Anda di halaman 1dari 9

C.

MENYIAPKAN OAT UNTUK PASIEN TB

Setelah diagnosis ditegakkan, petugas pengelola TB segera menyiapkan 1 paket OAT sesuai
dengan kategori pengobatan.
Pengemasan kembali paket obat khusus untuk paket KDT dan paket anak sesuai dengan dosis dan
berat badan pasien. Tulislah identitas pasien (nama, alamat, umur, BB, All) pada kotak obat
tersebut. Obat ini tidak boleh digunakan untuk pasien yang lain, jadi satu paket untuk satu orang
pasien. Dengan cara ini maka petugas dan pasien yakin bahwa obatnya tersedia cukup sampai
selesai pengobatan.

1. Panduan OAT dan Peruntukannya


a. Kategori-1: 2(RHZE)/4(HR)3
Paduan OAT ini diberikan untuk pasien baru.
 Pasien baru TB paru BTA positif
 Pasien TB paru BTA negatif foto toraks mendukung
 Pasien TB ekstraparu
b. Kategori-2: 2(RHZE)S/(RHZE)/5(HR)3E3
Paduan OAT ini diberikan untuk pasien BTA positif yang telah diobati sebelumnya.
 Pasien kambuh
 Pasien Gagal
 Pasien dengan pengobatan setelah putus berobat (default)
c. Obat sisipan: (RHZE)
Paduan obat OAT sisipan diberikan untuk pasien TB paru BTA positif yang tidak mengalami
konversi setelah pengobatan tahap awal, baik yang menggunakan kategori 1 maupun
kategori 2.
Paket sisipan KDT adalah sama seperti paduan paket untuk tahap awal kategori 1 yang
diberikan selama sebulan (28 hari).
d. Kategori Anak: 2(RHZ)/4(HR)
Paduan OAT ini diberikan untuk pasien TB anak.
Pengobatan TB anak dalam waktu 6 bulan yang diberikan tiap hari, baik pada tahap awal
ampun tahap lanjutan, dosis obat harus disesuaikan dengan berat badan anak.
2. Tatacara penyiapan paket OAT untuk pasien
 Kategori 1:
Dosis kategori 1 berdasarkan berat badan seperti tabel di bawah ini:
Berat Badan Jumlah Blister/tap dalam paket
Dosis 1x minum
(kg) Tahap awal (4DKT) Tahap lanjutan (2DKT)
30-37 2 tab 4 blister 3 blister + 12 tab
28-54 3 tab 6 blister 5 blister + 4 tab
55-70 4 tab 8 blister 6 blister + 24 tab
≥ 71 5 tab 10 blister 8 blister + 16 tab
Berhubung paket OAT kategori 1 yang disediakan oleh program untuk pasien dengan berat
badan 38-54 kg, maka paket tersebut sebelum diberikan kepada pasien perlu dikemas
kembali sesuai dengan berat badan, yang cara pengemasannya sebagai berikut:
- Pasien dengan BB
Perlu ditambahkan OAT pada kotak tahap awal sebanyak 4 blister 4KDT dan pada kotak
tahap lanjutan sebanyak 2 blister dan 16 tablet 2DKT. Penambahan ini diambil dari kotak
cadangan atau bula paket baru. Kotak cadangan dapat dibuat dari sisa paket pasien yang
tidak menyelesaikan pengobatan. Tulis pada kotak tersebut “KOTAK CADANGAN”.
- Pasien dengan BB 55-70 kg, tambahkan OAT pada kotak tahap awal sebanyak 2 blister
4DKT dan pada kotak tahap lanjutan sebanyak 24 tablet 2DKT. Penambahan ini diambil
dari kotak cadangan.
- Pasien dengan BB 38-54 kg, kurangi OAT pada tahap lanjutan 2DKT sebanyak 24 tablet,
dan masukkan ke dalam kotak cadangan.
- Pasien dengan BB 55-70 kg, kurangi OAT pada tahap awal sebanyak 2 blister 4DKT, dan
kurangi OAT pada tahap lanjutan sebanyak 2 blister dan 16 tablet 2DKT, lalu masukkan
ke dalam kotak cadangan.

