MATA PELAJARAN
MATEMATIKA
1
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
I.
1
1
II.
PENDAHULUAN
A. Rasional
B. Kompetensi Setelah Mempelajari Matematika di Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah
C. Kompetensi Setelah Mempelajari Matematika di Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah
D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Matematika Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah
E. Pembelajaran dan Penilaian
F. Kontekstualisasi Pembelajaran Sesuai dengan Kondisi Lingkungan dan
Peserta Didik
10
12
12
16
20
26
31
35
2
3
3
8
2
2
I.
PENDAHULUAN
A. Rasional
Tema pengembangan Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dapat menghasilkan insan
Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, melalui penguatan sikap, keterampilan, dan
pengetahuan yang terintegrasi dalam rangka mewujudkan insan Indonesia yang
produktif, kreatif, dan inovatif. Oleh karena itu proses pembelajaran pada satuan
pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup
bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Secara umum, pembelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki
kecakapan atau kemahiran matematika. Kecakapan atau kemahiran matematika
merupakan bagian dari kecakapan hidup yang harus dimiliki peserta didik terutama
dalam pengembangan penalaran, komunikasi, dan pemecahan masalah (problem solving)
yang dihadapi dalam kehidupan peserta didik sehari-hari. Matematika selalu digunakan
dalam segala segi kehidupan.
Semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai, merupakan
sarana komunikasi yang logis, singkat dan jelas, dapat digunakan untuk menyajikan
informasi dalam berbagai cara, meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian dan
kesadaran keruangan, memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang
menantang, mengembangkan kreativitas, dan sarana untuk meningkatkan kesadaran
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pada Kurikulum 2013 khususnya untuk jenjang SD/MI, terdapat perubahan pada
pembelajaran matematika, yaitu konsep pembelajaran terpadu tematik integratif dengan
mata pelajaran lain berlaku dari kelas I sampai kelas VI. Perubahan ini tentu saja
berdampak pada proses pembelajaran matematika, dimana pembelajaran matematika
dapat juga berorientasi pada pengayaan (enrichment) antar mata pelajaran,
pengembangan kemampuan berpikir, rasa ingin tahu, dan pengembangan sikap peduli
dan bertanggung jawab terhadap diri sendiri, lingkungan sosial, dan lingkungan alam.
Pembelajaran matematika di SD/MI diarahkan untuk mendorong peserta didik mencari
tahu dari berbagai sumber, mampu merumuskan masalah bukan hanya menyelesaikan
masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Disamping itu, pembelajaran diarahkan
untuk melatih peserta didik berpikir logis dan kreatif bukan sekedar berpikir mekanistis
serta mampu bekerja sama dan berkolaborasi dalam menyelesaikan masalah.
Pembelajaran matematika dilakukan dalam rangka mencapai kompetensi sikap spiritual,
sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Pengembangan kompetensi sikap spiritual
dan sikap sosial dilaksanakan melalui kegiatan pembelajaran tidak langsung (Indirect
Teaching).
Silabus mata pelajaran Matematika SD/MI disusun dengan format dan
penyajian/penulisan yang sederhana sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan oleh
guru. Penyederhanaan format dimaksudkan agar penyajiannya lebih efisien, tidak terlalu
banyak halaman namun lingkup dan substansinya tidak berkurang, serta tetap
mempertimbangkan tata urutan (sequence) materi dan kompetensinya. Penyusunan
silabus ini dilakukan dengan prinsip keselarasan antara ide, desain, dan pelaksanaan
kurikulum; mudah diajarkan oleh guru (teachable); mudah dipelajari oleh peserta didik
(learnable); terukur pencapainnya (measurable); dan bermakna untuk dipelajari (worth
to learn) sebagai bekal untuk kehidupan dan kelanjutan pendidikan peserta didik.
3
3
Silabus ini bersifat fleksibel, kontekstual, dan memberikan kesempatan kepada guru
untuk mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran, serta mengakomodasi
keungulan-keunggulan lokal. Atas dasar prinsip tersebut, komponen silabus mencakup
kompetensi dasar, materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran. Uraian
pembelajaran yang terdapat dalam silabus merupakan alternatif kegiatan yang dirancang
berbasis aktivitas. Pembelajaran tersebut merupakan alternatif dan inspiratif sehingga
guru dapat mengembangkan berbagai model yang sesuai dengan karakteristik masingmasing mata pelajaran. Dalam melaksanakan silabus ini guru diharapkan kreatif dalam
pengembangan materi, pengelolaan proses pembelajaran, penggunaan metode dan model
pembelajaran, yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat serta tingkat
perkembangan kemampuan peserta didik.
