Anda di halaman 1dari 8

Laporan Kasus Epilepsi

A. IDENTITAS PASIEN
Nama : An E
Umur : 4 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
TTL : Bandarlampung, 8 Agustus 2011
Alamat : Jl.Catur Tunggal Bandar Lampung
Nama ayah : Tn Ab
Umur : 33 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Nama ibu : Ny. Dy
Umur : 30 th
Pekerjaan : IRT
Masuk RS : 30 Desember 2015

B. ANAMNESIS
Keluhan Utama : Kejang selama 10 menit setengah jam yang lalu

Keluhan Tambahan : Muntah 2 kali

Riwayat Penyakit Sekarang :


Anak perempuan usia 4 tahun datang ke IGD RSPBA dengan keluhan
kejang 10 menit setengah jam yang lalu. Kejang pada sisi tubuh sebelah
kanan, mulut berbusa. Ibu os mengaku saat kejang anaknya tidak sadar
dan setelah kejang anak langsung tidur. Sebelum terjadi kejang anak
muntah 2 kali dan tidak demam. BAB dan BAK normal. Sebelumnya
anak sudah pernah kejang tanpa demam seperti ini sebanyak 3 kali dalam
setahun. Anak kontrol dan minum obat rutin ke dokter spesialis anak
sudah 3 bulan, tetapi obat habis sudah 3 hari dan anak putus obat.

Riwayat Penyakit Dahulu :


Kejang demam (+)

Riwayat Penyakit Keluarga :


Ayah pernah kejang demam

Riwayat alergi makanan dan obat : Tidak ada

Riwayat Pengobatan :
Konsumsi obat rutin valepsi

RIWAYAT SILSILAH KELUARGA

Riwayat Kehamilan :
P2A0, Hamil cukup bulan, Ibu selama hamil tidak ada keluhan, rajin
kontrol kebidan setiap bulan. Riwayat penyakit selama kehamilan tidak
ada.

Riwayat Persalinan :
PBL : 48 cm
BBL : 2500 gram
Anak lahir cukup bulan secara normal pervaginam ditolong oleh bidan,
menangis kuat setelah lahir.

Riwayat Makanan:
Anak makan ASI usia 0-8 bulan, 8-10 ASI + buburcair, 10-12 ASI + nasi
lembek diulek dan, >12 bulan ASI + nasi biasa. ASI sampai 2 tahun

Riwayat Imunisasi :
Ibu mengaku imunisasi dasar anak lengkap

C. PEMERIKSAAN FISIK

STATUS GENERALIS :
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : compos mentis
Vital Sign
- BB :18 Kg
- Nadi : 100 x/menit
- RR : 28 x/menit
- Suhu : 36,8 o C

Kepala
- Bentuk : Normocephal, tidak tampak trauma
- Mata : DBN, konjungtiva anemis (-),
sklera ikterik (-)
- Hidung : Deviasi septum (-), Pernapasan cuping hidung (-)
- Telinga : Simetris
- Mulut : Sianosis (-)
Thoraks
Paru : (+) simetris, (-) retraksi intercostal
(+) vesikuler ka-ki, (-) ronki , (-) wheezing
Jantung : (+) BJ I-II murni, (-) gallop
Abdomen : (+) bising usus, (-) distensi
Hepar : (-) hepatomegali
Lien : (-) splenomegali
Ekstremitas : Tonus kuat

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan darah lengkap


EEG
CT SCAN / MRI

Darah rutin (30 desember 2015)


Hb : 11,9
leukosit : 17.800
Ht : 33%
Trombosit : 371000
MCV : 75, MCH : 27, MCHC: 37
EEG :

Interpretasi :
Gambaran EEG abnormal
Kesan : disfungsi kortikal ditemporal kanan

DIAGNOSIS BANDING
Epilepsi
Kejang demam kompleks

DIAGNOSIS KERJA
Epilepsi
PROGNOSIS
- Quo ad vitam : bonam
- Quo ad fungtionam : bonam

PENATALAKSANAAN
Medikamentosa
Stesolid supp 10mg ekstra
Ivfd D5 NS 16 (mikro)
Ceftriaxon 900 mg / 24 jam
Ondansentron amp / 12 jam
Ranitidin amp / 12 jam

FOLLOW UP
30 desember 2015
Perawatan hari 1
S: Sudah tidak kejang lagi, demam (-), batuk pilek (-), mual muntah (-),
BAB dan BAK normal
O : HR : 96x/menit RR: 26x/ menit T: 36,0 C
A : Epilepsi
P : D5 NS 16 (mikro)
Ceftriaxon 900 mg / 24 jam
Ondansentron amp / 12 jam
Ranitidin amp / 12 jam
Cibital cc + Nacl cc (bila kejang)
31 desember 2015
Perawatan hari 2
S: Sudah tidak kejang lagi, demam (-), batuk pilek (-), mual muntah (-),
BAB dan BAK normal
O : HR : 98x/menit RR: 28x/ menit T: 36,8 C
A : Epilepsi
P : D5 NS 16 (mikro)
Ceftriaxon 900 mg / 24 jam
Dexamethason amp / 12 jam
Ondansentron amp / 12 jam
Ranitidin amp / 12 jam
Cibital cc + Nacl cc (bila kejang)

1 januari 2016
Perawatan hari 3
S: Sudah tidak kejang lagi, demam (-), batuk pilek (-), mual muntah (-),
BAB dan BAK normal
O : HR : 96x/menit RR: 26x/ menit T: 36,0 C
A : Epilepsi
P : D5 NS 16 (mikro)
Ceftriaxon 900 mg / 24 jam
Ondansentron amp / 12 jam
Ranitidin amp / 12 jam
Cibital cc + Nacl cc (bila kejang)
Setelah perawatan hari ke 3 pasien di pulangkan dan diberi obat
Asam valproat syrp 2 x 3cc

Edukasi :
Minum obat teratur selama 1 tahun, jangan putus obat, kontrol ke dokter
spesialis anak, istirahat yang cukup.

Anda mungkin juga menyukai