harus digunakan
dalam penentuan responden, peneliti langsung memilih responden dengan kriteria
yang telah ditentukan. Adapun komposisi responden yang telah diperoleh,
terdapat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.1
Komposisi karakteristik responden
Pendidikan

Jabatan
Jml

Pengalaman
Bekerja
Thn
Jml

Direktur
Project Manager
Site Manager
Manager
Operasional

17
52
23
8

0-5
6-10
11-15
>15

Total

100

Total

Tingkat

Jml

Tingkat

SMK
SMA
D3
S1
S2
S3
Total

0
0
2
94
4
0
100

55

Usia

Jenis
Kelamin

Thn

Jml

24
42
16
18

25-30
31-45
46-50
>50

17
55
21
7

100

Total

Jml

Laki-laki
Perempuan

97
3

Total

100

56

Dari tabel di atas, diketahui tingkat pendidikan responden paling banyak adalah
lulusan Strata 1 (S1), dan sebagian besar responden menjabat sebagai project
manager. Dilihat dari pengalaman bekerja, responden sebagian besar telah bekerja
antara 6 sampai 10 tahun. Sebagian besar responden berusia antara 31 sampai 45
tahun, dan responden dominan berjenis kelamin laki-laki.
4.2 Melakukan Pilot Test Kuesioner
Sebelum melakukan penyebaran kuesioner ke 100 sampel, peneliti
melakukan percobaan kuesioner/pilot test pada 10 sampel terlebih dahulu. Tujuan
dari melakukan pilot test adalah untuk memastikan bahwa setiap orang dalam
sampel tidak hanya mengerti pertanyaan, tetapi juga mereka memahami
pertanyaan dengan cara yang sama, dapat melihat apakah ada pertanyaan yang
membuat responden merasa tidak nyaman dan dapat mengetahui lama waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan survey. Adapun orang-orang yang menjadi
sampel untuk pilot test adalah :
Tabel 4.2
Daftar orang sebagai sampel pilot test
Nama

Responden 1
Responden 2
Responden 3
Responden 4
Responden 5
Responden 6
Responden 7
Responden 8
Responden 9
Responden 10

Jabatan

Pengalaman Bekerja
(Thn)

Usia (Thn)

Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Project Manager
Project Manager
Project Manager
Project Manager
Project Manager
Project Manager

7
5
5
25
18
10
25
21
5
12

35
32
30
58
50
49
49
46
30
43

57

Selama melakukan pilot test, peneliti melakukan brainstorming dengan


responden, 8 dari 10 orang berpendapat bahwa kuesioner memiliki beberapa
pertanyaan dengan pengertian yang sama, dan beberapa variable yang sangat
mirip sehingga soal pada kuesioner dianggap mubazir. Sebelum kuesioner
diperbaiki atas dasar pendapat para responden tersebut, peneliti melanjutkan ke
tahap berikutnya yaitu pengujian validitas dan reliabilitas menggunakan program
SPSS 16.
4.3 Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Santono (2000) mengatakan suatu kuesioner dikatakan valid (sah), jika
pertanyaan di dalamnya mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
oleh kuesioner tersebut. Sedangkan suatu kuesioner dikatakan reliabel (andal),
jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari
waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas pada dasarnya dapat dilakukan dengan
dua cara, yaitu :
a.

Repeated measure atau ukur ulang. Di sini seseorang akan disodori


pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda (sebulan lagi, lalu dua
bulan lagi, dan seterusnya), dan kemudian dilihat apakah dia tetap
konsisten dengan jawabannya.

b.

One shot atau diukur sekali saja. Di sini pengukuran hanya sekali dan
kemudian hasilnya dibandingkan dengan hasil pertanyaan lain.
Dalam penelitian ini, pengujian validitas dan reliabilitasnya dilakukan

hanya sekali saja (one shot). Dengan jawaban responden yang didapat saat
melakukan pilot test, peneliti melakukan pengujian validitas dan reliabilitas

58

kuesioner menggunakan program SPSS 16. Dasar pengambilan keputusan dari uji
validitas dan reliabilitas menggunakan program SPSS 16 adalah sebagai berikut
(Santoso, 2000) :
a.

Jika r hasil Positif, serta r hasil > r tabel, maka butir atau variabel
tersebut Valid.

b.

Jika r hasil Tidak Positif, dan / atau r hasil < r tabel, maka butir atau
variabel tersebut Reliabel.
Pengujian validitas dan reliabilitas kuesioner, peneliti mencoba menguji

hanya dibagian variabel X1 saja, yaitu knowledge dengan jumlah sampel=10, taraf
signifikasi=5% dan r tabel=0,632 menyatakan adalah :
Tabel 4.3
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas pada Variabel X1
Variabel X1 Knowledge
Soal
X1.1.1
X1.1.2
X1.1.3
X1.1.4
X1.2.1
X1.2.2
X1.2.3
X1.2.4
X1.3.1
X1.3.2
X1.3.3
X1.3.4
X1.4.1
X1.4.2
X1.4.3
X1.4.4
X1.5.1
X1.5.2
X1.5.3
X1.5.4
X1.6.1
X1.6.2
X1.6.3
X1.6.4

r hasil
-0,462
-0,375
0,157
0,628
0,402
0,769
0,636
0,331
0,157
-0,294
0,201
0,276
0,064
0,714
0,811
0,667
0,674
0,560
0,370
0,606
0,778
0,744
0,646
0,767

Ket.
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Valid
Valid
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak
Tidak
Tidak
Valid
Valid
Valid
Valid

Soal
X1.7.1
X1.7.2
X1.7.3
X1.7.4
X1.8.1
X1.8.2
X1.8.3
X1.8.4
X1.9.1
X1.9.2
X1.9.3
X1.9.4
X1.10.1
X1.10.2
X1.10.3
X1.10.4
X1.11.1
X1.11.2
X1.11.3
X1.11.4
X1.12.1
X1.12.2
X1.12.3
X1.12.4
Cronbachs Alpha

r hasil
0,509
0,224
0,269
0,137
0,621
0,412
0,493
0,436
0,597
0,300
0,786
0,209
0,611
0,714
0,460
0,165
0,803
0,803
0,540
0,729
0,620
0,835
0,872
0,868
0,932

Sumber : hasil uji validitas dan reliabilitas data primer variable X1, 2015

Ket.
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Valid
Tidak
Tidak
Valid
Tidak
Tidak
Valid
Valid
Tidak
Valid
Tidak
Valid
Valid
Valid
Valid

59

Dari hasil uji validitas variabel X1 yang ditunjukkan Tabel 4.3 di atas,
dapat disimpulkan bahwa banyak butir soal pada kuesioner yang tidak valid,
namun hasil uji reliabilitas kuesioner tersebut dikatakan reliabel, ini dapat dilihat
dari nilai cronbachs alpha yang tinggi yaitu 0,932. Untuk itu, peneliti melakukan
perbaikan kuesioner dan kembali menguji validitas dan reliabilitasnya. Kuesioner
yang diperbaiki telah disebarkan ke 46 responden dengan melihat r tabel yaitu
jumlah sampel=46 dan taraf signifikansi 5%=0,291 sehingga hasil yang didapat
adalah :
Tabel 4.4
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner
Variabel X1
Knowledge
Soal
X1.1.1
X1.1.2
X1.1.3
X1.1.4
X1.2.1
X1.2.2
X1.2.3
X1.2.4
X1.3.1
X1.3.2
X1.3.3
X1.3.4
X1.4.1
X1.4.2
X1.4.3
X1.4.4
X1.5.1
X1.5.2
X1.5.3
X1.5.4
X1.6.1
X1.6.2
X1.6.3
X1.6.4
X1.7.1
X1.7.2
X1.7.3
X1.7.4
X1.8.1
X1.8.2
X1.8.3

r hasil
0,123
0,252
0,076
0,161
0,429
0,618
0,387
0,169
0,301
-0,021
0,062
0,032
0,365
0,591
0,606
0,613
0,508
0,222
0,331
0,577
0,448
0,595
0,665
0,412
0,530
0,171
0,250
0,386
0,603
0,434
0,503

Variabel X2
Skill
Ket.
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Valid
Valid
Valid
Tidak
Valid
Tidak
Tidak
Tidak
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak
Tidak
Valid
Valid
Valid
Valid

Soal
X2.1.1
X2.1.2
X2.1.3
X2.1.4
X2.2.1
X2.2.2
X2.2.3
X2.2.4
X2.3.1
X2.3.2
X2.3.3
X2.3.4
X2.4.1
X2.4.2
X2.4.3
X2.5.1
X2.5.2
X2.5.3
X2.5.4
X2.6.1
X2.6.2
X2.6.3
X2.6.4
X2.7.1
X2.7.2
X2.7.3
X2.7.4
X2.8.1
X1.8.2
X1.8.3
X1.8.4

r hasil
0,740
0,662
0,648
0,614
0,051
0,466
0,573
0,424
0,105
0,215
0,001
-0,013
0,000
0,287
0,418
0,611
0,491
0,660
0,521
0,459
0,403
0,736
0,580
0,695
0,578
0,702
0,681
0,495
0,508
0,759
0,379

Variabel X3
Attitude
Ket.

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Soal
X3.1
X3.2
X3.3
X3.4
X3.5
X3.6
X3.7
X3.8
X3.9
X3.10
X3.11
X3.12

r hasil
0,649
0,291
0,710
0,652
0,681
0,125
0,641
0,458
0,745
0,561
0,733
0,733

Ket.
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

60

0,533
X1.8.4
0,468
X1.9.1
0,411
X1.9.2
0,635
X1.9.3
0,461
X1.9.4
0,577
X1.10.1
0,544
X1.10.2
0,640
X1.10.3
0,139
X1.10.4
0,536
X1.11.1
0,613
X1.11.2
0,598
X1.11.3
0,567
X1.11.4
0,184
X1.12.1
0,432
X1.12.2
0,610
X1.12.3
0,632
X1.12.4
Cronbachs Alpha
= 0,908

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak
Valid
Valid
Valid
Valid

X1.9.1
X1.9.2
X1.9.3
X1.9.4
X1.10.1
X1.10.2
X1.10.3
X1.10.4

0,133
0,428
0,547
0,382
0,325
0,413
0,296
0,409

Tidak
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Cronbachs Alpha
= 0,906

Valid

Cronbachs Alpha
= 0,864

Valid

Sumber : hasil uji validitas dan reliabilitas data primer kuesioner, 2015

Hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner yang kedua menunjukkan


bahwa beberapa butir soal kuesioner masih belum valid, namun nilai cronbachs
alpha tinggi sehingga kuesioner dikatakan reliabel. Peneliti kembali memperbaiki
kuesioner diikuti dengan kritik dan saran dari responden, sehingga ada beberapa
variabel pada X1, X2 dan X3 serta butir-butir soal akan dihilangkan atau diubah.
Dalam memperbaiki kuesioner, peneliti tidak hanya mempertimbangkan hasil dari
nilai validitas dan reliabilitas per butir soal saja, tetapi juga mempertimbangkan
nilai rata-rata (mean) pada setiap butir soal. Walaupun butir soal pada kuesioner
dikatakan tidak valid, namun nilai rata-ratanya >3,00 maka tidak akan diubah atau
dihilangkan, bahkan digabung dengan soal-soal yang hampir sama pengertiannya.
Melihat nilai cronbachs Alpha kuesioner yang tinggi, kuesioner sudah dapat
dikatakan andal/konsisten. Untuk kuesioner yang telah rampung setelah
mengalami dua kali perbaikan akan disebar kembali untuk mencapai 100
responden, dengan harapan semakin banyak jumlah responden dan taraf
signifikasi 5% maka nilai r hasil validitas dan reliabilitas akan tinggi. Format

61

kuesioner yang telah rampung dapat dilihat pada Lampiran 1 halaman 94 dan hasil
uji validitas dan reliabilitas jawaban 100 responden dapat dilihat pada Lampiran 5
halaman 132.
4.4 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif masing-masing variabel pada penelitian ini dapat
dilihat berdasarkan nilai rata-rata (mean), nilai tengah (median), nilai yang sering
muncul (modus) dan standar deviasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.5
Analisis Deskriptif Variabel Knowledge
Analisis Deskriptif Variabel X1 Knowledge
Mean
Median
Modus
Std. Deviation
X1.1.1
4,24
4,00
4
0,534
X1.1.2
4,36
5,00
5
0,859
X1.2.1
4,55
5,00
5
0,609
X1.2.2
4,26
4,00
4
0,691
X1.3.1
4,54
5,00
5
0,501
Scope Management
X1.3.2
4,54
5,00
5
0,558
X1.4.1
4,75
5,00
5
0,435
Time Management
X1.4.2
4,66
5,00
5
0,476
X1.5.1
4,58
5,00
5
0,622
Cost Management
X1.5.2
4,27
4,00
4
0,802
X1.6.1
4,40
4,50
5
0.696
Quality Management
X1.7.1
4,53
5,00
5
0,521
Human Resource
X1.7.2
4,52
5,00
5
0,594
Management
X1.8.1
4,55
5,00
5
0,500
Communication
X1.8.2
4,50
5,00
5
0,560
Management
X1.9.1
4,39
4,00
4
0,584
Risk Management
X1.9.2
4,60
5,00
5
0,532
X1.10.1
4,30
4,00
4
0,689
Procurement
X1.10.2
4,19
4,00
4
0,647
Management
X1.11.1
4,47
4,00
4
0,521
Integration
X
4,48
4,00
4
0,522
Management
1.11.2
X1.12.1
4,30
4,00
4
0,718
Stakeholders
X1.12.2
4,59
5,00
5
0,514
Management
Sumber : hasil analisis deskriptif variable knowledge data primer kuesioner, 2015
Butir Soal
Latar Belakang
Pendidikan
Pengalaman Kerja

62

Melihat hasil analisis deskriptif di atas, dapat disimpulkan bahwa


jawaban para responden mengenai pertimbangan kompetensi seorang project
manager dari segi knowledge berkisar di setuju dan sangat setuju. Disimpulkan,
responden sangat setuju jika seorang project manager merupakan seorang
Magister Teknik, dan memiliki pengalaman kerja minimal 3 tahun dan telah
banyak menangani proyek. Seorang project manager harus mampu menguasai
pengetahuan tentang scope management, dan time management.
Responden juga mengatakan sangat setuju apabila seorang project
manager mampu merencanakan dan mengendalikan anggaran biaya proyek
dengan membuat estimasi dan anggaran belanja proyek. Menguasai tentang
quality management baik dari merencanakan mutu, menentukan kebijakan mutu
dari material dan juga alat serta menguji kelayakan mutu material dan peralatan.
Mampu memastikan tim proyek menerima tugas dengan jelas dan memanfaatkan
sumber daya manusia yang terampil untuk mencapai tujuan proyek.
Responden juga sangat setuju jika seorang project manager mampu
mengelola risiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan proyek dengan
melakukan pengembangan strategi pengelolaan risik, dan seorang project
manager mampu menjalin hubungan baik dan menjaga komunikasi dengan para
stakeholder.
Dan hasil analisis deskriptif jawaban responden mengenai kompetensi
seorang project manager dari segi skill dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

63

Tabel 4.6
Analisis Deskriptif Variabel Skill
Analisis Deskriptif Variabel X2 Skill
Butir Soal
Kepemimpinan
Problem Solving
Keahlian Menulis
Kemampuan
Presentasi
Profesionalisme
Menguasai
Manajemen
Proyek
Manajemen
Perubahan
Manajemen Isu

X2.1.1
X2.1.2
X2.2.1
X2.2.2
X2.3.1

Mean
4,51
4,49
4,60
4,49
4,31

Median
5,00
5,00
5,00
4,50
4,00

Modus
5
5
5
5
4

Std. Deviation
0,522
0,577
0,532
0,522
0,563

X2.4.1

4,25

4,00

0,520

X2.5.1
X2.5.2
X2.6.1

4,59
4,61
4,63

5,00
5,00
5,00

5
5
5

0,570
0,549
0.544

X2.7.1
4,52
5,00
5
X2.7.2
4,39
4,00
5
X2.8.1
4,29
4,00
4
X2.8.2
4,29
4,00
4
Sumber : hasil analisis deskriptif variable skill data primer kuesioner, 2015

0,502
0,695
0,591
0,656

Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa jawaban responden


mengenai pemilihan seorang project manager dilihat dari skill sebagai salah satu
sebuah kompetensi berada di setuju dan sangat setuju. Para responden sangat
setuju kepemimpinan sebagai sebuah skill yang harus dimiliki oleh seorang
project manager, kepemimpinan merupakan suatu keahlian dalam menjalankan
sebuah tim, mengarahkan tim bergerak menuju tercapainya tujuan proyek.
Seorang project manager juga harus memiliki keahlian dalam memecahkan
masalah, baik dari segi teknis maupun non-teknis, mampu mengendalikan
masalah yang terjadi dalam pelaksanaan proyek dan mengetahui solusi yang tepat
untuk itu.

