Anda di halaman 1dari 16

KLIPING

STRATEGI MENGATASI BERBAGAI ANCAMAN DALAM


MEMBANGUN PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA
INDONESIA

DISUSUN OLEH :
NAMA : Yulianto Tyas Prasetyo
KELAS : XII TMO A

TAHUN PELAJARAN 2016/2017


SMK NEGERI 1 WANAREJA

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah.. Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala rahmat dan hidayah-Nya. Segala pujian
hanya layak kita aturkan kepada Allah SWT. Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik,
serta petunjuk-Nya yang sungguh tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
yang penulis beri judul STRATEGI MENGHADAPI ANCAMAN DALAM MEMBANGUN
PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA INDONESIA.
Dalam penyusuna kliping ini, penulis mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu
penulis mengucapkan rasa berterimakasih yang sebesar-besarnya kepada mereka, kedua orang tua dan
segenap keluarga besar penulis yang telah memberikan dukungan, moril, dan kepercayaan yang sangat
berarti bagi penulis.
Berkat dukungan mereka semua kesuksesan ini dimulai, dan semoga semua ini bisa memberikan sebuah
nilai kebahagiaan dan menjadi bahan tuntunan kearah yang lebih baik lagi. Penulis tentunya berharap isi
kliping ini tidak meninggalkan celah, berupa kekurangan atau kesalahan, namun kemungkinan akan
selalu tersisa kekurangan yang tidak disadari oleh penulis.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar kliping ini dapat menjadi
lebih baik lagi. Akhir kata, penulis mengharapkan agar kliping ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

DAFTAR ISI
2

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................................2


DAFTAR ISI..................................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman .................................................................................................5
B. Cara Mengatasi Dan Menyelesaikan Ancaman ....................................................................................7
C. Jenis Pertahanan.....................................................................................................................................9
D. Pentingnya Integrasi Nasional .............................................................................................................10
E. Faktor-faktor Pendorong, Pendukung, dan Penghambat ....................................................................12
F. Upaya Membangun Integrasi Nasional ...............................................................................................13
G. Faktor Pendorong Tercapainya Integrasi Nasional............................................................................13..
BAB III KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................16

BAB I
PENDAHULUAN
3

A. Latar Belakang
Strategi pertahanan dalam menghadapi ancaman militer disesuaikan dengan jenis ancaman dan
besarnya risiko yang dihadapi.
Strategi Pertahanan untuk menghadapi ancaman militer berupa agresi militer berbeda dengan
strategi pertahanan dalam menghadapi ancaman yang jenisnya bukan agresi militer. Agresi militer
mengancam totalitas eksistensi bangsa dan negara sehingga harus dihadapi dengan strategi pertahanan
dalam kerangka operasi militer perang dengan pengerahan segenap kekuatan nasional. Sebaliknya,
ancaman militer yang lain tidak selalu harus dihadapi dengan OMP.
Ancaman Militer yang jenisnya bukan agresi militer dihadapi dengan kekuatan pertahanan yang besarnya
terbatas dan proporsional dengan besarnya ancaman yang dihadapi serta dengan pola OMSP. Penerapan
strategi pertahanan berlapis berlaku untuk konteks menghadapi jenis ancaman militer agresi militer dan
ancaman militer yang bukan agresi.
Apabila ancaman aktual berupa ancaman militer yang karakteristiknya memerlukan penanganan
melalui OMP, lapis pertahanan militer didayagunakan sebagai inti kekuatan. Dalam hal ini lapis
pertahanan militer yang berintikan komponen utama, dan didukung oleh komponen cadangan dan
komponen pendukung, di samping disokong oleh lapis pertahanan nirmiliter yang melaksanakan fungsifungsi diplomasi serta upaya-upaya lain dalam bentuk perlawanan tidak bersenjata.
Apabila ancaman aktual berupa ancaman militer yang karakteristiknya tidak memerlukan penanganan
melalui OMP, lapis pertahanan militer didayagunakan sebagai inti kekuatan pertahanan untuk
melaksanakan OMSP.

