TUJUAN PEMBELAJARAN
MODUL
PENDAHULUAN
perkembangan iptek yang terjadi supaya tidak ketinggalan zaman dan mampu
mengejar kemampuan negara lain termasuk yang terjadi pada perubahan
kurikulum 2013.
Kurikulum 2013 memfokuskan kegiatan pembelajaran menjadi lima
langkah, yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membuat jejaring.
Kelima langkah tersebut dirumuskan dalam rangka mencapai suatu tujuan
pembelajaran yang menghasilkan insan produktif, kreatif, inovatif, dan afektif
melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi
(Kemendikbud, 2014). Dalam praktiknya, perencanaan pembelajaran yang
koheren pun perlu diperhatikan agar proses pembelajaran dapat berjalan efektif
dan efisien demi tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan. Di samping
peran guru ditempatkan sebagai ujung tombak pendidikan, yaitu memegang
peranan penting untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas.
Tujuan pembelajaran merupakan perilaku yang hendak dicapai atau yang
dapat dikerjakan oleh peserta didik pada kondisi dan tingkat kompetensi tertentu
(Mager via Uno, 2008). Kemp dan David E. Kapel (via Uno, 2008) menyebutkan
tujuan pembelajaran merupakan suatu pernyataan spesifik yang dinyatakan
dalam perilaku atau penampilan yang diwujudkan dalam bentuk tulisan untuk
menggambarkan hasil belajar yang diharapkan. Tujuan instruksional dalam
pembelajaran hakikatnya merupakan perubahan tingkah laku yang diinginkan
pada diri peserta didik (Sudjana, 1992:2). Dari beberapa rumusan pengertian
tujuan pembelajaran yang beragam tersebut, dapat menunjuk pada hal yang
sama bahwa tujuan pembelajaran adalah tercapainya perubahan perilaku pada
peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran serta dapat dinyatakan
dengan deskripsi yang spesifik.
Perencanaan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam suatu
kegiatan belajar harus selaras dengan perencanaan materi, strategi, dan
evaluasi
yang
berlangsung
pada
suatu
proses
pembelajaran.
Proses
dalam
mengomunikasikan
maksud
kegiatan
belajar
kegiatan
belajar.
Hal
tersebut perlu
ditelaah
lebih
lanjut,
yakni
terkait
Tujuan Pembelajaran
Ranah Kognitif
Kegiatan
Belajar 1
kemampuan
berpikir,
kompetensi
memperoleh
pengetahuan,
aspek,
bagian-bagian
aspek
yang
telah
direvisi,
termasuk
konsep
materi
pembelajaran
yang
meliputi
pengetahuan
menerjemahkan,
menghitung,
mengembangkan,
kemampuan
untuk
mengaitkan
menyusun,
membangun,
mengatur,
memodifikasi,
menyimpulkan,
memutuskan,
membantah,
menilai,
merupakan
kemampuan
mengingat
dan
2) Understand (Memahami)
Aspek memahami meliputi kemampuan membangun pengertian
dari
berbagai
fungsi
menginterpretasi,
atau
pesan
menerangkan
yang
berbeda,
dengan
contoh,
seperti
kegiatan
menggolongkan,
kemampuan
merupakan
kemampuan
menentukan
membedakan,
mengorganisasikan,
dan
menghubungkan
fungsi
materi
agar
koheren
dan
menyatu
termasuk
Kata Benda
Kata Kerja
khusus
yang
berhubungan
dengan
bidang
tertentu,
Menginga
Memaham
Menil
Menciptaka
ai
Sebagai
praksis
kontekstual,
kurikulum
dilaksanakan
materi
diperoleh
melalui
siklus
aksi
dan
refleksi
berkelanjutan.
2) Domain Perubahan Kurikulum 2013
Domain utama perubahan kurikulum 2013 terlihat dari segi materi,
pendekatan pembelajaran, dan penilaian.
