Anda di halaman 1dari 8

Bab4

Menghindari perilaku tercela

Perilaku tercela adalah kebalikan dari perilaku terpuji. Jika perilaku terpuji adalah segala
kelakuan dan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Islam, maka perilaku tercela adalah segala
perilaku yang diperbuat tidak sesuai dengan ajaran agama. Sebagai seorang Muslim tentunya kita
diharapkan untuk berperilaku yang sesuai dengan ajaran agama yaitu perilaku terpuji.Orang yang
berperilaku tercela tidak saja akan termasuk kepada perbuatan yang sia sia dan tergolong dalam
orang yang memiliki penyakit hati, namun juga akan menjadi sebuah perbuatan dosa baginya.
Islam selalu menganjurkan untuk memiliki perilaku yang terpuji yang baik untuk diri sendiri dan
untuk pergaulan sesama Muslim untuk menjaga dan memelihara kerukunan sesama umat.

Macam macam Perilaku Tercela

Agar dapat selalu berperilaku yang terpuji tentu saja kita harus menghindari sifat tercela tersebut.
Dalam ajaran Islam ada beberapa perilaku yang digolongkan tercela dan jauh dari kata terpuji,
dan untuk bisa menghindarinya kita harus membahas setiap perilaku tersebut satu persatu:

Ananiyah

Yang dimaksud dengan Ananiyah adalah orang yang memiliki sifat yang selalu mementingkan
dirinya sendiri. Ananiyah berasal dari bahasa Arab yaitu Ana yang berarti Saya. Itu berarti
Ananiyah adalah sifat ego atau egois alias ingin menang sendiri. Sebagai seorang manusia
sangatlah tidak pantas untuk memiliki sifat seperti ini karena akan merugikan hubungan dengan
manusia lainnya. Sifat egois akan merusak tali silaturahmi, karena orang orang akan
menggunakan cara menghadapi orang sombong dan egois ini dengan menjauhinya.

Ghadab

Perilaku Ghadab akan tampak pada orang yang mudah marah. Ghadab artinya murka. Ini berarti
seseorang yang memiliki perilaku ghadab adalah orang yang emosional dan sangat mudah
marah. Ghadab erat kaitannya dengan sifat yang kurang sabar sehingga mudah terpancing
emosinya. Perilaku ghadab dilakukan oleh orang yang tidak tahu cara meredam emosi. Orang
yang berperilaku seperti ini akan rentan dengan penyakit seperti darah tinggi dan jantung, karena
dirinya selalu mengutamakan kemarahan daripada berpikir panjang.

Ghibah

Ghibah adalah perilaku bergunjing, yaitu membicarakan keadaan orang lain di belakang.
Perilaku ghibah dekat hubungannya dengan membicarakan keburukan orang lain, entah itu benar
atau salah. Karena itu ghibah akan menjadi dekat pula dengan perbuatan fitnah. Orang yang
menjadi sasaran pelaku ghibah biasanya akan merasa sangat malu dan harus mencari cara
menghilangkan rasa malu akibat aibnya digunjingkan. Ghibah juga dapat berkembang menjadi
perilaku tercela lainnya.Caranya

Hasad

Yang dimaksud dengan perilaku Hasad yaitu perasaan tidak senang bila melihat orang lain
mendapatkan keberuntungan yang lebih darinya atau rejeki yang lebih. Dengan kata lain, hasad
adalah perasaan iri dengki. Orang yang berperilaku hasad biasanya akan merasa dirinya paling
benar dan akan selalu resah serta curiga kepada orang lain. Pelaku hasad tidak tahu cara
membuat hati ikhlas terhadap masalah yang datang di kehidupannya, serta selalu melihat bahwa
orang lain lebih beruntung daripada dirinya.

Namimah

Orang yang suka mengadu domba disebut memiliki perilaku Namimah. Caranya dengan
menyebar fitnah antara seseorang dengan lainnya atau antar kelompok dengan kelompok lainnya.
Seseorang biasanya berlaku namimah karena ia juga iri dan dengki. Memiliki perilaku namimah
akan dimurkai oleh Allah, dijauhi orang lain, dan menimbulkan fitnah yang sangat keji terhadap
orang lain sehingga menimbulkan pertengkaran. Orang yang berperilaku namimah tidak tahu
cara menjaga kesehatan hati supaya tidak tergoda untuk mengadu domba.

