Anda di halaman 1dari 11

Makalah Sertifikasi MAHLIL, ST.

No. Anggota 1613227


PT. BRANTAS ABIPRAYA

METHOD STATEMENT
DIAPHRAGMA WALL BETON PLASTIS
PEMBANGUNAN BENDUNGAN
SEMANTOK PAKET 1
NGANJUK – JAWA TIMUR

DAFTAR ISI:
A. PENDAHULUAN
B. PEKERJAAN PERSIAPAN
B.1 Penyiapan Prasarana
B.2 Pembuatan Guide Wall
B.2 Pembuatan Bentonite Slurry Plant
C. PEKERJAAN UTAMA
C.1 Pencampuran Bentonite Slurry dan Kualitas Kontrol
C.2 Penggalian / Grabbing dan Pembagian Panel Diaphragma Wall
C.3 Sirkulasi Bentonite Slurry (Jika diperlukan)
C.4 Pengecoran Beton Plastis
C.5 Pelaksanaan Panel Berikutnya
D. MATERIAL BETON PLASTIS

Method Statement – Diaphragma Wall Beton Plastis – Bendungan Semantok 1/11


Makalah Sertifikasi MAHLIL, ST.
No. Anggota 1613227
PT. BRANTAS ABIPRAYA

A. PENDAHULUAN

Diaphragma wall ini dibuat sebagai dinding halang (cut of wall) untuk perbaikan pondasi dan menahan
rembesan air pada dasar bendungan. Material yang digunakan adalah beton plastis yang memiliki sifat
deformasi tinggi (tahan terhadap regangan tanpa retak) dan memiliki koeffisien permeabilitas (k) yang
sangat kecil (<= 10-5 cm/detik).

Proyek: Pembangunan Bendungan Semantok Paket 1, Kab. Nganjuk, Jawa


Timur
Spesifikasi Diaphragma: - Guide Wall / Capping = Beton K225
- Tebal dinding efektif = 600 mm
- Dalam dinding = variasi hingga 25 m
- Panjang dinding efektif = 775m (STA 0+925 – STA 1+700)
- Material = Beton Plastis

Gambar 1. Layout Diaphragma Wall

Method Statement – Diaphragma Wall Beton Plastis – Bendungan Semantok 2/11


Makalah Sertifikasi MAHLIL, ST.
No. Anggota 1613227
PT. BRANTAS ABIPRAYA

B. PEKERJAAN PERSIAPAN

B.1 Penyiapan Prasarana

Menyiapkan prasarana pekerjaan seperti penentuan lokasi perangkat pencampuran dan sirkulasi bentonite
slurry (bentonite slurry plant), memastikan suplai air sesuai dengan kebutuhan, penyiapan akses kerja,
penyiapan platform kerja, marking posisi guide wall, serta menentukan posisi sarana penunjang lain seperti
lokasi penyimpanan peralatan dan solar, jalur pembuangan lumpur bentonite, pembuangan hasil galian
dan sebagainya. Untuk pelaksanaan diaphragma wall menggunakan peralatan berat (crane) sehingga
diperlukan platform kerja yang dipadatkan, minimal selebar 15 m.

Gambar 2. Penyiapan Lahan Kerja dan Marking

B.2 Pembuatan Guide Wall

Guide wall dibuat dari beton bertulang K225 dengan kedalaman minimal 1.5 m. Tujuan dari pembuatan
guide wall pada pelaksanaan diaphragm wall adalah sebagai berikut:
- Sebagai pedoman alat gali (grab) pada awal penggalian
- Sebagai penahan dinding parit pada 1.5 m pertama
- Sebagai pengarah untuk kelurusan diaphragma wall
- Sebagai tempat pembuatan pedoman pembagian panel

225

Gambar 3. Gambar Potongan Rencana Guide Wall

Method Statement – Diaphragma Wall Beton Plastis – Bendungan Semantok 3/11


Makalah Sertifikasi MAHLIL, ST.
No. Anggota 1613227
PT. BRANTAS ABIPRAYA

Gambar 4. Contoh Guide Wall Diaphragma Wall

B.3 Pembuatan Bentonite Slurry Plant

Bentonite slurry berfungsi untuk menjaga stabilitas dinding parit pada proses penggalian (grabbing).
Material bentonite slurry terdiri dari air bersih, bentonite dan admixture, dimana komposisi bentonite yang
digunakan menyesuaikan dari kondisi formasi tanahnya. Pada umumnya penggunaan bentonite hingga 60
kg – 70 kg untuk setiap 1 m3 campuran. Spesifikasi bentonite slurry yang umum digunakan dapat dilihat di
Tabel 1 dibawah.