Pembelajaran di SD/MI dari kelas I sampai dengan kelas VI dilaksanakan sebagai
pembelajaran tematik terpadu. Silabus Tematik Terpadu SD/MI telah disusun terpisah
dengan dokumen ini sebagai acuan dalam menyusun perencanaan pembelajaran dan
pelaksanaan di sekolah. Namun demikian, bagi guru yang ingin menyusun sendiri
pembelajaran tematik terpadu, dapat menggunakan dokumen Silabus Mata Pelajaran
Matematika SD/MI ini dan silabus mata pelajaran lainnya di SD sebagai acuan.
B. Kompetensi
4
4
Geometri
dan
Pengukuran
Statistika
Peluang
D.
dan
Pada tingkat SD/MI, kompetensi mata pelajaran matematika disajikan sebagai mata
pelajaran tersendiri, tetapi pembelajarannya dilakukan secara tematik terpadu dengan
mata pelajaran lain dengan mempertimbangkan konteksnya.
Kompetensi Inti pada kelas I sampai dengan kelas VI SD/MI sebagai berikut ini.
Kelas I
KI 1: Menerima dan
menjalankan ajaran
agama yang dianutnya.
KI 2: Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung
jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan
guru.
KI 3: Memahami pengetahuan
faktual dengan cara
mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan
menanya berdasarkan
rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan bendabenda yang dijumpainya
di rumah dan di sekolah.
KI 4: Menyajikan
pengetahuan faktual
dalam bahasa yang jelas
dan logis, dalam karya
yang estetis, dalam
gerakan yang
mencerminkan anak
sehat, dan dalam
tindakan yang
mencerminkan perilaku
anak beriman dan
berakhlak mulia.
Kelas IV
KI 1: Menerima,
menjalankan, dan
menghargai ajaran
agama yang dianutnya.
KI 2: Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin,
tanggungjawab, santun,
peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi
Kelas II
KI 1: Menerima dan
menjalankan ajaran
agama yang dianutnya.
KI 2: Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung
jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan
guru.
KI 3: Memahami pengetahuan
faktual dengan cara
mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan
menanya berdasarkan
rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan
benda-benda yang
dijumpainya di rumah
dan di sekolah.
KI 4: Menyajikan
pengetahuan faktual
dalam bahasa yang
jelas dan logis, dalam
karya yang estetis,
dalam gerakan yang
mencerminkan anak
sehat, dan dalam
tindakan yang
mencerminkan perilaku
anak beriman dan
berakhlak mulia.
Kelas III
KI 1: Menerima dan
menjalankan ajaran
agama yang dianutnya.
KI 2: Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung
jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru,
dan tetangganya.
KI 3: Memahami
pengetahuan faktual
dengan cara mengamati
(mendengar, melihat,
membaca) dan menanya
berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan
benda-benda yang
dijumpainya di rumah
dan di sekolah.
KI 4: Menyajikan
pengetahuan faktual
dalam bahasa yang
jelas, sistematis dan
logis, dalam karya yang
estetis, dalam gerakan
yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam
tindakan yang
mencerminkan perilaku
anak beriman dan
berakhlak mulia.
Kelas V
KI 1: Menerima, menjalankan,
dan menghargai ajaran
agama yang dianutnya.
Kelas VI
KI 1: Menerima,
menjalankan, dan
menghargai ajaran
agama yang dianutnya.
KI 2: Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung
jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan
KI 2: Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung
jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan
6
6
dengan keluarga,
teman, guru dan
tetangganya.
KI 3: Memahami
pengetahuan faktual
dengan cara mengamati
dan menanya
berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan
benda-benda yang
dijumpainya di rumah,
di sekolah dan tempat
bermain.
KI 4: Menyajikan
pengetahuan faktual
dalam bahasa yang
jelas, sistematis, dan
logis, dalam karya yang
estetis, dalam gerakan
yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam
tindakan yang
mencerminkan perilaku
anak beriman dan
berakhlak mulia.
KI 4: Menyajikan pengetahuan
faktual dan konseptual
dalam bahasa yang jelas,
sistematis, logis dan
kritis, dalam karya yang
estetis, dalam gerakan
yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam
tindakan yang
mencerminkan perilaku
anak beriman dan
berakhlak mulia.
Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah,
dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta
didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
1.
2.
3.
I
Bilangan cacah
sampai dengan
99
Nilai tempat
dari bilangan
dua angka.