Menghindari Perilaku yang Tercela

Semua perilaku tercela ini timbul karena seseorang memiliki penyakit hati dan tidak terbiasa
mencari cara bersikap tenang dalam menghadapi segala hal yang terjadi dalam kehidupannya.
Ancaman terbesar dari penyakit hati yang tercela ini adalah tidak akan bisa masuk surga. Oleh
karena itu, cara menghindari perilaku tercela harus dilakukan, seperti beberapa hal berikut ini
yaitu:

1. Perbanyak beribadah

Tingkatkan ibadah kepada Allah SWT. Tujuan hidup dalam Islam adalah untuk beribadah kepada
Allah, karena manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah untuk beribadah kepadaNya.
Maka usahakan untuk meningkatkan ibadah kita agar dapat menjadi cara menjadi pribadi yang
baik dan Islami, dan menghindari semua perilaku tecela tersebut.

Sponsors Link

2. Biasakan berbagi

Orang yang egois adalah orang yang tidak terbiasa berbagi. Maka, cara menghilangkan sifat
egois adalah dengan membiasakan diri berbagi dengan sesama, dimulai dari keluarga dan teman
dekat. Lakukan semuanya dengan hati ikhlas dan karena ingin membantu orang lain serta berbagi
kebahagiaan bersama.
3. Selalu bersyukur atas nikmat Allah

Dalam hidup, karunia Allah bisa datang dalam bentuk apa saja. Orang yang mempunyai perilaku
tercela tidak bisa merasakan karunia yang diberikan kepadanya, dan selalu merasa kurang.
Biasakan untuk mengucap syukur atas segala kejadian baik yang kita alami, sekecil apapun itu.
Bersyukur adalah cara merubah diri menjadi lebih baik dan terhindar dari perilaku yang tercela.

4. Pahami keterbatasan manusia

Manusia hanya makhluk yang sangat kecil dalam alam semesta ini. Tidak ada gunanya bersikap
angkuh, sombong dan tinggi hati. Sebagai manusia kita punya banyak kekurangan yang nyata di
hadapan kekuasaan Allah yang begitu besar. Sadarilah hal itu sebagai cara menghindari sifat
takabur dan cara menghilangkan sifat angkuh dan sombong.

5. Jaga tali silaturahmi

Menghilangkan perilaku tercela bisa dengan menjalin tali silaturahmi yang baik dengan sesama
muslim. Jika kita memiliki silaturahmi yang terjalin baik. tentunya tidak akan mudah bagi kita
untuk merasa iri dengki, bersikap egois, bergunjing dan emosional, bahkan mengadu domba. Jika
memiliki hubungan baik dengan orang lain dalam pergaulan, hal itu dapat menjadi cara menjaga
kesehatan hati agar tidak dikotori perasaan buruk.

Nama:ilham.saputra

Kelas:83
Bab5

Tata cara shalat sunah

Saudaraku muslimin dan muslimat, Sholat Rawatib adalah sholat sunah yang mengiringi sholat
fardhu dalam artian, sholat rawatib dilaksanakan sebelum atau sesudah sholat lima waktu
(Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya, dan Subuh). Untuk sholat yang dilakukan/ dilaksanakan sebelum
melaksanakan sholat fardhu itu disebut sholat Qabliyah, dan sedangkan yang sholat yang
dilakukan/ dilaksanakan sesudah sholat fardhu tersebut disebutnya sholat badiyah.Saudaraku
muslimin dan muslimat, Sholat sunah rawatib ini tergolong/ dibagi menjadi dua bagian, antara
lain yaitu ; sunnah muakkad dan sunnah ghairu muakkad. Sholat sunnah rawatib muakkad
ini sangatlah besar kemuliaannya serta Allah SWT akan menjanjikan ganjaran/ pahala yang besar
apabila kita menunaikannya. Sedangkan Sholat sunnah rawatib ghairu muakkad cukup kurang
sedikit perihal kemuliaannya jika dibandingkan dengan sholat sunnah muakkad.

