Anda di halaman 1dari 21

1.

Standar Pemeriksaan dan Pengujian


Memuat penjelasan mengenai prosedur dan kebutuhan inspeksi dan pengujian di lapangan
untuk memastikan agar mutu produk yang dihasilkan tetap terjaga. Rencana pemeriksaan
dan pengujian harus disesuaikan dengan uraian tahapan pekerjaan.

Tabel 3. Rancangan Pemeriksaan dan Pengujian

Rencana
Waktu
No Kegiatan Referensi Pemeriksaan dan
Pengujian
Pengujian
1. Penanganan  Peraturan pemerintah no. 22 Kualitas Udara, Air, Per 3 x
Lingkungan tahun 2021 tentang Kebisingan, pengujian
Hidup penyelenggaraan Getaran masa
pelindungan dan pengolahan kontruksi.
lingkungan hidup. (Pra Kontruksi,
 Skh-1.1.22 sistem Kontruksi, dan
manejemen keselamatan Pasca
kontruksi (SMKK) Dirjen Bina Kontruksi)
marga Kementerian PUPR.
2. Beton struktur  Spesifikasi umum Binamarga Gradasi agregat Setiap 1000 m3
2018 Revisi 2. kasar dan halus
 SNI 03-3976:1995 - Tata Abrasi dengan Setiap 5000m3
Cara Pengadukan mesin los Angles
Pengecoran Beton; Kuat tekan Untuk tiap
 SNI 1974:2011 - Metode silinder dari volume > 60m3
Pengujian Kuat Tekan Beton pengecoran ready diambil 3
mix silinder per 20
dengan benda uji silinder
m3, Untuk tiap
yang dicetak; volume ≤ 60m3
 SNI 7656:2015 – tata cara diambil 3
pemilihan campuran untuk silinder per 15
beton normal, beton berat, m3
dan beton massa. Kuat tekan Untuk tiap
 SNI 8321:2016 – Spesifikasi silinder dari volume > 60m3
pengecoran diambil 3
agregat beton.
manual silinder per 10
 SNI 1972:2008 – Pengujian m3, Untuk tiap
slump beton volume ≤ 60m3
diambil 3
silinder per 5
m3
3. Pekerjaan  Spesifikasi umum Binamarga 1. Pengujian Setiap setelah
Boredpile 2018 Revisi 2. kedalam pekerjaan
 Gambar kerja/shop drawing pengeboran boredpile
 Job mix design (JMD) beton boredpile dengan selesai
 Job mix formula (JMF) beton menggunakan
mistar besi.
2. Pemeriksaan
dimensi dan
konfigurasi
tulangan
boredpile
3. Pemasangan
decking
concrete/tahu
beton

3. Pengecoran  Spesifikasi umum Binamarga Pengecekan slump Setiap truck


Beton 2018 Revisi 2. flow beton mixer
 Gambar kerja/shop drawing dilakukan 2x
 Job mix design (JMD) beton pengujian, di
Rencana
Waktu
No Kegiatan Referensi Pemeriksaan dan
Pengujian
Pengujian
 Job mix formula (JMF) beton Batching Plant
sebelum
pengiriman dan
sebelum
pengecoran di
lokasi.
Pengambilan Untuk tiap
sampling beton volume > 60m3
silinder diambil 3
silinder per 20
m3, Untuk tiap
volume ≤ 60m3
diambil 3
silinder per 15
m3.
Pengecekan kondisi Setiap
tempat kerja dengan pelaksanaan
tingkat penguapan < pengecoran.
1,0 kg/m2/jam
4. Pekerjaan  BSN. 2008. SNI 4153:2008. 1. Pengambilan Ini harus
Tanah dan Cara Uji Penetrasi Lapangan sampel tanah disesuaikan
Persiapan dengan SPT. Departemen untuk pengujian dengan
Lahan Pekerjaan Umum laboratorium atau masukan
 Peraturan Menteri in situ harus Engineer.
Ketenagakerjaan No. 8 dilakukan dengan Keputusan
Tahun 2020, tentang hati-hati oleh para tentang
Keselamatan dan Kesehatan insinyur yang frekuensi
Kerja Pesawat Angkat dan berpengalaman. pengujian
Pesawat Angkut 2. Harus dilakukan umumnya
 SNI Penyelidikan Tanah SNI sebelum diambil dari
8460; 2017 penimbunan dan hasil yang
 SNI 1964:2008; SNI setiap perubahan diperoleh
1966:2008; SNI 1967:2008; lokasi selama
SNI 1744:2012 (Timbunan pengambilan dan pengujian
Tanah). Setiap jarak 50 - sebelumnya.
100 m diambil 3
titik.
3. Melakukan
Pengetesan Berat
Jenis Tanah, Kadar
Air In Situ, Tes
Pemadatan, Tes
Cbr (California
Bearing Ratio), dll.