Urutan Bilangan
Penjumlahan
dan
pengurangan
Kelas
II
Lambang
bilangan
Nilai tempat
Membandingk
an dan
mengurutkan
bilangan
Penjumlahan
dan
pengurangan
III
Sifat operasi
hitung pada
bilangan cacah
Penyajian
bilangan pada
garis bilangan
Bilangan
sebagai jumlah,
selisih, hasil
kali, atau hasil
7
Geometri dan
Pengukuran
bilangancacah
sampai dengan
99
Pola bilangan
bilangan cacah
sampai 999
Perkalian dan
pembagian
sampai 100
Pecahan
sederhana
bagi dua
bilangan cacah
Pecahan sebagai
bagian dari
keseluruhan
Penjumlahan
dan
penguranganpec
ahan
berpenyebut
sama
Bangun ruang
Letak/posisi
Lama waktu
dan bangun
datar sederhana
Pengubinan
sederhana
Satuan tidak
baku (panjang
dan berat)
Ukuran panjang,
berat, lamanya
waktu, dan suhu
dan jarak
suatu tempat
Ruas garis
Bangun datar,
bangun ruang
sederhana dan
ciri-cirinya
Pola barisan
bangun datar
dan bangun
ruang
Uang
Satuan baku
(panjang,
berat,waktu)
(panjang, berat,
waktu)
Satuan tidak
baku (luas
bidang datar dan
volume)
Simetri (lipat
dan putar)
Keliling Bangun
Datar (persegi,
persegipanjang,
segitiga)
Unsur dan sifat
sifat bangun
datar
Statistika
Ruang Lingkup
Kelas
V
Bilangan
berpangkat
dan bilangan
akar pangkat
dua dan tiga
Penjumlahan
dan
pengurangan
dua pecahan
dengan
penyebut
berbeda
Perkalian dan
pembagian
pada pecahan
IV
Bilangan
suatu kejadian
Satuan baku
Pecahan
senilai
Bentuk
pecahan
(biasa,
campuran,
decimal,
persen)
Taksiran hasil
pengoperasian
dua bilangan
pecahan
Faktor dan
Kelipatan
Bilangan
Prima
FPB dan KPK
Pembulatan
hasil
pengukuran
ke satuan,
pululuhan
atau ke
ratusan
Data tunggal
sederhana
VI
Bilangan bulat
negatif
Operasi hitung
pada bilangan
bulat negatif
Operasi hitung
campuran pada
bilangan cacah
dan/atau
pecahan
8
8
terdekat
Geometri dan
Pengukuran
Statistika
Segi banyak
Jarak, waktu
(beratutan dan
tak beraturan)
Keliling dan
luas daerah
(persegi,
persegipanjan
g, segitiga)
Hubungan
antar garis
(sejajar,
berpotongan,
berhimpit)
Pengukuran
sudut dengan
busur derajat
Unsur-unsur
dan kecepatan
lingkaran
Posisi benda
Data dan
terhadap mata
angin
Denah dan
Skala
Volume
bangun
Ruang (kubus
dan balok)
Jaring-jaring
bangun ruang
(kubus dan
balok)
Penyajian data
pengukuran
(diagram
batang)
Keliling dan
tunggal
Interpretasi
Data
(Penafsiran
Data)
luas lingkaran
Diagonal bidang
dan diagonal
ruang (pada
kubus dan
balok)
Bangun Ruang
(prisma, tabung,
limas, kerucut,
dan bola)
Gabungan dari
bangun
datar/bangun
ruang
Ukuran
pemusatan data
tunggal (mean,
median, modus)
Ruang lingkup dan peta materi matematika SD/MI digambarkan sebagai berikut.
9
9
dan Penilaian
Pembelajaran
Pembelajaran Matematika menggunakan pendekatan saintifik yang dapat
diperkuat dengan model-model pembelajaran, antara lain: Model Pembelajaran
Kooperatif; Pembelajaran Kontekstual; Model Pembelajaran Penemuan
Terbimbing; Project Based Learning; dan Problem Based Learning.
Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun
kelompok yang mengacu pada silabus.
Pada proses pembelajaran langsung, pendekatan saintifik disesuaikan dengan
materi yang ada pada mata pelajaran matematika dimana peserta didik
mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir, dan keterampilan
psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang
dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran. Dalam
pembelajaran langsung tersebut peserta didik melakukan kegiatan belajar
mengamati kejadian, peristwa, situasi, pola, fenomena yang terkait dengan
matematika dan mulai dikenalkan pemodelan matematika dalam berbagai bentuk;
menanya atau mempertanyakan mengapa atau bagaimana fenomena bisa terjadi;
mengumpulkan atau menggali informasi melalui mencoba, percobaan, mengkaji,
mendiskusikan untuk mendalami konsep yang terkait dengan fenomena tersebut;
serta melakukan asosiasi atau menganalisis secara kritis dalam menjelaskan
keterkaitan antar konsep dan menggunakan, memanfaatkan dan memilih
prosedur/algoritma yang sesuai, menyusun penalaran dan generalisasi, dan
mengkomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis.
