Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA An. G DENGAN DENGUE HAEMORRHAGIC FEVER (DHF)


DI RUANG ASTER RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO
PURWOKERTO

Disusun Oleh :
1. Dwi Adiyanto
2. Ach. Frizal
3. Bangkit Yuda
4. Erina Setya A
5. Dewi Rinjani
6. Ratnasari

PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN REGULAR


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2016

A. DEFINISI

Demam berdarah dengue/ dengue haemorrhagic fever adalah penyakit


infeksi yang disebabkan virus dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri
otot dan/ nyeri sendi yang disertai leucopenia, ruam, limfadenopati,
trombositopenia dan ditesis hemoragik. Pada DBD terjadi perembesan plasma
yang ditandai dengan hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit) atau
penumpukan cairan di rongga tubuh. Sindrom renjatan dengue (dengue shock
syndrome) adal demem berdarah dengue yang ditandai oleh renjatan/ syok
Klasifikasi menurut World Health Organization
Derajat I

Demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya manifestasi

Derajat II
Derajat III

perarahan adalah uji tourniquet positif


Derajat I disertai perdarahan spontan dikulit dan/ perdarahan lain
Ditemukannya tanda kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan
lembut, tekanan nadi menurun ( 20 mmHg) atau hipotensi disertai

Derajat IV

kulit dingin, lembab, dan pasien menjadi gelisah


Syok berat, nadi tidak teraba dan tekanan darah tidak dapat diukur

B. ETIOLOGI

Penyebab DHF adalah Arbovirus ( Arthropodborn Virus ) melalui gigitan


nyamuk Aedes ( Aedes Albopictus dn Aedes Aegepty )

C. TANDA DAN GEJALA

Tanda dan gejala penyakit DHF adalah :


1. Meningkatnya suhu tubuh dan nyeri pada otot seluruh tubuh
2. Suara serak, batuk dan epistaksis
3. Disuria, vomiting dan nausea
4. Ptekie, ekimosis dan perdarahan gusi
5. Muntah darah
6. Hematuria masih
7. Melena

D. PATHWAYS

A. Virus

E.

D. Hiperther

B. Viremia

E. Depresi

C. Hepatomeg

Manifestasi
perdarahan

- Anoreksia
- Muntah

G. Perubahan

Nutrisi kurang
dari kebutuhan

Permeabilitas
kapiler
meningkat

F. Kehilangan

Resti Kekurangan
Volume cairan

H. Hipovole

Resiko syok
hipovolemia

Resiko tjd
perdarahan

I.

Efusi pleura
J. Asites

Perubahan perfusi
jaringan perifer

K. S

L. Kema

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. G DENGAN DEMAM BERDARAH


DENGUE DI RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO
Tanggal Masuk RS : 17 Desember 2016

Jam masuk
3

: 20 : 40

Tanggal Pengkajian: 18 Desember 2016


Jam pengkajian
: 01.00 WIB

No . RM
: 00710999
Diagnosa Masuk : DHF

A. IDENTITAS KLIEN

Nama Pasien

An. G

Nama Ayah/ Ibu

: Ny. L

Usia

9 Tahun

Usia Ayah/ Ibu

: 37 tahun

Jenis Kelamin

Laki-Laki

Agama

: Islam

Anak ke 3 dari

3 bersaudara

Alamat

: Kembaran

Tanggal Masuk

Suku Bangsa

: Jawa

Pendidikan

: SD

Pekerjaan

: IRT

17 Desember
2016

Tanggal Pengkajian

18 Desember
2016

Diagnosa Medis

DHF

B. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


1

Keluhan Utama
Demam

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang dari IGD pada hari Sabtu, 17 Desember 2016 pada pukul
20.40 WIB dengan keluhan demam sudah 3 hari, susah makan, mual,
muntah, sakit kepala, seluruh badan terasa pegal-pegal. TD: 90/60 mmHg,
N: 138 x/menit, S: 38,3 C, RR: 30 x/mnt. Kesadaran pasien compos
mentis GCS = 15 (E4M6V5).