-
keterampilan.
Pendekatan
pertanyaan,
pembelajaran
pengumpulan
berdasarkan
data,
penalaran,
pengamatan,
dan
penyajian
didik.
Penilaian autentik pada aspek kompetensi sikap, pengetahuan,
Learning,
Scientific
Approach,
dan
Tematik
Integratif
dilakukan
dengan
memadukan
aspek
dalam
pembelajaran),
dan
kecakapan
(melalui
Langkah-langkah
pada
pendekatan
ini
meliputi
(Salirawati, 2013).
(1) Desain proyek (menentukan topik, mengatur keterlibatan
peserta didik, menentukan metode dan evaluasi yang
akan dilakukan).
periodik,
mengoordinasikan
aktivitas,
dan
Nama
PD
Jumlah Nilai
5
1
2
3
1
2
3
4
jawabnya
5 = kedisipinan waktu pengumpulan data kepada kelompok
c. Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan)
Pendekatan pembelajaran penemuan mendorong rasa ingin
tahu peserta didik untuk mengeksplorasi dan belajar sendiri.
Pendekatan ini menekankan pada proses penemuan konsep dan
bukan pada produk. Tahapan pada pendekatan ini dilakukan
melalui proses kognitif berupa observasi, klasifikasi, prediksi,
pengukuran, penentuan, dan inferi.
Sistem penilaian dapat dilakukan menggunakan tes dan
nontes. Jika penilaiannya berupa penilaian kognitif maka dapat
menggunakan tes tertulis. Jika penilaiannya berupa penilaian
proses, sikap, atau hasil kerja peserta didik maka dapat
menggunakan format penilaian yang dapat dilengkapi skala
penilaian sikap.
NO
Aspek Yang
Dinilai
Kelas:
Tingkat Kemampuan
2
3
1.
2.
3.
Jumlah
Kriteria Penskoran
1.
2.
3.
4.
Baik Sekali
Baik
Cukup
Kurang
Kriteria Penilaian
4
3
2
1
10 12
7 9
46
3
A
B
C
D
yang
dapat
penalaran menyimpang
mendorong dan menginspirasi peserta didik berpikir kritis,
analistis,
dan
memecahkan
-
tepat
dalam
masalah
mengidentifikasi,
dan
memahami,
mengaplikasikan
materi
pembelajaran
mendorong dan menginspirasi peserta didik berpikir hipotetik
dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain
dipertanggungjawabkan
tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas,
tetapi menarik sistem penyajiannya.
dan
keterampilan.
Hasil
belajar
melahirkan
yang
digunakan
menekankan
pada
dimensi
pada
tahap
ini:
didik
untuk
berdiskusi,
membangun
sikap
kompetensi
dasar,
mempelajari
cara
pengamatan,
mencatat
fenomena
yang
empati,
saling
integratif
merupakan
pendekatan
mata
Pengintegrasian
pelajaran
ini
ke
dilakukan
dalam
dalam
beberapa
hal
integrasi
tema.
sikap,
atas
hasil
belajar
peserta
didik
untuk
ranah
sikap,
atau
menerapkan
belum
dimiliki
pengetahuannya,
peserta
dalam
didik,
hal
bagaimana
apa
mereka
mereka
mampu
menerapkan perolehan belajar, dan lain-lain. Oleh sebab itu, guru dapat
mengidentifikasi materi apa yang sudah layak dilanjutkan atau perlu
dilakukan remedial.
Jenis-jenis penilaian autentik meliputi.
a. Penilaian Kinerja
Penilaian autentik sebisa mungkin melibatkan partisipasi
peserta didik, khususnya dalam proses dan aspek-aspek yang
akan dinilai. Guru dapat melakukannya dengan meminta para
menurut
periode/waktu
tertentu.