Proses pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan dan keterampilan
langsung atau yang disebut dengan instructional effect. Pada pembelajaran tidak
langsung yang terjadi selama proses pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang
dalam kegiatan khusus. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan
pengembangan nilai dan sikap. Berbeda dengan pengetahuan tentang nilai dan
sikap yang dilakukan dalam proses pembelajaran langsung oleh mata pelajaran
tertentu, pengembangan sikap sebagai proses pengembangan moral dan perilaku
dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan yang terjadi di
kelas, sekolah, dan masyarakat.
a.
b.
c.
d.
e.
2.
Penilaian
Penilaian mata pelajaran Matematika pada tingkat SD/MI dilakukan secara
tersendiri walaupun pembelajarannya tematik terpadu.
Bentuk instrumen
penilaian pada ranah pengetahuan dan keterampilan disesuaikan dengan konteks
pembelajaran dan berorientasi pada hal-hal konkrit yang dapat ditemukan di
lingkungan sekitar peserta didik, terutama pada kelas awal (kelas I sampai dengan
kelas III).
Pendidik diharapkan menggunakan berbagai metode dan teknik penilaian.
Pembuatan instrumen penilaian dalam mata pelajaran Matematika SD/MI perlu
mempertimbangkan aspek-aspek penalaran matematika dan pemecahan masalah
yang meliputi empat aspek sebagai berikut:
1.
Penilaian pemahaman
Pada aspek ini yang dinilai adalah kemampuan peserta didik dalam
mendeskripsikan konsep, membandingkan, mengurutkan bilangan,
menentukan hasil operasi matematika (menggunakan algoritma standar), dan
mengidentifikasi sifat-sifat operasi dalam matematika yang dikaitkan dengan
benda/kejadian di lingkungan sekitar.
2.
3.
Penilaian penalaran
Pada aspek ini yang dinilai adalah kemampuan peserta didik dalam
mengidentifikasi contoh dan bukan contoh, menduga dan memeriksa
kebenaran suatu pernyataan, mengubah kalimat matematika antar bentuk
operasi bilangan, dan menyusun algoritma proses pengerjaan/pemecahan
masalah matematika.
4.
F.
ada di lingkungan sekitar, tergantung bagaimana kita jeli memanfaatkan dan mengaitkan
tempat dan alat tersebut sebagai media pembelajaran. Untuk mengajarkan materi Tiga
Dimensi (Geometri) misalnya kita dapat mempergunakan meja, batu, air, tembok,
penghapus, komputer, kursi, rak, pulpen, tong sampah, bola, dan lainnya. Untuk
mengajarkan penerapan Logaritma kita dapat menggunakan tanaman atau tumbuhan
serta berita tentang gempa yang ada di koran. Untuk mengajarkan materi Persamaan
Kuadrat bisa memperhatikan orang yang sedang bermain bola. Materi Sistem Persamaan
Linear bisa disimulasikan dengan drama jual beli atau mewawancarai orang-orang yang
ada di lingkunagn sekolah tentang apa yang mereka beli dan membuat modelnya untuk
menerka harganya. Materi Phytagoras dan Trigonometri bisa menggunakan media tiang
bendera, tembok, lapangan, layang-layang. Materi Statistika dapat mengukur ketinggian,
warna baju, berat badan, kendaran yang lewat, merek sepatu, jenis kelamin, daerah asal,
jenis kendaraan, orang-orang yang ada dilingkungan sekolah. Materi Kesimetrian bisa
menggunakan bangunan, motif pakaian atau batik. Materi Kombinasi bisa meminta
peserta didik membawa dadu atau koin mata uang. Materi Bilangan dan Deret bisa
menggunakan korek api atau pun peserta didik. Aritmatika bisa mewawancari pola
belanja dan pengeluaran peserta didik maupun guru. Dan materi lain pun bisa coba kita
gali sebagai media pembelajaran. Yang paling penting ialah bagaimana seorang guru jeli
mengaitkan benda dan alat yang ada disekitar sebagai media pembelajaran sehingga
peserta didik dapat mengikuti pelajaran dengan baik.
Pembelajaran harus sesuai dengan perkembangan teknologi, maka dalam pembelajaran
seyogianya juga dapat menggunakan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi
sebagai sarana, sumber belajar, maupun alat pembelajaran.
Pemanfaatan buku teks pelajaran tetap diperlukan untuk merangsang minat baca dan
meningkatkan kreativitas peserta didik. Lembar kerja (LKS) sedapat mungkin disusun
oleh guru dengan memberi peluang kreativitas peserta didik terlibat dalam merancang
prosedur kegiatan.
12
12
II.
A. Kelas
I
Alokasi waktu: 5 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan
Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan sebagai
berikut ini.
