Anda di halaman 1dari 6

Subsurface Mapping Techniques-Basic Petroleum System

Kunci sukses dalam eksplorasi Hidrokarbon.


Hidrokarbon.

SUBSURFACE MAPPING TECHNIQUES.

1. Trap / Jebakan.

10. Basic Petroleum System.

2. Source Rocks / Batuan sumber.


3. Reservoir Rocks / Batuan sarang.
4. Seal/Cap Rocks /Batuan Penutup.
Mustoto Moehadi.
Moehadi.

5. Migrasi

HP. 0811 863 643

moeham.university@yahoo.com

August 17, 2011

Subsurface Mapping Techniques-Basic Petroleum System

By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.

Subsurface Mapping Techniques-Basic Petroleum System

Trap / Jebakan.
Jebakan.

Tipe Jebakan.
Jebakan.

Suatu gambaran batuan yang cocok untuk mengandung hidrokarbon


dan penutup formasi batuan yang relatif kedap yang tidak bisa
dilewati oleh bermigrasinya hidrokarbon.
Suatu jebakan bisa dideskripsikan sebagai jebakan struktur ( dalam
suatu deformasi lapisan bisa terlipat atau terpatah kan) atau jebakan
stratigraphi (pada suatu area yang mengalami perubahan batuan,
bisa ketidak selarasan, pembajian atau reef).
Simple Structural Trap (Fold)

Simple Structural Trap (Fault)

Stratigraphic Trap
By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.
UKOOA, 2004

By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.

Combination
by DJ.Tearpock and RE. Bishke,1991.

Subsurface Mapping Techniques-Basic Petroleum System

Subsurface Mapping Techniques-Basic Petroleum System

Trapping Mechanisms

Trapping Mechanisms

Migrasi dan akumulasi merupakan faktor kritis terakhir dalam


siklus generasi dari perkembangan sebuah jebakan.
Suatu perangkap adalah sebuah konfigurasi geometrik dari
struktur dan/atau perlapisan, dimana batuan permeabel
(reservoir) berada disekelilingnya dan dilingkupi oleh batuan
impermeabel (penutup).
Dalam beberapa kasus, perangkap bisa terbentuk oleh faktor
hidrodinamik, dimana hal tersebut terjadi dengan perpindahan
air dibawah permukaan tanah, akan tetapi hal ini jarang terjadi.
Banyak perangkap menjadi satu dalam tiga kategori(gambar):
perangkap struktur, perangkap stratigrafi, atau kombinasi
perangkap yang mempunyai aspek keduanya baik struktur atau
stratigrafi.
By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.

By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.

Subsurface Mapping Techniques-Basic Petroleum System

Subsurface Mapping Techniques-Basic Petroleum System

Trapping Type.

Kunci sukses dalam eksplorasi Hidrokarbon.


Hidrokarbon.
Beberapa perangkap bisa mengandung
minyak, gas alam, atau kombinasi dari
keduanya, dengan perangkap gas
berada pada tingkat yang tertinggi.
Dibawah kolom minyak dan gas serta
pada sisi reservoir terisi oleh air, dengan
beberapa pengecualian massa jenisnya
lebih berat daripada minyak.
Perangkap struktur (gambar a) dibatasi
oleh ukuran penutupnya, jarak vertikal
antara titik atas dan bawah struktur
dapat terisi penuh hingga titik batasnya
atau lebih umumnya bisa lebih kurang
terisi penuh.
Perangkap stratigrafi (gambar, b) hanya
terbatas pada jumlah petroleum yang
terisi, sedangkan yang lain dapat
dibatasi oleh ukuran dan bentuk dari
reservoir serta perubahan litologi lateral.

By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.

1. Trap / Jebakan.
2. Source Rocks / Batuan sumber.
3. Reservoir Rocks / Batuan sarang.
4. Seal/Cap Rocks /Batuan Penutup.
5. Migrasi

By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.

Subsurface Mapping Techniques-Basic Petroleum System

Subsurface Mapping Techniques-Basic Petroleum System

The Source Rock

The Source Rock


Seringkali pada delta memiliki bentuk geometri reservoar yang
baik, dan strukturnya terbentuk saat pendapan dimulai.
Contoh kasus, berpindahnya dan proses akumulasi petroleum
kemungkinan akan lebih efisien dari biasanya, dengan shale
yang mengandung sedikit materi organik dapat menjadi source
rock.

