KEGIATAN TERSTRUKTUR LAINNYA Skema Sertifikasi : Petugas Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi Kualifikasi : Operator Jenjang 3 Nama Asesi : Ceto Wahju Adi NIK Asesi : 3578072806650002 Tgl. Asesmen : 10 Mei 2024 TUK : TUK JATIM UTAMA Nama Asesor : 1. 2. PETUNJUK / INSTRUKSI • Buatlah presentasi berdasarkan pengalaman anda dalam melaksanakan pekerjaan di Proyek Konstruksi sebagai Pengawas Pekerjaan Struktur Bangunan Gedung • Materi yang disampaikan singkat dan padat • Lampirkan foto/dokumen/gambar dalam slide presentasi ini sebagai pendukung dalam presentasi anda • Waktu untuk presentasi di hadapan Asesor ± 15 Menit • Asesor akan menggali Kompetensi Asesi melalui pertanyaan untuk Mendukung Tugas Praktik Demonstrasi SUBSTANSI PRESENTASI • Substansi yang harus disampaikan antara lain: • Melaksanakan Ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) di Tempat Kerja • Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja • Melaksanakan Pekerjaan Persiapan • Melaksanakan Pekerjaan Struktur • Membuat Laporan Pelaksanaan Pekerjaan Melaksanakan SMK3-L dan Komunikasi di Tempat Kerja • Penerapan SMK3 bersifat normative sehingga harus ditaati oleh perusahaan. Untuk itu Ahli K3 Umum mempunyai kewajiban melakukan pengawasan terhadap ditaatinya norma tersebut di tempat kerjanya masing-masing. • Memahami 5 Prinsip SMK3: Kebijakan K3, Perencanaan K3, Pelaksanaan K3, Pemantauan dan Evaluasi kinerja K3, Peninjauan dan Peningkatan Kinerja SMK3 Keselamatan adalah tanggung jawab moral. Keselamatan adalah budaya bukan sekedar program. K3 adalah tanggung jawab manajemen. Pekerja harus diberi pelatihan (dibina) untuk bekerja dengan aman Penerapan SMK3-L dan Komunikasi di tempat kerja Dalam mewujudkan K3, perusahaan atau pemberi kerja perlu mengikuti sejumlah prinsip berikut: • 1. Menyediakan alat pelindung diri (APD) di tempat kerja. • 2. Menyediakan buku petunjuk penggunaan alat atau isyarat bahaya. • 3. Menyediakan peraturan pembagian tugas dan tanggung jawab. • 4. Menyediakan tempat kerja yang aman sesuai standar syarat-syarat lingkungan kerja (SSLK). Contohnya, tempat kerja steril dari debu kotoran, asap rokok, uap • gas, radiasi, getaran mesin dan peralatan, kebisingan; aman dari arus listrik; • memiliki penerangan yang memadai; memiliki ventilasi dan sirkulasi udara yang seimbang; dan memiliki peraturan kerja atau aturan perilaku di tempat kerja. • 5. Menyediakan penunjang kesehatan jasmani dan rohani di tempat kerja. • 6. Menyediakan sarana dan prasarana yang lengkap di tempat kerja. • 7. Memiliki kesadaran dalam menjaga keselamatan dan kesehatan kerja. • 8. Membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pekerjaan Persiapan Awal Konstruksi Pekerjaan awal • Pada tahap awal, harus menentukan posisi bangunan serta batas- batasnya. Kemudian tentukan titik bangunan dengan membuat batas pagar. Bisa menggunakan papan atau tali yang dikaitkan pada paku yang ditanam di tanah. • Kemudian buat galian pondasi dengan menghitung lebar dan dalamnya. Pondasi bangunan harus dihitung secara rinci, biasanya dalam satuan meter persegi. Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Sebelum pelaksanaan pekerjaan pokok suatu proyek kontruksi, pekerjaan pertama yang harus dilakukan adalah pekerjaan persiapan. Pekerjaan persiapan ini, baik untuk proyek-proyek pembangunan gedung bertingkat, proyek pembangunan airport, jembatan, jalan, pelabuhan, dermaga maupun proyek lainnya, secara umum tidak banyak berbeda. Besar kecilnya, mudah atau sulitnya tergantung pada masing-masing proyek yang akan dikerjakan. Adapun pekerjaan persiapan yang harus dilakukan dalam pelaksanaan proyek konstruksi, antara lain : 1. Direksikeet 2. Pengukuran Dan Bouwplank 3. Persiapan Alat 4. Persiapan Bahan 5. Persiapan Tenaga Kerja Pekerjaan Struktur • Secara harfiah, struktur bangunan dapat diartikan sebagai bagian- bagian yang membentuk berdirinya sebuah bangunan, mulai dari pondasi, sloof, dinding, kolom, ring, kuda-kuda, hingga atap Pekerjaan Pondasi Struktur dan pondasi • Setelah sudah dikalkulasi pada tahap pengerjaan awal, lalu dilanjutkan dengan pemasangan pondasi dari batu kali. Kemudian buat lantai kerja berupa urukan pasir dengan ketebalan tertentu. • Lalu buat struktur bangunan dengan pemasangan sloof atau balok beton bertulang mendatar yang dibuat di atas pondasi. Perhitungannya adalah panjang total sloof x lebar x tinggi = satuan m3. • Buat juga kolom yang merupakan tiang tegak lurus pada sloof dan Ring Balk yang mirip sloof, tetapi dibangun di atas kolom yang perhitungan volumenya ditentukan dari jumlah kolom dikalikan Mengawasi Pekerjaan Struktur Bawah Gedung Pondasi Pekerjaan Dinding dan Kusen Pengerjaan kusen, pintu dan jendela Setelah dinding terpasang, jangan lupa untuk beri ruang untuk rancangan kusen, jendela dan pintu. Pemasangan ini harus dibarengi pemasangan kunci serta handle untuk pengait agar tidak ada kesalahan ketika proses pengerjaannya selesai. Pastikan semuanya bisa berfungsi alias membuka dan menutup dengan baik. Mengawasi Pekerjaan Struktur Atas Gedung SEKIAN DAN TERIMAKASIH
Perhitungan Pemakaian Bata Sebagai Bekisting Tie Beam T6 - T7 Dari Segi Biaya Material Dan Produktivitas Waktu Pada Proyek Pembangunan Tower Kampus D Universitas Gunadarma Tahap II