Anda di halaman 1dari 4

Kegagalan Konstruksi Jembatan Mahakam II

Jembatan yang merupakan tipe Gantung (Suspension Bridge) ini memiliki


panjang total 710 m. Keruntuhan terjadi pada tanggal 26 November 2011 sekitar
sepuluh tahun setelah diresmikan.

Jembatan Tenggarong runtuh


Identifikasi penyebab keruntuhan ini merupakan hasil investigasi yang
dilakukan oleh tim LPPM UGM pada tanggal 27 November 2011 (sehari setelah
kejadian) yang laporan lengkapnya dapat anda unduh disini. Berdasarkan fakta
yang ditemukan di lapangan menunjukkan bahwa jatuhnya truss jembatan beserta
hangernya terjadi akibat kegagalan konstruksi pada alat sambung kabel
penggantung vertikal (clamps and sadle) yang menghubungkan dengan kabel
utama.
Clamps and Sadle

Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan alat sambung ini mengalami


kegagalan diantaranya:

Kurang baiknya perawatan jembatan yang menyebabkan konstruksi alat


penggantung kabel vertikal tidak berfungsi dengan baik dan tidak
terdeteksi kemungkinan adanya kerusakan dini.

Kelelahan (fatigue) pada bahan konstruksi alat penggantung kabel vertikal


akibat kesalahan desain dalam pemilihan bahan atau sering terjadi
kelebihan beban rencana (over load) yang mempercepat proses terjadinya
degradasi kekuatan.

Kualitas bahan konstruksi alat sambung kabel penggantung ke kabel


utama yang tidak sesuai dengan spesifikasi dan standar perencanaan yang
ditetapkan.

Kesalahan prosedur dalam pelaksanaan perawatan konstruksi atau


kesalahan dalam menyusun standar operasional dan perawatan konstruksi
yang direncanakan.

Kemungkinan terjadinya penyimpangan kaidah teknik sipil dalam


perencanaan karena seharusnya konstruksi alat penyambung harusnya
lebih kuat daripada kabel penggantung yang disambungkan dalam kabel
utama.

Kesalahan desain dalam menentukan jenis bahan/ material untuk alat


penyambung kabel penggantung vertikal yang dibuat dari besi tuang/ cor
(cas iron) atau kesalahan dalam menentukan jenis atau kapasitas kekuatan
alat tersebut.

Dari uraian tersebut diatas, kiranya akan dapat ditarik suatu kesimpulan, yaitu :

Kegagalan bangunan disebabkan oleh faktor manusia, alam, kombinasi


keduanya.

Dari Kesimpulan diatas kiranya dapat diajukan saran saran sebagai berikut :

Masyarakat umum perlu diikut sertakan secara aktif dalam proses


perencanaan, pengawasan dan pelaksanaan pembangunan bangunan.

Diperlukan regulasi yang bermuatan perlunya pemeriksaan berkala


bangunan dan utilitasnya, serta diaktifkan adanya building inspectors.

DAFTAR PUSTAKA
Keppres No.80/2003 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.
Keputusan Menteri Keuangan No.470/KMK.01/1994 Tentang Penghapusan dan
Pemanfaatan BM / KN.
Vijay, Successfull Project management, McGrawHill Newyork 2000.
Stanley Goldhaber, CONSTRUCTION MANAGEMENT Principles and Practices,
John Wiley and Son Newyork 1977.
James Adrian, CM : The Construction Management Process,Reston Virginia 1981
Derniere Ame. http://jiwapamungkas.blogspot.com/2015/01/kasus-kegagalankonstruksi-di-indonesia.html diakses 2 Maret 2015

Manajemen Proyek Indonesia. http://manajemenproyekindonesia.com/?p=979


diakses 2 Maret 2015
Wikipedia. http://id.wikipedia.org/wiki/Menara_Saidah diakses 2 Maret 2015
GoRiau.com.http://www.goriau.com/berita/riau/jembatan-siak-iii-gagalkonstruksi-kpk-seharusnya-tangkap-kadis-pu-riau.html diakses 2 Maret 2015

Anda mungkin juga menyukai