64

Responden sangat setuju seorang project manager menguasai kode


etiknya sebagai pemimpin proyek, melakukan inovasi serta mngembangkan
kemampuannya untuk mampu bersaing dibidangnya. Seorang project manager
harus menguasai manajemen proyek, menyangkut penguasaan ilmu perencanaan,
pengorganisasian, pengelolaan, pelaksanaan dan pengendalian proyek. Mampu
menguasai manajemen perubahan, menganalisis dampak perubahan tersebut baik
dari segi waktu maupun biaya, dan mampu memutuskan apakah perubahan perlu
dilakukan atau tidak.
Deskriptif jawaban responden mengenai attitude sebagai salah satu
kompetensi seorang project manager dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.7
Analisis Deskriptif Variabel Attitude
Analisis Deskriptif Variabel X3 Attitude
Butir Soal
Bekerja Keras
Inisiatif
Percaya Diri

X3.1
X3.2
X3.3

Mean
4,69
4,41
4,70

Median
5,00
4,00
5,00

Modus
5
4
5

Std. Deviation
0,465
0,683
0,461

X3.4
4,58
5,00
5
0,516
Motivasi
X
4,59
5,00
5
0,605
Semangat Kerja
3.5
X3.6
4,15
4,00
4
0,730
Impian dan Ambisi
X3.7
4,33
4,00
4
0,587
Tidak Meremehkan
Pekerjaan
X3.8
4,47
4,00
4
0,521
Mengetahui Prioritas
X3.9
4,57
5,00
5
0,517
Optimis
X3.10
4,45
5,00
5
0,609
Belajar Hal Baru
X3.11
4,70
5,00
5
0,461
Tanggung Jawab
X3.12
4,70
5,00
5
0,461
Pantang Menyerah
Sumber : hasil analisis deskriptif variable attitude data primer kuesioner, 2015

Responden sangat setuju bahwa seorang project manager memiliki


sikap dan perilaku seperti bekerja keras, memiliki kepercayaan diri, memiliki

65

motivasi dan semangat untuk bekerja, rasa optimis, mau belajar hal-hal baru,
memiliki rasa tanggung jawab sebagai seorang project manager dan memiliki
sikap pantang menyerah dalam menghadapi segala masalah.
Deskriptif jawaban responden terhadap variabel keberhasilan proyek
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.8
Analisis Deskriptif Variabel Keberhasilan Proyek
Analisis Deskriptif Variabel Keberhasilan Proyek
Butir Soal
Biaya

Mutu

Y1.1
Y1.2
Y1.3
Y2.1

Mean
4,56
4,31
4,72
4,28

Median
5,00
4,00
5,00
4,00

Modus
5
4
5
4

Std. Deviation
0,499
0,486
0,451
0,570

Y2.2
4,59
5,00
5
0,570
Y2.3
4,67
5,00
5
0,473
Y3.1
4,45
4,00
4
0,539
Waktu
Y3.2
4,29
4,00
4
0,591
Y3.3
4,22
4,00
4
0,561
Sumber : hasil analisis deskriptif keberhasilan proyek data primer kuesioner, 2015

Responden sangat setuju keberhasilan proyek dilihat dari proyek dapat


diselesaikan dengan biaya yang kompetitif, dapat diterima oleh pemilik proyek,
dan tentunya perusahaan memperoleh keuntungan dari proyek. Dari segi mutu,
keberhasilan proyek dilihat dengan kesesuaian dalam penyelesaian proyek
terhadap spesifikasi teknis yang tercantum dalam dokumen kontrak yang telah
disepakati, serta terwujudnya keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di lingkungan
proyek. Responden setuju dengan keberhasilan proyek dari segi waktu dilihat dari
penyelesaian proyek yang tepat waktu atau sesuai dengan jadwal pelaksanaan
proyek, tidak adanya hambatan yang berarti selama pelaksanaan proyek.

66

4.5 Pembersihan Data (Data Cleaning)


Mulyono (2014) mengatakan salah satu teknik persiapan data untuk
analisa data kuantitatif dikenal sebagai data cleaning. Tujuan dari data cleaning
adalah untuk melakukan screening dan treatment terhadap data-data yang hilang
(missing value) ataupun data-data yang dianggap tidak normal (outlier). Sebagai
contohnya, sering ditemui data-data dari kuesioner yang tidak diisi oleh responden
pada beberapa item, bisa dikarenakan terlewat, terlupakan, atau mungkin saja
responden tidak berkenan mengisinya.
Missing value adalah nilai atau data yang terlewat (hilang) dari sebuah
isian kuesioner, test atau instrumen lainnya, dengan kata lain ada bagian yang
hilang dari keseluruhan data responden. Data outlier adalah data yang secara
nyata berbeda dengan data-data yang lain atau data yang dianggap tidak normal.
Sebagai contoh, dengan skala jawaban 1 sampai 5 pada kuesioner, responden ada
yang menjawab diluar skala tersebut sehingga jawaban responden diluar skala
dianggap sebagai data outlier.
Pada penelitian ini, tidak ditemukan jawaban responden yang hilang,
atau dengan kata lain tidak terdapat missing value, sehingga peneliti melanjutkan
untuk mengidentifikasi apakah ada data yang outlier dari jawaban semua
responden. Data outlier diidentifikasi menggunakan program SPSS 16 dengan
menggunakan tampilan BoxPlot. Box and Whisker Plots atau lebih sering disebut
dengan BoxPlot merupakan ringkasan distribusi sampel yang disajikan secara
grafis yang bisa menggambarkan bentuk distribusi data (skewness), ukuran
tendensi sentral dan ukuran penyebaran (keragaman) data pengamatan (Smartstat,

67

2010). Mengidentifikasi data outlier dimulai dengan jawaban responden pada


variabel X1 Knowledge.

Gambar 4.1 Hasil Uji Data Outlier Knowledge


(Data Primer, 2015)
Grafik BoxPlot di atas menggambarkan bahwa nilai minimum berada di angka 2,0
dan nilai maksimum berada di angka 5,0. Pada variabel knowledge, jawaban
responden pada nilai terendah pertama atau Quartil 1 rata-rata berada di angka 3,0
dan untuk nilai pertengahan atau Quartil 2 rata-rata berada di angka 4,0 serta nilai
Quartil 3 berada di angka 4,5. Data yang outlier terlihat dari tanda bulat yang
berada di angka 2,0. Contoh cara membaca adanya outlier, responden nomor 28
pada soal nomor 2 menjawab diluar skala jawaban 3 sampai 5, untuk itu jawaban

68

responden tersebut akan ditangani dengan metode Winzorization, yaitu teknik


menangani data outlier yang dilakukan dengan mengubah/mengganti nilai ekstrim
dengan nilai-nilai terdekat di setiap ekor distribusi (Sheskin, 2010). Pada variabel
knowledge, langkah ini dilakukan sebanyak lima kali, hingga data bersih dari
outlier seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar 4.2 Hasil Uji Data Outlier Knowledge


(Data Primer, 2015)

Data cleaning dengan menghilangkan data-data yang tidak normal


(outlier) dilakukan juga pada variabel lainnya yaitu variabel skill, attitude dan
keberhasilan proyek, dilakukan sampai data benar-benar bersih dari outlier.

69

4.6 Analisis Faktor


Setelah melakukan data cleaning peneliti melanjutkan untuk melakukan
analisis faktor dengan bantuan program SPSS 16. Analisis faktor ini bertujuan
untuk mereduksi data atau meringkas dari variabel yang banyak diubah menjadi
sedikit variabel yang merupakan variabel baru yang disebut faktor dan masih
memuat sebagian besar informasi yang terkandung dalam variabel asli (Solimun,
2002).
Analisis faktor akan dilakukan terhadap ketiga variabel bebas
knowledge, skill, dan attitude. Setelah dilakukan analisis faktor dengan program
SPSS 16, variabel knowledge terbentuk menjadi 6 faktor, yang keenam faktor
tersebut dinamakan K1, K2, K3, K4, K5 dan K6. Dengan melihat hasil uji KMO
dan Barletts pada faktor knowledge pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.9
Hasil Uji KMO dan Barletts pada Faktor Knowledge
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.
Bartlett's Test of Sphericity

Approx. Chi-Square

.766
1.525E3

df

253

Sig.

.000

Sumber : hasil analisis faktor knowledge SPSS 16, 2015

Dari tabel di atas adapat dilihat bahwa nilai KMO adalah 0,766 yang
lebih besar dari 0,5 yang berarti bahwa variabel yang teramati tersebut layak
untuk difaktorkan. Serta nilai Sig. menunjukkan 0,000 < 0,05 yang menyatakan
bahwa korelasi antar variabel pembentuk faktor bisa diterangkan oleh variabel
yang ada di dalamnya dan analisis faktor tepat dilakukan.

70

Tabel 4.10
Pengelompokkan Faktor pada Knowledge
Rotated Component Matrix

Component
1

SOAL17

.789

.224

.041

.026

-.172

-.067

SOAL16

.783

.079

-.002

.281

.156

-.125

SOAL12

.730

.240

.050

.156

.134

.138

SOAL15

.726

-.146

-.091

.150

.377

.257

SOAL14

.696

-.127

-.156

.220

.470

.245

SOAL13

.578

.110

.428

.178

.009

-.115

SOAL7

-.039

.847

.167

.087

.179

.061

SOAL8

.115

.763

.031

.204

.341

.111

SOAL9

.155

.673

.447

.108

-.007

.007

SOAL23

.434

.627

.068

.349

-.189

.112

SOAL2

-.036

.097

.839

.175

.050

.083

SOAL1

-.095

.060

.712

.005

.003

.086

SOAL3

.226

.448

.614

-.181

.118

-.185

SOAL10

.198

.442

.508

.242

.111

.296

SOAL19

.008

.057

.396

.733

.099

.082

SOAL20

.401

.222

-.212

.700

.220

.069

SOAL21

.463

.234

-.145

.690

.243

.038

SOAL18

.248

.136

.238

.587

.242

-.420

SOAL22

.342

.283

.217

.531

-.331

.207

SOAL6

.016

.203

.243

.154

.752

-.027

SOAL5

.411

.199

-.014

.093

.716

-.027

SOAL4

.024

.219

.507

-.008

.096

.675

SOAL11

.323

.407

.040

.377

-.167

.499

Extraction Method: Principal Component Analysis.


Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
a. Rotation converged in 13 iterations.

Sumber : hasil analisis faktor knowledge SPSS 16, 2015

Pada Tabel 4.10 di atas, terlihat bahwa knowledge terbentuk menjadi 6


kelompok, dengan syarat nilai masing-masing faktor harus di atas 0,5 dan untuk
nilai yang kurang dari 0,5 maka tidak akan diikut sertakan ke analisis berikutnya.
Pada soal 11 (butir pernyataan X1.6.1 pada kuesioner) nilai yang ditunjukkan

71

adalah dibawah 0,5 sehingga akan dieliminasi dan kembali dilakukan analisis
faktor, hasilnya dapat dilihat pada Lampiran 6 halaman 153, hasil analisis faktor
knowledge yang kedua menunjukkan bahwa soal 3 (butir pernyataan X1.2.1 pada
kuesioner) memiliki nilai dibawah 0,5 sehingga akan dieliminasi juga, dan tahap
ini dilakukan sampai tiga kali hingga mendapatkan kelompok faktor yang telah
final.
K1
K2
K3

Soal 14, Soal 15, Soal 5

Soal 7, Soal 8, Soal 9

Soal 2, Soal 4, Soal 1, Soal 10

Knowledge

K4

Soal 23, Soal 22, Soal 17

K5

Soal 18, Soal 19, Soal 21, Soal 20

K6

Soal 13, Soal 12, Soal 16

Gambar 4.3 Hasil Analisis Faktor Knowledge


(Data Primer, 2015)
K1 terdiri dari : kemampuan project manager berkomunikasi, dan
kemampuan project manager memastikan skup-skup pekerjaan dalam proyek
terpenuhi, sehingga K1 berubah nama menjadi Communication and Scope
Management.
K2 terdiri dari : kemampuan project manager dalam time management
dan mampu merencanakan anggaran biaya proyek, sehingga nama baru K2
menjadi Time and Cost Management.
K3 terdiri dari : tingkat pendidikan seorang project manager adalah
seorang sarjana teknik sipil ataupun seorang magister teknik sipil dengan

72

pengalaman kerja diluar bidang kontruksi gedung seperti jembatan, jalan atau
bendungan. Nama K3 menjadi Pendidikan dan Pengalaman.
K4 terdiri dari : kemampuan project manager menguasai stakeholder
management seperti mampu menjaga hubungan dengan stakeholder dan mampu
melakukan pengembangan strategi untuk mengelola risiko yang mungkin timbul
dalam proyek. Nama K4 menjadi Stakeholder and Risk Management.
K5 terdiri dari : penguasaan seorang project manager terhadap
procurement management yaitu mampu melakukan proses seleksi sumber barang
dan jasa, serta penguasaan integration management. Nama K5 menjadi
Procurement and Integration Management.
K6 terdiri dari : penguasaan seorang project manager terhadap human
resource management yaitu mampu memanfaatkan sumber daya manusia yang
terampil. Dan K6 menjadi Human Resource Management.
Langkah analisis faktor ini dilakukan juga pada variabel skill dan
attitude, dapat dilihat di Lampiran 6 halaman 157. Dan untuk skill dan attitude
dapat dikelompokkan menjadi seperti dibawah ini.

Skill

SK1

Soal 9, Soal 7, Soal 8,


Soal 3, Soal 2, Soal 1,
Soal 10

SK2

Soal 13, Soal 12, Soal 11

SK3

Soal 5, Soal 4, Soal 6

Gambar 4.4 Hasil Analisis Faktor Skill


(Data Primer, 2015)

73

SK1 terdiri dari : keahlian project manager dalam memimpin tim,


menjalankan tim serta mengatur tim, memecahkan masalah yang terjadi baik dari
segi teknis dan non-teknis. Menguasai kode etik profesi dan melakukan inovasi
dalam mengembangkan kemampuan. Menguasai manajemen proyek keseluruhan
dan manajemen perubahan dengan menganalisis dampak perubahan pada proyek.
Dan SK1 dinamakan Leadership and Project Management.
SK2 terdiri dari : keahlian project manager dalam menentukan skala
prioritas perubahan dan bisa mengambil keputusan apa yang harus diubah dan
tidak. Mampu mengelola isu-isu yang akan muncul bila proyek dilaksanakan,
serta mencari tahu darimana sumber isu bergulir. SK2 dinamakan Profesionalism
and Isu Management.
SK3 terdiri dari : keahlian project manager dalam mendefinikan
proyek, project monitoring dan contolling, keahlian project manager dalam
mengendalikan permasalahan yang terjadi dan mengetahui solusi yang tepat untuk
masalah tersebut. Dan untuk SK3 dinamakan Definition Project and Problem
Solving. Dan pada variabel attitude, analisis faktor dapat dilihat pada Lampiran 6
halaman 159.

AT1

Soal 11, Soal 3, Soal


12, Soal 5, Soal 9,
Soal 2, Soal 1, Soal 4,
Soal 10,

Attitude

AT2

Soal 6, Soal 8, Soal 7

Gambar 4.5 Hasil Analisis Faktor Attitude


(Data Primer, 2015)

74

AT1 terdiri dari : sikap dan perilaku project manager yang bertanggung
jawab, percaya diri, pantang menyerah, selalu semangat bekerja, optimis,
berinisiatif, bekerja keras, dan mau belajar hal baru. AT1 dinamakan Tanggung
Jawab.
AT2 terdiri dari : project manager yang memiliki impian dan ambisi,
tidak meremehkan pekerjaan, dan mengetahui prioritas. AT2 dinamakan Impian
dan Prioritas.
Setelah mendapatkan variabel baru dari kelompok faktor di atas yang
sudah dijelaskan maka langkah selanjutnya melakukan uji asumsi klasik regresi
linier berganda sebagai salah satu persyaratan melakukan analisis regresi linier
berganda.
4.7 Analisis Hubungan Kompetensi Project Manager terhadap Keberhasilan
Proyek
4.7.1

Uji Asumsi Klasik Regresi Linier Berganda


Uji asumsi klasik bertujuan untuk mendapatkan model regresi linier

berganda yang menghasilkan estimator linier tidak bias terbaik atau Best Linear
Unbias Estimator/BLUE (Aligifari, 2000). Uji asumsi klasik ini meliputi: uji
normalitas, uji multikolinieritas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas.
4.7.1.1

Uji Normalitas
Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji apakah

nilai residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak.
Uji normalitas akan dilakukan dengan menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov
dan juga melihat dari hasil output grafik Normal P-P Plot of Regression

75

Standardized Residual pada Lampiran 7 halaman 164 . Dasar keputusan uji


normalitas adalah data terdistribusi dengan normal apabila nilai signifikansi >
0,05 dan jika terdistribusi secara tidak normal maka nilai signifikansi < 0,05
(Raharjo, 2014).
Tabel 4.11
Hasil Uji Normalitas dengan SPSS 16
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N

100

Normal Parameters

Most Extreme Differences

Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative

.0000000
.31930180
.084
.078
-.084

Kolmogorov-Smirnov Z

.835

Asymp. Sig. (2-tailed)

.488

a. Test distribution is Normal.