5. Pekerjaan  Peraturan Menteri Pemeriksaan yang Ini harus


Struktur Ketenagakerjaan No. 8 dimaksud ialah disesuaikan
Bawah/Galian Tahun 2020, tentang pengawasan sifat- dengan
struktur Keselamatan dan Kesehatan sifat bahan (material masukan
Kerja Pesawat Angkat dan quality Engineer.
Pesawat Angkut characterstics) agar Keputusan
 SNI Penyelidikan Tanah SNI sesuai dengan tentang
8460; 2017 spesifikasi teknik, frekuensi
 SNI 1964:2008; SNI yang disebut pengujian
1966:2008; SNI 1967:2008; pengawasan sifat- umumnya
SNI 1744:2012 (Timbunan sifat (characteristics diambil dari
Tanah). control). hasil yang
diperoleh
Pengujian beban selama
Rencana
Waktu
No Kegiatan Referensi Pemeriksaan dan
Pengujian
Pengujian
bore pile, mutu pengujian
beton, dll. Waktu sebelumnya.
pengujian mengikuti
jadwal yang
ditentukan oleh
engineer.
4. Pekerjaan SNI Besi Tulangan SNI 2052- Pemeriksaan yang Ini harus
Pembesian 2017 dimaksud ialah disesuaikan
pengawasan sifat- dengan
sifat bahan (material masukan
quality Engineer.
characterstics) agar Keputusan
sesuai dengan tentang
spesifikasi teknik, frekuensi
yang disebut pengujian
pengawasan sifat- umumnya
sifat (characteristics diambil dari
control). hasil yang
diperoleh
Pengujian tarik selama
lentur besi tulangan. pengujian
Keterangan waktu sebelumnya.
pengujian mengikuti
jadwal yang
ditentukan oleh
engineer.

5. Pekerjaan  UU No. 1 1970-K3 Pemeriksaan yang Melakukan


Aspal  PP No. 50 2012-SMK3 dimaksud ialah pengecekan
 PERMEN PU No. pengawasan sifat- kesehatan
05/PRT/M/2014-K3 sifat bahan (material pada
 Permenakertrans quality pekerjaa saat
RI.No.Per.08/MEN/VII/2010 characterstics) agar akan lakukan
– APD sesuai dengan hampar
 PER/05/MEN/1985-Alat spesifikasi teknik, material
Berat yang disebut
 PER.09/MEN/VII/2010- pengawasan sifat-
Operator Alat Berat sifat (characteristics
control).

pengujian Marshal,
JMD, JMF, Coring dll.
Keterangan waktu
pengujian mengikuti
jadwal yang
ditentukan oleh
engineer.
6. Pekerjaan  Spesifikasi umum Binamarga 1. Pengujian bahan Setiap 1000m3
Timbunan 2018 Revisi 2. 2. Pengujian nilai
 SNI 1742:2008 – cara uji aktif
kepadatan tanah (perbandingan
 Job Mix Design (JMD) antara index
timbunan plastisitas/pi-(SNI
1966:2008) dan
persentase kadar
lempung (SNI
3423:2008)
3. Pengujian Maximal setiap
kepadatan tanah 200m
timbunan
Rencana
Waktu
No Kegiatan Referensi Pemeriksaan dan
Pengujian
Pengujian
(sandcone)
7. Lapis pondasi  Spesifikasi umum Binamarga 1.Pengujian gradasi Setiap 1000m3
Aggregat 2018 Revisi 2. 2.Pengujian indeks terdapat 5x
 SNI 1742:2008 – cara uji Plastisitas pengujian
kepadatan tanah 3.Pengujian cbr Setiap 1000m3
 Job Mix Design (JMD) lapis rendaman (CBR terdapat 1x
pondasi Lab) pengujian
 SNI 1976:2008 – cara koreksi 4.Pengujian Maximal setiap
kepadatan tanah yang kepadatan Lapis 100m tiap lajur
mengandung butiran kasar Aggregat
(sandcone)

