STRUKTUR KAYU
Dosen pengajar:
Drs. Adi Muljo, MMT
KELOMPOK 1
Anggota Kelompok :
Hilman Zhafiri
NIM. 1341320000
NIM. 1341320000
NIM. 1341320011
KELAS 3 MRK 3
Dalam kehidupan kita sehari-hari, kayu merupakan bahan yang sangat sering
dipergunakan untuk tujuan penggunaan tertentu. Terkadang sebagai barang tertentu, kayu
tidak dapat digantikan dengan bahan lain karena sifat khasnya. Kita sebagai pengguna dari
kayu yang setiap jenisnya mempunyai sifat-sifat yang berbeda, perlu mengenal sifat-sifat
kayu tersebut sehingga dalam pemilihan atau penentuan jenis untuk tujuan penggunaan
tertentu harus betul-betul sesuai dengan yang kita inginkan. Berikut ini diuraikan sifat-sifat
kayu (fisik dan mekanik) serta macam penggunaannya.
Pengenalan Sifat-Sifat Kayu
Kayu merupakan hasil hutan yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai
dengan kemajuan teknologi. Kayu memiliki beberapa sifat yang tidak dapat ditiru oleh
bahan-bahan lain. Pemilihan dan penggunaan kayu untuk suatu tujuan pemakaian,
memerlukan pengetahuan tentang sifat-sifat kayu. Sifat-sifat ini penting sekali dalam industri
pengolahan kayu sebab dari pengetahuan sifat tersebut tidak saja dapat dipilih jenis kayu
yang tepat serta macam penggunaan yang memungkinkan, akan tetapi juga dapat dipilih
kemungkinan penggantian oleh jenis kayu lainnya apabila jenis yang bersangkutan sulit
didapat secara kontinyu atau terlalu mahal.
Kayu berasal dari berbagai jenis pohon yang memiliki sifat-sifat yang berbeda-beda.
Bahkan dalam satu pohon, kayu mempunyai sifat yang berbeda-beda. Dari sekian banyak
sifat-sifat kayu yang berbeda satu sama lain, ada beberapa sifat yang umum terdapat pada
semua jenis kayu yaitu :
1. Kayu tersusun dari sel-sel yang memiliki tipe bermacam-macam dan susunan dinding
selnya terdiri dari senyawa kimia berupa selulosa dan hemi selulosa (karbohidrat)
serta lignin (non karbohidrat).
2. Semua kayu bersifat anisotropik, yaitu memperlihatkan sifat-sifat yang berlainan jika
diuji menurut tiga arah utamanya (longitudinal, radial dan tangensial).
3. Kayu merupakan bahan yang bersifat higroskopis, yaitu dapat menyerap atau
melepaskan kadar air (kelembaban) sebagai akibat perubahan kelembaban dan suhu
udara disekelilingnya.
4. Kayu dapat diserang oleh hama dan penyakit dan dapat terbakar terutama dalam
keadaan kering.
tergantung dari tekstur kayu, kadar air, kadar zat ekstraktif dalam kayu.
7. Bau dan Rasa
Bau dan rasa kayu mudah hilang bila kayu lama tersimpan di udara terbuka.
Beberapa jenis kayu mempunyai bau yang merangsang dan untuk menyatakan bau
kayu tersebut, sering digunakan bau sesuatu benda yang umum dikenal misalnya bau
bawang (kulim), bau zat penyamak (jati), bau kamper (kapur) dsb.
8. Nilai Dekoratif
Gambar kayu tergantung dari pola penyebaran warna, arah serat, tekstur, dan
pemunculan riap-riap tumbuh dalam pola-pola tertentu.
7. Kekerasan
Kekerasan adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya yang membuat takik atau
lekukan atau kikisan (abrasi). Bersama-sama dengan keuletan, kekerasan merupakan
suatu ukuran tentang ketahanan terhadap pengausan kayu.
8. Keteguhan Belah
Keteguhan belah adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya yang berusaha
membelah kayu. Sifat keteguhan belah yang rendah sangat baik dalam pembuatan
sirap dan kayu bakar. Sebaliknya keteguhan belah yang tinggi sangat baik untuk
pembuatan ukir-ukiran (patung). Pada umumnya kayu mudah dibelah sepanjang jarijari (arah radial) dari pada arah tangensial.
Ukuran yang dipakai untuk menjabarkan sifat-sifat keku-atan kayu atau sifat
mekaniknya dinyatakan dalam kg/cm2.
luar
(eksternal):
pengawetan
kayu,
kelembaban
lingkungan,
pembebanan dan cacat yang disebabkan oleh jamur atau serangga perusak
kayu.
b. Faktor dalam kayu (internal): BJ, cacat mata kayu, serat miring dsb.
