Anda di halaman 1dari 2

Mengenal Penyakit Bells Palsy

dr. Gde Putra Dhyatmika, S.Ked

Bell's palsy adalah penyakit yang mengenai saraf wajah, menyebabkan


kelumpuhan otot pada salah satu sisi wajah, sehingga wajah menjadi asimetris
karena salah satu sisi wajah tampak melorot/ mencong. Kelumpuhan pada sisi
wajah ditandai dengan kesulitan menggerakkan sebagian otot wajah, seperti hanya
salah satu sisi wajah penderita saja yang dapat tersenyum, dan hanya satu mata
saja yang dapat menutup dengan sempurna. Bells Palsy merupakan kelemahan
wajah dengan tipe lower motor neuron yang disebabkan oleh keterlibatan saraf
fasialis idiopatik di luar sistem saraf pusat.
Nama penyakit ini diambil dari nama Sir Charles Bell, dokter ahli bedah dari
Skotlandia yang pertama menemukan dan mempresentasikan di Royal Society of
London pada tahun 1829. Ia menghubungkan kasus tersebut dengan kelainan pada
saraf wajah.
Penyebab dari Bells Palsy belum diketahui secara pasti, namun beberapa
sumber menyebutkan bahwa penyebab Bells Palsy adalah proses peradangan saraf
yang mengontrol otot-otot salah satu sisi wajah. Ada pula yang mengatakan bahwa
kerusakan saraf ini merupakan akibat dari infeksi virus. Kasus ini banyak terjadi
pada musim dingin, biasanya yang dialami laki-laki yang tergolong usia dewasa.
Kemungkinan hal ini karena lelaki banyak beraktivitas/bekerja di luar. Orang yang
bekerja di ruangan ber AC pun bisa terserang bila hawa dingin yang ditimbulkan
hanya terpusat pada satu tempat. Bell's Palsy sering pula terjadi pada seseorang
dengan sistem kekebalan yang menurun seperti hamil, mengidap diabetes atau
sedang mengalami infeksi. Juga mereka yang mempunyai keluarga dengan riwayat
pernah mengalami serangan penyakit ini. Dalam kasus ini kemungkinan faktor
genetik ikut berperan.
Bells Palsy dapat terjadi pada semua golongan usia, baik pria maupun
wanita. Pada kebanyakan orang, kelumpuhan saraf tersebut bersifat sementara,
yakni selama beberapa hari hingga beberapa minggu, serta dapat kembali pulih
setelah kurang lebih 6 bulan. Walaupun demikian, ada juga beberapa kasus dimana
kelumpuhan saraf wajah tersebut terjadi secara permanen seumur hidup.
Gejala Bells Palsy umumnya terjadi secara tiba-tiba, berupa kelumpuhan
ringan sampai total pada salah satu sisi wajah, menyebabkan pasien sulit
tersenyum atau menutup salah satu kelopak mata. Gejala lainnya berupa wajah
melorot menjadikan wajah sulit berekspresi, dapat terjadi rasa nyeri di sekitar
rahang atau di belakang telinga pada salah satu sisi wajah yang terpengaruh,
sensitivitas terhadap suara akan meningkat pada sisi wajah yang terpengaruh,
kadang timbul nyeri kepala, penurunan kemampuan indera pengecap pada sisi

yang lumpuh, dan penurunan jumlah air mata dan liur yang diproduksi pada sisi
yang terkena. Pada beberapa kasus, Bells Palsy dapat mempengaruhi saraf kedua
sisi wajah, walaupun hal tersebut jarang terjadi.

Belum ada tes laboratorium yang spesifik untuk mendiagnosis Bells Palsy.
Biasanya dokter mengambil kesimpulan dari pemeriksaan fisik kondisi wajah dan
gerakan otot wajah ketika memejamkan mata, mengangkat alis, memperlihatkan
gigi dan mengerutkan dahi. Pemeriksaan lanjutan untuk memastikan diagnosis
adalah dengan Electromyography (EMG) untuk mengukur kegiatan listrik otot, dan
Imaging scans berupa sinar rontgen (X-ray), magnetic resonance imaging (MRI),
atau computerized tomography (CT) yang lebih dapat memastikan penyebab
gangguan saraf itu bukan karena infeksi, tumor, atau kerusakan tulang pada wajah.
Umumnya penderita Bell's Palsy dapat pulih ke kondisi semula dengan ataupun
tanpa pengobatan khusus. Namun dokter akan memberikan saran obat atau
pengobatan fisik yang dapat membantu mempercepat proses penyembuhan. Jarang
dilakukan pembedahan pada Bell's Palsy.
Pertolongan medis diperlukan sesegera mungkin jika anda mengalami
kelumpuhan apapun, karena bisa saja yang terjadi adalah kasus stroke. Perlu
diingat, Bells Palsy bukan disebabkan oleh stroke. Segera temui dokter jika anda
mengalami kelemahan pada wajah, atau jika salah satu sisi wajah terlihat melorot
secara tiba-tiba.

Anda mungkin juga menyukai