Teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Biogas Terpurifikasi Yang Berasal Dari Sampah Perkotaan PDF
Teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Biogas Terpurifikasi Yang Berasal Dari Sampah Perkotaan PDF
EN-83
Universitas Tanjungpura
Jl. Ahmad Yani, Pontianak 78124
Telepon (0561) 739630
e-Mail: senopanjaitan@gmail.com
ABSTRAK
Makalah ini menyajikan hasil penelitian terkait metoda dan teknologi konversi energi listrik berbahan bakar biogas yang
dihasilkan melalui fermentasi anaerobik sampah kota dalam landfill skala pilot. Biogas yang dihasilkan memiliki konsentrasi gas
metana (CH4 ) sebesar 58,5% Volume tanpa adsorben dan 69-70,5% volume dengan beberapa jenis adsorben, dengan laju alir
biogas 53-75 ml/menit. Beberapa jenis adsorben yang berbahan dasar kaolin-zeolit dan cangkang sawit yang digunakan untuk
menyerap gas-gas lain selain CH4 telah disintesis dan diujikan terhadap biogas yang dihasilkan. Hasil pengujian menunjukkan
bahwa adsorben berbahan dasar cangkang sawit dan diimpregnasi dengan senyawa KI dan ZnO memiliki kemampuan terbaik
dalam mengadsorbsi gas lain yakni CO , CO2 dan H2 S dalam biogas. Pengujian generator yang dimodifikasi berbahan bakar
biogas dilakukan dengan beban listrik resistif lampu pijar 100 W, 200 W dan resistif-induktif pompa air 125 W. Dari hasil
yang diperoleh, nilai tegangan listrik yang dihasilkan telah memenuhi standard PLN, ANSI C84.1-2011, dan/atau darurat,
sementara itu daya yang dihasilkan memiliki karakteristik yang baik. Dari hasil perhitungan tekno-ekonomi dapat dinyatakan
bahwa investasi yang akan dilakukan dengan metoda pengolahan yang diusulkan adalah layak untuk dilakukan.
erator listrik dan pengembangan teknologi PLTBg dari B. Karakterisasi Sampah kota (Sampel)
sampah kota. Perancangan sistem konversi energi lis- Pada penelitian ini, karakterisasi sampah kota yang
trik dari sampah dan mendesain landfill penghasil bio- digunakan disajikan pada TABEL 1. Dalam penelitian
gas serta adsorben untuk meningkatkan kualitas biogas ini dibuat landfill skala laboratorium dan skala pilot.
yang dihasilkan disajikan dalam makalah ini. Makalah ini akan difokuskan pada skala pilot. To-
Dengan tersedianya teknologi ini, diharapkan dua tal sampah yang dimuat ke dalam landfill skala pilot
isu strategis dapat dipecahkan, yaitu lingkungan dan adalah 16 ton.
ketersediaan energi yang kedepannya akan ikut me-
ningkatkan rasio elektrifikasi. TABEL 1: Hasil Analisis Sampah Kota
No Parameter Nilai
II. METODOLOGI 1 Nitrogen-Total 0,59 % BK
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah 2 C-Organik 22,27 % BK
survei, perancangan dan eksperimen. Sampel diambil 3 Phospat 523,032 mg/Kg BK
dari kota Pontianak (Pasar Flamboyan dan TPA Batu 4 Nilai kalor 4418,22 Cal/gr
Layang. Landfill skala Pilot di tempatkan pada lokasi di
5 C/N 37,74 % BK
area Fakultas Teknik Untan. Perancangan, eksperimen
6 Kadar air 37,28 %
dan analisis dilakukan di Lab. Teknik Kendali UNTAN,
Lab. Kimia FMIPA UNTAN dan Lab. Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3) ITB. Prosedur penelitian
adalah sebagai berikut:
Survei dan identifikasi persoalan TPA dalam
menghasilkan biogas untuk dikonversi menjadi lis-
trik,
Rancang bangun landfill skala pilot untuk fermen-
tasi anaerobik sampah kota,
Pengisian landfill skala pilot dengan sampah or-
ganik kota terpilah dan melakukan karakterisasi
sampah,
Pembuatan prototipe PLTBg dengan memodifikasi
generator bensin agar dapat dijalankan dengan ba-
han bakar Liquified Petroleum Gas (LPG) dan Bio- G AMBAR 1: Konstruksi dan Pengisian Landfill Skala Pilot
gas,
Analisis fase fermentasi pada landfill skala pi- Adapun konstruksi landfill skala pilot dan sebagian
lot (hidrolisis, acidogenesis, dan metanogenesis) proses pengisian disajikan pada G AMBAR 1.
