Geotextile (1-14)
Geotextile (1-14)
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Geosintetik adalah bahan sintetis (pada umumnya dari bahan plastik) yang
digunakan untuk aplikasi teknik sipil dalam lingkungan tanah. Bahan geosintetik
mulai dikenal dan digunakan di dunia pada awal tahun 1970-an. Sejak tahun 1990-an,
bahan geosintetik sudah mulai banyak digunakan pada proyek proyek di Indonesia.
Bentuk-bentuk bahan geosintetik, sebagai berikut :
Dahulu :
Geotextile : berbentuk seperti textile
Geogrid : berbentuk grid-grid
Geomembrane : berbentuk seperti membrane
Geocomposite : berbentuk gabungan dari 2 atau lebih bentuk geosintetik
Fungsi dari bahan geosintetik adalah sebagai perkuatan, lapisan pemisah, filter dan
drainase. Karakteristik dari bahan geosintetik adalah, sebagai berikut :
Karakteristik Fisis
Berat
Tebal
Berat satuan
Berat jenis
Dll
Karakteristik Mekanis
Kekuatan tarik
Kekuatan pecah
Kekuatan robek
Tahanan geser
Karakteristik Hidrolis
Ukuran pori
Permeabilitas
Transmitivitas
Dll
1
Pengepakan
Lebar Gulungan/rol
Panjang gulungan/rol
Diameter gulungan/rol
Dll
Dilihat dari fungsi dan karakteristik geosintetis yang sudah diterangkan diatas,
maka kami melakukan desain perkuatan timbunan Approaching Fly Over dengan
menggunakan Geotextile.
1.3. Tujuan
1 Merencanakan perkuatan timbunan dengan adanya kemiringan slope 1:1.5
dengan menggunakan Geotextile
2 Merencanakan Geotextile yang digunakan sebagai dinding penahan tanah.
2
BAB II
DATA PERENCANAAN
Beban (lalu lintas dan perkerasan jalan) diatas timbunan adalah 1.5 t/m 2 atau
sebesar 15 Kpa
2.2 Konstruksi Perencanaan
3
4
BAB III
METODELOGI
5
Banyaknya kebutuhan geotextile didapat dengan menghitung momen akibat
geotextile yang nilainya harus lebih besar dari Mr. Momen geotextile didapat dari hasil
jumlah perkalian Tallow dengan jarak terhadap titik pusat bidang longsor.
Mr= (Ti x Si)
6
3.9 Kontrol Foundation Stability Timbunan
7
3.11.2. Panjang geotextile di belakang garis kelongsoran (Le)
Dimana,
Dan
8
3.12.2 Sliding/ kontrol geser
Jika gaya geser akibat berat tanah di atas tanah asli per satuan
luas dibagi dengan gaya pendorong dinding geotextile lebih
besar atau sama dengan 3, maka dinyatakan aman terhadap
geser.
Dimana,
Atau
Dan
9
Jika momen akibat berat tanah di atas tanah asli di ujung dinding geotextile dibagi
dengan momen akibat gaya pendorong dinding geotextile lebih dari 3, maka
dinyatakan aman terhadap guling.
Dimana,
Dan
10
BAB IV
PERENCANAAN GEOTEXTILE UNTUK TIMBUNAN
11
Mencari nilai Ka
30
2
Ka = tan 45 ( 2 ) 2
(
= tan 45
2 ) = 0,333
12
Percobaan Pertama
Didapat nilai FS sebesar 1.85 dan MR sebesar 31.881 kNm. Nilai FS lebih
besar dari pada FS rencana sehingga tidak diperlukan perkuatan Geotextile.
Pada Percobaan ini tanah urugan diasumsikan sama dengan tanah dasar UD
01.
Percobaan Kedua
13
Untuk Percobaan kedua, ketiga dan keempat data tanah urugan disesuaikan
dengan yang terlampir pada bagian depan. Didapat nilai FS sebesar 1.095 dan
MR 2337.9 kNm. Nilai FS lebih kecil dari pada FS rencana sehingga
diperlukan perkuatan Geotextile.
Percobaan Ketiga
14
Didapat nilai FS sebesar 1.14 dan MR 2888.4 kNm. Nilai FS lebih kecil
dari pada FS rencana sehingga diperlukan perkuatan Geotextile.
Percobaan Keempat
15
Didapat nilai FS sebesar 1.167 dan MR 3.107 kNm. Nilai FS lebih kecil
dari pada FS rencana sehingga diperlukan perkuatan Geotextile. Hasil run
analysis dengan menggunakan aplikasi GeoStudio 2012 tidaklah berbeda jauh
dengan hasil run analysis dengan menggunakan aplikasi XSTABL. Sehingga
Perhitungan dapat digunakan.
4.3.1 Perhitungan Kebutuhan Geotextile POTONGAN A-A
o Mencari momen pendorong akibat timbunan
Mr
Md =
SF
o Mencari momen penahan rencana
SF rencana = 1.5
Mr = Md . SF rencana
o Mencari Mr
Mr = Mr Mr
16
Dari hasil perhitungan percobaan diatas, diambil yang paling
membutuhkan penggunaan geotextile untuk menghitung jumlah
kebutuhan geotextile.
