Anda di halaman 1dari 17

+

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT +


+ DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR
BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO

+ SNVT PEMBANGUNAN BENDUNGAN


PROYEK PEMBANGUNAN +
WADUK PIDEKSO
+
KABUPATEN WONOGIRI JAWA TENGAH
+
TEST GROUTING
+
PROYEK PEMBANGUNAN WADUK PIDEKSO
UMUM
Test Grouting digunakan untuk mengetahui kondisi tanah dan
langkah yang tepat untuk menentukan treatment yang perlu
dilaksanakan pada suatu pondasi khususnya di pondasi
bendungan.

Dalam ‘Buku Pedoman Grouting untuk Bendungan disebutkan


bahwa angka permeabilitas (k) adalah k ≤ n x 10 –5 cm/detik
sedangkan nilai Lugeon untuk Bendungan berkisar antara 1 s/d
5. Dalam menentukan perencanaan pola grouting maka harus
diperoleh terlebih dahulu data dari hasil grouting test

Pada pelaksanaan grouting test data yang akan diperoleh adalah


sebagai berikut :
- Spasi lubang grouting yang efektif
- Kedalaman lubang grouting yang efektif
- Kuantitas (volume) bahan grout
- Tekanan grouting yang sesuai
- Campuran grouting yang sesuai
- Koefisien permeabilitas (k)
- harga Lugeon
- Efektifitas grouting
P
m
r da
ffe HULU
OKASI GROUTING Co

d am
f f er CF
1

Co la k
a in n ge
M .1 pe
DC
it
d u
d ap
an on sa
u ng K
u it
nd nd ap
Be Ko d
sa
a
n er
Me
h
pa
e lim As Bendungan
03
76
.5
0

O1 g .P
n
+1

P.
C
Ba
0
.5
76
.5 0 +1
76
+1
0
.0
74
+1

ga
7 8 .0
+1

03
0

ar
.0
.0 80
78 +1
+1

.
0
.0
85

DK
+1

W
0
.0
80

P
+1

if
0
.0
85
+1

at
m
00
0.
. 20
EL

4
LOKASI.0 TRIAL GROUTING
0m
.0
95
.1
EL

CP 04
5
58 4 7
3 . .3
42 71
99 7
PI = 4 1 1 1

K.
X =9 0m
Y 2
r=

PD
G
A

S .1
Lokasi trial grouting rencana berada pada As Bendungan
AR
W
AH
R UM

A
RG
WA
H
A
M
RU

HILIR tepatnya di bawah diafragma wall titik hole 35, 36, dan 37.
A
RG
A
W
H
A
M
RU
0
.0
83
+1

2
9
.1
2
8
1
+
an
GA

5
AR

5
.3
W

9
H

7
A

.1
M
RU

L
E
Hal ini bertujuan untuk mengetahui kondisi tanah dibawah

2
0

9
+
.1
.0

82
62

1
+
+1

1
p-

5
0

5
.3
.0
61

9
7
.1
+1

diafragma wall yang meliputi nilai permeabilitasnya dan juga

L
E
u
at
0
.5 0
60 .5
+1 53
GA
+1 R .2
W
AR
HK

K
AH

PEMBANGUNAN
R UM

0
.0

n
62

ah
+1
0
.5
6

a sifatnya yang dapat di grout atau tidak.


5
1
+

an
0
.0
61
+1

m
WADUK PIDEKSO Ru K 0

r
.5
60 0
+1 .0
62

ta
+1

0
.5
65

an
+1

.H
OKASI GROUTING

TITIK GROUTING
Capping concrete k-225
Perbaikan fondasi dengan dinding halang beton Titik grouting terdiri atas titik sekunder dan titik primer (pilot
plastis
hole). Sedangkan, untuk titik check hole berada ditengah
STA STA
0+160 0+240 antara keduanya
15
30 m m TITIK CHECK HOLE
35 m TITIK GROUTING
DIAFRAGMA
WALL

SEMENTASI GROUTING

TITIK GROUTING DIAFRAGMA WALL

Titik trial grouting disarankan pada titik 35, 36, 37


dan 38 dikarenakan lokasi tersebut berpotensi
terdapat piroklastik dibawahnya.
+
+ Tampak Atas
ETAIL GROUTING
DATA TEKNIS
Kedalaman test grouting dari elevasi
+134,00 m sampai elevasi +114,00 m.

