yang akan diajarkan, pengelolaan pengalaman belajar, cara mengajar, dan menilai keberhasilan
belajar mengajar.
C. Pengertian
1. Kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
KTSP adalah kurikulum operasinal yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing
satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur,
dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.
3. Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema
tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.
Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar kedalam materi
pokok/pembelajaran, kegiatan, pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk
penilaian. Contoh silabus terdapat pada lampiran.
A.
Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh
oleh peserta didik pada satuan pendidikan dalam kegiatan pembelajaran. Susunan mata
pelajaran tersebut terbagi dalam lima kelompok, yaitu kelompok, mata pelajaran agama dan
akhlak mulia; kewarganegaraan dan kepribadian; ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika;
jasmani; olahraga, dan kesehatan.
Struktur kurikulum SD Mutiara meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu
jenjang pendidikan selama enam tahun mulai kelas I sampai dengan kelas VI.
Struktur kurikulum SD Mutiara disusun berdasarkan standar kompetesi lulusan dan standar
kompetensi mataa pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut.
1. Kurikulum SD Mutiara memuat delapan mata pelajaran, muatan local, dan pengembangan
diri.
2. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS merupakan IPA terpadu dan IPS terpadu.
3. Pembelajaran pada kelas I sampai dengan III dilaksanakan melalui pendekatan tematik,
sedangkan pada kelas IV sampai dengan VI dilaksanakan melalui pendekatan mata
pelajaran.
4. Alokasi waktu satu jam pelajaran adalah 35 menit.
5. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 36 minggu.
II
II
IV, V, dan VI
3
2
5
4.
5.
6.
7.
8.
Matematika
Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Sosial
Seni Budaya dan Keterampilan
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan
B. Muatan Lokal
1. Kesenian Jakarta
2. PLJK
3. Bahasa Inggris
C. Pengembangan Diri
1. Pramuka
2. Komputer
Jumlah
5
4
3
4
4
1
1
2
1
1
30
31
32
36
Kelas
dikan
SD
Satu Jam
Pembelajan
Jumlah
Tatap Muka
Jam
Pembela
(Menit)
-jan per
I s.d. III
35
IV s.d.
35
Minggu
Kelas :
I. 30
II. 31
III. 32
36
Minggu
Efektif per
Tahun
Waktu
Pembelajaran
per Tahun
Jumlah
Jam per
Tahun
(@60
Pelajaran
36
36
VI
Menit)
Kelas :
I. 1050
II. 1085
III. 1120
Jam Pembelajaran
Kelas :
I. 37.800 menit
II. 39.060 menit
III. 40.320 menit
1260 jam
Pembelajaran
(45360 menit)
Kelas :
I. 630
II. 651
III. 672
756
5. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar
berkisar antara 0-100%.
Standar Ketuntasan Belajar SD Mutiara
Tahun Pelajaran 2007-2008
No
A.
B.
Komponen
Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Kewarganegaraan dan Kepribadian
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. Ilmu Pengetahuan Alam
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
7. Seni Budaya dan Keterampilan
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Muatan Lokal
1. Kesenian Jakarta
2. Pendidikan Lingkungan Kesehatan Jakarta
Ketuntasan Belajar
65 %
70 %
65 %
60 %
60 %
65 %
65 %
70 %
65 %
70 %
60 %
C.
3. Bahasa Inggris
Pengembangan Diri
1. Pramuka
2. Olahraga
Sepak Bola
Bulu Tangkis
B
B
B
6. Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria kenaikan kelas diatur
oleh masing-masing direktorat teknis terkait.
a. Kriteria kenaikan kelas
Nilai rapor diambil dari nilai pengamatan, nilai harian, nilai tugas/PR, nilai tes tengah
semester, dan nilai tes akhir semester dijumlahkan untuk mencari rata-rata setiap siswa
dalam satu mata pelajaran, yang sesuai dengan standar ketuntasan belajar (SKB) di SD
Mutiara.
