Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS DATA-A

TUGAS I
KATEGORI MANDIRI

PENGERTIAN ANALISIS DATA

NAMA : A. MUTHIAH NUR ANGRIANY


NIM : H121 15 307

PRODI STATISTIKA UNHAS

Tanggal tugas diberikan : 29/08/2016


Tanggal tugas dikumpul : 05/09/2016
1. Pengertian Analisis Data

Kata analysis berasal dari bahasa Greek (Yunani), terdiri dari kata ana dan lysis.
Ana artinya atas (above), lysis artinya memecahkan atau menghancurkan. Secara difinitif
ialah: Analysis is a process of resolving data into its constituent components to reveal its
characteristic elements and structure Ian Dey (1995: 30). Agar data bisa dianalisis maka data
tersebut harus dipecah dahulu menjadi bagian-bagian kecil (menurut element atau struktur),
kemudian menggabungkannya bersama untuk memperoleh pemahaman yang baru. Analisa
data merupakan proses paling vital dalam sebuah penelitian. Hal ini berdasarkan argumentasi
bahwa dalam analisa inilah data yang diperoleh peneliti bisa diterjemahkan menjadi hasil yang
sesuai dengan kaidah ilmiah.

Secara umum, Analisis data adalah upaya atau cara untuk mengolah data menjadi
informasi sehingga karakteristik data tersebut bisa dipahami dan bermanfaat untuk solusi
permasalahan, tertutama masalah yang berkaitan dengan penelitian. Atau definisi lain dari
analisis data yaitu kegiatan yang dilakukan untuk mengubah data hasil dari penelitian menjadi
informasi yang nantinya bisa dipergunakan dalam mengambil kesimpulan.

Dengan demikian, teknik analisis data dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisis
terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut menjadi informasi, sehingga karakteristik
atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab
masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian, baik berkaitan dengan deskripsi
data maupun untuk membuat induksi, atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi
(parameter) berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik).

Adapun beberapa pengertian analisis data menurut para ahli


o Menurut kamus Bahasa Indonesia (Suharto dan Iryanto, 1996), analisa yaitu uraian,
kupasan dan data yaitu fakta atau fenomena yang sifatnya mentah belum dianalisis,
seperti angka, nama dan sebagainya. Data merupakan kumpulan dari nilai-nilai yang
mencerminkan karakteristik dari individu-individu dari suatu populasi. Data bisa berupa
angka, huruf, suara maupun gambar. Dari data ini diharapkan akan diperoleh informasi
sebesar-besarnya tentang populasi. Dengan demikian, diperlukan pengetahuan dan
penguasaan metode analisis sebagai upaya untuk mengeluarkan informasi yang
terkandung dalam data yang dimiliki.
o Menurut Taylor, (1975: 79) mendefinisikan analisis data sebagai proses yang merinci
usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide) seperti
yang disarankan dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan dan tema pada hipotesis.
Jika dikaji, pada dasarnya definisi pertama lebih menitikberatkan pengorganisasian data
sedangkan yang ke dua lebih menekankan maksud dan tujuan analisis data. Dengan
demikian definisi tersebut dapat disintesiskan bahwa analisis data merupakan proses
mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian
dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang
didasarkan oleh data

o Menurut Ardhana12 (dalam Lexy J. Moleong 2002: 103) menjelaskan bahwa analisis
data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikanya ke dalam suatu pola,
kategori, dan satuan uraian dasar.

o Menurut Patton (1980), analisis data adalah proses mengatur ukuran data,
mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar.
o Menurut Bogdan dan taylor (1975), analisis data adalah proses yang merinci usaha
formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide) seperti yang disarankan
oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan hipotesis itu.
o Menurut Lexy J. Moleong (2000), analisis data adalah proses mengorganisasikan dan
mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat
ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data