Pengendapan yang cepat merupakan salah satu cara untuk


mencegah pengerusakan materi organik, pengendapan yang
cepat dicirikan dengan perlapisan batuan endapan yg tebal,
seperti delta.

Batuan Induk adalah batuan sedimen yg mengandung materi


organik,sebagai dasar pembentuk minyak bumi yang telah
terakumulasi,terawetkan,dan termatangkan secara termal.
Partikel organik biasanya berbutir halus, dan lebih mudah
terbentuk pada lingkungan air yg tenang.
Batuan Induk biasanya berbutir halus;
Contohnya seperti shale dan (Karbonat) Limemud, marl, atau coal.
By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.

Pengendapan yang cepat juga menyebabkan penipisan


endapan materi organik, beberapa source rock dengan
proses pengendapan cepat hanya mengandung 1% materi
organik.
By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.

10

Subsurface Mapping Techniques-Basic Petroleum System

Subsurface Mapping Techniques-Basic Petroleum System

The Source Rock

Klasifikasi Batuan Induk;


Induk;

Pengawetan materi organik merupakan tahapan yg lebih


sulit dibandingkan proses pengendapannya. Sedangkan di
darat, endapan danau dan rawa, kebanyakan akumulasi dari
materi organik sangat mudah dirusak oleh proses oksidasi
dan aktivitas biologis.
Temuan diatas biasanya terdapat pada lingkungan marine yang
terbatas, dan terhalangi dari lautan terbuka.
Pada kasus marine, shale memiliki kandungan materi organik
dalam jumlah besar tetapi dengan proses pengendapan yang
lambat, sehingga pada lingkungan marine umumnya akan
terjaga dari pengaruh oksidasi sehingga materi organik akan
tersimpan/ terawetkan dengan baik atau tidak rusak.

Batuan Induk Lempung

Batuan Karbonat.
Karbonat.

Bukan Batuan Induk


Marjinal
Cukup (fair)
Bagus (Good)
Sangat Bagus (V.Good)
Excellent

TOC < 0.1%


TOC = 0.1 0.2%
TOC = 0.2 0.6%
TOC = 0.6 1.5%
TOC = 1.5 2.0%
TOC >2.0%

TOC <0.1%
TOC = 0.1 0.5%
TOC = 0.5 1.0%
TOC = 1.0 2.0%
TOC = 2.0 4.0%
TOC > 4.0%

Shale membutuhkan jumlah materi organik yang banyak


sehingga shale tersebut dapat menjadi source rock.

By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.

11

By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.

12

Subsurface Mapping Techniques-Basic Petroleum System

Subsurface Mapping Techniques-Basic Petroleum System

Beberapa istilah yang berhubungan


dengan batuan induk antara lain;

HYDROCARBON SOURCE ROCK.


Banyaknya kandungan kerogen dalam batuan disebut Total
Organic Content (TOC), yang dinyatakan dalam % berat.
TOC 1%, artinya kandungan dalam batuan sebesar 1% dari
berat batuannya.

Potensial Source Rock (Batuan Induk Potensial)


adalah batuan lempung atau karbonat halus yang
mengandung TOC lebih dari 1% untuk menghasilkan
hidrokarbon dimasa mendatang, tetapi pada saat ini
berada pada fase early mature sehingga belum dapat
menghasilkan migas dalam jumlah yang cukup
komersial.

Dapat dikatakan sebagai batuan sumber hidrokarbon jika


batuan tersebut mempunyai kandungan TOC lebih dari 1%.
Beberapa pendapat ada yang menyatakan 0.5%.

Effective Source Rock (Batuan Induk Efektif) adalah


batuan induk yang sedikitnya dapat menhasilkan
migas dalam jumlah yang komersial untuk di produksi.

Selain TOC, hal yang penting lainnya adalah ketebalan dan


pelamparan batuan induk.
Hal ini terkait dengan jumlah Hidrokarbon yang akan
terbetuk nantinya.