Dasar perhitungan jumlah dosis OAT kategori 1 berdasarkan berat badan dapat dijelaskan
sebagai berikut:

Contoh untuk pasien dengan berat badan 38-54 kg


Untuk tahap awal (4DKT):
- Jumlah yang dibutuhkan adalah:
3 tablet per hari x 28 kali sebulan x 2 bulan = 168 tablet (6 blister @ 28 tablet)
- Isi OAT odalan paket yang disediakan untuk tahap awal adalah sebanyak 6 blister 4DKT
- Jadi sudah cukup (tidak perlu ditambah atau dikurangi)

Untuk tahap lanjutan (2DKT)


- Jumlah yang dibutuhkan adalah:
3 tablet per hari x 3 kali seminggu x 4 minggu dalam sebulan x 4 bulan = 144 tablet
- Isi OAT dalam paket yang disediakan untuk tahap lanjutan adalah sebanyak 6 blister
2DKT (168 tabket). Jadi jumlah ini kelebihan sebanyak 168-144= 24 tablet
- Oleh karena itu, isi kotak tahap lanjutan 2DKT ini harus dikurangi 24 tablet. Masukkan 24
tablet ini ke dalam kotak cadangan.

 Kategori 2
Dosis kategori 2 berdasarkan berat badan adalah sebagai berikut:
Berat Jumlah blister/tap & Vidal dalam paket
badan Dosis Fase awal Fase lanjutan
(kg) 4KDT Streptomisin
2 tab/500 4 blister + 8
30-37 6 blister 56 vial 4 blister + 8 tab
mg tab
3 tab/750 6 blister + 12 6 blister + 12
38-54 9 blister 56 vial
mg tab tab
4 tab/1000 8 blister + 16 8 blister + 16
55-70 12 blister 56 vial
mg tab tab
5 tab/1000 10 blister + 20 10 blister + 20
≥ 70 15 blister 56 vial
mg tab tab

Pengemasan paket kategori 2 sama dengan kategori 1 tersebut sebelumnya.

 Kategori Anak:
Dosis kategori anak berdasarkan berat badan adalah sebagai berikut:
Kategori anak KDT

Berat Badan Jumlah Blister/tap dalam paket


Dosis 1x minum
(kg) Tahap awal (4DKT) Tahap lanjutan (2DKT)
5-9 1 tab 2 blister 4 blister
10-14 2 tab 4 blister 8 blister
15-19 3 tab 6 blister 12 blister
20-32 4 tab 8 blister 16 blister

Catatan: anak dengan BB ≥ 33 kg, dirujuk ke rumah sakit.

Pengemasan paket kategori sama dengan kategori 1 dan 2 tersebut sebelumnya.

Untuk OAT anak kombipak, diberikan sesuai BB sebagai berukut:


Jenis obat BB<10 kg BB 10-19 kg BB 20-32 kg
Isoniazid 50 mg 100mg 200 mg
Rifampicin 75 mg 150 mg 300 mg
pirazinamid 150 mg 300 mg 600 mg

3. Pemberian OAT pada pasien


Setelah paket disiapkan sesuai dengan klasifikasi, tipe dan berat badan, maka pemberian OAT
dilakukan sebagai berikut:
 Paket/kotak obat untuk masing-masing pasien ditempatkan diruangan (rak khusus)
pengobatan TB
 Ambil dosis harian lalu ditelan pasien didepan petugas TB
 Khusus OAT kategori 2 karena ada OAT suntikan, maka pada 2 bulan tahap awal OAT
diberikan di fasyankes dengan urutan OAT ditelan terlebih dahulu, kemudian pemberian
OAT suntikan.
 Amati reaksi atau efek OAT selama minimal 30 menit, siapkan dosis harian OAT yang akan
ditelan dirumah di depan PMO
 OAT yang diberikan kepada pasien untuk dibawa pulang paling banyak dosis harian untuk 1
minggu, kecuali situasi geografis yang tidak mendukung dosis harian OAT dapat diberikan
selama 2 minggu
 Catat bukti menelan obat pada kartu TB.01 dan TB.02

LATIHAN 3

Kerjakan latihan soal berikut ini dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan secara benar.
1. Tulislah paduan OAT dan peruntukannya
a. Kategori I : 2(HRZE)/4(HR)3  diberikan untuk pasien baru
 Pasien baru TB paru
b. Kategori 2 : 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3
c. OAT sisipan : (HRZE)
d. Kategori anak : 2(HRZ)/4(HR)
2. Tuliskan dosis harian pasien TB berdasarkan berat badan

LATIHAN 4

Praktek demonstrasi pengemasan Obat untuk paket dan dosis untuk pasien TB
Bahan yang diperlukan :
1. Paket OAT KDT Kategori 1, 2 dan Anak
2. Formulir TB 01 dan TB 02

Pelatih membimbing peserta untuk mengemas paket OAT dan dosis untuk pasien secara bergiliran

Yang akan dikerjakan oleh peserta :