2. Tujuan Analisis Data

a) Mendeskripsikan data, biasanya dalam bentuk frekuensi, ukuran tendensi sentral maupun
ukuran dispersi, sehingga dapat dipahami karakteristik datanya. Dalam statistika, kegiatan
mendeskripsikan data ini dibahas pada statistika deskriptif.

b) Membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi, atau


karakteristik populasi berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik). Kesimpulan
yang diambil ini bisanya dibuat berdasarkan pendugaan (estimasi) dan pengujian hipotesis.
Dalam statistika, kegiatan membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang karakteristik
populasi atau sampel ini dibahas pada statistika inferensial.
3. Hal-hal yang dipertimbangkan dalam melakukan analisis data

Hal penting yang perlu diingat dalam melakukan analisis data adalah mengetahui dengan tepat
penggunaan alat analisis, sebab jika kita tidak memenuhi prinsip-prinsip dari pemakaian alat
analisis, walaupun alat analisisnya sangat canggih, hasilnya akan salah diinterpretasikan dan
menjadi tidak bermanfaat untuk mengambil suatu kesimpulan. Model-model statistika untuk
keperluan analisis data telah begitu berkembang, dari model-model statistika deskriptif hingga
ke statistika inferensial non parametrik dengan persyaratan yang lebih lunak dibandingkan
dengan statistika parametrik yang sangat ketat dengan persyaratan-persyaratan tertentu dan
sulit dipenuhi dalam kerangka penelitian sosial. Ketika kita memutuskan untuk melakukan
analisis data menggunakan alat statistika, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara
lain:
a) Dari mana data diperoleh, apakah berasal dari sampel (melalui proses sampling) atau
dari populasi (dengan cara sensus)
b) Jika berasal dari sampel apa teknik sampling yang digunakan, apakah termasuk
kelompok sampling probabilitas atau non probabilitas.
c) Memakai skala apa data diukur, apakah menggunakan skala nominal, ordinal, interval,
atau rasio.
d) Bagaimana hipotesis yang dibuat apakah perlu dilakukan pengujian satu arah atau dua
arah kalau memakai statistika inferensial.

4. Pembagian data Analisis

Dalam analisis sering kali digunakan pembagian data/variabel


menjadi dua kelompok yaitu; data katagorik dan data numerik.

a. Data Katagorik (kualitatif), merupakan data hasil pengklasifikasian/penggolongan


suatu data. Cirinya adalah isi berupa kata-kata. Contoh jenis pekerjaan, pendidikan
b. Data Numerik (kuantitatif), merupakan variabel hasil dari penghitungan dan
pengukuran. Cirinya: isi variable berbentuk angka-angka. Variabel numeric dibagi
menjadi dua macam: Diskrit dan Kontinyu. Diskrit merupakan variable hasil dari
penghitungan misalnya jumlah anak, jumlah pasien tiap ruang, sedangkan kontinyu
merupakan hasil dari pengukuran, misalkan tekanan darah, Hb.

Variabel katagorik pada umumnya berisi variable yang berskala nominal dan ordinal,
sedangkan variable numerik berisi variabel yang berskala interval dan rasio. Dalam analisis
statistik, seringkali data numerik diubah ke dalam data katagorik dengan cara dilakukan
pengolongan /pengklasifikasian. Misalnya variabel berat badan data riilnya berupa data
numerik, namun bila dikelompokkan menjadi kurus (<50 kg), sedang (50-60 kg) dan gemuk
(>60 kg), maka jenis variabelnya sudah berubah menjadi data katagorik.
5. Skala Pengukuran Data

Berkaitan dengan proses kuantifikasi , data dan variabel biasanya diklasifikasikan


dalam empat jenis skala pengukuran. Klasifikasi ini selain untuk keperluan penentuan alat
pengambil data, juga sangat penting untuk penentuan metode analisis mana yang sesuai
diterapkan. Tingkat pengukuran yang luas digunkakan dibagi dalam empat katagori yaitu
ukuran nominal, ordinal, interval dan rasio.