Sumber : hasil uji normalitas SPSS 16, 2015

Hasil uji normalitas dengan rumus Kolmogorov-Smirnov menunjukkan angka


0,835 dan Asymp. Sig menunjukkan angka 0,488 yang artinya nilai uji normalitas
lebih besar dari 0,05 sehingga data dinyatakan terdistribusi secara normal.
4.7.1.2

Uji Multikolinieritas
Model regresi yang baik adalah tidak terjadinya korelasi diantara

variabel bebas atau tidak terjadi multikolinearitas. Dasar keputusan uji


multikolinearitas adalah model regresi dikatakan bebas multikolinearitas memiliki
nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih 10 dan mempunyai angka
tolerance tidak kurang dari 0,1 (Nugroho, 2005).

76

Tabel 4.12
Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Bebas dengan SPSS 16
Coefficients

Unstandardized Standardized
Coefficients
Coefficients
Model
1

(Constant)

Std.
Error

3.063

.573

-.140

.093

-.111

K3

Correlations

Beta

Sig.

Collinearity
Statistics

Zeroorder Partial Part Tolerance VIF

5.347

.000

-.193

1.504

.136

.024 -.158 -.145

.563 1.776

.105

-.141

1.054

.295

.067 -.112 -.102

.519 1.925

-.072

.083

-.104 -.866

.389

.055 -.092 -.083

.645 1.550

K4

.095

.099

.128 .962

.339

.216

.102 .093

.527 1.899

K5

.001

.102

.001 .005

.996

.162

.001 .000

.501 1.995

K6

.153

.103

.216 1.491

.139

.254

.157 .144

.441 2.265

SK1

.097

.121

.116 .805

.423

.222

.086 .078

.450 2.222

SK2

.142

.085

.208 1.666

.099

.263

.175 .161

.593 1.685

SK3

.002

.104

.003 .022

.982

.129

.002 .002

.460 2.174

AT1

.093

.097

.114 .954

.343

.195

.101 .092

.652 1.535

AT2

.055

.074

.086 .742

.460

.198

.079 .072

.687 1.456

K1
K2

a. Dependent Variable: KEBERHASILANPROYEK

Sumber : hasil uji multikolinearitas SPSS 16, 2015

Dari tabel di atas, hasil uji multikolinearitas pada variabel bebas terlihat pada
kolom tolerance dan VIF, yang menunjukkan bahwa masing-masing variabel
bebas terbebas dari multikolinearitas. Angka tolerance dan VIF pada masingmasing variabel bebas menunjukkan bahwa tidak lebih dari 10 dan tidak kurang
dari 0,1.
4.7.1.3

Uji Autokorelasi
Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.

Model regresi yang bebas dari autokorelasi dapat dilihat dari nilai Durbin-Watson
(Alhusin, 2003) yang diinterpretasikan sebagai berikut:
< 1,10

adalah ada autokorelasi

77

1,10 1,54

adalah tidak ada kesimpulan

1,55 2,46

adalah tidak ada autokorelasi

2,46 2,90

adalah tidak ada kesimpulan

> 2,91

adalah ada autokorelasi

Uji autokorelasi yang dilakukan dengan bantuan SPSS 16 dapat dilihat


pada tabel berikut.
Tabel 4.13
Hasil Uji Autokorelasi Durbin-Watson dengan SPSS 16
Model Summary

Change Statistics

Std. Error
R
Model
1

Adjusted

of the

Square R Square Estimate


a

.368

.135

.080

.317

R Square

Change Change
.135

2.426

df1

df2
6

93

Sig. F

Durbin-

Change

Watson

.032

1.961

a. Predictors: (Constant), AT2, K4, SK2, AT1, SK1, K6


b. Dependent Variable: KEBERHASILANPROYEK

Sumber : hasil uji autokorelasi SPSS 16, 2015

Nilai Durbin-Watson (DW) hasil uji autokorelasi di atas menunjukkan sebesar


1,961 dan artinya bahwa variabel antar variabel bebas tidak menunjukkan adanya
autokorelasi karena berada di antara 1,55 2,46.
4.7.1.4

Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas. Prasyarat yang harus terpenuhi


dalam model regresi adalah tidak adanya gejala heteroskedastisitas. Model regresi
yang bebas dari heteroskedastisitas dapat dilihat dari ada tidaknya pola tertentu
pada grafik scatter plot serta titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah angka
0 pada sumbu Y. Jika titik-titik pada scatter plot membentuk suatu pola tertentu

78

yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka telah terjadi


heteroskedastisitas (Nugroho, 2005). Hasil uji ditampilkan heteroskedastisitas
dengan grafik scatter plot dibawah ini.

Gambar 4.6 Grafik Hasil Uji Heteroskedastisitas


(Data Primer, 2015)
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa penyebaran titik scatter plot tidak
membentuk pola penyebaran tertentu sehingga dapat dikatakan bahwa tidak
terjadi penyimpangan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model
regresi.
4.7.2

Analisis Korelasi (Pearson Correlation)


Uji korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel

bebas dengan variabel terikat dan sebaliknya (Raharjo, 2014). Uji korelasi
dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 16, dan hasil yang
diperoleh dapat dilihat pada Lampiran 8 halaman 166.

79

Berdasarkan nilai probabilitas, jika probabilitas (Sig. 2-tailed) lebih


besar dari 0,05 maka tidak terdapat korelasi atau hubungan dan sebaliknya jika
nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka terdapat korelasi. Dari tabel Pearson
Correlation pada Lampiran 8 halaman 166 dapat dilihat bahwa K4
(Communication and Scope Management), K6 (Human Resource Management),
SK1 (Leadership and Project Management), SK2 (Profesionalism and Isu
Management), AT1 (Tanggung Jawab) dan AT2 (Impian dan Prioritas) terjadi
korelasi terhadap Keberhasilan Proyek, nilai probabilitas masing-masing variabel
tersebut menunjukkan angka lebih kecil dari 0,05. Sehingga pada analisis regresi
linier berganda, hanya variabel bebas yang memiliki korelasi positif terhadap
variabel terikat saja yang akan digunakan pada analisis regresi linier berganda.
4.7.3

Analisis Regresi Linier Berganda


Hasil analisis data dengan bantuan SPSS 16 dapat dilihat dari tabel

dibawah ini.
Tabel 4.14
Hasil Analisis Regresi dengan SPSS 16
Coefficients
Unstandardized
Coefficients
Std.
Error

Model

2.570

.523

K4

.042

.093

K6

.079

.088

SK1

.034

SK2

(Constant)

Standardized
Coefficients

Correlations

Beta

Sig.

Collinearity
Statistics

Zeroorder Partial Part Tolerance

VIF

4.916

.000

.056

.452

.652

.216

.047 .044

.596 1.677

.111

.891

.375

.254

.092 .086

.597 1.675

.099

.041

.346

.730

.222

.036 .033

.667 1.500

.119

.075

.176 1.587

.116

.263

.162 .153

.760 1.317

AT1

.087

.092

.107

.948

.345

.195

.098 .091

.726 1.377

AT2

.061

.072

.095

.849

.398

.198

.088 .082

.740 1.351

a. Dependent Variable: KEBERHASILANPROYEK

Sumber : hasil analisis regresi SPSS 16, 2015

80

Dari tabel di atas, dapat dituliskan persamaan analisis regresi linier


berganda sebagai berikut :
Keberhasilan Proyek = 2,570 + 0,042 K4 (Communication and Scope
Management) + 0,079 K6 (Human Resource Management) + 0,034 SK1
(Leadership and Project Management) + 0,119 SK2 (Profesionalism and Isu
Management) + 0,087 AT1 (Tanggung Jawab) + 0,061 AT2 (Impian dan
Prioritas)

(4.1)

Dan dapat dijelaskan sebagai berikut :


1. Nilai koefisien b1 = 0,042 menunjukkan bahwa jika variabel K4
(Communication and Scope Management) yaitu bertambah satu ataupun
berkurang satu, maka pengungkapannya akan menyebabkan variabel
Keberhasilan Proyek bertambah 0,042 atau sebaliknya, dengan asumsi
variabel K6 (Human Resource Management), SK1 (Leadership and
Project Management), SK2 (Profesionalism and Isu Management), AT1
(Tanggung Jawab), AT2 (Impian dan Prioritas) konstan.
2. Nilai koefisien b2 = 0,079 menunjukkan bahwa jika variabel K6 (Human
Resource Management) bertambah ataupun berkurang satu, maka
pengungkapanya akan menyebabkan variabel Keberhasilan Proyek
bertambah

0,079

dan

sebaliknya,

dengan

asumsi

variabel

K4

(Communication and Scope Management), SK1 (Leadership and Project


Management), SK2 (Profesionalism and Isu Management), AT1
(Tanggung Jawab), AT2 (Impian dan Prioritas) konstan.

81

3. Nilai koefisien b3 = 0,034 menunjukkan bahwa jika variabel SK1


(Leadership and Project Management) bertambah ataupun berkurang satu,
maka pengungkapanya akan menyebabkan variabel Keberhasilan Proyek
bertambah

atau

berkurang

0,034,

dengan

asumsi

variabel

K4

(Communication and Scope Management), K6 (Human Resource


Management), SK2 (Profesionalism and Isu Management), AT1
(Tanggung Jawab), AT2 (Impian dan Prioritas) konstan.
4. Nilai koefisien b4 = 0,119 menunjukkan bahwa jika variabel SK2
(Profesionalism and Isu Management) bertambah ataupun berkurang satu,
maka pengungkapanya akan menyebabkan variabel Keberhasilan Proyek
bertambah

atau

berkurang

0,119,

dengan

asumsi

variabel

K4

(Communication and Scope Management), K6 (Human Resource


Management), SK1 (Leadership and Project Management), AT1
(Tanggung Jawab), AT2 (Impian dan Prioritas) konstan.
5. Nilai koefisien b5 = 0,087 menunjukkan bahwa jika variabel AT1
(Tanggung

Jawab)

bertambah

ataupun

berkurang

satu,

maka

pengungkapanya akan menyebabkan variabel Keberhasilan Proyek


bertambah

0,087

atau

sebaliknya,

dengan

asumsi

variabel

K4

(Communication and Scope Management), K6 (Human Resource


Management), SK1 (Leadership and Project Management), SK2
(Profesionalism and Isu Management), AT2 (Impian dan Prioritas)
konstan.

82

6. Nilai koefisien b6 = 0,061 menunjukkan bahwa jika variabel AT2 (Impian


dan Prioritas) bertambah ataupun berkurang satu, maka pengungkapanya
akan menyebabkan variabel Keberhasilan Proyek bertambah 0,061 atau
sebaliknya, dengan asumsi variabel K4 (Communication and Scope
Management), K6 (Human Resource Management), SK1 (Leadership and
Project Management), SK2 (Profesionalism and Isu Management), AT1
(Tanggung Jawab) konstan.
4.7.3.1 Analisis Korelasi Berganda/Uji F
Analisis korelasi berganda digunakan untuk mencari besarnya
hubungan dan kontribusi dua variabel bebas atau lebih secara simultan dengan
variabel terikat (Raharjo, 2014). Dasar pengambilan keputusan uji korelasi
berganda adalah jika nilai probabilititas 0,05 nilai probabilitas Sig., maka H0
diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara
variabel X dengan variabel Y. Dan jika nilai probabilititas 0,05 nilai probabilitas
Sig., maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya ada hubungan yang signifikan
antara variabel X dengan variabel Y.
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
H0 : bahwa kompetensi seorang project manager dari segi knowledge,
skill, dan attitude tidak memiliki pengaruh terhadap keberhasilan
proyek.
Ha : bahwa kompetensi seorang project manager dari segi knowledge,
skill, dan attitude memiliki pengaruh terhadap keberhasilan
proyek.

83

Untuk menjawab hipotesis di atas dilakukan dengan melakukan F Test, dengan


bantuan program SPSS 16 maka hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut.
Tabel 4.15
Hasil Uji Korelasi Berganda/Uji F dengan SPSS 16
ANOVAb
Model
1

Sum of Squares

df

Mean Square

Regression

1.467

.245

Residual

9.375

93

.101

10.842

99

Total

Sig.
2.426

.032a

a. Predictors: (Constant), AT2, K4, SK2, AT1, SK1, K6


b. Dependent Variable: KEBERHASILANPROYEK

Sumber : hasil analisis korelasi berganda SPSS 16, 2015

Disimpulkan menurut hasil uji korelasi berganda di atas, bahwa nilai probabilitas
Sig. lebih kecil dari nilai probabilitas, yaitu 0,032 < 0,050. Maka dapat dikatakan
bahwa variabel K4 (Communication and Scope Management), K6 (Human
Resource Management), SK1 (Leadership and Project Management), SK2
(Profesionalism and Isu Management), AT1 (Tanggung Jawab) dan AT2 (Impian
dan Prioritas) secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
variabel Keberhasilan Proyek. Untuk hipotesis yang diajukan, maka Ha diterima
yang berarti kompetensi project manager memiliki pengaruh terhadap
keberhasilan proyek.
4.7.3.2

Analisis Determinasi
Analisis determinasi bertujuan untuk menentukan proporsi atau

persentase total variasi dalam variabel terikat yang diterangkan oleh variabel
bebas. Dengan menggunakan analisis regresi berganda, maka yang dilihat adalah
nilai Adjusted R Square. Hasil yang diperoleh dalam analisis data menggunakan

84

SPSS 16 adalah nilai Adjusted R Square yang didapat sebesar 0,080 (Lihat pada
Tabel 4.13). Artinya, Kompetensi seorang project manager dari segi knowledge
yaitu K4 (Communication and Scope Management) dan K6 (Human Resource
Management), skill yaitu SK1 (Leadership and Project Management) dan SK2
(Profesionalism and Isu Management) serta attitude AT1 (Tanggung Jawab) dan
AT2 (Impian dan Prioritas) hanya memiliki pengaruh 8% terhadap variasi (naikturunnya) keberhasilan proyek, dan untuk sisanya 92% dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak di masukkan dalam penelitian ini.
4.7.4

Urutan Variabel Yang Mempengaruhi Keberhasilan Proyek


Untuk menentukan urutan variabel bebas yang berpengaruh terhadap

variabel terikat, dapat dilakukan dengan melihat koefisien regresi (Beta) antara
variabel yang satu dengan yang lain. Urutan variabel bebas yang mempengaruhi
variabel terikat dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.16
Urutan Variabel Yang Mempengaruhi Keberhasilan Proyek
Coefficients

Unstandardized Standardized
Coefficients
Coefficients
Model
1

(Constant)

Std.
Error

Beta

Correlations
t

Sig.

