Anda di halaman 1dari 19

I.

Pelaksanaan Penyusunan KTSP


Langkah-langkah dalam penyusunan KTSP adalah sebagai berikut.
1. Analisis Konteks
a. Analisis potensi dan kekuatan/kelemahan yang ada di sekolah:peserta didik, pendidik
dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, biaya, dan program-program yang ada di
sekolah.

untuk mengambil keputusan berkenaan dengan pengelolaan pendidikan, seperti dalam


pengelolaan kurikulum, baik dalam penyusunannya maupun pelaksanaannya di sekolah
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi kondisi
dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu, kurikulum disusun oleh
satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan
dan potensi yang ada di daerah.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu
pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetens lulusan, tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua
dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam
mengembangkan kurikulum.
Pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan peserta
didik untuk ; (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar
untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara
efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan (e) belajar untuk
membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan.
Kewenangan sekolah dalam menyusun kurikulum memungkinkan sekolah menyesuaikan
dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan kondisi daerah. Dengan demikian,
daerah dan atau sekolah memiliki cukup kewenangan untuk merancang dan menentukan hal-hal

yang akan diajarkan, pengelolaan pengalaman belajar, cara mengajar, dan menilai keberhasilan
belajar mengajar.

B. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah


1. Visi SD Mutiara
Menjadi sekolah unggul dalam ilmu akhlak.
2. Misi SD Mutiara
Menyiapkan generasi unggul yang memiliki kemampuan di bidang IMTAQ dan IPTEK.
Membentuk sumber daya manusia yang berkualitas, kreatif, dan inovatif serta mandiri

sesuai dengan perkembangan zaman.


Membangun kultur sekolah yang terpercaya di masyarakat.

3. Tujuan umum pendidikan SD Mutiara


Siswa beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia.
Siswa sehat jasmani dan rohani
Siswa memiliki dasar-dasar pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan untuk

melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.


Mengenal dan mencintai Negara, bangsa, masyarakat, dan kebudayaan nasional.
Siswa kreatif, terampil, dan mandiri untuk mengembangkan diri secara terus-menerus.

C. Pengertian
1. Kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
KTSP adalah kurikulum operasinal yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing
satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur,
dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.
3. Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema
tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.
Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar kedalam materi
pokok/pembelajaran, kegiatan, pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk
penilaian. Contoh silabus terdapat pada lampiran.

4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran
yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran,
sumber belajar, san penilaian hasil belajar. Contoh rencana pelaksanaan pembelajaran SD
Mutiara terdapat pada Lampiran
II.

A.

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh

oleh peserta didik pada satuan pendidikan dalam kegiatan pembelajaran. Susunan mata
pelajaran tersebut terbagi dalam lima kelompok, yaitu kelompok, mata pelajaran agama dan
akhlak mulia; kewarganegaraan dan kepribadian; ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika;
jasmani; olahraga, dan kesehatan.
Struktur kurikulum SD Mutiara meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu
jenjang pendidikan selama enam tahun mulai kelas I sampai dengan kelas VI.
Struktur kurikulum SD Mutiara disusun berdasarkan standar kompetesi lulusan dan standar
kompetensi mataa pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut.
1. Kurikulum SD Mutiara memuat delapan mata pelajaran, muatan local, dan pengembangan
diri.
2. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS merupakan IPA terpadu dan IPS terpadu.
3. Pembelajaran pada kelas I sampai dengan III dilaksanakan melalui pendekatan tematik,
sedangkan pada kelas IV sampai dengan VI dilaksanakan melalui pendekatan mata
pelajaran.
4. Alokasi waktu satu jam pelajaran adalah 35 menit.
5. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 36 minggu.

Struktur Kurikulum SD Mutiara


Komponen
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia

Kelas dan Alokasi


I

II

II

IV, V, dan VI
3
2
5

4.
5.
6.
7.
8.

