DOSIS HARIAN
OAT ini saat ini digunakan oleh pasien TB dengan HIV positif atau pasien koinfeksi
TB-HIV sampai selesai masa pengobatannya yaitu pengobatan Tahap Intensif/Awal
sampai Tahap Lanjutan dengan dosis harian.
Jumlah tablet dalam kotak pertama untuk pengobatan tahap Intensif/Awal jika
digunakan oleh pasien TB dengan berat badan rata-rata 38 – 54 kg maka dapat
digunakan untuk pengobatan tahap Intensif/Awal pada 4 (empat) orang pasien TB.
Jumlah tablet dalam kotak kedua untuk pengobatan tahap lanjutan jika digunakan
oleh pasien TB dengan berat badan 38 – 54 kg maka dapat digunakan untuk
pengobatan tahap lanjutan (dosis harian) pada 2 (dua) orang pasien TB.
Untuk pasien yang memiliki berat badan berbeda jumlah penggunaan untuk pasien
pada kotak pertama dan kedua bisa berbeda. Dalam pedoman singkat ini akan
diuraikan bagaimana menyesuaikan OAT kategori 1 dosis harian ini dengan
pedoman pengobatan pasien TB yang ada di dalam Permenkes No. 67 Tahun 2016.
Gambar OAT Kategori I Dosis Harian
1. Ambil satu tempat sebagai tempat untuk satu Paket OAT untuk 1 orang
pasien. Tempat dapat berupa bungkusan plastik atau wadah lainnya yang
dapat menjadi wadah penyimpanan.
2. Bukalah kotak OAT pertama dan kedua untuk memastikan bahwa OAT
dalam keadaan baik (tidak berubah warna, menggelembung atau pecah
wadah maupun tabletnya).
3. Tulis keterangan mengenai identitas pasien yang ditempelkan atau deletakan
pada bagian depan wadah yang sudah disiapkan. Data yang diisi yaitu:
Nama UPK, Nomor Register Pasien TB, Nama Pasien TB, Umur Pasien,
Jenis Kelamin Pasien, Berat Badan Pasien dan Nama PMO.
4. Hitung jumlah obat yang diperlukan pasien dengan pedoman pengobatan
TB.
5. Pastikan identitas yang ditulis telah diletakan pada paket yang benar.
6. Pastikan perhitungan jumlah OAT yang diperlukan 1 pasien sudah benar.
7. Sesuaikan jumlah blister dan tablet yang ada dalam kemasan paket OAT
dengan berat badan pasien yang akan diobati sesuai dengan tabel dibawah
ini:
Tanggal :
Nama Pasien :
Alamat Paisen :
Petunjuk Penggunaan :
Tgl kembali :
1. Ambil paket OAT yang sudah disiapkan sebelumnya pada petunjuk pada
tahap I) dari lemari penyimpanan.
2. Pastikan kembali bahwa nama dan identitas pasien yang tertera pada paket
OAT sudah sesuai dengan pasien yang akan menerima OAT.
3. Siapkan kemasan dan etiket.
4. Kemasan harus dapat menampung OAT untuk penggunaan selama 1
minggu. Untuk pasien yang kesulitan datang ke layanan setiap minggu
karena berbagai pertimbangan seperti jarak rumah yang jauh dari layanan
atau sulitnya transportasi ke layanan dapat dikonsultasikan ke atasan untuk
memberikan OAT lebih dari 1 minggu. Tuliskan nama, alamat, petunjuk
pemaikaian, tanggal pemberian obat pada etiket dan catatan kapan pasien
harus kembali, bila tidak tersedia etiket maka tuliskan penandaan pada
kemasan dengan menggunakan spidol yang tulisanya tidak dapat dihapus.
5. Buka kemasan paket OAT dosis harian dari paket yangsudah disiapkan dan
keluarkan kotak tahap lanjutan RH (blister berwarna kuning).
6. Ambil sejumlah OAT sesuai kebutuhan pasien sampai 1 minggu atau
sampaikedatangan berikutnya, yaitu sesuai jumlah tablet yang harus ditelan
setiap dosis berdasarkan berat badan seperti yang terdapat pada tabel
Panduan Penyiapan Paket Perorangan OAT KDT Kategori 1 Dosis
Harian.
7. Masukan OAT ke dalam kemasan mingguan dan sertakan etiket yang sudah
ditulis dan lengkap atau kemasan mingguan yang sudah diberi penandaan.
8. Tuliskan jumlah obat yang diserahkan ke pasien dengan memberi tanda
pada kolom penyerahan obat di Form TB 01 sesuai petunjuk.
9. Jelaskan kepada pasien dan pastikan bahwa informasi berikut ini dipahami:
a. Pengobatan lanjutan akan dilaksanakan selama 4 bulan.
b. Jumlah tablet yang harus ditelan setiap dosis hariannya.
c. Cara minum obat (ditelan, diminum dengan air banyak, dll)
d. Jadwal minum obat, misalnya OAT diminum setiap hari pada pagi hari
sebelum makan.
e. Informasi lain seperti pada pengobatan tahap intensif/awal.
10. Bila pasien sudha menyelesaikan masa pengobatannya, maka informasikan
ke atasan dan keluarkan paket OAT pasien yang bersangkutan dari lemari
penyimpanan.
IV.Pengawasan Menelan Obat