Collinearity
Statistics

Zeroorder Partial Part Tolerance VIF

2.570

.523

4.916

.000

K4

.042

.093

.056 .452

.652

.216

.047 .044

.596 1.677

K6

.079

.088

.111 .891

.375

.254

.092 .086

.597 1.675

SK1

.034

.099

.041 .346

.730

.222

.036 .033

.667 1.500

SK2

.119

.075

.176 1.587

.116

.263

.162 .153

.760 1.317

AT1

.087

.092

.107 .948

.345

.195

.098 .091

.726 1.377

AT2

.061

.072

.095 .849

.398

.198

.088 .082

.740 1.351

a. Dependent Variable: KEBERHASILANPROYEK

Sumber : hasil analisis regresi SPSS 16, 2015

85

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa koefisien regresi variabel bebas
yang memiliki nilai terbesar adalah SK2 yaitu seorang project manager yang
professionalism dan ahli dalam isu management, dilanjutkan dengan variabel
terbesar kedua adalah K6 pengetahuan dan penguasaan tentang human resource
management, diurutan ketiga adalah variabel AT1 yaitu sikap dan perilaku yang
bertanggung jawab dan percaya diri seorang project manager. Diurutan keempat
adalah AT2 yaitu seorang project manager yang memiliki impian dan ambisi serta
tidak meremehkan pekerjaan, diurutan kelima adalah variabel K4 yaitu
penguasaan project manager mengenai stakeholder management dan risk
management. Urutan yang terakhir adalah variabel SK1 yaitu keahlian seorang
project manager mengenai leadership and project management.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, kesimpulan hasil penelitian

ini untuk mengindentifikasi hubungan kompetensi seorang Project Manager


berdasarkan tiga aspek yaitu knowledge, skill dan attitude terhadap keberhasilan
proyek konstruksi gedung diukur dari segi biaya, mutu dan waktu dapat dilihat
dengan :
1. Hasil analisis Pearson Correlation menunjukkan, dari sebelas
variabel bebas tersebut hanya enam yang berkorelasi terhadap
keberhasilan proyek diantaranya adalah Communication and Scope
Management, Human Resource Management, Leadership and
Project Management, Profesionalism and Isu Management,
Tanggung Jawab, Impian dan Prioritas. Dibuktikan dari nilai
probabilitas yaitu Sig.(2-tailed) berada dibawah 0,05. Sehingga
keenam variabel tersebut digunakan dalam analisis regresi linier
berganda.
2. Secara simultan enam variabel bebas tersebut memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap variabel keberhasilan proyek. Ini
dibuktikan dari hasil uji F atau uji korelasi berganda yang
86

87

menunjukkan bahwa nilai Sig. 0,032 < 0,050. Maka dapat dikatakan
kompetensi project manager memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap keberhasilan proyek.
3. Pengaruh

kompetensi

seorang

project

manager

terhadap

keberhasilan proyek dapat dikatakan tidak terlalu besar, ini


dibuktikan pada tabel Model Summaryb, dengan melihat nilai
Adjusted R Square yaitu sebesar 0,080. Keenam variabel bebas
tersebut hanya memiliki pengaruh 8% terhadap variasi (naikturunnya) keberhasilan proyek, dan untuk 92% dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak di masukkan dalam penelitian ini.
Untuk menjawab rumusan masalah bagaimana urutan-urutan variabel yang
memiliki pengaruh terhadap keberhasilan proyek konstruksi gedung dapat dilihat
besaran koefisien regresi (beta) variabel bebas. Pada tabel Coefficienta dapat
dilihat bahwa koefisien regresi variabel bebas yang memiliki nilai terbesar yaitu
Profesionalism and Isu Management, dilanjutkan dengan variabel terbesar kedua
adalah Human Resource Management, diurutan ketiga adalah variabel Tanggung
Jawab, diurutan keempat adalah Impian dan Prioritas, diurutan kelima adalah
variabel Communication and Scope Management dan yang terakhir adalah
variabel Leadership and Project Management.
5.2

Saran
Saran yang mampu peneliti berikan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

88

1. Disarankan

kepada

seluruh

project

manager

untuk

lebih

memperhitungkan kompetensinya dari segi knowledge, skill dan


attitude dalam mencapai keberhasilan proyek gedung konstruksi,
walaupun pengungkapan pengaruh ketiga unsur kompetensi tersebut
hanya sekitar 8% namun ketiga unsur kompetensi tersebut tetap
penting untuk dikuasai.
2. Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan topik yang sama untuk
menyempurnakan hasil penelitian ini, dengan mencari unsur
kompetensi yang lebih banyak lagi, seperti misalnya kompetensi
pencapaian target kerja (achievement orientation), kompetensi
empati, kompetensi pencapaian bisnis ( Spencer dan Spencer, 1993;
Whitten, 2004) dan sebagainya. Sehingga dapat diidentifikasi 92%
variabel lainnya yang mampu mempengaruhi keberhasilan proyek.
3. Disarankan untuk peneliti selanjutnya dapat melibatkan jumlah
sampel penelitian yang lebih banyak lagi dan menggunakan analisis
data lainnya, atau seperti analisis data Structural Equation
Modeling.

DAFTAR PUSTAKA

Algifari. 2000. Analisis Regresi, Teori, Kasus dan Solusi, Edisi 2, BPFE,
Yogyakarta.

Alhusin, S. 2003. Aplikasi Statistik Praktis dengan SPSS.10 for


Windows, Edisi Revisi. Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.
Arikunto, S. 2005. Manajemen Penelitian. Cetakan ketujuh. Jakarta: PT. Asdi
Mahasatya.
Atkinson, R. 1999. Project Management: Cost, Time, and Quality, Two Best
Guesses and a Pheno-menon, Its Time to Accept Other Success Criteria. International
Journal of Project Management, 17(6): 337-342.
Azwar, S. 2001. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Badiru dan Pulat. 1995. Comprehensive Project Management : Intergrating
Optimization Models, Management Principle, and Computers Industrial Engineering.
Univesity Of California, USA.
Chan, A. PC. 2002. A Predictive Model for Project Success, pp. 351-359

Crawford, L. 2005. Senior Management Perceptions of Project


Management Competence. International Journal of Project Management 23, pp: 716.
Cronbach. 1951. Coefficient Alpha and the Internal Structure of
Tests. Psychometrika v. 16 no. 3.
Djarwanto dan Subagyo, P. 1998. Statistik Induktif Edisi Keempat.
BPFE, Yogyakarta.
Djaali, P. 2008. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta:
Grasindo
Duffield, C., dan Trigunarsyah, B. 1999. Manajemen Proyek : Dari
Konsepsi Sampai Penyelesaian. University Of Melbourne, Melbourne, Australia.
Ervianto, I. W. Manajemen Proyek Konstruksi, Edisi Revisi.
Yogyakarta : Penerbit ANDI
Gay, L.R. dan Diehl, P.L. 1992. Research Methods for Business and.
Management. MacMillan Publishing Company, New York.
Heryanto, I., dan Triwibowo, T. 2013. Manajemen proyek Berbasis
Teknologi Informasi. Bandung : Informatika Bandung.

90

91

Hidayat, A. 2012. Analisis Faktor dengan SPSS. Available from : URL:


http://www.statistikian.com/2014/03/analisis-faktor-dengan-spss.html. Diakses 12 Juni

2015.
Kagioglou, M., Cooper, R., dan Aouad, G. 2001. Performance
Management in Construction: A Conceptual Framework. Construction
Management and Economics, 19(1): 85-95.
Kerzner, H.1999. Project Management : A System Approach to
Planning, Scheduling, and Controlling. Van Nostrand Reinhold, New York, USA.
Kumaraswamy, M.M., dan Thorpe, A. 1996. Systemizing Construction
Project Evaluation. Journal of Management in Engineering, 12(1): 34-39.
Ling, F.Y.Y., Low, S.P., Wang, S.Q., dan Lim, H.H. 2009. Key Project
Management Practices Affecting Singaporean Firms, Project Performance in
China. International Journal of Project Management, 27(1): 59-71.
Malhotra Naresh K, 1993. Marketing Research and Applied
Orientation. USA: Prentice Hall International.
McClelland, D.C. 1992. Testing for Competence Rather than for
Intelligence. In: International Journal of Training and Development, Vol. 22, No.
8, ISSN 0-07-00807-0
Michael E. P. 1994. Keunggulan Bersaing terjemahan, Binarupa
Aksara, Jakarta.
Mulyono, H. 2014. Data Screening-Membersiapkan Data untuk
Analisa
Kuantitatif.
Available
from
:
URL:
https://myenglish01.wordpress.com/2014/07/31/ . Diakses 5 Mei 2015.
Nugroho, B A. 2005, Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS,
Andi, Yogyakarta.
Nurick, A J., Thamhain, H J., Cleland D., dan Gareis, R., 1999.
Strategic Project Management. McGraw-Hill International Editions, Chapter 19.
Porter, M.E. 1994. Keunggulan Bersaing : Menciptakan dan
Mepertahankan Kinerja Unggul. Binarupa Aksara, Jakarta.
Prianto, K. 2012. Pengaruh Kompetensi Manajer Proyek Terhadap
Keberhasilan Proyek pada Perusahaan Kontraktor di Kabupaten Malang. Tesis
Universitas Brawijaya.
Project Management Institute. (2013). A Guide to the Project
Management Body of Knowledge (PMBOK guide) Fifth Edition. Newtown
Square, Pennsylvania: 14 Campus Boulevard.

92

PT. Pembangunan Perumahan, Tbk (PP). 2003. Buku Referensi untuk


Kontraktor Bangunan Gedung dan Sipil. Gramedia, Jakarta.
Raharjo, S. 2014. Bantuan Olah Data Penelitian Dengan SPSS.
Available
from
:
URL:
http://www.konsistensi.com/search/label/Analisis%20Data/max-results=5
.
Diakses 27 Mei 2015.
Reifman, A., dan Keyton, K. 2010. Winzore. In Salkind (Ed.).
Encyclopedia Of Research Design. Thousand Oaks: SAGE Publication, Inc.
Riduwan. 2006. Metode dan Teknik Menyusun Tesis, Cetakan 4.
Alfabeta, Bandung
Santoso, S. 2000. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, Penerbit PT.
Elex Media Komputindo, Jakarta.
Shaw, E. 2011. 8 Attitudes Towards Success for Project Manager.
Available
from
:
URL:
http://www.projectsmart.co.uk/forums/viewtopic.php?t=828. Diakses 1 januari
2015.
Shenhar, A.J., Levy, O. dan Dvir, D. 1997. Mapping the Dimension of
Project Success. Project Management Journal, 28(2): 5-13.
Sheskin, D. J. 2010. Outlier. In Salkind (Ed.). Encyclopedia Of
Research Design. Thousand Oaks: SAGE Publication, Inc.
Singarimbun, Masri, dan Effendi, S. 1989. Metode Penelitian Survey.
LP3ES, Jakarta.
Smarstat, 2010. Mengenal Box-Plot (Box and Whisker Plots). Available
from : URL : https://smartstat.wordpress.com/2010/11/03/mengenal-box-plot-boxand-whisker-plots/ . Diakses 2 Juni 2015.
Soeharto, I. 1995, Manajemen Proyek Dari konseptual Sampai
Operasional. Erlangga, Jakarta.
Solimun. 2002. Multivariate Analysis: Structural Equation Modeling
(SEM), Lisrel dan Amos. Universitas Negeri Malang, Malang.
Spencer, M.L., dan Spencer, M.S. 1993. Competence at Work: Models
for Superrior Performance. John Wily & Son, Inc, New York, USA.
Sugiyono. 2004. Statistika untuk Penelitan, Cetakan Kenam. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis, Edisi ke-8. Alfabeta,
Bandung.

93

Syah, M. 2004. Kiat Manajer yang Sukses, terjemahan. Binarupa


Aksara, Jakarta.
Toor, S.R., dan Ogunlana, S.O. 2010. Beyond the Iron Triangle :
Stakeholder Perception of Key Performance Indicators (KPIs) for LargeScale
Public Sector Development Projects. International Journal of Project
Management, 28(2): 228-236.
Trihendradi, C. 2007. Mastering Microsoft Project 2007 - Konsep & Aplikasi.
Yogyakarta : CV. Andi Offset

Ward, S.C., Chapman, C.B., dan Curtis, B. 1991. On the Allocation of


Risk in Construction Projects. International Journal of Project Management, 9(3):
140-147.
Weaver, P. 2013. 7 Critical Skills for Project Managers. Available
from : URL : http://projectmanager.com.au/7-critical-skills-for-project-managers/.
Diakses 24 Desember 2014.
Whitten, L.J., Bentley, D.L., dan Dittman C.K. 2004. System Analysis
and Design Methods. McGraw-Hill Companies.
Wikantari, T. 2003. ISO 9000 dalam industry Jasa Konstruksi &
Desain, Vol. 1 No. 2. Jurusan Teknik Sipil, FTSP, Universitas Gunadarma.
Yulianto, O. 2005. Pengaruh Kompetensi Atasan terhadap Progress
Kemajuan Proyek (studi kasus : Rumah Sakit Bakti Mulya, Bandung). Jurnal
Ilmiah Universitas Udayana.

LAMPIRAN 1

94

Lampiran 1
Lembar Kuesioner Penelitian
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS UDAYANA
PROGRAM PASCASARJANA

PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL


Alamat : Gedung Pascasarjana Jl. PB. Sudirman Lantai I Denpasar, Bali Telp/Fax :
(0361) 224124

Kuesioner Hubungan Kompetensi Project Manager terhadap Keberhasilan


Proyek Konstruksi Gedung
Petunjuk Pengisian :
Responden dimohon untuk mengisi identitas dan memberikan pendapat tentang
kompetensi seorang Project Manager dilihat dari segi knowledge, skill, dan attitude
yang dipertimbangkan dalam perusahaan jasa konstruksi dengan memberikan tanda
silang (X). Dengan Skala Penilaian :
5 = sangat setuju (SS)
4 = setuju (S)
3 = netral/tidak tahu (NT/TT)
2 = tidak setuju (TS)
1 = sangat tidak setuju (STS)
A. Identitas Responden
1. Nama

2. Jenis Kelamin

3. Usia

: Tahun

4. Pendidikan Terakhir

5. Jabatan saat ini

6. Pengalaman Bekerja

: Tahun

7. Nama Perusahaan

8. Alamat Perusahaan

9. No. Tlp/Hp

Pria

Wanita

()

95

Lanjutan Lampiran 1
Bagaimanakah pendapat anda terhadap penyataan-pernyataan dibawah ini berkaitan dengan
KOMPETENSI yang dipertimbangkan dalam pemilihan MANAJER PROYEK pada perusahaan anda
?
Variable : Knowledge/Pengetahuan (X1)
Skala Penilaian
Indicator

Latar Belakang
Pendidikan (X1.1)

Pernyataan

X1.1.1

Tingkat pendidikan seorang manajer proyek cukup

Sarjana Teknik Sipil


X1.1.2

Tingkat pendidikan seorang manajer proyek adalah


Magister Teknik Sipil.

Pengalaman Kerja
(X1.2)

X1.2.1

Manajer proyek mempunyai pengalaman di bidang


konstruksi gedung minimal 3 tahun dan telah banyak
menangani proyek.

X1.2.2

Manajer proyek mempunyai pengalaman kerja di luar


konstruksi gedung (seperti konstruksi jembatan, jalan, dan
bendungan.)

Scope Management
(X1.3)

X1.3.1

Manajer proyek memahami dan menguasai semua


kebutuhan proyek dan skup-skup pekerjaan dalam proyek
terpenuhi agar proyek berjalan sesuai rencana.

X1.3.2

Manajer proyek mampu memahami dan menguasai dalam


menentukan kegiatan dan urutan kegiatan dengan teknik
Work Breakdown Structure

Time Management
(X1.4)

X1.4.1

Seorang manajer proyek mampu membuat penjadwalan


sebuah proyek dan mengendalikan waktu pelaksanaan
proyek.

X1.4.2

Seorang manajer proyek mampu mengatur tugas-tugas


dalam urutan yang benar untuk menyelesaikan proyek
tepat pada waktu, dan memastikan proyek berjalan pada
treknya.

Cost Management
(X1.5)

X1.5.1

Seorang manajer proyek mampu merencanakan dan


mengendalikan anggaran biaya proyek dengan membuat
estimasi dan anggaran belanja proyek.

96

X1.5.2

Seorang manajer proyek memastikan proyek selesai


dengan biaya yang tidak sampai melebihi anggaran yang

sudah ditentukan dan tentunya perusahaan inti maupun


pemilik proyek tidak mengalami kerugian
Quality
Management (X1.6)

X1.6.1

Seorang manajer proyek mampu merencanakan dan


menentukan kebijakan mutu dari material dan peralatan
yang dipakai, serta menguji untuk mengetahui apakah
sudah memenuhi syarat yang telah ditentukan.

Human Resource
Management (X1.7)

X1.7.1

Seorang manajer proyek mampu memastikan para


anggota tim proyek menerima tugas dengan jelas untuk
menyelesaikan proyek.

X1.7.2

Seorang manajer proyek mampu memanfaatkan sumber


daya manusia yang terampil agar tercapai tujuan proyek
dan memberikan evaluasi setiap minggu terhadap kinerja
bawahannya

Communication
Management (X1.8)

X1.8.1

Seorang manajer proyek menguasai cara berkomunikasi


yang baik dalam sebuah tim, kemampuan komunikasi
project manager yang bisa menghubungkan semua
anggota tim agar dapat berkoordinasi dengan baik, serta
mempresentasikan prosedur kerja yang diinginkan kepada
anggota tim dalam menjalankan proyek.

X1.8.2

Seorang manajer proyek menguasai berkomunikasi secara


efektif, lisan dan tertulis dalam konteks pertemuan,
presentasi, memo dan laporan.

Risk Management
(X1.9)

X1.9.1

Manajer proyek mampu mengidentifikasi risiko-risiko


yang mungkin timbul dalam proses pelaksanaan proyek
dan mengetahui cara memitigasi/penanganan risiko

X1.9.2

Seorang manajer proyek melakukan pengembangan


strategi untuk mengelolanya risiko yang mungkin timbul
dalam proyek

Procurement
Management (X1.10)

X1.10.1

Seorang manajer proyek merencanakan dan melakukan


permintaan terhadap pengadaan barang dan jasa

X1.10.2

Seorang manajer proyek melakukan proses seleksi


sumber-sumber barang dan jasa yang akan digunakan

Integration

X1.11.1

Seorang manajer proyek


menentukan,

mampu

menggabungkan,

mengidentifikasi,
menyatukan,

dan

97

Management (X1.11)

mengkoordinasikan

proses

dan

kegiatan

proyek

manajemen
X1.11.2

Seorang

manajer

proyek

mampu

melakukann

pengembangan perencanaan proyek, pelaksanaan proyek

Lanjutan Lampiran 1
Stakeholder
Management (X1.12)

X1.12.1

dan kontrol terhadap perubahan selama siklus proyek


Seorang manajer proyek mampu menganalisis harapan
pemangku kepentingan proyek, dan secara efektif
melibatkan

para

pemangku

kepentingan

dalam

pengambilan keputusan.
X1.12.2

Seorang manajer proyek menjaga hubungan dengan


pemangku kepentingan dan memperoleh informasi dari
pemangku kepentingan yang akan relevan bagi proyek.