Riwayat Kehamilan dan Persalinan

Prenatal : Sebelum kelahiran ibu rajin kontrol ke bidan 1 bulan sekali,


Intranatal : An. G lahir spontan dengan bantuan bidan dipuskesmas,
BB pada saat lahir 3500 gram dengan PB 49 cm.

Postnatal : keluarga menyatakan pada saat setelah pasien lahir, tidak


ditemukan masalah kesehatan yang berarti, orang tua mengimunisasi
lengkap pasien.

Riwayat Kesehatan Masa Lalu

Penyakit masa kanak-kanak

: pilek dan batuk

Pernah dirawat di Rumah Sakit

: belum pernah

Obat-obatan yang digunakan

: tidak ada

Tindakan operasi

: belum pernah

Alergi

: tidak ada

Kecelakaan

: belum pernah

Imunisasi

: lengkap

C. RIWAYAT KELUARGA

keterangan :
= laki
= perempuan
= pasien
= tinggal satu rumah
= garis keturunan
= garis pernikahan
5

D. RIWAYAT SOSIAL
1. Yang mengasuh

: orang tua

2. Hubungan dengan anggota keluarga : baik


3. Hubungan dengan teman sebaya

: baik

4. Pembawaan secara umum

: pendiam

E. KEBUTUHAN DASAR
1. Nutrisi

Sebelum sakit : 3 kali sehari, jenis makanan nasi, lauk pauk, sayur,
buah-buahan (makanan seimbang).

Setelah sakit : Program diet dari rumah sakit TKTP (Tinggi kalori
tinggi protein). Intake makanan : 3 x sehari, makanan dihabiskan
porsi, terjadi penurunan nafsu makan. Intake cairan : 1000 cc/ hari,
jenis air putih dan pasien merasa haus terus.

2. Eliminasi

Eliminasi Buang Air Kecil


Frekuensi sebelum masuk rumah sakit 4-6 kali sehari, warna kuning
normal volume 1800 cc/ hari. Sekarang produksi urine menurun,
warna urine normal, volume urine 1000 cc/ hari.

Eliminasi Buang Air Besar


Sebelum masuk rumah sakit frekuensi 1 x sehari, selama dirawat
belum pernah sekali BAB selama 4 hari pasien karena malas untuk
BAB.

3. Istirahat tidur

Sebelum sakit : tidur 10 jam yaitu dimulai pkl 21.00 06.00 (9 jam)
dan tidur siang 2 jam, pasien tidak mengalami gangguan tidur

Setelah sakit : tidur malam 5-7 jam, siang 1 jam. Sering terbangun
pada malam hari tetapi mudah tertidur kembali.

4. Aktifitas

Sebelum sakit : pasien bersekolah, aktif dalam kegiatan TPQ


Setelah sakit : pasien hanya bisa tiduran, sekolah tidak masuk karena
kebetulan sedang liburan sekolah dan kegiatan TPQ ijin tidak masuk
dikarenakan sakit.

F. PEMERIKSAAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


1. Pertumbuhan fisik

BB 30 Kg TB 135 cm tidak mengalami gangguan fisik yang berarti, anak


pendiam tetapi tidak pemalu apabila diajak berinteraksi dengan perawat.
2. Perkembangan motorik kasar

Pasien mengatakan kalau di rumah biasa bermain sepak bola, dimana


kegiatan ini sangat baik untuk melatih keterampilan menggunakan otot
kaki. Anak juga belajar mengenal adanya aturan main, sportivitas,
kompetisi dan kerja sama dalam sebuah tim.
3. Perkembangan motorik halus

Pasien mengatakan bahwa apabila ada waktu luang, pasien lebih senang
menggambar dengan berbagai media.
4. Perkembangan bahasa

Pasien mengatakan sehari-hari menggunakan bahasa jawa dikarenakan


teman sebaya berkomunikasi menggunakan bahasa, akan tetapi apabila
disekolah bahasa pengantar menggunakan bahasa nasional atau bahasa
7

Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan perkembangan bahasa


sudah cukup baik dan bervariasi.
5. Perkembangan sosial

Pasien mengatakan bahwa senang bermain secara berkelompok dengan


jenis kelamin yang sama. Dimana dalam permainan secara berkelompok
atau bersosialisasi cenderung keterampilan dan intelektual makin
berkembang,
6. Perkembangan kognitif

Pasien sebagai anak sekolah kelas III dapat mulai mengerti tentang uruturutan, perbandingan dan proses dan mengintegrasikan pikiran-pikiran
kedalam rencana keseluruhan agar dapat mengatasi situasi yang bertambah
kompleks.

G. PEMERIKSAN FISIK
1. Keadaan Umum dan Tanda - Tanda Vital
a. Keadaan umum : pasien terlihat baik, dan kooperatif dengan perawat,

kesadaran compos menthis,


b. TB : 135 cm, BB : 30 Kg,
c. Suhu: 38,3 oC,
d. Nadi: 138 kali/menit,
e. Tekanan Darah: 90/60 mmHg.
f. Respirasi: 03 kali/ menit,
g. Lingkar lengan :
h. Lingkar kepala :
8

2.

Sistem Pernafasan (Breathing)


a. Frekuensi pernafasan, kedalaman dan kesimetrisan :

Pola nafas : apnea, takipnea :


Retraksi :
Pernafasan cuping hidung :
Posisi yang nyaman

b. Hasil auskultasi toraks

Bunyi nafas

Fase ekspirasi dan inspirasi memanjang :


c. Hasil pemeriksaan toraks :

Lingkar dada

Bentuk dada

3. Sistem Kardiovaskuler (Blood)

Inspeksi: uji tourniquet positif


Perkusi: dullness/redup
Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan, takikardi, akral hangat, N: 120 x/ menit
Auskultasi : irama jantung reguler, TD: 90/60 mmHg
4. Sistem Persyarafan (Brain)

Tingkat kesadaran compos mentis, GCS: 15 (E4M6V5), bentuk kepala


mesochepal, ukuran pupil 3 mm, bentuk bulat, warna hitam, reaksi positif
terhadap cahaya. Tidak mengalami kejang terdapat refleks patellla, pasien
mengeluh pusing, tidak terdapat fraktur cervikal. Tidak ada keluhan pada
sistem persyarafan.
5. Sistem perkemihan (Bladder)

Warna urine normal, tidak ada distensi kandung kemih, dan tidak terdapat
nyeri tekan pada area kandung kemih. Produksi urine menurun yaitu 1000
9

cc/hari, Intake cairan: oral: 500 ml/hari parenteral 1000 ml/ hari. Tidak
terdapat acites, pola berkemih lancar, genitalia bersih.
6. Sistem pencernaan (Bowel)

Inspeksi: mukosa mulut kering, tidak terdapat pembesaran tonsil, nyeri


tekan pada area epigastrik, tidak terdapat luka bekas operasi. Tidak
terpasang drain, anorexia, mual, muntah, dan merasa sakit saat menelan.
Auskultasi: gerakan peristaltik usus 18 kali/menit.
Palpasi: terdapat nyeri tekan pada kuadran kanan atas. Tidak terdapat
pembesaran tonsil pada tenggorokan. Pasien belum BAB. Diet lunak porsi
makan habis seperempat porsi.
Perkusi : timpani.
7. Sistem muskuloskeletal dan integumen (bone)

Pergerakan bebas, tidak terdapat kelainan pada ekstremitas dan tulang


belakang. Tidak terdapat fraktur, tidak terpasang traksi/spalk/gips. Tidak
terdapat dekubitus. Terjadi peningkatan suhu tubuh, kulit kering. Kekuatan
otot = 5 5
5

8. Sistem hematologi

Warna kulit sawo matang, terdapat ptechea, tidak terdapat perdarahan dari
membran mukoas atau dari luka suntikan/ fungsi vena. Tidak terdapat
pembesaran hati dan limpa.
9. Sistem endokrin

Tidak ada keluhan poliuria, polifagia dan polidipsi.

E. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
10

Parameter
Trombosit (sel-sel x 109/ L)
Hematokrit
Leukosit (sel-sel x 109/ L)

Nilai normal
181.000-521.000
33-45
4500-13500

Hasil
108.000
42
3670

F. PENGOBATAN

Tanggal 18 Desember 2016


Oral :
PCT tab 250 mg
Domperidon 3 x1 tab
Paracetamol : jika panas
Parenteral :
Infuse RL 20 tpm

Injeksi :
Cefriaxone : 1 x 1 gr
Ranitidine : ampul

11

Satuan
/Ul
%
U/L

ANALISA DATA

NO
1. Ds

Nama Klien

: An. G

Tgl masuk

: 18 Desember 2016

Usia

: 9 thn

Tgl pengkajian : 18 Desember 2016

Dx. Medis

: DHF

DATA FOKUS
PROBLEM
: Pasien mengatakan badannya terasa Domain 11 : Keamanan dan
panas.

perlindungan

Do : terlihat kulit kemerahan, peningkatanKelas 6 : termoregulasi


suhu diatas kisaran normal (38,3 0),Hipertermia (00007)
takikardia (138 x/ menit) dan palpasi
kulit terasa hangat

2.

Ds : Pasien mengatakan jarang pipis

Domain 2: Nutrisi

Do: membrane mukosa kering, turgor kulitKelas 5 : Hidrasi


kering, peningkatan suhu diatas kisaran Kekurangan volume cairan (00027)
normal (38,30), pasien mengungkapkan
secara verbal sering haus, produksi

urine menurun yaitu 700 cc/hari.


Nadi : 138 x/ menit, TD : 90/60 x/
menit.
2.

Ds

: keluarga mengatakan pasien susah Domain 2 : Nutrisi


makan.

Kelas 1 : makan

Do : pasien terlihat mual, muntah, anorexia, Ketidakseimbangan nutrisi : kurang


kesakitan saat menelan makanan,dari kebutuhan tubuh (00002)

nyeri abdomen, gerakan peristaltik


usus 18 kali/menit, menghabiskan
porsi nutrisi dari rumah sakit porsi,

PRIORITAS MASALAH
12

1.

Hipertermia (00007)

2.

Kekurangan volume cairan (00027)

3.

Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari


kebutuhan tubuh (00002)

RENCANA KEPERAWATAN

Nama Klien

: An. G

Tgl masuk

Usia

: 9 thn

Tgl pengkajian : 18 Desember 2016

Dx. Medis

: DHF

NO
1.

DIAGNOSA

TUJUAN

KEPERAWATAN

DAN KRITERIA HASIL (NOC)

: 18 Desember 2016

INTERVENSI

KEPERAWATAN (NIC)
Airway
Mangement
Pola nafas tidak efektifSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama
b/d

kelemahan

paralisis
pernafasan

atau x 24 jam, diharapkan ventilasi adekuat 1. Pantau frekuensi, kedalaman


ototdengan tidak ada tanda distress pernapasan, dan
dan kesimetrisan pernapasan.
pola napas efektif, dengan kriteria hasil :
Catat peningkatan kerja napas
Respiratory Status: Ventilation
Indikator
IR
Tidak ada distress pernafasan
Mampu bernafas dengan mudah
Irama nafas, frekuensi,suara nafas
dalam batas normal
TTV dalam batas normal
Keterangan :
IR : hasil saat ini

dan observasi warna kulit dan


membran mukosa.

ER
2.

Catat

adanya

kelelahan

pernapasan selama berbicara


kalau pasien masih dapat
berbicara.
3. Auskultasi bunyi napas, catat

ER : Harapan

tidak adanya bunyi atau suara

1 : keluhan ekstrim

tambahan seperti ronchi

2 : keluhan berat

4. Tinggikan kepala tempat tidur

3 : keluhan sedang
4 : keluhan ringan

atau

letakan

pasien

5 : tidak ada keluhan

posisi duduk bersandar

pada

5. Berikan obat ata bantu dengan


tindakan

pembersihan

pernapasan, seperti latihan

13

pernapasan, perkusi dada.