Penyelesaian
tugas
mampu
mengingat,
memahami,
mengorganisasikan,
uraian
sebisa
mungkin
bersifat
komprehensif
KI-1
KI-2
KI-3
KI-4
mencakup
mencakup
mencakup
mencakup
kompetensi
kompetensi
kompetensi
kompetensi
inti
inti
inti
inti
sikap spiritual
sikap sosial
pengetahuan
keterampilan
Keempat kompetensi inilah yang kemudian menurunkan kompetensikompetensi dasar yang wajib dicapai peserta didik dan. Kompetensi
tersebut diaplikasikan pada pelaksanaan pembelajaran saintifik dan
secara teknis terealisasikan pada rumusan tujuan pembelajaran.
C. Ranah Kognitif dalam Pembelajaran Kurikulum 2013
Berdasarkan paparan yang telah disampaikan pada subkegiatan di atas,
dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013
pendekatan saintifik dan penilaian autentik saling berkolaborasi. Jika dilihat dari
komposisi tahapan yang terdapat dalam pendekatan saintifik, keaktifan peserta
didik dan guru sangat dituntut dalam rangka tercapainya misi (tujuan
pembelajaran) yang telah direncanakan pada bagian tujuan pembelajaran.
Enam aspek dalam ranah kognitif yang meliputi aspek mengingat,
memahami, menerapkan, menganalisis, menyintesis, dan menciptakan dapat
diaplikasikan lebih lanjut
dilakukan.
Pengamatan
tersebut
dikaitkan
dengan
materi
- Aspek Kognitif
Kemampuan memahami dan menganalisis materi diperlukan pada
pelaksanaan
tahap
ini
karena
peserta
didik
harus
mampu
kemampuan
mengingat,
melakukan
pengamatan,
mencatat,
menganalisis,
LATIHAN
RANGKUMAN
Aspek ranah kognitif menurut Bloom meliputi enam aspek, yaitu aspek
pengetahuan/C1, pemahaman/C2, penerapan/C3, analisis/C4, sintesis/C5, dan
penilaian/C6.
Poin perbaikan ranah kognitif yang dilakukan Anderson dan Krathwohl terhadap
klasifikasi taksonomi Bloom mencakup hal-hal berikut.
a. Poin perbaikan dalam runtutan aspek yang dilakukan Anderson dan
Krathwohl adalah aspek menilai ditempatkan setelah aspek menganalisis
dan dimunculkan aspek menciptakan sebagai pengganti aspek sintesis
sehingga
urutannya
menjadi
mengingat,
memahami,
menerapkan,
kategori
metakognitif
yang
terdapat
pada
dimensi
berlaku sebelumnya.
Domain perubahan yang terjadi pada kurikulum 2013 meliputi hal berikut.
a. Materi disusun mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
b. Pendekatan pembelajaran berdasarkan pengamatan, pertanyaan,
pengumpulan data, penalaran, dan penyajian hasilnya melalui
pemanfaatan berbagai sumber belajar peserta didik.
c. Penilaian otentik pada aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan
saintifik).
Tahap-tahap
dalam
pendekatan
saintifik
meliputi
kegiatan
taksonomi
tujuan
pembelajaran.
Kompetensi
tersebut
TES FORMATIF 1
Rumus
Jumlah jawaban Anda yang benar
Tingkat penguasaan = --------------------------------------- X 100%
10
= baik
70%
= cukup
50 60% = kurang
10 40% = gagal
Apabila Anda memperoleh tingkat penguasaan minimal 80%, Anda dapat
meneruskan belajar ke Kegiatan Belajar 2. Apabila tingkat penguasaan Anda
masih 50-70%, Anda harus mengulangi kegiatan belajar, terutama bagian yang
belum Anda kuasai. Apabila tingkat penguasaan Anda kurang dari 50%, Anda
harus mengulang baca beberapa kali Kegiatan Belajar 1 ini.