Kayu Bangkirai
Kayu Bangkirai termasuk jenis kayu yang cukup awet dan kuat. Termasuk kayu
dengan Kelas Awet I, II, III dan Kelas Kuat I, II.
Sifat kerasnya juga disertai tingkat kegetasan yang tinggi sehingga mudah muncul
retak rambut dipermukaan. Selain itu, pada kayu bangkirai sering dijumpai adanya pinhole.
Umumnya retak rambut dan pinhole ini dapat ditutupi dengan wood filler. Secara struktural,
pin hole ini tidak mengurangi kekuatan kayu bangkirai itu sendiri. Karena kuatnya, kayu ini
sering digunakan untuk material konstruksi berat seperti atap kayu. Kayu bangkirai termasuk
jenis kayu yang tahan terhadap cuaca sehingga sering menjadi pilihan bahan material untuk
di luar bangunan / eksterior seperti lis plank, outdoor flooring / decking, dll.
Pohon Bangkirai banyak ditemukan di hutan hujan tropis di pulau Kalimantan. Kayu
berwarna kuning dan kadang agak kecoklatan, oleh karena itulah disebut yellow balau.
Perbedaan antara kayu gubal dan kayu teras cukup jelas, dengan warna gubal lebih terang.
Pada saat baru saja dibelah/potong, bagian kayu teras kadang terlihat coklat kemerahan.
Warna : kayu batang adalah cahaya coklat atau coklat muda kekuningan secara bertahap
berubah coklat tua. gubal yang lebih ringan dalam warna dari kayu batang, itu adalah 2
sampai 2 cm, biasanya 4 cm, tebal. Tekstur: Tekstur kayu bervariasi dari halus sampai kasar,
secara umum sedikit kasar, atau kasar.
Foto diatas ini adalah kayu Bangkirai setelah diolah menjadi produk moulding/ antislip :
Serat : Serat yang lurus atau berputar dan saling bertautan.Touch: Permukaan kayu umumnya
sentuhan halus. Bagian radial dengan serat saling bertautan sebagian halus dan sebagian
kasar.
Gloss : Permukaan kayu bervariasi dari sedikit mengilap glossy.
Fugure : Bagian radial dengan serat saling bertautan menunjukkan angka bergaris.
Penggunaan : Dalam pandangan kekuatan dan daya tahan yang tinggi, kayu balau
dipergunakan untuk konstruksi berat, terutama dalam kondisi lembab dan kontak dengan
tanah. Spesies ini digunakan antara lain untuk jembatan, bantalan rel kereta api, tiang listrik,
lantai, konstruksi laut, bangunan perahu (kemudi, dayung, tiang, keels, dan iga), konstruksi
bangunan, tubuh bekerja kendaraan, tiang gerobak, as roller, tong dan wadah lainnya.
Kekuatan : Kayu Bangkirai juga termasuk jenis kayu kuat dan keras. Sifat kerasnya juga
disertai tingkat kegetasan yang tinggi sehingga mudah muncul retak rambut dipermukaan.
Selain itu, pada kayu bangkirai sering dijumpai adanya pinhole. Umumnya retak rambut dan
pin hole ini dapat ditutupi dengan wood filler. Secara struktural, pin hole ini tidak
mengurangi kekuatan kayu bangkirai itu sendiri. Karena kuatnya, kayu ini sering digunakan
untuk material konstruksi berat seperti atap kayu. Kayu bangkirai termasuk jenis kayu yang
tahan terhadap cuaca sehingga sering menjadi pilihan bahan material untuk di luar bangunan /
eksterior seperti lis plank, outdoor flooring / decking, dll.
Macam Penggunaan Kayu Bangkirai
Penggunaan kayu untuk suatu tujuan pemakaian tertentu tergantung dari sifat-sifat kayu yang
bersangkutan dan persyaratan teknis yang diperlukan. Jenis-jenis kayu yang mempunyai
persyaratan untuk tujuan pemakaian tertentu antara lain dapat dikemukan sebagai berikut :
1. Bangunan (Konstruksi)
Persyaratan teknis :
yang tinggi.
Jenis kayu :
keras, daya abrasi tinggi, tahan asam, mudah dipaku dan cukup
kuat.
Jenis kayu :
Jenis kayu :
ulin.
4. Tong Kayu (Gentong)
Persyaratan teknis :
Jenis kayu :
5. Kapal Kayu
Gading
Persyaratan teknis :
Jenis kayu :
Senta
Persyaratan teknis :
Jenis kayu :
Kulit
Persyaratan teknis :
Jenis kayu :
mesin.
Jenis kayu :
Penutup
Jadi dapat dismpulkan bahwa kayu Bengkirai dapat dipergunakan sebagai kuda-kuda rumah
dikarenankan sifat dan klasifikasi yang telah dipaparkan.
Sumber : http://www.sari-jati.com
http://www.wikipedia.com