a) Ukuran Nominal
Ukuran nominal adalah ukuran yang hanya diperoleh atau yang ditetapkan atas dasar
proses penggolongan Diperoleh dari hasil menghitung dan membilang (bukan
mengukur), jadi yang kita lakukan hanyalah menghitung semata-mata banyaknya subyek
misalnya wanita sekian orang, pegawai sekian orang yang sifatnya hanya membedakan.
Ukuran nominal ini adalah ukuran yang paling sederhana, dimana angka yang diberikan
kepada objek hanya mempunyai arti sebagai objek saja, dan tidak menunjukkan jarak
maupun ukuran antara katagori dalam ukuran itu. Objek dikelompokkan kedalam
himpunan-himpunan yang tidak boleh tumpang tindih dan bersisa.
Beberapa data nominal antara lain : jenis kelamin, kehadiran (hadir dan tak hadir,
tempat kelahiran (disurabaya), kebangsaan (Indonesia), Jabatan (ketua, bendahara,
sekretaris), pekerjaan (pegawai, pedagang, petani, dsb).
b) Ukuran Ordinal

Data berjenjang atau berbentuk peringkat, artinya jarak satu data dengan yang lain
mungkin tidak sama. Juara I, II, III ; golongan I, II, III; tingkat pendidikan; derajad
keasaman dan sebagainya yang menunjukkan peringkat antara data satu dengan lainnya.

c) Ukuran Interval

Pengukuran bersifat kontinyu, yang didalam pengukuran itu diasumsikan terdapat


satuan pengukuran yang sama, selain mengurutkan obyek berdasarkan suatu atribut juga
memberikan informasi tentang interval antara satu obyek dengan obyek lainnya. Ciri
khas data interval adalah data yang jaraknya sama tetapi tidak memiliki nilai nol absolut.
Pada data ini, walaupun datanya nol, tetapi masih memiliki nilai. Misalnya nol derajad
celcius, ternyata masih ada nilainya.

d) Ukuran Rasio

Data yang jaraknya sama tetapi memiliki nilai nol absolut, artinya kalau data nol
berarti tidak ada apa-apanya. Misalnya : Hasil pengukuran panjang (M), berat (kg). Bila
nol meter maka tidak ada panjangnya.

Ukuran rasio diperoleh apabila selain informasi tentang urutan dan interval antar
responden juga bila dipunya informasi tambahan tentang jumlah absolut antribut yang
dimiliki oleh salah satu obyek. Jadi ukuran rasio adalah suatu bentuk interval jaraknya
tidak dinyatakan sebagai perbedaan nilai antar obyek tetapi antara obyek dengan nilai nol
absolut. Karena terdapat titik nol maka perbandingan rasio dapat ditentukan.

6. Langkah dan Prosedur Analisis Data

Secara ringkas dapat disebutkan ada 5 tahap dalam proses kegiatan analisis data
yaitu :
a. Pengumpulan data (data collecting)
b. Pengolahan data (data processing)
c. Penyajian data ( data presentation)
d. Analisa dan interprestasi (analysis and interprestation)
e. Penarikan kesimpulan
a. Pengumpulan Data (data colecting)
data adalah himpunan angkayang merupakan nilai dari unit sampel kita sebagai hasil
mengamati atau mengukur. Langkah-langkah pengumpulan data secara operasional,
metode pengumpulan data dan penjelasan tentang cara-cara pengisian instrumen.
Ada 3 cara dalam memperoleh data yaitu :
1) Data primer, data yang diperoleh sendiri oleh peneliti dari hasil pengukuran,
pengamatan , survey dan lain-lain.
2) Data sekunder, data yang diperoleh dari pihak lain, badan/intansi yang secara rutin
mengumpulkan data. Misalnya BPS (biro pusat statistik).
3) Data tertier, data yang diperoleh dari orang / badan / instansi lain yang telah
dipublikasikan / dikompilasikan dari pihak lain dalam bentuk tabel, grafik, laporaan
penelitian.