Matematika
Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Sosial
Seni Budaya dan Keterampilan
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan

Kesehatan
B. Muatan Lokal
1. Kesenian Jakarta
2. PLJK
3. Bahasa Inggris
C. Pengembangan Diri
1. Pramuka
2. Komputer
Jumlah

5
4
3
4
4
1
1
2
1
1
30

31

32

36

B. Muatan Kurikulum di SD Mutiara


Muatan kurikulum meliputi 8 mata pelajaran, 3 muatan local, dan 2 pengembangan diri.
1. Mata Pelajaran
Mata Pelajaran di SD Mutiara terdiri dari delapan mata pelajaran, yaitu :
a. Pendidikan Agama;
b. Pendidikan Kewarganegaraan;
c. Bahasa Indonesia;
d. Matematika;
e. Ilmu Pengetahuan Alam;
f. Ilmu Pengetahuan Sosial;
g. Seni Budaya dan Keterampilan;
h. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan.
2. Muatan Lokal
Muatan Lokal di SD Mutiara terdiri atas;
a. Kesenian Jakarta;
b. Pendidikan Lingkungan Kehidupan Jakarta (PLKJ);
c. Bahasa Inggris;
3. Pengembangan Diri
Pengembangan diri di SD Mutiara terdiri atas :
a. Pramuka;
b. Komputer;
c. Dokter Kecil;
d. Tari;
e. Olahraga.
4. Pengaturan Beban Belajar
Pengaturan Beban Belajar di SD Mutiara sebagai berikut.

Beban Belajar SD Mutiara


Satuan
Pendi-

Kelas

dikan

SD

Satu Jam
Pembelajan

Jumlah

Tatap Muka

Jam
Pembela

(Menit)

-jan per

I s.d. III

35

IV s.d.

35

Minggu
Kelas :
I. 30
II. 31
III. 32

36

Minggu
Efektif per
Tahun

Waktu
Pembelajaran
per Tahun

Jumlah
Jam per
Tahun
(@60

Pelajaran
36

36

VI

Menit)
Kelas :
I. 1050
II. 1085
III. 1120
Jam Pembelajaran
Kelas :
I. 37.800 menit
II. 39.060 menit
III. 40.320 menit
1260 jam
Pembelajaran
(45360 menit)

Kelas :
I. 630
II. 651
III. 672

756

5. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar
berkisar antara 0-100%.
Standar Ketuntasan Belajar SD Mutiara
Tahun Pelajaran 2007-2008
No
A.

B.

Komponen
Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Kewarganegaraan dan Kepribadian
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. Ilmu Pengetahuan Alam
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
7. Seni Budaya dan Keterampilan
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Muatan Lokal
1. Kesenian Jakarta
2. Pendidikan Lingkungan Kesehatan Jakarta

Ketuntasan Belajar
65 %
70 %
65 %
60 %
60 %
65 %
65 %
70 %
65 %
70 %
60 %

C.

3. Bahasa Inggris
Pengembangan Diri
1. Pramuka
2. Olahraga
Sepak Bola
Bulu Tangkis

B
B
B

6. Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria kenaikan kelas diatur
oleh masing-masing direktorat teknis terkait.
a. Kriteria kenaikan kelas
Nilai rapor diambil dari nilai pengamatan, nilai harian, nilai tugas/PR, nilai tes tengah
semester, dan nilai tes akhir semester dijumlahkan untuk mencari rata-rata setiap siswa
dalam satu mata pelajaran, yang sesuai dengan standar ketuntasan belajar (SKB) di SD
Mutiara.
Memiliki rapor di kelasnya masing-masing.
b. Penentuan kenaikan kelas
Penentuan siswa yang naik kelas dilakukan oleh sekolah dalam suatu rapat dewan guru
dengan mempertimbangkan SKB, sikap/penilaian/budi pekerti dan kehadiran siswa
yang bersangkutan.
Siswa yang dinyatakan naik kelas, rapornya dituliskan naik ke kelas.
Siswa yang tidak naik kelas harus mengulang di kelasnya.
7. Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari
datuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah :
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran
b. memperoleh nilai minimal, baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan
kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani,
olahraga, dan kesehatan;
c. lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi; dan
d. lulus Ujian Nasional
8. Penentuan Kelulusan
a. Kriteria kelulusan

Hasil ujian dituangkan ke dalam blangko daftar ujian. hasil ujian dimanfaatkan sebagai
bahan pertimbangan sekolah untuk penentuan kelulusan dengan kriteria sebagai berikut:
Memilih rapor kelas VI.
Telah mengikuti ujian sekolah dan memiliki nilai untuk seluruh mata pelajaran yang
diujikan, minimal nilai masing-masing mata pelajaran 6,00
b. Penentuan kelulusan
Penentuan siswa yang lulus dilakukan oleh sekolah dalam suatu rapat dewan guru
dengan mempertimbangkan nilai rapor, nilai ujian sekolah, sikap/prilaku/budi pekerti

siswa yang bersangkutan dan memenuhi kriteria kelulusan.