Kompetensi Dasar
3.1 Menjelaskan makna bilangan
cacah sampai dengan 99
sebagai banyak anggota
suatu
kumpulan objek
4.1 Menyajikan bilangan
cacah sampai dengan
99 yang bersesuaian dengan
banyak
anggota kumpulan
objek yang disajikan
Materi Pembelajaran
Membilang
bilangan
cacah sampai
dengan 99
Lambang
bilangan
cacah sampai
dengan 99
3.3 Membandingkan
dua bilangan sampai
Urutan Bilangan:
Urutan
Kegiatan Pembelajaran
Membilang secara urut untuk
menentukan banyak benda dari
sekumpulan benda (diam dan
bergerak)
Membaca dan menulis berbagai
bentuk dan ukuran lambang
bilangan
Memasangkan gambar dengan
bilangan, misalnya berdasarkan
banyak benda
Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan bilangan cacah
sampai dengan 99
Menyajikan dan melaporkan
hasil penyelesaian masalah yang
berkaitan dengan bilangan cacah
sampai dengan 99
Mengelompokkan
sekumpulan benda dalam
satuan dan puluhan
Menguraikan bilangan
dalam bentuk panjang
(satuan dan puluhan)
Menyelesaikan masalah
yang melibatkan nilai
tempat dari bilangan dua
angka
Menyajikan hasil
penyelesaian masalah yang
melibatkan nilai tempat dari
bilangan dua angka
Mengamati dan
menyebutkan sekumpulan
13
13
dari
bilangan
terkecil
ke
terbesar
Urutan
dari
bilangan
terbesar
ke
terkecil
Penjumlahan
danpengurangan
Bilangan cacah
sampai dengan 99
Pola bilangan
14
benda/gambar benda-benda
di lingkungan sekitar
Mengurutkan bilangan,
gambar sekumpulan benda
melalui berbagai kegiatan
atau permainan
Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
mengurutkan bilangan
Mempresentasikan hasil
pengurutan bilangan
dengan menggunakan
berbagai benda konkret
Segitiga
Lingkara
n
Kubus
Balok
Kerucut
Tabung
Bola
3.7 Mengidentifikasi
bangun datar yang
dapat disusun
membentuk pola
pengubinan
4.7 Menyusun bangun-bangun
datar untuk membentuk
pola pengubinan
Pengubinan
sederhana:
Persegi
Segitiga
sama sisi
Potonga
n puzzle
15
3.9 Membandingkan
panjang, berat,
lamanya waktu, dan
suhu menggunakan
benda/situasi konkret
4.9 Mengurutkan
benda/kejadian/keadaan
berdasarkanpanjang, berat,
lamanya waktu, atausuhu
Ukuran panjang,
berat, lamanya
waktu, dan suhu
B. Kelas
II
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
16
16
Lambang bilangan
dan nilai tempat
3.2 Membandingkan
dua bilangan
cacah
4.2 Mengurutkan
bilangan-bilangan
daribilangan terkecil ke
bilanganterbesar atau
sebaliknya
Membandingkan dan
mengurutkan
bilangan
Menentukan
lebih kecil,
lebih
besar,atau
sama
dengan
(<,>,= )
Mengurutka
n bilangan
dari yang
terkecil ke
terbesar atau
sebaliknya.
3.3 Menjelaskan
dan melakukan
penjumlahan dan
pengurangan
bilangan yang
melibatkan
bilangan cacah
sampai dengan
999 dalam
kehidupan
sehari-hari serta
mengaitkan
penjumlahan dan
pengurangan
4.3 Menyelesaikan masalah
penjumlahan dan
pengurangan bilangan yang
melibatkan bilangan cacah
sampai dengan 999 dalam
kehidupan sehari-hari serta
mengaitkan penjumlahan
dan pengurangan
3.4 Menjelaskan
Penjumlahan dan
Pengurangan
bilangan cacah
Penjumlahan
bentuk
panjang
Penjumlahan
bersusun ke
bawah
Pengurangan
bentuk
panjang
Pengurangan
bersusun ke
bawah
Penjumlahan
dengan
menyimpan
Pengurangan
dengan
teknik
meminjam
Perkalian dan
17
perkalian dan
pembagian yang
melibatkan
bilangan cacah
dengan hasil kali
sampai dengan
100 dalam
kehidupan
sehari-hari serta
mengaitkan
perkalian dan
pembagian
4.4 Menyelesaikan masalah
perkalian dan pembagian
yang melibatkan bilangan
cacah dengan hasil kali
sampai dengan 100 dalam
kehidupan sehari-hari serta
mengaitkan perkalian dan
pembagian
pembagian
Uang:
Uang kertas
Uang logam
Satuan baku:
Panjang
Berat
Waktu
berulang
Menyimpulkan bahwa perkalian
sebagai penjumlahan berulang
Membuat contoh penjumlahan
berulang dan menggantikannya
menjadi operasi perkalian
Menyelesaikan soal cerita yang
menggunakan tokoh dan isi
cerita yang berhubungan dengan
perkalian
Mengamati operasi pengurangan
berulang
Menyimpulkan pembagian
sebagai pengurangan berulang.
