Abstrak Pengembangan simulasi komputer sebagai media dalam model pembelajaran kooperatif telah dilakukan untuk meminimalisir
miskonsepsi fisika konsep mekanika pada siswa kelas X SMA di Kota Palu. Penelitian ini dilakukan dengan mengikuti metodologi penelitian
pengembangan yang terdiri atas fase investigasi awal, fase desain, fase realisasi, fase implementasi dan uji coba. Tingkat penurunan
miskonsepsi dan peningkatan hasil belajar siswa adalah indikator utama keberhasilan penelitian, disamping validitas, kepraktisan dan
efektivitas. Melalui implementasi pembelajaran dengan media simulasi komputer diperoleh rerata skor siswa sebesar 8,01, n-gain
ternormalisasi 79,26% serta penurunan tingkat miskonsepsi sebesar 39,75%. Pembelajaran kooperatif dengan simulasi komputer lebih baik
dari pembelajaran kooperatif tanpa menggunakan simulasi komputer yang dibuktikan melalui uji beda dengan taraf signifikansi 5% serta
perbandingan rerata nilai n-gain. Disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif menggunakan simulasi komputer cukup efektif dalam
mengatasi miskonsepsi fisika konsep mekanika yang dialami oleh siswa SMA.
I. PENDAHULUAN
Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar fisika pada
siswa SMA di Kota Palu adalah tingginya tingkat
miskonsepsi [1-5]. Adapun konsep yang mengalami
miskonsepsi tersebut yaitu mekanika, listrik, magnet,
termodinamika, gelombang, dan optik. Tingginya abstraksi
konsep pada mata pelajaran fisika diduga kuat sebagai
penyebabnya, dimana hal tersebut membuka peluang yang
cukup besar bagi siswa untuk mengalami miskonsepsi [2].
Apalagi metode konvensional (ceramah) masih dominan
yang diterapkan sebagian besar guru fisika.
Hingga saat ini, model pembelajaran kooperatif telah
diterapkan dalam pembelajaran fisika di kelas oleh sebagian
besar guru di Kota Palu. Namun, pemanfaatkan media
pembelajaran, seperti simulasi komputer, belum pernah
dilakukan. Hal ini disebabkan karena keterbatasan media
pembelajaran, seperti simulasi komputer, belum tersedianya
perangkat pembelajaran, serta
belum adanya desain
pembelajaran kooperatif dengan media tersebut [1]. Di sisi
lain, studi mengenai model pembelajaran kooperatif dengan
menggunakan simulasi komputer untuk mengatasi
miskonsepsi fisika juga belum pernah dilakukan.
Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini bertujuan
untuk mengembangkan simulasi komputer konsep mekanika
sehingga miskonsepsi fisika yang dialami oleh siswa SMA
dapat dikurangi. Dimana, upaya ini dilakukan melalui
identifikasi miskonsepsi fisika, pengembangan simulasi
komputer, penerapan pembelajaran kooperatif dengan
menggunakan
simulasi
komputer
serta
evaluasi
pembelajaran fisika.
II. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode
penelitian pengembangan. Tahapan penelitian ini meliputi
studi pendahuluan, pengembangan simulasi dan perangkat
pembelajaran, uji coba terbatas dan uji coba lebih luas, uji
model pembelajaran dan sosialisasi hasil penelitian [6,7].
Identifikasi
miskonsepsi
yang
dialami
siswa
menggunakan tes diagnostik miskonsepsi dengan CRI yang
dikembangkan oleh Masril dan Nurasma [8] serta tes yang
I.
