Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN TUTORIAL

MODUL METABOLISME, GIZI DAN HOMEOSTASIS


TRIGGER 2
ZAT GIZI ESSENSIAL

OLEH :

Kelompok Tutorial XVIII

Fasilitator : Suharni, S.Si, M.Si, PhD

Ketua : Dara Kencana (1410070100098)

Sekretaris : Devi Masila (1410070100108)

Anggota : Hengki Haryanda (1410070100088)

Lidya Marta Rina (1410070100118)

Alvin Gunawan Fauzi (1410070100128)

Fitrika Yanti (1410070100138)

Putri Andayani (1410070100148)

Adriyan Rachmi (1410070100158)

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

PADANG

2015
2 | Page
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas pertolongan-NYA kami dapat
menyelesaikan Laporan Tutorial Trigger 2 yaitu Zat gizi essensial pada modul Metabolisme,
Gizi dan Homeostatis. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami alami dalam
proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikannya dengan baik.

Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada fasilitator, yang telah membimbing kami dari
diskusi sampai pada tahap pembuatan laporan ini. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada teman-teman mahasiswa yang telah memberi kontribusi, baik langsung maupun tidak
langsung dalam pembuatan laporan ini.

Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, serta bermanfaat bagi kita semua, walaupun masih banyak terdapat
kekurangan pada laporan ini baik dalam isi maupun cara penyajian makalah. Oleh karena itu
kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan laporan kami berikutnya.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Padang, September 2015

Metabolisme, Gizi dan HomeostasisPage 1


DAFTAR ISI

Kata pengantar..................................................................... i
Daftar isi.............................................................................. ii
BAB I Pendahuluan............................................................. 1
BAB II Pembahasan............................................................. 2
Step 1............................................................. 2
Step 2............................................................. 3
Step 3............................................................. 3-5
Step 4............................................................. 5
Step 5............................................................. 6
Step 7............................................................. 7-20
BAB III Penutup................................................................... 21
Kesimpulan................................................... 21
Daftar pustaka............................................... 21

Metabolisme, Gizi dan HomeostasisPage 2


BAB I

PENDAHULUAN

Zat makanan merupakan satuan komponen yang menyusun bahan makanan. Namun,
haruslah dapat dibedakan antara zat makan dan bahan makanan tersebut. Bahan makanan
dapat juga disebut komoditas pangan dalam perdagangan, ialah apa yang kita beli, kita
masak, dan kita susun sebagai hidangan. Sedangkan zat makanan bahan dasar menurut ilmu
gizi adalah mencakup komponen penyusun bahan makanan, antara lain adalah : karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, mineral dan air.
Karbohidrat merupakan sumber kalori utama bagi hampir seluruh penduduk di dunia
khususnya bagi penduduk negara yang berkembang. Karbohidrat berguna untuk mencegah
pemecahan protein tubuh yang berlebihan dan membantu metabolisme lemak dan protein.
Seperti halnya karbohidrat, lemak merupakan sumber energi bagi tubuh. Lemak
mempunyai fungsi untuk penghasil energi, sebagai penghasil lemak esensial, dan lain-lain.
Begitu juga dengan protein, protein merupakan suatu zat yang sangat penting bagi tubuh,
karena zat ini berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur.
Vitamin merupakan suatu molekul organic yang sangat diperlukan oleh tubuh untuk
proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin-itamin tidak dapat dibuat oleh
tubuh manusia dalam jumlah yang sangat cukup, oleh karena itu harus diperoleh dari bahan
panganan yang dikonsumsi. Mineral merupakan unsur essensial bagi fungsi normal sebagian
enzim dan sangat penting dalam pengendalian komposisi cairan tubuh 65% adalah air dalam
bobot tubuh.

Metabolisme, Gizi dan HomeostasisiPage 1


BAB II

PEMBAHASAN

Trigger 2 : Zat Gizi Essensial

Zat gizi essensial yang kita butuhkan dan kita dapatkan dari makanan dikelompokkan
sebagai sumber karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan serat makanan. Karbohidrat
dan lemak terutama sebagai sumber energi. Protein, mineral terutama sebagai sumber untuk
pembangun tubuh. Vitamin dan mineral terutama berfungsi untuk membantu metabolisme.
Serat makanan terutama berfungsi untuk memperbaiki fungsi fisiologis dari tubuh. Dengan
memahami fungsi zat gizi essensial diatas dan sumber utama dari zat gizi tersebut dalam
makanan akan membantu mengerti berbagai patogenesa penyakit yang terkait dengan
kelebihan atau kekurangan zat gizi termasuk KKP, marasmus, kwashiorkor, obesitas,
penyakit gondok, penyakit jantung koroner, anemia mikrositik hipokrom, anemia makrositik
hiperkrom, diabetes mellitus dan perlemakan hati.

