dx
1 x
dx
2
6. a x dx
sin 1 x c
8.
sec 1 x c
dx
1 x
ax
c
ln a
tgn 1 x c
x x 1
11. cos ec 2 xdx ctgx c
3
4
(2 x 5 cos x )dx 2 x 5 sin x c
INTEGRAL TENTU
Definisi :
Misal f fungsi yang didefinisikan pada [a,b], f dikatakan terintegralkan pada [a,b] jika
b
P 0 i 1
f ( x) dx = lim f ( xi )xi .
P 0 i 1
f ( x) dx menyatakan luas daerah yang tercakup diantara kurva y = f(x) dan sumbu x
dalam selang [a,b], jika f ( x ) dx bertanda negatif maka menyatakan luas daerah yang
a
f ( x) dx = 0
a
b
f ( x) dx = - f ( x) dx , a > b
f ( x) dx = F(b) F(a)
r
x dx
b r 1 a r 1
r 1 r 1
Jawab :
r 1
Karena F(x) = x
suatu anti turunan dari f(x) = xr, maka menurut TDK,
r 1
b
b r 1 a r 1
r
x dx F (b) F (a ) r 1 r 1
a
1. kf ( x ) dx k
a
f ( x)dx
[ f ( x) g (x)]dx
2.
f ( x)dx
+ g ( x ) dx
a
Contoh :
2
2
( 4 x 6 x )dx
Hitung
Jawab :
2
x2
2
2
(4 x 6 x )dx 4 xdx 6 x dx = 4
x3
6
1
4 1
8 1
6 = 12
2 2
3 3
= 4
Contoh :
2
0
2
0
1
1
2
2
2
2
2
2
2
x dx x dx x dx 2. x dx x dx x dx
1.
3.
2
2
2
x dx x dx x dx
2. Sifat Simetri
Teorema :
a
a
a
0
0
5
2.
f ( x )dx = 0.
5 x
x5
2
dx = 0
TEKNIK-TEKNIK PENGINTEGRALAN
1. Teknik Subtitusi Biasa
a. Subtitusi Dalam Integral Tak Tentu
Teorema :
Misal g fungsi yang terdiferensialkan dan F suatu anti turunan dari f, jika u = g(x)
maka f(g(x))g(x) dx = f(u) du = F(u) + c = F(g(x)) + c
Prinsipnya: dimunculkan variabel baru menggantikan variabel lama, sehingga soal
dibawa ke rumus yang tersedia. Ketika variabel baru muncul, variabel lama hilang dari
semua, dan soal integral dapat diselesaikan menggunakan rumus yang ada.
Contoh 1 :
Hitunglah
sin
x
x
dx . Soal ini tidak dapat langsung dengan rumus (tidak ada rumus yang
sesuai). Deangan pemisalan dimunculkan variabel baru sebagai sustitusi kompoen variabel
lama, diperoleh integral yang dapat diselesaikan dengan rumus yang sesuai.
Jawab : Misalkan u =
sin
x
x
x = x1/2 sehingga du =
dx = 2 sin
Contoh 2. Hitunglah
2x
1 3x 2
dx
1 1 / 2
x
dx = 2 sin udu = 2cosu + c = 2cos
2
2x
1 3x 2
2
DImisalkan u 1 3x
1 1 / 2
x
dx maka
2
x +c
dx
du
du
6 x dx
ini disubstitusikan ke soal sehingga
dx
6x
du
1
.
3
u 6x
2x
1
du
3
u
1
2 du
1
1
1 1
2
2
u 2 du
u 2
c u2 C
1 3X 2 C
1
3
3
3
3
1
2
Catatan.
Setelah dipilih yang dimisalkan, diperoleh yang akan menggantikan dx
Setelah substitusi, variable lama harus hilang semua, dan soal sesuai dengan
salah satu rumus yang ada
Jika setelah substitusi masih ada variable lama, berarti salah memilih yang
dimisalkan, ulangi lagi dengan pemisalan komponen yang lain
b. Subtitusi Dalam Integral Tentu.
