Jtptunimus GDL Malayaadia 7153 2 Bab1
Jtptunimus GDL Malayaadia 7153 2 Bab1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pemeriksaan sediaan apus darah tepi merupakan pemeriksaan darah
rutin dan pemeriksaan penyaring. Pemeriksaan darah rutin terdiri dari
Hemoglobin, jumlah sel darah putih, hitung jenis sel darah putih, dan laju
endap darah. Pemeriksaan penyaring tediri dari gambaran darah tepi, jumlah
sel darah merah, hematokrit, indeks sel darah merah, jumlah retikolosit,dan
trombosit.
Sediaan apus darah tepi menurut jenisnya dibagi menjadi dua yaitu
sediaan apus darah tipis dan sediaan apus darah tebal. sediaan apus darah
mempunyai kegunaan dalam bidang parasitologi dan hematologi.(Is Suhariah
ismid dkk, 2000)
Sediaan apus darah tipis yang baik harus memenuhi syarat yaitu lebar
dan panjangnya tidak memenuhi seluruh kaca, ekornya tidak terbentuk seperti
bendera robek, secara penebalannya nampak berangsur-angsur menipis dari
kepala
kearah ekor,
B. Perumusan masalah
Latar belakang diatas didapat suatu masalah yaitu apakah ada pengaruh
terhadap gambaran morfologi sel darah antara pewarnaan sediaan apus darah
yang menggunakan giemsa dengan pengencer aquadest dan giemsa dengan
pengencer buffer.
C. Tujuan penelitian
Tujuan umum
Mengetahui morfologi sel darah pada sediaan apus darah tepi.
Tujuan khusus
1. Memeriksa morfologi sel darah pada giemsa yang diencerkan dengan
aquadest.
2. Memeriksa morfologi sel darah pada giemsa yang diencerkan dengan
buffer.
3. Mambandingkan hasil gambaran morfologi sel darah pada giemsa yang
diencerkan dengan aquadest dan buffer.
D. Manfaat penelitian
Dengan mengetahui hasil yang diperoleh dari penelitian diharapkan
1. Menambah informasi kepada petugas laboratorium mengenai pewarnaan
sediaan apus darah.
2. Menambah masukan dan sumber informasi kepada pembaca dan penulis
mengenai penggunaan cat giemsa yang diencerkan dengan aquades atau
buffer.