Kasus P.safety PKM Tanjung Pinang
Kasus P.safety PKM Tanjung Pinang
Disusun oleh:
Dian Pertiwi, S.Ked
G1A216005
G1A216009
G1A216012
Pembimbing:
dr. H. Armaidi Darmawan, M.Epid
Setelah dokter melakukan pemeriksaan, dokter meminta kepada salah satu staf
untuk
melakukan
pemeriksaan
EKG
dan
dokter
tersebut
melanjutkan
lain dan cara bagian-bagian tersebut bertindak secara kolektif akan tampak sangat
kompleks dan bermacam-macam. Oleh karena itu, semua tenaga medis harus
memiliki pemahaman tentang sifat kompleksitas dalam pelayanan kesehatan,
karena penting untuk mencegah kecelakaan medis dan membantu menganalisa
situasi jika terjadi ganjalan dalam proses kerja sistem medis.
Pada kasus ini, petugas kesehatan lupa karena terburu-buru dengan
banyaknya pasien pada hari itu, sehinnga menyebabkan tertukarnya hasil EKG
kedua pasien. Dokter tidak memastikan lagi hasil pemeriksaan EKG pada kedua
pasien, sehinnga menyebabkan tertukarnya hasil EKG kedua pasien. Solusinya
adalah petugas kesehatan seharusnya berhati-hati dan tidak lupa memasukkan
tanggal dan identitas pasien sehinnga kejadian ini tidak terjadi kembali.
Topic 4. Being an effective team player (Menjadi pemain tim yang efektif)
Pada skenario ini didapatkan bahwa kurangnya komunikasi antar petugas
kesehatan yang satu dengan yang lain. Petugas kesehatan kurang berhati-hati
dalam melakukan pemeriksaan EKG pada pasien.
Solusinya adalah seharusnya ada kerjasama yang baik, komunikasi antar
petugas
kesehatan
dengan
dokter.
Seharusnya
petugas
kesehatan
Topic 5. Understanding and learning from errors (Memahami dan belajar dari
kesalahan)
Pada skenario ini didapatkan permasalahan bahwa tidak terjalinnya
komunikasi antara petugas kesehatan dengan dokter yang bersangkutan, sehinnga
ini akan berdampak pada pasien itu sendiri. . Tenaga medis pelayanan kesehatan
seharusnya mampu memberikan pelayanan terbaik terhadap pasien termasuk
berkolaborasi sesama petugas kesehatan. Diharapkan tenaga medis maupun
petugas kesehatan lain belajar dari kesalahan yang terjadi sehingga tidak
menimbulkan kesalahan yang sama di waktu yang yang akan datang.
metode
peningkatan kualitas)
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ternyata tidak cukup
dengan hanya meningkatkan MUTU pelayanan saja tetapi juga perlu adanya
transformasi kultural, dimana perubahan budaya yang diharapkan berupa :
Culture of safety
Nyatakan atau tanamkan pada dokter bahwa keselamatan pasien adalah
hal yang sangat penting dan menjadi prioritas utama serta tanamkan
komitmen tentang tanggung jawab akan keselamatan pasien sehingga
dokter akan melakukan tindakan dengan menyeluruh, lebih teliti, dan
sesuai prosedur yang berlaku sehingga untuk terjadinya kesalahan pada
pasien benar benar dapat diminimalisir.
Reporting culture
Apabila terjadi suatu kesalahan atau kecelakaan medis akibat ketidak
telitian dari dokter, hendaknya hal tersebut harus dilaporkan secara
lengkap kenapa hal itu bisa terjadi bukannya malah ditutupi, hal ini
sangat penting agar dapat dicari akar penyebab kenapa kesalahan
tersebut dapat terjadi sehingga dapat dicari jalan keluar penyelesaiannya
dan agar tidak terjadi lagi kesalahan yang sama diwaktu yang akan
datang.
Learning culture
Setiap petugas harus belajar dari kesalahan kesalahan yang telah ada
sebelumnya jangan sampai hal yang sama terulang kembali sehinga
akan menimbulkan dampak yang negatif bagi pasien.
5
Topic 8 : Engaging with patients and carers (Melibatkan pasien dan pelaku
rawat)
Pada kasus ini tidak melibatkan pasien karena pasien tidak mengetahui
kesalahan yang terjadi.
Topic 9. Minimizing infection through improved infection control (menekan
infeksi melalui peningkatan pengendalian infeksi)
Pada kasus ini tidak ditemukan adanya pengendalian infeksi karena
keluhan yang dialami oleh pasien tidak berhubungan dengan mekanisme
terjadinya infeksi.
Topic 10. Patient safety and invasive procedure (Keselamatan pasien dan
prosedur invasif)
Pada pasien tersebut tidak dilakukan analisa patient safety topic 10 karena
tidak ada dilakukan prosedur invasif ataupun prosedur pembedahan.
penggunaan obat dan efek samping obat yang diberikan kepada pasien.
Pada kasus ini dapat mengakibatkan kesalahan penegakkan diagnosa dan
terapi sehinnga dapat mengakibatkan keadaan pasien semakin buruk.
2. Lakukan identifikasi hal apa saja yang potensial untuk terjadinya kondisi
yang tidak aman atas kasus diatas !
Faktor keamanan dalam hal tatalaksana dan penanganan pasien merupakan
hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Hubungan antara dokter dan pasien
dilakukan berdasarkan pada kepercayaan terhadap dokter sepenuhnya dan dokter
wajib memperhatikan keamanan pasien. Berdasarkan kasus diatas, hal-hal yang
potensial untuk terjadinya kondisi yang tidak aman adalah :
a. Dokter tidak melakukan pelayanan kesehatan terhadap pasien dengan
baik. Pada kasus ini dokter tidak memastikan lagi hasil pemeriksaan
EKG yang diterima dari petugas kesehatan.
b. Petugas kesehatan yang melakukan pemeriksaan kepada pasien tidak
melakukan pelayanan dengan efektif. Seharusnya petugas kesehatan
tersebut memasukkan tanggal dan identitas pasien dan memberitahu
kepada dokter ketika memberikan hasil pemeriksaan EKG.
3. Tentukanlah akar masalah pada kasus ini !
Dokter kurang mengintervensi keselamatan pasien, kurangnya komunikasi
yang dilakukan antara dokter dan petugas.
DAFTAR PUSTAKA
1. Depkes RI. UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. Di Akses tanggal
23 Januari 2016. Di Unduh dari URL
http://www.ilo.org/dyn/natlex/docs/ELECTRONIC/91185/105616/F
1979234557/IDN91185%20IDN.pdf
2. Joann et all. Patient safety in primary care. British Columbia: 2010.