BAB II
PEMBAHASAN
4

A. Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman dalam Membangun Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
1. Strategi Menghadapi Ancaman Militer
Menurut pasal 30 ayat 2 UUD 1945, dalam menghadapi berbagai macam ancaman militer, Indonesia
melaksanakan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata). Penyelenggaraan
Sishankamrata didasarkan pada kesadaran hak dan kewajiban seluruh warga negaraserta keyakinan akan
kekuatan sendiri untuk mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia.
Ciri sistem pertahanan dan keamanan yang bersifat semesta :
Kerakyatan, yaitu hankam negara diabdikan oleh dan untuk rakyat.
Kesemestaan, yaitu sumber daya nasional digunakan semaksimal mungkin sebagai upaya
pertahanan.
Kewilayahan, yaitu melaksanakan di seluruh wilayah NKRI sesuai kondisi geografis sebagai
negara kepulauan.
Dalam mengahadapi ancaman militer, disiapkan komponen utama untuk melaksanakan Operasi Militer
dalam Perang (OMP) dan komponen cadangan dilaksanakan sebagai pengganda komponen utama bila
diperlukan, melalui proses mobilisasi/demobilisasi. Selagi komponen pertahanan siap dikerahkan, namun
setiap bentuk perselisihan diutamakan melalui jalan damai terlebih dahulu. Penggunaan kekuatan
pertahanan hanya dilaksanakan apabila cara damai tidak berhasil.
Berikut adalah beberapa ancaman militer yang saat ini terjadi dan pernah terjadi di Indonesia:
Saat ini, TNI terpecah menjadi beberapa kubu sehingga memungkinkan perang saudara antar TNI
yang berkelanjutan yang dapat membuat integrasi Indonesia terancam.
19 Desember 1948 : Agresi militer Belanda II di kota Yogyakarta yang saat itu masih ibu kota
Indonesia.
4 Desember 2011 : kekerasan bersenjata di Nanggroe Aceh Darussalam
24 dan 25 Februari 2007 terjadi pelanggaran wilayah yang dilakukan Malaysia terhadap
Indonesia yang berlokasi di Ambalat yaitu terletak di laut Sulawesi
2. Strategi Menghadapi Ancaman Nir Militer
a.
Strategi dalam menghadapi ancaman di bidang ideology
Strategi menghadapi ancaman ini dihadapi dengan konsep pertahanan berlapis berikut:
Lapisan terdepan dalam konsep penanganannya terdiri atas unsur pertahanan nir-militer, yakni
kementrian atau lembaga pemerintah non-kementrian yang membidangi ideologi.
Unsur pemerintah yang membidangi politik dalam dan luar negeri mengerahkan seluruh istrumen
pemerintahan untuk menangkal pihak lain yang mengancam ideologi Pancasila.
Unsur pemerintah yang membidangi informasi mempercepat gerakan untuk melakukan operasi
informasi imbangan sehingga masyarakat dapat menangkal berbagai pengaruh asing yang
mengancam ideologi.
Unsur pemerintah yang membidangi pendidikan melaksanakan proses pembelajaran dan
kesadaran akan ideologi Pancasila secara bertingkat dan berlanjut.
Unsur pemerintah yang membidangi agama memberdayakan para pemimpin agama untuk
membangun kerjasama dengan pemerintah demi membetengi masyarakat dari penetrasi ideologi
asing.
Peran lapis pertahanan militer seperti program pelaksanaan bakti TNI.
5

b.
Strategi dalam menghadapi ancaman di bidang politik
Strategi pertahanan ancaman di bidang politik ditentukan oleh kemampuan sistem politik dalam
menanggulangi segala bentuk ancaman yang ditujukan kepada kehidupan politik bangsa Indonesia.
Terwujud dengan kehidupan politik berlandaskan demokrasi Pancasila dan politik luar negeri bebas aktif.
Langkah langkah yang ditempuh:
1.
Pendekatan ke dalam
Pembangunan sistem politik demokrasi yang menghargai kebhinnekaan atau kemajemukan bangsa.
Tertulis dalam 3 pilar penataan kedalam :

Penguatan penyelenggaraan pemerintah Negara yang sah, efektif, bersih, berwibawa, dan bebas
KKN, serta bertanggung jawab.

