definisi anemia
Anemia adalah kondisi dengan keadaan hb di bawah normal. Anemia dalam
kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dibawah 11gr % pada
trimester 1 dan 3 atau kadar < 10,5 gr % pada trimester 2, nilai batas tersebut
dan perbedaannya dengan kondisi wanita tidak hamil, terjadi karena hemodilusi,
terutama pada trimester 2 (Cunningham. F, 2005). Anemia yang paling sering
dijumpai dalam kehamilan adalah anemia akibat kekurangan zat besi karena
kurangnya asupan unsur besi dalam makanan.
2. Faktor resiko anemia
Gastrointesinal
Suplemen zat besi oral menyebabkan mual, muntah, kram lambung,
nyeri ulu hati, dan konstipasi.
Dosis pemberian tablet besi
Pencegahan 1x1 tablet
Pengobatan 3x1 tablet
Pemberian setelah makan
Pemberian dapat lebih ditoleransi jika dilakukan pada saat sebelum
tidur malam
Menurut Depkes RI (1999), tablet zat besi diberikan pada ibu hamil sesuai
dengan dosis dan cara yang ditentukan yaitu:
a. Dosis pencegahan Diberikan pada kelompok sasaran tanpa pemeriksaan
Hb. Dosisnya yaitu 1 tablet (60 mg besi elemental dan 0,25 mg asam
folat) berturut-turut selama minimal 90 hari masa kehamilan mulai
pemberian pada waktu pertama kali ibu memeriksa kehamilannya (K1).
b. Dosis Pengobatan Diberikan pada sasaran (Hb < 11gr% pemberian menjadi 3
tablet sehari selama 90 hari kehamilannya.
Penyerapan besi dipengaruhi oleh banyak faktor. Protein hewani dan vitamin C
meningkatkan penyerapan. Kopi, teh, garam kalsium, magnesium dapat
mengikat Fe sehingga mengurangi jumlah serapan.
Selama kehamilan minimal diberikan 90 tablet sampai 42 minggu setelah
melahirkan diberikan sejak pemeriksaan ibu hamil pertama. 1) Pemberian tablet
tambah darahi lebih bisa ditoleransi jika dilakukan pada saat sebelum tidur
malam 2) Pemberian tablet tambah darah harus dibagi serta dilakukan dengan
interval sedikitnya 6-8 jam , dan kemudian interval ini di tingkatkan hingga 12
atau 24 jam jika tinbul efek samping 3) Muntah dan kram perut merupakan efek
samping dan sekaligus tanda dini toksitasi zat besi, keduanya ini menunjukan
perlu mengubah (menurunkan) dosis zat besi dengan segera 4) Minum tablet
tambah darah pada saat makan atau segera sesudah makan selain dapat
mengurangi gejala mual yang menyertainya tetapi juga akan menurunkan
jumlah zat besi yang diabsorpsi (Soe Jordan, 2003)
gandum serta roti makanan yang terbuat dari jagung dan bubur jagung
serta beberapa produk susu.
Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder lebih ditujukan pada kegiatan skrining kesehatan
dan deteksi untuk menenmukan status patogenik setiap individu di
dalam populasi. Pencegahan sekunder bertujuan untuk menghentikan
perkembangan penyakit menuju suatu perkembangan kearah
kerusakan atau ketidakmampuan.
Dalam hal ini pencegahan sekunder merupakan pencegahan yang
dilakukan pada ibu hamil yang sudah mengalami gejala-gejala anemia
atau tahap pathogenesis yaitu mulai pada fase asimtomatis sampai
fase klinis atau timbulnya gejala penyakit atau gangguan kesehatan.
Pada pencegahan sekunder, yang dapat dilakukan oleh tenaga
kesehatan diantaranya adalah :
a. Skrining diperlukan untuk mengidentifikasi kelompok wanita yang
harus diobati dalam mengurangi morbiditas anemia. Bagi wanita hamil
harus dilakukan skrining pada kunjungan I dan rutin pada setiap
trimester. Skrining dilakukan dengan pemeriksaan hemoglobin (Hb)
untuk mendeteksi apakah ibu hamil anemia atau tidak, jika anemia,
apakah ibu hamil masuk dalam anemia ringan, sedang, atau berat.
Selain itu, juga dilakukan pemeriksaan terhadap tanda dan gejala yang
mendukung seperti tekanan darah, nadi dan melakukan anamnesa
berkaitan dengan hal tersebut. Sehingga, tenaga kesehatan dapat
memberikan tindakan yang sesuai dengan hasil tersebut. Jika anemia
berat ( Hb < 9 g/dl) dan Hct.
Pencegahan Tersier
Pencegahan
tersier
mencakup
pembatasan
terhadap
segala
ketidakmampuan dengan menyediakan rehabilitasi saat penyakit, cedera
atau ketidakmampuan sudah terjadi dan menimbulkan kerusakan. Dalam
hal ini pencegahan tersier ditujukan kepada ibu hamil yang mengalami
anemia yang cukup parah dilakukan untuk mencegah perkembangan
penyakit ke arah yang lebih buruk untuk memperbaiki kualitas hidup klien
seperti untuk mengurangi atau mencegah terjadinya kerusakan jaringan,
keparahan dan komplikasi penyakit, mencegah serangan ulang dan
memperpanjang hidup. Contoh pencegahan tersier pada anemia ibu hamil
diantaranya yaitu :
a. memeriksa ulang secara teratur kadar hemoglobin
b. mengeliminasi faktor risiko seperti intake nutrisi yang tidak adekuat
pada ibu hamil, tetap mengkonsumsi tablet Fe selama kehamilan dan
tetap mengkonsumsi makanan yang adekuat setelah persalinan.
Dampak Anemia Terhadap Kehamilan
a) Abortus
b) Persalinan prematuritas
c) Hambatan tumbuh kembang janin
d) Mudah infeksi
e) Ancaman dekompensasi kordis (Hb < 6 gr %)
f) Heperemesis gravidarum
g) Perdarahan antepartum
h) Ketuban pecah dini