2.

Ketidakseimbangan
nutrisi

kurang

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1. Kaji adanya alergi makanan

dari x 24 jam, diharapkan ketidakseimbangan

kebutuhan tubuh b/dnutrisi kurang dari kebutuhan tubuh teratasi,2. Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
Ketidakmampuan
dengan kriteria hasil :
kalori

untuk menelan
IMT

Indikator
dalam
batas

IR
yang

diharapkan
Menunjukkan peningkatan fungsi
pengecapan dari menelan
Tidak terjadi penurunan berat

ER

dan

yang

dibutuhkan pasien

3. Berikan

informasi

tentang

kebutuhan nutrisi

4. Kaji kemampuan pasien untuk


mendapatkan

badan yang berarti


Keterangan :

energy

nutrisi

yang

dibutuhkan

IR : hasil saat ini

5. Monitor IMT dalam batas

ER : Harapan

normal

1 : keluhan ekstrim
2 : keluhan berat

6. Monitor mual dan muntah

3 : keluhan sedang
4 : keluhan ringan

7. Monitor kalori dan intake

5 : tidak ada keluhan

nutris

8. Pasang/pertahankan
NGT

14

selang

3.

Ansietas
situasi

b/d

KrisisSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1. Tempatkan pasien dekat ruang


x 24 jam, diharapkan tingkat kecemasan
perawat,
periksa
pasien
pasien berkurang, dengan kriteria hasil:
secara teratur.
Indikator
IR
Klien mampu mengidentifikasi
dan mampu mengontrol cemas
Mampu
mengidentifikasi,
mengungkapkan dan menunjukan
tekhnik untuk emngontrol cemas
TTV dalam batas normal
Ekspresi wajah menunjukan
berkurangnya kecemasan
Keterangan :

ER

2. berikan perawatan primer/


hubunagan

perwat

yang

konsisten
3. berikan bentuk komunikasi
alternatif jika di perlukan
4.Diskusikan adanya perubahan
citra diri, ketakutan akan
kehilangan kemampuan yang

IR : hasil saat ini

menetap,kehilangan fungsi

ER : Harapan

5. berikan penjelasan singkat

1 : keluhan ekstrim
2 : keluhan berat

mengenai perawatan, rencana

3 : keluhan sedang

perawatan dengan pasien

4 : keluhan ringan
5 : tidak ada keluhan

15

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama Klien

: An. G

Tgl masuk

: 17 Desember 2016

Usia

: 9 thn

Tgl pengkajian : 18 Desember 2016

Dx. Medis

: DHF
HARI KE -1

NO. DX
1. Hipertermia
penyakit

Hari/Tgl/ Jam
Minggu
b/d
-

IMPLEMENTASI
Mengukur vital sign

(infeksi18/12/2016

virus dengue)

O:

Pkl 08.00 wib


Pkl 09.00 wib -

RESPON
PARAF
S : pasien mengatakan mendingan

- RR : 27x/menit
Meningkatkan sirkulasi
udara seperti membuka

16

- Suhu : 38 oC

jendela tempat tidur


Pkl 10.00 wib -

Melakukan kompres hangat


dan menyelimuti pasien

Pkl 10.10 wib -

Memberikan antipiretik oral


(paracetamol 5 ml)

Pkl 23.30 wib -

Menghitung IWL

Pkl 14.05 wib -

Mengauskultasi suara nafas,

- TD : 90/60 mmHg
- IWL = 635 cc
- Ventilasi ruangan terbuka
lebar

catat adanya suara tambahan


Pkl 17.10 wib -

Memonitor respirasi

Pkl 18.00 wib -

Monitor

tanda

- Nadi : 130 x/m

- Terpasang kompres hangat


pada daerah frontal

- Antipiretik oral masuk 5 ml

inadekuat

oksigenasi jaringan
Pkl 20.00 wib -

Monitor suhu dan pernafasan

Pkl 09.00 wib -

Mempertahankan catatan

S : Klien mengatakan masih terasa

volume cairan b/d

intake dan output yang

haus

gangguan

akurat

O:

2. Kekurangan

mekanisme

Pkl 10.00 wib -

regulasi

Memonitor status hidrasi


(kelembaban membrane

- Pasien berkeringat
- mukosa mulut kering

mukosa, nadi adekuat,


tekanan darah dalam batas
normal)
Pkl 11.00 wib -

Menganjurkan pemberian
cairan oral, seperti banyak

- turgor kulit sedang


- IWL: 635
- BC:1303-1735 = -432 cc

minum air putih atau jus


jambu merah

- Nadi 130 x/menit,


- TD :90/60 mmHg
- RR :27x/m
- Pasien dan keluarga
kooperatif

- Pasien terlihat minum air


mineral

- Keluarga bergegas membeli


jus jambu merah

17

3. Ketidakseimbanga Pkl 09.00 wib n nutrisi kurang


dari

kebutuhan Pkl 10.00 wib


b/d

tubuh

Ketidakmampuan
untuk

menelan/

Pkl 11.00 wib -

S: pasien mengatakan masih

makanan

lemas

Memonitor IMT dalam batas

O:

- Pasien mengungkapkan

normal

secara verbal tidak alergi

Memonitor mual dan muntah

terhadap makanan

monitor kalori dan intake

mencerna
makanan

mengkajii adanya alergi

(mual
Pkl 14.00 wib -

muntah)

- Pasien terlihat mual

nutris

- Pasien dan keluarga

Mengkolaborasikan dengan

menjawab pertanyaan

ahli gizi untuk menentukan

terkait pengertian, tanda

jumlah kalori dan energy

dan gejala, pencegahan

yang dibutuhkan pasien


Pkl 16.00 wib -

dan pengobatan penyakit

- IMT = 19,17 (normal)

Memberikan informasi
tentang kebutuhan nutrisi

HARI KE- 2
NO. DX
Hari/Tgl/ Jam
1. Hipertermia b/dSenin 19/12/2016 penyakit

IMPLEMENTASI
Mengukur vital sign

(infeksi Pkl 08.00 wib

RESPON
PARAF
S : pasien mengatakan mendingan
O:

virus dengue)

- RR : 25x/menit
Pkl 09.00 wib -

Meningkatkan sirkulasi
udara seperti membuka
jendela tempat tidur

Pkl 10.00 wib -

Pkl 10.10 wib -

- Suhu : 37,7 oC
- Nadi : 120 x/m

Melakukan kompres hangat


dan menyelimuti pasien

- TD : 100/70 mmHg

Memberikan antipiretik oral

- IWL = 635 cc

(paracetamol 5 ml)

- Ventilasi ruangan terbuka

Pkl 23.30 wib -

Menghitung IWL

Pkl 14.05 wib -

Mengauskultasi suara nafas,

lebar

catat adanya suara tambahan


Pkl 17.10 wib -

Memonitor respirasi

Pkl 18.00 wib -

Monitor

tanda

- Terpasang kompres hangat


pada daerah frontal

inadekuat - Antipiretik oral masuk 5 ml

oksigenasi jaringan
Pkl 20.00 wib 2.

Kekurangan Pkl 09.00 wib -

volume cairan b/d

Monitor suhu dan pernafasan


Mempertahankan catatan

S : Klien mengatakan rasa haus

intake dan output yang

agak berkurang

18

gangguan

akurat

mekanisme

Pkl 10.00 wib -

regulasi

O:

Memonitor status hidrasi


(kelembaban membrane
mukosa, nadi adekuat,
tekanan darah dalam batas

- Pasien berkeringat
- mukosa mulut kering
- turgor kulit sedang

normal)
Pkl 11.00 wib -

Menganjurkan pemberian
cairan oral, seperti banyak

- IWL: 635
- BC:1303-1735 = -432 cc

minum air putih atau jus


jambu merah

- Nadi 120 x/menit,


- TD :100/70 mmHg
- RR :25x/m
- Pasien dan keluarga
kooperatif

- Pasien terlihat minum air


mineral the hangat dan jus
jambu biji
3.