Kegiatan
Belajar 2
dan
sikap
(nilai)
peserta
didik
setelah
mengikuti
kegiatan
untuk
mengukur
tahap
ini
adalah
menanya,
memilih,
membantu,
menolong,
memilih,
menampilkan,
dan
sebagainya.
3) Valuing (Penilaian/A3)
Aspek ini berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap suatu
kebiasaan atau stimulasi termasuk kesediaan untuk menerima nilai, latar
terjadi,
dan
menciptakan
sistem
nilai
yang
baru
termasuk
tahap
ini
adalah
menempel,
mengubah,
menyusun,
pembelajar,
yaitu
terkait
dengan
kemampuan
menyerap,
saat
guru
memulai
kegiatan
belajar
dengan
salam,
berdoa,
dan
pengorganisasian,
dan
karakterisasi
nilai)
dengan
tahapan
pembelajaran saintifik pada kurikulum 2013. Analisis yang diharapkan tentu saja
berkaitan secara khusus dengan pencapaian KI-2, yaitu sikap sosial.
1. Mengobservasi
- Deskripsi
LATIHAN
pada
RANGKUMAN
Ranah kedua yang terdapat pada taksonomi tujuan pembelajaran adalah ranah
afektif.
Ranah afektif merupakan pencapaian kompetensi yang berkaitan dengan
perasaan, emosi, sikap, derajat penerimaan atau penolakan terhadap suatu
objek
Terdapat lima aspek pengategorian pada ranah afektif ini, di antaranya:
a. penerimaan terhadap stimulasi
b. tanggapan terhadap stimulasi
c. penilaian
d. pengorganisasian
e. karakterisasi nilai.
Ranah afektif relevan dengan kategori pencapaian kompetensi inti pertama dan
kedua (KI-1 dan KI-2) pada kurikulum 2013, yaitu pada kompetensi inti sikap
TES FORMATIF 2
= baik
70%
= cukup
50 60% = kurang
10 40% = gagal
Apabila Anda memperoleh tingkat penguasaan minimal 80%, Anda dapat
meneruskan belajar ke Kegiatan Belajar 3. Apabila tingkat penguasaan Anda
masih 50-70%, Anda harus mengulangi kegiatan belajar, terutama bagian yang
belum Anda kuasai. Apabila tingkat penguasaan Anda kurang dari 50%, Anda
harus mengulang baca beberapa kali Kegiatan Belajar 2 ini.
Tujuan Pembelajaran
Ranah Psikomotor
Kegiatan
Belajar 3
kemampuan
dalam
untuk
mengukur
aspek
ini
adalah
menyelesaikan,
4) Articulation (Pengucapan)
Aspek pengucapan merupakan tahap seseorang dapat melakukan
suatu keterampilan yang lebih kompleks terutama yang berhubungan
dengan
gerakan
digunakan
interpretatif.
adalah
Contoh
menggunakan,
kata
kerja
operasional
mensketsa,
yang
menimbang,
psikomotor
merupakan
ranah
ketiga dari
taksonomi
tujuan
pembelajaran. Pada ranah ini, keterampilan peserta didik dapat dideteksi melalui
tahap imitasi, manipulasi, ketelitian, pengucapan, dan pengalamiahan. Ranah
psikomotor ini juga relevan dengan konsep kurikulum 2013, yaitu pencapaian KI4 yang berupa keterampilan. Oleh sebab itu, analisis keterkaitan antara ranah
psikomotor dengan pelaksanaan pembelajaran saintifik pun perlu dilakukan. Hal
ini bertujuan untuk memperoleh pembuktian bahwa kompetensi keterampilan
merupakan kompetensi dominan yang diharapkan dari pencapaian kurikulum
2013.
1. Mengobservasi
- Deskripsi
Kegiatan observasi merupakan wadah bagi peserta didik untuk
menggali
kemampuan
psikomotoriknya
melalui
pengamatan-
mengenai
apa
yang
diamatinya
merupakan
Penilaian proyek lebih objektif jika digunakan pada tahap ini karena
dapat
memberi
gambaran
hasil
kerja
peserta
didik
dalam
kelompoknya.