8. Lapis resap Pemeriksaan dan Sebelum


pengikat/lapis pengujian pelaksanaan
perekat distributor aspal pekerjaan
penyemprotan
atau setiap 6
bulan atau
setiap
penyemprotan
bahan aspal
150.000 lt,
dipilih yang
lebih dahulu
tercapai.
9. Campuran  Spesifikasi umum Binamarga 1.Pengujian gradasi Setiap 1000m3
Bersapal 2018 Revisi 2. aggregate di
 Job Mix Design (JMD), Job tumpukan
mix formula (JMF), trial mix 2.Pengujian abrasi Setiap 5000
 SNI 06-6893-2002 – metode aggregate
pengujian berat jenis 3.Pengujian abrasi Setiap 250m3
maksimum berat jenis aspal aggregate di (min. 2
 SNI 03-6822-2002 – metode hotbin pengujian per
pengujian analisis saringan hari)
aggregat hasil ekstrasi 4.Pengujian nilai Setiap 250m3
 SNI 06-2489-1991 Metode setara pasir
Pengujian Campuran Aspal 5.Pengecetan suhu Setiap batch
Dengan Alat Marshall campuran aspal di dan pengiriman
 SNI 03-6894-2002 Metode AMP dan
pengujian kadar aspal dan Lapangan
campuran beraspal dengan 6.Gradasi dan kadar Setiap 200 ton
cara sentrifus aspal (min. 2
 SNI 8279:2016 – metode pengujian per
kadar uji aspal campuran hari)
beraspal panas dengan cara 7. Kepadatan, Setiap 200 ton
ekstraksi menggunakan stabilitas, (min. 2
tabung refluk glas pelelehan, pengujian per
Marshall Quo- hari)
tient (untuk non
AC), rongga dalam
campuran,dan
Stabilitas
Marshall Sisa atau
Indirect Tensile
Strength Ratio
(ITSR)
8.Rongga dalam Setiap 3000 ton
campuran pada
Kepadatan
Membal dan ratio
Rencana
Waktu
No Kegiatan Referensi Pemeriksaan dan
Pengujian
Pengujian
Rongga dalam
campuran pd.
Kepadatan
Membal dan ratio
VCAmix/Vdrc
(untuk SMA)
9.Campuran Setiap
Rancangan (Mix perubahan
Design) Marshall aggregate
aturan
rancangan
10. Benda uji inti diambil dua
(core) titik pengujian
berdiameter 4” per
untuk partikel penampang
ukuran melintang per
maksimum 1” lajur dengan
dan 6” untuk jarak
partikel ukuran memanjang
di atas 1”, baik antar
untuk penampang
pemeriksaan melintang yang
pema-datan diperiksa tidak
maupun tebal lebih dari 100
lapisan bukan m.
perata
11. Elevasi Paling sedikit 3
permukaan, titik yang
untuk diukur
penampang melintang pada
melintang dari paling sedikit
setiap jalur lalu setiap 12,5
lintas. meter
memanjang
sepanjang jalan
tersebut.
9. Pekerjaan  Spesifikasi umum Binamarga 1. Pengujian dimensi 1. Disetiap
Marka 2018 Revisi 2. dan ketebalan waktu
 Uji dimensi dan ketebalan. 2. Pengujian terpasang
 SNI 06-4167-1996 Metode Retroreflektifitas 2. Secara acak
Pengujian Kekentalan Cat
Marka Jalan Dengan Alat
Viscometer Stometer
 SNI 06-4826-1998 Spesifikasi
Cat Termoplastik Pemantul
Warna Putih Dan Warna
Kuning Untuk Marka Jalan
(Bentuk Padat)
 AASTHO M247
 Peraturan Direktur Jenderal
Perhubungan Darat Nomor:
SK.7234/AJ.401/DRJD/2013
Tentang Teknis
Perlengkapan Jalan.
Rencana
Waktu
No Kegiatan Referensi Pemeriksaan dan
Pengujian
Pengujian
10. Lampu  SNI 7391:2008 – spesifikasi Pengujian kuat Malam hari di
Penerangan penerangan jalan dikawasan cahaya (iluminansi) daerah
Jalan Umum perkotaan minimum dan
(PJU)  Spesifikasi umum Binamarga maksimum
2018 Revisi 2. cahaya PJU
2. Rekomendasi Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Memuat tabel rekomendasi upaya penanganan dampak terhadap lingkungan hidup yang
ditimbulkan dari setiap tahap pekerjaan konstruksi dan dapat berpengaruh pada biaya
penerapan SMKK.
Tabel 4. Rekomendasi Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Kegiatan Dampak pada


No Rekomendasi Indikator Pengujian
(Aktivitas) Lingkungan
1. Mobilisasi 1. Penurunan 1. Melakukan penyiraman 1. Pengujian Baku
peralatan dan Kualiatas udara pada jalan akses yang mutu udara
material 2. Kemacetan lalu terdampak debu. 2. Pengujian baku
lintas 2. Tidak melebihi mutu air
3. Kebisingan kapasitas kendaraan 3. Pengujian vibrasi
pada saat mengangkut lingkungan untuk
material tanah kenyamanan dan
timbunan/galian. kesehatan
3. Menutup bak 4. Pengujian tingkat
kendaraan yang getaran kendaraan
mengangkut material bermotor.
dengan menggunakan
terpal.
4. Melakukan koordinasi
dengan stake holder,
seperti Kepolisian dan
Perhubungan.
5. Membatasi kecepatan
di daerah pemukiman
6. Menggunakan
kendaraan/alat yang
layak jalan.
7. Melakukan pengecekan
gas buang kendaraan
(uji emisi)

2. Persiapan Lahan: 1. Penurunan 1. Menimbulkan getaran 1. Pengujian Baku


1. Persiapan Kualiatas udara di area pembangunan mutu udara
Lokasi 2. Kemacetan lalu AMP dan BP 2. Pengujian baku
pekerjaan lintas 2. Polusi udara mutu air
2. Pembangunan 3. Penurunan 3. Melakukan koordinasi 3. Pengujian vibrasi
AMP dan BP Kualitas air dengan stake holder, lingkungan untuk
beserta 4. Kebisingan seperti Kepolisian dan kenyamanan dan
fasilitasnya di 5. Getaran Perhubungan. kesehatan
lokasi 4. Membatasi kecepatan 4. Pengujian tingkat
3. Pembangunan di daerah pemukiman getaran kendaraan
barak/site 5. Menggunakan bermotor.
4. Penyiapan kendaraan/alat yang 5. Pengelolahan
badan jalan layak jalan. limbah sesuai PP No.
5. Pembuatan 6. Melakukan pengecekan 22 tahun 2021
jalan detour gas buang kendaraan
(uji emisi)

3. Pekerjaan Saluran 1. Penurunan 1. Polusi udara 1. Pengujian Baku


Drainase Kualiatas udara 2. Melakukan koordinasi mutu udara
2. Kemacetan lalu dengan stake holder, 2. Pengujian baku
lintas seperti Kepolisian dan mutu air
3. Penurunan Perhubungan. 3. Pengujian vibrasi
Kualitas air 3. Membatasi kecepatan lingkungan untuk
di daerah pemukiman kenyamanan dan
4. Menggunakan kesehatan
kendaraan/alat yang 4. Pengujian tingkat
layak jalan. getaran kendaraan
Kegiatan Dampak pada
No Rekomendasi Indikator Pengujian
(Aktivitas) Lingkungan
5. Melakukan pengecekan bermotor.
gas buang kendaraan
(uji emisi)