Variable : Skill/Keahlian (X2)


Skala Penilaian
Indicator

Kepemimpinan,
Menjalankan dan
Mengatur Tim (X2.1)

Pernyataan

X2.1.1

Seorang manajer proyek mampu mengatasi perbedaanperbedaan dalam tim, memotivasi tim dan menginspirasi
tim sehingga dapat bekerja dengan semangat, mampu
menyatukan tim dengan mengenal tiap anggota timnya
satu-persatu secara personal.

X2.1.2

Seorang manajer proyek mampu mengarahkan dan


mengatur tim secara keseluruhan untuk melaksanakan
proyek sesuai dengan rencana agar tujuan proyek dapat
tercapai.

Problem Solving
(X2.2)

X2.2.1

Seorang manajer proyek mampu memecahkan masalah


yang terjadi pada tim proyek (non-teknis) dan yang terjadi
dalam pelaksanaan proyek (teknis).

X2.2.2

Seorang

manajer

proyek

mampu

mengendalikan

permasalahan yang terjadi dan mampu mengetahui solusi


yang tepat untuk setiap permasalahan yang terjadi dalam
pelaksanaan proyek
Keahlian Menulis
(X2.3)

X2.3.1

Seorang manajer proyek harus mampu menulis definisi


proyek, rencana manajemen proyek, serta menuliskan
project monitoring dan controlling

Kemampuan
Presentasi (X2.4)

X2.4.1

Seorang manajer proyek mampu mempresentasikan


masalah yang terjadi dalam proyek, serta menjelaskan ide

98

dan solusi dari masalah tersebut pada rapat tim.


Profesionalisme
(X2.5)

X2.5.1

Seorang manajer proyek memiliki dan menguasai kode


etik profesi yaitu norma yang ditetapkan dalam profesinya

dan menjamin mutu profesi itu dimata masyarakat.


X2.5.2

Seorang manajer proyek mampu melakukan inovasi serta


mengembangkan kemampuan yang dimiliki supaya
mampu bersaing untuk menjadi yang terbaik di bidangnya
dengan meningkatkan dan memelihara imej profesi
melalui perwujudan perilaku profesional.

Menguasai
Manajemen Proyek
(X2.6)

X2.6.1

Seorang manajer proyek menguasai ilmu dalam hal


perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan, pelaksanaan
dan pengendalian proyek, melakukan manajemen ruang
lingkup proyek, memastikan bahwa seluruh aktivitas yang
dilakukan dalam proyek telah memenuhi kebutuhan
proyek

Manajemen
Perubahan (X2.7)

X2.7.1

Seorang manajer proyek mampu menganalisis dampak


dari perubahan pada proyek, dapat melihat apakah
perubahan akan dikenakan biaya uang atau waktu dan
memutuskan untuk menyetujui/menolak secara langsung

X2.7.2

Seorang manajer proyek mampu menentukan skala


prioritas perubahan dan mengambil keputusan tentang apa
yang harus diubah dan apa yang tidak bisa diubah

Manajemen Isu
(X2.8)

X2.8.1

Seorang manajer proyek dapat mengelola isu-isu yang


akan muncul bila sebuah proyek akan dilaksanakan dan
tahu bagaimana cara meminimalkan gangguan dan
memungkinkan rencana aksi untuk dilakukan

X2.8.2

Seorang manajer proyek mencari tahu dari mana sumber


isu bergulir dan isu apa yang relevan dengan organisasi
proyek

99

Lanjutan Lampiran 1
Bagaimanakah pendapat anda terhadap penyataan-pernyataan dibawah ini berkaitan dengan
SIKAP & PERILAKU yang dipertimbangkan dalam pemilihan MANAJER PROYEK pada perusahaan
anda ?
Variable : Attitude/Sikap dan Perilaku (X3)
Skala Penilaian
Indicator

Bekerja Keras
(X3.1)

Pernyataan
1

Seorang manajer proyek tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan.


Mengerjakan pekerjaan dengan sungguh-sungguh demi mendapat hasil
yang maksimal dan menyelesaikan pekerjaan yang diberikan. Mampu
memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin dan tidak akan
mengeluhkan pekerjaannya.

Inisiatif (X3.2)

Seorang manajer proyek memiliki sifat tanggap pada pekerjaannya.


Bertindak

melebihi yang dibutuhkan atau yang dituntut dari

pekerjaan, kemampuan dalam melakukan sesuatu tanpa menunggu


perintah lebih dahulu.
Percaya Diri
(X3.3)

Seorang manajer proyek tidak ragu menunjukkan kemampuan yang


dimiliki, menunjukkan bidang yang dikuasai, berani mengawali untuk
berinovasi, berani berbicara dan berpendapat, selalu berpikir positif
dalam hal apapun.

Motivasi (X3.4)

Seorang manajer proyek mengarahkan orang-orang untuk mengatasi


perbedaan-perbedaan dan meraih tujuan proyek sebagai sebuah tim.
Memiliki kesadaran antar personal dengan memahami, mengenal,
bereaksi pada motivasi dan tingkah laku antarpersonal. Seorang
manajer memiliki dorongan diri untuk menyelesaikan proyek serta
masalah-masalah yang terjadi dalam proyek

Semangat Kerja
(X3.5)

Seorang manajer proyek memiliki antusias dalam memecahkan


masalah yang terjadi dalam pekerjaan, dan menyelesaikannya dengan
baik. Seorang manajer proyek melawan rasa frustasi dalam
menghadapi pekerjaan-pekerjaan demi mencapai tujuan proyek.

100

Lanjutan Lampiran 1
Impian &
Ambisi (X3.6)

Seorang manajer proyek memiliki impian dan ambisi, keinginan,


hasrat untuk tercapainya kesuksesan proyek dengan harapan bahwa

yang dikerjakan memuaskan stakeholder serta manajemen atas.


Tidak
Meremehkan
Pekerjaan (X3.7)

Seorang manajer proyek menghargai pekerjaannya dengan tidak


memandang sepele semua hal yang bersangkutan dengan berjalannya
proyek. Mau melakukan hal-hal kecil yang orang umum tidak mau
lakukan.

Mengetahui
Prioritas (X3.8)

Seorang manajer proyek bisa mendahulukan kepentingan perusahaan,

Optimis (X3.9)

Sikap optimis berhubungan dengan kepercayaan diri, seorang manajer

pekerjaan dan kepentingan organisasi dari kepentingan pribadi.

proyek selalu berpandangan positif terhadap semua hal dan semua


orang, memiliki motivasi diri, selalu mengupayakan jalan keluar dari
permasalahan yang dihadapi.
Belajar Hal
Baru (X3.10)

Seorang manajer proyek memiliki rasa keingintahuan yang tinggi


terhadap hal-hal baru, dan ingin mempelajarinya. Menambah wawasan
dengan selalu mengikuti perkembangan jaman, menambah ilmu
dengan banyak belajar dari pengalaman.

Tanggung
Jawab (X3.11)

Seorang manajer menyelesaikan pekerjaan yang diberikan dengan


semaksimal mungkin, berani mengambil keputusan pada saat
dibutuhkan dan menyelesaikan konflik yang terjadi di lapangan.

Pantang
Menyerah
(X3.12)

Seorang manajer tetap berusaha menyelesaikan segala pekerjaan dan


hambatan yang terjadi selama proyek berlangsung, berkomitmen untuk
tetap bertahan walaupun masalah dan hambatan selalu datang,
memiliki kemauan kuat untuk membawa mencapai tujuan.

101

Lanjutan Lampiran 1
Bagaimanakah pendapat anda terhadap pernyataan-pernyataan dibawah ini berkaitan dengan
pencapaian KEBERHASILAN SEBUAH PROYEK dari segi biaya,mutu, waktu?
Variable : Keberhasilan Proyek (Y)
Skala Penilaian
Indicator

Biaya

Pernyataan
1

Perusahaan memperoleh keuntungan dari proyek.

Tidak ada penalty, atau complain atas mutu hasil kerja proyek.

Proyek diselesaikan dengan biaya yang kompetitif dan dapat diterima


pemilik proyek
Pemilik proyek setuju dan melaksanakan pembayaran pekerjaan sampai
selesai. Tidak terjadi progress billing tidak terbayar pada saat pelaksanaan
proyek.

Mutu

Proyek dilaksanakan sesuai dengan dokumen kontrak spesifikasi teknis dan


kesepakatan.
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dilaksanakan dengan baik
Waktu

Proyek diselesaikan tepat waktu, atau sesuai dengan jadwal kerja dokumen
kontrak.
Progres proyek berjalan sesuai jadwal, tidak ada hambatan yang berarti
Tidak ada complain mengenai progress pelaksanaan terkait penyelesaian
pekerjaan.

LAMPIRAN 2

102

Lampiran 2
Rekapitulasi Jawaban Responden

Variabel X1 Knowledge

No
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19

JAWABAN PERTANYAAN
1
5
5
4
4
4
5
4
5
5
4
5
4
4
4
4
4
5
4
4

2
5
5
5
4
4
5
5
5
5
4
5
4
4
4
4
4
5
5
5

3
5
5
5
4
3
5
4
5
5
5
4
5
5
4
4
5
5
5
4

4
4
5
5
4
4
5
4
5
5
5
4
5
4
4
4
4
4
5
3

5
4
4
5
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4

6
4
4
5
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
4
4
4
5
5
5

7
5
5
5
4
4
5
4
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
4

8
5
5
5
4
4
5
4
4
4
5
5
5
5
4
4
4
5
5
4

9
5
5
5
4
4
5
4
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
5
4

10
4
5
4
4
4
5
4
5
4
4
4
5
4
4
4
4
3
5
3

11
4
5
5
4
5
5
4
5
4
4
4
4
4
5
4
5
4
4
3

12
4
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4

13
5
5
4
5
5
5
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4

14
4
4
5
5
5
4
5
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4

15
4
5
5
5
5
4
5
4
4
4
4
5
4
3
4
4
4
4
4

16
5
4
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4

17
5
4
5
5
5
5
5
4
5
5
4
5
4
5
4
5
5
5
4

18
5
4
5
4
4
4
5
4
4
4
5
4
4
4
4
3
4
4
4

19
5
4
4
5
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4

20
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4

21
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4

22
5
5
5
4
5
5
5
4
4
4
4
5
5
5
4
4
4
5
4

23
5
5
5
4
5
5
4
4
5
5
4
5
5
5
4
5
4
5
4

103

20

21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47

4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
5
4
4
5
5
4
5
4
4
4

4
3
5
3
3
4
5
3
4
3
4
3
5
4
4
3
5
4
4
5
5
5
5
5
5
4
5

4
4
5
3
5
5
4
5
5
4
4
3
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
5
5
4
5

5
4
3
4
3
5
3
3
3
4
4
4
4
4
3
4
5
3
3
5
3
5
5
4
3
4
4

5
5
5
4
5
5
4
5
5
5
4
5
4
4
5
4
5
5
5
5
4
4
5
5
4
4
5

5
4
5
4
3
5
4
5
5
5
4
5
5
4
5
5
3
5
5
5
5
4
5
5
4
4
5

4
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
4
5
5
5
5
5
4
5

5
5
4
4
5
5
4
4
4
5
5
5
5
4
4
5
4
4
5
4
5
4
5
5
5
4
5

5
5
4
3
5
5
4
4
4
4
3
4
5
5
4
4
4
4
5
4
5
5
3
5
5
4
5

4
4
5
3
4
5
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
3
5
5
5
5
4
4
5

4
5
4
3
5
3
4
3
3
4
4
5
4
4
3
5
5
4
4
4
5
4
5
3
4
4
4

4
5
4
4
5
5
4
5
5
4
4
5
4
4
5
5
4
3
4
4
5
4
5
5
4
4
4

3
5
4
4
5
5
4
5
5
4
4
3
4
4
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
4
4

5
5
5
4
5
5
4
5
5
5
4
5
4
4
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
4
4
4

5
5
5
4
5
5
4
5
5
5
4
5
5
4
5
4
5
3
5
5
5
5
5
4
4
4
4

4
5
5
3
5
5
4
5
5
4
4
5
4
4
5
4
3
3
4
4
5
4
5
4
4
4
3

4
5
5
3
5
5
4
5
5
4
4
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
4
5
5
4
4
3

4
5
5
3
5
4
4
5
5
4
4
3
4
3
5
4
3
5
4
4
5
4
5
4
4
4
5

4
5
5
3
3
4
3
3
3
4
4
3
4
4
3
4
3
3
4
5
4
4
4
4
4
4
5

4
5
5
3
5
5
4
4
4
5
5
5
4
4
4
4
4
4
5
5
5
4
4
4
4
4
5

4
5
5
3
5
5
4
4
4
5
4
5
4
4
4
4
4
5
5
5
5
4
5
4
4
4
5

4
4
5
3
5
4
5
3
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
5
4
5
4
5
5
4
4
4

4
5
5
3
5
5
4
4
4
4
4
5
5
5
4
4
5
4
5
4
5
4
5
5
4
4
5

104

48

49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75

4
4
4
5
4
4
5
4
5
5
4
4
4
4
5
4
5
4
5
4
4
5
5
4
4
4
4

5
5
5
5
4
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
5
5
5
4
5

4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
4
4
5
5
4
5
5
4
5
4
4
5
4
4
5
4
5

4
4
5
4
4
5
5
4
5
5
4
4
5
5
4
5
4
4
5
4
4
5
4
4
5
4
4

5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
5
4
4
5
4
4
5
4
5
5
4
5

5
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
4
5
5
4
5

5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
5
5
5
4
5

5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
5
5
5
4
5

5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
4
5
5
4
5
5
4
5
4
5
5
5
5
5
4
5

5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
4
5
5
4
5
5
4
4
4
5
5
4
5
5
4
5

5
5
4
5
5
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
4
4
4
4
4
5
5
4
5
5
4
5

5
5
4
5
5
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
4
4
4
4
4
5
5
4
5
5
4
5

5
5
4
5
5
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
4
4
4
4
4
5
5
4
5
5
4
5

5
4
4
5
5
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
4
4
4
5
4
5
5
4
5
5
4
4

5
4
4
5
5
5
5
4
4
5
4
4
5
5
5
4
4
4
5
4
5
5
4
4
5
4
4

5
5
5
5
5
5
5
4
4
5
4
4
5
4
5
4
4
4
5
4
4
5
4
4
4
4
5

5
5
4
5
5
5
5
4
4
5
4
4
5
4
5
4
4
4
5
4
4
5
4
4
4
4
5

5
4
5
5
5
5
5
4
4
5
5
4
5
4
4
4
5
4
4
4
4
5
5
5
4
4
4

5
4
5
4
5
5
5
4
4
5
5
4
5
4
4
4
5
4
4
4
4
5
4
5
4
4
4

5
5
4
4
5
5
5
4
4
5
5
4
5
4
4
4
5
4
5
4
5
5
4
5
4
4
5

5
5
4
5
5
5
5
4
4
5
5
4
5
4
4
4
5
4
5
4
5
5
4
5
4
4
5

5
4
4
5
5
5
5
4
4
5
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4

5
5
5
5
5
5
5
4
4
5
5
4
5
4
4
4
5
4
5
4
5
5
4
5
4
4
5

105

76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100

4
5
4
4
5
3
4
4
4
5
4
4
5
4
4
4
4
5
4
5
5
5
5
3
4

3
5
4
4
5
3
3
4
4
5
4
5
5
4
5
4
4
5
5
5
5
5
5
3
5

3
5
4
4
5
4
4
4
3
5
5
5
5
4
5
4
3
5
4
5
5
5
5
5
5

4
5
4
4
5
4
4
4
4
5
4
5
5
4
5
4
4
5
4
5
5
5
5
3
5

5
5
4
4
5
5
5
4
4
4
5
5
5
4
5
4
4
4
5
4
4
5
5
5
5

5
5
5
4
5
4
5
4
4
4
5
5
5
4
5
4
4
4
4
5
4
5
5
3
5

5
5
5
4
5
5
5
5
4
5
5
5
5
4
5
4
4
5
4
5
5
5
5
5
5

5
5
5
4
5
5
5
5
4
5
5
5
5
4
5
4
4
5
4
4
4
5
5
5
5

4
5
5
4
5
5
4
3
4
5
5
5
5
4
5
4
4
5
4
5
5
5
5
5
5

4
5
5
4
5
4
4
3
4
5
5
5
5
4
4
4
4
5
4
5
4
5
5
4
5

5
5
5
4
5
5
4
4
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
4
5
4
5
5
5
4

5
5
5
4
5
5
4
4
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5

3
5
4
4
5
5
4
4
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
4
5
4
5
5
5
5