STEP I (Clarify Unfamiliar Terms)

1. Zat gizi essensial : zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.

2. Vital : organ yang penting.

3. Serat : zat makanan yang berfungsi memperbaiki fungsi fisiologis tubuh.

4. KKP : kekurangan karbohidrat dan protein.

5. Marasmus : kekurangan kalori dan penurunan asam amino spesifik.

6. Anemia mikrositik hipokrom : eritrosit pada darah lebih sedikit dari normal.

7. Anemia makrositik hiperkrom : anemia yang banyak eritrosit lebih besar dari normalnya.

8. Diabetes mellitus : meningkatnya kadar gula darah.

9. Kwashiorkor : defisiensi protein.

10. Patogenesis : gejala gejala dan patologi.

Metabolisme, Gizi dan HomeostasisiPage 2


STEP II (Define The Problems)

1. Apa yang dimaksud dengan zat gizi essensial ?

2. Apa fungsi dari zat gizi essensial ?

3. Apa saja sumber sumber dari zat gizi essensial ?

4. Faktor faktor apa saja yang mempengaruhi asupan makanan zat gizi essensial ?

5. Apa yang akan terjadi jika terjadinga kekurangan dan kelebihan zat gizi essensial ?

6. Bagaimana patogenesa penyakit berdasarkan kasus yang terdapat di dalam trigger ?

STEP III (Brainstroms Possible Hyphotesis or Explanation)

1. Zat gizi essensial adalah zat gizi yang bersumber dari makanan (karbohidrat, protein,
lemak) yang lengkap dengan asam amino essensial.

2. Fungsi zat gizi essensial, yaitu :

Karbohidrat dan lemak : sebagai sumber energi.


Protein dan mineral : sebagai pembangun tubuh dab regenerasi sel.
Vitamin : sebagai metabolisme.
Serat : memperbaiki fungsi fisiologis dalam tubuh.

3. Sumber sumber zat gizi essensial, yaitu :

Karbohidrat : nasi, jagung, kentang, gandum, sagu, umbi-umbian.


Protein : ikan, telur, ayam, susu, daging, kacang-kacangan.
Vitamin : buah-buahan, sayur-sayuran.
Mineral : air, garam.
Lemak : minyak, keju, mentega.

4. Faktor faktor yang mempengaruhi asupan makanan zat gizi essensial, yaitu :

Faktor internal :
o Ada nafsu makan,
o Emosi,
o Mood and stress,
o Hormon,
o Apersi (pantangan).

Metabolisme, Gizi dan HomeostasisiPage 3


Faktor eksternal :
o Faktor ekonomi,
o Gaya hidup,
o Aktivitas,
o Faktor lingkungan,
o Budaya,
o Agama,
o Sosial,
o Pendidikan.

5. Apabila seseorang kekurangan atau kelebihan zat gizi essensial maka akan timbul suatu
penyakit, diantaranya :

Kekurangan zat gizi essensial


o Malnutrisi,
o KKP,
o Hipotensi,
o Gondok,
o Kwashiorkor,
o Marasmus.
Kelebihan zat gizi essensial
o Obesitas,
o Diabetes melitus,
o Hipertensi,
o Perlemakan hati,
o Jantung koroner.

6. Patogena penyakit berdasarkan kasus yang ada di dalam trigger :

Marasmus : atrofi, penuaan dini.


KKP : gizi buruk.
Obesitas : sering terkena penyakit sendi.
Gondok : kekurangan yodium, pembengkakan pada kelenjar tiroid.
Jantung koroner : kolestrol tinngi, hipertensi.
Anemia mikrositik hipokrom : pucat, lemas, imunitas berkurang.
Anemia makrositik hiperkrom : kekurangan vitamin B.
Diabetes mellitus : mudah lapar, mudah haus, mudah capek.
Perlemakan hati
Kwashiorkor

STEP IV (Arrange Explanation Into A Tentative Solution)

GIZI
Metabolisme, Gizi dan HomeostasisiPage 4
ESSENSIAL NON
ESSENSIAL

karbohidrat protein lemak vitamin mineral serat

KLASIFIKASI

KELEBIHAN dan
KEKURANGAN

PATOGENESA
PENYAKIT

STEP V (Define Learning Objective)

Mahasiswa mampu mengerti, memahami dan menjelaskan

1. Zat gizi essensial

o Definisi.
o Klasifikasi.
o Peran/fungsi.
o Sumber.
o Kekurangan dan kelebihan.