Mengerjakan soal yang
berhubungan dengan masalah
sehari-hari yang melibatkan
perkalian dan pembagian
Menyelesaikan soal cerita yang
terkait dengan perkalian atau
pembagian ke dalam bentuk
gambar/diagram
Menyajikan hasil penyelesaian
masalah yang berkaitan dengan
perkalian dan pembagian
Mengenal uang logam dan uang
kertas
Mengenal jenis pecahan uang
yang biasa digunakan seharihari seperti pecahan 50, 100,
500, 1000, 5000, dan 10000
rupiah
Mendemonstrasikan secara lisan
dan tulisan cara mengurutkan
berbagai nilai mata uang
Mendemonstrasikan secara lisan
dan tulisan cara menentukan
kesetaraan berbagai pecahan
mata uang
Menyelesaikan soal cerita
penggunaan uang ke dalam
bentuk gambar/diagram
Mendemontsrasikan
penggunaan uang dalam bentuk
bermain peran sebagai penjual
dan pembeli
Mengamati berbagai alat ukur
sehari-hari (penggaris, meteran,
roll meter) untuk menentukan
panjang benda dari lingkungan
sekitar
Mengamati berbagai alat ukur
sehari-hari (neraca, timbangan,
timbangan duduk/gantung)
untuk menentukan berat benda
dari lingkungan sekitar
Mengamati demontrasi
mengukur lama suatu aktivitas
dengan menggunakan alat ukur
waktu (stopwatch, jam
analog/digital)
18
18
Pecahan sederhana:
12
13
14
Letak/posisi dan
jarak suatu tempat
Ruas garis
Menyajikan penyelesaian
masalah yang terkait dengan
panjang, berat, dan waktu dalam
satuan baku,
Menyelesaikan soal cerita
penggunaan alat ukur dan satuan
pengukuran panjang, berat dan
waktu ke dalam bentuk
gambar/diagram
Mengamati berbagai benda
(kue, buah, atau bidang dua
dimensi) yang dipotong menjadi
beberapa bagian yang sama
Menggabungkan potonganpotongan bendayang berbentuk
dan berukuran sama menjadi
satu benda yang utuh
Menyatakan nilai pecahan
setengah, sepertiga, dan
seperempat ke dalam berbagai
bentuk gambar dan sebaliknya
Menentukan dan menuliskan
letak pecahan setengah,
sepertiga, dan seperempat pada
garis bilangan
Menyelesaikan soal cerita yang
berhubungan dengan pecahan
sederhana
Mengamati berbagai posisi dan
jarak suatu benda dalam
ruangan atau tempat tertentu
terhadap tempat tertentu lainnya
Menyebutkan alat ukur yang
digunakan dalam mengukur
jarak (rollmeter, odometer atau
alat ukur lainnya).
Menjelaskan dan menyimpulkan
hasil pengukuranyang dilakukan
Menjelaskan jarak suatu tempat
dan kesetaraan satuan jarak
yang biasa digunakan seharihari (m dan km)
Menyelesaikan soal cerita yang
berhubungan dengan jarak
dalam satuan tak baku dan
satuan baku
Mengidentifikasi ruas garis
dalam ruangan kelas atau bendabenda ruang yang ada di
sekitarnya
Menarik garis dari dua titik
padabangun datar dan bangun
ruang
Mengidentifikasi ruas garis pada
bangun datar dan bangun ruang
(diagonal sisi, diagonal ruang,
dan ruas garis lainnya)
Menentukan nama ruas garisruas garis pada bangun datar dan
bangun ruang
Menyelesaikan soal cerita yang
19
19
3.10 Menjelaskan
bangun datar
dan bangun
ruang
berdasarkan
ciri-cirinya
4.10 Mengklasifikasi bangun
datar dan bangun ruang
berdasarkan ciri-cirinya
Bangun datar ,
bangun ruang
sederhana dan
ciri-cirinya
C.Kelas
III
20
20
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan
Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Dasar
3. 1 Menjelaskan sifat-sifat
operasi hitung pada
bilangan cacah
4.1 Menyelesaikan masalah
yang melibatkan
pengunaan sifat-sifat
operasi hitung pada
bilangan cacah
Materi Pembelajaran
Sifat operasi hitung
pada
bilangan cacah:
Pertukaran
(Komutatif)
Pengelompok
an (Asosiatif)
Penyebaran
(Distributif)
3.2 Menjelaskan
penyajian bilangan
cacah dan pecahan
sederhana (seperti
12 ,13
dan 14)
pada garis bilangan
4.2Menggunakan
penyajian bilangan
cacah dan pecahan
sederhana (seperti
12 ,13
dan 14) pada garis
bilangan
Penyajian bilangan
pada garis bilangan:
Bilangan
cacah
Pecahan
sederhana
Bilangan cacah:
Sebagai
jumlah dua
bilangan
Sebagai
Kegiatan Pembelajaran