Memiliki rapor di kelasnya masing-masing.
b. Penentuan kenaikan kelas
Penentuan siswa yang naik kelas dilakukan oleh sekolah dalam suatu rapat dewan guru
dengan mempertimbangkan SKB, sikap/penilaian/budi pekerti dan kehadiran siswa
yang bersangkutan.
Siswa yang dinyatakan naik kelas, rapornya dituliskan naik ke kelas.
Siswa yang tidak naik kelas harus mengulang di kelasnya.
7. Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari
datuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah :
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran
b. memperoleh nilai minimal, baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan
kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani,
olahraga, dan kesehatan;
c. lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi; dan
d. lulus Ujian Nasional
8. Penentuan Kelulusan
a. Kriteria kelulusan
Hasil ujian dituangkan ke dalam blangko daftar ujian. hasil ujian dimanfaatkan sebagai
bahan pertimbangan sekolah untuk penentuan kelulusan dengan kriteria sebagai berikut:
Memilih rapor kelas VI.
Telah mengikuti ujian sekolah dan memiliki nilai untuk seluruh mata pelajaran yang
diujikan, minimal nilai masing-masing mata pelajaran 6,00
b. Penentuan kelulusan
Penentuan siswa yang lulus dilakukan oleh sekolah dalam suatu rapat dewan guru
dengan mempertimbangkan nilai rapor, nilai ujian sekolah, sikap/prilaku/budi pekerti
VI Sekolah Dasar.
Siswa yang tidak lulus tidak memperoleh ijazah dan mengulang di kelas terakhir.
9. Pendidikan Kecakapan Hidup
Pendidikan kecakapan hidup di SD Mutiara adalah computer.
Materi
1. Pengenalan bagian-bagian computer
2. Games
1. Menghidupkan dan mematikan dengan urutan yang benar
2. Games
1. Mengetik huruf dan angka
2. Games
1. Mengetik surat pertamaku
2. Games
1. Membuat dan mengetik surat
2. Membuat kolom/table jadwal mata pelajaran
1. Membuat surat
2. Menghitung
3. Pengenalan internet
II
III
IV
VI
Materi
Memperkenalkan bahan-bahan yang digunakan untuk menghaluskan kayu
Mengamplas kayu
Mengamplas kayu
Memplitur dengan bahan jadi
Mendempul kayu yang berlubang
Mengamplas kayu
Memplitur dengan bahan jadi
Mendempul kayu yang berlubang
Mengamplas kayu
Memplitur dengan bahan jadi
Membentuk kayu menjadi benda seperti sendok nasi, sodet (sendok pipih yang
dipakai untuk mengaduk gorengan)
Mendempul kayu
Mengamplas kayu
Memplitur dengan bahan jadi
Membentuk kayu menjadi benda seperti sendok nasi, sodet, hiasan dinding
Mendempul kayu
Mengamplas kayu
Memplitur dengan bahan jadi
Mengemas hasil karya dari bahan kayu
III.
KALENDER PENDIDIKAN
SEMESTER I
Sabtu
Jumat
Kamis
Rabu
Selasa
Senin
Juli
SEMESTE
R
BULAN
Jumla
h
hari
Kegiatan
13
Agustus
25
Septem
ber
23
Oktober
14
Novemb
er
26
Desemb
er
Januari
18
12
JUMLAH
103
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasional
Kurikulum dikembangkan sebagai acuan penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Tujuan ini meliputi tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan. Tujuan ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan
kekhasan, kondisi, potensi dan kearifan lokal, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab
itu, kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program
pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah masing-masing.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu
pada delapan standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan
nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua
dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam
mengembangkan kurikulum
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disusun antara lain agar dapat memberi
kesempatan peserta didik untuk:
1. belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
2. belajar untuk memahami dan menghayati;
3. belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif;
4. belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk oran lain; dan
5. belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif,
efektif, dan menyenangkan.
1.
2.
3.
4.
5.
B.
harus
memerhatikan
dan
mempertimbangkan
(1)
potensi
yang
dimiliki
sekolah/madrasah, (2) harapan masyarakat yang dilayani sekolah/madrasah, dan (3) dinamika
masyarakat.