2. Zat gizi non essensial

o Definisi.
o Fungsi.

Metabolisme, Gizi dan HomeostasisiPage 5


3. Proses penyerapan dan pencernaan dalam tubuh

4. Patogenesa penyakit.

STEP VII (Share The Result Information Gathering And Private Study)

1. Zat Gizi Essensial

Definisi
Zat gizi essensial adalah zat gizi yang diperlukan oleh tubuh, tapi tubuh tidak mampu
mensintesisnya sendiri sehinnga zat gizi harus didapat dari makanan.
Klasifikasi, Peran/Fungsi dan Sumber Zat Gizi Essensial
Karbohidrat
Adalah senyawa organik yang terdiri dari karbon, hidrogen, dan oksigen yang
disimpan dalam otot dan hati, serta dapat diubah dengan cepat ketika tubuh
memerlukan energi.
Klasifikasi karbohidrat :
Monosakarida, gula dengan struktur yang sederhana yang terdiri dari
satu (monosakarida) atau dua (disakarida) unit gula.
Contoh monosakarida :
Glukosa (dekstrosa), yang berasal dari pencernaan tepung dan
beredar dalam darah.

Metabolisme, Gizi dan HomeostasisiPage 6


Fruktosa (gula buah), yang ditemukan dalam buah dan madu.
Galaktosa, yang berasal dari pencernaan laktosa dan merupakan
gula yang paling manis.
Disakarida, terdiri dari dua monosakarida (salah satunya adalah
glukosa) yang tidak mengandung molekul air.
Contoh disakarida :
Sukrosa, gula dapur yang biasa digunakan, biasanya dijumpai
dalam jumlah yang sedikit pada beberapa buah dan sayuran.
Laktosa, gula yang tidak manis dan dijumpai dalam susu.
Maltosa, gula yang ditemukan dalam padi-padian yang sedang
tumbuh.
Polisakarida atau karbohidrat kompleks, terdiri dari molekul
karbohidrat yang lebih besar, lebih kompleks yang mengandung
banyak unit gula.
Contoh polisakarida :
Tepung, yang terutama ditemukan dalam makanan nabati.
Glikogen dan serat.

Fungsi Karbohidrat :

Sebagai energi.
Fungsi utama karbohidrat adalah untuk memenuhi kebutuhan khusus
tubuh akan energi. Setiap gram karbohidrat menghasilkan 4 kkal
energi.
Sebagai sumber utama untuk sistem saraf pusat.
Otak selalu haus akan karbohidrat. Karena tidak dapat menyimpan
karbohidrat, otak harus senantiasa mendapat karbohidrat agar dapat
berfungsi dengan baik.
Membantu pembakaran lemak agar lebih efisien dan lebih sempurna.
Membantu absorpsi kalsium (laktosa).

Sumber Karbohidrat :

Padi-padian yang meliputi roti, nasi, sereal dan pasta.


Sayuran, meliputi kacang polong, jagung, kentang.
Buah-buahan.
Sebagian besar makanan dari buah-buahan mengandung gula. Buah
yang dikeringkan mengandung gula yang lebih tinggi daripada buah
segar karena airnya telah dihilangkan, sehingga meningkatkan
konsentrasi gula.
Susu, yogurt dan keju.

Metabolisme, Gizi dan HomeostasisiPage 7


Protein
Adalah komponen yang ada pada setiap sel yang berupa molekul yang
kompleks, besar dan tersusun atas unit-unit pembangun yang disebut asam
amino.
Klasifikasi Protein :
Protein lengkap
Makanan yang mengandung asam amino essensial dalam proporsi yang
tepat dan mengandung setiap asam amino dalam jumlah yang cukup
untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Daging, susu, keju, telur dan kedelai
merupakan protein lengkap.

Protein tak lengkap


Protein yang terdapat pada sumber makanan tapi kekurangan atau
hanya memiliki satu asam amino essensial atau dalam jumlah yang
tebatas. Protein nabati termasuk protein tak lengkap.