Pkl 09.00 wib -

Ketidakseimbanga
n nutrisi kurang
dari

kebutuhan

tubuh

Pkl 11.00 wib -

makanan

lemas

Memonitor IMT dalam batas

Memonitor mual dan muntah


monitor kalori dan intake

menelan/

nutris

mencerna
makanan

S: pasien mengatakan masih

normal

b/d

Ketidakmampuan
untuk

Pkl 10.00 wib -

mengkajii adanya alergi

(mual Pkl 14.00 wib -

muntah)

- Pasien mengungkapkan
secara verbal tidak alergi
terhadap makanan

- Mual berkurang
- Pasien dan keluarga

Mengkolaborasikan dengan
ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan energy
yang dibutuhkan pasien

Pkl 16.00 wib -

O:

Memberikan informasi

menjawab pertanyaan
terkait pengertian, tanda
dan gejala, pencegahan
dan pengobatan penyakit

- IMT = 19,17 (normal)

tentang kebutuhan nutrisi

HARI KE -3
NO. DX

Hari/Tgl/ Jam

IMPLEMENTASI

19

RESPON

PARAF

1. Hipertermia b/dMinggu
penyakit

Mengukur vital sign

(infeksi18/12/2016

virus dengue)

O:

Pkl 08.00 wib


Pkl 09.00 wib -

- RR : 22x/menit
Meningkatkan sirkulasi
udara seperti membuka
jendela tempat tidur

Pkl 10.00 wib -

Pkl 10.10 wib -

S : pasien mengatakan mendingan

- Suhu : 36,9 oC
- Nadi : 120 x/m

Melakukan kompres hangat


dan menyelimuti pasien

- TD : 110/70 mmHg

Memberikan antipiretik oral

- IWL = 635 cc

(paracetamol 5 ml)

- Ventilasi ruangan terbuka

Pkl 23.30 wib -

Menghitung IWL

Pkl 14.05 wib -

Mengauskultasi suara nafas,

lebar

catat adanya suara tambahan


Pkl 17.10 wib -

Memonitor respirasi

Pkl 18.00 wib -

Monitor

tanda

- Terpasang kompres hangat


pada daerah frontal

inadekuat - Antipiretik oral masuk 5 ml

oksigenasi jaringan
Pkl 20.00 wib 2.

Kekurangan Pkl 09.00 wib -

Monitor suhu dan pernafasan


Mempertahankan catatan

S : Klien mengatakan sudah tidak

volume cairan b/d

intake dan output yang

merasa haus lagi

gangguan

akurat

O:

mekanisme
regulasi

Pkl 10.00 wib -

Memonitor status hidrasi


(kelembaban membrane

- Pasien tampak rileks


- mukosa mulut lembab

mukosa, nadi adekuat,


tekanan darah dalam batas
normal)
Pkl 11.00 wib -

Menganjurkan pemberian
cairan oral, seperti banyak

- turgor kulit baik


- IWL: 635
- BC:1303-1735 = -432 cc

minum air putih atau jus


jambu merah

- Nadi 120 x/menit,


- TD :110/70 mmHg
- RR :22x/m
- Pasien dan keluarga
kooperatif

20

- Pasien terlihat minum air


mineral, teh manis hangat dan
jus jambu
3.

