MI - LOGISTIK P2TB Di Fasyankes PDF
MI - LOGISTIK P2TB Di Fasyankes PDF
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
Setelah mempelajari materi ini peserta latih mampu mengelola logistik
OAT, non OAT dan penyiapan OAT untuk pasien TB dengan baik.
1
BAB II
MATERI PEMBELAJARAN
1. Logistik OAT.
Program menyediakan paket OAT dewasa dan anak, dalam bentuk 2
macam kemasan yaitu :
• OAT dalam bentuk obat kombinasi dosis tetap (KDT) / Fixed Dose
Combination (FDC) terdiri dari paket Kategori 1, kategori 2 dan
sisipan yang dikemas dalam blister, dan tiap blister berisi 28 tablet.
• OAT dalam bentuk kombipak terdiri dari paket Kategori 1, kategori 2,
dan sisipan, yang dikemas dalam blister harian, kombipak ini
disediakan jika terjadi efek samping KDT.
Kategori 2.
JENIS OAT ISI PAKET
4 FDC : 1 Blister = 28 Tablet (1 tablet =
Rifampisin 150mg/ Isoniasid 75mg/ 9 Blister
Pirazinamid 400mg/Etambutol 275mg) Tahap
Streptomisin 1 gr Awal 56 vial
Aqua pro injeksi 5 ml 60 vial
Spuit 5 cc 56 buah
2 FDC : 1 Blister = 28 Tablet (1 tablet =
Tahap 7 Blister
Rifampisin 150mg / Isoniasid 150 mg)
Lanjutan
1 Blister = 28 Tablet Etambutol 7 Blister
Sisipan
JENIS OAT ISI PAKET
4 FDC : 1 Blister = 28 Tablet (1 tablet =
Rifampisin 150mg/ Isoniasid 75mg/ Sisipan 3 Blister
Pirazinamid 400mg/Etambutol 275mg)
2
Kategori Anak
JENIS OAT ISI PAKET
3 FDC : 1 Blister = 28 Tablet (1 tablet =
Rifampisin 75 mg/ Isoniasid 50mg/ Tahap Awal 6 Blister
Pirazinamid 150mg)
2 FDC : 1 Blister = 28 Tablet (1 tablet = Tahap
12 Blister
Rifampisin 75 mg / Isoniasid 50 mg) Lanjutan
Kategori 2.
JENIS OAT ISI PAKET
1 Blister = 8 tablet (1 tab isoniasid 300mg/ 1
tab Rifampisin 450mg/ 3 tablet Pirazinamid 56 Blister
@ 500mg/ 3 tablet Etambutol @ 250mg
Tahap Awal
Streptomisin 1 g 56 vial
Aqua pro Injeksi 5 ml 60 vial
Spuit 5 ml 56 buah
1 Blister =5 tablet (2 tab Isonoasid @ 300mg/
Tahap
1 tab Rifampisin 450mg / 2 tab Etambutol @ 60 Blister
Lanjutan
500mg dan 1 tablet Etambutol 250mg
Sisipan
JENIS OAT ISI PAKET
1 Blister = 8 tablet (1 tab isoniasid 300mg/ 1
tablet Rifampisin 450mg/ 3 tab Pirazinamid Sisipan 28 Blister
@ 500mg/ 3 tab Etambutol @ 250mg
Kategori Anak
JENIS OAT ISI PAKET
1 Sachet = 5 tablet/kaplet (1 tablet isoniasid
100mg/ 2 kaplet Rifampisin @75mg/ 2 tablet Tahap Awal 56 sachet
Pirazinamid @ 200mg
1 Sachet =3 tablet (1 tab Isonoasid @ Tahap
112 sachet
100mg/ 2 tab Rifampisin @ 75mg Lanjutan
3
Contoh paket Kategori I OAT-KDT.
4
LATIHAN 1.
5
B. PENGELOLAAN LOGISTIK OAT
Jumlah OAT diajukan = Kebutuhan 1 triwulan + Cadangan 1 bulan - sisa stok yg ada
Contoh :
Di Puskesmas Lumire pada triwulan mendatang diperkirakan akan
mengobati pasien dengan kategori 1 sebanyak 6 pasien, sedangkan
stok OAT Kat.1 yang ada di Gudang Obat sebanyak 1 paket.
6
Dalam memantau pengajuan permintaan OAT oleh fasilitas pelayanan
kesehatan, pengelola program TB kabupaten/kota harus melakukan
validasi data hasil penemuan kasus TB.
Perlu juga disiapkan paket OAT Sisipan sebanyak kira-kira 10% dari
jumlah pasien Kategori-1 dan Kategori-2 yang akan diobati. Dalam
keadaan tidak tersedia paket OAT sisipan, bisa diambil dari kotak
cadangan atau membuka paket baru/buffer stok.
2. Penyimpanan OAT
Lakukan pemantauan sisa stok OAT yang ada digudang obat sekali
sebulan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui :
• Apakah setiap mutasi obat tercatat pada kartu stok dan kartu stok
induk?
• Apakah jumlah fisik masing-masing jenis OAT sesuai dengan yang
tercatat dalam kartu stok?
• Apakah ada obat yang rusak, sudah atau akan kadaluarsa (minimal
9 bulan)?