Fungsi Protein :

Fungsi utama protein adalah untuk pertumbuhan, perbaikan dan


perawatan struktur jaringan tubuh.
Sebagai pembentukan hormon, seperti insulin dan epinefrin.
Protein daoat bekerja sebagai enzin yang membantu beberapa zat kimia
tertentu, seperti pencernaan dan sintesis protein.
Protein plasma membantu mempertahankan keseimbangan cairan dan
elektrolit dengan menarik air dan menyebabkan perubahan dalam
tekanan osmotik.
Protein berfungsi dalam sistem imun dengan membantu menciptakan
limfosit dan antibodi yang meindungi tubuh dari infeksi dan penyakit.
Protein dapat digunakan sebagai sumber energi ketika asupan
karbohidrat dan lemak tidak adekuat.

Sumber Protein :

Protein ditemukan baik dalam sumber nabati dan hewani, yang kuantitas dan
kualitas proteinnya berbeda-beda.

Daging, meliputi ayam, steak.


Kacang-kacangan, meliputi kacang kering, selai kacang,dll.
Susu, meliputi keju lembut, yogurt, keju keras.

Metabolisme, Gizi dan HomeostasisiPage 8


Padi-padian, meliputi bubur gandum, biskuit creaker, roti dari padi-
padian.
Buah-buahan.
Sayuran yang berwarna hijau tua atau kuning tua.

Lemak
Adalah senyawa organik yang heterogen yang mengandung asam lemak.

Klasifikasi Lemak :
Trigliserida
Bentuk lemak utama yang disimpan dalam tubuh, yang struktur
dasarnya terdiri dari satu molekul gliserol yang tergabung dengan tiga
rantai asam lemak.
Fosfolipid
Sekelompok lemak majemuk yang menyerupai trigliserida yang
mengandung satu molekul gliserol dan dua rantai asam lemak.
Lemak trans
Lemak trans dihasilkan melalui proses dehidrogenase dan terkandung
dalam sayuran, beberapa margarin, kreker, kue kering, makanan ringan
dan makanan lain yang diolah menggunakan minyak terhidrogenase.
Susu, daging dan makanan hewani lainnya juga mengandung lemak
trans.
Sterol
Molekul kompleks yang atom-atom karbonnya membentuk empat
struktur siklik yang tergabung dengan berbagai rantai samping. Sterol
tidak mengandung molekul gliserol atau asam lemak. Contoh sterol :
kolestrol.

Fungsi Lemak :

Sebagai bahan bakar.


Lemak merupakan bentuk energi konsentrasi.
Memudahkan penyerapan vitamin yang larut dalam lemak, seperti
vitamin A, D, E, dan K.
Menyokong dan melindungi organ dalam.
Membantu pengaturan suhu.
Melumasi jaringan tubuh manusia.

Sumber Lemak :

Susu, padi-padian, kacang-kacangan dan daging.

Metabolisme, Gizi dan HomeostasisiPage 9


Vitamin
Adalah senyawa organik yang tersusun dari karbon, hidrogen, oksigen dan
terkadang nitrogen atau elemen lain dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit
agar metabolisme, pertumbuhan dan perkembangan berjalan normal.

Klasifikasi Vitamin :

Vitamin larut air


Adalah vitamin yang dapat diserap ke dalam aliran darah secara
langsung dan bergerak bebas di dalam sel, dan harus dikonsumsi setiap
hari dalam makanan.
Contoh vitamin larut air :
Vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B3 (niasin), B6 (piridoksin),
B12 (kobalamin), C (asam askorbat), Biotin dan Asam
pantotenat, Folat (asam folat).
Vitamin larut lemak
Adalah vitamin yang diserap beserta lemak ke dalam sistem limfatik
dan aliran darah, dimana vitamin tersebut harus melekat pada
lipoprotein agar diangkut.
Contoh vitamin larut lemak :
Vitamin A (retinol), D (kalsiferol), E (tokoferol), K (menadion).

Fungsi Vitamin :

Melawan radikal bebas.


Sebagai koenzim.
Tambahan pada makanan.
Bahan obat.
Untuk membentuk sel darah merah, hormon, materi genetik.

Sumber Vitamin :

Roti, sereal, nasi dan pasta diperkaya dengan masin, riboflavin, dan
tiamin serta diperkaya dengan asam folat.
Jus buah dan sayuran, khususnya jus jeruk dan jeruk bali, tingi akan
vitamin C dan Beta karoten serta merupakan sumber folat yang penting.
Susu, yogurt, keju dapat mengandung riboflavin, beberapa vitamin B, A
dan D.
Daging mengandung riboflavin, vitamin B6, B12.