4. Pekerjaan Box 1. Penurunan 1. Polusi udara 1. Pengujian Baku


Culvert Kualiatas udara 2. Melakukan koordinasi mutu udara
2. Kemacetan lalu dengan stake holder, 2. Pengujian baku
lintas seperti Kepolisian dan mutu air
3. Penurunan Perhubungan. 3. Pengujian vibrasi
Kualitas air 3. Membatasi kecepatan lingkungan untuk
di daerah pemukiman kenyamanan dan
4. Menggunakan kesehatan
kendaraan/alat yang 4. Pengujian tingkat
layak jalan. getaran kendaraan
5. Melakukan pengecekan bermotor.
gas buang kendaraan
(uji emisi)

5. Pekerjaan 1. Penurunan 1. Polusi udara. 1. Pengujian Baku


Boredpile Kualiatas udara 2. Melakukan control mutu udara
2. Penurunan saluran air eksisting 2. Pengujian baku
Kualitas air yang terdampak mutu air
3. Kebisingan 3. Melakukan 3. Pengujian vibrasi
terhadap pemeriksaan lingkungan untuk
lingkungan sekitar kendaraan/alat berat kenyamanan dan
4. Getaran terhadap yang digunakan untuk kesehatan
lingkungan sekitar pengeboran secara 4. Pengujian getaran
berkala. alat
4. Melakukan koordinasi berat/kendaraan
dengan lingkungan bermotor.
sekitar, terkait
kebisingan dan getaran
5. Melakukan koordinasi
dengan Dinas
Lingkungan Hidup

6. Pekerjaan Galian 1. Penurunan 1. Polusi udara 1. Pengujian Baku


Kualiatas udara 2. Melakukan koordinasi mutu udara
2. Kemacetan lalu dengan stake holder, 2. Pengujian baku
lintas seperti Kepolisian dan mutu air
3. Penurunan Perhubungan. 3. Pengujian vibrasi
Kualitas air 3. Membatasi kecepatan lingkungan untuk
di daerah pemukiman kenyamanan dan
4. Menggunakan kesehatan
kendaraan/alat yang 4. Pengujian tingkat
layak jalan. getaran kendaraan
5. Melakukan pengecekan bermotor.
gas buang kendaraan
(uji emisi)

7. Pekerjaan Pilecap/ 1. Penurunan 1. Polusi udara. 1. Pengujian Baku


Abutment Kualiatas udara 2. Melakukan control mutu udara
2. Penurunan saluran air eksisting 2. Pengujian baku
Kualitas air yang terdampak mutu air
3. Kebisingan 3. Melakukan 3. Pengujian vibrasi
terhadap pemeriksaan lingkungan untuk
lingkungan sekitar kendaraan/alat berat kenyamanan dan
4. Getaran terhadap yang digunakan untuk kesehatan
lingkungan sekitar pengeboran secara 4. Pengujian getaran
berkala. alat
4. Melakukan koordinasi berat/kendaraan
Kegiatan Dampak pada
No Rekomendasi Indikator Pengujian
(Aktivitas) Lingkungan
dengan lingkungan bermotor.
sekitar, terkait
kebisingan dan getaran
5. Melakukan koordinasi
dengan Dinas
Lingkungan Hidup

8. Pekerjaan Pier 1. Penurunan 1. Polusi udara. 1. Pengujian Baku


Kualiatas udara 2. Melakukan mutu udara
2. Kebisingan pemeriksaan 2. Pengujian vibrasi
terhadap kendaraan/alat berat lingkungan untuk
lingkungan sekitar yang digunakan untuk kenyamanan dan
3. Getaran terhadap pengeboran secara kesehatan
lingkungan sekitar berkala. 3. Pengujian getaran
3. Melakukan koordinasi alat
dengan lingkungan berat/kendaraan
sekitar, terkait bermotor.
kebisingan dan getaran

9. Pekerjaan 1. Penurunan 1. Polusi udara. 1. Pengujian Baku


Pierhead Kualiatas udara 2. Melakukan mutu udara
2. Kebisingan pemeriksaan 2. Pengujian vibrasi
terhadap kendaraan/alat berat lingkungan untuk
lingkungan sekitar yang digunakan untuk kenyamanan dan
3. Getaran terhadap pengeboran secara kesehatan
lingkungan sekitar berkala. 3. Pengujian getaran
3. Melakukan koordinasi alat
dengan lingkungan berat/kendaraan
sekitar, terkait bermotor.
kebisingan dan getaran

10. Pekerjaan 1. Penurunan 1. Polusi udara 1. Pengujian Baku


timbunan Oprit Kualiatas udara 2. Melakukan penyiraman mutu udara
dan dinding blok 2. Kemacetan lalu pada jalan akses yang 2. Pengujian baku
beton modullar lintas terdampak debu. mutu air
3. Penurunan 3. Tidak melebihi 3. Pengujian vibrasi
Kualitas air kapasitas kendaraan lingkungan untuk
4. Getaran terhadap pada saat mengangkut kenyamanan dan
lingkungan sekitar material tanah kesehatan
5. Kebisingan timbunan/galian. 4. Pengujian tingkat
terhadap 4. Menutup bak getaran kendaraan
lingkungan sekitar kendaraan yang bermotor.
mengangkut material
dengan menggunakan
terpal.
5. Melakukan koordinasi
dengan stake holder,
seperti Kepolisian dan
Perhubungan.
6. Membatasi kecepatan
di daerah pemukiman
7. Menggunakan
kendaraan/alat yang
layak jalan.
8. Melakukan pengecekan
gas buang kendaraan
(uji emisi)