Penguatan lembaga legislative

Penguatan kekuatan politik nasional


2.
Pendekatan keluar
Menciptakan diplomasi dengan Negara lain secara dinamis , diwujudkan dengan:
Pada lingkup internal: Penciptaan kestabilan Negara dan ekonomi bangsa.
Pada lingkup regional: diplomasi aktif dalam peningkatan kerjasama.
Pada lingkup supraregional : politik luar negeri Indonesia untuk meningkatkan kerjasama antar
Negara dengan fokus menjaga keutuhan wilayah NKRI.
Pada lingkup global : memperjuangkan kepentingan nasional melalui keberadaan Indonesia dalam
PBB serta mengidentifikasi ancaman yang mungkin terjadi sehingga dapat mencegah ancaman tersebut.
c.
Strategi dalam menghadapi ancaman di bidang ekonomi
Diantaranya adalah sebagai berikut :
1.
Menghadapi ancaman ekonomi dari internal :
penciptaan lapangan kerja padat karya
pembangunan infrastruktur,
penciptaan iklim usaha yang kondusif,
pemilihan teknologi tepat guna
2.
Menghadapi ancaman ekonomi dari eksternal:
Indonesia harus membangun dan menjaga hubungan baik dengan negara-negara yang memiliki
kekuatan ekonomi-politik dunia.
3.
Untuk pertahanan militer dalam menghadapi ancaman berdimensi ekonomi:
mengembangkan pilihan strategis untuk membantu unsur utama dari pertahanan nir-militer
meningkatkan usaha pertahanan untuk menciptakan kondisi keamanan nasional dan kebutuhan
pokok masyarakat terutama di daerah-daerah pedalaman.
Program Bakti TNI yang melibatkan kerja sama dengan unsur pertahanan nir-militer lainnya lebih
ditingkatkan pada perbaikan sarana prasarana masyarakat yang membawa dampak pada
peningkatan kemampuan ekonomi masyarakat.
d.
Strategi dalam menghadapi ancaman di bidang sosial budaya
Memelihara keseimbangan dan keselarasan fundamental, yaitu:
Keseimbangan antara manusia dengan Tuhan
Keseimbangan antara manusia dengan alam semesta
Keseimbangan antara manusia dengan masyarakat
6

Keseimbangan kemajuan lahir dan kesejahteraan batin


Meningkatkan semangat persatuan bangsa dengan memperhatikan perkembangan tradisi, pendidikan,
kepemimpinan, integrasi nasional, kepribadian bangsam persatuan dan kesatuan bangsa dan pelestarian
alam.
B. Cara Mengatasi Dan Menyelesaikan Ancaman Bagi Bangsa Indonesia Baik yang Berasal dari Dalam
dan Luar Negeri yaitu :
1. Ancaman dari dalam
a.
Perang antar suku
Melakukan mediasi terhadap pihak yang bertikai dengan mempertemukan tokoh adat/perwakilan
masing-masing pihak yang bertikai
Melakukan sosialisasi tentang pentingnya perdamaian dan kerugian adanya pertikaian
Meningkatkan kerja sama dan gotong royong antar kelompok masyarakat atau suku untuk
memperkuat tali persaudaraan dan solidaritas di lingkungan masyarakat
Pemerataan pembangunan agar tidak terjadi kecemburuan antar suku
b.
Korupsi
Menanamkan jiwa anti korupsi yang diikuti dengan peningkatan Iman dan Taqwa
Memperberat sanksi dan hukuman para koruptor sehingga menimbulkan efek jera dan rasa takut
pejabat negara untuk melakukan tindakan yang hina itu
Menciptakan pemerintah bersih dan berwibawa, bebas KKN dan konsisten melaksanakan
peraturan dan Undang-undang
Melakukan pengawasan yang ketat pada jalannya pemerintahan terutama pada bidang keuangan
Bila memungkinkan melakukan pengawasan terhadap rekening para pejabat
Belajar bersikap jujur sejak dini
Meningkatkan dan menjaga independenitas KPK dalam tugasnya memberantas korupsi
Meningkatkan kesejahteraan pegawai pemerintahan untuk meminimalisir keinginan korupsi
c.
Terorisme
Menertibkan bahan baku pembuatan bom ataupun bahan yang diperlukan dalam pembuatan bom
Penarikan peredaran persenjataan yang dimiliki masyarakat sipil
Pemberantasan sekelompok terorisme yang berkeliaran di masyarakat
Meningkatkan kinerja pihak militer dengan mempelajari motif di setiap kasus terorisme
Membasmi hal-hal yang membantu perkembangan terorisme misalnya dukungan materiil dan
keuangan, kontrol, kepemimpinan, dan faham yang disebarkan oleh teroris
Meningkatkan rasa nasionalisme
Meningkatkan ketahanan nasional dan mempersolid setiap susunan Hankamrata
Melaporkan warga yang diduga teroris, misalnya warga yang mengisolasikan diri dari masyarakat
sekitar
d.
Pemberontakan
Pemerataan pembangunan sampai pelosok daerah sehingga tidak muncul kecemburuan nasional
Meningkatkan keamanan dari pusat hingga satuan terkecil daerah sesuai prinsip Hankamrata
7

e.

f.

g.