Mengidentifikasi sifat operasi
hitung pada bilangan cacah
(pertukaran
[komutatif],pengelompokkan
[asosiatif], dan penyebaran
[distributif])
Mengidentifikasi dan
menyelesaikan permasalahan
sehari-hari yang berkaitan
dengan penggunaan sifat
operasi hitung pada bilangan
cacah (pertukaran [komutatif],
pengelompokkan [asosiatif],
dan penyebaran [distributif])
Menyajikan permasalahan
sehari-hari yang dapat
diselesaikan dengan sifat-sifat
operasi hitung pada bilangan
cacah (pertukaran [komutatif],
pengelompokkan [asosiatif],
dan penyebaran [distributif])
Meletakkan nilai suatu bilangan
pada garis bilangan
Menggunakan garis bilangan
untuk membandingan bilanganbilangan cacah dan pecahan
Menggunakan konsep
membandingkan bilangan cacah
dan pecahan untuk
menyelesaikan masalah dalam
kehidupan sehari-hari
Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan penyajian
bilangan cacah dan pecahan
sederhana
Menyajikan penyelesaian
masalah yang berkaitan dengan
penyajian bilangan cacah dan
pecahan sederhana
Mencermati permasalahan
sehari-hari yang berkaitan
dengan pernyataan suatu
bilangan sebagai jumlah,
selisih, hasil kali, atau hasil bagi
21
21
selisih dua
bilangan
Sebagai hasil
kali dua
bilangan
Sebagai hasil
bagi dua
bilangan
3.4 Menggeneralisasi
ide pecahan sebagai bagian
dari keseluruhan
menggunakan benda-benda
konkret
4.4 Menyajikan pecahan
sebagai bagian dari
keseluruhan menggunakan
benda-benda konkret
Pecahan
22
Satuan baku:
Panjang
Berat
Waktu
Mencermati permasalahan
sehari-hari yang berkaitan
dengan hubungan antarsatuan
baku untuk panjang, berat, dan
waktu
Memilih alat ukur yang sesuai
dengan benda yang diukur
Mengidentifikasi hubungan
antarsatuan panjang (km, hm,
dam, m, dm, cm, mm)
Mengubah antar satuanpanjang
ke bentuk antarsatuan lainnya
Mengidentifikasi hubungan
antar satuan berat, misalnya kg,
ons, gram
Membaca tanda waktu jam,
setengah jam, seperempat jam
pada jarum jam
Membaca tanda waktu sampai
lima menit pada jarum jam
analog
Membaca jam digital (jam,
menit, detik)
Mengidentifikasi hubungan
satuan kuantitas rim, kodi,lusin
dan gros.
Menyelesaikan masalah yang
terkait dengan satuan baku
Menyajikan penyelesaian
masalah yang terkait dengan
satuan baku
Menaksir luas bangun datar di
lingkungan sekolah
menggunakan alat ukur tidak
baku, misalnya menggunakan
kertas yang berbentuk persegi
yang sisinya 5 cm sebagai alat
ukur tidak baku
Menaksir volume bangun ruang
dengan menghitung banyaknya
kubus satuan
Menggunakan konsep luas dan
volume pada satuan tidak baku
untuk menyelesaikan masalah
dalam kehidupan sehari-hari
23
23
Simetri:
Simetri Lipat
Simetri putar
Sudut:
Siku-siku
Lancip
Tumpul
24
baku
4.11 Mengidentifikasi jenis
sudut, (sudut siku-siku,
sudut lancip, dan sudut
tumpul), dan satuan
pengukuran tidak baku
Data tunggal
sederhana
D.
Kelas IV
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan
25
25
Kompetensi Dasar
3.1 Menjelaskan pecahanpecahan senilai dengan
gambar dan model konkret
4.1 Mengidentifikasi pecahanpecahan senilai dengan
gambar dan model konkret
Materi Pembelajaran
Pecahan senilai
Kegiatan Pembelajaran
Mengenal pecahan senilai
dengan menggunakan alat
peraga untuk menunjukkan dua
pecahan itu senilai atau tak
senilai (misalnya: sepotong
coklat dibagi menjadi 2 sama
besar maka akan senilai dengan
3 bagian dari sepotong coklat
yang dipotong menjadi 6 sama
besar)
Memahami persamaan dan
perbedaan pecahan senilai dan
pecahan tak senilai
Menjelaskan strategi
penyelesaian masalah yang
terkait dengan pecahan senilai
dengan mengalikan atau
membagi pembilang dan
penyebut dengan bilangan yang
sama. Contoh:
ab=acbc atau
ab=a? bc
Pecahan:
Pecahan biasa
Pecahan
campuran
Desimal
Persen
26
Taksiran hasil
pengoperasian dua
bilangan pecahan
27
Bilangan Prima
Pembulatan hasil
pengukuran ke satuan,
puluhan, atau ratusan
terdekat.