11. Pekerjaan form 1. Penurunan 1. Polusi udara 1. Pengujian Baku


traveller Box Kualiatas udara 2. Melakukan mutu udara
Girder 2. Getaran terhadap penyiraman/pembersih 2. Pengujian vibrasi
Kegiatan Dampak pada
No Rekomendasi Indikator Pengujian
(Aktivitas) Lingkungan
lingkungan sekitar an jalan akses lingkungan untuk
3. Kebisingan 3. Tidak melebihi kenyamanan dan
terhadap kapasitas alat pada saat kesehatan
lingkungan sekitar pengangkatan material 3. Pengujian tingkat
form traveler. getaran kendaraan
4. Menggunakan bermotor.
kendaraan/alat yang
layak jalan.
5. Melakukan pengecekan
gas buang kendaraan
(uji emisi)

12. Pekerjaan Shoring 1. Penurunan 1. Polusi udara 1. Pengujian Baku


Kualiatas udara 2. Melakukan mutu udara
2. Getaran terhadap penyiraman/pembersih 2. Pengujian vibrasi
lingkungan sekitar an jalan akses lingkungan untuk
3. Kebisingan 3. Menggunakan kenyamanan dan
terhadap kendaraan/alat yang kesehatan
lingkungan sekitar layak jalan. 3. Pengujian tingkat
4. Melakukan pengecekan getaran kendaraan
gas buang kendaraan bermotor.
(uji emisi)

13. Pekerjaan 1. Penurunan 1. Polusi udara 1. Pengujian Baku


pengecoran U Kualiatas udara 2. Membuang sisa mutu udara
Girder 2. Getaran terhadap material beton pada 2. Pengujian vibrasi
lingkungan sekitar tempat yang telah lingkungan untuk
3. Kebisingan disediakan (tidak kenyamanan dan
terhadap membuang kesehatan
lingkungan sekitar sembarangan) 3. Pengujian tingkat
4. Penurunan 3. Melakukan getaran kendaraan
Kualitas air penyiraman/pembersih bermotor.
an jalan akses
4. Menggunakan
kendaraan/alat yang
layak jalan.
5. Melakukan pengecekan
gas buang kendaraan
(uji emisi)

14. Pekerjaan U 1. Penurunan 1. Polusi udara 1. Pengujian Baku


Girder dengan Kualiatas udara 2. Melakukan mutu udara
metode gantry 2. Getaran terhadap penyiraman/pembersih 2. Pengujian vibrasi
launcher lingkungan sekitar an jalan akses lingkungan untuk
3. Kebisingan 3. Tidak melebihi kenyamanan dan
terhadap kapasitas alat pada saat kesehatan
lingkungan sekitar pengangkatan material 3. Pengujian tingkat
4. Penurunan gantry launcher getaran kendaraan
Kualitas air 4. Menggunakan bermotor.
kendaraan/alat yang
layak jalan.
5. Melakukan pengecekan
gas buang kendaraan
(uji emisi)

15. Pekerjaan 1. Penurunan 1. Polusi udara 1. Pengujian Baku


Diafragma Kualiatas udara 2. Melakukan mutu udara
2. Getaran terhadap penyiraman/pembersih 2. Pengujian vibrasi
lingkungan sekitar an jalan akses lingkungan untuk
3. Kebisingan 3. Menggunakan kenyamanan dan
terhadap kendaraan/alat yang
Kegiatan Dampak pada
No Rekomendasi Indikator Pengujian
(Aktivitas) Lingkungan
lingkungan sekitar layak jalan. kesehatan
4. Penurunan 4. Melakukan pengecekan 3. Pengujian tingkat
Kualitas air gas buang kendaraan getaran kendaraan
(uji emisi) bermotor.
5. Membuang sisa
material beton pada
tempat yang telah
disediakan (tidak
membuang
sembarangan)

16. Pekerjaan deck 1. Penurunan 1 Polusi udara 1. Pengujian Baku


Slab Kualiatas udara 2 Melakukan mutu udara
2. Getaran terhadap penyiraman/pembersih 2. Pengujian vibrasi
lingkungan sekitar an jalan akses lingkungan untuk
3. Kebisingan 3 Menggunakan kenyamanan dan
terhadap kendaraan/alat yang kesehatan
lingkungan sekitar layak jalan. 3. Pengujian tingkat
4. Penurunan 4 Melakukan pengecekan getaran kendaraan
Kualitas air gas buang kendaraan bermotor.
(uji emisi)
5 Membuang sisa
material beton pada
tempat yang telah
disediakan (tidak
membuang
sembarangan)

17. Pekerjaan Plat 1. Penurunan 1. Polusi udara 1. Pengujian Baku


Lantai Kualiatas udara 2. Melakukan mutu udara
2. Getaran terhadap penyiraman/pembersih 2. Pengujian vibrasi
lingkungan sekitar an jalan akses lingkungan untuk
3. Kebisingan 3. Menggunakan kenyamanan dan
terhadap kendaraan/alat yang kesehatan
lingkungan sekitar layak jalan. 3. Pengujian tingkat
4. Penurunan 4. Melakukan pengecekan getaran kendaraan
Kualitas air gas buang kendaraan bermotor.
(uji emisi)
5. Membuang sisa
material beton pada
tempat yang telah
disediakan (tidak
membuang
sembarangan)