b. Pengolahan data (data processing)


Pengolahan data pada dasarnya merupakan suatu proses untuk memperoleh data atau
data ringkasan berdasarkan suatu kelompok data mentah dengan menggunkaan rumus
tertentu sehingga menghasilkan informasi yang diperlukan.
Setelah dilakukan pengumpulan data, seringkali orang bingung mau diapakan data
yang telah terkumpul, Bagaimana menghubungkan data di kuesioner dengan tujuan
penelitlan. Untuk itu data yang masih mentah (raw data) perlu diolah sedemikian rupa
sehingga menjadi informasi yang akhirnya dapat digunakan untuk menjawab tujuan
penelitian.
Ada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dalam pengolahan data dibagi
menjadi 6 tahap, yaitu :
1) Editing / memeriksa
Adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan oleh para pengumpul
data. Pemeriksaan daftar pertanyaan yang telah selesai ini dilakukan terhadap :
a) Kelengkapan jawaban, apakah tiap pertanyaan sudah ada jawabanya, meskipun
jawaban hanya berupa tidak tahu atau tidak mau menjawab.
b) Keterbacaan tulisan, tulisan yang tidak terbaca akan mempersulit pengolahan data
atau berakibat pengolah data salah membaca.
c) Relevansi jawaban, bila ada jawaban yang kurang atau tidak relevan maka editor
harus menolaknya.
Jika terdapat beberapa kuesioner yang masih belum disisi, atau pengisian yang
tidak sesuai dengan petunjuk dan tidak relevannya jawaban dengan pertanyaan
sebaiknya diperbaiki dengan jalan menyuruh isi kembali kuesioner yang masih
kosong pada responden semula, kalau itu tak mungkin dilakukan maka kita berusaha
mencari responden lain sebagi pengganti asal sesuai dengan polanya.
Untuk menghindari pekerjaan pengulangan maka sewktu penyebaran instrumen,
agar peneliti dapat memperkirakan akan terjadinya kerusakan atau tidak kembalinya
instrumen sebanyak 10 %, dengan telah diperkirakan ini waktu menyebarkan
instrumen kita lakukan penambahan 10 % untuk menutup jika terjadi kekurangan
tersebut.

2) Memberi Tanda Kode / coding

Adalah mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari para responden kedalam bentuk


angka/bilangan. Biasanya klasifikasi dilakukan dengan cara memberi tanda / kode
berbentuk angka pada masing-masing jawaban. Misalnya untuk variabel pendidikan
diiakukan koding :

Jenis kelamin
- laki-laki diberi Prestasi baik (nilai 76 -100)
kode : 1 diberi kode : 1
- wanita diberi - Prestasi cukup (nilai 56 75)
kode : 2 - diberi kode : 2
- Prestasi buruk (nilai <56) diberi
kode :3
Pendidikan
- SD diberi kode :
1
- SMP diberi kode :
2
- SMU diberi
kode :3
- PT diberi kode :
4

Tanda tanda kode ini dapat disesuaikan dengan pengertian yang lebih
menguntungkan peneliti, jadi tanda-tanda tersebut bisa dibuat oleh peneliti sendiri.
Kegunaan dari coding adalah untuk menrpermudah pada saat analisis data dan
juga mempercepat pada saat entry data

3) Processing
Setelah semua kuesioner terisi penuh dan benar, serta sudah melewati pengkodean,
maka langkah selanjutnya adalah memproses data aqar data yang sudah di-entry dapat
dianailisis. Pemrosesan data dilakukan dengan cara meng-entry data dari kuesioner ke
paket program komputer. Ada bermacam-macam paket program yang dapat digunakan
untuk pemrosesan data dengan masing-rnasing mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Salah satu paket program yang sudah umum digunakan untuk entry data adalah paket
program SPSS for Window.