28
pembulatan
3.8 Menganalisis segibanyak
beraturan dan segibanyak
tidak beraturan
4.8 Mengidentifikasi
segibanyak beraturan dan
segibanyak tidak beraturan
Segi banyak:
Segi banyak
beraturan
Segi banyak
tak beraturan
3.10 Menjelaskan
hubungan antar
garis (sejajar,
berpotongan,
berhimpit)
menggunakan
model konkret
4.10 Mengidentifikasi
hubungan antar garis
(sejajar, berpotongan,
berhimpit) menggunakan
model konkret
29
Pengukuran sudut
dengan busur derajat
E. Kelas V
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan
Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Materi Pembelajaran
Bilangan berpangkat
dan
bilangan akar
pangkat dua dan tiga
Kegiatan Pembelajaran
Menentukan hasil pangkat dua
30
suatu bilangan
Mengidentifikasi penggunaan
Penjumlahan dan
pengurangan pada
pecahan dengan
penyebut berbeda:
Pecahan
biasa
Pecahan
campuran
Desimal
Persen
Perkalian dan
pembagian pada
Pecahan:
Pecahan
biasa
Pecahan
campuran
Decimal
persen
31
meter/detik
atau km/jam
Posisi benda
terhadap mata angin
Timur
Tenggara
Selatan
Barat Daya
Barat
Barat Laut
Utara
Timur Laut
Mencermati pembahasan
Volume bangun
ruang
Kubus
Balok
32
Jaring-jaring
kubus
Jaring-jaring
balok
Penyajian data
tunggal
Interpretasi Data
(Penafsiran Data)
33
F.
Kelas VI
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan
Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Materi Pembelajaran
Bilangan
bulat negatif
Kegiatan Pembelajaran
Mencermati kegiatan sehari-hari
4.1 Menggunakan
konsep bilangan bulat
negatif (termasuk
mengggunakan
garis bilangan)
untuk menyatakan
situasi sehari-hari
34
Operasi hitung
campuran pada
bilangan cacah
dan/atau pecahan:
Penjumlahan
Pengurangan
Perkalian
Pembagian
Unsur-unsur
lingkaran
35
Diagonal bidang
dan diagonal
ruang:
Diagonal
bidang dan
ruang pada
kubus
Diagonal
bidang dan
ruang pada
balok
Bangun Ruang:
Prisma
segiempat
Prisma
segitiga
Tabung
Limas
segiempat
Limas
segitiga
Kerucut
Bola
Gabungan dari
bangun
datar/bangun ruang
menggunakan rumus
Menggunakan konsep keliling
dan luas lingkaran untuk
menyelesaikan masalah
Menyajikan penyelesaian
masalah yang berkaitan dengan
keliling dan luas lingkaran
Mencermati peragaan
menggunakan kerangka kubus
dan balok untuk menunjukkan
diagonal bidang dan diagonal
ruang
Memahami definisi dari
diagonal bidang dan diagonal
ruang bangun ruang dibentuk
dari beberapa bangun datar
Mengidentifikasi diagonal
bidang dan diagonal ruang
beberapa bangun datar/ dan atau
bangun ruang
Menyelesaikan penyelesaian
masalah yang terkait dengan
diagonal bidang dan diagonal
ruang
Menyajikan penyelesaian
masalah yang terkait dengan
diagonal bidang dan diagonal
ruang
Mencermati bangun ruang yang
berbentuk prisma, tabung, limas,
kerucut dan bola
Mengenal unsur-unsur bangun
ruang yang berbentuk prisma,
tabung, limas, kerucut, dan bola
Mengenal sifat-sifat bangun
ruang yang berbentuk prisma,
tabung, limas, kerucut, dan bola
Mendiskusikan ciri-ciri bangun
geometri berbentuk prisma,
tabung, limas, kerucut, dan bola
Menyelesaikan masalah yang
terkait dengan ciri-ciri bangun
berbentuk prisma, tabung,limas,
kerucut, dan bola
Menyajikan penyelesaian
masalah yang terkait dengan
ciri-ciri bangun berbentuk
prisma, tabung,limas, kerucut,
dan bola
Mencermati pembahasan luas
permukaan dan volume bangun
yang merupakan gabungan dari
beberapa bangun datar/ bangun
ruang
Menggambar gabungan dari
beberapa bangun datar/bangun
ruang
Mengidentifikasi bangunbangun yang membentuk
gabungan dari beberapa bangun
datar/bangun ruang
36
36
Ukuran pemusatan
data tunggal:
Mean
Median
Modus
37
37