Siswa yang dinyatakan lulus diberi ijazah dan rapor sampai dengan semester 2 kelas

VI Sekolah Dasar.
Siswa yang tidak lulus tidak memperoleh ijazah dan mengulang di kelas terakhir.
9. Pendidikan Kecakapan Hidup
Pendidikan kecakapan hidup di SD Mutiara adalah computer.

Program Pembelajaran Komputer SD Mutiara


Kelas
I.
II.
III.
IV.
V.
VI.

Materi
1. Pengenalan bagian-bagian computer
2. Games
1. Menghidupkan dan mematikan dengan urutan yang benar
2. Games
1. Mengetik huruf dan angka
2. Games
1. Mengetik surat pertamaku
2. Games
1. Membuat dan mengetik surat
2. Membuat kolom/table jadwal mata pelajaran
1. Membuat surat
2. Menghitung
3. Pengenalan internet

10. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global


Keterampilan local dan global di SD Mutiara adalah membuat kerajinan dari kayu.
Program Keterampilan Lokal dan Global SD Mutiara
Kelas
I

II

III

IV

VI

Materi
Memperkenalkan bahan-bahan yang digunakan untuk menghaluskan kayu
Mengamplas kayu
Mengamplas kayu
Memplitur dengan bahan jadi
Mendempul kayu yang berlubang
Mengamplas kayu
Memplitur dengan bahan jadi
Mendempul kayu yang berlubang
Mengamplas kayu
Memplitur dengan bahan jadi
Membentuk kayu menjadi benda seperti sendok nasi, sodet (sendok pipih yang
dipakai untuk mengaduk gorengan)
Mendempul kayu
Mengamplas kayu
Memplitur dengan bahan jadi
Membentuk kayu menjadi benda seperti sendok nasi, sodet, hiasan dinding
Mendempul kayu
Mengamplas kayu
Memplitur dengan bahan jadi
Mengemas hasil karya dari bahan kayu

III.

KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta


didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran,
minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan libur.
Analisis Hari Belajar Efektif
Kalender Pendidikan Sekolah Dasar
Tahun Pelajaran 2007/2007

SEMESTER I

Sabtu

Jumat

Kamis

Rabu

Selasa

Senin

Juli

SEMESTE
R

BULAN

Jumla
h
hari

Kegiatan

13

Agustus

25

Septem
ber

23

17 Juli awal belajar


semester I
17, 18, 19 Juli awal belajar
semester I
17 Agustus HUT
Kemerdekaan RI
21 Isra Miraj Nabi
Muhamad Saw
25, 26, 27 Libur awal
Ramadhan


Oktober

14

Novemb
er

26

Desemb
er

Januari

18

12

JUMLAH

17, 18, 19, 20, 21, 22, 23


libur menjelang Idul Fitri
24, 25 Hari raya Idul Fitri
26,27, 28, 29, 30 Perkiraan
libur setelah Idul Fitri
18, 19, 20, 21, 22, 23
ulangan umum semester
25 hari raya Natal
31 Idul Adha 1427 H
28 Pentas Seni
30 Pembagian rapor
semester I
1 Tahun Baru 2007
2 15 Libur Semester I
16 Hari Pertama Semester
II
20 1 Muharam 1428 H

103

2. Model KTSP Tingkat Sekolah Menengah Pertama (Sumber : Pusat Kurikulum


Balitbang Depdiknas dengan Modifikasi Penulis)

BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasional
Kurikulum dikembangkan sebagai acuan penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Tujuan ini meliputi tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan. Tujuan ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan
kekhasan, kondisi, potensi dan kearifan lokal, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab
itu, kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program
pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah masing-masing.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu
pada delapan standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan

nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua
dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam
mengembangkan kurikulum
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disusun antara lain agar dapat memberi
kesempatan peserta didik untuk:
1. belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
2. belajar untuk memahami dan menghayati;
3. belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif;
4. belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk oran lain; dan
5. belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif,
efektif, dan menyenangkan.