melalui pengambilan data COD dan pH dari lindi, C. Biogas
Analisis GSA Adsorben (Kaolin-Zeolit, Impregnasi Hasil pengukuran konsentrasi biogas di landfill skala
KI, Impregnasi KI-ZnO), pilot pada bulan ke-4 dengan variasi adsorben yang
berbeda hasil modifikasi dari bulan-bulan sebelumnya
Analisis aliran gas dan Konsentrasi Biogas (CH4 , disajikan pada G AMBAR 2.
CO2 , H2 S, CO) baik tanpa atau dengan adsorben, Dari G AMBAR 2 terlihat bahwa konsentrasi gas CH4
Pengujian generator listrik dengan tiga bahan tanpa adsorben telah mencapai 58,5% volume, namun
bakar (Bensin, LPG, dan Biogas hasil fermentasi setelah dilewatkan pada beberapa jenis adsorben kon-
sampah) dan pengukuran parameter listrik. sentrasi CH4 meningkat hingga mencapai 68,5 saat
menggunakan adsorben yang merupakan campuran
III. HASIL DAN PEMBAHASAN kaolin-zeolit dengan rasio 3:1, sedangkan saat biogas
A. Hasil Identifikasi dilewatkan pada adsorben yang merupakan campuran
TPA yang telah disurvei tidak menghasilkan gas kaolin:zeolit dengan perbandingan kaolin:zeolit = 1:6
CH4 sampai saat ini meskipun sudah ditutup kurang konsentrasi CH4 adalah sebesar 69,5% volume. Dari
lebih beberapa tahun. Hal ini kemungkinan besar dise- hasil analisis ini dapat dinyatakan bahwa adsorben
babkan oleh konstruksi pipa yang terendam karena be- campuran kaolin-zeolit merupakan adsorben yang baik
rada di bawah permukaan lindi, karakteristik sampah, dalam meningkatkan konsentrasi CH4 terutama cam-
dan sistem pengumpulan biogas yang tidak sempurna. puran kaolin: zeolit dengan rasio 1:6.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Rasi, S., (2009) Biogas Composition and Upgrad-
ing to Biomethane, Dissertation of University of Jy-
vaskyla.
[2] Isabel AAC, Lopes MSS, Nunes PMC, Mota JPB.,
(2008), Adsorption of natural gas and biogas com-
ponents on activated carbon, Separation and Pu-
rification Technology 62, pp. 281-296.
[3] Adalberto N., Juan M. M.& Jorge E. L., (2006),
Treatment of biogas produced in anaerobic reac-
tors for domestic wastewater: odor control and en-
ergy/resource recovery, Reviews in Environmental
Science and Bio/Technology 5:93114, 2006.
[4] Li Wang; Ping-Yi Lin;Analysis of a Commercial
Biogas Generation System Using a Gas EngineIn-
duction Generator Set, IEEE Transactions onEn-
ergy Conversion, Vol. 24, Issue 1, 2009, pp. 230-239
[5] Bansal, R.C.; Bhatti, T.S.; Kothari, D.P.; Bibliog-
raphy on the application of induction generators
in nonconventional energy systems, IEEE Transac-
tions onEnergy Conversion, Vol. 18, Issue 3, 2003,
pp. 433-439.
[6] Garcilasso, V.P.; Velazquez, S.M.S.G.; Coelho, S.T.;