o Daya Dukung Geotextile
Tu
T allow =
Fsid . FScr . FScd . FSbd
17
o Panjang Geotextile di Depan Bidang Longsor
Lr didapatkan dari perhitungan panjang di autocad
L TOT = Le + Lo + Lr + Sv
KaA
2
( 2 )
= tan 45
2
( 252 ) = 0.406
= tan 45
25
KpA = tan ( 45+ )
2
= tan ( 45+ ) = 2.464
2
2 2
Menghitung Tegangan Vertikal
v1 = q + ( timb . H timb) = 1.5 + (1.9 * 6.5) = 13.85 t/m2
v2 = v1 + ( A . H) = 13.85 + (0.85 * 1.5) = 15.125 t/m2
v3 = 0 t/m2
v4 = v3 + ( A . H) = 0 + (0.85 * 1.5) = 1.275 t/m2
Menghitung Tegangan Horizontal
H1 = v1 . KaA 2. c u. KaA = (13.85*0.405) (2*2* 0.405 ) =
3.064 t/m2
H2 = v2 . Ka A 2 . c u . KaA = (15.125*0.405) (2*2* 0.405 ) =
3.58 t/m2
H4 = v4 . KpA +2. c u. KpA = (0*2.464) + (2*2* 2.464 ) = 6.279
18
t/m2
H5 = v5 . KpA + 2 . cu . KpA = (1.275*2.464) + (2*2* 2.464 ) =
9.42 t/m2
P1 = H1 * h = 4.596 t
P2 = (H2-H1) * h * 0.5 = 0.387 t
P3 = H3 * h = 9.4185 t
P4 = (H4 - H3) * h * 0.5 = 2.3558 t
Pa2 = P1 + P2 = 4.983 t
Pp = P3 + P4 = 11.7743 t
P p+ S u 1 . S u 2 . L
Pa 2
SF
11.7743+27.89.75
4.983
1.5
4.983 t 109.25 t(OK )
19
Mencari nilai gaya (P)
P1 = (4.995 . 3.5) = 17.483 kN/m
( 27.144.995 ) .3.5
P2 = = 38.754 kN/m
2
3.5 . 5.25
WABC = Luas Segitiga ABC . timb = . 19 = 174.563 kN/m
2
( Berat efektif ABC ) tan
Pa 1
SF
174.563 . tan 20
P1 + P2
1.5
56.237 kN 42.357 kN (NOT OK)
Sehingga timbunan perlu dibuat counterweight atau kemiringan timbunan
perlu dilandaikan
Percobaan Pertama
20
Didapat nilai FS sebesar 1.75 dan MR sebesar 15.243 kNm. Nilai FS lebih
besar dari pada FS rencana sehingga tidak diperlukan perkuatan Geotextile.
Pada Percobaan ini tanah urugan diasumsikan sama dengan tanah dasar UD
01.
Percobaan Kedua
21
Untuk Percobaan kedua, ketiga dan keempat data tanah urugan disesuaikan
dengan yang terlampir pada bagian depan. Didapat nilai FS sebesar 1.118 dan
MR 887.65 kNm. Nilai FS lebih kecil dari pada FS rencana sehingga
diperlukan perkuatan Geotextile.
Percobaan Ketiga
Didapat nilai FS sebesar 1.148 dan MR 616.68 kNm. Nilai FS lebih kecil
dari pada FS rencana sehingga diperlukan perkuatan Geotextile.
Percobaan Keempat
22
Didapat nilai FS sebesar 1.198 dan MR 537.6 kNm. Nilai FS lebih kecil
dari pada FS rencana sehingga diperlukan perkuatan Geotextile. Hasil run
analysis dengan menggunakan aplikasi GeoStudio 2012 tidaklah berbeda jauh
dengan hasil run analysis dengan menggunakan aplikasi XSTABL. Sehingga
Perhitungan dapat dilanjutkan.
4.3.1 Perhitungan Kebutuhan Geotextile POTONGAN B-B
o Mencari momen pendorong akibat timbunan
Mr
Md =
SF
o Mencari momen penahan rencana
SF rencana = 1.5
Mr = Md . SF rencana
o Mencari Mr
Mr = Mr Mr
23
Dari hasil perhitungan percobaan diatas, diambil yang paling
membutuhkan penggunaan geotextile untuk menghitung jumlah
kebutuhan geotextile.
o Daya Dukung Geotextile
Tu
T allow =
Fsid . FScr . FScd . FSbd
24
L TOT = Le + Lo + Lr + Sv
KaA
2
( 2 )
= tan 45
2
( 252 ) = 0.406
= tan 45
25
KpA = tan ( 45+ )
2
= tan ( 45+ ) = 2.464
2
2 2
Menghitung Tegangan Vertikal
v1 = q + ( timb . H timb) = 1.5 + (1.9 * 3.5) = 8.15 t/m2
v2 = v1 + ( A . H) = 8.15 + (0.85 * 1.5) = 9.425 t/m2
v3 = 0 t/m2
v4 = v3 + ( A . H) = 0 + (0.85 * 1.5) = 1.275 t/m2
Menghitung Tegangan Horizontal
H1 = v1 . KaA 2 . cu . KaA = (8.15*0.405) (2*2* 0.405 ) =
0.755 t/m2
H2 = v2 . Ka A 2 . c u . KaA = (9.425*0.405) (2*2* 0.405 ) =
1.2715 t/m2
H3 = v3 . KpA +2. c u. KpA = (0*2.464) + (2*2* 2.464 ) = 6.279
t/m2
H4 = v44 . KpA +2. c u. KpA = (1.275*2.464) + (2*2* 2.464 ) =
9.42 t/m2
P1 = H1 * h = 1.1325 t
25
P2 = (H2-H1) * h * 0.5 = 0.387 t
P3 = H3 * h = 9.4185 t
P4 = (H4 - H3) * h * 0.5 = 2.3558 t
Pa2 = P1 + P2 = 1.5195 t
Pp = P3 + P4 = 11.7743 t
P p+ S u 1 . S u 2 . L
Pa 2
SF
11.7743+27.85.25
1.5195
1.5
1.5195 t 62.449 t (OK )
26