1.
2.
3.
4.
5.

Komponen KTSP terdiri dari :


Tujuan Pendidikan Sekolah
Struktur dan Muatan Kurikulum
Kalender Pendidikan
Silabus
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

B.

Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah


Kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program
pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di sekolah/madrasah. Sekolah/madrasah
sebagai unit penyelenggara pendidikan juga harus memerhatikan perkembangan daan
tantangan masa depan. Perkembangan dan tantangan itu misalnya menyangkut: (1)
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, (2) globalisasi yang memungkinkan sangat
cepatnya arus perubahan dan mobilitas antar dan lintas sector serta tempat, (3) era reformasi,
(4) pengaruh globalisasi terhadap perubahan perilaku dan moral manusia, (5) berubahnya
kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan, (6) dan era perdagangan bebas.
Tantangan sekaligus peluang itu harus direspons oleh sekolah kami sehingga visi sekolah
diharapkan sesuai dengan arah perkembangan tersebut. Visi tidak lain merupakan citra moral
yang menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa dating. namun demikian, visi
sekolah harus tetap dalam koridor kebijakan pendidikan nasional dan harus membumi. Visi
juga

harus

memerhatikan

dan

mempertimbangkan

(1)

potensi

yang

dimiliki

sekolah/madrasah, (2) harapan masyarakat yang dilayani sekolah/madrasah, dan (3) dinamika
masyarakat.
Dalam merumuskan visi, pihak-pihak yang terkait (stake holders) bermusyawarah dan
bermufakat sehingga visi sekolah mewakili aspirasi berbagai komponen yang ada di sekolah
sehingga seluruh komponen yang ada disekolah (guru, karyawan, siswa, orang tua,
masyarakat, dan pemerintah) bersama-sama berperan aktif untuk mewujudkannya.
Visi pada umumnya dirumuskan dengan kalimat: (1) filosofis, (2) khas, (3) mudah
diingat. Berikut ini merupakan visi yang dirumuskan oleh sekolah kami :

Visi
Membentuk peserta didik yang cerdas, mandiri, unggul, sopan, dan bertakwa.
Kami memilih visi ini untuk tujuan jangka panjang, jangka menengah, dan jangka
pendek. Visi ini menjiwai warga sekolah kami untuk selalu mewujudkannya setiap saat dan
berkelanjutan dalam mencapai tujuan sekolah.
Visi tersebut mencerminkan profil dan cita-cita sekolah yang:
1. berorientasi ke depan dengan memerhatikan potensi kekinian;
2. sesuai dengan norma dan harapan masyarakat;
3. ingin mencapai keunggulan;
4. mendorong semangat dan komitmen seluruh warga sekolah/mardrasah;
5. mendorong adanya perubahan yang lebih baik;
6. mengarahkan langkah-langkah strategis (misi) sekolah/madrasah.
Untuk mencapai visi tersebut, perlu dilakukan suatu misi berupa kegiatan jangka panjang
dengan arah yang jelas. Berikut ini merupakan misi yang dirumuskan berdasarkan visi diatas.

Misi
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Menanamkan Keimanan dan Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa


Meningkatkan Mutu Proses Belajar Mengajar
Menanamkan Disiplin dan Kemandirian
Menanamkan Kesopanan
Meingkatkan Keterampilan
Meingkatkan Mutu Pelayanan

Tujuan
1. Meningkatkan akhlak mulia peserta didik sesuai dengan ajaran agama
2. Meningkatkan Ilmu Pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan minat dan bakat
peserta didik
3. Mengembangkan kepribadian manusia yang utuh bagi peserta didik

4. Mempersiapkan peserta didik sebagai bagian dari anggota masyarakat yang mandiri,
tanggung jawab, dan berguna bagi sesame
5. Mengembangkan kebudayaan daerah yang beruansa Betawi
6. Mempersiapkan peserta didik dalam melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi

C. Pengertian
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
KTSP adalah kurikulum operasinal yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing
satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur, dan
muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema
tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.
Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar kedalam materi
pokok/pembelajaran, kegiatan, pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk
penilaian.
Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran
yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber
belajar, san penilaian hasil belajar.

II. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM


A. Struktur Kurikulum
Struktur Kurikulum SMP Mutiara meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam
satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas I sampai dengan kelas III, yang memuat
sepuluh Mata Pelajaran ditambah Muatan Lokal dan Pengembangan Diri.
Ada penambahan 4 jam pelajaran yaitu :
1. Mata pelajaran Matematika ditambah 1 jam pelajaran
2. Mata pelajaran Bahasa Inggris ditambah 1 jam pelajaran
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada struktur Kurikulum berikut

Komponen
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Bahasa Inggris
5. Matematika
6. Ilmu Pengetahuan Alam
7. Ilmu Pengetahuan Sosial
8. Seni Budaya
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
10. Keterampilan/Teknologi Informasi dan
Komunikasi
B. Muatan Lokal
C. Pengembangan Diri
2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

B. Muatan Kurikulum
1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran wajib:
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Bahasa Inggris
5. Matematika
6. I P A
7. I P S
8. Seni Budaya
9. Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan
10. Keterampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi

2. Muatan Lokal
1. PLJK
3. Pengembangan Diri
1. Paduan Suara
2. Komputer
3. Rohis

Kelas dan Alokasi Waktu


VII
VIII
IX
2
2
4
5
5
4
4
2
2

2
2
4
5
5
4
4
2
2

2
2
4
5
5
4
4
2
2

2
2
2*)
36

2
2
2*)
36

2
2
2*)
36

4. Pramuka
5. Kultum setiap Jumat pagi
6. Shalat Zuhur berjamaah terjadwal

III PENGATURAN BEBAN BELAJAR


Beban belajar ditentukan berdasarkan penggunaan system pengelolaan program pendidikan
yang berlaku. Sistem yang digunakan sebenarnya ada dua pilihan, yaitu system SKS dan system
paket. Berdasarkan kesepakatan sekolah dan komite, maka SMP Negeri Jakarta memilih system
paket. Pengaturan Beban belajar pada Sistem Paket adalah sabagai berikut.
Satuan

Kelas

Pendidikan

Satu jam

Jumlah

Minggu

Waktu

Jumlah

pemb.

jam

efektif/tahu

pemb.

jam/tahun

tatap

pemb./

/tahun

Muka

minggu

ajaran

34 JP

34 Minggu

(menit)
SMP

I s.d. III

40 menit

1156 JP
(46240) mt

771 jam

Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada system paket dialokasian
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata
pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran dapat dilakukan
secara fleksibel dengan jumlah beban belajar yang tetap. Satuan pendidikan dimungkinkan
menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan. Pemanfaatan
jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai
kompeternsi. disamping dimanfaatkan untuk mata pelajaran lain yang dianggap penting dan tidak
terdapat di dalam struktur kurikulum yang tercantum di dalam Standar Isi.

IV.

KETUNTASAN BELAJAR

Ketuntasan belajar setiap indikatotor yang dikembangkan sebagai suatu pencapaian hasil
belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk
masing-masing indikator 75%. Sekolah menentukan kriteria ketuntasan belajar untuk masingmasing Mata Pelajaran adalah sebagai berikut.

No
1

Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam

Ketuntasan Belajar (%)


70

Pendidikan Kewarganegaraan

70

Bahasa Indonesia

70

Bahasa Inggris

60

Matematika

70

IPA

70

IPS

70

Seni Budaya

70

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

75

10

Keterampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi

75

V.
A.

KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN

Kriteria Kenaikan Kelas


Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria kenaikan kelas

ditentukan sebagai berikut :


1. telah menuntaskan minimal 70% kompetensi dasar yang tersedia;
2. memperoleh nilai rata-rata baik untuk pengembengan diri

B.

Kriteria Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari

satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menegah setelah :


1. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
2. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok
mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian,
kelompok mata pelajaran estetika ilmu pengetahuan dan teknologi, dan kelompok mata
pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.

VI.

KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu
efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program di sekolah menyusun kalender
penndidikan untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran selama satu tahun ajaran yang
mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan
hari libur. Pengaturan waktu belajar di sekolah/madrasah mengacu kepada Standar Isi dan
disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah/madrasah, kebutuhan peserta didik
dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah.
Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun kalender pendidikan
adalah sebagai berikut.
-

Permulaan tahun ajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun
pembelajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun pelajaran telah ditetapkan
oleh pemerintah, yaitu bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun

berikutnya.
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran. Sekolah/madrasah dapat mengalokassikan lamanya minggu efektif belajar sesuai

dengan keadaan dan kebutuhannya.


Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah
jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah

jam untuk kegiatan pengembangan diri.


Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal. Hari libur sekolah/madrasah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya
keagamaan, Kepala Daerah tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi penyelenggara

pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.


Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum, termasuk hari-hari besar nasional dan hari

libur khusus.
Libur jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran digunakan untuk

penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun.


Sekolah/madrasah-sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih
panjang dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi minggu efekti

belajar dan waktu pembelajaran efektif.


Sekolah/madrasah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu secara
khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.

Hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk jenjang dan jenis pendidikan
disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/kota.
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur, dan kegiatan lainnya tertera pada table di
bawah ini.

No
Kegiatan
1. Minggu Efektif Belajar
2.
3.
4.

Jeda Tengah Semester


Jeda Antarsemester
Libur Akhir Tahun Pelajaran

5.

Hari Libur Keagamaan

6.
7.
8.

Hari Libur Umum/Nasional


Hari Libur Khusus
Kegiatan Khusus Sekolah

Alokasi Waktu
Min 34 mg mak. 38 mg
Maks 2 mg
Maks 2 mg
Maks 3 mg
2-4 mg
Maks 2 mg
Maks 1 mg
Maks 3 mg

Keterangan
Digunakan untuk kegiatan
pemb. efektif
Satu minggu/smt
Antara Sm 1 dan 2
Digunakan untuk
Penyiapan dan adm.
Akhir dan awal tahun
Menyesuaikan dengan
Keadaan
Disesuaikan dengan PP
Insidential
Digunakan untuk kegiatan
Yang diprogramkan secara
Khusus oleh sekolah
Dengan tidak mengulangi
Minggu efektif

Lampiran I
: Silabus (Contoh)
Satuan Pendidikan
: SMP Mutiara
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas VII, Semester I
Standar Kompetensi :
1. Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan
menggunakan peralatan
Materi Pokok:
Besaran dan Satuan
Alokasi Waktu :
2 x 45

Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu membedakan antara besaran pokok dan besaran turunan,
menentukan satuan yang sesuai dengan besarannya dan melakukan konversi beberapa
satuan, serta menggunakan beberapa besaran (panjang, massa, dan waktu) dengan satuan
yang bersesuaian dalam melakukan pengukuran
Materi Pokok:
Besaran dan Satuan
Sumber/alat belajar
- buku teks
- alat ukur (timbangan, mistar, dan stopwatch)

Indikator
Mengidentifikasi
besaran-besaran
fisika dalam kehidupan sehari-hari
kemudian mengelompokkannya ke
dalam besaran
pokok dan turu-nan.
Menggunakan
satuan Internasional
dalam pengukuran

Pengalaman Belajar
Menunjukkan beberapa besaran
yang biasa digunakan sehari-hari
Membedakan besaran besaran

dan besaran turunan


Mendiskusikan
besaran

pokok

Tanya-jawab
Demonstrasi
Diskusi

Tes tertulis
Tes kinerja

Tanya-jawab
Diskusi

Tes tertulis

pengertian

dan

besaran

turunan
Menunjukkan beberapa

satuan

yang

secara

biasa

internasional
Menggunakan
sional

Mengkonversi
satuan panjang,
massa, dan waktu
secara sederhana

Penilaian
Tes tertulis

tersebut sebagai besaran pokok

Metode
Tanya-jawab
Diskusi

digunakan
satuan

dalam

interna-

melakukan

pengukuran
Mendiskusikan cara mengkonversi satuan dari besaran yang

sejenis
Menunjukkan

konversi

satuan

dari suatu besaran yang sejenis

Anda mungkin juga menyukai