Metabolisme, Gizi dan HomeostasisiPage 10


Kacang yang dikeringkan mengandung folat, kacang dan benih
memasok vitamin E dan telur yang merupakan vitamin A yang baik.
Minyak sayur memasok vitamin E, margarin mengandung vitamin A, D
dan E.

Mineral
Adalah substansi anorganik sederhana yang tersebar luas di alam.
Klasifikasi Mineral :
Mineral utama (makromineral)
Adalah mineral yang dibutuhkan dalam jumlah yang besar oleh tubuh.
Contoh makromineral :
Kalsium, Klorida, Magnesium, Fosfor, Kalium, Natrium, Sulfur.
Mineral kelumit (mikromineral)
Adalah mineral yang dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit oleh
tubuh.
Contoh mikromineral :
Kromium, Kobalt, Tembaga, Yodium, Fluorida, Besi, Mangan,
Selenium, Seng.

Fungsi Mineral :

Memberi struktur bagi berbagai jaringan tubuh.


Mengatur berbagai proses dalam tubuh.
Meningkatkan pertumbuhan dan mempertahankan kesehatan.

Sumber Mineral :

Roti dan sereal dari padi-padian utuh yang diperkaya magnesium, besi,
kronium dan mangan. Kulit padi mengandung kalium.
Pisang dan jeruk yang mengandung kalium.
Susu, yogurt, dan keju mengandung fosfor dan kalium. Bahan tersebut
juga mengandung kalsim yang kaya.
Protein hewani mengandung kalium, fosfor, sulfur, seng dan besi.
Kekurangan dan Kelebihan Zat Gizi Essensial
Makanan yang ideal harus mengandung cukup energi dan zat esensial sesuai dengan
kebutuhan sehari-hari. Pemberian makanan yang kelebihan energi akan
mengakibatkan obesitas, sedang kelebihan zat gizi esensial dalam jangka waktu lama
akan menimbulkan penimbunan zat gizi tersebut dan menjadi racun bagi tubuh.
Sebaliknya kekurangan energi dalam jangka waktu lama berakibat menghambat
pertumbuhan dan mengurangi cadangan energi dalam tubuh sehingga terjadi
marasmus (gizi kurang/buruk). Kekurangan zat esensial mengakibatkan defisiensi zat
gizi tersebut. Misalnya xeroftalmia (kekurangan vit.A), Rakhitis (kekurangan
Metabolisme, Gizi dan HomeostasisiPage 11
vit.D).Jika dikaji secara mendalam penyakit kekurangan gizi disebabkan karena tubuh
mengalami kekurangan satu atau lebih zat-zat gisi esensial. Selain itu, adanya
ketidakseimbangan asupan zat-zat gizi, faktor penyakit pencernaan, absorbsi, dan
penyakit infeksi. Dampak dari penyebab semua ini akan berlanjut pada penyakit akut
maupun kronik.

Karbohidrat
Kelebihan : gula darah meningkat, diabetes, obesita, hipertensi, penyakit
jantung, hipertensi, gangguan pada pembuluh darah.
Kekurangan : malnutrisi, kurus, lemah, tidak ada energi, busung lapar.
Protein
Kelebihan : gangguan ginjal, beban kerja hati.
Kekurangan : mudah sakit, metabolisme kurang.
Lemak
Kelebihan : obesitas, kolestrol tinggi, penyempitan pembuluh darah.
Kekurangan : busung lapar, kekurangan vitamin (A,D,E,K), daya tahan
tubuh kurang, gangguan tumbuh kembang berkurang.
Mineral
Kelebihan : penumpukan zat besi yang berakibat diare, talasemia,
Kekurangan : kekurangan zat besi berakibat penurunan IQ, mudah sakit.
kurang yodium berakibat gondok.

2. Zat Gizi Non Essensial

Definisi
Zat gizi non essensial adalah nutrisi yang tidak harus ada dalam makanan karena
dapat dibentuk dalam tubuh.
Fungsi
Menyediakan energi yang dapat disimpan dalam tubuh atau diubah untuk
aktivitas penting.
Membentuk dan mempertahankan jaringan tubuh.
Mengontrol proses-proses metabolik, seperti pertumbuhan, aktivitas sel,
produksi enzim dan pengaturan suhu.