2.
1.

Meningkatkan rasa nasionalisme dengan mempelajari pendidikan kewarganegaraan dan sejaarah


perjuangan Indonesia dalam merebut NKRI
Mengakui persamaan derajat dan HAM sehingga kaum minoritas tidak terdesak
Ekstrim kanan dan kiri
Mengamalkan nilai-nilai Pancasila
Menanamkan pendidikan agama sebagai pendidikan formal
Memberantas segala tindakan ekstrim
Meningkatkan keefisienan dan kinerja pemerintah dan lebih transparan agar tidak muncul
masyarakat anti pemerintah
Meningkatkan Nasionalisme dan Imtaq
Kemiskinan atau kesenjangan sosial

Meningkatkan sumber daya manusia

Memperluas lapangan kerja untuk mengimbangi jumlah angkatan kerja

Meningkatkan kualitas SDM siap kerja melalui pendidikan, seperti kerja sama antar perusahaan
dengan SMK

Melakukan subsidi sembako bagi rakyat miskin

Peningkatan pelayanan atau kebutuhan dasar kepada masyarakat miskin, misalnya sekolah
gratis, Kartu Jakarta Sehat dan lain-lain

Pemerataan pembangunan di seluruh pelosok tanah air


Narkoba dan HIV/AIDS
Mengawasi dengan ketat daerah yang diduga tempat-tempat prostitusi dan mewajibkan
menggunakan pengaman sebelum berhubungan
Mempersempit peredaraan narkoba dengan memperketat pemeriksaan di bandara, pelabuhan,
maupun daerah perbatasan
Melakukan dan ikut dalam kegiatan sosialisasi tentang bahaya narkoba dan HIV/AIDS dan
menanamkan jiwa anti narkoba
Menyaring budaya asing dengan Pancasila
Melakukan uji urine untuk mengetahui siapa yang terkena HIV/AIDS terutama supir, pilot atau
orang yang bertanggung jawab atas keamanan orang banyak
Melakukan razia tempat yang diduga pabrik maupun penjualan narkoba seperti diskotik atau klub
malam
Ancaman dari luar
Agresi militer
Menjalin hubungan persahabatan antar negara berdasarkan prinsip bebas aktif dengan kata lain
bangsa Indonesia bersifat netral dan berhubungan baik dengan negara lain
Meningkatkan peralatan, pertahanan militer dan ketahanan nasional diiringi dengan peningkatan
dari kualitas TNI sebagai inti pertahanan dalam sistem Hankamrata (pertahanan keamanan rakyat
semesta)
Selalu waspada terhadap segala kemungkinan yang dapat membahayakan keutuhan NKRI seperti
mengikuti wajib militer dan belajar dasar-dasar kemiliteran dan selalu siap apabila dibutuhkan
dalam mempertahankan NKRI
8

2.

3.

4.

5.

6.

Penerobosan wilayah
Mengadakan patroli secara rutin, terutama daerah rawan penerobosan batas
Membangun pos-pos pertahanan dan memperjelas tapal batas yang lebih kuat dan permanen
sehingga tidak dapat dipindah
Mensejahterakan penduduk di wilayah perbatasan agar tidak bergantung pada negara tetangga
sehingga penduduk di wilayah perbatasan tidak berpindah kewarganegaraan
Penyeludupan

Meningkatkan transparansi pihak bea cukai dalam tugasnya mengawasi lalu lintas barang antar
negara

Meningkatkan pengamanan daerah perbatasan untuk mengantisipasi penyeludupan barang


illegal, karena memasukkan barang tanpa dikenai pajak impor

Meningkatkan pengamanan daerah jalur perdistribusian seperti bandara, pelabuhan.