Jumlah Rakaat Sholat Sunnah Rawatib

Adapun Jumlah rakaat dalam melaksanakan sholat sunnah rawatib itu berbeda-beda, artinya
tergantung sholat apa yang kita iringi serta kapan waktu (sebelum/sesudahnya) kita
melaksanakannya. Oleh karena itu, untuk lebih detail lengkapnya kita bisa lihat pada daftar
berikut ini :

Sholat Sunnah Rawatib Muakad

Sholat 5 Waktu Qabliyah (Sebelum) Badiyah (Sesudah)

Dzuhur 2 Rakaat 2 Rakaat

Ashar

Maghrib 2 Rakaat

Isya 2 Rakaat

Subuh
2 Rakaat
Sholat Sunnah Rawatib Ghoiru Muakad

Sholat 5 Waktu Qabliyah (Sebelum) Badiyah (Sesudah)

Dzuhur 2 Rakaat 2 Rakaat

Ashar 2/ 4 Rakaat

Maghrib 2 Rakaat

Isya 2 Rakaat

Subuh

Berikut Niat Dalam Melaksanakan Sholat Sunnah Rawatib

Niat sholat rawatib ini, sama seperti halnya juga sholat-sholat yang lain, niat itu tempatnya
adalah dihati, sebab niat merupakan pekerjaan dari dalam hati kita, dan niat bukan pekerjaan
mulut. Jadi, niat tersebut tidak wajib perlu kita ucapkan, entah itu pelan ataupun keras. Adapun
niat dalam sholat sunnah rawatib tersebut, berikut ini :

Bacaan Niat Sholat Sunnah Qabliyah (Sebelum) Sholat Dzuhur :

USHOLLI.. SUNNATAD-DZHUHRI RAKATAINl QABLIYYATAN LILLAAHI-


TAAALA..
Artinya : { Saya niat sholat sunnah sebelum Dzuhur dua rakaat, karena Allah Taala.. }

Bacaan Niat Sholat Sunnah Badiyah (Sesudah) Sholat Dzuhur :

USHOLLI.. SUNNATAD-ZHUHRI RAKATAINl BADIYYATAN LILLAAHI-


TAAALA..

Artinya : { Saya niat sholat sunnah sesudah Dzuhur dua rakaat, karena Allah Taala.. }

Bacaan Niat Sholat Sunnah Qabliyah (Sebelum) Sholat Ashar :

USHOLLI.. SUNNATAL ASHRI RAKATAINl QABLIYYATAN LILLAAHI-


TAAALA..

Artinya : { Saya niat sholat sunnah sebelum Ashar dua rakaat , karena Allah Taala.. }

Bacaan Niat Sholat Sunnah Qabliyah (Sebelum) Sholat Maghrib :

USHOLLI.. SUNNATAL MAGHRIBI RAKATAINl QABLIYYATAN LILLAAHI-


TAAALA..

Artinya : { Saya niat sholat sunnah sebelum Maghrib dua rakaat, karena Allah Taala.. }
Bacaan Niat Sholat Sunnah Badiyah (Sesudah) Sholat Maghrib :

USHOLLI.. SUNNATAL MAGHRIBI RAKATAINl BADIYYATAN LILLAAHI-


TAAALA..

Artinya : { Saya niat sholat sunnah sesudah Maghrib dua rakaat, karena Allah Taala.. }

Bacaan Niat Sholat Sunnah Qabliyyah (Sebelum) Sholat Isya :

USHOLLI.. SUNNATAL ISYAAI RAKATAINl QABLIYYATAN LILLAAHI-


TAAALA..

Artinya : { Saya niat sholat sunnah sebelum Isya dua rakaat, karena Allah Taala.. }

Bacaan Niat Sholat Sunnah Badiyah (Sesudah) Sholat Isya :

USHOLLI.. SUNNATAL ISYAAI RAKATAINl BADIYYATAN LILLAAHI-


TAAALA..

Artinya : { Saya niat sholat sunnah sesudah Isya dua rakaat, karena Allah Taala.. }

Bacaan Niat Sholat Sunnah Qobliyah Sebelum Sholat Subuh :


USHOLLI.. SUNNATAS SHUBHI RAKATAINl QABLIYYATAN LILLAAHI-
TAAALA..

Artinya : { Saya niat sholat sunnah sebelum Subuh dua rakaat, karena Allah Taala.. }

Saudaraku muslimin dan muslimat, setiap kita selesai melaksanakan sholat sunnah rawatib ini,
hendaknyalah kita memperbanyak Dzikir dan Doa kepada Allah SWT. Semoga dengan adanya
tulisan ini kita bisa mengamalkan kebaikan dengan salah satunya yakni melaksanakan sholat
sunnah rawatib tersebut. Aamiin!

Nama:daffa arifpratama

Kelas:83

Anda mungkin juga menyukai