19. Paraped 1. Penurunan 1. Polusi udara 1. Pengujian Baku


Kualiatas udara 2. Melakukan mutu udara
2. Getaran terhadap penyiraman/pembersih 2. Pengujian vibrasi
lingkungan sekitar an jalan akses lingkungan untuk
3. Kebisingan 3. Menggunakan kenyamanan dan
terhadap kendaraan/alat yang kesehatan
lingkungan sekitar layak jalan. 3. Pengujian tingkat
4. Penurunan 4. Melakukan pengecekan getaran kendaraan
Kualitas air gas buang kendaraan bermotor.
(uji emisi)
5. Membuang sisa
material beton pada
tempat yang telah
disediakan (tidak
membuang
Kegiatan Dampak pada
No Rekomendasi Indikator Pengujian
(Aktivitas) Lingkungan
sembarangan)

20. Pekerjaan lapis 1. Penurunan 1. Polusi udara 1. Pengujian Baku


perkerasan jalan Kualiatas udara 2. Menggunakan mutu udara
2. Getaran terhadap kendaraan/alat yang 2. Pengujian vibrasi
lingkungan sekitar layak jalan. lingkungan untuk
3. Kebisingan 3. Melakukan pengecekan kenyamanan dan
terhadap gas buang kendaraan kesehatan
lingkungan sekitar (uji emisi) 3. Pengujian tingkat
4. Tidak melebihi getaran kendaraan
kapasitas kendaraan bermotor.
pada saat mengangkut
material
5. Menutup bak
kendaraan pengangkut
material.

23. Pekerjaan Penurunan Kualitas 1. Polusi udara Pengujian Baku mutu


pedestrian Udara 2. Melakukan udara
penyiraman/
pembersihan area jalan
yang terdampak
3. Membatasi kecepatan
di daerah pemukiman
4. Menggunakan
kendaraan/alat yang
layak jalan.
5. Melakukan pengecekan
gas buang kendaraan
(uji emisi)
6. Tidak melebihi
kapasitas kendaraan
pada saat mengangkut
material
7. Menutup bak
kendaraan yang
mengangkut material.
25. Pekerjaan Penurunan Kualitas 1. Polusi udara Pengujian Baku mutu
landscape Udara 2. Melakukan udara
penyiraman/
pembersihan area jalan
yang terdampak
3. Membatasi kecepatan
di daerah pemukiman
4. Menggunakan
kendaraan/alat yang
layak jalan.
5. Melakukan pengecekan
gas buang kendaraan
(uji emisi)
6. Tidak melebihi
kapasitas kendaraan
pada saat mengangkut
material
7. Menutup bak
kendaraan yang
mengangkut material.
Catatan:
Rekomnendasi diatas mengenai Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup tetap harus
disesuaikan berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.4 tahun
2021 dan Undang - undang Cipta Kerja 2021.
3. Rencana Manajemen Lalu Lintas
Memuat rencana manajemen keselamatan lalu lintas (traffic management) pada lokasi
pekerjaan yang berdampak pada kelancaran lalu lintas sekitar proyek dan dapat
berpengaruh pada biaya penerapan SMKK.
Tabel 5. Format Rencana Manajemen lalu lintas.

Kegiatan Data Lalu Lintas


No Rekomendasi Perkiraan titik pekerjaan
(Aktivitas) Harian Rata - Rata
1 Mobilisasi - 1. Melakukan koordinasi 6 titik: area kerja, area
Material dan dengan stake holder, AMP dan BP, area
Peralatan seperti kepolisian dan Gudang, area stock pile.
perhubungan untuk
melakukan
pengawalan.
2. Untuk manajemen lalu
lintas menggunakan
kondisi pekerjaan zona
no.4
2. Galian - 1. Menyediakan tenaga 4 titik : kanan – kiri jalan
drainase flagman saat
mobilisasi
kendaraan/alat berat
2. Untuk manajemen lalu
lintas menggunakan
kondisi pekerjaan zona
no.4

