Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan

merupakan

suatu

proses

yang

bertujuan

untuk

mengembangkan potensi yang ada di dalam diri seseorang. Menurut Slameto


(2010:1) dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar
merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya
pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses
belajar yang dialami oleh siswa sebagai siswa. Untuk mewujudkan pendidikan
yang demikian perlu adanya peran aktif dari semua pihak diantaranya adalah
pemerintah, orang tua siswa, guru dan lain-lain. Di dalam pendidikan memuat
berbagai mata pelajaran yang memberikan pengetahuan serta membekali siswa
untuk berfikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif sehingga para siswa
dapat terus tumbuh dan mengembangkan berbagai potensi didalam dirinya. Salah
satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah tersebut adalah matematika.
Matematika merupakan ilmu dasar yang memiliki peranan yang sangat
besar dalam kehidupan sehari-hari serta memiliki peranan penting dalam dunia
pendidikan. Mengingat pentingnya pelajaran metematika, berbagai upaya telah
dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika
yang tujuannya adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan, khususnya
pembelajaran matematika. Mengingat hal ini sudah seharusnya pembelajaran
matematika menjadi pelajaran yang disukai, dan diminati oleh semua siswa.
Meskipun demikian sampai saat ini masih banyak siswa yang memandang
matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang paling sulit, tidak

menyenangkan bahkan terkesan menegangkan. Kondisi inilah yang menyebabkan


siswa mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran matematika yang
berdampak pada rendahnya hasil belajar matematika siswa. Permasalahan ini
jugalah yang dialami oleh siswa kelas VIII SMP Ar-Risalah Lubuklinggau.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti
dengan salah seorang guru matematika kelas VIII SMP Ar-Risalah Lubuklinggau,
diperoleh hasil belajar siswa berada dibawah nilai kriteria ketuntasan minimum
(KKM) yaitu 76. Hal ini terlihat dari nilai ulangan harian matematika siswa kelas
VIII tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 79 siswa, sebanyak 23 siswa
(29,1%) yang mencapai nilai kriteria ketuntasan minimum (KKM) dan 56 siswa
(70,9%) yang belum mencapai nilai kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang
berarti tidak tuntas pada pelajaran matematika.
Rendahnya hasil belajar siswa ini bisa disebabkan oleh kurangnya minat
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran matematika. Menurut Slameto
(2010:64) ada beberapa faktor yang mempengaruhi, yaitu metode mengajar,
kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah,
pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar,
dan tugas rumah. Oleh karena itu, maka penulis menyimpulkan dalam pemilihan
strategi pembelajaran haruslah dilakukan secara cermat sebagai salah satu cara
untuk memperbaiki hasil belajar siswa.
Adapun salah satu strategi pembelajaran yang dapat menempatkan siswa
sebagai pusat belajar dan berperan aktif sesama teman sebaya adalah
pembelajaran aktif. Untuk melaksanakan proses belajar yang efektif itu perlu

direncanakan strategi pembelajaran yang tepat. Aktivitas guru mengajar tercermin


dalam menggunakan khasana pengetahuan dalam memecahkan masalah,
menyatakan

gagasan

dalam

bahasanya

sendiri,

menyusun

perencanaan

pembelajaran atau eksperimen (Hakim, 2009 : 155).


Salah satu model pembelajaran yang mampu membuat siswa aktif pada
pembelajaran adalah strategi pembelajaran aktif tipe Everyone is a Teacher Here
yang dapat diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa agar lebih baik.
Menurut Zaini (2008:60) strategi pembelajaran aktif tipe Everyone is a Teacher
Here adalah strategi pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada setiap
siswa untuk berperan sebagai guru bagi kawan-kawannya. Dengan strategi
pembelajaran ini, siswa yang selama ini tidak mau terlibat akan tertarik dan ikut
serta dalam pembelajaran secara aktif. Hal ini sejalan dengan Suprijono
(2009:110) yang menjelaskan bahwa strategi pembelajaran aktif tipe Everyone is
a Teacher Here merupakan cara tepat untuk mendapatkan partisipasi kelas secara
keseluruhan maupun individu.
Strategi pembelajaran aktif tipe Everyone is a Teacher Here ini juga
membantu guru dalam melakukan evaluasi dan memberikan penilaian terhadap
kemampuan yang dimiliki oleh setiap siswa dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran, yaitu dengan melihat mana siswa yang lebih aktif dalam berperan
sebagai narasumber dan mana siswa yang kurang memahami tentang materi
pelajaran. Dengan demikian guru diharapkan dapat lebih memperhatikan tingkat
perbedaan dari setiap kemampuan siswa masing-masing dalam menguasai materi.
Jadi secara umum penyelenggaraan strategi pembelajaran aktif tipe Everyone is a

