“Tony Suwandito”
Keruntuhan jembatan:
tempat, periode dan jumlah
(dari berbagai studi, Proske, 2018)
Banyak Penyebab:
Bagaimana terjadi?
Gagal Bowstring
Pembebanan
Perubahan Pemanfaatan
ODOL - Ilegal
Abai Pemeliharaan
Minim Pemeliharan
Kebakaran
Banjir Bandang
Jembatan
Sei Zam-Zam (2017)
Keruntuhan terjadi pada
saat akan dilakukan
penggantian lantai beton
jembatan akibat ada retak
dan camber jembatan yang
sudah tidak terbentuk lagi.
Disini perhitungan teknis
pembongkaran tidak
dilakukan dengan teliti.
Membuktikan kebiasaan
selalu pada perhitungan
perencanaan teknis
pembangunan belum pada
tahap pembongkaran.
KERUSAKAN/ Inspeksi
CACAT
Pemenuhan
MITIGASI Penilai Ahli Diasumsikan masuk Rezim Layan
SMKK
v Acuan lain khususnya acuan dari internasional diperbolehkan digunakan dengan pertimbangan acuan yang ada belum relevan.
v Acuan lainnya di Indonesia terkait material, pengujian dan lain-lain yang relevan bisa digunakan.
RUJUKAN KRITERIA DESAIN
Kondisi Tanah
Hasil penyelidikan tanah yang berlokasi di sekitar
jembatan menunjukkan bahwa jenis tanah yang ada di
lokasi jembatan adalah lempung keras pada kedalaman
lebih dari 1 meter dengan N-SPT > 60.
Dari hasil pengamatan secara visual bahwa tanah
lempung di lapangan merupakan clay shale yang rawan
pergerakan.
B. STRUKTUR BANGUNAN BAWAH
B. STRUKTUR BANGUNAN BAWAH
DIREKTORAT KEBERLANJUTAN KONSTRUKSI DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 48
C. STRUKTUR BANGUNAN ATAS
C. STRUKTUR BANGUNAN ATAS
C. STRUKTUR BANGUNAN ATAS
Kriteria dan Tolok Ukur
Kegagalan Fungsional
Jembatan
Nilai
Kriteria Keterangan Kerusakan Elemen Jembatan Program
Kondis
Secara Visual Penanganan
i (NK)
Penanganan
0 Elemen dalam kondisi baik tanpa mengalami kerusakan
Rutin
Elemen mengalami kerusakan ringan yang memerlukan Penanganan
1 MANTAP penanganan berkala ringan Berkala Ringan
Elemen mengalami kerusakan sedang yang perlu Penanganan
2 ditangani secara berkala Berkala
Elemen yang mengalami kerusakan cukup berat yang
3 perlu pemeriksaan dan perhatian khusus, yang perlu Rehabilitasi
ditangani secepatnya kurang lebih 12 bulan
TIDAK
4 MANTAP Elemen yang mengalami kerusakan berat Penggantian
Code PMI - 70
BMS 1992 Updating BMS 1992
(Peraturan/Pedoman) PBI - 71
Spesifikasi pilar
Spesifikasi dan kepala
M
Jembatan Bentang jembatan beton
I
Bridge Design Code
6 s/d 25 m dengan sederhana bentang
Milestones (BMS 1992) Spesifikasi Khusus untuk Jembatan
pembebanan BM 5 m sampai dengan
B
70 dan BM 100 25 m dengan
fondasi tiang
pancang
Manajemen
SMK 3 SMK 2
Pelaksanaan
Permen PU No. 19/2011 tentang Persyaratan Teknis Jalan dan Kriterian Perencanaan Teknis Jalan
01 02
Standar KEAMANAN dalam arti memenuhi Standar KESELAMATAN dalam artian
standar Perencanaan Teknik (design code) memenuhi standar construction specification
dan manajemen risiko.
“Bagaimana dokumen perencanaan
”Bagaimana menjamin dokumen
yang bermutu tersebut dapat
perencanaan untuk seluruh siklus
diimplementasikan dengan minimal
konstruksi bermutu?”
risiko?”
03 04
Standar KESEHATAN dalam arti Standar KEBERLANJUTAN dalam arti
tempat/lingkungan dan cara berkerja di lokasi memenuhi isu terkait dengan pengelolaan
pekerja konstruksi tidak menimbulkan penyakit ekosistem lingkungan
akibat kerja dan aman dari kecelakaan kerja
”Bagaimana menciptakan tempat dan ”Bagaimana kegiatan konstruksi
acara berkerja yang selalu sehat dan dengan perencanaan bermutu tersebut
terhindar dari kecelakaan kerja?” menghasilkan ramah lingkungan?”