Sesuai dengan tahapan di atas, pengemasan sampai pemberian OAT, lakukan :
1. Pengemasan OAT untuk pasien Baru TB dengan BB 38-54 kg
Pengobatan kategori I bagi TB pasien baru 4KDT
Dosis 1x minum 3 tab 1 blister=28 tab
Tahap awal 6 blister  3x28x2=168 tab
Tahap lanjut 5 blister+4 tab 3 x 3 kali seminggu x 4 minggu sebulan x 4 bulan = 144 tab
2. Pengemasan OAT untuk pasien Kambuh dengan BB 30-37 kg
Pengobatan yang didapat adalah kategori 2 : 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR) 3E3
Fase awal
2(HRZE) : 2 x 28 x 3 = 168 tab = 6 blister
S : 1 x 28 x 2 = 56 vial
Jadi isi paket tahap awal 6 blister 56 vial
Fase lanjutan
2 tab x 3 kali seminggu x 4 kali sebulan x 5 bulan = 120 tab = 4 blister 8 tab
Jadi isi paket tahap lanjutan 4 blister 8 tab
Sisa 20 tab disimpan diskotek cadangan

LATIHAN 5

MENGHITUNG KEBUTUHAN LOGISTIK


Suwarno adalah petugas pengelola TB di Puskesmas PRM Lumire Kecamatan Papirus Kabupaten
Permata, jumlah penduduk puskesmas 43.000 jiwa.
Pada triwulan I tahun 2009 Puskesmas Lumire berhasil menemukan dan mengobati pasien TB, yaitu :
Pasien baru TB BTA positif sebanyak 9 orang
Pasien TB BTA negatif foto toraks mendukung sebanyak 3 orang
Pasien TB Ekstraparu 1 orang
Pasien TB Kambuh 1 orang dan
Pasien TB Anak 3 orang
Semua pasien TB yang diobati mengalamikonversi.
Stok logistik pada akhir triwulan I tahun 2009 adalah sebagai berikut :
 Kategori 1 : 3 paket
 Kategori 2 :0
 Sisipan : 1 paket
 Kategori Anak : 2 paket
 Pot dahak : 120 buah
 Kaca sediaan : 128 buah
 Reagensia : 2 paket
 TB 01 : 12 lembar
 TB 02 : 12 lembar
Pertanyaan dengan menggunakan data di atas :
a. Hitunglah perkiraan pasien yang akan diobati pada triwulan 2
b. Hitunglah kebutuhan OAT pada triwulan 2
c. Hitunglah permintaan OAT pada triwulan 2
d. Hitunglah kebutuhan logistik non OAT pada triwulan 2
e. Hitunglah permintaan logistik nun OAT pada triwulan 2

Jawablah Pertanyaan tersebut di atas dengan menggunakan format bantu di halaman berikut
Jumlah penduduk 43000
a. TB BTA positif baru = 9 orang
b. TB BTA negatif dengan rontgen toraks positif TB = 3 orang
c. TB ekstraparu = 1 orang
d. TB kambuh = 1 orang
e. TB anak = 3 orang

Jawab :

a. Perkiraan pasien yang akan diobati triwulan 2


N Tipe Pasien Jumlah Jumlah 1+2+3
o
1 Baru BTA pos 9 9+3+1=13
2 Baru BTA neg/foto 3
toraks mendukung
3 Ekstraparu 1
4 Kambuh 1
5 Anak 3
Jumlah 17

b. Kebutuhan OAT pada triwulan 2


N Jenis OAT Kebutuhan (jumlah pasien+ buffer stok 1 bulan)
o
1 Kategori 1 13+4=17
2 Kategori 2 1+1/3=1 1/3=1
3 Sisipan
4 Anak 3+1=4

c. Permintaan OAT pada triwulan 2


N Jenis OAT Kebutuhan Stok Permintaan
o
1 Kategori 1 17 3 14
2 Kategori 2 1 0 1
3 Sisipan 1 1
4 Anak 4 2 2

d. Kebutuhan logistik nun OAT Twriwulan 2


No Jenis Logistik Kebutuhan (jumlah pasien + buffer stok 1 bulan)
1 Pot dahat 420 + 140 = 560
2 Kaca sediaan 420 + 140 = 560
3 Reagensia 10 + 3 x 1 paket = 13
4 Kartu TB 01 17 + 6 = 23
5 Kartu TB 02 17 + 6 = 23
6 Formulir TB 05 13 x 16 = 208 + 70 = 278

e. Permintaan logistik nun OAT Triwulan 2


No Jenis Logistik Kebutuhan Stok Permintaan
1 Pot dahat 560 120 440
2 Kaca sediaan 560 128 432
3 Reagensia 13 2 11
4 Kartu TB 01 23 12 11
5 Kartu TB 02 23 12 11
6 Formulir TB 05 278 0 278
EVALUASI AKHIR MATERI
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda silang pada jawaban yang benar

1.

Anda mungkin juga menyukai