Anda di halaman 1dari 7

1.

Galen (130 - 200 Setelah Masehi)


Galen adalah seorang dokter dan ahli farmasi bangsa
Yunani yang menciptakan suatu sistem yang sempurna dari
fisiologi, patologi, dan pengobatan. Dialah yang memulai
pembuatan obat-obatan yang berasal dar tumbuhan dengan
mencampur atau melebur masing-masing bahan, yang
sekarang ini disebut sebagai "Farmasi Galenika".
2. Dioscorides (abad ke-1 Setelah Masehi)
Dioscorides adalah seorang dokter Yunani yang juga ahli
Botani.
Dia
meruapakan
orang
yang
pertama
kali
menggunakan ilmu tunbuhan sebagai Ilmu Farmasi Terapan.
Hasil karyanya De Materia Medika dianggap sebagai awal
dari pengembangan botani farmasi, yang kemudian ilmu
bidang ini sekarang dikenal sebagai Farmakognosi.
Obat-obat yang berhasil dibuat oleh Dioscorides antara
lain Opium, Ergot, Hyoscyamus, dan Cinnamon.
3. Hippocrates (460 - 370 Sebelum Masehi)
Hippocrates adalah seorang dokter Yunani yang
memperkenalkan farmasi dan kedokteran secara ilmiah. Dia
menerangkan obat secara rasional, dan menyusun sistematika
pengetahuan
kedokteran,
serta
meletakkan
pekerjaan
kedokteran pada suatu etik yang tinggi. Hasil uraiannya dari
beratus-ratus obat-obatan pada masa itu menimbulkan suatu
istilah "Farmakon", yang diartikan sebagai obat yang
dimurnikan haya untuk tujuan kebaikan.
Hippocrates diberi penghargaan yang tinggi dan disebut
sebagai "Bapak Ilmu Kedokteran".
6. Abu Jafar Al-Ghafiqi (wafat 1165 M)
Ilmuwan Muslim yang satu ini juga turut memberi
kontribusi dalam pengembangan farmasi. Sumbangan AlGhafiqi untuk memajukan ilmu tentang komposisi, dosis,
meracik dan menyimpan obat-obatan dituliskannya dalam kitab
Al-Jami Al-Adwiyyah Al-Mufradah. Kitab tersebut memaparkan

tentang pendekatan metodologi eksperimen, serta observasi


dalam bidang farmasi.

4. Ibnu Al-Baitar
Lewat risalahnya yang berjudul Al-Jami fi Al-Tibb
(Kumpulan Makanan dan Obat-obatan yang Sederhana), beliau
turut memberi kontribusi dalam dunia farmasi. Di Dalam
kitabnya itu, dia mengupas beragam tumbuhan berkhasiat obat
(sekarang lebih dikenal dengan nama herbal) yang berhasil
dikumpulkannya di sepanjang pantai Mediterania. Lebih dari
dari seribu tanaman obat dipaparkannya dalam kitab itu. Seribu
lebih tanaman obat yang ditemukannya pada abad ke-13 M itu
berbeda dengan tanaman yang telah ditemukan ratusan
ilmuwan sebelumnya. Tak heran bila kemudian Al-Jami fi Al-Tibb
menjadi teks berbahasa Arab terbaik yang berkaitan dengan
botani pengobatan. Capaian yang berhasil ditorehkan Al-Baitar
melampaui prestasi Dioscorides. Kitabnya masih tetap
digunakan sampai masa Renaisans di Benua Eropa.

5. Abu Ar-Rayhan Al-Biruni (973 M 1051 M)


Al-Biruni mengenyam pendidikan di Khwarizm. Beragam
ilmu pengetahuan dikuasainya, seperti astronomi, matematika,
filsafat dan ilmu alam. Ilmuwan Muslim yang hidup di zaman
keemasan Dinasti Samaniyaah dan Ghaznawiyyah itu turut
memberi kontribusi yang sangat penting dalam farmasi. Melalui
kitab As-Sydanah fit-Tibb, Al-Biruni mengupas secara lugas dan
jelas mengenai seluk-beluk ilmu farmasi. Kitab penting bagi
perkembangan farmasi itu diselesaikannya pada tahun 1050 M
setahun sebelum Al-Biruni tutup usia. Dalam kitab itu, Al-

Biruni tak hanya mengupas dasar-dasar farmasi, namun juga


meneguhkan peran farmasi serta tugas dan fungsi yang
diemban seorang farmasis.

7. Al-Razi
Sarjana Muslim yang dikenal di Barat dengan nama Razes
itu juga ikut andil dalam membesarkan bidang farmasi. Al-Razi
memperkenalkan penggunaaan bahan kimia dalam pembuatan
obat-obatan seperti pada obat-obatan kimia sekarang.
8. Sabur Ibnu Sahl (wafat 869 M)
Ibnu Sahal adalah dokter pertama yang mempelopori
pharmacopoeia (farmakope). Dia menjelaskan beragam jenis
obat-obatan. Sumbangannya untuk pengembangan farmasi
dituangkannya dalam kitab Al-Aqrabadhin. dalam kitabnya
beliau memberikan resep kedokteran tentang kaedah dan
teknik meracik obat, tindakan farmakologisnya dan dosisnya
untuk setiap penggunaan. formula ini ditulis untuk ahli-ahli
farmasi selama hampir 200 tahun.
9. Ibnu Sina
Dalam kitabnya yang fenomenal, Canon of Medicine, Ibnu
Sina juga mengupas tentang farmasi. Ia menjelaskan lebih
kurang 700 cara pembuatan obat dengan kegunaannya. Ibnu
Sina menguraikan tentang obat-obatan yang sederhana.
10. Yuhanna Ibnu Masawayh (777 M 857 M)
Orang Barat menyebutnya Mesue. Ibnu Masawayh
merupakan anak seorang apoteker. Kontribusinya juga terbilang
penting dalam pengembangan farmasi. Dalam kitab yang
ditulisnya, Ibnu Masawayh membuat daftar sekitar 30 macam
aromatik. Salah satu karya Ibnu Masawayh yang terkenal
adalah kitab Al-Mushajjar Al-Kabir. Kitab ini merupakan

semacam ensiklopedia yang berisi daftar penyakit berikut


pengobatannya melalui obat-obatan serta diet.

Anda mungkin juga menyukai