Teorema :
Misal g mempunyai turunan kontinu pada [a,b] dan f kontinu pada daerah nilai g, maka
b
g (b )
g (a)
f ( g ( x )) g ' ( x )dx
f (u )du
Contoh :
1
Hitung
0 (x
x 1
2
2 x 6)
dx
Jawab :
4
2 0 ( x 2 2 x 6)
0 ( x 2 x 6)
=
1 3
1 9 du 1
1
ln u 96 (ln 9 ln 6) = ln
26 u
2
2
2 2
2x (4x 1) dx
5
2 sin x cos x dx
2
10
Penyelesaian :
a. Misal
: u 4x 2 1
Maka:
du
8x
dx
du
dx
8x
Sehingga :
2 x(4 x
1) 10 dx 2 x.u 10 .
du
1
1
1
u 10 du
u 11 c
( 4 x 2 1) 11 c
8x
4
4.11
44
b. Misal u = sin x
du
cos x
dx
du
dx
cos x
Sehingga :
2 sin
x cos x dx 2u 5 . cos x
du
2
1
2u 5 du u 6 c sin 6 x c
cos x
6
3
2. Pengintegralan Parsial
Pengintegralan parsial (sebagian) dapat dilakukan jika pengintegralan dengan teknik
subtitusi tidak memberikan hasil, dan dengan catatan bagian sisa pengintegralan lebih
sederhana dari integral mula-mula.
udv uv vdu
Contoh :
1. xe x dx
Misalkan u = x, dv = ex dx maka du = dx , v = ex
x
x
x
x
x
xe dx = xe e dx = xe e + c
2x (5x 1)
x sin x dx
a.
b.
dx
c. x 2 e 3x dx
(5x 1)
. . (5x 1) 8 c
35
35 5 8
2x
1
(5x 1) 7
(5x 1) 8 c
35
700
Misal dv = 5x 1 6 dx v .
b. Misal x = u maka dx = du
Misal dv = sin x dx maka v = -cos x
3x
dx
1
3
x 2 e 3x dx x 2 e 3x
1 3x
e
3
2
xe 3x dx
3
dv e 3x dx v e 3x dx
2 3x
dx
1 3x
e
3
1 2 3x 2
1
2 1
1 3x
x e
xe 3x dx x 2 e 3x xe 3x
e dx
3
3
3
3 3
3
2 2 3x 2 1 3x 1 3x
2
2
2 3x
x e xe e x 2 e 3x xe 3x
e c
3
3 3
9
3
9
27
6 x sin( x
5.
2x 2
6)dx
1 7 x 3 dx
2.
(3x 4) 6 dx
6.
3.
cos(5 6x )dx
(6 x 7) 3 dx
7.
ex
1 e
4.
dx
x 1
x 2 2x 7dx
8.
2xe
15 x 2
dx
9.
ln 3 2 x
dx
x
10.
e x 6
x6
dx
4.
3.
2. x 3x 7dx
1. 2x 2 e 3x dx
3x cos(4 x 5)dx
5.
xe
3x 7
6x
7x 9
dx
dx
cos 4 x dx =
1.
b.
1 cos 2 x
dx =
1
4
1
1
1
dx + 4 cos 2x (2) dx + 8 (1 + cos 4x) dx
4
3
1
1
x+
sin 2x +
sin 4x + c
32
8
4
sin m x cos n x dx
Jika m atau n bilangan bulat positif ganjil dan eksponen lain sembarang, maka keluarkan
faktor sin x atau cos x yang berpangkat ganjil tersebut kemudian gunakan kesamaan sin
2
x + cos 2 x = 1. Jika m dan n bilangan bulat positif genap, maka gunakan rumus
setengah sudut.
Contoh :
Tentukan : 1.
c.
sin 3 x cos 4 x dx
2.
sin 2 x cos 4 x dx
d.
cotg 2 x (cosec 2 x 1) dx =
cotg 2 x d(cotg x) -
tg 3/2 x sec 4 x dx
2.
tg 3 x sec 1/2 x dx
3. Pengintegralan Parsial
Pengintegralan parsial (sebagian) dapat dilakukan jika pengintegralan dengan teknik
subtitusi tidak memberikan hasil, dan dengan catatan bagian sisa pengintegralan lebih
sederhana dari integral mula-mula.
udv uv vdu
Contoh :
1. xe x dx
Misalkan u = x, dv = ex dx maka du = dx , v = ex
x
x
x
x
x
xe dx = xe e dx = xe e + c
4. Integral Fungsi Akar (Subtitusi yang Merasionalkan).
a. Fungsi Integran yang memuat bentuk n ax b
Penyelesaian dengan menggunakan subtitusi : u = n ax b
Contoh : Hitung x3 x 4dx
Jawab : Misalkan u = x3 x 4dx maka u 3 = x 4 dan 3 u 2 du = dx
Shg
3
2
3
x x 4dx = (u 4)u.3u du
3
4
3
( x 4) 7 ( x 4) 3 c
7
1. Tentukan
x2
dx
Jawab :
Jawab : Misalkan x = 2 sin t maka dx = 2 cos t dt dan 4 x 2 = 2 cos t , shg
2 cos t
4 x2
( 2 cos t ) dt ctg 2 tdt = - ctg t t + c
dx =
2
4 sin t
x2
=
4 x2
x
sin 1 c
x
2
Fungsi Rasional merupakan fungsi hasil bagi dua fungsi Polinom yang ditulis :
P( x)
F ( x)
, P(x) dan Q(x) fungsi fungsi Polinom dengan Q(x) 0
Q( x)
Fungsi Rasional dibedakan atas :
a. Fungsi Rasional Sejati yaitu fungsi rasional dimana derajat fungsi polinom pada
pembilang lebih kecil dari pada derajat fungsi polinom pada penyebut.