5
5
4
4
5
5
5
4
5
4
5
5
5
4
5
5
5
4
5
4
4
5
5
5
5

5
5
3
4
5
5
5
4
5
4
5
5
5
4
5
5
5
4
5
4
4
5
5
5
5

5
5
3
4
5
5
4
4
5
4
5
5
5
4
5
5
5
4
4
4
4
5
5
5
5

5
5
5
4
5
5
4
4
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5

4
5
5
4
5
5
4
4
4
4
5
5
5
4
5
4
4
4
5
4
4
5
5
5
4

3
5
5
4
5
5
4
4
4
4
5
5
5
4
4
5
4
4
5
4
4
5
5
3
4

5
5
4
4
5
5
5
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
4
4
4
4
5
5
5
5

5
5
4
4
5
5
5
4
5
4
5
5
5
4
5
5
5
4
4
4
4
5
5
5
5

4
5
4
4
5
4
4
4
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
5
4
4
5
5
5
4

5
5
4
4
5
5
4
4
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
4
4
5
5
5
5
5

106

Lanjutan Lampiran 2
Variabel X2 Skill
No
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23

JAWABAN PERTANYAAN
1
4
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
5
4
5
4
5
5

2
4
5
4
5
5
5
4
4
4
4
4
5
5
4
4
4
5
5
4
5
4
4
4

3
4
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
5
5
4
4
4
5
5
4
5
4
4
4

4
4
4
5
5
5
5
4
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
5
4
5
4
4
5

5
4
4
5
4
4
4
3
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
5

6
4
4
4
5
4
4
4
4
4
3
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
5
4

7
5
4
4
5
5
4
4
5
5
4
5
5
4
5
4
5
5
5
3
4
4
4
4

8
4
5
5
5
5
4
5
5
4
4
5
5
4
4
4
5
5
5
4
5
4
4
5

9
5
5
5
5
5
5
4
5
4
4
5
5
5
5
4
5
5
4
4
5
4
4
4

10
5
5
5
5
4
5
4
5
4
4
5
5
4
4
4
4
4
5
4
5
4
4
5

11
5
5
4
5
4
5
4
5
4
5
4
5
4
4
4
4
4
5
3
5
4
4
5

12
4
5
4
5
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4

13
4
5
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4

107

24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51

3
5
5
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
4
5
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
5
5

3
5
5
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
5
4
5
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
5
5

3
5
5
4
5
5
4
5
4
5
4
5
4
5
5
4
5
4
5
5
5
4
4
5
5
5
5
5

4
5
5
4
4
4
4
4
5
5
4
4
4
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5

5
5
4
4
3
3
4
5
5
4
4
3
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
5
5

5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
5
5

3
5
5
5
4
4
4
4
3
5
3
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5

4
5
5
4
4
4
4
4
5
5
4
4
5
5
4
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5

4
5
5
5
4
4
4
4
4
5
5
4
4
5
4
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5

4
5
5
5
5
5
4
4
4
5
4
5
4
5
4
4
4
5
4
4
4
5
4
5
5
5
5
5

4
5
5
5
4
4
4
4
4
5
5
4
4
3
4
4
4
5
5
4
4
5
4
5
5
5
5
5

4
5
5
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
5
5
5
5
5

3
5
4
5
4
4
4
4
5
5
4
4
4
3
5
4
4
4
4
4
3
4
4
5
5
5
5
5

108

52

53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79

4
5
4
4
4
5
5
4
5
5
5
4
5
4
5
4
5
5
5
4
5
4
4
4
5
5
4

4
5
4
4
4
5
5
4
5
5
5
4
5
4
5
4
5
5
5
4
5
4
4
4
5
4
4

4
5
4
4
5
5
5
4
5
5
5
4
5
4
5
4
5
5
5
4
5
4
4
4
5
5
5

4
5
4
4
5
5
5
4
5
5
5
4
5
4
5
4
5
5
5
4
5
4
4
4
5
5
5

4
5
4
4
5
5
5
4
5
5
5
4
5
4
5
4
5
5
4
4
5
4
4
4
5
5
4

4
5
4
4
5
5
5
4
5
5
5
4
5
4
5
4
5
5
4
4
5
4
4
4
5
4
4

5
5
4
4
5
5
5
4
5
5
5
4
5
4
5
4
5
5
5
5
5
4
5
4
5
4
5

5
5
4
4
5
5
5
4
5
5
5
4
5
4
5
4
5
5
5
4
5
4
5
4
5
5
5

5
5
4
4
4
5
5
4
5
5
4
4
5
4
5
4
5
5
5
5
4
4
5
4
5
5
5

4
5
4
4
4
5
5
4
5
5
5
4
5
4
5
4
4
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5

4
5
4
4
4
5
5
4
5
5
5
4
5
4
5
4
4
5
3
5
5
4
4
4
5
4
5

4
5
4
4
4
5
5
4
5
5
5
4
5
4
5
4
4
5
3
4
5
4
4
4
5
4
4

4
5
4
4
4
5
5
4
5
5
5
4
5
4
5
4
4
5
3
5
5
4
4
4
5
4
5

109

80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100

5
5
4
4
5
5
5
5
4
4
4
4
4
5
4
5
5
5
5
4
4

5
5
4
4
5
5
5
5
4
4
5
4
4
5
5
5
5
5
5
4
5

5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
4
3
5
4
5
5
5
5
5
4

5
4
4
4
4
4
5
5
4
4
5
4
4
5
4
5
5
5
5
5
3

5
4
4
4
4
4
4
4
3
4
5
4
4
4
5
4
5
5
5
5
4

5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
5
5
5
5
4

5
4
5
5
5
5
5
4
4
5
5
4
4
5
4
5
5
5
5
5
4

5
5
4
5
5
5
5
4
5
5
5
4
4
5
4
4
5
5
5
5
4

5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
4
4
5
4
5
5
5
5
5
4

5
5
4
4
4
4
4
5
4
5
4
4
4
5
4
5
5
5
5
5
4

5
5
4
5
4
4
4
5
4
5
5
4
5
5
4
5
5
5
5
4
4

5
5
4
4
4
3
4
4
5
4
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
4

5
5
4
4
4
3
4
4
5
4
4
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4

110

Lanjutan Lampiran 2
Variabel X3 Attitude
No
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23

JAWABAN PERTANYAAN
1
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
4
4

2
5
5
4
4
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
4
5
4
4
4

3
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
4
5
4
4
4

4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
5
5
4
5
4
4
4

5
5
5
4
5
5
5
4
5
5
4
5
5
5
5
4
5
5
5
4
5
4
3
3

6
4
3
5
5
4
4
5
3
3
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3

7
4
4
4
5
5
5
4
5
4
4
5
5
4
4
4
4
5
5
4
5
4
3
3

8
4
4
4
5
5
5
4
4
4
5
5
5
4
4
4
5
5
5
3
5
4
4
4

9
4
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
4
5
4
4
4

10
4
5
5
5
5
5
4
5
5
4
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
4
4
4

11
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
4
4

12
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
4
4

111

24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51

5
5
5
4
5
5
4
4
4
4
5
5
4
5
4
5
4
5
5
4
5
4
5
4
4
5
5
4

5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
5
4
5
4
5
5
4
5
4
5
4
4
5
5
4

4
5
5
4
4
4
4
4
5
5
5
4
5
5
5
5
4
5
5
4
5
4
5
4
4
5
5
4

3
5
5
4
4
4
4
4
5
4
4
4
5
5
5
4
4
5
5
4
5
4
5
4
4
5
5
4

5
5
5
5
3
3
4
4
5
4
5
3
4
5
5
5
4
5
5
4
5
4
5
4
4
5
5
4

4
5
5
5
5
5
4
4
5
3
3
5
4
5
4
3
4
5
4
4
4
3
4
4
4
5
5
4

5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
3
3
4
5
5
4
4
4
4
4
4
5
5
4

5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
5
5
5
4
4
4
5
5
4
4
4
5
4
4
5
5
4

3
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
5
5
4
5
4
5
4
4
5
5
4

3
5
5
5
4
3
4
4
4
4
4
3
5
5
4
3
4
5
5
4
4
4
4
4
4
5
5
4

5
5
5
4
4
4
4
4
4
5
5
4
5
5
4
5
4
5
5
4
5
5
5
4
4
5
5
4

5
5
5
4
4
4
4
4
4
5
5
4
5
5
5
4
4
5
5
4
5
5
5
4
4
5
5
4

112

52

53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79

5
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
5
4
5
4
4
4
5
5
4
5
5
5
5
5
5

3
5
4
5
4
5
4
4
5
4
4
4
5
4
4
4
3
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5

5
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
5
4
5
4
5
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5

5
5
5
5
4
5
5
4
5
4
4
5
5
4
5
4
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5

5
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
5
4
5
4
5
4
5
5
4
5
5
5
4
5
5

3
5
5
5
5
5
3
4
5
4
3
5
5
4
4
4
3
4
4
3
5
5
4
4
5
3
3

4
5
5
5
5
5
4
4
5
4
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
4
5
4

5
5
5
5
5
5
4
4
5
4
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
4
4
4

4
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
5
4
5
4
5
4
4
5
5
5
5
5
4
5
5

5
5
5
5
5
5
4
4
5
4
5
5
5
4
5
4
4
4
4
5
5
5
5
5
4
5
5

5
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
5
4
5
4
5
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5

5
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
5
4
5
4
5
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5

113

80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100

5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
5
4
4
5
5
4
5
4
5

5
5
5
5
5
4
4
5
4
5
4
4
5
4
4
5
4
4
5
4
5

5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
4
5
5
5
5

5
5
5
4
4
4
5
5
4
5
5
4
5
5
4
4
4
5
5
5
4

4
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
5
5
4
5
3
4
5
5
5

4
5
4
4
4
4
5
5
5
5
3
4
5
5
3
3
5
4
5
4
3

4
5
5
4
4
4
5
5
5
5
4
4
5
4
4
4
4
4
5
3
3

5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
4
4
5
4
4
4
5
5
5
4
4

5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
5
4
4
4
4
4
5
4
5

4
5
5
5
4
4
5
5
5
5
4
4
5
4
4
4
3
5
5
4
3

5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
4
5
5
4
5

5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
4
5
5
5
4

114

Lanjutan Lampiran 2
Variabel Y Keberhasilan Proyek
No
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23

JAWABAN PERTANYAAN
1
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
4
4
5
4
5
5
4
5
4
5
4
4
5

2
4
4
5
5
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
4
4
3

3
5
5
5
5
4
5
5
5
4
5
4
5
5
5
5
5
4
5
5
5
4
4
5

4
5
5
5
5
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
5

5
5
5
5
5
4
5
4
5
4
5
4
5
4
5
5
5
4
5
5
5
4
4
4

6
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
4
5
5
5
5
5
4
5
5
5
4
4
4

7
5
5
4
5
4
5
5
4
4
5
4
5
4
5
5
4
4
5
5
5
4
4
5

8
4
3
5
5
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
5
4
4
4
4

9
4
3
5
5
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
3

115

24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51

5
5
5
4
5
5
4
4
5
5
4
5
4
4
4
5
5
5
5
5
4
5
5
4
5
4
4
4

5
5
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
5
5
5
4

4
5
5
4
5
5
4
5
4
5
4
5
5
5
5
4
5
5
5
5
4
5
5
4
5
5
5
4

4
5
3
3
4
4
4
4
5
4
3
4
5
5
4
4
3
5
4
5
4
5
4
4
5
4
4
4

4
5
5
5
4
4
4
5
3
5
5
4
5
3
4
5
5
5
5
5
4
5
5
4
5
5
5
4

4
5
5
5
4
4
4
4
4
5
5
4
5
4
4
5
5
5
5
5
4
5
5
4
5
5
5
4

5
5
4
5
4
4
4
4
3
5
4
4
5
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
4
5
4
4
4

5
5
4
4
5
5
4
4
5
4
4
5
4
4
3
4
3
5
4
4
4
5
5
4
5
5
5
4

4
5
4
4
4
4
4
4
5
4
3
4
4
4
4
4
3
5
4
4
4
5
5
4
5
5
5
4

116

52

53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79

5
5
4
5
4
5
4
4
5
5
5
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
5
4
4
4
5
5

5
5
5
5
4
5
4
4
5
5
5
4
4
4
4
4
4
5
5
5
4
4
4
5
4
4
5

5
5
5
5
4
5
5
4
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5

5
5
4
5
4
5
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
5
4
5
5

5
5
5
5
4
5
4
4
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
4
4
5
3
4
5
5

5
5
5
5
4
5
5
4
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
4
4
5
4
4
5
5

5
5
4
5
4
5
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
4
5
5
4

5
5
5
5
4
5
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
5
5
5
5
4
5
4
4
3
3
5

5
5
5
5
4
5
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
5
5
5
4
4
4
4
4
3
5

117

80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100

5
5
5
4
5
4
5
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4

5
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
4
4
4
4
5
4
4

5
4
5
5
5
4
5
4
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
4
5
4

5
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4
3
5
4
5
4
3

5
4
5
4
5
4
5
4
5
4
4
5
5
5
5
5
5
5
3
5
5

5
5
5
4
5
4
5
4
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5

5
4
5
5
4
4
5
4
5
4
4
4
4
5
5
5
5
5
3
5
4

5
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
3
5
4
5
4
4

5
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
3
5
4
5
4
3

LAMPIRAN 3

118

Lampiran 3
Pengujian Validitas dan Reliabilitas Tahap Pertama Variabel Knowledge

Tabel Reliabilitas Knowledge Tahap Pertama


Case Processing Summary
N

Valid

10

21.7

Excludeda

36

78.3

Total

46

100.0

Cases

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Based on Standardized
Cronbach's Alpha

Items

N of Items

.932

.938

48

119

Lanjutan Lampiran 3
Tabel Validitas (Corrected Item-Total Correlation)
Knowledge Tahap Pertama

Item-Total Statistics
Scale Mean if Item

Scale Variance if Item Corrected Item-Total

Squared Multiple

Cronbach's Alpha if

Deleted

Deleted

Correlation

Correlation

Item Deleted

SOAL1

190.40

319.156

-.462

.939

SOAL2

190.10

312.989

-.375

.936

SOAL3

188.40

299.378

.157

.933

SOAL4

188.60

279.378

.628

.929

SOAL5

187.80

297.067

.402

.931

SOAL6

187.70

291.567

.769

.929

SOAL7

188.00

288.889

.636

.929

SOAL8

188.30

293.789

.331

.932

SOAL9

188.40

299.378

.157

.933

SOAL10

188.00

309.556

-.294

.935

SOAL11

187.90

300.544

.201

.932

SOAL12

187.80

299.289

.276

.932

SOAL13

187.60

303.378

.064

.932

SOAL14

187.70

292.456

.714

.929

120

SOAL15

187.80

289.956

.811

.929

SOAL16

188.20

289.733

.667

.929

SOAL17

188.00

279.111

.674

.928

SOAL18

188.80

281.067

.560

.930

SOAL19

188.70

290.011

.370

.932

SOAL20

188.70

286.900

.606

.929

SOAL21

188.40

286.489

.778

.928

SOAL22

188.30

289.789

.744

.929

SOAL23

188.20

286.622

.646

.929

SOAL24

188.50

278.056

.767

.927

SOAL25

188.20

293.067

.509

.930

SOAL26

188.00

300.222

.224

.932

SOAL27

188.60

295.156

.269

.932

SOAL28

188.30

299.567

.137

.933

SOAL29

188.50

297.611

.621

.930

SOAL30

188.00

296.889

.412

.931

SOAL31

188.00

292.222

.493

.930

SOAL32

188.20

294.622

.436

.931

SOAL33

188.40

290.489

.597

.929

SOAL34

188.40

299.378

.300

.931

SOAL35

187.90

285.211

.786

.928

121

SOAL36

188.20

299.511

.209

.932

SOAL37

188.60

284.711

.611

.929

SOAL38

188.70

292.456

.714

.929

SOAL39

189.00

288.444

.460

.931

SOAL40

189.50

298.722

.165

.933

SOAL41

188.30

288.678

.803

.928

SOAL42

188.30

288.678

.803

.928

SOAL43

188.20

292.400

.540

.930

SOAL44

188.70

287.344

.729

.928

SOAL45

189.50

285.389

.620

.929

SOAL46

188.60

278.044

.835

.927

SOAL47

188.40

276.267

.872

.926

SOAL48

188.00

283.556

.868

.927

LAMPIRAN 4

122

Lampiran 4
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Dengan 46 Responden

X1 KNOWLEDGE
Tabel Reliabilitas Knowledge 46 Responden
Case Processing Summary
N

Valid

46

100.0

Excludeda

.0

Total

46

100.0

Cases

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Based on Standardized
Cronbach's Alpha

