ICS 59.080.70
Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk PT: 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil, dan tidak untuk dikomersialkan
BSN
Gd. Manggala Wanabakti
Blok IV, Lt. 3,4,7,10.
Telp. +6221-5747043
Fax. +6221-5747045
Email: dokinfo@bsn.go.id
www.bsn.go.id
Diterbitkan di Jakarta
Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk PT: 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil, dan tidak untuk dikomersialkan
Prinsip .............................................................................................................................. 2
5.1
5.2
Pengondisian ................................................................................................................... 3
Peralatan ......................................................................................................................... 3
7.1
7.2
7.3
7.4
7.5
7.6
Prosedur .......................................................................................................................... 5
Perhitungan...................................................................................................................... 6
Gambar 1 - Pengujian geser langsung dengan area konstan (tipikal layout) .......................... 8
Gambar 2 - Pengujian geser langsung dengan pengurangan area (reducing area) (tipikal
layout) .................................................................................................................................... 9
BSN 2012
Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk PT: 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil, dan tidak untuk dikomersialkan
Daftar isi
BSN 2012
ii
Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk PT: 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil, dan tidak untuk dikomersialkan
Prakata
Standar ini menjelaskan cara uji penentuan karakteristik gesek (indeks) geosintetik terhadap
pasir standar, yaitu dengan kepadatan dan kadar air tertentu, pada tegangan normal dan
kecepatan perpindahan konstan, menggunakan peralatan uji geser langsung.
Pada prinsipnya pengujian ini dilakukan dengan cara menempatkan geosintetik pada alat uji
geser langsung pada bidang kontaknya dengan pasir standar yang ditempatkan dalam kotak
geser atau alat yang sama. Kemudian sudut geser antarmuka pasir dan geosintetik
ditentukan.
Prosedur ini juga dapat digunakan untuk menguji geosintetik penghalang (geosynthetics
barriers).
Standar ini tidak mencantumkan semua yang berkaitan dengan keselamatan kerja, bila ada
menjadi tanggung jawab pengguna standar ini untuk menentukan keselamatan dan
kesehatan serta menentukan aplikasi batasan-batasan regulasi/ketentuan sebelum
digunakan.
BSN 2012
iii
Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk PT: 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil, dan tidak untuk dikomersialkan
Pendahuluan
Ruang lingkup
Standar ini menjelaskan cara uji penentuan karakteristik gesek (indeks) geosintetik terhadap
pasir standar, yaitu dengan kepadatan dan kadar air tertentu, pada tegangan normal dan
kecepatan perpindahan konstan, menggunakan peralatan uji geser langsung.
Prosedur uji ini dapat juga digunakan untuk pengujian geosintetik penghalang (geosynthetics
barriers).
Jika geogrid diuji menggunakan penopang kaku (rigid support), hasil pengujian bergantung
pada gesekan dengan penopang kaku tersebut dan hasil pengujian tersebut tidak selalu
menggambarkan kondisi sebenarnya. Ketelitian pengujian harus diverifikasi dengan
pengujian kalibrasi.
2
Acuan normatif
Istilah dan definisi yang digunakan dalam standar ini adalah sebagai berikut:
3.1
perpindahan relatif (s)
perpindahan relatif pasir terhadap benda uji selama proses penggeseran (mm).
3.2
gaya normal (N)
gaya vertikal konstan yang diberikan pada benda uji (kN).
3.3
gaya geser (S)
gaya horisontal, diukur selama penggeseran dengan kecepatan perpindahan konstan (kN).
3.4
tegangan normal ( )
gaya normal dibagi luas bidang kontak benda uji (kPa).
BSN 2012
1 dari 13
Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk PT: 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil, dan tidak untuk dikomersialkan
3.6
tegangan geser maksimum ( max)
nilai tegangan geser terbesar yang terjadi saat uji geser (kPa).
3.7
sudut geser ( sg - antara geosintetik dan pasir)
sudut kemiringan garis lurus yang paling sesuai berdasarkan gambarkan dari nilai
tegangan geser terbesar (o).
3.8
kohesi nyata (csg - antara geosintetik dan pasir)
nilai yang diperoleh berdasarkan perhitungan tegangan geser pada garis lurus yang paling
sesuai yang berhubungan dengan tegangan normal nol (kPa).
3.9
tegangan geser maksimum pada pasir ( smax)
nilai tegangan geser terbesar yang terjadi selama uji geser pada pasir saja (kPa).
3.10
tegangan geser maksimum pasir/penopang (
max
sup
nilai tegangan geser terbesar yang terjadi selama penggeseran sepanjang antarmuka
pasir/penopang (tanpa geosintetik) (kPa).