Expended Source Rock adalah batuan induk yang


sudah dalam fase lanjut dari kematangan temperature/
over matured dimana hidrokarbon yang terbentuk
dahulu telah bermigrasi, yang tertinggal di batuan
hanya sisa hidrokarbonnya.

By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.

13

By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.

14

Subsurface Mapping Techniques-Basic Petroleum System

Subsurface Mapping Techniques-Basic Petroleum System

Source Rock

Origin of Oil and Gas

Suatu batuan yang banyak mengandung material organik, jika


terpanaskan secukupnya, akan menghasilkan minyak dan gas. Batuan
sumber yang khas, umumnya shale atau batugamping, mengandung
1% kandungan bahan organik dan mengandung TOC sebesar 0.5%,
setidaknya batuan sumber mempunyai kandungan bahan organik
sebesar 10%.
Batuan yang berasal dari laut mempunyai kecenderungan sebagai oilprone, sedangkan batuan asal dari darat mempunyai kecenderungan
sebagai gas-prone. Pengawetan dari bahan organik tanpa penurunan
adalah kritikal terbentuknya sebagai batuan sumber yang baik.

Minyak dan gas umumnya


berasal dari pembusukan
tanaman dan bakteri. Pertamatama sisa tanaman harus
terjebak dan disimpan dalam
sedimen, kemudian tertimbun
dan bagian yang terdalam
secara perlahan termatangkan
dalam kondisi yang kurang
oksigen untuk menghasilkan
minyak atau gas.
Jia source rock telah mulai
menghasilkan minyak atau gas
dapat dikatakan sudah
matang/mature. Semakin dalam
source rock/batuan sumber,
semakin terpanaskan akan
mengakibatkan minyak
termatangkan lebih lanjut dan
akan membentuk gas dan pada
akhirnya semua HC akan
terbakar.
UKOOA, 2004

By Ir. Mustoto Moehadi


MM. MT.
UKOOA, 2004

15

Subsurface Mapping Techniques-Basic Petroleum System

By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.

16

Subsurface Mapping Techniques-Basic Petroleum System

Batuan ReservoirReservoir-Klastik

Kunci sukses dalam eksplorasi Hidrokarbon.


Hidrokarbon.

Batuan terpenting yang bertindak sebagai reservoir;


Batupasir (Sandstone).
Gamping atau Karbonat (Limestone dan Dolomite).
Rekahan (Fracture Rocks of other types).

1. Trap / Jebakan.
2. Source Rocks / Batuan sumber.
3. Reservoir Rocks / Batuan sarang.

62% of the 266 giant field have


siliciclastic reservoir (Halbouty, 1970).

4. Seal/Cap Rocks /Batuan Penutup.

Sandstone reservoir contribute to


60% of HC reservoir and 23% of total
production.

5. Migrasi

Carbonate reservoir contribute 39%


of reserves and 75% of total
production
By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.

17

By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.

18

Subsurface Mapping Techniques-Basic Petroleum System

Subsurface Mapping Techniques-Basic Petroleum System

Pendahuluan

Reservoir Rocks

Definisi batuan Reservoir;


suatu wadah yang dijenuhi minyak dan gas bumi,
merupakan suatu lapisan berongga atau berpori-pori.
Secara teoritis semua batuan, baik batuan beku maupun
batuan metaforf dapat bertindak sebagai batuan reservoir.
99% batuan reservoir adalah batuan sedimen.

Suatu batuan yang berada dalam bumi dimanan mempunyai


poroitas dan permeabilitas untuk menyimpan dan memindahkan
cairan. Batuan sedimen umumnya sebagai batuan reservoar hal ini
disebabkan mempunyai porosity lebih dari pada batuan beku dan
metamorf dan terbentuk dibawah kondisi temperatur dimana
hidrokarbon dapat tersimpan.

Jenis batuan reservoir;


Sangat dipengaruhi oleh besarnya porositas dan
permeabilitas.
Porositas merupakan perbandingan volume pori-pori
terhadap volume batuan keseluruhan, sedangkan
Permeabilitas merupakan kemampuan dari medium berpori
untuk mengalirkan fluida yang dipengaruhi oleh ukuran
butiran, bentuk butiran serta distribusi butiran.
Batuan reservoir juga dipengaruhi oleh fase fluida yang
mengisi pori-pori tersebut, berhubungan atau tidak satu
sama lainnya.
By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.