Items

N of Items

.908

.919

48

123

Lanjutan Lampiran 4
Tabel Validitas Knowledge 46 Responden

Item-Total Statistics
Scale Mean if Item

Scale Variance if Item Corrected Item-Total

Squared Multiple

Cronbach's Alpha if

Deleted

Deleted

Correlation

Correlation

Item Deleted

SOAL1

194.83

209.391

.123

.909

SOAL2

194.52

206.833

.252

.908

SOAL3

192.80

211.094

.076

.909

SOAL4

192.80

207.050

.161

.910

SOAL5

192.22

206.841

.429

.906

SOAL6

192.11

205.521

.618

.905

SOAL7

192.35

205.521

.387

.906

SOAL8

192.89

207.877

.169

.909

SOAL9

192.63

207.394

.301

.907

SOAL10

192.67

212.802

-.021

.910

SOAL11

192.48

211.633

.062

.909

SOAL12

192.46

211.898

.032

.909

SOAL13

192.22

207.685

.365

.906

SOAL14

192.39

203.266

.591

.904

SOAL15

192.41

202.337

.606

.904

124

SOAL16

192.59

200.737

.613

.904

SOAL17

192.50

201.456

.508

.905

SOAL18

193.33

204.714

.222

.909

SOAL19

193.35

201.387

.331

.908

SOAL20

193.09

196.926

.577

.903

SOAL21

192.83

202.591

.448

.905

SOAL22

192.89

200.810

.595

.904

SOAL23

192.78

199.418

.665

.903

SOAL24

193.20

199.805

.412

.906

SOAL25

192.57

203.896

.530

.905

SOAL26

192.65

209.610

.171

.908

SOAL27

193.28

205.941

.250

.908

SOAL28

192.50

205.144

.386

.906

SOAL29

192.83

202.325

.603

.904

SOAL30

192.48

205.722

.434

.906

SOAL31

192.50

203.544

.503

.905

SOAL32

192.50

203.633

.533

.905

SOAL33

192.63

204.638

.468

.905

SOAL34

192.78

205.596

.411

.906

SOAL35

192.35

200.587

.635

.903

SOAL36

192.54

204.920

.461

.905

125

SOAL37

192.91

199.326

.577

.904

SOAL38

193.02

202.466

.544

.904

SOAL39

193.07

197.973

.640

.903

SOAL40

193.89

208.766

.139

.909

SOAL41

192.76

204.630

.536

.905

SOAL42

192.59

203.448

.613

.904

SOAL43

192.57

203.540

.598

.904

SOAL44

192.67

202.091

.567

.904

SOAL45

193.54

207.365

.184

.909

SOAL46

192.78

201.507

.432

.905

SOAL47

192.78

197.818

.610

.903

SOAL48

192.39

202.643

.632

.904

126

Lanjutan Lampiran 4

X2 SKILL
Tabel Reliabilitas Skill 46 Responden
Case Processing Summary
N

Valid

46

100.0

Excludeda

.0

Total

46

100.0

Cases

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Based on Standardized
Cronbach's Alpha

Items

N of Items

.906

.916

39

127

Lanjutan Lampiran 4
Tabel Validitas Skill 46 Responden

Item-Total Statistics
Scale Mean if Item

Scale Variance if Item Corrected Item-Total

Squared Multiple

Cronbach's Alpha if

Deleted

Deleted

Correlation

Correlation

Item Deleted

SOAL1

161.00

125.778

.740

.900

SOAL2

161.11

124.766

.662

.900

SOAL3

161.04

126.976

.648

.901

SOAL4

161.09

126.392

.614

.901

SOAL5

161.59

132.470

.051

.914

SOAL6

160.93

128.996

.466

.903

SOAL7

161.04

128.443

.573

.902

SOAL8

161.09

128.526

.424

.904

SOAL9

161.65

133.743

.105

.907

SOAL10

161.30

132.128

.215

.906

SOAL11

161.30

134.794

.001

.908

SOAL12

162.28

134.563

-.013

.912

SOAL13

161.43

134.918

.000

.908

SOAL14

161.35

131.165

.287

.905

SOAL15

161.22

129.952

.418

.904

SOAL16

161.09

125.414

.611

.901

128

SOAL17

160.91

128.703

.491

.903

SOAL18

161.04

124.576

.660

.900

SOAL19

161.07

126.685

.521

.902

SOAL20

160.98

127.844

.459

.903

SOAL21

161.07

127.796

.403

.904

SOAL22

160.93

124.462

.736

.899

SOAL23

161.22

126.485

.580

.902

SOAL24

161.07

126.507

.695

.901

SOAL25

160.98

127.666

.578

.902

SOAL26

161.09

124.659

.702

.900

SOAL27

161.07

124.862

.681

.900

SOAL28

160.87

128.694

.495

.903

SOAL29

161.04

127.243

.508

.902

SOAL30

160.89

124.188

.759

.899

SOAL31

160.93

130.462

.379

.904

SOAL32

161.65

131.343

.133

.910

SOAL33

160.98

129.933

.428

.904

SOAL34

161.20

125.539

.547

.902

SOAL35

161.26

127.575

.382

.905

SOAL36

161.52

131.055

.325

.905

SOAL37

161.37

129.794

.413

.904

129

SOAL38

161.41

130.292

.296

.905

SOAL39

161.46

129.009

.409

.904

130

Lanjutan Lampiran 4

X3 ATTITUDE
Tabel Reliabilitas Attitude 46 Responden
Case Processing Summary

Cases

Valid

46

100.0

Excludeda

.0

Total

46

100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Based on
Cronbach's Alpha

Standardized Items

N of Items

.864

.885

12

131

Lanjutan Lampiran 4
Tabel Validitas Attitude 46 Responden
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item

Scale Variance if

Corrected Item-

Squared Multiple

Cronbach's Alpha if

Deleted

Item Deleted

Total Correlation

Correlation

Item Deleted

SOAL1

49.02

17.755

.649

.663

.849

SOAL2

49.28

17.941

.291

.431

.877

SOAL3

49.07

17.440

.710

.807

.845

SOAL4

49.17

17.302

.652

.693

.847

SOAL5

49.20

16.294

.681

.726

.843

SOAL6

49.67

19.202

.125

.503

.887

SOAL7

49.43

16.962

.641

.816

.847

SOAL8

49.24

18.142

.458

.601

.858

SOAL9

49.20

16.916

.745

.760

.841

SOAL10

49.33

17.158

.561

.770

.852

SOAL11

49.02

17.444

.733

.895

.844

SOAL12

49.02

17.444

.733

.872

.844

121

LAMPIRAN 5

132

Lampiran 5
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas, Analisis Deskriptif, dan Data Cleaning Semua Variabel X dan Variabel Y.

Variable X1 Knowledge
Tabel Reliabilitas Knowledge
Case Processing Summary

Cases

Valid

100

100.0

Excludeda

.0

Total

100

100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Based on
Cronbach's Alpha

Standardized Items

N of Items

.926

.927

23

133

Lanjutan Lampiran 5
Tabel Validitas Knowledge

Item-Total Statistics
Scale Mean if Item

Scale Variance if

Corrected Item-

Squared Multiple

Cronbach's Alpha if

Deleted

Item Deleted

Total Correlation

Correlation

Item Deleted

SOAL1

101.19

51.832

.451

.925

SOAL2

101.03

51.262

.457

.925

SOAL3

100.95

52.129

.437

.925

SOAL4

101.18

50.796

.497

.924

SOAL5

101.13

50.781

.645

.921

SOAL6

101.05

51.422

.543

.923

SOAL7

100.79

53.400

.446

.925

SOAL8

100.89

52.281

.529

.923

SOAL9

100.91

52.406

.398

.926

SOAL10

101.15

49.058

.649

.921

SOAL11

101.14

50.202

.625

.922

SOAL12

101.10

50.394

.707

.920

SOAL13

101.05

50.775

.636

.921

SOAL14

101.10

50.980

.621

.922

SOAL15

101.12

50.834

.587

.922

134

SOAL16

101.20

50.202

.672

.921

SOAL17

101.00

52.081

.465

.924

SOAL18

101.19

50.196

.604

.922

SOAL19

101.26

50.356

.635

.921

SOAL20

101.12

51.076

.603

.922

SOAL21

101.11

50.281

.722

.920

SOAL22

101.14

50.344

.679

.921

SOAL23

100.94

51.673

.587

.922

Tabel Analisis Deskriptif Knowledge


Statistics

SOAL1 SOAL2 SOAL3 SOAL4 SOAL5 SOAL6 SOAL7 SOAL8 SOAL9 SOAL10 SOAL11 SOAL12 SOAL13 SOAL14 SOAL15 SOAL16 SOAL17 SOAL18 SOAL19 SOAL20 SOAL21 SOAL22 SOAL23

N Valid

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

Mean

4.48

4.66

4.74

4.49

4.54

4.62

4.88

4.78

4.76

4.56

4.54

4.57

4.62

4.57

4.55

4.47

4.67

4.50

4.43

4.55

4.56

4.54

4.73

Median

4.50

5.00

5.00

5.00

5.00

5.00

5.00

5.00

5.00

5.00

5.00

5.00

5.00

5.00

5.00

4.00

5.00

5.00

4.00

5.00

5.00

5.00

5.00

Mode

4a

.541

.555

.485

.628

.501

.508

.327

.416

.515

.574

.558

.498

.508

.498

.539

.540

.493

.541

.517

.500

.499

.501

.446

Missing

Std.
Deviation

a. Multiple modes exist. The


smallest value is shown

135

Lanjutan Lampiran 5

Tabel Data Outlier Knowledge


Case Processing Summary
Cases
Valid

Missing

Total

Percent

Percent

Percent

SOAL1

100

100.0%

.0%

100

100.0%

SOAL2

100

100.0%

.0%

100

100.0%

SOAL3

100

100.0%

.0%

100

100.0%

SOAL4

100

100.0%

.0%

100

100.0%

SOAL5

100

100.0%

.0%

100

100.0%

SOAL6

100

100.0%

.0%

100

100.0%

SOAL7

100

100.0%

.0%

100

100.0%

SOAL8

100

100.0%

.0%

100

100.0%

SOAL9

100

100.0%

.0%

100

100.0%

SOAL10

100

100.0%

.0%

100

100.0%

SOAL11

100

100.0%

.0%

100

100.0%

SOAL12

100

100.0%

.0%

100

100.0%

136

SOAL13

100

100.0%

.0%

100

100.0%

SOAL14

100

100.0%

.0%

100

100.0%

SOAL15

100

100.0%

.0%

100

100.0%

SOAL16

100

100.0%

.0%

100

100.0%

SOAL17

100

100.0%

.0%

100

100.0%

SOAL18

100

100.0%

.0%

100

100.0%

SOAL19

100

100.0%

.0%

100

100.0%

SOAL20

100

100.0%

.0%

100

100.0%

SOAL21

100

100.0%

.0%

100

100.0%

SOAL22

100

100.0%

.0%

100

100.0%

SOAL23

100

100.0%

.0%

100

100.0%

137

Grafik Boxplot Knowledge

138

Lanjutan Lampiran 5

Variable X2 Skill
Tabel Reliabilitas Skill
Case Processing Summary

Cases

Valid

100

100.0

Excludeda

.0

Total

100

100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Based on
Cronbach's Alpha

Standardized Items

N of Items

.903

.905

13

139

Lanjutan Lampiran 5
Tabel Validitas Skill

Item-Total Statistics
Scale Mean if Item

Scale Variance if

Corrected Item-

Squared Multiple

Cronbach's Alpha if

Deleted

Item Deleted

Total Correlation

Correlation

Item Deleted

SOAL1

53.65

18.614

.703

.803

.892

SOAL2

53.65

18.755

.669

.781

.894

SOAL3

53.56

18.895

.622

.640

.896

SOAL4

53.67

18.425

.749

.729

.890

SOAL5

53.85

19.078

.541

.606

.900

SOAL6

53.91

19.052

.602

.594

.897

SOAL7

53.57

19.076

.533

.610

.900

SOAL8

53.53

19.060

.651

.601

.895

SOAL9

53.51

19.404

.573

.569

.898

SOAL10

53.64

18.960

.650

.580

.895

SOAL11

53.70

18.818

.604

.578

.897

SOAL12

53.85

19.179

.540

.779

.899

SOAL13

53.83

18.951

.561

.759

.899

140

Lanjutan Lampiran 5
Tabel Analisis Deskriptif Skill

Statistics
SOAL1

SOAL2

SOAL3

SOAL4

SOAL5

SOAL6

SOAL7

SOAL8

SOAL9

SOAL10

SOAL11

SOAL12

SOAL13

Valid

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

Missing

Mean

4.51

4.51

4.60

4.49

4.31

4.25

4.59

4.63

4.65

4.52

4.46

4.31

4.33

Median

5.00

5.00

5.00

4.50

4.00

4.00

5.00

5.00

5.00

5.00

4.00

4.00

4.00

Mode

Std. Deviation

.522

.522

.532

.522

.563

.520

.570

.485

.479

.502

.558

.545

.570

141

Lanjutan Lampiran 5
Tabel Data Outlier Skill

Case Processing Summary


Cases
Valid

Missing

Total

Percent

Percent

Percent

SOAL1

100

100.0%

.0%

100

100.0%

SOAL2

100

100.0%

.0%

100

100.0%

SOAL3

100

100.0%

.0%

100

100.0%

SOAL4

100

100.0%

.0%

100

100.0%

SOAL5

100

100.0%

.0%

100

100.0%

SOAL6

100

100.0%

.0%

100

100.0%

SOAL7

100

100.0%

.0%

100

100.0%

SOAL8

100

100.0%

.0%

100

100.0%

SOAL9

100

100.0%

.0%

100

100.0%

SOAL10

100

100.0%

.0%

100

100.0%

SOAL11

100

100.0%

.0%

100

100.0%

SOAL12

100

100.0%

.0%

100

100.0%

SOAL13

100

100.0%

.0%

100

100.0%

142

Lanjutan Lampiran 5

Grafik Boxplot Skill

143

Lanjutan Lampiran 5

Variable X3 Attitude
Tabel Reliabilitas Attitude
Case Processing Summary

Cases

Valid

100

100.0

Excludeda

.0

Total

100

100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Based on
Cronbach's Alpha

Standardized Items

N of Items

.915

.928

12

144

Lanjutan Lampiran 5

Tabel Validitas Attitude


Item-Total Statistics
Scale Mean if Item

Scale Variance if

Corrected Item-Total

Squared Multiple

Cronbach's Alpha if

Deleted

Item Deleted

Correlation

Correlation

Item Deleted

SOAL1

50.58

19.337

.719

.716

.906

SOAL2

50.81

19.145

.418

.390

.923

SOAL3

50.54

19.483

.722

.870

.906

SOAL4

50.66

19.136

.679

.678

.907

SOAL5

50.64

18.617

.722

.749

.904

SOAL6

51.01

19.020

.439

.595

.922

SOAL7

50.88

17.965

.782

.859

.901

SOAL8

50.76

18.871

.712

.732

.905

SOAL9

50.67

18.728

.776

.731

.903

SOAL10

50.76

18.326

.726

.777

.904

SOAL11

50.55

19.280

.767

.899

.904

SOAL12

50.55

19.280

.767

.867

.904

145

Lanjutan Lampiran 5

Tabel Analisis Deskriptif Attitude


Statistics

SOAL1

SOAL2

SOAL3

SOAL4

SOAL5

SOAL6

SOAL7

SOAL8

SOAL9

SOAL10

SOAL11

SOAL12

Valid

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

Missing

Mean

4.73

4.50

4.77

4.65

4.67

4.30

4.43

4.55

4.64

4.55

4.76

4.76

Median

5.00

5.00

5.00

5.00

5.00

4.00

4.00

5.00

5.00

5.00

5.00

5.00

Mode

Std. Deviation

.446

.732

.423

.500

.551

.732

.607

.520

.503

.592

.429

.429

146

Lanjutan Lampiran 5

Tabel Data Outlier Attitude

Case Processing Summary


Cases
Valid

Missing

Total

Percent

Percent

Percent

SOAL1

100

100.0%

.0%

100

100.0%

SOAL2

100

100.0%

.0%

100

100.0%

SOAL3

100

100.0%

.0%

100

100.0%

SOAL4

100

100.0%

.0%

100

100.0%

SOAL5

100

100.0%

.0%

100

100.0%

SOAL6

100

100.0%

.0%

100

100.0%

SOAL7

100

100.0%

.0%

100

100.0%

SOAL8

100

100.0%

.0%

100

100.0%

SOAL9

100

100.0%

.0%

100

100.0%

SOAL10

100

100.0%

.0%

100

100.0%

SOAL11

100

100.0%

.0%

100

100.0%

SOAL12

100

100.0%

.0%

100

100.0%

147

Lanjutan Lampiran 5
Grafik Boxplot Attitude

148

Lanjutan Lampiran 5

Variable Y Keberhasilan Proyek

Tabel Reliabilitas Keberhasilan Proyek


Case Processing Summary

Cases

Valid

100

100.0

Excludeda

.0

Total

100

100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Based on
Cronbach's Alpha

Standardized Items

N of Items

.806

.810

149

Lanjutan Lampiran 5

Tabel Validitas Keberhasilan Proyek


Item-Total Statistics
Scale Mean if Item

Scale Variance if

Corrected Item-Total

Squared Multiple

Cronbach's Alpha if

Deleted

Item Deleted

Correlation

Correlation

Item Deleted

SOAL1

35.53

7.363

.465

.362

.791

SOAL2

35.78

7.284

.514

.509

.785

SOAL3

35.37

7.246

.585

.437

.778

SOAL4

35.81

7.065

.489

.501

.788

SOAL5

35.50

7.040

.497

.775

.787

SOAL6

35.42

7.216

.564

.762

.780

SOAL7

35.64

7.425

.393

.491

.800

SOAL8

35.80

7.091

.454

.707

.794

SOAL9

35.87

6.882

.569

.785

.777

150

Lanjutan Lampiran 5

Tabel Analisis Deskriptif Keberhasilan Proyek


Statistics

SOAL1

SOAL2

SOAL3

SOAL4

SOAL5

SOAL6

SOAL7

SOAL8

SOAL9

Valid

100

100

100

100

100

100

100

100

100

Missing

Mean

4.56

4.31

4.72

4.28

4.59

4.67

4.45

4.29

4.22

Median

5.00

4.00

5.00

4.00

5.00

5.00

4.00

4.00

4.00

Mode

Std. Deviation

.499

.486

.451

.570

.570

.473

.539

.591

.561

151

Lanjutan Lampiran 5
Tabel Data Outlier Keberhasilan Proyek

Case Processing Summary


Cases
Valid

Missing

Total

Percent

Percent

Percent

SOAL1

100

100.0%

.0%

100

100.0%

SOAL2

100

100.0%

.0%

100

100.0%

SOAL3

100

100.0%

.0%

100

100.0%

SOAL4

100

100.0%

.0%

100

100.0%

SOAL5

100

100.0%

.0%

100

100.0%

SOAL6

100

100.0%

.0%

100

100.0%

SOAL7

100

100.0%

.0%

100

100.0%

SOAL8

100

100.0%

.0%

100

100.0%

SOAL9

100

100.0%

.0%

100

100.0%

152

Lanjutan Lampiran 5
Grafik Boxplot Keberhasilan Proyek

LAMPIRAN 6

153

Lampiran 6
Analisis Faktor Knowledge, Skill, Attitude

Hasil Analisis Faktor Knowledge (X1)


Tabel KMO and Barletts Test Knowledge
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.
Bartlett's Test of Sphericity

.766

Approx. Chi-Square

1.525E3

df

253

Sig.