Dalam merumuskan visi, pihak-pihak yang terkait (stake holders) bermusyawarah dan
bermufakat sehingga visi sekolah mewakili aspirasi berbagai komponen yang ada di sekolah
sehingga seluruh komponen yang ada disekolah (guru, karyawan, siswa, orang tua,
masyarakat, dan pemerintah) bersama-sama berperan aktif untuk mewujudkannya.
Visi pada umumnya dirumuskan dengan kalimat: (1) filosofis, (2) khas, (3) mudah
diingat. Berikut ini merupakan visi yang dirumuskan oleh sekolah kami :
Visi
Membentuk peserta didik yang cerdas, mandiri, unggul, sopan, dan bertakwa.
Kami memilih visi ini untuk tujuan jangka panjang, jangka menengah, dan jangka
pendek. Visi ini menjiwai warga sekolah kami untuk selalu mewujudkannya setiap saat dan
berkelanjutan dalam mencapai tujuan sekolah.
Visi tersebut mencerminkan profil dan cita-cita sekolah yang:
1. berorientasi ke depan dengan memerhatikan potensi kekinian;
2. sesuai dengan norma dan harapan masyarakat;
3. ingin mencapai keunggulan;
4. mendorong semangat dan komitmen seluruh warga sekolah/mardrasah;
5. mendorong adanya perubahan yang lebih baik;
6. mengarahkan langkah-langkah strategis (misi) sekolah/madrasah.
Untuk mencapai visi tersebut, perlu dilakukan suatu misi berupa kegiatan jangka panjang
dengan arah yang jelas. Berikut ini merupakan misi yang dirumuskan berdasarkan visi diatas.
Misi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Tujuan
1. Meningkatkan akhlak mulia peserta didik sesuai dengan ajaran agama
2. Meningkatkan Ilmu Pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan minat dan bakat
peserta didik
3. Mengembangkan kepribadian manusia yang utuh bagi peserta didik
4. Mempersiapkan peserta didik sebagai bagian dari anggota masyarakat yang mandiri,
tanggung jawab, dan berguna bagi sesame
5. Mengembangkan kebudayaan daerah yang beruansa Betawi
6. Mempersiapkan peserta didik dalam melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
C. Pengertian
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
KTSP adalah kurikulum operasinal yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing
satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur, dan
muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema
tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.
Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar kedalam materi
pokok/pembelajaran, kegiatan, pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk
penilaian.
Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran
yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber
belajar, san penilaian hasil belajar.
Komponen
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Bahasa Inggris
5. Matematika
6. Ilmu Pengetahuan Alam
7. Ilmu Pengetahuan Sosial
8. Seni Budaya
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
10. Keterampilan/Teknologi Informasi dan
Komunikasi
B. Muatan Lokal
C. Pengembangan Diri
2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran
B. Muatan Kurikulum
1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran wajib:
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Bahasa Inggris
5. Matematika
6. I P A
7. I P S
8. Seni Budaya
9. Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan
10. Keterampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi
2. Muatan Lokal
1. PLJK
3. Pengembangan Diri
1. Paduan Suara
2. Komputer
3. Rohis
2
2
4
5
5
4
4
2
2
2
2
4
5
5
4
4
2
2
2
2
2*)
36
2
2
2*)
36
2
2
2*)
36
4. Pramuka
5. Kultum setiap Jumat pagi
6. Shalat Zuhur berjamaah terjadwal
Kelas
Pendidikan
Satu jam
Jumlah
Minggu
Waktu
Jumlah
pemb.
jam
efektif/tahu
pemb.
jam/tahun
tatap
pemb./
/tahun
Muka
minggu
ajaran
34 JP
34 Minggu
(menit)
SMP
I s.d. III
40 menit
1156 JP
(46240) mt
771 jam
Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada system paket dialokasian
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata
pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran dapat dilakukan
secara fleksibel dengan jumlah beban belajar yang tetap. Satuan pendidikan dimungkinkan
menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan. Pemanfaatan
jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai
kompeternsi. disamping dimanfaatkan untuk mata pelajaran lain yang dianggap penting dan tidak
terdapat di dalam struktur kurikulum yang tercantum di dalam Standar Isi.