19

By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.

20

Subsurface Mapping Techniques-Basic Petroleum System

Subsurface Mapping Techniques-Basic Petroleum System

Pore Space

Rock
Rocks Pore Spaces in Thin Sections

Secara teori porosity yang terbesar adalah 47%.


Pada kenyataannya, porositasnya 30% itu sudah dianggap bagus.
Makin dalam posisi reservoirnya, porositasnya akan berkurang.

By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.

21

By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.

22

Subsurface Mapping Techniques-Basic Petroleum System

Subsurface Mapping Techniques-Basic Petroleum System

Grain Size, Sortasi and Rock Fabric.

Porositas

Grain Size

Porositas Total

Porosity sangat tergantung pada


derajat kebundaran, sortasi dan
tidak tergantung dari besar
butir/grain size.
Permeability sangat tergantung pada
derajat kebundaran, sortasi dan
besar butir, makin kecil butirannya
makin kecil nilai permeabilitasnya.

Sortasi

Termasuk volume yang ditempati oleh air yang terikat oleh lempung/
clay-bound water.
Core plug / plug inti dilaboratorium diukur dengan helium, setelah
dibersihkan dan dikeringkan dengan benar.
Secara akurat akan dikalibrasikan antara log porositas density dengan
core.

Porositas Efektif
Volume yang ditempati oleh cairan yang bisa bergerak (minyak dan air).
Tidak termasuk air yang terikat oleh lempung.
Tidak bisa dikalibrasikan langsung dengan core.
Conductive Fluids

matrix
(quartz)

Mineral properties influence


porosity and GR logs

claybound
water

capillary
water

mobile
water

oil
gas

Effective Porosity

Total Porosity

Rock Fabric
By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.

dry
clay

23

By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.

24

Subsurface Mapping Techniques-Basic Petroleum System

Subsurface Mapping Techniques-Basic Petroleum System

Kunci sukses dalam eksplorasi Hidrokarbon.


Hidrokarbon.

Seal/Cap Rocks

1. Trap / Jebakan.
2. Source Rocks / Batuan sumber.
IPIMS

3. Reservoir Rocks / Batuan sarang.


Shale adalah merupakan batuan penutup yang dominan dari cadangan di seluruh dunia dan sangat
banyak seal/tutupan pada cekungan sedimen yang kaya akan terrigenous, di mana batu pasir adalah
batuan reservoir yang dominan.
Evaporites, umumnya merupakan adalah batuan penutup yang paling efisien di sebuah cekungan.
Mereka sangat umum di temukan pada cekungan karbonat-yang kaya akan batuan sumber, dan
mereka sering membentuk seal untuk reservoir karbonat.
Selanjutnya, evaporites umumnya berkembang dalam suatu cekungan yang terbatas, dimana
akumulasi organik batuan kaya sumber juga disukai.
Karbonat padat adalah menduduki nomer ketiga sebagai batuan penutu sekitar 2% dari cadangan
dunia.

4. Seal/Cap Rocks /Batuan Penutup.


5. Migrasi

By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.

25

Subsurface Mapping Techniques-Basic Petroleum System

By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.

26

Subsurface Mapping Techniques-Basic Petroleum System

Seal/Cap Rocks

Seal/Cap Rocks

Perangkap harus
tertutup oleh batuan
yang kedap untuk
menghentikan
migrasi minyak bumi
secara menerus ke
atas.

Suatu batuan yang kedap air, umumnya shale, anhidrite


atau salt, terbentuk sebagai penghalang atau penutup
atas dan fluida tidak bisa bermigrasi pada sekitar
batuan reservoar maupun diluar reservoar.

Dalam kasus suatu


Antiklin ;
a. Patahan.
b. Jebakan Stratigrafi
c. Harus tertutup
baik vertikal maupun
horizontal.

UKOOA, 2004
By Ir. Mustoto
Moehadi MM. MT.

27

IPIMS
By Ir.

Mustoto Moehadi MM. MT.

Subsurface Mapping Techniques-Basic Petroleum System

Subsurface Mapping Techniques-Basic Petroleum System

Kunci sukses dalam eksplorasi Hidrokarbon.