teacher Here ini dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab siswa untuk terlibat
aktif dalam menyelesaikan setiap persoalan dan masalah matematika.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul Penerapan strategi pembelajaran akrif tipe Everyone is a Teacher
Here pada pembelajaran matematika siswa kelas VIII SMP Ar-Risalah
Lubuklinggau tahun pelajaran 2016/2017.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah Apakah hasil belajar matematika siswa kelas
VIII SMP Ar-Risalah Lubuklinggau tahun pelajaran 2016/2017 setelah diterapkan
dengan strategi pembelajaran aktif tipe Everyone is a Teacher Here secara
signifikan tuntas ?.
C. Ruang Lingkup Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang akan diteliti yaitu penerapan strategi
pembelajaran akrif tipe Everyone is a Teacher Here dan mengingat luasnya
permasalahan yang akan diteliti, maka penulis membatasi penelitian pada materi
faktorisasi suku aljabar di semester ganjil.
D. Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar
matematika siswa kelas VIII SMP Ar-Risalah Lubuklinggau tahun pelajaran
2016/2017 setelah diterapkan dengan strategi pembelajaran aktif tipe Everyone is
a Teacher Here secara signifikan tuntas.
E. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat


sebagai berikut:
1. Manfaat secara Teoritis
a. Sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar
matematika siswa melalui strategi pembelajaran aktif tipe Everyone is
a Teacher Here.
b. Sebagai dasar untuk mengembangkan penelitian-penelitian yang
menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Everyone is a Teacher
Here.
2. Manfaat secara Praktis
a. Bagi siswa, dapat meningkatkan hasil belajar matematika melalui
strategi pembelajaran aktif tipe Everyone is a Teacher Here.
b. Bagi guru, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan
pertimbangan untuk dapat menggunakan strategi pembelajaran aktif
tipe Everyone is a Teacher Here sebagai salah satu strategi
pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa.
c. Bagi sekolah, penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumbangan positif
dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan khususnya pada
pelajaran matematika sehingga dapat meningkatkan hasil belajar
matematika siswa di SMP Ar-Risalah Lubuklinggau.
d. Bagi peneliti, penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan
pengetahuan

mengenai

pembelajaran

matematika

dengan

menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Everyone is a Teacher


Here sekaligus dapat dijadikan sebagai motivasi untuk melakukan
inovasi-inovasi dalam pembelajaran matematika.
F. Definisi Operasional

Untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam penafsiran pengertian istilah


dalam penelitian ini, maka peneliti mendefinisikan istilah sebagai berikut:
a.

Penerapan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pelaksanaan


pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Everyone is

b.

a Teacher Here di kelas VIII SMP ArRisalah Lubuklinggau.


Strategi pembelajaran aktif tipe Everyone is a Teacher Here adalah suatu
strategi pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada setiap siswa
untuk berperan sebagai guru bagi teman-temannya.

c.

Hasil belajar matematika yang dimaksud dalam penelitian adalah


kemampuan pada aspek kognitif yang diperoleh siswa setelah mengikuti
kegiatan pembelajaran dengan strategi pembelajaran aktif tipe Everyone
is a Teacher Here yang dapat diukur dari skor nilai tes soal-soal
matematika.

d.

Tuntas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa

yang mencapai nilai (KKM) untuk kelas VIII yaitu

76.

Anda mungkin juga menyukai