4) Cleaning

Pembersihan data, lihat variabel apakah data sudah benar atau belum. Cleaning
(pembersihan data) merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di-enty
apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan tersebut dimungkinkan terjadi pada saat
kita meng-entry data ke computer. Misalnya untuk variabel pendidikan ada data yang
bernilai 7, mestinya berdasarkan coding yang ada pendidikan kodenya hanya antara 1
s.d. 4 (1=SD, 2 = SMP, 3 = SMU dan 4 = PT).
5) Mengeluarkan informasi
Disesuaikan dengan tujuan penelitian yang dilakukan.

c. Penyajian data (data presentation)


Data statistik perlu disajikan dalam bentuk yang mudah dibaca dan dimengerti.
Tujuannya adalah memberikan informasi dan memudahkan interpretasi hasil analisis.
Secara garis besar ada 3 cara yang sering dipakai untuk penyajian data, yaitu : tulisan,
tabel dan diagram.
1) Tulisan / narasi (textuklar)

Ciri dari penyajian secara tulisan adalah :

Dibuat dalam bentuk narasi mulai dari pengambilan data sampai kesimpulan
Kelemahan kurang menggambarkan bentuk statistik bila terlalu banyak datanya
Contoh :
Seorang direktur rumah sakit memberikan informasi tentang kondisi rumah sakit
yang dipimpinnya sebagai berikut: penderita yang menjalani rawat inapp dirumah
sakit ini jumlahnya meningkat dari tahun ke tahun hingga tiak tertampung dan sebagian
besra berda diruang penyakit dalam.Untuk yang harus dilakukan adalah penambahan
gedung dan sarana yang kita butuhkan

2) Tabel atau Daftar (tabuler)


Penyajian dalam bentuk angka (data numeric) yang disusun dalam kolom dan
baris dengan tujuan untuk menunjukkan frekuensi kejadian dalam kategori yang
berbeda.
Macam-macam tabel
a) Master tabel (tabel induk), tabel yang menyajikan data secara terperinci, sehingga
pembaca memperoleh semua informasi yang diperlukan. Tabel master menyajikan
data asli sehingga dapat digunakan untuk tabel khusus.
b) Tex tabel (tabel khusus), adalah tabel yang menggambarkan adanya hubungan dan
mengambil salah satu aspek dari tabel umum sehingga mudah diinterprestasikan,
karena angka sudah dibulatkan.

3) Grafik atau diagram Pedoman pembuatan grafik

Agar dapat membuat grafik yang baik hendaknya dibuat berdasarkan pedoman
sebagai berikut :
- Grafik terdiri dari 2 sumbu, yaitu horizontal yang disebut absis (sumbu
x) dan vertical yang disebut ordinat (sumbu y). Variabel bebas
diletakkan disumbu X dan variable terikat diletakkan disumbu y.
- Sebaiknya tidak menampilkan angka dalam grafik.
- Grafik harus diawali dari titik nol agar tidak terjadi kesalahan
interpretasi.
- Judul grafik ditulis dengan jelas, singkat dan sederhana (dapat
diletakkan dibagian atas atau bawah).
- Pembuatan grafik harus menarik dan bila perlu diberi warna.

Adapun jenis-jenis diagram adalah diagram batang, diagram baris, diagram


lingkaran, diagram pencar,dll.

d. Analisa dan Interprestasi (analysis and interpretation)