.000

Tabel Analisis Faktor Knowledge


Rotated Component Matrixa
Component
1

SOAL17

.789

.224

.041

.026

-.172

-.067

SOAL16

.783

.079

-.002

.281

.156

-.125

SOAL12

.730

.240

.050

.156

.134

.138

SOAL15

.726

-.146

-.091

.150

.377

.257

SOAL14

.696

-.127

-.156

.220

.470

.245

154

SOAL13

.578

.110

.428

.178

.009

-.115

SOAL7

-.039

.847

.167

.087

.179

.061

SOAL8

.115

.763

.031

.204

.341

.111

SOAL9

.155

.673

.447

.108

-.007

.007

SOAL23

.434

.627

.068

.349

-.189

.112

SOAL2

-.036

.097

.839

.175

.050

.083

SOAL1

-.095

.060

.712

.005

.003

.086

SOAL3

.226

.448

.614

-.181

.118

-.185

SOAL10

.198

.442

.508

.242

.111

.296

SOAL19

.008

.057

.396

.733

.099

.082

SOAL20

.401

.222

-.212

.700

.220

.069

SOAL21

.463

.234

-.145

.690

.243

.038

SOAL18

.248

.136

.238

.587

.242

-.420

SOAL22

.342

.283

.217

.531

-.331

.207

SOAL6

.016

.203

.243

.154

.752

-.027

SOAL5

.411

.199

-.014

.093

.716

-.027

SOAL4

.024

.219

.507

-.008

.096

.675

SOAL11

.323

.407

.040

.377

-.167

.499

Extraction Method: Principal Component Analysis.


Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
a. Rotation converged in 13 iterations.

155

Lanjutan Lampiran 6
Tabel KMO and Barletts Test Knowledge Kedua
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.
Bartlett's Test of Sphericity

.766

Approx. Chi-Square

1.525E3

df

253

Sig.

.000

Tabel Analisis Faktor Knowledge Kedua


Rotated Component Matrixa
Component
1

SOAL17

.789

.224

.041

.026

-.172

-.067

SOAL16

.783

.079

-.002

.281

.156

-.125

SOAL12

.730

.240

.050

.156

.134

.138

SOAL15

.726

-.146

-.091

.150

.377

.257

SOAL14

.696

-.127

-.156

.220

.470

.245

SOAL13

.578

.110

.428

.178

.009

-.115

SOAL7

-.039

.847

.167

.087

.179

.061

156

SOAL8

.115

.763

.031

.204

.341

.111

SOAL9

.155

.673

.447

.108

-.007

.007

SOAL23

.434

.627

.068

.349

-.189

.112

SOAL2

-.036

.097

.839

.175

.050

.083

SOAL1

-.095

.060

.712

.005

.003

.086

SOAL3

.226

.448

.614

-.181

.118

-.185

SOAL10

.198

.442

.508

.242

.111

.296

SOAL19

.008

.057

.396

.733

.099

.082

SOAL20

.401

.222

-.212

.700

.220

.069

SOAL21

.463

.234

-.145

.690

.243

.038

SOAL18

.248

.136

.238

.587

.242

-.420

SOAL22

.342

.283

.217

.531

-.331

.207

SOAL6

.016

.203

.243

.154

.752

-.027

SOAL5

.411

.199

-.014

.093

.716

-.027

SOAL4

.024

.219

.507

-.008

.096

.675

SOAL11

.323

.407

.040

.377

-.167

.499

Extraction Method: Principal Component Analysis.


Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
a. Rotation converged in 13 iterations.

157

Lanjutan Lampiran 6

Hasil Analisis Faktor Skill (X2)


Tabel KMO and Barletts Test Skill
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.
Bartlett's Test of Sphericity

.752

Approx. Chi-Square

824.728

df

78

Sig.

.000

Tabel Analisis Faktor Skill


Rotated Component Matrixa
Component
1

SOAL9

.845

.130

.016

SOAL7

.765

.151

.029

SOAL8

.678

.184

.309

SOAL3

.659

.079

.404

SOAL2

.655

.042

.518

158

SOAL1

.642

.066

.579

SOAL10

.555

.543

.124

SOAL13

.086

.861

.231

SOAL12

-.025

.802

.397

SOAL11

.394

.770

.014

SOAL5

.092

.279

.768

SOAL4

.498

.231

.661

SOAL6

.118

.501

.610

Extraction Method: Principal Component Analysis.


Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
a. Rotation converged in 12 iterations.

159

Lanjutan Lampiran 6

Hasil Analisis Faktor Attitude (X3)


Tabel KMO and Barletts Test Attitude
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.
Bartlett's Test of Sphericity

.829

Approx. Chi-Square

967.928

df

66

Sig.

.000

Tabel Analisis Faktor Skill


Rotated Component Matrixa
Component
1

SOAL11

.923

.079

SOAL3

.897

.060

SOAL12

.892

.121

SOAL5

.815

.117

SOAL9

.802

.283

SOAL2

.661

.146

SOAL1

.653

.314

160

SOAL4

.624

.338

SOAL10

.601

.474

SOAL6

-.141

.868

SOAL8

.287

.798

SOAL7

.420

.780

Extraction Method: Principal Component


Analysis.
Rotation Method: Varimax with Kaiser
Normalization.
a. Rotation converged in 3 iterations.

LAMPIRAN 7

161

Lampiran 7
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Tahap I.

Regression
Variables Entered/Removedb
Model

Variables Entered

AT2, K2, K1, SK2,

Variables Removed

Method

Enter

K3, AT1, K4, SK3,


K5, SK1, K6

a. All requested variables entered.


b. Dependent Variable: KEBERHASILANPROYEK

Model Summaryb
Change Statistics

Std. Error of the


Model

R Square

Adjusted R Square

Estimate

R Square Change

F Change

df1

df2

Sig. F Change

Durbin-Watson

.428a

.183

.081

.317

.183

1.790

11

88

.068

1.909

a. Predictors: (Constant), AT2, K2, K1, SK2, K3, AT1, K4, SK3, K5, SK1, K6
b. Dependent Variable: KEBERHASILANPROYEK

162

Lanjutan Lampiran 7
ANOVAb
Model
1

Sum of Squares

df

Mean Square

Sig.

Regression

1.983

11

.180

1.790

.068a

Residual

8.859

88

.101

Total

10.842

99

a. Predictors: (Constant), AT2, K2, K1, SK2, K3, AT1, K4, SK3, K5, SK1, K6
b. Dependent Variable: KEBERHASILANPROYEK

Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Model
1

Std. Error

(Constant)

3.063

.573

K1

-.140

.093

K2

-.111

K3

Standardized
Coefficients
t

Sig.

5.347

.000

-.193

-1.504

.105

-.141

-.072

.083

K4

.095

K5

Collinearity Statistics

Zero-order

Partial

Part

Tolerance

VIF

.136

.024

-.158

-.145

.563

1.776

-1.054

.295

.067

-.112

-.102

.519

1.925

-.104

-.866

.389

.055

-.092

-.083

.645

1.550

.099

.128

.962

.339

.216

.102

.093

.527

1.899

.001

.102

.001

.005

.996

.162

.001

.000

.501

1.995

K6

.153

.103

.216

1.491

.139

.254

.157

.144

.441

2.265

SK1

.097

.121

.116

.805

.423

.222

.086

.078

.450

2.222

SK2

.142

.085

.208

1.666

.099

.263

.175

.161

.593

1.685

SK3

.002

.104

.003

.022

.982

.129

.002

.002

.460

2.174

AT1

.093

.097

.114

.954

.343

.195

.101

.092

.652

1.535

AT2

.055

.074

.086

.742

.460

.198

.079

.072

.687

1.456

a. Dependent Variable: KEBERHASILANPROYEK

Beta

Correlations

163

Lanjutan Lampiran 7
Residuals Statisticsa
Minimum

Maximum

Mean

Std. Deviation

Predicted Value

4.04

4.76

4.45

.142

100

Residual

-.530

.704

.000

.299

100

Std. Predicted Value

-2.942

2.167

.000

1.000

100

Std. Residual

-1.670

2.218

.000

.943

100

a. Dependent Variable: KEBERHASILANPROYEK

NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N

100

Normal Parametersa

Mean

.0000000

Std. Deviation

.31930180

Absolute

.084

Positive

.078

Negative

-.084

Most Extreme Differences

Kolmogorov-Smirnov Z

.835

Asymp. Sig. (2-tailed)

.488

a. Test distribution is Normal.

164

Lanjutan Lampiran 7

165

Lanjutan Lampiran 7

LAMPIRAN 8

166

Lampiran 8
Hasil Uji Pearson Correlation
Correlations

KEBERHASILANPROYEK

Pearson Correlation

KEBERHASILANPROYEK

K1

K2

K3

K4

K5

K6

SK1

SK2

SK3

AT1

AT2

.024

.067

.055

.216*

.162

.254*

.222*

.263**

.129

.195

.198*

.813

.507

.587

.031

.108

.011

.026

.008

.199

.052

.049

100

100

100

100

100

100

100

100

.217*

.238*

.273**

-.057

.133

Sig. (2-tailed)

K1

K2

K3

K4

K5

100

100

100

100

Pearson Correlation

.024

.184

.075

Sig. (2-tailed)

.813

.067

.457

.000

.000

.000

.030

.017

.006

.576

.189

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

Pearson Correlation

.067

.184

Sig. (2-tailed)

.507

.067

100

100

Pearson Correlation

.055

Sig. (2-tailed)

.366** .498** .570**

.527** .471** .419** .352** .514** .329** .415** .283**

.000

.000

.000

.000

.000

.000

.001

.000

.004

.998

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

.075

.527**

.211*

.104

.587

.457

.000

100

100

100

Pearson Correlation

.216*

Sig. (2-tailed)

.031

.000

.000

.001

100

100

100

100

Pearson Correlation

.162

Sig. (2-tailed)

.108

.000

.000

.007

.000

100

100

100

100

100

100

.366** .471** .341**

.341** .269**

.249*

.483** .288** .334**

.001

.007

.012

.000

.004

.001

.035

.302

100

100

100

100

100

100

100

100

.214*

.251*

.072

100

.498** .419** .269** .533**

.533** .557** .429** .261**


.000

.000

.000

.009

.033

.012

.474

100

100

100

100

100

100

100

.127

.042

100

.569** .389** .425** .348**


.000

.000

.000

.000

.209

.675

100

100

100

100

100

100

167

K6

SK1

SK2

SK3

AT1

AT2

Pearson Correlation

.254*

Sig. (2-tailed)

.011

.000

.000

.012

.000

.000

100

100

100

100

100

100

Pearson Correlation

.222*

.217*

Sig. (2-tailed)

.026

.030

.000

.000

.000

.000

.000

100

100

100

100

100

100

100

Pearson Correlation

.263**

.238*

Sig. (2-tailed)

.008

.017

.001

.004

.009

.000

.001

.000

100

100

100

100

100

100

100

100

Pearson Correlation

.129

.214*

.348**

.212*

Sig. (2-tailed)

.199

.006

.000

.001

.033

.000

.034

.000

.000

100

100

100

100

100

100

100

100

100

Pearson Correlation

.195

-.057

.283**

.211*

.251*

.127

.124

.206*

Sig. (2-tailed)

.052

.576

.004

.035

.012

.209

.218

100

100

100

100

100

100

Pearson Correlation

.198*

.133

.000

.104

.072

Sig. (2-tailed)

.049

.189

.998

.302

100

100

100

100

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

.570** .352**

.249*

.557** .569**

100

.514** .483** .429** .389** .398**

.398** .338**

.124

.233*

.000

.001

.034

.218

.020

100

100

100

100

100

.206*

.118

.453** .614**
.000

.000

.040

.243

100

100

100

100

.566**

.052

.114

.000

.609

.260

100

100

100

.048

.049

.633

.626

100

100

100

.052

.048

.444**

.040

.609

.633

100

100

100

100

100

100

.042

.233*

.118

.114

.049

.444**

.474

.675

.020

.243

.260

.626

.000

100

100

100

100

100

100

100

100

.329** .288** .261** .425** .338** .453**

.273** .415** .334**

.212*

100

.614** .566**

.000

100

LAMPIRAN 9

168

Lampiran 9
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Tahap II.

Regression
[DataSet1] D:\SIPIL (S2)\TESIS KU\SPSS HARI INI\ANALISIS.sav

Variables Entered/Removedb
Model

Variables Entered

AT2, K4, SK2, AT1,

Variables Removed

Method

Enter

SK1, K6a
a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: KEBERHASILANPROYEK

Model Summaryb
Change Statistics

Std. Error of the


Model

R Square

Adjusted R Square

Estimate

R Square Change

F Change

df1

df2

Sig. F Change

Durbin-Watson

.368a

.135

.080

.317

.135

2.426

93

.032

1.961

a. Predictors: (Constant), AT2, K4, SK2, AT1, SK1, K6


b. Dependent Variable: KEBERHASILANPROYEK

169

Lanjutan Lampiran 9
ANOVAb
Model
1

Sum of Squares

df

Mean Square

Sig.

Regression

1.467

.245

2.426

.032a

Residual

9.375

93

.101

Total

10.842

99

a. Predictors: (Constant), AT2, K4, SK2, AT1, SK1, K6


b. Dependent Variable: KEBERHASILANPROYEK

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1

Std. Error

(Constant)

2.570

.523

K4

.042

.093

K6

.079

SK1

Coefficients
t

Sig.

4.916

.000

.056

.452

.088

.111

.034

.099

SK2

.119

AT1
AT2

Collinearity Statistics

Zero-order

Partial

Part

Tolerance

VIF

.652

.216

.047

.044

.596

1.677

.891

.375

.254

.092

.086

.597

1.675

.041

.346

.730

.222

.036

.033

.667

1.500

.075

.176

1.587

.116

.263

.162

.153

.760

1.317

.087

.092

.107

.948

.345

.195

.098

.091

.726

1.377

.061

.072

.095

.849

.398

.198

.088

.082

.740

1.351

a. Dependent Variable: KEBERHASILANPROYEK

Beta

Correlations

170

Lanjutan Lampiran 9
Collinearity Diagnosticsa
Variance Proportions

Dimensio
Model

Eigenvalue

Condition Index

(Constant)

K4

K6

SK1

SK2

AT1

AT2

6.959

1.000

.00

.00

.00

.00

.00

.00

.00

.014

21.908

.00

.03

.02

.02

.10

.05

.39

.009

27.712

.00

.16

.08

.00

.57

.01

.04

.007

31.201

.04

.00

.35

.04

.00

.23

.25

.004

41.528

.01

.19

.01

.75

.31

.12

.01

.004

44.342

.13

.58

.46

.08

.00

.16

.29

.003

48.925

.82

.03

.08

.11

.02

.43

.02

a. Dependent Variable: KEBERHASILANPROYEK

Anda mungkin juga menyukai