3. Proses Penyerapan dan pencernaan Zat Gizi Essensial dalam Tubuh

Metabolisme, Gizi dan HomeostasisiPage 12


Karbohidrat
Mulut E.Ptialin Maltosa Lambung Chyme
Pemecahan Makanan

- E. Amilase (tepung maltosa)


G. Peristaltik
Usus Halus - E. Sukrase (sukrosa fruktosa)
- E. Laktase (laktosa galaktosa)
- E. Maltase (maltosa glukosa)

Glukosa dalam aliran darah

Masuk ke sel ( dibantu Hormon Insulin )

Keterangan :

Dimulai dari mulut, pengunyahan bertujuan untuk memecah makanan menjadi partikel yang
lebih kecil dengan bantuan enzim amilase. Enzim yang terdapat di dalam air liur ini bekerja
pada zat tepung untuk dipecah menjadi maltosa. Bubur lambung (chyme) yang dihasilkan
dari pemecahan makanan yang digerakkan oleh gerakan peristaltik ke usus halus dengan
mencampur makanan sekresi dari lambung.

Di usus halus :

E. Amilase : zat tepung maltosa.


E. Sukrase : sukrosa fruktosa.
E. Laktase : laktosa galaktosa.
E. Maltase : Maltosa glukosa.

Setelah glukosa dibentuk dilepaskan ke dalam aliran darah. Di dalam darah, glukosa
dipertahankan melalui kerja hormon. Peningkatan gula darah di serum merangsang insulin
yang bertugas memindahkan glukosa dari aliran darah untuk dimasukan ke dalam sel.

Protein
- Lambung : Protein Pepsin Polipeptida (belum dicerna/makromolekul).
- Usus : Protein dan polipeptida Tripsin Pankreas Tripeptida dan dipeptida.
Kimotripsin Pankreas
Protein dan polipeptida Tripeptida dan dipeptida.
Karboksilase
Polipeptida Peptida dan asam amino.
Aminopeptidase
Polipeptida Peptida, dipeptida dan asam amino.
Dipeptidase
Dipeptida Asam Amino.

Metabolisme, Gizi dan HomeostasisiPage 13


Keterangan :
Pencernaan protein dimulai didalam lambung yang merupakan tempat asam
hidroklorat (HCL) bekerja pada protein untuk membuatnya lebih berespons terhadap
kerja enzim. HCL mengubah pepsinogen menjadi enzim pepsin. Pepsin mulai
memecah protein menjadi polipeptida yang lebih kecil dan beberapa asam amino.
Sebagian besar pencernaan protein berlangsung di usus halus dengan bantuan enzim
yang disekresi oleh pankreas. Enzim pankreas ini (tripsin, kimotripsin, dan
karboksipeptidase) bertanggung jawab memecah protein menjadi bahan yang lebih
sederhana (tripeptida, dipeptida, dan asam amino). Enzim yang terletak di permukaan
dinding usus (aminopeptidase dan dipeptidase) menyempurnakan proses pencernaan
protein.
Penyerapan asam amino berlangsung di mukosa usus halus melalui transpor aktif
dengan bantuan vitamin B6. Sel-sel usus melepaskan asam amino ke dalam aliran
darah untuk diangkut ke hati melalui vena porta.

Lemak
Lipase
Mulut memecah lemak esofagus lambung duodenum

lemak merangsang h.kolesistokinin kantung empedu melepas empedu

e. lipase pankreas trigliserida asam lemak bebas + monogliserida

misel sel usus trigliserida kilomikron.

Keterangan :

Dimulai dari mulut yakni dengan dkeluarkannya enzim lipase yang akan memecah
sebagian kecil lemak ke dalam komponen yang lebih sederhana. Saat memasuki
esofagus lemak dalam bolus akan di lembekkan dengan suhu esofagus. Lemak akan
masuk kedalam lambung dan tercampur dengan isi lambung. Sewaktu memasuki
duodenum, lemak akan merangsang pelepasan hormon kolesistokinin, yang
merangsang kantung empedu untuk melepaskan empedu. Di usus halus asam lemak
dari molekul trigliserida akan dipecah satu persatu oleh enzim lipase pankreas
sehingga hanya tersisa dua asam lemak bebas dan monogliserida. Partikel-partikel
lemak yang kecil diserap langsung melalui sel mukosa ke dalam kapiler untuk
dibawa ke vena portal dan hati. Partikel lemak yang besar (monogliserida dan asam
lemak rantai panjang) dilarutkan menjadi senyawa yang disebut misel. Partikel

Metabolisme, Gizi dan HomeostasisiPage 14


lemak yang besar tadi menuju ke sel usus. Setelah berada di sel usus , partikel lemak
yang besar (monogliserida dan asam lemak rantai panjang) bergabung untuk
membentuk trigliserida. Trigliserida bersama dengan fosfolipid dan kolestrol
terbungkus di dalam protein dan membentuk kilomikron.