0,6 m Tipikal Kedalaman : 20 m dari bottom


diafragma wall
15 m

Produktivitas 1 fleet alat : 1 titik/hari


Jumlah set alat : 1 Fleet
Waktu Pelaksanaan : 3 Hari
Diafragma diambil data permeabilitas
20 m

GROUTING
+
METODE PELAKSANAAN
+
PROYEK PEMBANGUNAN WADUK PIDEKSO
FLOW CHART
Mulai Mulai

Pek. Persiapan Pek. Persiapan

Pek. Pengeboran
Primary Hole & Pek. Pengeboran Check Hole
Inspeksi
Secondary Inspeksi

Pek Pengeboran Pek Pengeboran


hingga elevasi hingga elevasi
rencana rencana

Water Pressure Test Water Pressure Test

Not Ok Groutable
Lugeon Setting time Lugeon Setting time
Grouting Grouting
<5 <5
Ok Ungroutable

Lanjut pengeboran Lanjut pengeboran

+
Test Larutan phenoptaline pada
Selesai
sampel core
PEMBANGUNAN

WADUK PIDEKSO Selesai


PROSEDUR ADMINISTRASI
+
+ PEK. PERSIAPAN TEST GROUTING
+
1. Mengajukan izin pelaksanaan kerja
- Gambar yang sudah disahkan
- Metode kerja
- Berita acara selesai pekerjaan
2. Melakukan Join Inspection yang terdiri dari direksi, Tenaga Ahli Grouting, Tenaga
Ahli geologi, Tenaga Ahli geodesi, Tenaga Ahli Bendungan, Tenaga Ahli Mekanika
Tanah supervisor construction dan kontraktor dengan membuat Berita Acara yang
dilengkapi ceklist
3. Setelah pekerjaan selesai, dilakukan join inspection untuk menentukan tindak lanjut
pekerjaan dan dibuat Berita Acara
4. Kontraktor harus menyerahkan hasil pengukuran pekerjaan setiap hari dalam
bentuk softcopy dan atau hardcopy
PEK. PERSIAPAN

TITIK GROUTING

Pekerjaan persiapan meliputi persiapan titik


untuk lubang grouting dan checkhole serta
Secondary Hole
persiapan seluruh alat untuk proses
TITIK CHECK HOLE pengeboran dan juga alat untuk pengetesan.

Primary Hole (pilot hole)


PEK. PENGEBORAN

1. Pengeboran dimulai dengan dilakukan


pengeboran pada bagian perpotongan
diafragma wall.
2. Pengeboran dan pengambilan sampel
Pengeboran bagian dilakukan dengan menggunakan triple
beton plastis hingga 1 core barrel. Dimulai dari elevasi +150
bottom diafragma wall pada titik primary (pilot hole) dan check
interval 5 meter coring Pengeboran tanah hole
dan dilakukan WPT dibawah diafragma 3. Pengeboran dilakukan setiap interval
wall dan tanah 5meter kemudian dilakukan WPT untuk
diangkat ke mengetahui nilai permeabilitas
Dilanjutkan 2 permukaan. Cek 4. Dilanjutkan pengeboran pada segmen
pengeboran pada kondisi tanah di selanjutnya hingga mencapai kedalaman
segmen selanjutnya sekitar yang dikehendaki. Yakni 20 meter dari
hingga mencapai
3 bottom diafragma wall.
kedalaman yang
dikehendaki. Yakni
20 meter dari
bottom diafragma
wall
WATER PRESSURE TEST

Air bertekanan 1. Metode pengujiannya adalah dengan


dimasukkan 1 Rubber Packer cara memasukkan air bertekanan ke
kedalam lubang bor dalam lubang bor, menggunakan
dengan peralatan yang disebut rubber packer,
menggunakan yang digunakan untuk menyumbat
rubber packer lubang bor sehingga akan diketahui
aliran yang melalui pori-pori maupun
rekahan tanah

Persamaan Lugeon (Lu) memasukkan


air bertekanan multi pressure test yaitu
0,2 kg/cm2, 0,5 kg/cm2, 0,8 kg/cm2, 1
Air akan merembes
kg/cm2 , 0,8 kg/cm2 , 0,5 kg/cm2 , 0,2
melalui pori-pori
kg/cm2.
atau rekahan dari
  Lu= 10Q/PL
tanah
 Keterangan:
 Lu = Lugeon unit (l/mnt/m)
 Q = debit aliran yang masuk (l/mnt)
 P = tekanan total (Po+Pi) (kg/cm2)
 L = panjang lubang yang di uji (m)
PEK. GROUTING
1. Setelah dilakukan water pressure test dan
didapatkan nilai lugeon >5 maka dilakukan
grouting.
Campuran air dan 2. Apabila nilai lugeon <5 maka lanjut
semen disemprotkan pengeboran ke stage berikutnya.
ke lubang grouting 3. Campuran sementasi grouting digunakan
perbandingan semen dan air 1:5 sesuai
dengan arahan spesifikasi teknis.
PEK. GROUTING

1. Dilakukan pengeboran pada lubang check


hole untuk mengetahui hasil grouting yang
telah dilaksanakan sehingga dapat diketahui
jenis perbaikan tanah yang sesuai untuk
lokasi tersebut
2. Pengujian check hole dilakukan diantara
primary hole (pilot hole) dan secondary hole
3. Setelah pengambilan material check hole lalu
dibawa ke laboratorium untuk di tes dengan
1 larutan phenopthaline untuk mengetahui
penyebaran sementasi pada sampel check
hole.
Lubang check hole di
bor dan tanah yang ada
didalamnya diambil
untuk selanjutnya dicek
hasil grouting dari titik
grouting
TERIMA KASIH
+ +
PROYEK PEMBANGUNAN WADUK PIDEKSO

Anda mungkin juga menyukai