Hidrokarbon.

Migration Processes

28

1. Trap / Jebakan.
2. Source Rocks / Batuan sumber.
3. Reservoir Rocks / Batuan sarang.
4. Seal/Cap Rocks /Batuan Penutup.

Variasi yang luas mengenai ruang antara batuan induk dan


pemindah/lapisan reservoir yang memungkinkan.

5. Migrasi

By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.

29

By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.

30

Subsurface Mapping Techniques-Basic Petroleum System

Subsurface Mapping Techniques-Basic Petroleum System

Dalam Migrasi dikenal istilah;


istilah;

Migrasi
Migrasi Hydrocarbon.

Migrasi Primer; yaitu pergerakan hidrokarbon keluar dari


batuan induknya menuju batuan reservoir. Migrasi ini bisa
mengarah keatas, kesamping atau kebawah, tergantung dari
posisi batuan reservoir yang terdekat.

Adalah perpindahan tempat hidrokarbon dari batuan induknya melalui


batuan porous atau bidang sesar menuju tempat yang bertekanan lebih
rendah.

Kedalaman oil widow tergantung oleh;


Gradient Geothermal.

Migrasi Sekunder;
Sekunder; yaitu pergerakan hidrokarbon dari batuan
reservoir yang satu ke reservoir lainnya. Migrasi sekunder
ini akan selalu mengarah keatas secara vertikal melalui
patahan ataupun Up-dip dan ke samping.

Meningkatnya tekanan pori akibat menyusutnya batuan induk karena


volume kerogen yang berkurang yang berubah menjadi hidrogen.
Batuan induk akan mengalami rekahan yang mengakibatkan
perpindahan hidrokarbon.

Migrasi hanya akan berhenti apabila hidrokarbon tersebut


terperangkap dalam suatu jebakan atau Trap sehingga tidak
bisa mengalami pergerakan lagi.

Dalam kerak bumi umumnya semakin dalam mempunyai tekanan yang


lebih besar sehingga, migrasi hidrokarbon berprinsip dari yang
bertekanan tinggi ke tekanan rendah atau dengan kata lain
perpindahannya akan relatif ke atas atau kearah Up-Dip.
Berpindahnya hidrokarbon kedalam batuan reservoir disebut migrasi,
dan bisa secara primer maupun sekunder.

By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.

31

By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.

32

Subsurface Mapping Techniques-Basic Petroleum System

Subsurface Mapping Techniques-Basic Petroleum System

Migrasi primer dan sekunder

HC Migration, How They Migrate

Migrasi dapat dibedakan


menjadi dua tahap karena
berbeda mekanisme
transportnya.
Primary migration,
bitumen bergerak masuk
kedalam lapisan reservoir
yang permeable, seperti
batupasir atau batu
gamping.
Secondary migration,
minyak atau gas
berpindah melalui lapisan
reservoir yang porous
dan permeable kedalam
suatu jebakan/trap.

By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.

33

Subsurface Mapping Techniques-Basic Petroleum System

UKOOA, 2004

Migrasi adalah pergerakan hidrokarbon dari sumbernya menuju


ke batuan reservoir.
Gerakan baru yang dihasilkan hidrokarbon dari batu sumbernya
adalah migrasi primer, juga disebut pengusiran/expulsion.
Gerakan lebih lanjut dari batuan reservoir hidrokarbon ke dalam
perangkap hidrokarbon atau daerah lain akumulasi adalah migrasi
sekunder.
Migrasi biasanya terjadi dari area struktural rendah ke daerah
yang lebih tinggi. Migrasi dapat secara lokal atau dapat terjadi di
sepanjang jarak ratusan kilometer.
By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.

34

Subsurface Mapping Techniques-Basic Petroleum System

HC Accumulation, How They Trapped


Pertama minyak bermigrasi, kemudian diikuti oleh Gas.
Minyak yang tersimpan pada jebakan akan diganti oleh gas dan terdorong
keatas.

Spill Point

Gas
Oil

KRITIK DAN SARAN KIRIM KE

Water
UKOOA, 2004

E-Mail Address :
moeham.university@yahoo.com

HC From Source

By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.

35

By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.

36

Anda mungkin juga menyukai