2. Menanya
- Deskripsi
Tahap menanya merupakan tahap dominan untuk dapat mengukur
keterampilan peserta didik. Melalui tahap ini, keterampilan peserta
didik dalam berbicara,
mengajukan
pertanyaan,
dan
memberi
jawaban dengan bahasa yang baik dan benar akan dapat terukur.
Selain itu, menggali keterampilan siswa berpikir spontan, cepat, dan
sigap.
- Aspek Psikomotor
Kemampuan manipulasi, ketelitian, dan pengucapan dapat sekaligus
terukur pada tahap ini. Keterampilan manipulasi terlihat ketika
peserta didik dapat menempatkan dirinya pada saat pembelajaran
(tahu
bagaimana
dia
harus
menyampaikan
pendapatnya).
(pengucapan),
dan
LATIHAN
RANGKUMAN
Ranah
psikomotor
merupakan
ranah
ketiga
pada
taksonomi
tujuan
keterampilan.
Ranah psikomotor secara umum mencakup kompetensi melakukan pekerjaan
berikut.
a. Imitasi (imitation)
b. manipulasi (manipulation)
c. ketelitian (precision)
d. pengucapan (articulation)
e. pengalamiahan (naturalization)
Ranah psikomotor relevan dengan konsep pencapaian kompetensi inti keempat
TES FORMATIF 3
5. Menggunakan,
mensketsa,
menimbang,
menggolongkan
merupakan
= baik
70%
= cukup
50 60% = kurang
10 40% = gagal
Apabila Anda memperoleh tingkat penguasaan minimal 80%, Anda dapat
meneruskan belajar ke Modul 3. Apabila tingkat penguasaan Anda masih 5070%, Anda harus mengulangi kegiatan belajar, terutama bagian yang belum
Anda kuasai. Apabila tingkat penguasaan Anda kurang dari 50%, Anda harus
mengulang baca beberapa kali Kegiatan Belajar 3 ini.
1. C. Berikut ini yang bukan aspek tahapan ranah kognitif Bloom adalah
penciptaan.
2. A. Perbaikan yang dilakukan Anderson dan Krathwohl salah satunya
menambah dimensi pada aspek pengetahuan dan dimensi proses kognitif.
3. D. Aspek tahapan akhir pada ranah kognitif yang diklasifikasikan Bloom
adalah evaluasi.
4. A. Berikut ini adalah contoh kata operasional yang dapat digunakan pada
aspek sintesis, kecuali mendeteksi.
5. B. Kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan dari pelaksanaan kurikulum
sebelumnya, yaitu KBK dan KTSP.
6. B. Berikut merupakan pendekatan
yang
terdapat
pada
pelaksanaan
merupakan
Tes Formatif 2
1. B. Ranah dalam taksonomi tujuan pembelajaan yang berkaitan dengan
indikasi peserta didik dalam memberi respons berupa sikap terhadap materi
pelajaran disebut afektif.
2. D. Tahapan aspek pada ranah kognitif secara runtut adalah penerimaantanggapan-penilaian-pengorganisasian-karakterisasi.
3. A. Berikut ini yang bukan kata kerja operasional yang dapat digunakan pada
aspek A5, yaitu memilih.
4. C. Salah satu kompetensi afektif yang hendak dicapai pada aspek A4 adalah
menyelesaikan konflik yang sedang terjadi.
5. C. Aspek yang berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap suatu
kebiasaan atau stimulasi disebut penilaian.
6. B. Menjawab, membantu, menolong, memilih, dan menampilkan merupakan
contoh kata kerja operasional yang dapat digunakan pada aspek tanggapan
terhadap stimulasi.
7. B. Ranah afektif relevan dengan pencapaian kompetensi inti yang diharapkan
pada kurikulum 2013, yaitu kompetensi inti pertama dan kedua.