Infiltrasi ( penyusupan ideologi )
Memahami nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila serta mengamalkannya
Menyaring nilai ideologi asing dengan Pancasila, agar memperoleh dampak positifnya saja
Mempertebal Iman dan Taqwa (imtaq)
Melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat kecintaan terhadap tanah air tercinta sertan
menanamkan semangat juang untuk membela bangsa, negara, serta mempertahankan Pancasila
sebagai landasan idiil dan UUD sebagai landasan konstitusional serta landasan Nusantara sebagai
landasan fisional
Penitrasi ( penyusupan budaya )
Penguasaan IPTEK yang diimbangi Imtaq, sebagai perisai diri di era globalisasi
Pengenalan budaya nusantara melalui pendidikan formal, misal membuka ekstrakulikuler sekolah
Meningkatkan rasa Nasionalisme dan mempelajari kebudayaan yang berasal dari berbagai suku
bangsa di Indonesia
Melakukan penyaringan budaya yang masuk dengan menggunakan nilai-nilai Pancasila
Spionase
Meningkatkan keamanan di titik-titik vital nasional misal pabrik senjata, pembangkit listrik serta
penyimpanan dokumen rahasia negara
Tetap waspada terhadap segala ancaman yang mungkin terjadi
Meningkatkan keimanan para pemimpin dan pejabat negara
Meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme
Melakukan pengawasan baik di wilayah darat, air, maupun udara yang dilakukan oleh TNI, AD,
AL, AU

C. Jenis Pertahanan:
Pertahanan militer untuk menghadapi ancaman militer, dan
Pertahanan nonmiliter/nirmiliter untuk menghadapi ancaman nonmiliter/nirmiliter.
D. Pentingnya Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika
9

Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang beragam. Keberagaman masyarakat Indonesia


ditandai oleh adanya keberagaman budaya. Misalnya perbedaan suku bangsa menyebabkan adat-istiadat,
bentuk rumah, pakaian serta kesenian yang memiliki ciri khas yang berbeda. Bangsa Indonesia menyadari
dan menghormati adanya perbedaan budaya tersebut. Bangsa Indonesia sejak dahulu telah dipersatukan
dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika yang artinya berbeda-beda, tetapi tetap satu.
Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan yang ada pada suatu Negara
sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional. Integrasi nasional berasal dari dua kata,
yaitu integrasi dan nasional. Integrasi berasal dari bahasa Inggris, integrate, artinya menyatupadukan,
menggabungkan, mempersatukan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi artinya pembauran
hingga menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh. Kata Nasional berasal dari bahasa Inggris, nation yang
artinya bangsa. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi nasional mempunyai arti politis dan
antropologis.
Integrasi nasional secara politis berarti penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam kesatuan
wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional.
Integrasi nasional secara antropologis berarti proses penyesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang
berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan masyarakat.
Syarat Integrasi
Integrasi masyarakat merupakan kondisi yang diperlukan bagi Negara untuk membangun
kejayaan nasional demi mencapai tujuan yang diharapkan. Ketika masyarakat suatu Negara senatniasa
diwarnai pertentangan atau konflik, maka akan banyak kerugian yang diderita baik kerugian berupa fisik
materi, seperti kerusakan sarana dan prasarana yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat maupun kerugian
mental spiritual. Seperti perasaan kekawatiran, cemas dan ketakutan bahkan juga tekanan mental yang
berkepanjangan.. Adapun syarat keberhasilan suatu integrasi di suatu negara adalah sebagai berikut.
Anggota-anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhankebutuhan satu
dengan lainnya.
Terciptanya kesepakatan (konsensus) bersama mengenai norma-norma dan nilai-nilai sosial yang
dilestarikan dan dijadikan pedoman.
Norma-norma dan nilai-nilai sosial dijadikan aturan baku dalam melangsungkan proses integrasi
sosial.Di dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 disebutkan bahwa setiap
warga negara memiliki hak dan kewajiban yang harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai
menyalahgunakan hak karena banyak sekali orang yang bisa seenaknya melakukan sesuatu hal yang bisa
merugikan orang lain. Begitu pula dengan orang yang selalu berusaha menghindar dari kewajibannya
sebagai warga negara. Perilaku ini bisa dijadikan salah satu contoh perilaku yang bisa merugikan
masyarakat lain, khususnya bagi pemerintah. Pelanggaran akan hak orang akan menyebabkan terjadinya
disintegrasi sehingga orang tersebut tidak menjalankan kewajibannya. Beberapa kewajiban dan hak
sebagai warga negara Indonesia dalam menjaga integrasi nasional baik dalam keluarga, sekolah dan
masyarakat antara lain sebagai berikut.

Keluarga
Menghormati orang tua, wali dan guru
Mencintai keluarga, masyarakat dan menyayangi teman
10

Menghargai orang yang lebih tua.