3.11
rasio geser (fg ))
perbandingan antara tegangan geser terbesar, max (uji geser pasir/geosintetik), terhadap
tegangan geser terbesar, smax (uji geser hanya pada pasir saja), pada tegangan normal, ,
yang sama.
3.12
geosintetik penghalang (geosynthetics barriers)
bahan geosintetik yang digunakan untuk mencegah perpindahan zat cair atau gas.
4
Prinsip
Geosintetik dipasang pada alat uji geser langsung pada bidang kontaknya dengan pasir
standar yang ditempatkan dalam kotak geser atau alat yang sama. Kemudian sudut geser
antarmuka pasir dan geosintetik ditentukan.
5
5.1
Benda uji
Pengambilan contoh
BSN 2012
2 dari 13
Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk PT: 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil, dan tidak untuk dikomersialkan
3.5
tegangan geser ( )
gaya geser yang bekerja sepanjang antarmuka pasir/geotekstil, dibagi dengan luas bidang
kontak benda uji (kPa).
Potong empat benda uji dari contoh untuk arah mesin atau arah melintang mesin yang akan
diuji. Ukuran benda uji yang dibuat harus sesuai dengan ukuran kotak geser.
Jika kedua bidang permukaan benda uji berbeda maka kedua bidang permukaan tersebut
harus diuji; masing-masing bidang harus diuji menggunakan empat benda uji.
6
Pengondisian
Benda uji harus dikondisikan dan diuji pada kondisi atmosfir untuk pengujian geosintetik
seperti ditentukan pada ISO 554. Benda uji harus dikondisikan pada temperatur 20oC 2oC
dan kelembapan relatif 65% 2%, hingga perubahan massa di antara pembacaan berturutturut pada selang waktu tidak kurang dari 2 jam tidak melebihi 0,25% dari massa benda uji.
CATATAN 1 - Pengondisian dan/atau pengujian pada kondisi kelembapan relatif yang ditentukan
dapat tidak dilakukan apabila dapat ditunjukkan bahwa hal tersebut tidak mempengaruhi hasil
pengujian.
7
7.1
Peralatan
Peralatan geser
7.1.1 Kotak geser dengan luas bidang kontak yang konstan (skema dapat dilihat
pada Gambar 1)
Kotak geser harus terdiri dari dua bagian yaitu bagian atas dan bagian bawah. Alat ini harus
cukup kaku untuk mencegah distorsi ketika beban diterapkan. Kotak geser bagian atas harus
dapat dilepas dari bagian bawahnya.
Bagian atas kotak geser harus memiliki ukuran bagian dalam tidak kurang dari 300 mm x
300 mm dan lebar kedua kotaknya tidak kurang dari 50% ukuran panjangnya. Kotak tersebut
harus memiliki ketinggian yang cukup agar dapat menampung lapisan pasir dan sistem
pembebanan.
Untuk pengujian geogrid, ukuran minimal kotak geser adalah sedikitnya dua rusuk
memanjang (longitudinal ribs) dan tiga rusuk melintang (transverse bars) dapat masuk dalam
kotak bagian atas dan kotak bagian bawah dalam arah panjang.
Bagian bawah kotak geser harus memiliki penyangga benda uji dan sistem penjepit untuk
mencegah benda uji selip pada saat pengujian.
Bagian bawah kotak geser harus cukup panjang untuk mempertahankan kontak penuh
antarmuka benda uji dan pasir selama proses perpindahan geser relatif sebesar minimal
16,5% panjang dalam kotak bagian atas.
7.1.2 Kotak geser dengan luas bidang kontak yang berkurang (secara skematik
ditampilkan pada Gambar 2)
Alternatif lain adalah menggunakan kotak geser standar dengan ukuran yang sama untuk
bagian atas dan bawah yaitu minimal berukuran 300 mm x 300 mm.
BSN 2012
3 dari 13
Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk PT: 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil, dan tidak untuk dikomersialkan
5.2
Benda uji harus diletakkan pada penyangga kaku dan horisontal di bagian bawah kotak
geser. Benda uji tersebut harus terpasang kuat untuk mencegah terjadinya perpindahan
relatif antara benda uji dan penyangga. Geosintetik harus dijepit pada bagian depan di luar
daerah penggeseran. Di dalam daerah penggeseran, geosintetik harus terpasang kuat
dengan cara direkatkan menggunakan lem atau dengan dijepit pada penyangga geser
standar, sebagai contoh sebuah lembaran aluminium oksida abrasif/amplas.
Jika mengggunakan pelat kaku sebagai penyangga untuk geogrid (atau geotekstil) yang
memiliki persentase bukaan tinggi, uji geser antara pasir dan penyangga harus dilakukan
dan tegangan geser maksimum ( supmax) yang berhubungan dengan setiap tegangan normal
harus dievaluasi.