Vitamin
Diserap melalui transport aktif dan difusi yang melintasi membran sel
Vitamin larut air diserap disepanjang saluran cerna jika berlebihan urine
diserap
Vitamin larut lemak beberapa tempat di usus halus
jika berlebihan
berakibat fatal.
Keterangan :
Terjadi di usus halus dan membutuhkan pemecahan makanan menjadi unsur
pokoknya.
Penyerapan vitamin melalui transport aktif dan difusi yang melintasi membran
sel. Vitamin yang larut dalam air diserap disepanjang saluran cerna. Jika
kelebihan akan disekresikan melalui urine. Vitamin larut dalam lemak diserap
di beberapa tempat di usus halus. Jika kelebihan akan berakibat fatal karena
dapat disimpan ditubuh.

Mineral
Dihidrolisis dalam saluran cerna oleh enzim yang memecah unit besar menjadi unit
yang lebih kecil kemudian diserap oleh usus halus dan diangkut ke hati melalui vena
porta.

4. Patogenesa Penyakit

Kwashiorkor
Kwashiorkor adalah salah satu bentuk kekurangan gizi Kurang Energi Protein (KEP).
Kurang Energi Protein terjadi saat kebutuhan tubuh akan energi, protein, dan lemak
tidak tercukupi oleh makanan. Kwashiorkor terjadi saat adanya kekurangan protein,
dengan asupan karbohidrat yang normal ataupun tinggi. Biasanya dialami oleh anak
yang sudah disapih (berhenti menyusu), yaitu yang berusia 2-3 tahun.

Penyebab :
Gangguan keseimbangan kebutuhan protein terhadap intake protein dari makanan
dapat menyebabkan defisiensi protein yang akan menimbulkan gejala-gejala klinis

Metabolisme, Gizi dan HomeostasisiPage 15


kwashiorkor. Selain disebabkan oleh malabsorbsi protein, defisiensi ini bisa juga
disebabkan karena sindrom nefrotik, infeksi menahun.
Gejala :
adanya edema (bengkak) pada seluruh tubuh sehingga tampak gemuk, wajah anak
membulat dan sembab (moon face) terutama pada bagian wajah, bengkak terutama
pada punggung kaki dan bila ditekan akan meninggalkan bekas seperti lubang, otot
mengecil dan menyebabkan lengan atas kurus sehingga ukuran Lingkar Lengan Atas
LILA-nya kurang dari 14 cm, timbulnya ruam berwarna merah muda yang meluas
dan berubah warna menjadi coklat kehitaman dan terkelupas, tidak bernafsu makan
atau kurang, rambutnya menipis berwarna merah seperti rambut jagung dan mudah
dicabut tanpa menimbulkan rasa sakit, sering disertai infeksi, anemia dan diare, anak
menjadi rewel dan apatis perut yang membesar juga sering ditemukan akibat dari
timbunan cairan pada rongga perut.

Marasmus
Marasmus adalah salah satu bentuk kekurangan gizi yang buruk paling sering ditemui
pada balita penyebabnya antara lain karena masukan makanan yang sangat kurang,
infeksi, pembawaan lahir, prematuritas, penyakit pada masa neonatus serta kesehatan
lingkungan.
Penyebab :
Penyebabnya sendiri juga tidak hanya satu sampai dua saja melainkan multifaktor dan
kompleks. Hal-hal seperti asupan kalori pada pemberian makanan yang kurang,
penyakit metabolik, kelainan kongenital, serta infeksi kronik dapat menimbulkan
keadaan marasmus pada anak
Gejala :
Tampak sangat kurus, tinggal tulang terbungkus kulit, wajah seperti orang tua, kulit
keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada (baggy pant/pakai
celana longgar), Perut cekung, Iga gambang, sering disertai penyakit infeksi
(umumnya kronis berulang) dan diare kronik atau konstipasi/susah buang air.

Penyakit Gondok
Penyakit gondok adalah penyakit yang timbul sebagai akibat
pembengkakan / pertumbuhan kelenjar gondok yang tidak normal.