Setelah data diolah kemudian dianalisa, sehingga hasil analisa data dapat digunakan
sebagai bahan pengambilan keputusan dalam penanggulangan masalah. Setelah kita
selesai melalukan pengolahan data, rnaka langkah selanjutnya adalah menganalisis data.
Data mentah (raw data), yang sudah susah payah kita kumpulkan tidak akan ada artinya
jika tidak dianalisis. Analisis data merupakan kegiatan yang sangat penting dalam suatu
penelitian, karena dengan analisislah data dapat mempunnyai arti/makna yang dapat
berguna untuk memecahkan masalah penelitian.
Tujuan analisa /interprestasi data adalah :
1) Untuk mengetahui komponen-komponen yang mempunyai sifat menonjol dan
mempunyai nilai yang ekstrim.
2) Membandingkan antara komponen dengan menggunakan nilai rasio
3) Memperbandingkan antara komponen dengan keseluruhan menggunkan nilai proporsi
(persentase) kemudian menyimpulkannya.
Interpretasi mempunyai dua bentuk, yaitu arti sempit dan arti luas. Interpretasi dalam
arti sempit (deskriptif), yaitu interpretasi data dilakukan hanya sebatas pada masalah
penelitian yang diteliti berdasarkan data yang dikumpulkan. Interpretasi dalam arti luas
(analitik) yaitu interpretasi guna mencari makna data hasil penetitian dengan jalan tidak
hanya menjelaskan/menganalisis data hasil penelitian tersebut, tetapi juga melakukan
inferensi (generalisasi) dari data yang diperoleh dengan teoriteori yang relevan dengan
hasil-hasil penelitian tersebut.
Dari hasil analisa ini dapat diketahui pengaruh secara kuantitatif dari suatu
perubahan, kemudian dilanjutkan dengan memperkirakan atau meramalkan
kemungkinan-kemungkinannya.
Ada katagori analisis dalam penelitian yaitu :

1) Analisis Statistik Diskriptif

Analisis deskriptif adalah suatu prosedur pengolahan data dengan


menggambarkan dan meringkas data dengan cara ilmiah dalam bentuk tabel atau
grafik. Data data yang disajikan meliputi frekwensi, proporsi dan rasio, ukuran
pemusatan (mean, median dan modus) atau ukuran-ukuran variasi (simpangan bak,
varians, rentang dan kuartil).

2) Analisis Statistik Inferensial

Dalam pengujian inferensial yang digunakan adalah :

a) Estimasi, adalah penaksiran nilai parameter berdasarkan statistik. Hasil estimasi


menunjukkan nilai parameter populasi yang ditaksir berada dalam interval batas
bawah dan batas atas yang dihasilkan dengan kesalahan sebesar alfa.

b) Pengujian hipotesis (hypothesis testing), interpretasi hasil analisis dilakukan


dengan membandingkan (mengembalikan) keputusan yang diambil melalui uji
statistik (Ho diterima atau ditolak) ke hipotesis penelitian.
Langkah-langkah yang dilakukan adalah :
- Penetapan Hipotesis Statistik (H0 dan H1)
- Penentuan Tingkat Kemaknaan (alfa) biasanya berkisar 0,01 dan
0,1 (paling sering 0,05)
e. Penarikan kesimpulan

Bagian akhir daripada pekerjaan analisis data adalah pengambilan kesimpulan.


Kesimpulan ini diambil berdasarkan analisa / interprestasi data yang dilakukan.
Berdasarkan hasil analisa ini seorang perencana dalam bidang pelayanan kesehatan
dapat menyimpulkan hasil dalam menentukan alternatif pemecahan masalah yang
dilakukan, sehingga bermanfaat terhadap program yang akan dilakukan didasarkan
pada penerimaan dan penolakan hipotesis nol (Ho). Dari hasil uji statistik biasanya
didapatkan.
REFERENSI

http://www.pengertianku.net/2015/09/pengertian-analisis-data-dan-tujuannya.html
http://ahlianalisadata.blogspot.co.id/2013/04/pengertian-tujuan-manfaat-analisa-data.html
http://pensa-sb.info/wp-content/uploads/2010/10/ANALISIS-DATA-DALAM-
STATISTIK.pdf
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Dra.%20Wening%20Sahayu,
%20M.Pd./Analisis%20Data.pdf
https://www.academia.edu/6487395/PENYUSUNAN_HASIL_and_ANALISA_DATA
http://pengertian-pengertian-info.blogspot.co.id/2016/02/pengertian-analisis-data-menurut-
ahli.html

Anda mungkin juga menyukai