Bentonite slurry mixing plant harus disiapkan terlebih dahulu sebelum proses penggalian dan ditempatkan
dilokasi yang dapat menjangkau seluruh rencana panel diaphragma wall. Tipikal bentonite slurry plant yang
digunakan dapat dilihat pada Gambar 5 dibawah.

Tabel 1. Tipikal Spesifikasi Bentonite Slurry


PROPERTIES BENTONITE
Viscositas 32 - 25 Detik
Density 1.03 - 1.37 g/cm³
Kandungan Pasir 0 - 5%
Pengujian Ph 6.5 – 11
Filtrate Loss 15 - 25 ml
Ketebalan Cake 1 - 3 Jam
Construction Time 12 - 18 Jam

Method Statement – Diaphragma Wall Beton Plastis – Bendungan Semantok 4/11


Makalah Sertifikasi MAHLIL, ST.
No. Anggota 1613227
PT. BRANTAS ABIPRAYA

Gambar 5. Tipikal Bentonite Slurry Plant

Method Statement – Diaphragma Wall Beton Plastis – Bendungan Semantok 5/11


Makalah Sertifikasi MAHLIL, ST.
No. Anggota 1613227
PT. BRANTAS ABIPRAYA

C. PEKERJAAN UTAMA

C.1 Pencampuran Bentonite Slurry dan Kualitas Kontrol

Pencampuran bentonite slurry pada bentonite slurry plant dengan spesifikasi seperti pada Tabel 1.Setelah
dilakukan pencampuran, bentonite slurry dipompa kedalam galian (dengan instalasi pipa vitolit) sejak awal
proses grabbing dan terus ditambahkan selama proses grabbing berlangsung. Untuk memastikan kualitas
pencampuran dan menjaga kualitas bentonite slurry selama proses penggalian, diperlukan tes kualitas
bentonite seperti pada Gambar 6. Apabila terjadi penurunan kualitas, maka harus dilakukan perbaikan
campuran bentonite atau penggantian dengan bentonite slurry baru.

Uji Viskositas dengan Mars Farnell Uji Densitas

Uji Ketebalan Cake

Uji keasaman (pH) Uji Kandungan Pasir

Gambar 6. Bentonite Slurry Quality Control Test

C.2 Penggalian / Grabbing dan Pembagian Panel Diaphragma Wall

Penggalian akan dilakukan secara per panel yang terdiri dari panel primary panjang efektif 6.5 m dan panel
secondary panjang efektif 7m dan dilakukan berselang seling dengan overlap 25 cm seperti pada gambar
berikut:

Gambar 7. Usulan Pembagian Panel Diaphragma Wall

Method Statement – Diaphragma Wall Beton Plastis – Bendungan Semantok 6/11


Makalah Sertifikasi MAHLIL, ST.
No. Anggota 1613227
PT. BRANTAS ABIPRAYA

Penggalian dilakukan dengan Diaphragma Wall Grab dengan dimensi 2.56 m x 7 m x 0.8 dan berat 12
Ton. Panel dibedakan atas primary dan secondary panel urutan 3x penggalian untuk pembuatan 1 panel
seperti pada Gambar 8. Bila dijumpai bongkahan batu dalam proses penggalian, maka bongkahan ini akan
dipecahkan dengan alat Chisel untuk selanjutnya diangkat dengan Grab kembali.

Gambar 8. Usulan Pembagian Panel Diaphragma Wall

Untuk menjaga agar tidak terjadi keruntuhan pada dinding parit, bentonite slurry dipompa kedalam galian
sejak awal proses grabbing dan terus ditambahkan selama proses grabbing berlangsung. Permukaan
bentonite slurry harus dipertahankan minimal 1.0 m diatas muka air tanah selama proses grabing hingga
tiba waktu pengecoran.

Galian dihentikan sampai kedalaman rencana (variasi 15 m - 25 m dari permukaan tanah eksisting) dan
proses selanjutnya dilakukan cleaning (bila diperlukan) dan pengecoran beton plastis. Hasil galian
diclearing dengan excavator dan kemudian diangkut ke disposal area dengan dump truck.

Method Statement – Diaphragma Wall Beton Plastis – Bendungan Semantok 7/11


Makalah Sertifikasi MAHLIL, ST.
No. Anggota 1613227
PT. BRANTAS ABIPRAYA

Gambar 8. Gambar Tipikal Proses Grabing

C.3 Sirkulasi Bentonite Slurry (Jika diperlukan)

Sebelum dilakukan pengecoran, apabila terdapat longsoran atau endapan yang tinggi, maka dapat
dicleaning dengan sirkulasi bentonite slurry dengan mud pump (Gambar 9) atau sistem airlift (Gambar 10).