b. Fungsi Rasional Tak Sejati yaitu fungsi rasional dimana derajat fungsi polinom pada
pembilang lebih besar dari atau sama dengan derajat fungsi polinom pada penyebut.
Fungsi Rasional Tak Sejati dapat ditulis sebagai penjumlahan fungsi polinom dengan
Fungsi Rasional Sejati dengan jalan membagi fungsi pembilang dengan fungsi penyebut.
Permasalahan mengintegralkan fungsi rasional terletak pada bagaimana mengintegralkan
fungsi rasional sejati. Suatu fakta, bahwa fungsi rasional sejati dapat ditulis sebagai
jumlah dari fungsi rasional sejati yang lebih sederhana
Contoh :
5x 1
2
3
2
x 1 x 1 x 1
a. Penjabaran Fungsi Rasional atas Faktor Linear yang Berbeda
Contoh :
5x 3
dx
Tentukan 3
x 2 x 2 3x
Jawab :
5x 3
3
x 2 x 3x
5x 3
A
B
C
x ( x 1)( x 3) x x 1 x 3
5x 3
x 3 2 x 2 3x
dx =
, dan C =
sehingga
3
1
dx
2
2
x x 1 dx x 3 dx
= - ln x
1
3
ln x 1 ln x 3 c
2
2
x
( x 3) 2
dx
Jawab :
x
( x 3)
A
B
x 3 ( x 3) 2 maka x = A(x-3) + B
dengan menyamakan koefisien pada kedua polinom diruas kiri dan ruas kanan
diperoleh : A = 1 dan B = 3 sehingga
x
( x 3)
dx
1
3
3
dx
dx ln x 3
c
2
x3
x3
( x 3)
Yang perlu diperhatikan untuk tiap faktor (ax b) k dalam penyebut, maka ada
sebanyak k suku penjabarannya, yaitu :
Ak
A1
A2
...
2
ax b (ax b)
(ax b) k
c. Penjabaran Fungsi Rasional atas Faktor Kuadrat yang Berbeda
Contoh :
Tentukan
6 x 2 3x 1
( 4 x 1)( x 2 1)
dx
Jawab :
6 x 2 3x 1
(4 x 1)( x
1)
A
Bx C
4x 1
x2 1
Selanjutnya tentukan A, B dan C seperti cara diatas dan kemudian hitung integral setiap
sukunya.
PENGGUNAAN INTEGRAL TERTENTU
1. Luas Daerah Bidang Rata
a. Daerah Antara Kurva dan Sumbu Koordinat.
Perhatikan gambar daerah rata dibawah ini
Daerah R dibatasi oleh grafik-grafik y = f(x), x =
a, x = b dan y = 0, luasnya A(R) ditentukan oleh :
b
A(R) = f ( x)dx
a
Jika gambar terletak disebelah kiri sumbu Y maka integral diatas bernilai negatif, karena
luas daerah tidak mungkin bilangan negatif maka nilai integral tersebut dimutlakkan.
Contoh :
10
Untuk menghitung luas daerah rata ikuti pola berfikir sebagai berikut :
1. Gambar daerah yang bersangkutan
2. Potong daerah menjadi jalur-jalur dan beri nomor pada satu jalur tertentu
3. Hampiri luas jalur tertentu tersebut dengan luas persegi panjang
4. Jumlahkan luas jalur-jalur pada daerah tersebut
5. Ambil limit dari jumlah diatas dengan lebar jalur menuju 0, maka diperoleh integral
tertentu.
b. Daerah antara 2 Kurva
Perhatikan kurva-kurva y = f(x) dan y = g(x) dengan g(x) f(x) pada selang [a,b], sebagai
gambar berikut :
A ( f ( x ) g ( x ))x
b
A = ( f ( x) g ( x))dx
a
a.
cos x
2
0 1 sin x
dx
c. (tgx ctgx) 2 dx
e.
x2
9 x
dx
b. ( x ln x ) dx
d. ctgx cos ec 3 xdx
f.
2x 1
4x 5
dx
11
x dan y = -x + 6
12
2y + x