Aspek ke-1
Bagaimana menjamin dokumen
Perencanaan Teknis untuk seluruh
siklus konstruksi BERMUTU?
Beban-Beban Lingkungan 03
04 Kapasitas
Kebutuhan vs Kapasitas 05
Keamanan Struktur
06
Keamanan vs Ekonomi 06
Pemeriksaan terinci
Terdiri dari pemeriksaan struktural dan dimensional yang lengkap
dari semua komponen perencanaan jembatan, hanya 01
menggunakan dokumen lelang (laporan penyelidikan, gambar dan Pemeriksaan bebas
Suatu pemeriksaan perencanaan yang dilaksanakan oleh seorang
spesifikasi) untuk datanya. 02 insinyur perencana yang bukan dari lembaga yang bertanggung
jawab untuk perencanaan tersebut.
Pemeriksaan dari dalam 03
Suatu pemeriksaan perencanaan yang dilaksanakan oleh insinyur
perencana yang bekerja pada lembaga yang bertanggung jawab Pemeriksaan pembuktian
untuk perencanaan tersebut. 04 Terdiri dari pemeriksaan struktural dan dimensional dari
komponen-komponen jembatan yang kritis. Analisa bebas dan
Pemeriksaan oleh pengawas 05 pemeriksaan terinci dari perhitungan-perhitungan perencanaan
Dilakukan oleh Insinyur Perencana dan dapat digunakan untuk menentukan kecukupmampuan secara
Pengawas Insinyur Perencana. struktual.
catatan: (1) Kotak dengan bayangan hitam dalam tabel menunjukan gabungan/kombinasi dari kerumitan dan ketidaklaziman
yang dalam praktek tidak pernah terjadi
(2) Tingkat pemerikasaan yang ditunjukan pada tabel di atas adalah tingkat minimum yang disarankan. Pemeriksaan
perencanaan yang lebih mendalam mungkin harus dilaksanakan
* Tergantung kompleksitas struktur jembatan dan yang disiapkan dalam format Engineering
Procurement Contract/Turn-Key
3
Insurance Indemnity dan
Construction All Risks (CAR)
2
Kompetensi Asosiasi Profesi
1
Support System
Penyelenggaraan Konstruksi
• Peran asosiasi profesi dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) saat ini semakin
maju. Pemahaman akan kode etik dan prosedur penyelenggaraan konstruksi
yang baik dalam berpraktik diharapkan dapat terwujud;
• Salah satu bentuk wujud pemahaman ini adalah melaporkan hasil kerja dan
harus selalu meningkatkan kompetensi disamping juga memberikan
advokasi pada pelaku jasa konstruksi dalam berpraktik.
3 Insurance Indemnity dan Construction All Risks (CAR)
Internal
• Mainstreaming SOP instrumen DED/Pelaksanaan
• Mainstreaming SOP Pengawasan/keberterimaan
• Membangunan koordinasi antar stakeholder diwakili
oleh Manager on Duty
• One to One Entity Pembangunan IKN
• Sistem Manajemen Mutu ++
• Pembinaan knowledge sharing
• Sirkuler informasi secara internal
Komponen Penelusuran
Potensial Kegagalan
Pihak Cara
Terlibat Assessment
Kecelakaan
Konstruksi
dan
Kegagalan
Bangunan
5 Bagian Jembatan
FONDASI
Amblas – Patah – Puntir - Miring
BANGUNAN BAWAH
Runtuh – Amblas – Keretakan Struktural
BANGUNAN ATAS
Keretakan Struktural – Lendutan – Goyang – Getaran – Perubahan
Bentuk – Runtuh
JALAN PENDEKAT
Amblas
BANGUNAN PELENGKAP
Cara Penilaian
Secara Visual 01
- Runtuh/roboh semua atau sebagian
- Miring 02 Secara Teknis
- Turun
- Terendam atau tergenang air - Melendut
- Sempit (vertical clearance). - Bergetar melebihi ketentuan
- Tidak mencapai mutu yang
disyaratkan
- Kenyamanan
Tahap Perancangan
Tahap Pelaksanaan
Tahap Penanganan
Operasi dan
Pemeliharaan
DIREKTORAT KEBERLANJUTAN KONSTRUKSI
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 110
Konsep Penilaian Kegagalan Bangunan
•Penelusuran
RENTANG TANGGUNG-JAWAB KEGAGALAN Perhitungan Struktur Perencana
BANGUNAN JEMBATAN KASUS PENURUNAN Salah
FONDASI SUMURAN As Built = Gambar
Rencana