3. Pelebaran - 1. Menyediakan tenaga 4 titik


Jalan eksisting flagman
akibat 2. Untuk manajemen lalu
pemasangan lintas menggunakan
pagar proyek kondisi pekerjaan zona
area kerja. no.4
4. Pekerjaan 1. Menyediakan lahan 7 titik, keluar masuk truck
Borepile, untuk area loading mixer, tempat menunggu
pilecap, truck mixer. truck mixer, dan setiap sisi
abutment,pier, 2. Menyediakan tenaga pekerjaan blok beton
pier head, blok flagman saat modullar.
beton mobilisasi
modullar kendaraan/alat berat
3. Untuk manajemen lalu
lintas menggunakan
kondisi pekerjaan zona
no.5
5. Pekerjaan - 1. Menyediakan tenaga 4 titik memanjang
Shoring flagman saat (mengikuti pagar proyek
mobilisasi masing – masing area sisi
kendaraan/alat berat kabil dan sisi simpang
2. Untuk manajemen lalu jam)
lintas menggunakan
kondisi pekerjaan zona
no.7
6. Pekerjaan - 1. Menyediakan tenaga 4 titik : kanan – kiri jalan
landscape flagman saat
Kegiatan Data Lalu Lintas
No Rekomendasi Perkiraan titik pekerjaan
(Aktivitas) Harian Rata - Rata
mobilisasi
kendaraan/alat berat
2. Untuk manajemen lalu
lintas menggunakan
kondisi pekerjaan zona
no.4
Kuantitas Minimum
Rambu-rambu Kontruksi dan
Keterangan*
Pengalihan Zona 1 Zona 2 Zona 3 Zona 4 Zona 5 Zona 6 Zona 7 Zona 8 Zona 9
Rambu Tetap
Rambu Batas Kecepatan 72 28 80
Rambu Perintah Mengikuti
36 14 16
Lajur
Jumlah Kebutuhan rambu
Rambu Pengarah Tikungan * * *
min. 3
Rambu Larangan Berjalan
- - -
Terus (Giveaway)
Rambu Larangan Menyalip
- - 16
Kendaraan Lain
Rambu Peringatan Jalan Licin 16 28 16
Rambu Pengarah Tikungan
- - -
Ganda
Rambu APILL - - -
Rambu Peringatan Sementara
Rambu Peringatan dengan
72 28 96
Kata – Kata
Rambu Peringatan Pekerjaan
72 14 16
di Jalan
Rambu Peringatan Lalu Lintas
- - -
dua arah
Disesuaikan dengan luas
Water Barrier * * *
zona kerja
Jumlah disesuaikan dengan
Traffic Cone * * * lokasi pekerjaan
Jarak antar Cone Max. 5 m
Disesuaikan dengan luas
Police Line * * *
zona kerja
Kuantitas Minimum
Rambu-rambu Kontruksi dan
Keterangan*
Pengalihan Zona 1 Zona 2 Zona 3 Zona 4 Zona 5 Zona 6 Zona 7 Zona 8 Zona 9
Disesuaikan dengan
kebutuhan untuk lokasi
Concrete Barrier * * *
pekerjaan dengan tepi luar
yang curam/lalu lintas cepat
Disesuaikan kebutuhan
Lampu Sementara * * *
pekerjaan
APILL Sementara - - -
Disesuaikan dengan kondisi
Marka Jalan Sementara * * *
pekerjaan
Catatan : Pengawas Pekerjaan Dapat Setiap Saat Selama Pelaksanaan Pekerjaan Memerintahkan Penyedia Jasa Untuk Menambah
Rambu – rambu dan Peralatan Yang Dianggap Perlu Tanpa Menyebabkan Perubahan Harga Lump Sum Untuk Mobilisasi.
4. Daftar Standar dan / atau Peraturan Perundang-undangan Keselamatan Konstruksi
Identifikasi peraturan perundangan dan persyaratan lainnya diuraikan menurut
identifikasi bahaya dan pengendalian risiko terhadap DED yang dihasilkan.

Tabel 7. Standar dan/atau Peraturan Perundang-undangan K3


Peraturan Perundangan & Persyaratan Lainnya Yang
No Pengendalian Resiko
Menjadi Acuan
1 Pemasangan rambu 1. UU 2/2017 tentang Jasa konstruksi
2. Permenaker No. 1 tahun 1980 tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja pada Konstruksi Bangunan
3. Permenaker No. 5 Tahun 2018 tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja
2 Bekerja dengan Surat Edaran Menteri PUPR No. 6 Tahun 2020 tentang
menerapkan protokol Protokol Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease
kesehatan 2019 dalam Penyelenggaraan Jasa.
pencegahan COVID-
19
3 Pekerjaan Lifting 1. Undang-Undang Republik Indonesia No 1 Tahun 1970
Tentang Keselamatan Kerja
2. UU 2/2017 tentang Jasa konstruksi
3. Permenaker No. 1 tahun 1980 tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja pada Konstruksi Bangunan
4. Permenakertrans No. 8 Tahun 2020 tentang K3
Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut
4 Pemasangan rambu 1. Undang-Undang Republik Indonesia No 1 Tahun 1970
"Wajib menggunakan Tentang Keselamatan Kerja
helm, rompi, sepatu" , 2. UU 2/2017 tentang Jasa konstruksi
"Hati hati dalam
bekerja", dan lainnya
5 Pemeriksaan Alat 1. UU 2/2017 tentang Jasa konstruksi
Berat 2. Permenaker No. 8 Tahun 2020 Tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Pesawat Angkat dan Pesawat
Angkut
6 JSA 1. Undang-Undang Republik Indonesia No 1 Tahun 1970
Tentang Keselamatan Kerja
2. Permen PUPR Nomor 10 tahun 2021 tentang
Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
3. UU 2/2017 tentang Jasa konstruksi
7 Penggunaan APD 1. Undang-Undang Republik Indonesia No 1 Tahun 1970
(Helm safety, rompy Tentang Keselamatan Kerja
safety, safety 2. UU 2/2017 tentang Jasa konstruksi
boot/shoes, sarung 3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.
tangan, masker, PER.08/MEN/VII/2010 Tentang Alat Pelindung Diri
fullbody harness, dll) 4. Peraturan Menteri PUPR No.10 tahun 2021 tentang
Pedoman Sistem Manejemn Keselamatan Kontruksi.
5. Skh 1.1.22 tentang Sistem Manejemn Keselamatan
Kontruksi.
Peraturan Perundangan & Persyaratan Lainnya Yang
No Pengendalian Resiko
Menjadi Acuan
8 Menyediakan P3K dan 1. UU 2/2017 tentang Jasa konstruksi
personel P3K yang 2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi
terlatih Republik Indonesia Nomor : Per.15/Men/Viii/2008
Tentang
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Di Tempat
Kerja
9 Penempatan APAR 1. UU 2/2017 tentang Jasa konstruksi
2. Permenakertrans RI No 4/MEN/1980 tentang Syarat-
syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam
Api Ringan
11 Pengendalian dan 1. UU No. 32 Tahun 2009 tentang Lingkungan Hidup
pengelolahan Limbah 2. PP No. 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
3. UU 2/2017 tentang Jasa konstruksi
4. PP No. 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun
5. Permen LHK RI No.
P.14/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2020 tentang Indeks
Standar Pencemar Udara
11 Penanganan keadaan 1. UU 2/2017 tentang Jasa konstruksi
darurat (Kebakaran, 2. Kepmenaker No: KEP.186/MEN/1999 Tentang
Gempa Bumi, Huru Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja
hara) 3. UU Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan
Bencana