Gambar 9. Sirkulasi Bentonite Slurry Dengan Pompa

Method Statement – Diaphragma Wall Beton Plastis – Bendungan Semantok 8/11


Makalah Sertifikasi MAHLIL, ST.
No. Anggota 1613227
PT. BRANTAS ABIPRAYA

Gambar 10. Sirkulasi Bentonite Slurry Dengan Airlift

C.4 Pengecoran Beton Plastis

Dalam pembuatan beton plastis diperlukan campuran beton dengan bentonite. Terdapat 2 metode dalam
pembuatannya, yaitu:
1. Readymix Beton Plastis : Pencampuran dilakukan di Concrete Batching Plant.
2. Readymix Beton dari Concrete Batching Plant kemudian dicampur dengan bentonite onsite dan
dimix menggunakan mobil readymix. Pembuatan bentonite slurry dilakukan di Bentonite Slurry
Plant seperti dapat dilihat di Gambar 11. Untuk workability, slump minimum untuk beton plastis
adalah 18 cm.

Gambar 11. Alternatif Mixing Beton Plastis dengan Bentonite Onsite

Method Statement – Diaphragma Wall Beton Plastis – Bendungan Semantok 9/11


Makalah Sertifikasi MAHLIL, ST.
No. Anggota 1613227
PT. BRANTAS ABIPRAYA

Pengecoran beton plastis menggunakan 2 set pipa tremi ø10! yang dilengkapi corong atau hopper. Ujung
tremi dimasukkan hingga kedalaman sekitar 30 cm dari dasar lubang panel.

Pada saat pengecoran ujung bawah tremi akan dijaga setidaknya berada 2 m dibawah permukaan beton
plastis. Pengukuran permukaan beton dalam panel dilakukan setiap akhir pengisian untuk membandingkan
volume teoritis dengan volume beton aktual yang masuk kedalam panel.

Selama pekerjaan pengecoran berlangsung, lumpur bentonite akan dipompa keluar parit untuk dialirkan
kembali ke dalam bak penampungan bentonite slurry plant.

Gambar 12. Pengecoran Beton Plastis

C.5 Pelaksanaan Panel Berikutnya

Panel berikutnya dikerjakan sesuai tahapan C.1 sampai dengan C.4 hingga seluruh panel selesai.

Method Statement – Diaphragma Wall Beton Plastis – Bendungan Semantok 10/11


Makalah Sertifikasi MAHLIL, ST.
No. Anggota 1613227
PT. BRANTAS ABIPRAYA

D. MATERIAL BETON PLASTIS

Beton plastis terdiri dari: semen, air, pasir, kerikil dan bentonite slurry yang berfungsi sebagai bahan utama
pengisi galian pekerjaan diaphragm wall bendungan semantok ini. Adapun komposisi pencampuran dan
kriteria mutu beton plastis yang disyaratkan dalam proyek ini adalah sebagai berikut.

Tabel 2. Komposisi Pencampuran 1 m3 Beton Plastis


No Material Proporsi Campuran (%)
1. Perbandingan air dengan semen, W/C (%) 223
2. Persentase pasir dengan agregat, S/A (%) 47
3. Bentonite, B (kg/m3) 25
4. Kandungan air total, W (kg/m3) 279
5. Kerikil, G (kg/m3) 928
6. Pasir, S (kg/m3) 792
7. Semen, PC (kg/m3) 125
8. Kadar udara, (%) 1.0

Tabel 3. Kriteria Mutu Beton Plastis


No. Jenis Tes Interval Metode Tes Kriteria
1. Slump 1x per 60 m3 JIS A-1011 18 cm ± 2.5 cm
2. Kadar Udara 1x per 60 m3 JIS A-1128 -
3. Temperatur 1x per 60 m3 Thermometer 50C – 350C
4. Kuat Tekan
3 sample per Silinder, dia 150 mm,
28 hari 17.5 ± 4 kg/cm2
60 m3 tinggi 300 mm
3 sample per Silinder, dia 150 mm,
91 hari 20.0 ± 4 kg/cm2
60 m3 tinggi 300 mm
5. Permeabilitas 1 x 200 m3 - 1 x 10-6 cm/dt
Permeabilitas Sambungan
6. 1 x per 50 m - 1 x 10-6 cm/dt
Diaphragm Wall

Method Statement – Diaphragma Wall Beton Plastis – Bendungan Semantok 11/11

Anda mungkin juga menyukai