Melaksanakan etika dan akhlak yang mulia
Bergaul dengan anak sebaya
Hak menyatakan dan didengar pendapatnya
Hak dihargai dan dihormati dalam keluarga
Hak beribadah menurut agamanya

Sekolah
Mengikuti seluruh kegiatan sekolah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Mewujudkan dan memelihara ketertiban, keamanan, keindahan, kekeluargaan dan kerindangan
Hadir di sekolah sebelum bel sekolah dibunyikan.
Memberi keterangan izin/sakit/berhalangan yang sah.
Menggunakan fasilitas pembelajaran.
Mendapatkan porsi pengembangan sesuai potensi yang dimiliki.
Memperoleh bimbingan dan konsultasi secara optimal.
Mendapatkan perlindungan selama berada di lingkungan sekolah
Masyarakat
Menjaga kerukunan hidup dengan tetangga atas dasar saling menghormati;
Ikut menjaga keamanan dan kebersihan lingkungan;
Menaati peraturan yang berlaku di dalam lingkungan itu atas dasar kepentingan bersama;
Membatasi diri jangan sampai mengganggu hak dan kemerdekaan orang lain atas dasar hak
dalam negara
Menggunakan fasilitas umum yang disediakan pemerintah
Mendapat pelayanan dari pemerintah
Memiliki hak untuk menyampaikan pendapat di lingkungan masyarakat
Hak untuk mendapatkan rasa aman.
Hak mendapatkan perlindungan hukum.
Diperlukan keseimbangan dalam menjalankan hak dan kewajiban. Hal ini agar tidak terjadi
kesalahpahaman yang bisa mengakibatkan kerugian bagi orang lain dan diri sendiri. Misalnya,
pertumbuhan pembangunan infrastruktur (jalan dan jembatan) di satu daerah dengan daerah lainnya harus
sama. Jika berbeda akan terjadi kecemburuan dan berakibat terganggunya integrasi nasional. Dengan
demikian, sangat penting integrasi nasional bagi pembangunan bangsa dalam masyarakat yang berbedabeda. Setiap warga masyarakat di daerah harus menyadari adanya perbedaan etnik, suku, agama, budaya,
bahasa, dan sebagainya. Perbedaan tersebut jangan sampai dijadikan sebagai pemicu terjadinya
disintegrasi nasional. Oleh karena itu, kalian harus memahami hak dan kewajiban dalam kehidupan
sehari-hari.
Disintegrasi adalah keadaan tidak bersatu padu yang menghilangnya keutuhan atau persatuan serta
menyebabkan perpecahan. Adapun ciri-ciri terjadinya disintegrasi di suatu masyarakat antara lain:
Ketidaksamaan tujuan antara anggota suatu kelompok sehingga tidak ada keterpaduan. Sebagian besar
anggota kelompok tidak mematuhi norma-norma yang berlaku. Menurunnya wibawa tokoh-tokoh
pemimpin kelompok. Kurang berfungsinya sanksi sebagaimana mestinya. Beberapa sikap dan perilaku
11

yang dapat menyebabkan terjadinya disintegrasi nasional melalui lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat, dan bangsa antara lain sebagai berikut.
Keluarga
Tidak mendengarkan nasehat orang tua
Bermusuhan dengan kakak atau adik
Mendapat hukuman atas perbuatan tersebut
Terjadi pertengkaran dan permusuhan
Mendengarkan dan melaksanakan nasehat orang tua.
Saling menyayangi dan mengasihi sesama anggota keluarga
Sekolah
Tidak menghargai pendapat teman.
Saling mengejek dan menghina sesama teman
Terjadi pertentangan pendapat yang berujung perselisihan.
Terjadi permusuhan dan saling acuh tak acuh
Menghragai perbedaan pendapat.
Menghargai keberagaman suku, ras, dan antargolongan
Masyarakat
Menggunakan hak tanpa memperhatikan kepentingan orang lain.
Bergaul hanya dengan masyarkat sedaerah
Tumpang tindih pelaksanaan hak dalam masyarakat.
Terjadi konflik antar suku, ras, dan antargolongan
Menggunakan hak dengan tidak merugikan orang lain.
Bergaul tanpa membedakan asal-usul mereka
Bangsa

Sikap kurang menghargai dan merasa ikut memiliki kebudayan daerah lain
Sikap kurang toleransi antarumat beragama, walaupun agama
Terjadi pertentangan, konflik dan masalah.
Terjadi pepecahan antar umat beragama yang berujung perselisihan.
Menghargai dan ikut memiliki budaya daerah lain.
Mengutamakan toleransi dalam pelaksanaan kegiatan keagamaan