Pkl 09.00 wib -

Ketidakseimbanga
n nutrisi kurang
dari

kebutuhan

tubuh

Pkl 10.00 wib -

untuk

Pkl 11.00 wib -

makanan

mendingan walaupan masih agak

Memonitor IMT dalam batas

sedikit lemas
O:

Memonitor mual dan muntah


monitor kalori dan intake

menelan/

nutris

mencerna
makanan

S: pasien mengatakan sudah

normal

b/d

Ketidakmampuan

mengkajii adanya alergi

(mual Pkl 14.00 wib -

muntah)

secara verbal tidak alergi


terhadap makanan

- Pasien terlihat mual

Mengkolaborasikan dengan
ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan energy
yang dibutuhkan pasien

Pkl 16.00 wib -

- Pasien mengungkapkan

Memberikan informasi
tentang kebutuhan nutrisi

- Pasien dan keluarga


menjawab pertanyaan
terkait pengertian, tanda
dan gejala, pencegahan
dan pengobatan penyakit

- IMT = 19,17 (normal)

EVALUASI KEPERAWATAN

Nama Klien

: An. G

Tgl masuk

Usia

: 10 thn

Tgl pengkajian : 8 Januari 2010

Dx. Medis

: Demam Berdarah Dengue

NO.DX

1. Hipertermia

Hari/tgl/ jam
b/d

penyakit (infeksi virus


dengue)

Kamis
22/12/2016

EVALUASI
S : pasien mengatakan mendingan
O:

- RR : 22x/menit
- Suhu : 36,9 oC
- Nadi : 120 x/m
- TD : 110/70 mmHg

21

: 7 Januari 2010

PARAF

- IWL = 635 cc
- Ventilasi ruangan terbuka lebar
- Tampak tidak terpasang kompres hangat pada
daerah frontal

A:
Indikator
IR
Suhu kulit dalam rentang yang 3

ER
4

diharapkan
Suhu tubuh dalam batas normal
Nadi dan pernapasan
dalam

3
3

4
4

rentang yang diharapkan


Perubahan warna kulit tidak ada

Masalah teratasi : pasien pulang


P : lajutkan intervensi

- Mengajarkan keluarga agar Monitor suhu


sesering mungkin

- Memotivasi keluarga agar memoonitor warna


dan suhu kulit

- Monitor vital sign


- Memotivasi keluarga agar melakukan kompres
hangat bila panas kembali atau control kepoli
anak

2. Kekurangan

volume

cairan b/d gangguan


mekanisme regulasi

S : Klien mengatakan sudah tidak merasa haus


O:

- Pasien tampak rileks, mukosa lembab


- turgor kulit baik
- IWL: 635
- BC:1303-1735 = -432 cc
- Nadi 120 x/menit,

22

- TD :110/70 mmHg
- RR :22x/m
- Pasien dan keluarga kooperatif, Pasien terlihat
sering minum air mineral dan minum jus jambu
biji.
A:
Indikator
Mempertahankan urine

output

IR
3

ER
4

batas

dehidrasi,

sesuai dengan usia dan BB


TD, Suhu, Nadi dalam
normal
Tidak

ada

elastisitas

tanda
turgor

kulit

baik,

membrane mukosa lembab, tidak


ada rasa haus yang berlebihan
Masala teratasi : pasien pulang
P : lanjutkan intervensi

Memotivasi keluarga agar memberikan cairan


yang cukup kepada pasien

3. Ketidakseimbangan
nutrisi

kurang

dari

kebutuhan tubuh b/d

S : pasien mengatakan sudah mendingan tapi masih


sedikit lemas
O:

- Pasien mengungkapkan secara verbal tidak

Ketidakmampuan
untuk menelan atau
mencerna

alergi terhadap makanan

makanan

- Pasien tidak mual

(mual muntah)

- Pasien dan keluarga menjawab pertanyaan


terkait pengertian, tanda dan gejala,
pencegahan dan pengobatan penyakit

- Indeks Massa Tubuh = 19,17 (normal)


A:
Indikator
IR ER
IMT dalam batas yang diharapkan 3
4
Menunjukkan peningkatan fungsi3
5
pengecapan dari menelan
Tidak terjadi penurunan
badan yang berarti

23

berat3

Masalah teratasi : pasien pulang


P : lajutkan intervensi

- Memotivasi keluarga agar memberikan


makanan dengan gizi seimbang

24

Anda mungkin juga menyukai