BAB I
DESKRIPSI
1.3 Pengertian
Yang dimaksud dengan :
1) laburan aspal satu lapis (BURTU) adalah lapisan penutup pada permukaan jalan
yang terdiri dari lapisan aspal yang ditaburi agregat;
2) laburan aspal dua lapis (BURDA) adalah lapisan penutup pada permukaan jalan
yang terdiri dari lapisan aspal ditaburi agregat yang dikerjakan dua kali secara
berurutan.
BAB II
PERSYARATAN TEKNIS
2.1 Aspal
2.1.1 Umum
Aspal yang dapat digunakan sebagai bahan BURTU atau BURDA adalah :
1) aspal keras jenis penetrasi 120/I50;
2) aspal cair jenis MC-800 dan MC-3000;
3) aspal em"lsi kationik jenis CRS-1 dasn CRS-2.
2.1.2 Teknis
TABEL 1
PERSYARATAN ASPAL KERAS PENETRASI 120/150
UNTUK BURTU DAN BURDA
TABEL 2
PERSYARATAN ASPAL CAIR UNTUK BURTU DAN BURDA
Catatan :
a) Sebagai alternatif, dapat digunakan kekentalan Saybolt Furol dengan persyaratan sebagai
berikut :
- Untuk MC-800 kekentalan Furol pada 82,2oC = 100 200 detik;
- Untuk MC-3000 kekentalan Furol pada 82,2oC = 300 600 detik;
b) Bila daktilitas pada suhu 250oC kurang dari 100, bahan dapat diterima kalau daktilitas pada
15,5oC 100;
TABEL 3
PERSYARATAN ASPAL EMULSI UNTUK BURTU DAN BURDA
*) Pengujian ini dapat diabaikan bila pada pelaksanaan di lapangan menunjukan hasil yang baik.
2.2 Agregat
2.2.1 Umum
a) Agregat yang akan digunakan untuk BURTU adalah BURDA harus terdiri
dari batu pecah hasil mesin pemecah batu yang berukuran seragam
mendekati bentuk kubus;
b) Agregat yang akan digunakan untuk BURTU atau BURDA harus lebih
bersih, kuat, awet, sertabebas debu, lempung atau bahan lainnya yang
mengganggu pelekatan dengan aspal.
2.2.2 Teknis
a) Mutu
TABEL 4
PERSYARATAN MUTU AGREGAT UNTUK BURTU DAN BURDA
b) Gradasi
TABEL 5
PERSYARATAN GRADASI AGREGAT UNTUK BURTU
(Metode Pengujian : SNI-1968-1990-F Cara Basah)
TABEL 6
PERSYARATAN GRADASI AGREGAT UNTUK BURDA
(Metode Pengujian : SNI-1968-1990-F Cara Basah)
LAMPIRAN A
DAFTAR ISTILAH