CATATAN 2 - Untuk geogrid dengan bukaan besar (> 15 mm) dan persentase bukaan besar (> 50 %
dari keseluruhan permukaan benda uji), penyangga pasir dapat digunakan. Hal ini dilakukan dengan
cara mengisi kotak bagian bawah dengan pasir standar dengan kepadatan tertentu.
7.3
Kotak geser harus ditopang oleh kotak kaku beroda yang dapat bergerak dalam arah
longitudinal.
7.4
Alat pembebanan
Alat pembebanan harus dapat memberikan gaya geser horisontal pada kotak geser dengan
kecepatan geser konstan sebesar 1 mm/menit 0,2 mm/menit.
7.5
Gaya normal dapat diberikan dengan menggunakan semua jenis fluida yang mengisi
membran untuk memastikan bahwa gaya normal terdistribusi merata pada seluruh bagian
benda uji.
Gaya normal harus diukur hingga ketelitian 2%.
7.6
Pasir yang bersentuhan langsung dengan benda uji harus berupa pasir silika alami, yang
mengandung partikel berbentuk bulat dan dengan kandungan silika sekurangnya 98%.
Kadar air, ditentukan sebagai berkurangnya massa setelah pengeringan selama 2 jam pada
temperatur 105oC, harus kurang dari 0,2% yang dinyatakan sebagai persentase massa
contoh kering. Gradasi pasir standar dapat dilihat pada Tabel 1.
BSN 2012
4 dari 13
Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk PT: 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil, dan tidak untuk dikomersialkan
7.2
Ukuran saringan
(mm)
Persentase kumulatif
tertahan (%)
2,00
1,60
75
1,00
33 5
0,50
67 5
0,16
87 5
0,08
99 1
Jika terjadi kehilangan partikel halus selama pengujian, maka gradasi pasir harus diperiksa.
Jumlah pasir yang tertahan harus ditentukan dengan cara menimbang ulang massa benda
uji dan dilaporkan.
CATATAN 5 - Pemeriksaan secara visual dapat dilakukan untuk memverifikasi apakah gradasi
mengalami perubahan. Air dapat ditambahkan pada pasir untuk mencegah terjadinya segregasi
partikel namun kadar air pasir tidak boleh lebih dari 2%.
Sudut geser dalam pasir harus diukur menggunakan kotak uji geser langsung yang umum.
Alat pengujian yang sama yaitu yang digunakan untuk uji geser yang digunakan pada
standar ini dapat juga digunakan jika memenuhi persyaratan sesuai dengan kotak uji geser
langsung yang umum.
8
Prosedur
BSN 2012
5 dari 13
Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk PT: 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil, dan tidak untuk dikomersialkan
Perhitungan
N
A
(1)
Keterangan:
adalah tegangan normal, kPa.
N adalah gaya normal, kN.
A adalah luas bidang kontak, m2, lakukan koreksi untuk setiap perhitungan jika menggunakan alat
dengan luas bidang kontak yang berkurang.
S
A
(2)
Keterangan:
adalah tegangan geser, kPa.
S adalah gaya geser yang terukur, kN.
A adalah luas bidang kontak, m2, lakukan koreksi untuk setiap perhitungan jika menggunakan alat
untuk mengurangi daerah kontak.
Gambarkan hasil perhitungan dalam grafik sebagai hubungan antara tegangan geser
terhadap perpindahan relatif. Tentukan tegangan geser maksimum berdasarkan definisi
pada 3.6.
Gambarkan tegangan geser maksimum, pada sumbu y, dan tegangan normal, sumbu x,
untuk keempat benda uji. Tarik garis lurus yang paling sesuai melalui seluruh titik data.
Sudut antara garis lurus tersebut dan sumbu x adalah sg, yaitu sudut geser antara
geosintetik dan pasir dan csg (apparent cohesion) adalah nilai yang didapat dari perpotongan
garis lurus tersebut dengan sumbu y.
c) Hitung rasio geser (fg) untuk rentang perpindahan 0% sampai 10% dari panjang
permukaan geser untuk keempat benda uji sebagai berikut:
max( )
fg ( )
(3)
max( )
s
Keterangan:
max ( )
adalah tegangan geser maksimum akibat tegangan normal
langsung pasir/geosintetik, seperti dijelaskan pada 3.6.
max ( )
adalah tegangan geser maksimum akibat tegangan normal
s
langsung hanya pada pasir saja, seperti dijelaskan pada 3.9.
10 Laporan pengujian
Laporan pengujian harus mencakup informasi-informasi berikut:
a) Nomor dan tanggal dokumen;
b) Identifikasi contoh laboratorium, tanggal penerimaan dan tanggal pengujian;
c) Kondisi atmosfir untuk pengujian geosintetik;
BSN 2012
6 dari 13
Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk PT: 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil, dan tidak untuk dikomersialkan
CATATAN 6 - Grafik f), g), j), k) harus dibuat untuk setiap permukaan benda uji dan arah bidang
datar geosintetik yang diuji, yaitu maksimal 4 set grafik.