7
• Apakah stok yang tersedia masih cukup sampai permintaan yang
akan datang?
Apabila stok tidak mencukupi sampai permintaan yang akan datang,
segera ajukan permintaan ke Dinas Kesehatan kabupaten/kota.
8
sediaan. Jadi untuk pemeriksaan ulang (follow-up pengobatan)
dibutuhkan sebanyak 3 x 2 = 6 pot
Maka kebutuhan pot dahak atau kaca sediaan untuk 1 pasien BTA
positif: 30 + 6 + 6 = 42.
9
LATIHAN 2.
10
C. MENYIAPKAN OAT UNTUK PASIEN TB.
11
2. Tatacara penyiapan paket OAT untuk pasien.
• Kategori 1:
Dosis Kategori 1 berdasarkan berat badan seperti tabel dibawah ini :
12
3 tablet per hari x 3 kali seminggu x 4 minggu dalam sebulan x 4
bulan = 144 tablet.
- Isi OAT dalam paket yang disediakan untuk tahap lanjutan
adalah sebanyak 6 blister 2KDT (168 tablet). Jadi jumlah ini
kelebihan sebanyak 168 – 144 = 24 tablet.
- Oleh karena itu, isi kotak tahap lanjutan 2KDT ini harus
dikurangi 24 tablet. Masukkan 24 tablet ini kedalam kotak
cadangan.
• Kategori 2:
Dosis Kategori 2 berdasarkan berat badan adalah sbb :
Jumlah Blister/Tab & Vial dalam Paket
Berat
Dosis Fase Awal Fase Lanjutan
badan (Kg)
4KDT Streptomisin 2KDT Etambutol
30 – 37 2 tab/500 mg 6 Blister 56 Vial 4 Blister + 4 Blister +
8 tab 8 tab
38 – 54 3 tab/750 mg 9 Blister 56 Vial 6 Blister+ 6 Blister +
12 Tab 12 Tab
55 – 70 4 tab/ 12 Blister 56 Vial 8 Blister + 8 Blister +
1000 mg 16 Tab 16 Tab
≥ 71 5 tab/ 15 Blister 56 Vial 10 Blister+ 10 Blister+
1000 mg 20 Tab 20 Tab
• Kategori Anak:
Dosis Kategori Anak berdasarkan berat badan adalah sbb :
Kategori Anak KDT
13
3. Pemberian OAT pada pasien.
Setelah paket disiapkan sesuai dengan klasifikasi, type dan berat
badan, maka pemberian OAT dilakukan sebagai berikut:
• Paket/Kotak obat untuk masing-masing pasien ditempatkan
diruangan (rak khusus) pengobatan TB.
• Ambil dosis harian lalu ditelan pasien didepan petugas TB.
• Khusus OAT Kategori 2 karena ada OAT suntikan, maka pada 2
bulan tahap awal OAT diberikan di fasyankes dengan urutan OAT
ditelan terlebih dahulu, kemudian pemberian OAT suntikan.
• Amati reaksi atau efek OAT selama minimal 30 menit, siapkan
dosis harian OAT yang akan ditelan dirumah didepan PMO
• OAT yang diberikan kepada pasien untuk dibawa pulang paling
banyak dosis harian untuk 1 minggu, kecuali situasi geografi yang
tidak mendukung dosis harian OAT dapat diberikan selama 2
minggu
• Catat bukti menelan obat pada kartu TB.01 dan TB.02.
14
LATIHAN 3
15
LATIHAN 4
Pelatih membimbing peserta untuk mengemas paket OAT dan dosis untuk
pasien secara bergeliran
16
LATIHAN 5.
17
Jawab :
4 Kambuh
5 Anak
Jumlah
1 Kategori 1
2 Kategori 2
3 Sisipan
4 Anak
1 Kategori 1
2 Kategori 2
3 Sisipan
4 Anak
18
d. Kebutuhan logistik non OAT Triwulan 2
No Jenis Logistik Kebutuhan (jumlah pasien + buffer stock 1 bln)
1 Pot dahak
2 Kaca sediaan
3 Reagensia
4 Kartu TB.01
5 Kartu TB.02
6 Formulir TB.05
1 Pot dahak
2 Kaca sediaan
3 Reagensia
4 Kartu TB.01
5 Kartu TB.02
6 Formulir TB.05
19
EVALUASI AKHIR MATERI
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda silang pada
jawaban yang benar
20
LAMPIRAN
DOSIS PADUAN OAT
Berat badan (kg) 2 bulan tiap hari 3KDT Anak 4 bulan tiap hari 2KDT Anak
RHZ (75/50/150) RH (75/50)
5-9 1 tablet 1 tablet
10-14 2 tablet 2 tablet
15-19 3 tablet 3 tablet
20-32 4 tablet 4 tablet
Keterangan:
Bayi dengan berat badan kurang dari 5 kg dirujuk ke rumah sakit
Anak dengan BB ≥ 33 kg , dirujuk ke rumah sakit.
Obat harus diberikan secara utuh, tidak boleh dibelah.
OAT KDT dapat diberikan dengan cara : ditelan secara utuh atau digerus sesaat
sebelum diminum.
21
22