Metabolisme, Gizi dan HomeostasisiPage 16


Penyebab :
karena ketidakstabilan hormon / infeksi dan ganguan auto Imun dimana tubuh
mengeluarkan zat anti body yang berpengaruh pada kelenjar gondok sehingga bisa
menyebabkan kekurangan atau kelebihan produksi hormone gondok.
Gejala :
Terjadi pembengkakan pada kelenjar ludah, mulut terasa tegang dan nyeri, terutama
saat mengunyah dan menelan makanan, selera makan menjadi berkurang, sering
merasa mual bahkan sampai terjadi muntah yang berulang kali, suhu badan menjadi
tinggi, serigkali merasakan dengungan di telinga.

Anemia Mikrositik Hipokrom


Kekurangan zat besi dan bisa juga disebabkan karena penyakit-penyakit darah .
Anemia Makrositik Hipokrom
Kekurangan vitamin B12 akibat kekurangan pengambilan atau kesalahan penyerapan.
Dapat disebabkan karena ketagihan alcohol.
Gejala :
Kesemutan ditangan dan kaki, hilangnya rasa di tungkai, kaki dan tangan, pergerakan
yang kaku.

Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner terjadi bila pembuluh arteri koroner tersebut tersumbat atau
menyempit karena endapan lemak, yang secara bertahap menumpuk di dinding arteri.
Penyebab :
kadar kolestrol tinggi, hipertensi, trombosis,( trombosis adalah gumpalan darah pada
arteri atau vena. bila trombosis terjadi pada pembuluh arteri koroner, maka akan
berisiko terkena penyakit jantung koroner. trombosis biasanya berada pada dinding
pembuluh yang menebal karena aterosklerosis. merokok meningkatkan risiko
trombosis hingga beberapa kali lipat) kegemukan, penuaan, keturunan.
Gejala :
Nyeri di dada, lebih spesifiknya nyeri di dada bagian tengah yang menjalar
sampai ke lengan kiri atau leher, bahkan sampai ke punggung. Nyeri dada
seperti ini adalah nyeri khas dari penyakit jantung koroner. Nyeri ini timbul
hanya ketika melakukan aktifitas fisik dan akan berkurang saat beristirahat.

Metabolisme, Gizi dan HomeostasisiPage 17


Gejala penyerta seperti keringat dingin dan timbulnya rasa mual.

Diabetes Mellitus
Meningkatnya glukosa dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem
metabolisme dalam tubuh. Organ tubuh yang terganggu adalah pankreas yang mana
sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Pankreas sudah tidak mampu
memproduksi hormon insulin dalam memenuhi kebutuhan tubuh.
Penyebab :
Banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung gula, kurang tidur, makan terlalu
banyak karbohidrat dari nasi atau roti, kurangnya aktivitas fisik, faktor keturunan.
Gejala :
Sering merasa haus, sering buang air kecil, sering lapar akibat tidak mendapatkan
cukup energi di dalam tubuh, berat badan turun secara drastis dan tiba-tiba, sering
kesemutan pada bagian lengan ataupun kaki, mengalami permasalahan kulit seperti
borok atau gatal, membutuhkan waktu lama untuk sembuh jika mengalami luka,
mudah tersinggung dan mudah merasa lelah.

Perlemakan Hati
Perlemakan hati adalah adanya pengumpulan lemak yang berlebihan di dalam sel-sel
hati.
Gejala :
Perut terasa penuh, berat badan merosot, pasien merasa letih, lemah.

KKP (Kurang Kalori dan Protein)


KKP adalah defisiensi energi dan protein. KKP terutama menyerang anak-anak yang
sedang tumbuh dan dapat pula menyerang orang dewasa yang biasanya kekurangan
makanan secara menyeluruh.
Gejala :
Adanya edema terutama pada kaki, sangat kurus.

Metabolisme, Gizi dan HomeostasisiPage 18


BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Zat gizi essensial adalah komponen yang dibutuhkan oleh tubuh namun tidak bisa disintesa
maka harus diperoleh dari luar tubuh seperti dari makanan. Zat gizi essensial dapat berupa
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan serat. Dimana jika terjadi kekurangan atau
kelebihan dari zat gizi tersebut dapat menyebabkan penyakit seperti KKP, Kwashiorkor,
Marasmus, Jantung koroner, Perlemakan hati, dll.

REFERENSI

Williams, Lippincott.2013.Ilmu Gizi Menjadi Sangat Mudah Edisi 2. Jakarta : EGC


Sediaoetama, Achmad Djaeni.2000.Ilmu Gizi Jilid I. Jakarta : Dian Rakyat
Bahan kuliah.

Metabolisme, Gizi dan HomeostasisiPage 19

Anda mungkin juga menyukai