IV.
KETUNTASAN BELAJAR
Ketuntasan belajar setiap indikatotor yang dikembangkan sebagai suatu pencapaian hasil
belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk
masing-masing indikator 75%. Sekolah menentukan kriteria ketuntasan belajar untuk masingmasing Mata Pelajaran adalah sebagai berikut.
No
1
Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Kewarganegaraan
70
Bahasa Indonesia
70
Bahasa Inggris
60
Matematika
70
IPA
70
IPS
70
Seni Budaya
70
75
10
75
V.
A.
B.
Kriteria Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari
VI.
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu
efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program di sekolah menyusun kalender
penndidikan untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran selama satu tahun ajaran yang
mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan
hari libur. Pengaturan waktu belajar di sekolah/madrasah mengacu kepada Standar Isi dan
disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah/madrasah, kebutuhan peserta didik
dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah.
Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun kalender pendidikan
adalah sebagai berikut.
-
Permulaan tahun ajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun
pembelajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun pelajaran telah ditetapkan
oleh pemerintah, yaitu bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun
berikutnya.
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran. Sekolah/madrasah dapat mengalokassikan lamanya minggu efektif belajar sesuai
libur khusus.
Libur jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran digunakan untuk
Hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk jenjang dan jenis pendidikan
disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/kota.
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur, dan kegiatan lainnya tertera pada table di
bawah ini.
No
Kegiatan
1. Minggu Efektif Belajar
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Alokasi Waktu
Min 34 mg mak. 38 mg
Maks 2 mg
Maks 2 mg
Maks 3 mg
2-4 mg
Maks 2 mg
Maks 1 mg
Maks 3 mg
Keterangan
Digunakan untuk kegiatan
pemb. efektif
Satu minggu/smt
Antara Sm 1 dan 2
Digunakan untuk
Penyiapan dan adm.
Akhir dan awal tahun
Menyesuaikan dengan
Keadaan
Disesuaikan dengan PP
Insidential
Digunakan untuk kegiatan
Yang diprogramkan secara
Khusus oleh sekolah
Dengan tidak mengulangi
Minggu efektif
Lampiran I
: Silabus (Contoh)
Satuan Pendidikan
: SMP Mutiara
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas VII, Semester I
Standar Kompetensi :
1. Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan
menggunakan peralatan
Materi Pokok:
Besaran dan Satuan
Alokasi Waktu :
2 x 45
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu membedakan antara besaran pokok dan besaran turunan,
menentukan satuan yang sesuai dengan besarannya dan melakukan konversi beberapa
satuan, serta menggunakan beberapa besaran (panjang, massa, dan waktu) dengan satuan
yang bersesuaian dalam melakukan pengukuran
Materi Pokok:
Besaran dan Satuan
Sumber/alat belajar
- buku teks
- alat ukur (timbangan, mistar, dan stopwatch)
Indikator
Mengidentifikasi
besaran-besaran
fisika dalam kehidupan sehari-hari
kemudian mengelompokkannya ke
dalam besaran
pokok dan turu-nan.
Menggunakan
satuan Internasional
dalam pengukuran
Pengalaman Belajar
Menunjukkan beberapa besaran
yang biasa digunakan sehari-hari
Membedakan besaran besaran
pokok
Tanya-jawab
Demonstrasi
Diskusi
Tes tertulis
Tes kinerja
Tanya-jawab
Diskusi
Tes tertulis
pengertian
dan
besaran
turunan
Menunjukkan beberapa
satuan
yang
secara
biasa
internasional
Menggunakan
sional
Mengkonversi
satuan panjang,
massa, dan waktu
secara sederhana
Penilaian
Tes tertulis
Metode
Tanya-jawab
Diskusi
digunakan
satuan
dalam
interna-
melakukan
pengukuran
Mendiskusikan cara mengkonversi satuan dari besaran yang
sejenis
Menunjukkan
konversi
satuan