8. A. Salah satu kompetensi ranah afektif yang dapat dicapai pada tahap
mencoba adalah karakterisasi nilai.
lebih
dominan
tahap
Tes Formatif 3
1. B. Ranah psikomotor adalah satu dari tiga taksonomi tujuan pembelajaran
yang berkaitan dengan pencapaian kompetensi keterampilan.
2. A. Berikut ini yang bukan aspek dalam ranah psikomotor adalah penerapan.
3. D. Aspek yang berkaitan dengan kemampuan dalam melakukan tindakan
seperti yang diajarkan disebut manipulasi.
4. B. Salah satu contoh kata kerja operasional yang dapat digunakan pada
aspek imitasi adalah kecuali merancang.
5. C. Menggunakan, mensketsa, menimbang, menggolongkan merupakan
contoh
kata
kerja
operasional
pengucapan.
6. A. Aspek pengalamiahan
yang
dapat
digunakan
merupakan
aspek
yang
pada
berkaitan
aspek
dengan
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, L.W. dan Krathwohl, D.R. (Eds). 2001. A Taxonomy for Learning,
Teaching, Assessing: A Revision of Blooms Taxonomy of Educational
Objectives. New York: Longman.
Bloom, B.S. 1956. Taxonomy of Educational Objectives: Cognitive Domain. New
York: David McKay Company.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Kurikulum 2013: Kompetensi
Dasar Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI). Jakarta: Kemdikbud.
-------. 2013. Konsep Pendekatan Scientific (PPT). Jakarta: Kemdikbud.
-------. 2013. Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar. Jakarta:
Kemdikbud.
-------. 2013. Problem Based Learning (PPT). Jakarta: Kemdikbud.
-------. 2013. Project Based Learning (PPT). Jakarta: Kemdikbud.
-------. 2014. Konsep dan Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kemdikbud.
Kusa,
Haris
Chandra.
2012.
Taksonomi.
Blog.
Diakses
dari
pada
24
http://harischandrakusa.blogspot.com/p/taksonomi.html
September 2014 di Yogyakarta.
Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2002. Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktik.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Yulaelawati, Ella. 2004. Kurikulum dan Pembelajaran: Filosofi, Teori, dan Aplikasi.
Bandung: Pakar Raya.
-. Bloom Taxonomy (Doc.PDF)
-. 2013. Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning). Modul.
-. 2013. Understanding the New Version of Blooms Taxonomy. Handbook.
http://assessment.uconn.edu/docs/LearningTaxonomy_Affective.pdf
Bloom, B. S. ed. et al. (1956). Taxonomy of Educational Objectives: Handbook 1, Cognitive Domain.
New York: David McKay.
Gronlund, N. E. (1978). Stating Objectives for Classroom Instruction 2nd ed. New York: Macmilan
Publishing.
Krathwohl, D. R. ed. et al. (1964), Taxonomy of Educational Objectives: Handbook II, Affective
Domain. New York: David McKay.
GLOSARIUM
Afektif
Anekdot
Autentik
Basis
: asas; dasar
Deteksi
Dimensi
Efektif
Efisien
Eksplorasi
Filosofi
Inisiatif
: prakarsa
Inovatif
Integratif
Kognitif
Kolaborasi
(tentang
ruang
lingkup
atau
isi);
mempunyai
dan
memperlihatkan wawasan
Konsistensi : ketetapan dan kemantapan (dalam bertindak); ketaatasasan
Kriteria
Manipulasi
Praksis
Prediksi
: ramalan; prakiraan
Refleksi
Sintesis
Skala
Sketsa
Spesifik
Taksonomi
klasifikasi
bidang
ilmu;
kaidah
dan
prinsip
yang
meliputi
dan
pengelompokan
makhluk
hidup
berdasarkan
hubungan
hierarkis;
urutan
satuan
fonologis
atau