Hallo semua, saya akan membagikan sebuah cerita denganmu, tentang
seorang yang menjadi sumber inspirasi seluruh anggota keluarga kami.
Dia adalah nenekku. Dia adalah seorang perempuan yang penuh kasih sayang yang dapat menggambil hati semua orang dengan kisahnya yang tak pernah malas dengan segala sitruasi. Saya akan menceritakan padamu tentang kisah hidupnya, sebuah trauma yang tidak seharusnya dia alami oleh seorang wanita. Nenek saya adalah anak tertua dari sebuah keluarga yang memiliki 7 anak perempuan dan 1 anak laki-laki. Dua dari anak-anak tersebut meninggal setelah dilahirkan. Saat ini, hanya tersisa dua dari saudaranya. pada usianya yang ke 16, nenek saya menikah sebagai istri kedua dengan seorang pria berusia 40 tahun. IA kehilangan suaminya 1 tahun setelah pernikahannya. oleh kehendak tuhan dia dikarunia seorang anak laki-laki yang ia anggap pelipur lara. Akan tetapi itu tidak berlangsung lama , karena anaknya meninggal tak lama kemudian. akhirnya, pada usia 25 ia kehilangan seluruh keluarganya. Namun, dia kemudian mendedikasikan hidupnya untuk mengasuh setiap anak di dalam keluarga besarnya. Itulah alasan ia dicintai dan dihormati oleh semua orang di keluarga kami. Tahun lalu , di waktu yang sama , saya merencanakan sebuah pernikahan . sebagai cucu tertua dikeluarga saya, nenek sangat senang dan mengatakan dia akan mengasuh anak-anakl saya juga . saya terharu dan berkata tentu saja nenek harus melakukannya! tak lama sebelum pertunangan saya, nenek terjatuh ketika sedang tidur. Insiden itu menjadikan tangan kanannya retak.itu menjadi awal berbagai masalah. Ketika itu ia berusia 83 tahun
Di pernikahan saya, yang dapat ia lakukan adalah duduk diam di satu
tempat. itu adalah kenyataan yang memukul keras bagi kami semua karena kami terbiasa melihat dia melakukan seluruh pekerjaan rumah tangga oleh dirinya sendiri! saat satu bulan tersisa, sebelum pernikahan saya. ia mengalami depresi sejak kejadian itu, ia membayangkan hal-hal yang menakutkan pada kematian, kerinduan untuk melihat pernikahan saya dan lain-lain. Kami semua meyakinkannya dia,bahwa dia akan menjadi orang pertama yang +dia dirawat di ICU selama 20 hari. sepanjang hari kami menunggu di rumah sakit, berdoa untuknya. suatu hari yang kami takutkan terjadi . dia sudah tiada dan meninggalkan kami dalam duka Ayah saya adalah anak sulung dalam keluarga, jadi tentu ia harus melakukan ritual. Tapi keluarga kami menghentikannya karena pernikahan saya bulan depan. Kami (saya, ayah, ibu dan adik) tidak diperbolehkan bahkan untuk melihat wajahnya! bayangkan penderitaan kami! Pada pernikahan saya, fotonya karangan bunga itu di depan saya dan suami saya. aku terdiam, meneteskan air mata. aku tahu, grandmama tersayang akan memberkati saya seperti biasa! bahkan hari ini, kita tidak merasa kehilangannya, saya hanya merasa mengapa dia tidak ada untuk berbagi suka dan duka kami saya ingin menyimpulkan dengan mengatakan tidak hanya orang tua, kakek-nenek membutuhkan kasih sayang dan peduli! mereka yang berharga, tidak kehilangan mereka di biaya apapun