12 Pembentukan P2K3 1. Permen 05/2014 tentang SMK3 Konstruksi


dan Pengangkatan 2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 4/1987
Ahli K3.
13. Program SE Menteri PU No. 13/SE/M/2012 tentang Program
Penanggulangan HIV Penanggulangan HIV dan AIDS Pada Sektor Konstruksi di
dan Lingkungan Kementerian PU
AIDS Pada Sektor
Konstruksi di
Lingkungan
Kementerian PU
Uji Laik Fungsi

Operasional
Berkas
Administrasi
Operasional & SMKK Konstruksi
Pemeliharaan
Pemeliharaan
Preservasi
rutin
Pemeliharaan
Pemeliharaan
Pemeriksaan
berkala

Rehabilitasi

Bagan Operasional dan Pemeliharaan.

A. Pengoperasian Flyover:
1. Uji Laik Fungsi
Sebelum dibuka untuk umum, berdasarkan PP No.34 tahun 2006 tentang
jalan dan permen PU No.11 tahun 2010 mengenai tata cara dan uji laik jalan,
flyover akan di lakukan laik fungsi oleh Tim Laik Fungsi Jalan yang terdiri dari
unsur penyelenggara jalan (kementerian PUPR), unsur penyelenggara lalu
lintas dan angkutan jalan (Kemenhub), dan unsur Kepolisian. Tim akan
melakukan pengecekan berdasarkan pada spesifikasi, peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku. Pelaksanaan kelaikan fungsi jalan
menganut azas akuntabilitas, transparansi, komunikasi, dan konsultasi.
2. Berkas Administrasi SMKK Konstruksi
RKK Pelaksanaan, RKPPL, RMLLP, Program Mutu, RMPK (ISI SMKK untuk
kontraktor). RKK dan Program Mutu (Konsultan Pengawas), Program Mutu,
Dan Konseptual SMKK (Konsultan Perencana) merupakan dokumen Sistem
Manajemen Keselamatan Konstruksi dengan Standar Keamanan,
Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan. Dokumen ini menjelaskan
mengenai pedoman teknis keamanan, keselamatan, kesehatan tempat kerja
konstruksi, dan perlindungan sosial tenaga kerja, serta tata lingkungan
setempat dan pengelolaan Lingkungan Hidup dalam penyelenggaraan jasa
konstruksi.
Setelah berkas administrasi SMKK Kontruksi lengkap, maka menjadi jaminan
terlaksananya keselamatan keteknikan konstruksi dan hasil Jasa Konstruksi
yang berkualitas.
Penyedia Jasa Konstruksi, Konsultan Pengawas, Konsultan Perencana, dan
Pengguna Jasa (PPK) melengkapi dokumen menjadi satu kesatuan sebagai
dokumen SMKK Konstruksi.

Keselamatan Kerja
Kegiatan pemeliharaan rutin jembatan harus memperhatikan hal-hal yang berhubungan
dengan keselamatan, yaitu:
a. keselamatan terhadap pemakai jalan, dan
b. keselamatan terhadap petugas pemeliharaan rutin.
Upaya keselamatan terhadap pemakai jalan dapat dilakukan dengan pemberitahuan
yang cukup tentang keselamatan untuk mengurangi terjadinya kecelakaan dan
ketidaknyamanan pemakai jalan. Pemberitahuan dapat berupa pemasangan rambu-
rambu, pembatas-pembatas atau pengaturan lalu lintas jika diperlukan.
Upaya keselamatan terhadap petugas pemeliharaan rutin jembatan dapat dilakukan
dengan:
a. Gunakan rambu, pembatas dan pengatur lalu lintas untuk mengurangi kecepatan
kendaraan dan arahkan ke jalur yang aman pada saat kegiatan dilaksanakan.
b. Gunakan baju rompi yang berwarna menyolok.
c. Gunakan pakaian kerja yang aman, tangga yang kokoh, dan perancah khusus ketika
mengerjakan bagian jembatan di tempat yang tinggi atau sulit bila diperlukan.
d. Gunakan perahu, pelampung, dan tali untuk menambatkan perahu apabila anda
sedang bekerja pada arus sungai yang deras.
e. Hati-hati terhadap kemungkinan adanya ular, kalajengking, dan binatang lainnya
sebelum membuka semak belukar terutama pada bagian bawah jembatan.
f. Yakinkan tersedianya bantuan yang cukup dan alat yang sesuai setiap saat.
Semua petugas paling sedikit berusia 18 tahun, dan petugas harus mengenakan baju
yang reflektif, sepatu boot dan helm kerja pada setiap saat selama jam kerja di dalam
daerah kerja.
Operasi pada malam hari harus diterangi dengan lampu dan atau sistem reflektif.
Sistem penerangan harus ditempatkan dan dioperasikan sedemikian agar dapat
menghindarkan sorot cahaya terhadap pengguna jalan yang mendekati lokasi tersebut.
Lampu pijar tidak diperkenankan.

Anda mungkin juga menyukai