Rakyat Indonesia harus memiliki sikap untuk mempersiapkan diri jika terdapat ancaman, tantangan,
hambatan, dan gangguan (ATHG) yang dapat mengganggu integrasi nasional.
E. Faktor-faktor Pendorong, Pendukung, dan Penghambat Integrasi Nasional
1. Faktor pendorong tercapainya integrasi nasional
Adanya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor sejarah.
12

Adanya ideologi nasional yang tercermin dalam simbol negara yaitu Garuda Pancasila dan
semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Adanya tekad serta keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa indonesia seperti yang
dinyatakan dalam Sumpah Pemuda.
Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan munculnya semangat nasionalisme di kalangan
bangsa Indonesia.
2. Faktor pendukung integrasi nasional
Penggunaan bahasa Indonesia.
Adanya semangat persatuan dan kesatuan dalam bangsa, bahasa, dan tanah air Indonesia.
Adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama, yaitu Pancasila.
Adanya jiwa dan semangat gotong royong, solidaritas, dan toleransi keagamaan yang kuat.
Adanya rasa senasib sepenanggungan akibat penderitaan penjajahan.
3. Faktor penghambat integrasi nasional
Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang bersifat heterogen.
Kurangnya toleransi antargolongan.
Kurangnya kesadaran dari masyarakat Indonesia terhadap ancaman dan gangguan dari luar.
Adanya ketidakpuasan terhadap ketimpangan dan ketidakmerataan hasil-hasil pembangunan.
F. Upaya Membangun Integrasi Nasional
Membangun dan menghidupkan terus komitmen, kesadaran dan kehendak untuk bersatu.
Menciptakan kondisi dan membiasakan diri untuk selalu membangun consensus.
Membangun kelembagaan (pranata) yang berakarkan nilai dan norma yang menyuburkan
persatuan dan kesatuan bangsa.
Merumuskan kebijakan dan regulasi yang konkret, tegas dan tepat dalam aspek kehidupan dan
pembangunan bangsa yang mencerminkan keadilan bagi semua pihak, semua wilayah.
Upaya bersama dan pembinaan integrasi nasional memerlukan kepemimpinan yang arif dan
bijaksana, serta efektif.
G. Faktor Pendorong Tercapainya Integrasi Nasional
2. Adanya rasa yang senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor-faktor sejarah.
3.
Adanya ideologi nasional yang tercermin di dalam simbol negara yakni Garuda Pancasila
dan Semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
4.
Adanya sikap tekad dan keinginan untuk kembali bersatu di dalam kalangan Bangsa
Indonesia seperti yang telah dinyatakan di dalam Sumpah Pemuda.
5.
Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan adanyadan munculnya semangat
nasionalisme dalam kalangan Bangsa Indonesia.
Faktor Pendukung Integrasi Nasional
Penggunaan bahasa Indonesia.
Semangat persatuan serta kesatuan di dalam Bangsa, Bahasa dan Tanah Air Indonesia.
Adanya Kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama yakni Pancasila.
13

Adanya jiwa dan rasa semangat dalam bergotong royong, solidaritas serta toleransi keagamaan
yang sangat kuat.
Adanya rasa senasib dan sepenanggungan yang diakibatkan oleh penderitaan semasa penjajahan.

Faktor Penghambat Integrasi Nasional


Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang memiliki sifat heterogen.
Kurangnya toleransi antar sesama golongan.
Kurangnya kesadaran di dalam diri masing-masing rakyat Indonesia terhadap segala ancaman dan
gangguan yang mucul dari luar.
Adanya sikap ketidakpuasan terhadap segala ketimpangan dan ketidak merataan hasil
pembangunan.