PENENTUAN SISWA
MISKONSEPSI
YANG
MENGALAMI
ISSN 0853-0823
287
No
Sekolah
1
2
3
4
5
6
SMAN 7 Palu
SMAN Muhammadiyah
MAN Model
SMAN 2 Palu
SMAN 5 Palu
SMAN 3 Palu
Rata-rata
Sekolah
SMA Negeri 2 Palu
SMA Negeri 3 Palu
SMA Negeri 5 Palu
SMA Negeri 7 Palu
MAN Model
SMA Muhammadiyah
Rerata
Pretes
4.42
4.31
4.41
4.09
4.24
4.10
4.26
Rerata
Postes
7.92
8.00
8.00
8.00
8.12
8.00
8.01
N-gain
76.53
78.67
79.32
79.43
81.76
79.83
79.26
Sekolah
1
2
3
4
5
6
MS
63.75
61.18
61.27
67.81
58.75
50.00
60.46
Pretes
KK
TB
10.00
7.08
11.60
9.42
9.22
7.87
6.56
4.69
5.42
6.25
9.00
5.00
8.63
6.72
KB
19.17
17.80
21.64
20.94
29.58
36.00
24.19
MS
17.92
24.86
22.97
23.75
17.78
17.00
20.71
Postes
KK
TB
4.58
4.17
5.14
3.24
4.59
2.70
3.44
3.44
4.44
3.89
6.00
7.00
4.70
4.07
KB
73.33
66.76
69.73
69.38
73.89
70.00
70.51
A.3.Uji model
Uji model dilakukan untuk mengetahui efektivitas model
pembelajaran yang dikembangkan dibandingkan dengan
model pembelajaran kooperatif tanpa media pembelajaran.
ISSN 0853-0823
288
Mean
Kelas kontrol
Kelas eksperimen
20
20
7.20
9.00
Std.
Deviation
0.41
0.56
Std. Error
Mean
0.09
0.13
Hasil Belajar
TABEL VI.
Kelas
Kontrol
Eksperimen
Levenes Test
for Equality
Variances
F
Sig.
0.028
df
Standar Deviasi
0.41
0.56
N-Gain (%)
60.83
75.00
ISSN 0853-0823
289
IV. KESIMPULAN
Studi pengembangan simulasi komputer dan perangkat
pembelajarannya telah dilakukan pada siswa kelas X SMA
di Kota Palu. Penerapan pembelajaran kooperatif dengan
menggunakan simulasi komputer dapat dikatakan berhasil
karena rerata skor hasil belajar siswa, n-gain ternormalisasi
dan penurunan miskonsepsi, sebesar 8,01, 79,26% dan
39,75%, secara berurut. Bahkan, hasil uji beda yang
dilakukan dengan taraf signifikansi 5% dan perbandingan
rerata nilai n-gain menunjukkan pembelajaran kooperatif
dengan simulasi komputer lebih baik dari pembelajaran
kooperatif tanpa menggunakan simulasi komputer. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
kooperatif dengan menggunakan simulasi komputer cukup
efektif dalam mengatasi miskonsepsi mekanika yang
dialami oleh siswa SMA.
Sahrul S
@ (a) menggunakan skor jawaban 1-5 (b) Baru pilihan
ganda belum dilanjutkan ke essay dan wawancara (c) Ya, 30
konsep dalam fisika.
TANYA JAWAB
Arif Maftukhim (UNMUH Purworejo)
? Dalam menentukan miskonsepsi dengan CRI, (a)
bagaimana penentuan miskonsepsi / kurang pahamnya siswa
terhadap konsep? (b) Dalam menentukan miskonsepsi
peneliti menggunakan pilihan ganda saja atau dilanjutkan
essay dan wawancara? (c) apakah sudah digunakan pada
konsep yang lain?
Anonim
? Studi pendahuluan miskonsepsi siswa tentang apa?
? Pakai program apa?
? Program dulu yang dibuat atau dicari dulu miskonsepsi
yang paling banyak?
Sahrul S
@ Konsep Mekanika.
@ Delphi 7.0.
@ Miskonsepsi kemudian programnya.
R. Wakhid A (UMP)
? Pretes itu dilakukan sebelum materi diberikan, postes
dilakukan setelah materi diberikan, ya jelas hasilnya selalu
lebih baik post tes. Bagaimana tanggapan anda?
Sahrul S.
@ Apabila proses pembelajaran tidak berjalan baik maka
belum tentu lebih baik.
PUSTAKA
[1]
[2]
[3]
[4]
ISSN 0853-0823
290
Sahrul S
@ Perlu dilakukan pelatihan pembuatuan media sains.
ISSN 0853-0823