CATATAN 7 - Untuk perbandingan hasil pengujan indeks, semua grafik dan data pada laporan
pengujian harus diserahkan untuk dilakukan penilaian oleh tenaga ahli.
BSN 2012
7 dari 13
Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk PT: 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil, dan tidak untuk dikomersialkan
5
4
102 mm
TAMPAK SAMPING
305 mm
305 mm
405 mm
TAMPAK ATAS
Keterangan:
1 Kotak bagian atas (305 mm x 305 mm x 102 mm)
2 Kotak bagian bawah (305 mm x 405 mm x 102 mm)
3 Benda uji geosintetik
4 Beban normal
5 Pasir standar
6 Penyangga kaku
7 Roda
8 Gaya horizontal
Gambar 1 - Pengujian geser langsung dengan luas bidang kontak yang konstan
(tipikal tata letak)
BSN 2012
8 dari 13
Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk PT: 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil, dan tidak untuk dikomersialkan
TAMPAK SAMPING
305 mm
305 mm
TAMPAK ATAS
Keterangan:
1 Kotak geser standar ( 300 mm x 300 mm)
2 Gaya horizontal
3 Benda uji berupa geotekstil
4 Beban normal
5 Pasir standar
6 Reaksi horizontal
7 Penyangga kaku untuk benda uji
8 Roda
Gambar 2 - Pengujian geser langsung dengan luas bidang kontak yang berkurang
(tipikal tata letak)
BSN 2012
9 dari 13
Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk PT: 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil, dan tidak untuk dikomersialkan
KOP INSTANSI
No Pekerjaan
Tanggal Penerimaan
Catatan
BSN 2012
10 dari 13
Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk PT: 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil, dan tidak untuk dikomersialkan
Lampiran A
(normatif)
Contoh formulir pengujian
h (cm)
W (cm)
L (cm)
A (m )
V (m)
2. Pasir Standar
Berat pasir
m (kg)
w (%)
(kg/m) = m/V
d (kg/m) =
/(1+w)
Catatan : kadar air pasir maksimum 0.2% dan berat isi kering pasir minimum 1750 kg/m3
C. Hasil Uji Geser Langsung dari Pasir Standar
Tanggal pengujian sebelumnya
Pelaksana
Penyelia
Standar pengujian
Tegangan Normal, , (kPa)
Tegangan geser
max
maksimum, s
(kPa)
50
100
150
()
Catatan: lampirkan kurva tegangan geser-tegangan normal dan kurva tegangan geser-perpindahan
dari hasil uji geser langsung pasir standar.
BSN 2012
11 dari 13
Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk PT: 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil, dan tidak untuk dikomersialkan
KOP INSTANSI
PENGGESERAN
No Pekerjaan
No Benda Uji
Orientasi Geosintetik Arah mesin / arah
(coret salah satu)
melintang mesin
Sisi atas / sisi bawah
Tanggal Pengujian
Tegangan Normal, (kPa)
Kecepatan penggeseran (mm/menit)
2
Waktu
(detik)
Perpindahan
(mm)
Gaya Geser
(kN)
Luas Terkoreksi
(m2)
(1)
(2)
(3)
(4) = A - (2) x W
BSN 2012
12 dari 13
Tegangan Geser,
(kPa)
(5) = (3) / (4)
Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk PT: 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil, dan tidak untuk dikomersialkan
KOP INSTANSI
FORM 4
1. Kohesi dan Sudut Geser antara Geosintetik dan Pasir
Benda Uji
No
Tegangan Normal,
(kPa)
sg
Derajat
c sg =
kPa
Tegangan Normal dan Tegangan Geser
150
150
0,8
0,6
0,4
0,2
125
100
75
50
25
0
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1,2
25
Perpindahan (mm)
50
75
100
125
150
2. Rasio Geser
Tegangan geser
Tegangan
Tegangan geser
max
maksimum
Normal,
maksimum pasir, s
pasir/geosintetik,
(kPa)
(kPa)
Rasio Geser, fg ( )
Rasio Geser
1
max
0,9
(kPa)
Keterangan:
Kolom (2):
Kolom (3):
(2)
(3)
0,8
(4) = (3) / (2)
Rasio Geser
(1)
0,7
0,6
0,5
0,4
0,3
0,2
max
max
adalah tegangan geser
g
Keterangan:
BSN 2012
0,1
0
0
50
100
_______________, _____________________
Penyelia
Pelaksana
13 dari 13
150
Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk PT: 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil, dan tidak untuk dikomersialkan
KOP INSTANSI