Anda di halaman 1dari 2

Definisi

Syok Neurogenik (depresi pusat vasomotor).syok neurogenik, juga diketahui


sebagai syok spinal, adalah akibat dari kehilangan tonus vasomotor yang
mengakibatkan dilatasi vena dan arteriol umum. Syok ini menimbulkan hipotensi ,
dengan penumpukan darah pada pembuluh penyimpanan atau penampung dan
kapiler organ splanknik. Tonus vasomotor dikendalikan dan dimediasi oleh pusat
vasomotor di medulla dan serat simpatis yang meluas kemedula spinalis sampai
pembuluh darah perifer secara berurutan. Karenanya,kondisi apa pun yang
menekan fungsi medulla atau integritas medulla spinalis serta persarafan dapat
mencetuskan syok neurogenik. Salah satu contohnya adalah kondisi cedera kepala
yang secara langsung dan tidak langsung berefek negative pada area medulla
batang otak. Cedera langsung akibat edema serebral, dengan peningkatan tekanan
intracranial yang menyertai trauma kepala atau iskemia otak. Contoh lain yang
dapat menimbulkan syok neurogenik karena depresi batang otak medulla adalah
anesthesia umum dan takar lajak (overdose) obat, khususnya barbiturate, opium,
dan tranquilizer. Episode sinkope atau pingsan dipertimbangkan menjadi bentuk
syok neurogenik ringanyang relative sementara. (Tambayong, Jan. 2000.
Patofisiologi untuk Keperawatan. Jakarta : EGC.)
Manifestasi Klinis
Syok neurogenik spinal ditandai dengan kulit kering, hangat, dan bukan dingin,
lembab seperti yang terjadi pada syok hipovolemik. Tanda lainnya adalah
bradikardia dan bukan takikardia seperti yang terjadi pada bentuk syok lainnya.
(Smeltzer, Suzanne C. & Brenda G. Bare. 2013. Buku Ajar Keperawatan MedikalBedah Brunner & Suddarth. Jakarta. EGC.)
Gangguan neurologis akibat syok neurogenik dapat meliputi paralisis flasid, reflex
ekstremitas hilang dan priapismus. (Leksana, Ery. 2015. Dehidrasi dan Syok.
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Vol 42 No. 5 hal 393.)
Patofisiologi
Syok neurogenik disebabkan oleh cedera pada medulla spinalis yang menyebabkan
gangguan aliran keluar otonom simpatis. Sinyal-sinyal tersebut berasal dari kornu
grisea lateralis medulla spinalis antara T1 dan L2. Konsekuensi penurunan tonus
adrenergic adalah ketidakmampuan meningkatkan kerja inotopik jantung secara
tepat dan konstriksi buruk vaskularisasi perifer sebagai respon terhadap stimulasi
eksitasional. Tonus vagal yang tidak mengalami perlawanan menyebabkan hipotensi
dan bradikardia. Vasodilatasi perifer menyebabkan kulit menjadi hangat dan
kemerahan. Hipotermia dapat disebabkan leh tidak adanya vasokontriksi pengatur
otonomik pada redistribusidarah ke inti tubuh. Lebih tinggi tingkat cedera medulla
spinalis karena lebih banyak massa tubuh terpotong dari regulasi simpatisnya. Syok
neurogenik biasanya tidak terjadi cedera dibawah T6.

(Greenberg, Michael I. dkk. 2007. Teks-Atlas Kedokteran Kegawatdaruratan


Greenberg. Jakarta : Penerbit Erlangga.)
Komplikasi
1. Hipoksia jaringan, kematian sel, dan kegagalan multiorgan akibat penurunan
aliran darah yang berkepanjangan.
2. Sindrom distres pernapasan pada orang dewasa akibat destruksi pembatasan
alveolus-kapiler karena hipoksia.
3. Kebanyakan pasien yang meninggal karena syok, disebabkan koagulasi
intravascular diseminata akibat hipoksia dan kematian jaringan yang luas
sehingga terjadi stimulus berlebihan kaskade koagulasi. (Corwin, Elizabeth J.
2009. Patofisiologi : Buku Saku. Jakarta. EGC.

Anda mungkin juga menyukai