14

BAB III
KESIMPULAN
A. Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman dalam Membangun Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
1. Strategi Menghadapi Ancaman Militer
Saat ini, TNI terpecah menjadi beberapa kubu sehingga memungkinkan perang saudara antar TNI
yang berkelanjutan yang dapat membuat integrasi Indonesia terancam.
19 Desember 1948 : Agresi militer Belanda II di kota Yogyakarta yang saat itu masih ibu kota
Indonesia.
4 Desember 2011 : kekerasan bersenjata di Nanggroe Aceh Darussalam
24 dan 25 Februari 2007 terjadi pelanggaran wilayah yang dilakukan Malaysia terhadap
Indonesia yang berlokasi di Ambalat yaitu terletak di laut Sulawesi
2. Strategi Menghadapi Ancaman Nir Militer
Strategi dalam menghadapi ancaman di bidang ideology
Strategi dalam menghadapi ancaman di bidang politik
Strategi dalam menghadapi ancaman di bidang ekonomi
Strategi dalam menghadapi ancaman di bidang sosial budaya
B. Jenis Pertahanan:
Pertahanan militer untuk menghadapi ancaman militer, dan
Pertahanan nonmiliter/nirmiliter untuk menghadapi ancaman nonmiliter/nirmiliter.
C. Faktor-faktor Pendorong, Pendukung, dan Penghambat Integrasi Nasional
Faktor pendorong tercapainya integrasi nasional
Adanya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor sejarah.
Adanya ideologi nasional yang tercermin dalam simbol negara yaitu Garuda Pancasila dan
semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Adanya tekad serta keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa indonesia seperti yang
dinyatakan dalam Sumpah Pemuda.
Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan munculnya semangat nasionalisme di kalangan
bangsa Indonesia.
Faktor pendukung integrasi nasional
Penggunaan bahasa Indonesia.
Adanya semangat persatuan dan kesatuan dalam bangsa, bahasa, dan tanah air Indonesia.
Adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama, yaitu Pancasila.
Adanya jiwa dan semangat gotong royong, solidaritas, dan toleransi keagamaan yang kuat.
Adanya rasa senasib sepenanggungan akibat penderitaan penjajahan.
Faktor penghambat integrasi nasional
Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang bersifat heterogen.
Kurangnya toleransi antargolongan.
Kurangnya kesadaran dari masyarakat Indonesia terhadap ancaman dan gangguan dari luar.
15

Adanya ketidakpuasan terhadap ketimpangan dan ketidakmerataan hasil-hasil pembangunan.


D. Upaya Membangun Integrasi Nasional
Membangun dan menghidupkan terus komitmen, kesadaran dan kehendak untuk bersatu.
Menciptakan kondisi dan membiasakan diri untuk selalu membangun consensus.
Membangun kelembagaan (pranata) yang berakarkan nilai dan norma yang menyuburkan
persatuan dan kesatuan bangsa.
Merumuskan kebijakan dan regulasi yang konkret, tegas dan tepat dalam aspek kehidupan dan
pembangunan bangsa yang mencerminkan keadilan bagi semua pihak, semua wilayah.
Upaya bersama dan pembinaan integrasi nasional memerlukan kepemimpinan yang arif dan
bijaksana, serta efektif.
.
DAFTAR PUSTAKA
http://iwanttohappierever.blogspot.co.id/2014/04/cara-mengatasi-ancaman-dari-luar-dan.html
http://swastiniramaya.blogspot.co.id/2015/09/rangkuman-materi-bab-vi-kelas-xii.html

16

Anda mungkin juga menyukai

  • Ss
    Ss
    Dokumen20 halaman
    Ss
    AhmadYusupTubagus
    Belum ada peringkat
  • Bahan PPT PMKR
    Bahan PPT PMKR
    Dokumen12 halaman
    Bahan PPT PMKR
    AhmadYusupTubagus
    Belum ada peringkat
  • Bahan Bakar Pelumas
    Bahan Bakar Pelumas
    Dokumen23 halaman
    Bahan Bakar Pelumas
    Dedi Irwan Eka Putra
    Belum ada peringkat
  • Bahan PPT PMKR
    Bahan PPT PMKR
    Dokumen12 halaman
    Bahan PPT PMKR
    AhmadYusupTubagus
    Belum ada peringkat
  • AYTB
    AYTB
    Dokumen37 halaman
    AYTB
    AhmadYusupTubagus
    Belum ada peringkat
  • Aytb
    Aytb
    Dokumen4 halaman
    Aytb
    AhmadYusupTubagus
    Belum ada peringkat
  • Sepuluh Macam Sensor Pada Sistem EFI
    Sepuluh Macam Sensor Pada Sistem EFI
    Dokumen8 halaman
    Sepuluh Macam Sensor Pada Sistem EFI
    AhmadYusupTubagus
    Belum ada peringkat
  • Kliping Bab 2
    Kliping Bab 2
    Dokumen8 halaman
    Kliping Bab 2
    AhmadYusupTubagus
    Belum ada peringkat